Makalah
Dosen Pengampuh:
Oleh Kelompok 9:
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam tak lupa penulis hadiahkan kepada
Baginda Rasulullah SAW. manusia terbaik yang telah membawa kita dari zaman kebodohan
menuju ke zaman yang berlimpah ilmu pengetahuan khususnya ilmu agama Islam, sehingga
kita mampu membedakan mana yang wajib yang harus dikerjakan dan haram yang harus
ditinggalkan. Adapun tujuan pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Maanajemen ZISWAF”. Semoga makalah ini dapat dipahami serta berguna untuk semua
pembaca dan terkhusus kepada penulis.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................1
DAFTAR ISI.........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................................3
C. Tujuan Penulisan........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................5
A. Kesimpulan................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filantropi merupakan salah satu pendekatan untuk mempromosikan
kesejahteraan termasuk didalamnya upaya mengentaskan kemiskinan. Filantropi
sebagai salah satu modal sosial melalui pemberian derma atau bantuan kepada
masyarakat yang kurang mampu. Tumbuh kembangnya gerakan filantropi salah
satunya dengan hadirnya lembaga filantopi Islam berbentuk zakat, infak, dan
shadaqah. Ketika telah menunaikan zakat maka kewajiban terhadap rukun Islam telah
terlaksana, sekaligus membantu sesama muslim dalam meringankan beban mereka
dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Aspek lain filantropi Islam adalah infak yang berarti sesuatu yang diberikan
kepada orang lain untuk memenuhi kebutuhan, baik berupa makanan, minuman dan
lainnya yang didasarkan ikhlas karna Allah. Selain itu infak juga berkaitan dengan
sesuatu yang dilakukan secara wajib dan sunnah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari filantropi Islam?
2. Bagaimana bentuk filantropi Islam?
3. Mengapa ZISWAF dikatakan sebagai manifestai filanntropi Islam?
4. Bagaimana optimalisasi Fintech di Sektor Filantropi Islam untuk Pengembangan
ZISWAF?
5. Bagaimana fintech untuk pengembangan filantropi Islam?
6. Bagaimana filantropi Islam dalam menggunakan media sosial?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian filantropi Islam.
2. Untuk mengetahui bentuk filantropi Islam.
3. Unntuk mengetahui manifestasi filantropi Islam.
4. Untuk mengetahui optimalisasi fintech di sektor filantropi Islam untuk pengembangan
ZISWAF.
3
5. Untuk mengetahui fintech dalam pengembangan filantropi Islam?
6. Untuk mengetahui filantropi Islam dalam menggunakan media sosial sebagai
alternatif dalam pengumpulan dana.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Dalam hadits disebutkan "Islam didirikan diatas lima dasar: Mengikrarkan
bahwa tidak ada tuhan selain Alloh dan Muhammad adalah utusan Alloh, mendirikan
sholat, membayar zakat, menunaikan haji, dan berpuasa pada bulan Romadhon".
(H.R. Muttafaq 'alaih). Ayat dan hadits tersebut menjadi justfikasi bahwa mengambil
zakat itu boleh dengan cara paksaan atau bahkan memeranginya bagi yang
membangkang, sebab mereka masuk dalam kategori menghancurkan sendi-sendi
dasar ajaran Islam (Amar, 2009).
Dalil inilah yang dijadikan landasan untuk menggunakan approach to
securitydalam menghimpun zakat, infak dan sedekah. Pendekatan ini pernah
dilakukan oleh khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq ketika menarik dana zakat dengan
memerangi orang yang membangkangnya. Namun, dalam ayat lain dikatakan “Dan
pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang
miskin yang tidak mendapat bagian” (QS Adz Dzariyat :19). Begitu juga dalam
hadits disebutkan “Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang dibawah.
Tangan di atas adalah tangan pemberi sementara tangan yang di bawah adalah
tangan peminta-minta." (HR. Muslim).3
6
adalah ketika wakaf ditunaikan terjadi pergeseran kepemilikan pribadi menuju
kepemilikan Allah SWT yang diharapkan abadi, memberikan manfaat secara
berkelanjutan.
Jadi dari beberapa bentuk bantuan filantropi diatas terdapat sedikit perbedaan, jika
wakaf adalah bantuan yang diberikan dalam bentuk barang, infak adalah bantuan
yang diberikan tanpa jumlah nominal tertentu, sedangkan zakat adalah bantuan
yang wajib dikeluarkan dengan ketentuan waktu dan jumlah nominal yang harus
dikeluarkan.4
4
Imron Hadi Tamin, “Peran Filantropi Dalam Pengentasan Kemiskinan Di Dalam Komunitas Lokal”, Jurnal
Sosiologi Islam, Volume. 1. No. 1, April 2011
5
Aburrohman Kasdi, "Filantropi Islam Untuk Pemberdayaan Ekonomi Umat : Model Pemberdayaan ZISWAF
di BMT Se-Kabupaten Demak," Iqtishadia 9, no.2 (2016): 229
6
Abu Zahrah. (2005). Muhadlarah fî al-Waqf, Dar al-Fikr al- ‘Arabia, Cairo.
7
filantropi Islam. Sistem filantropi Islam ini kemudian dirumuskan oleh para fuqaha
dengan banyak bersandar pada al-quran mengenai ketentuan terperinci, seperti jenis-
jenis harta, kadar minimal, jumlah, serta aturan yang lainnya.
Urgensi dalam Islam dapat dilihat dari cara al-quran menekankan
keseimbangan antara mengeluarkan zakat dan menegakan shola.begitu tegasnya
perintah mengenai zakat,al-quran mengulang sebanyak 72 kali perinah zakat (ita az-
zakat) dan mengandengkannya dengan perintah sholat (iqam ash-sholat). Kata infak
dengan berbagai bentuk derivasinya muncul sebanyak 7 kali dan kata sedekah muncul
sebanyak 24 kali yang menunjukan arti dan aktivitas filantropi Islam. Ajaran sholat
merupakan rukun Islam yang utama dan pengamalan zakat dinilai setara dengan
pelaksanaan sholat (QS. Al-Baqarah: 177).
7
Rizal Fahlefi, "Inklusi Keuangan Syariah Melalui Inovasi Fintech di Sektor Filantropi," Proceeding IAIN
Batusangkar (Oktober 2019): 209
8
Rizal Fahlefi, "Inklusi Keuangan Syariah Melalui Inovasi Fintech di Sektor Filantropi," Proceeding IAIN
Batusangkar (Oktober 2019): 208
9
Ibid, hal.208
9
fintech dibangun berdasarkan pada peningkatan kinerja amil melalui penggunaan
teknologi digital (internet dan aplikasi ponsel) sebagai media. Oleh karena itu,
kapasitas amil perlu terus ditingkatkan terutama kemahirannya dalam menggunakan
perangkat teknologi dan mengoperasikannya. Literasi teknologi merupakan kunci
utama terlaksananya manajemen zakat berbasis fintech tersebut.10
Dalam hal wakaf, juga telah ada layanan berbasis fintech yang memberikan
kemudahan dan layanan cepat bagi yang ingin menyalurkan wakafnya. Jika selama ini
wakaf hanya dilakukan oleh beberapa orang saja, maka dengan layanan berbasis
fintech akan lebih banyak orang yang dapat berwakaf. Demikian juga halnya dengan
harta yang diwakafkan, jika selama ini wakaf diberikan dalam bentuk tanah atau aset
yang bernilai tinggi, maka saat ini wakaf dapat diberikan dalam bentuk uang dengan
nominal kecil. Mengenai wakaf uang tersebut diatur oleh UU No. 41 Tahun 2004
tentang Wakaf Pasal 28 bahwa seseorang dapat mewakafkan benda bergerak berupa
uang. Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah mengeluarkan
keputusan fatwa pada tanggal 11 Mei 2002 tentang wakaf uang tersebut. Dalam
keputusan fatwa MUI dijelaskan bahwa wakaf uang adalah wakaf dalam bentuk uang
tunai yang hukumnya boleh (jawaz).11
Dalam penerapan fintech di sektor filantropi islam menggunakan inklusi
keuangan syariah dalam praktek pelaksanaannya. Inklusi keuangan adalah seluruh
upaya yang bertujuan untuk meniadakan segala bentuk hambatan terhadap akses
masyarakat dalam memanfaatkan layanan keuangan. Chuen dan Teo mengemukakan
lima prinsip penting yang melekat pada model bisnis yang dapat berhasil
memanfaatkan fintech untuk inklusi keuangan yaitu sebagai berikut :
1. Margin laba yang rendah
2. Aset kecil
3. Skalabilitas
4. Inovatif
5. Kemudahan
Meskipun lima prinsip yang dikemukakan oleh Chuen & Teo tersebut
adalah prinsip pemanfaatan fintech untuk bisnis komersial, namun pada hakikatnya
10
Rizal Fahlefi, "Inklusi Keuangan Syariah Melalui Inovasi Fintech di Sektor Filantropi," Proceeding IAIN
Batusangkar (Oktober 2019): 209
11
Rizal Fahlefi, "Inklusi Keuangan Syariah Melalui Inovasi Fintech di Sektor Filantropi," Proceeding IAIN
Batusangkar (Oktober 2019): 209
10
12
dapat pula berlaku dalam konteks filantropis. Sebagai contoh penerapan
optimalisasi fintech di sektor filantropi islam adalah di Badan Amil Zakat Nasional
(BAZNAS) salah satu lembaga amil zakat di Indonesia yang menerapkan layanan
berbasis digital dalam proses penghimpunan dana ZIS dari muzaki. Layanan digital
pembayaran ZIS ke BAZNAS melalui berbagai kanal seperti e-commerce, Apps
dan Social Media. Pembayaran ZIS di BAZNAS juga dapat melalui Online
Payment Chanel, seperti internet banking, Doku Wallet, E-Cash Mandiri, dll.
Kerjasama dengan perbankan syariah, pembayaran ZIS juga dapat dilakukan di
ATM Bank yang berbasis syariah. untuk lebih memudahkan muzaki dalam
transaksi pembayaran ZIS, BAZNAS juga mempunnyai aplikasi Muzaki Corner,
dengan klik bayar zakat pada aplikasi muzaki dapat langsung membayar zakat
tanpa harus datang ke lembaga amil.
12
Rizal Fahlefi, "Inklusi Keuangan Syariah Melalui Inovasi Fintech di Sektor Filantropi," Proceeding IAIN
Batusangkar (Oktober 2019): 210
11
Al Azhar, LAzisNU, Global Zakat, LazisMU, Dewan Dakwah). Pengguna
platform youtube adalah RZ, Dompet Dhuafa, Yatim Mandiri Surabaya,
Muamalat, Global Zakat, LazisMU, Dewan Dakwah. Platform media sosial
whatsapp digunakan pada lembaga Rumah Zakat, Darut Tauhid, Dompet Dhuafa,
Inisiatif Zakat Indonesia, Yatim Mandiri Surabaya, Al Azhar, dan Global Zakat.
Bbm digunakan oleh Rumah Zakat, Darut Tauhid, Dompet Dhuafa, YDSF,
Muamalat, LazisNU.13
13
Munadi, M., & Susilayati, M. (2016). Kinerja Lembaga Zakat Dalam Pemberdayaan Ummat (Studi Pada Web
Dompet Dhuafa, LAZISNU dan LAZIS Muhammadiyah). Jurnal Inferensi Vol. 10, No.2, Desember 2016, 289-
308 Doi. 10.18326/infsl3.v10i2.289-308
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Filantropi adalah konseptualisasi dari praktek memberi (giving),
pelayanan (services) dan asosiasi (association) secara sukarela untuk
membantu pihak lain yang membutuhkan sebagai ekspresi rasa cinta.
Lembaga pengumpul zakat, infak, shadaqah, serta wakaf menggunkaan
fitur media sosial untuk mengumpulkan dana karena dengan media sosial
dapat dijangkau dengan lebih mudah dan cepat untuk akses dari telepon
genggam pintar. Bentuk-bentuk filantropi Islam diantaranya: a) zakat; b)
infak; c) shadaqah; d) wakaf.
13
DAFTAR PUSTAKA
14