Anda di halaman 1dari 11

1

PROFIL
BAZNAS KABUPATEN SUMEDANG

A. SEJARAH PENGELOLAAN ZAKAT


Pada abad ke XV pasca runtuhnya Majapahit, munculah Kesultanan Demak
sebagai kekuatan baru yang menjadi basis dari para pemeluk agama Islam di pulau
Jawa. Dipimpin Syarif Hidayatullahatau Sunan Gunung Jati yang menjadi sesepuh dari
Wali Songo, kejayaan Islam di Jawa Barat mulai dibangun dengan berdirinya
Kesultanan Cirebon yang dalam perkembangannya menjadi pusat penyebaran agama
Islam di tatar sunda.

Masuknya Islam ke kerajaaan Sumedang, tidak lepas dari proses penyebaran


Islam yang dilakukan oleh para pengikut Sunan Gunung Jati. Pendekatan tokoh sentral
yang dilakukan oleh Pangeran Santri, seorang tokoh kerajaan dan ulama Islam dari
Cirebon, terhadap Nyi Mas Ratu Inten Dewata atau Ratu Pucuk Umun yang menjadi
penguasa kerajaan Sumedang telah membuahkan hasil dimana diperkirakan pada
tahun 1530 Sumedang telah menjadi sebuah kerajaan islam.

Pangeran Santri mengembangkan agama Islam dengan menggunakan pendekatan


sosial dan budaya, secara perlahan-lahan prinsip-prinsip Islam menyusup ke dalam
tradisi-tradisi ritual, tetapi tidak menghancurkan nilai-nilai budaya aslinya, sehingga
ajaran Islam menyentuh seluruh aspek kehidupan, termasuk ibadah zakat. Kepatuhan
masyarakat Sumedang terhadap pelaksanaan ibadah zakat dapat tercermin dari sikap
Bupati Sumedang Kangdjeng Pangeran Aria Soeria Atmadja (1882-1919) yang telah
menunjukkan keteladanan dalam melaksanakan ibadah zakat dan wakaf. Hingga saat
ini, wakaf peninggalan leluhur Sumedang tersebut dikelola oleh Yayasan Pangeran
Sumedang untuk dimanfaatkan pada berbagai kebutuhan masyarakat. Namun
demikian, sikap keteladan tersebut masih belum diikuti secara luasmengingat kondisi
kehidupan masyarakat Kabupaten Sumedang saat itu yang masih banyak berada di
bawah garis kemiskinan.

Kondisi pengelolaan zakat di Kabupaten Sumedang memasuki babak baru pada


tahun 1999 ketika pemerintah menerbitkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999
tentang Pengelolaan Zakat. Dalam Undang-Undang tersebut diakui adanya dua jenis
organisasi pengelola zakat yaitu Badan Amil Zakat (BAZ) yang dibentuk pemerintah
dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang dibentuk oleh masyarakat dan dikukuhkan oleh
pemerintah. BAZ terdiri dari BAZ pusat, BAZ Propinsi, dan BAZKabupaten. Dalam hal

1 PROFIL | BAZNAS Kabupaten Sumedang


2

ini, Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Sumedang dibentuk berdasarkan Keputusan
Bupati Sumedang nomor: 451.12/Kep.34-Huk/2011 tanggal 12 Januari 2011.

Sesuai Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2003 tentang Pelaksanaan
UU Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat, tugas dan fungsi BAZ Kabupaten
Sumedang adalah melaksanakan penghimpunan dan pendayagunaan zakat. Sebagai
hasil koordinasi dan kerjasama yang baik dengan Pemerintah Daerah, legitimasi
pelaksanaan pengelolaan zakat di Kabupaten Sumedang juga didukung oleh terbitnya
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, Infak dan
Shadaqah serta Peraturan Bupati Sumedang Nomor 39 Tahun 2011 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, Infak
dan Shadaqah.

Sejalan dengan hal tersebut, perkembangan zakat di Kabupaten Sumedang mulai


menunjukkan peningkatan meskipun belum terlalu signifikan. Perkembangan realiasi
penghimpunan pada kurun waktu tahun 2010 s/d 2013. Pencapaian kenaikan terbesar
dari pengumpulan ZIS terjadi pada kurun waktu tahun 2013 s/d 2014. Peningkatan
tersebut tidak lain disebabkan oleh terjadinya perubahan struktur manajemen dan tata
kerja organisasi BAZNAS Kabupaten Sumedang yang disesuaikan dengan perubahan
ketentuan dan perundang-undangan di bidang pengelolaan zakat, disamping terbitnya
Inpres Nomor 3 Tahun 2014 tentang Optimalisasi Pengumpulan Zakat di
Kementerian/Lembaga, Sekretariat Jenderal Lembaga Negara, Sekretariat Jenderal
Komisi Negara, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara, dan Badan Usaha Milik
Daerah melalui Badan Amil Zakat Nasional.

Intruksi tersebut pada dasarnya merupakan bentuk dukungan pemerintah dalam


menindaklanjuti pengimplementasian Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang
Pengelolaan Zakat dan Peraturan pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. Dalam
hal ini, BAZNAS Kabupaten telah berupaya mewujudkan restrukturisasi organisasi
yang diperlukan dalam rangka mengimplementasikan peraturan dan ketentuan
dimaksud. Melalui Keputusan Bupati Sumedang Nomor 451.12/Kep.461-Huk/2014
tentang Pembentukan Pengurus BAZNAS Kabupaten Sumedang masa bakti 2015-2020
yang disesuaikan dengan Peraturan BAZNAS Nomor 03 Tahun 2014 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Badan Amil Zakat Nasional Provinsi dan Badan Amil Zakat Nasional
Kabupaten, kondisi pengelolaan zakat di Kabupaten Sumedang telah memasuki sebuah
paradigma baru yang diharapkan membawa mampu membawa semangat reformasi
dan perubahan positip di bidang zakat.

Perubahan manajemen dan tata kelola organisasi perlu diakui telah mampu
memberikan dampak positip terhadap kondisi pengelolaan zakat di Kabupaten
Sumedang. Dalam hal ini, dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang
memiliki peran yang sangat besar dalam mewujudkan pencapaian dimaksud. Pada
aspek kebijakan, Pemerintah Kabupaten Sumedang telah menerbitkan Peraturan
Daerah Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah yang

PROFIL | BAZNAS Kabupaten Sumedang


3

mengatur berbagai ketentuan di bidang pengumpulan, pendistribusian serta


pemberdayaan zakat, Peraturan Bupati Nomor 64 Tahun 2017 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Pengelolaan Zakat, Infak
Dan Sedekah, yang diikuti dengan Surat Instruksi Bupati Sumedang Nomor
451.12/4742/Kesra Tanggal 6 Oktober 2016 tentang Instruksi Pelaksanaan Zakat
Profesi TPP.

B. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI


(a) Kedudukan
BAZNAS Kabupaten Sumedang bertanggung jawab kepada BAZNAS Provinsi
dan Pemerintah Kabupaten Sumedang.

(b) Tugas Dan Fungsi


BAZNAS Kabupaten Sumedang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan
zakat pada tingkat kabupaten/kota. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud, BAZNAS Kabupaten Sumedang menyelenggarakan fungsi :
(1) Perencanaan pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat di
tingkat kabupaten/kota;
(2) Pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat di
tingkat kabupaten/kota;
(3) Pengendalian pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat di
tingkat kabupaten/kota;
(4) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan zakat, termasuk
pelaporan pelaksanaan pengelolaan zakat di tingkat kabupaten/kota; dan
(5) Pemberian rekomendasi dalam proses izin pembukaan perwakilan LAZ
berskala provensi di kabupaten/kota.

(c) Struktur Organisasi


Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat,
struktur organisasi BAZNAS terdiri dari unsur pimpinan dan pelaksana.
Berdasarkan pertimbangan bahwa BAZNAS Kabupaten Sumedang masih
memerlukan adanya Dewan Pertimbangan yang akan memberikan masukan dan
pertimbangan dari segi syariah, maka ditambahkan adanya Badan Syariah ke dalam
struktur organisasi yang berfungsi seperti Dewan Pertimbangan sebagaimana
dimaksud.

Dewan Syariah sebagaimana dimaksud beranggotakan 4 orang tokoh agama dan


Tokoh Masyarakat yang berpengaruh di kalangan masyarakat, yaitu :
1. Drs. H. Ali Badjri, Drs.,M.M
2. KH. Anwar Sanusi
3. KH. Idad Isti’dad
4. H. Saipul Bahri, Sag.,MPd.I
5. H. Dadang Setiawan, M.Si

PROFIL | BAZNAS Kabupaten Sumedang


4

Struktur Organisasi BAZNAS Kabupaten Sumedang terdiri atas :


a. Ketua;
b. Wakil Ketua;
c. Bidang Pengumpulan;
d. Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan;
e. Bagian Perencanaan, keuangan dan Pelaporan;
f. Bagian Administrasi, SDM dan Umum;
g. Satuan Audit Internal.

STRUKTUR ORGANISASI
BAZNAS KABUPATEN SUMEDANG

Tugas dan fungsi dari struktur organisasi BAZNAS Kabupaten Sumedang adalah
sebagai berikut :
a. Ketua mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas BAZNAS kabupaten / kota;
b. Wakil Ketua mempunyai tugas membantu Ketua memimpin pelaksanaan tugas
BAZNAS kabupaten/kota dalam perencanaan, pengumpulan, pendistribusian dan
pendayagunaan, keuangan, administrasi perkantoran, sumber daya manusia,
umum, pemberian rekomendasi, dan pelaporan;
c. Bidang Pengumpulan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan pengumpulan
zakat. Dalam menjalankan tugasnya, Bidang Pengumpulan menyelenggarakan
fungsi :
1. Penyusunan strategi pengumpulan zakat;
2. Pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan data muzaki;
3. Pelaksanaan kampanye zakat;
4. Pelaksanaan dan pengendalian pengumpulan zakat;
5. Pelaksanaan pelayanan muzaki;
6. Pelaksanaan evaluasi pengelolaan pengumpulan zakat;

PROFIL | BAZNAS Kabupaten Sumedang


5

7. Penyusunan pelaporan dan pertanggungjawaban pengumpulan zakat;


8. Pelaksanaan penerimaan dan tindak lanjut komplain atas layanan muzaki;
9. Koordinasi pelaksanaan pengumpulan zakat tingkat kabupaten/kota.
d. Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan pendistribusian dan pendayagunaan zakat. Dalam menjalankan
tugasnya, Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan menyelenggarakan fungsi :
1. Penyusunan strategi pendistribusian dan pendayagunaan zakat;
2. Pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan data mustahik;
3. Pelaksanaan dan pengendalian pendistribusian dan pendayagunaan zakat;
4. Pelaksanaan evaluasi pengelolaan pendistribusian dan pendayagunaan zakat;
5. Penyusunan pelaporan dan pertanggungjawaban pendistribusian dan
pendayagunaan zakat;
6. Koordinasi pelaksanaan pendistribusian dan pendayagunaan zakat tingkat
kabupaten/kota.
e. Bagian Perencanaan, Keuangan, dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan perencanaan, keuangan, dan pelaporan. Dalam menjalankan tugasnya,
Bagian Perencanaan, Keuangan, dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi :
1. Penyiapan penyusunan rencana strategis pengelolaan zakat tingkat
kabupaten/kota;
2. Penyusunan rencana tahunan BAZNAS kabupaten/kota;
3. Pelaksanaan evaluasi tahunan dan lima tahunan rencana pengelolaan zakat
kabupaten/kota;
4. Pelaksanaan pengelolaan keuangan BAZNAS kabupaten/ kota:
5. Pelaksanaan sistem akuntansi BAZNAS kabupaten/kota;
6. Penyusunan Laporan Keuangan dan Laporan Akuntabilitas Kinerja BAZNAS
kabupaten/kota;
7. Penyiapan penyusunan laporan pengelolaan zakat tingkat kabupaten/kota.
f. Bagian Administrasi, Sumber Daya Manusia, dan Umum mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan Amil BAZNAS Kabupaten/Kota, administrasi
perkantoran, komunikasi, umum, dan pemberian rekomendasi. Dalam
menjalankan tugasnya, Bagian Administrasi, Sumber Daya Manusia, dan Umum
menyelenggarakan fungsi :
1. Penyusunan strategi pengelolaan Amil BAZNAS Kabupaten/Kota;
2. Pelaksanaan perencanaan Amil BAZNAS Kabupaten zkota,
3. Pelaksanaan rekrutmen Amil BAZNAS Kabupaten/Kota;
4. Pelaksanaan pengembangan Amil BAZNAS Kabupaten/Kota;
5. Pelaksanaan administrasi perkantoran BAZNAS kabupaten/kota;
6. Penyusunan rencana strategi komunikasi dan hubungan masyarakat BAZNAS
kabupaten/kota;
7. Pelaksanaan strategi komunikasi dan hubungan masyarakat BAZNAS
kabupaten/kota;
8. Pengadaan, pencatatan, pemeliharaan, pengendalian, dan pelaporan aset
BAZNAS kabupaten/kota;
9. Pemberian rekomendasi pembukaan perwakilan LAZ berskala provinsi di
kabupaten/kota.
PROFIL | BAZNAS Kabupaten Sumedang
6

g. Satuan Audit Internal mempunyai tugas pelaksanaan audit keuangan, audit


manajemen, audit mutu, dan audit kepatuhan internal BAZNAS kabupaten kota.
Dalam menjalankan tugasnya, Satuan Audit Internal menyelenggarakan fungsi :
1. penyiapan program audit;
2. pelaksanaan audit;
3. pelaksanaan audit untuk tujuan tertentu atas penugasan Ketua BAZNAS;
4. penyusunan laporan hasil audit;
h. penyiapan pelaksanaan audit yang dilakukan oleh pihak eksternal.

C. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN


(A) VISI
Sesuai dengan Visi BAZNAS RI “Menjadi pengelola zakat terbaik dan
terpercaya di dunia” dan Visi Pemerintah Kabupaten Sumedang “Kabupaten
Sumedang Sejahtera, Nyunda, Maju, dan Mandiri”, maka Visi BAZNAS
Kabupaten Sumedang adalah :

“Terwujudnya Kehidupan Masyarakat yang Agamis, Cerdas dan Sejahtera


di Kabupaten Sumedang melalui Peran Badan Amil Zakat Nasional yang
Amanah, Transparan dan Akuntabel”

Visi tersebut mengandung penjelasan bahwa :


 Masyarakat yang Agamis, adalah masyarakat yang berakhlak mulia, taat
beragama dan ikhlas dalam menjalankan ibadah serta senantiasa menjaga
kerukunan dan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.
 Masyarakat yang Cerdas, adalah masyarakat yang memiliki Kecerdasan
intelektual (IQ) yaitu kecerdasan akal; Kecerdasan Emosional (EQ) yaitu
kecerdasan hati, pikiran dan emosi; serta Kecerdasan Spiritual (SQ) yaitu
kecerdasan dalam berperilaku yang sesuai dengan fitrah manusia.
 Masyarakat yang Sejahtera, adalah masyarakat yang memenuhi standar
kelayakan dalam pemenuhan kebutuhan di bidang pendidikan, kesehatan
dan taraf kehidupan sosial yang didukung dengan dukungan infrastruktur
lingkungan yang memadai.
 Badan Amil Zakat Nasional yang Amanah, adalah BAZNAS Kabupaten
Sumedang yang mampu melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan
amanah yang diembannya.
 Badan Amil Zakat Nasional yang Transparan, adalah BAZNAS Kabupaten
Sumedang mampu mewujudkan pengelolaan dan pelayanan zakat kepada
masyarakat secara transparan untuk meningkatkan kredibilitas dan
kepercayaan masyarakat serta pemerintah.
 Badan Amil Zakat Nasional yang Akuntabel, adalah BAZNAS Kabupaten
Sumedang mampu mewujudkan kinerja di bidang perencanaan,

PROFIL | BAZNAS Kabupaten Sumedang


7

pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi secara optimal, terukur dan


dapat dipertanggungjawabkan.

(B) MISI
o Meningkatkan manajemen kelembagaan zakat yang amanah, transparan,
akuntabel, berlegalitas dan berkesesuaian syariah;
o Meningkatkan manajemen pengelolaan dan pelayanan informasi zakat
berbasis Teknologi Informasi yang efektif dan efisien;
o Mewujudkan optimalisasi pengumpulan zakat melalui sinergitas umat;
o Mewujudkan optimalisasi pendistribusian dan pemberdayaan zakat bagi
peningkatan kualitas dan taraf kehidupan masyarakat;
o Mewujudkan pengembangan sumber daya amil yang amanah, kompeten
dan profesional.

(C) TUJUAN DAN SASARAN


 MISI 1
Meningkatkan manajemen kelembagaan zakat yang amanah,
transparan, akuntabel, berlegalitas dan berkesesuaian syariah

 Tujuan
1. Mewujudkan aspek legalitas, akuntabilitas dan kesesuaian syariah
pada struktur kelembagaan dan tata kelola organisasi;
2. Meningkatkan manajemen kelembagaan zakat yang amanah,
transparan dan akuntabel.

 Sasaran
1. Tercapainya aspek legalitas lembaga zakat;
2. Terwujudnya akuntabilitas dan kesesuaian syariah;
3. Meningkatnya sinergitas dan koordinasi lembaga pengelola zakat.

 MISI 2
Meningkatkan manajemen pengelolaan dan pelayanan informasi zakat
berbasis Teknologi Informasi yang efektif dan efisien

 Tujuan
1. Mewujudkan sistem informasi dan manajemen pengelolaan zakat
yang efektif dan efisien berbasis teknologi informasi;
2. Mewujudkan sarana dan prasarana Teknologi Informasi dan
Komunikasi.

 Sasaran
1. Teraplikasikannya sistem informasi dan manajemen pengelolaan
zakat berbasis teknologi informasi;
2. Tersedianya layanan informasi zakat kabupaten;
3. Tersedianya infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi.

PROFIL | BAZNAS Kabupaten Sumedang


8

 MISI 3
Mewujudkan optimalisasi pengumpulan zakat melalui sinergitas umat

 Tujuan
1. Meningkatkan pengumpulan zakat secara terukur;
2. Mewujudkan sinergitas dan kesadaran umat dalam melaksanakan
zakat.

 Sasaran
1. Tercapainya optimalisasi pengumpulan zakat;
2. Tersedianya potensi muzakki;
3. Terwujudnya wawasan, pemahaman dan kesadaran masyarakat
dalam melaksanakan zakat;
4. Meningkatnya peran, eksistensi dan fungsi lembaga pengumpul
zakat.

 MISI 4
Mewujudkan optimalisasi pendistribusian dan pemberdayaan zakat
bagi peningkatan kualitas dan taraf kehidupan masyarakat

 Tujuan
1. Meningkatkan optimalisasi pendistribusian dan pemberdayaan
zakat;
2. Meningkatkan kualitas dan taraf kehidupan masyarakat.

 Sasaran
1. Tercapainya optimalisasi pendistribusian dan pemberdayaan zakat;
2. Terwujudnya pengentasan kemiskinan dan kesenjangan sosial;
3. Tersedianya data mustahik.

 MISI 5
Mewujudkan pengembangan sumber daya amil yang amanah,
kompeten dan profesional

 Tujuan
1. Mengembangkan kapasitas Amil yang amanah, kompeten dan
profesional;
2. Meningkatkan layanan dan operasional perkantoran.
 Sasaran
1. Meningkatnya kompetensi dan profesionalisme Amil;
2. Terwujudnya sarana dan prasarana perkantoran yang memadai;
3. Terselenggaranya layanan dan operasional perkantoran secara ideal.

(D) PROGRAM PENDISTRIBUSIAN PEMBERDAYAAN ZAKAT

Dalam rangka mewujudkan pengentasan kemiskinan, maka BAZNAS


Kabupaten Sumedang mewujudkan Program SUZUD (Sumedang Zakat untuk

PROFIL | BAZNAS Kabupaten Sumedang


9

Dhuafa) yaitu program pemberdayaan zakat yang meliputi bidang ekonomi,


kesehatan, pendidikan , sosial dan keagamaan.

1. Sumedang MAKMUR
- Bantuan Bekal Hidup Fakir Miskin,
- Zakat Community Development (ZCD),
- Bantuan Produktif Fakir Miskin,
- ZISMart

2. Sumedang CERDAS
- Bantuan Biaya Pendidikan,
- Anak Asuh BAZNAS,
- Bashul Masail,
- Halaqah,
- Bantuan Santri,
- Bantuan Guru Ngaji

3. Sumedang SEHAT
- Bantuan Biaya Pengobatan & Klinik Pelayanan Untuk Kaum Dhuafa,
- Desa Sehat

4. Sumedang TAQWA
- Bantuan Sarana Keagamaan,
- Bantuan Dakwah Islam & Bantuan Sosialisasi,
- Masjid Makmur Madani

5. Sumedang PEDULI
- Bantuan Perbaikan Rutilahu,
- Bantuan kebencanaan,
- Bantuan Ghorimin,
- Bantuan Muallaf,
- Bantuan Musafir,
- Bantuan Anak Yatim,
- Bantuan Panti Jompo

Dalam mewujudkan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan dan program yang
perlu dicapai,maka nilai luhur Islami yang perlu diterapkan adalah :

1. Visioner
Amilin yang bervisi jauh kedepan, strategis dan maslahat, sesuai dengan
Firman Allah SWT : “Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada
Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Sungguh, Allah Mahateliti terhadap
apa yang kamu kerjakan”. (QS Al Hasyr ayat 18).

PROFIL | BAZNAS Kabupaten Sumedang


10

2. Optimis
Amilin yang bersungguh-sungguh, memiliki keyakinan kuat bahwa
kemudahan yang diciptakan oleh Allah jauh lebih banyak dibanding
kesulitan atau masalah, sesuai dengan Firman Allah SWT :
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, Sesungguhnya
bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari
suatu urusan), tetaplah bekerja keras untuk (urusan yang lain).” (QS. Al-
Insyirah ayat 5-7).
3. Jujur
Amilin yang memiliki kesatuan antara kata dan perbuatan, sesuai dengan
Firman Allah SWT :
“Wahai orang-orang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang
tidak kamu kerjakan”. (QS Ash-Shaff ayat 2)
4. Sabar
Amilin yang memiliki kesabaran dalam menjalankan kebenaran, sesuai
dengan Firman Allah SWT :
“Dan bersabarlah bahwa sesungguhnya janji Allah itu pasti benar dan sekali-
kali janganlah orang-orang yang tidak menyakini (kebenaran ayat-ayat
Allah) itu menggelisahkan kamu.” (QS Ar Rum ayat 60)
5. Amanah
Amilin hendaknya amanah dalam menjalankan tugas, sesuai dengan Firman
Allah SWT :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan
Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-
amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (QS. Al-
Anfal ayat 27)
6. Keteladan
Amilin yang menjadi teladan dalam kehidupan, sesuai dengan Firman Allah
SWT :
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suriteladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebutAllah.” (QS. Al-Ahzab
ayat 21)
7. Profesional
Amilin yang senantiasa melakukan yang terbaik dan profesional dalam
aktifitasnya, sesuai dengan Firman Allah SWT :
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara
kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun.” (QS. Al-Mulk ayat 2). Demikian juga dengan hadist berikut,

PROFIL | BAZNAS Kabupaten Sumedang


11

”Sesungguhnya Allah SWT mencintai jikaseorangdarikalianbekerja, maka ia


itqon (profesional) dalam pekerjaannya” (HR Baihaqi)
8. Perbaikan Berkelanjutan
Amilin yang senantiasa memperbaiki amal dan pekerjaannya, sesuai dengan
hadits Rasulullah Saw :
“Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia
termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan
kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barang siapa yang harinya
sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia celaka.” (HR. Ad-
Dailami)
9. Entreprenurial
Amilin yang senantiasa bermental kuat, pantang menyerah, memiliki
optimisme dalam hidup, serta kreatif dan inovatif dalam menghadapi
tantangan hidup, sesuai dengan Firman Allah SWT :
“Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia membukakan jalan keluar
baginya. Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-
sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan
mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. At-Talaq ayat 2-3). Allah SWT juga
berfirman : “Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi’ar
Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber’umrah,
maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan
barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka
sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.” (QS.
Al-Baqarah ayat 158)
10. Transformasional
Amilin yang senantiasa melakukan perbaikan berkelanjutan dari kondisi
buruk menuju kondisi yang lebih baik, sesuai dengan yang dicontohkan
Rasulullah Muhammad SAW yang sukses memimpin umatnya berhijrah
dari peradaban jahiliyah menuju peradaban madaniah dalam waktu yang
relatif singkat.Allah SWTjuga berfirman :
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di
muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS.
Ar-Ra’d ayat 11)

PROFIL | BAZNAS Kabupaten Sumedang

Anda mungkin juga menyukai