PROFIL
BAZNAS KABUPATEN SUMEDANG
ini, Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Sumedang dibentuk berdasarkan Keputusan
Bupati Sumedang nomor: 451.12/Kep.34-Huk/2011 tanggal 12 Januari 2011.
Sesuai Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2003 tentang Pelaksanaan
UU Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat, tugas dan fungsi BAZ Kabupaten
Sumedang adalah melaksanakan penghimpunan dan pendayagunaan zakat. Sebagai
hasil koordinasi dan kerjasama yang baik dengan Pemerintah Daerah, legitimasi
pelaksanaan pengelolaan zakat di Kabupaten Sumedang juga didukung oleh terbitnya
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, Infak dan
Shadaqah serta Peraturan Bupati Sumedang Nomor 39 Tahun 2011 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, Infak
dan Shadaqah.
Perubahan manajemen dan tata kelola organisasi perlu diakui telah mampu
memberikan dampak positip terhadap kondisi pengelolaan zakat di Kabupaten
Sumedang. Dalam hal ini, dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang
memiliki peran yang sangat besar dalam mewujudkan pencapaian dimaksud. Pada
aspek kebijakan, Pemerintah Kabupaten Sumedang telah menerbitkan Peraturan
Daerah Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah yang
STRUKTUR ORGANISASI
BAZNAS KABUPATEN SUMEDANG
Tugas dan fungsi dari struktur organisasi BAZNAS Kabupaten Sumedang adalah
sebagai berikut :
a. Ketua mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas BAZNAS kabupaten / kota;
b. Wakil Ketua mempunyai tugas membantu Ketua memimpin pelaksanaan tugas
BAZNAS kabupaten/kota dalam perencanaan, pengumpulan, pendistribusian dan
pendayagunaan, keuangan, administrasi perkantoran, sumber daya manusia,
umum, pemberian rekomendasi, dan pelaporan;
c. Bidang Pengumpulan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan pengumpulan
zakat. Dalam menjalankan tugasnya, Bidang Pengumpulan menyelenggarakan
fungsi :
1. Penyusunan strategi pengumpulan zakat;
2. Pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan data muzaki;
3. Pelaksanaan kampanye zakat;
4. Pelaksanaan dan pengendalian pengumpulan zakat;
5. Pelaksanaan pelayanan muzaki;
6. Pelaksanaan evaluasi pengelolaan pengumpulan zakat;
(B) MISI
o Meningkatkan manajemen kelembagaan zakat yang amanah, transparan,
akuntabel, berlegalitas dan berkesesuaian syariah;
o Meningkatkan manajemen pengelolaan dan pelayanan informasi zakat
berbasis Teknologi Informasi yang efektif dan efisien;
o Mewujudkan optimalisasi pengumpulan zakat melalui sinergitas umat;
o Mewujudkan optimalisasi pendistribusian dan pemberdayaan zakat bagi
peningkatan kualitas dan taraf kehidupan masyarakat;
o Mewujudkan pengembangan sumber daya amil yang amanah, kompeten
dan profesional.
Tujuan
1. Mewujudkan aspek legalitas, akuntabilitas dan kesesuaian syariah
pada struktur kelembagaan dan tata kelola organisasi;
2. Meningkatkan manajemen kelembagaan zakat yang amanah,
transparan dan akuntabel.
Sasaran
1. Tercapainya aspek legalitas lembaga zakat;
2. Terwujudnya akuntabilitas dan kesesuaian syariah;
3. Meningkatnya sinergitas dan koordinasi lembaga pengelola zakat.
MISI 2
Meningkatkan manajemen pengelolaan dan pelayanan informasi zakat
berbasis Teknologi Informasi yang efektif dan efisien
Tujuan
1. Mewujudkan sistem informasi dan manajemen pengelolaan zakat
yang efektif dan efisien berbasis teknologi informasi;
2. Mewujudkan sarana dan prasarana Teknologi Informasi dan
Komunikasi.
Sasaran
1. Teraplikasikannya sistem informasi dan manajemen pengelolaan
zakat berbasis teknologi informasi;
2. Tersedianya layanan informasi zakat kabupaten;
3. Tersedianya infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi.
MISI 3
Mewujudkan optimalisasi pengumpulan zakat melalui sinergitas umat
Tujuan
1. Meningkatkan pengumpulan zakat secara terukur;
2. Mewujudkan sinergitas dan kesadaran umat dalam melaksanakan
zakat.
Sasaran
1. Tercapainya optimalisasi pengumpulan zakat;
2. Tersedianya potensi muzakki;
3. Terwujudnya wawasan, pemahaman dan kesadaran masyarakat
dalam melaksanakan zakat;
4. Meningkatnya peran, eksistensi dan fungsi lembaga pengumpul
zakat.
MISI 4
Mewujudkan optimalisasi pendistribusian dan pemberdayaan zakat
bagi peningkatan kualitas dan taraf kehidupan masyarakat
Tujuan
1. Meningkatkan optimalisasi pendistribusian dan pemberdayaan
zakat;
2. Meningkatkan kualitas dan taraf kehidupan masyarakat.
Sasaran
1. Tercapainya optimalisasi pendistribusian dan pemberdayaan zakat;
2. Terwujudnya pengentasan kemiskinan dan kesenjangan sosial;
3. Tersedianya data mustahik.
MISI 5
Mewujudkan pengembangan sumber daya amil yang amanah,
kompeten dan profesional
Tujuan
1. Mengembangkan kapasitas Amil yang amanah, kompeten dan
profesional;
2. Meningkatkan layanan dan operasional perkantoran.
Sasaran
1. Meningkatnya kompetensi dan profesionalisme Amil;
2. Terwujudnya sarana dan prasarana perkantoran yang memadai;
3. Terselenggaranya layanan dan operasional perkantoran secara ideal.
1. Sumedang MAKMUR
- Bantuan Bekal Hidup Fakir Miskin,
- Zakat Community Development (ZCD),
- Bantuan Produktif Fakir Miskin,
- ZISMart
2. Sumedang CERDAS
- Bantuan Biaya Pendidikan,
- Anak Asuh BAZNAS,
- Bashul Masail,
- Halaqah,
- Bantuan Santri,
- Bantuan Guru Ngaji
3. Sumedang SEHAT
- Bantuan Biaya Pengobatan & Klinik Pelayanan Untuk Kaum Dhuafa,
- Desa Sehat
4. Sumedang TAQWA
- Bantuan Sarana Keagamaan,
- Bantuan Dakwah Islam & Bantuan Sosialisasi,
- Masjid Makmur Madani
5. Sumedang PEDULI
- Bantuan Perbaikan Rutilahu,
- Bantuan kebencanaan,
- Bantuan Ghorimin,
- Bantuan Muallaf,
- Bantuan Musafir,
- Bantuan Anak Yatim,
- Bantuan Panti Jompo
Dalam mewujudkan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan dan program yang
perlu dicapai,maka nilai luhur Islami yang perlu diterapkan adalah :
1. Visioner
Amilin yang bervisi jauh kedepan, strategis dan maslahat, sesuai dengan
Firman Allah SWT : “Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada
Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Sungguh, Allah Mahateliti terhadap
apa yang kamu kerjakan”. (QS Al Hasyr ayat 18).
2. Optimis
Amilin yang bersungguh-sungguh, memiliki keyakinan kuat bahwa
kemudahan yang diciptakan oleh Allah jauh lebih banyak dibanding
kesulitan atau masalah, sesuai dengan Firman Allah SWT :
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, Sesungguhnya
bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari
suatu urusan), tetaplah bekerja keras untuk (urusan yang lain).” (QS. Al-
Insyirah ayat 5-7).
3. Jujur
Amilin yang memiliki kesatuan antara kata dan perbuatan, sesuai dengan
Firman Allah SWT :
“Wahai orang-orang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang
tidak kamu kerjakan”. (QS Ash-Shaff ayat 2)
4. Sabar
Amilin yang memiliki kesabaran dalam menjalankan kebenaran, sesuai
dengan Firman Allah SWT :
“Dan bersabarlah bahwa sesungguhnya janji Allah itu pasti benar dan sekali-
kali janganlah orang-orang yang tidak menyakini (kebenaran ayat-ayat
Allah) itu menggelisahkan kamu.” (QS Ar Rum ayat 60)
5. Amanah
Amilin hendaknya amanah dalam menjalankan tugas, sesuai dengan Firman
Allah SWT :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan
Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-
amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (QS. Al-
Anfal ayat 27)
6. Keteladan
Amilin yang menjadi teladan dalam kehidupan, sesuai dengan Firman Allah
SWT :
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suriteladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebutAllah.” (QS. Al-Ahzab
ayat 21)
7. Profesional
Amilin yang senantiasa melakukan yang terbaik dan profesional dalam
aktifitasnya, sesuai dengan Firman Allah SWT :
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara
kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun.” (QS. Al-Mulk ayat 2). Demikian juga dengan hadist berikut,