Anda di halaman 1dari 5

PROTOKOL

KESIAPSIAGAAN DAN PENANGGULANGAN COVID-19


DOMPET DHUAFA
AKSI #MELAWAN COVID-19

I. PENGANTAR
Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus pneumonia yang tidak
diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Pada tanggal 7 Januari 2020, Cina
mengidentifikasi pneumonia yang tidak diketahui etiologinya tersebut sebagai jenis baru coronavirus
(coronavirus disease, COVID-19). Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah menetapkan sebagai Public
Health Emergency of International Concern (PHEIC). Penambahan jumlah kasus COVID-19
berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran ke luar wilayah Wuhan dan negara lain. Badan
Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan pada tanggal 12 Maret 2020, Covid-19 sebagai Pandemi
Global yang memerlukan perhatian serius semua negara.

Sampai dengan saat ini, Pemerintah Indonesia masih memandang COVID-19 sebagai penyakit yang
berpotensi mewabah. Hal itu didasarkan bahwa penyebaran penyakit ini masih bisa ditanggulangi di
level nasional. Melihat banyaknya temuan kasus baru di Indonesia, maka tidak menutup kemungkinan
level penyebaran COVID-19 akan dinaikkan menjadi level yang lebih tinggi.

Melihat kondisi sebaran COVID-19 secara global dan nasional, serta belum adanya pengobatan atas
virus ini, maka Yayasan Dompet Dhuafa Republika menimbang situasi terburuk yang mungkin terjadi
di Indonesia seperti:

➢ Dilarangnya kegiatan yang melibatkan masyarakat dalam jumlah besar di ruang publik dan adanya
pembatasan aktivitas masyarakat di luar rumah
➢ Dilarangnya individu dengan gejala mirip flu (misalnya batuk dan demam) berada di tempat umum
➢ Tidak beroperasinya berbagai moda transportasi umum karena berpotensi memperluas
penyebaran COVID-19
➢ Pelayanan dan penanganan kesehatan tidak lagi mampu mengantisipasi penyebaran COVID-19
➢ Seluruh Yayasan Dompet Dhuafa Republika diwajibkan bekerja dari rumah masing-masing karena
dikhawatirkan terpapar oleh COVID-19
➢ Siklus perekonomian dan pasar sebagai pemasok rantai kebutuhan hidup masyarakat terganggu
➢ Ketersediaan alat perlindungan diri terhadap COVID-19 yang semakin menipis karena
diprioritaskan untuk kepentingan medis

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka Yayasan Dompet Dhuafa Republika


menyusun Protokol Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Covid 19 ini dengan maksud mengantisipasi
penyebaran COVID-19 di lingkungan kerja Yayasan Dompet Dhuafa Republika dan memberikan
sebaran informasi yang baik dan akurat tentang COVID-19 kepada jaringan Yayasan Dompet Dhuafa
Republika. Dengan langkah antisipatif ini, diharapkan para Insan DD dapat memberikan informasi dan
perlindungan yang maksimal kepada Keluarga Besar Yayasan Dompet Dhuafa Republika, para insan
DD, keluarga, relawan, mitra, donatur dan mustahik.

www.dompetdhuafa.org
Protokol ini berlaku untuk seluruh jaringan Yayasan Dompet Dhuafa Republika baik Pusat, Cabang,
Organ, Unit Bisnis, Program, dan Zona Layanan.

II. PROTOKOL KESIAPSIAGAAN

1. Tindakan Manajemen Yayasan Dompet Dhuafa Republika


a. Menetapkan akses masuk terpisah untuk tamu dan insan DD. Jika tidak memungkinkan, harus
mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.
b. Mengidentifikasi Insan DD yang memiliki risiko tinggi keterpaparan yang dilihat dari riwayat
perjalanan, riwayat kesehatan, dan kegiatan sosial di luar kantor yang berisiko melalui
pemeriksaan kesehatan rutin dan memberikan ijin untuk memeriksakan diri ke rumah sakit
terdekat apabila dirasa ada tanda-tanda terpapar COVID-19. Form Pencatatan terlampir.
c. Pengukuran suhu tubuh di pintu masuk gedung dengan menggunakan infrared thermometer.
Insan DD dengan suhu diatas 37,5 C diminta untuk pulang beristirahat dirumah, dicatat dan
dilaporkan ke HC dan dipantau kondisi kesehatan nya oleh divisi kesehatan.
d. Pengukuran suhu dilaksanakan oleh petugas yang menggunakan identitas dan memakai
perlengkapan APD standar seperti masker sarung tangan dan kacamata.
e. Semua insan DD, tamu, mitra, donatur dan mustahik mencuci tangan di tempat yang telah
disediakan sebelum memulai aktivitasnya.
f. Untuk tamu, mitra, donatur bila suhu diatas 37,5 C, diminta menggunakan masker, menunggu
di loby dan akan ditemui oleh customer care untuk didata keperluannya, dibantu transaksi yang
dibutuhkan termasuk bertemu dengan divisi terkait. Bagian customer care menggunakan
masker selama proses interaksi berlangsung dan mengatur jarak interaksi minimal 1 meter.
Tamu tersebut dicatat identitasnya, diminta untuk melakukan pemeriksaan kesehatan setelah
selesai berkunjung.
g. Meminimalisir perjalanan dinas dalam kota, khususnya yang menggunakan transportasi publik,
dengan berkoordinasi kepada atasan terkait lokasi dan pihak yang akan ditemui.
h. Menunda perjalanan dinas luar kota. Jika dinas luar kota tidak bisa dihindari, maka mengikuti
Protokol Isolasi Diri dan Work From Home (WFH).
i. Mewajibkan para insan YDDR untuk memeriksakan diri ke Rumah Sakit setelah melakukan
perjalanan dinas internasional dan domestik utamanya ke daerah terpapar dan memberikan
waktu isolasi/ karantina untuk tidak berinteraksi dengan orang lain selama 14 hari dan bekerja
dari rumah.
j. Membatasi penyelenggaran dan menghadiri kegiatan yang menciptakan kerumunan massal.
k. Mengidentifikasi dan memantau berita yang terkait dengan pembatasan perjalanan
internasional, regional, nasional, dan lokal termasuk di dalamnya pembatalan penerbangan,
penutupan perbatasan (lockdown), dan indikator lain yang dapat mempengaruhi pelayanan
Yayasan Dompet Dhuafa Republika.
l. Kantor wajib menyediakan alat perlindungan diri, seperti hand sanitizer dan masker, bagi tim
untuk mencegah penyebaran COVID-19 utamanya di lingkungan kantor.
m. Mengidentifikasi Rumah Sakit rujukan beserta nomor telpon darurat / hotline di seluruh wilayah
jaringan Dompet Dhuafa, baik dalam maupun luar negeri.
n. Membersihkan lingkungan kantor dan memastikan kebersihan dengan menggunakan cairan
desinfektan dan perlengkapan penunjang kebersihan lainnya.
o. Menunjuk Tim Task Force COVID-19 dari lintas divisi untuk menanggapi pertanyaan perihal
wilayah risiko tinggi, individu berisiko tinggi (penularan, pencegahan, gejala, dan perawatan di
rumah, ke mana mencari perawatan, dan kesiapsiagaan).

www.dompetdhuafa.org
p. Tim Task Force COVID-19 memberikan informasi terkini tentang COVID-19 dan kegiatan
kesiapsiagaannya di Indonesia, melalui berbagai macam media komunikasi dan informasi,
kepada para mitra di Jaringan Yayasan Dompet Dhuafa Republika.
q. Tim Task Force COVID-19 memberikan rekomendasi kepada manajemen berdasar keputusan
Pemerintah Pusat maupun Provinsi apabila ada potensi penyebaran yang masif sehingga
manajemen bisa mempersiapkan administrasi dan kepentingan kantor/Yayasan lain agar tetap
bisa beroperasi secara remote / Work From Home.
r. Manajemen memberlakukan protokol remote working/ Work From Home sesuai ketentuan
yang telah ditetapkan Dompet Dhuafa.

2. Perlengkapan Kesehatan
Kantor Yayasan Dompet Dhuafa Republika wajib untuk menyediakan perlengkapan kesehatan
untuk mencegah tersebarnya COVID-19, seperti: cairan pembersih tangan (Hand sanitizer), masker,
sarung tangan, kacamata (jika dimungkinkan dan diharuskan), vitamin untuk daya tahan tubuh dan
perlengkapan lainnya yang dianggap penting untuk disediakan.

3. Kesiapsiagaan Individu (Orang per Orang)


a. Setiap insan DD wajib mencuci tangannya sesuai enam langkah cuci tangan yang benar sebelum
mulai bekerja dan sebelum menyentuh perangkat kerja.
b. Insan DD yang mengalami batuk, flu dan demam sebaiknya memeriksa kesehatannya ke fasilitas
layanan kesehatan sesuai dengan kebijakan dan ketentuan yang berlaku. Lakukan etika batuk
dan bersin.
c. Insan DD yang sedang batuk dan flu, harus menggunakan masker selama jam kerja/kantor.
d. Saling mengingatkan, terutama bagi insan DD yang tidak menjalankan etiket yang benar ketika
batuk atau bersin.
e. Mengurangi kontak fisik, seperti berjabat tangan secara langsung.
f. Pemakaian masker selain saat sakit, juga saat berkunjung ke rumah sakit atau fasilitas layanan
kesehatan, saat kontak dan merawat pasien sakit, saat berada di keramaian dan fasilitas public
dengan massa yang banyak
g. Hindari menyentuh area wajah jika tidak perlu (mata, hidung, mulut sebelum cuci tangan).
h. Tetap konsumsi gizi seimbang, berolahraga di sekitar rumah atau dalam rumah, istirahat cukup
dan hindari keramaian atau bepergian bila tidak mendesak
i. Rutin berwudlu baik diwaktu shalat atau setiap waktu, meningkatkan ibadah dan banyak
berdo’a dan mendekatkan diri kepada Allah.
j. Pekerjaan yang bersifat layanan langsung kepada mustahik, dilaksanakan dengan system shift
dan diatur pola interaksi dan keamanannya sesuai prosedur.
k. Bila tidak dapat dihindarkan menggunakan kendaraan umum, maka pencegahan yang dapat
dilakukan sebagai berikut :
➢ Hindari menggunakan ponsel
➢ Cuci tangan setelah meninggalkan kendaraan umum
➢ Batasi memegang pegangan pada bus atau kereta
➢ Hindari menyentuh wajah, hidung, mulut dan mata
➢ Menjauh dari orang yang batuk atau bersin
➢ Jika sakit, kenakan masker dengan benar
➢ Hindari jam-jam sibuk, gunakan alternatif kendaraan lain

www.dompetdhuafa.org
4. Kesiapsiagaan Saat Bertugas di Luar Kantor
a. Memastikan kondisi tubuh dalam keadaan sehat dan fit sebelum dan sesudah bertugas keluar
kota/kantor.
b. Memastikan mendapat akses informasi yang cukup untuk mengetahui tingkat risiko lokasi dan
populasi yang dituju terhadap sebaran COVID-19.
c. Meminimalisir berpergian ke tempat umum seperti mall, bioskop, pasar dan lain-lain pada saat
melakukan perjalanan dinas.
d. Menghindari penggunaan transportasi umum pada jam sibuk dan menggunakan transportasi
lain yang lebih aman jika memungkinkan.
e. Menghindari kontak fisik langsung dengan orang lain.
f. Lakukan cuci tangan sesering mungkin.
g. Pastikan kartu asuransi kesehatan dibawa dan ada layanan kesehatan yang bekerjasama dengan
vendor asuransi di lokasi tujuan.

5. Kesiapsiagaan Saat Bekerja di Kantor


a. Jam kerja di kantor selama Aksi Penanggulangan COVID-19 dimulai pukul 08.00 - hingga 15.00
dengan 2 jam kerja sisanya dilanjutkan di rumah. Pelaporan capaian kerja di rumah dilakukan
melalui unggah hasil kerja saat mengisi kehadiran di HCIS atau mekanisme yang ditetapkan di
masing-masing entitas.
b. Menggunakan ID Card untuk absensi, bukan fingerprint.
c. Mengurangi sentuhan telapak tangan langsung terhadap fasilitas umum seperti gagang pintu,
keran air, dan seterusnya.
d. Menggunakan alat makan (wadah minum, sendok, dan lain-lain) serta pakaian sholat pribadi.

6. Kesiapsiagaan Saat Bekerja di Rumah (Work From Home)


a. Kerja dari rumah atau Work From Home (WFH) diberlakukan untuk pekerjaan yang dapat
dilakukan tanpa interaksi langsung, tidak membutuhkan unsur fisik dalam pelaksanaannya dan
dapat melalui telpon, internet atau media lain.
b. Untuk pekerjaan diluar poin a, dilakukan mekanisme shift sepekan sekali.
c. Setiap shift di divisi setidaknya ada satu orang yang ditunjuk sebagai pimpinan kelompok.
d. Daftar nama yang mengikuti WFH maupun shift didaftarkan ke bagian HC, kebutuhan laptop
serta akses VPN dikonsultasikan ke GA-IT. Form pendaftaran shift terlampir
e. Jam Kerja WFH sesuai jam kerja normal, 8 jam kerja efektif setiap harinya.
f. Atasan bertanggung jawab dalam memonitor ‘kehadiran’ dan output pekerjaan harian tim
masing-masing.
g. Mekanisme pelaporan capaian harian dilakukan melalui HCIS atau mekanisme lainnya yang
berlaku.
h. Komunikasi antar tim dimaksimalkan melalui media digital seperti whatsapp, zoom.us, dan
sebagainya.
i. Tunjangan transportasi harian otomatis menjadi benefit internet selama WFH berlaku.
j. Pemenuhan benefit dan kompensasi lainnya (seperti ajuan cuti, dst) menggunakan mekanisme
yang berlaku.

www.dompetdhuafa.org
7. Kesiapsiagaan Isolasi Diri
Isolasi diri dilakukan selama 14 hari kalender di rumah masing-masing dengan mekanisme WFH.
Protokol ini berlaku bagi insan DD yang;
a. Mengalami gejala flu, batuk atau demam.
b. Sehabis bepergian dari area terdampak.
c. Memiliki riwayat kontak dengan Orang Dalam Pemantauan (ODP)/Pasien dalam Pengawasan
(PDP)/Positif COVID-19.
d. Memiliki anggota keluarga yang diketahui melakukan perjalanan ke wilayah terdampak
dan/atau ada riwayat kontak dengan ODP/PDP/Positif COVID-19.

8. Kesiapsiagaan Penutupan Kantor


Penutupan kantor akan dilakukan jika;
a. Ada insan DD yang PDP/Positif COVID – 19. Selama penutupan, akan dilakukan pembersihan
gedung kantor secara menyeluruh dengan menggunakan desinfektan. Kantor akan dibuka
kembali jika yang bersangkutan dinyatakan tidak menunjukkan gejala COVID-19 oleh petugas
kesehatan.
b. Ada himbauan dari pemerintah RI untuk menghentikan seluruh kegiatan publik/kerja komunal
dan/atau fasilitas publik.
Selama kondisi penutupan kantor, insan DD wajib bekerja dari rumah/WFH sampai dengan
pemberitahuan lebih lanjut.

Hotline internal : dr. Yeni (0811 -1989 – 529) Hotline eksternal : (0811 – 1617 – 101)

III. Penutup
Dokumen Protokol Kesiapsiagaan COVID-19 Yayasan Dompet Dhuafa Republika ini dikembangkan dari
berbagai macam sumber. Dengan disahkannya dokumen ini maka protokol ini menjadi pegangan dan
panduan bagi seluruh insan Yayasan Dompet Dhuafa Republika dalam aksi kesiapsiagaan terhadap
penyebaran COVID-19 di Indonesia.

Protokol ini dapat direvisi dan akan direview sesuai dengan kebutuhan dan kondisi terkini. Protokol
ini dinyatakan tidak berlaku apabila kondisi sudah dinyatakan aman dari sebaran COVID-19 atau sudah
ditemukan obat untuk menyembuhkan penyakit tersebut dan dinyatakan tidak diperlukan kembali
oleh Yayasan YAYASAN DOMPET DHUAFA REPUBLIKA.

Jakarta, 16 Maret 2020


Yayasan Dompet Dhuafa Republika

drg. IMAM RULYAWAN, MARS


Direktur Eksekutif

www.dompetdhuafa.org

Anda mungkin juga menyukai