Penyusun:
Divisi Riset dan Kajian
Pusat Kajian Strategis BAZNAS
Penyunting:
Anggota BAZNAS
Direktur Utama BAZNAS
Sekretaris BAZNAS
Direktur Pengumpulan BAZNAS
Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS
Direktur Operasi BAZNAS
Direktur Kepatuhan dan Audit Internal BAZNAS
Penerbit:
Pusat Kajian Strategis
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
Jl. Kebon Sirih Raya No. 57, 10340, Jakarta Pusat
Telp. (021) 3904555 Faks. (021) 3913777 Mobile. +62812 8229 4237
Email: puskas@baznas.go.id
www.baznas.go.id
www.puskasbaznas.com
ISBN: 978-602-5708-30-5
Bismillaahirrahmaanirrrahiim
Salah satu hal yang dapat dilakukan terkait dengan evaluasi penyaluran
dana zakat adalah dengan mengukur dampak dana tersebut kepada para
mustahik. Pengukuran tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan alat
ukur yang dikembangkan oleh Pusat Kajian Strategis (Puskas-BAZNAS).
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Akhir kata, besar harapan kami buku ini dapat bermanfaat bagi
pengembangan dunia zakat di Indonesia. Semoga ikhtiar sederhana ini dapat
menjadi pemberat timbangan amal baik kelak di akhirat. Aamiin.
Salah satu hal yang dapat menjadi salah satu pendorong bagi muzakki
dalam melakukan pembayaran zakat adalah dengan memberikan bukti
hasil dari kerja-kerja zakat melalui pengukuran dampak zakat yang telah
diberikan kepada mustahik. Alat ukur yang dapat digunakan adalah dengan
menggunakan Indeks Kesejahteraan BAZNAS (IKB) yang membobotkan tiga
indeks penyusunnya, yaitu indeks kesejahteraan CIBEST, modifikasi IPM dan
indeks kemandirian. Pada tahun 2018, pengukuran IKB dilakukan di 34
provinsi dengan jumlah responden sebanyak 4166 mustahik.
Dari hasil pengukuran, diketahui bahwa nilai nasional IKB di tahun 2018
adalah sebesar 0,69 (baik), menurun dari tahun 2017 yang sebesar 0,71 (baik).
Hasil dari IKB menunjukkan bahwa empat provinsi telah mendapatkan nilai
dengan kategori sangat baik (Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah, Sulawesi
Tenggara dan Papua), dua puluh provinsi dengan kategori baik (Sumatera
Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi
Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, DI Yogyakarta, Aceh, Sumatera
Barat, Bengkulu, Jawa Barat, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat
dan Kepulauan Riau), delapan provinsi dengan kategori cukup baik (Nusa
Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Lampung, Banten,
Sulawesi Tengah, Kalimantan Utara dan Sulawesi Barat) dan dua provinsi
dengan kategori kurang baik (Kalimantan Timur dan Bangka Belitung).
Secara keseluruhan, meski nilai IKB turun tetapi penurunan nilai tersebut
masih berada dalam rentang intrepretasi yang sama yaitu baik. Sebab dari
turunnya nilai IKB bisa disebabkan karena pada tahun 2018 penilaian dampak
zakat dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia, berbeda dengan tahun 2017
yang hanya mengukur 28 provinsi. Selain itu jika dilihat dari indeks-indeks
penyusun IKB, penurunan yang dialami juga masih dalam interpretasi baik
dan cukup baik sehingga pencapaian dari zakat yang diberikan masih harus
diapresiasi. Salah satu hal yang menarik dari kajian melihat dampak zakat
diketahui bahwa selama tahun 2018, dari sampel mustahik yang dikaji,
diketahui bahwa kemiskinan berkurang sebanyak 15,14%.
Pendahuluan
Kedua, alat ukur ini dapat menjadi gambaran bagi para muzakki terkait
dengan pengelolaan zakat yang mereka berikan kepada lembaga terkait.
Meski negara Indonesia menjadi salah satu negara muslim terbesar di dunia
dengan potensi zakat yang mencapai 217 triliun (Firdaus et al, 2012), namun
realisasi dari penghimpunan zakat pada tahun 2017 hanya mencapai 5
triliun (Outlook Zakat Nasional 2018). Jika para muzakki memahami bahwa
pembayaran zakat yang mereka lakukan tidak hanya sekadar menggugurkan
kewajiban tetapi juga memberikan efek positif terhadap pembangunan
ekonomi secara nasional, diharapkan penghimpunan pun akan semakin
bertambah setiap tahunnya.
Tujuan Studi
Hasil yang diharapkan dari kajian ini adalah untuk mengetahui dampak
zakat terhadap para mustahik BAZNAS dan LAZ.
Metodologi
Jika sebuah keluarga memiliki Spiritual Value (SV) sama atau lebih kecil
dari 3, maka keluarga tersebut dinyatakan miskin secara spiritual. Nilai dari
pemenuhan kebutuhan spiritual setiap anggota keluarga dihitung dengan
menggunakan rumus seperti di bawah ini:
Di mana,
Di mana,
Ketika angka MV dan SV telah diukur, maka penentuan dari posisi tiap
keluarga di kuadran CIBEST diukur dari kombinasi nilai aktual MV dan SV.
Penjelasan terkait kombinasi MV dan SV dapat dilihat pada gambar di bawah
ini:
Indeks kedua penyusun dari IKB adalah modifikasi IPM. Indeks ini dapat
mengukur kesejahteraan mustahik rumah tangga (Nurzaman, 2011). Pada
Di mana:
IP : Indeks Pendidikan
Tahap ketiga adalah dengan menghitung indeks harapan hidup untuk rumah
tangga dengan cara:
Kriteria
1 Aceh 100
2 Sumatera Utara 100
3 Sumatera Barat 150
4 Riau 125
5 Jambi 100
6 Sumatera Selatan 74
7 Bengkulu 100
8 Lampung 107
9 Kepulauan Bangka Belitung 100
10 Kepulauan Riau 102
11 DKI Jakarta 49
12 Jawa Barat 459
13 Jawa Tengah 160
14 DI Yogyakarta 102
15 Jawa Timur 260
16 Banten 282
17 Bali 31
18 Nusa Tenggara Barat 168
19 Nusa Tenggara Timur 32
20 Kalimantan Barat 160
Dari hasil pengukuran, diketahui bahwa nilai nasional dari IKB adalah
0,69 (baik). Nilai ini mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan
tahun 2017 yang senilai 0,71 (baik). Seluruh nilai indeks penyusun dari IKB
juga mengalami penurunan. Untuk nilai indeks kesejahteraan CIBEST, turun
dari 0,79 di tahun 2017 menjadi sebesar 0,77 di tahun 2018. Indeks penyusun
kedua, yaitu indeks modifikasi IPM, turun dari 0,71 di tahun 2017 menjadi
0,69 di tahun 2018. Sedangkan untuk indeks kemandirian, turun dari 0,59 di
tahun 2017 menjadi 0,54 di tahun 2018.
Indeks Indeks
Modifikasi
No Provinsi Kesejahteraan Kemandirian Kesejahteraan Kategori
IPM
CIBEST BAZNAS
1 Aceh 0,75 0,75 0,50 0,70 Baik
2 Sumatera Utara 1,00 0,75 0,50 0,80 Baik
3 Sumatera Barat 1,00 0,50 0,50 0,70 Baik
4 Riau 1,00 0,75 0,50 0,80 Baik
5 Jambi 1,00 0,75 0,50 0,80 Baik
6 Sumatera Selatan 1,00 0,75 0,50 0,80 Baik
7 Bengkulu 0,75 0,75 0,50 0,70 Baik
8 Lampung 0,50 0,75 0,25 0,55 Cukup baik
Kepulauan Bangka
9 0,19 0,50 0,50 0,30 Kurang baik
Belitung
10 Kepulauan Riau 0,75 0,75 0,25 0,65 Baik
11 DKI Jakarta 1,00 0,75 0,50 0,80 Baik
12 Jawa Barat 0,75 0,75 0,50 0,70 Baik
13 Jawa Tengah 1,00 0,75 0,75 0,85 Sangat Baik
14 DI Yogyakarta 0,75 0,75 0,75 0,75 Baik
15 Jawa Timur 1,00 0,75 0,50 0,80 Baik
16 Banten 0,50 0,75 0,25 0,55 Cukup baik
17 Bali 1,00 0,75 0,50 0,80 Baik
18 Nusa Tenggara Barat 1,00 1,00 0,75 0,95 Sangat Baik
19 Nusa Tenggara Timur 0,50 0,75 0,50 0,60 Cukup baik
20 Kalimantan Barat 1,00 0,50 0,75 0,75 Baik
21 Kalimantan Tengah 0,75 0,50 0,50 0,60 Cukup baik
22 Kalimantan Selatan 0,75 0,75 0,75 0,75 Baik
23 Kalimantan Timur 0,03 0,75 0,50 0,40 Kurang baik
24 Kalimantan Utara 0,50 0,50 0,50 0,50 Cukup baik
25 Sulawesi Utara 1,00 0,75 0,50 0,80 Baik
26 Sulawesi Tengah 0,25 0,75 0,75 0,55 Cukup baik
27 Sulawesi Selatan 0,75 0,50 0,50 0,60 Cukup baik
28 Sulawesi Tenggara 1,00 0,75 0,75 0,85 Sangat Baik
29 Gorontalo 0,75 0,75 0,50 0,70 Baik
30 Sulawesi Barat 0,75 0,25 0,50 0,50 Cukup baik
31 Maluku 0,75 0,75 0,50 0,70 Baik
32 Maluku Utara 0,75 0,75 0,50 0,70 Baik
33 Papua Barat 1,00 0,50 0,50 0,70 Baik
34 Papua 1,00 0,75 0,75 0,85 Sangat Baik
Di sisi lain, untuk daerah-daerah dengan nilai CIBEST yang rendah dan
ketika dilihat tidak ada perubahan jumlah mustahik rumah tangga ke kuadran
yang lebih baik, maka program-program pun dapat disesuaikan sesuai dengan
Secara keseluruhan, meski nilai IKB turun tetapi penurunan nilai tersebut
masih berada dalam rentang intrepretasi yang sama yaitu baik. Sebab dari
turunnya nilai IKB bisa disebabkan karena pada tahun 2018 penilaian dampak
zakat dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia, berbeda dengan tahun 2017
yang hanya mengukur 28 provinsi. Selain itu jika dilihat dari indeks-indeks
penyusun IKB, penurunan yang dialami juga masih dalam interpretasi baik
dan cukup baik sehingga pencapaian dari zakat yang diberikan masih harus
diapresiasi. Salah satu hal yang menarik dari kajian melihat dampak zakat
diketahui bahwa selama tahun 2018, dari sampel mustahik yang dikaji,
diketahui bahwa kemiskinan berkurang sebanyak 15,14%.
Provinsi Aceh
2017 2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
0,75 0,75
Dari segi hasil kuadran CIBEST, pada tahun 2018 sebanyak 71,00%
rumah tangga berada di kuadran-I (kelompok keluarga sejahtera). Sisanya,
sebanyak 29,00% berada di kuadran-II (keluarga miskin material). Setelah
pemberian zakat produktif, tidak ada keluarga yang berada di kuadran-III
maupun kuadran-IV. Hal ini menunjukkan bahwa zakat yang disalurkan
memberikan dampak yang sangat positif karena sebelum pemberian zakat
semua rumah tangga mustahik berada di 2 kuadran terbawah, yaitu sebanyak
37% di kuadran-I dan 63% di kuadran-II.
2017 2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
0,5 1
Jika dilihat lebih detail, maka pada pada komponen indeks CIBEST, nilai
indeks yang dicapai adalah sebesar 1,0. Nilai ini juga mengalami peningkatan
dari tahun 2017 yang sebesar 0,5 . Hasil kuadran CIBEST menunjukkan bahwa
sebanyak 90,91% rumah tangga setelah diberi zakat berada di kuadran-I
(kelompok keluarga sejahtera), 6,06% berada di kuadran-II (keluarga miskin
material), 3,03% di kuadran 3 (keluarga miskin spiritual) dan tidak sudah
tidak ada keluarga yang miskin material dan spitual.
Tabel. 10. Nilai IKB dan Indeks Penyusun Provinsi Sumatera Barat
2017 2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
1 1
Kuadran-IV 0,00% 0%
Dilihat dari kuadran yang ada pada model CIBEST, dapat diketahui
bahwa pada tahun 2018 sebanyak 95,30% rumah tangga telah berada di
kuadran-I (kelompok keluarga sejahtera) dan sisanya terbagi di kuadran-II
dan kuadran-III yaitu masing-masing sebesar 4,03% dan 0,67%.
Pada tahun 2017, hanya 89,00% mustahik rumah tangga yang berada
di kuadran-I dan sisanya sebanyak 11,00% berada di kuadran-II. Baik pada
tahun 2017 dan 2018 sudah tidak ada kelompok mustahik yang berada di
kuadran-IV.
Indeks penyusun dari IKB yang kedua adalah indeks modifikasi IPM
dengan nilai yang diperoleh sebesar 0,5. Nilai ini mengalami penurunan yang
signifikan dari tahun 2017 yang telah mencapai 0,75. Indeks modifikasi IPM
disusun dari dua indeks yaitu indeks kesehatan dan indeks pendidikan. Nilai
dari indeks kesehatan mustahik rumah tangga di Provinsi Sumatera Barat
sebesar 0,48 mengalami penurunan yang sangat signifikan dari tahun 2017
yang telah mencapai 0,75. Sedangkan untuk nilai dari indeks pendidikan
yaitu sebesar 0,65 pada tahun 2018 sedikit turun dari tahun sebelumnya
yang mencapai 0,67.
Provinsi Riau
2017 2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
1 1
Dari segi hasil kuadran CIBEST, pada tahun 2018 sebanyak 89,19%
rumah tangga berada di kuadran-I (kelompok keluarga sejahtera). Sisanya,
sebanyak 10,81% berada di kuadran-II (keluarga miskin material). Setelah
pemberian zakat produktif, tidak ada keluarga yang berada di kuadran-III
maupun kuadran-IV. Hal ini cukup menarik karena sebelum pemberian zakat,
tidak ada rumah tangga yang berda di kuadran-I maupun kuadran-II.
Provinsi Jambi
2017 2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
1 1
Kuadran-I 96,00% 86,67%
Kuadran-II 4,00% 13,33%
Kuadran*
Kuadran-III 0,00% 0,00%
Kuadran-IV 0,00% 0%
Indeks Modifikasi IPM 0,75 0,75
Indeks Kesehatan 0,78 0,61
Indeks Penyusun
Indeks Pendidikan 0,62 0,66
Indeks Kemandirian 0,50 0,50
Pendapatan Rutin 100,00% 100,00%
Pendapatan Tidak Rutin 8,08% 10,00%
Variabel*
Pendapatan Aset Disewakan 3,03% 2,00%
Tabungan 11,11% 17,00%
INDEKS KESEJAHTERAAN BAZNAS 0,8 0,8
Dilihat dari hasil pengukuran, nilai IKB yang diperoleh oleh Provinsi
Jambi di tahun 2018 un Iadalah 0,8 (baik) atau sama dengan tahun
sebelumnya. Nilai dari masing-masing indeks penyusun IKB juga tidak
mengalami perubahan dari tahun 2017. Penjelasan dari masing-masing indeks
penyusun IKB di Provinsi Jambi akan dijelaskan di bawah ini.
Pada IKB, indeks penyusun pertama adalah model CIBEST. Baik pada
Indeks penyusun dari IKB yang kedua adalah indeks modifikasi IPM
dengan nilai yang diperoleh sebesar 0,75 atau sama dengan tahun sebelumnya.
Indeks modifikasi IPM disusun dari dua indeks yaitu indeks kesehatan dan
indeks pendidikan. Nilai dari indeks kesehatan mustahik rumah tangga di
Provinsi Jambi sebesar 0,61 mengalami sediki penurunan dari tahun 2017
yang telah mencapai 0,78. Sedangkan untuk nilai dari indeks pendidikan
yaitu sebesar 0,66 pada tahun 2018 naik sedikit dari tahun sebelumnya yang
mencapai 0,62.
Tabel. 13. Nilai IKB dan Indeks Penyusun Provinsi Sumatera Selatan
2017 2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
0,75 1
Kuadran-IV 0,00% 0%
Indeks penyusun dari IKB yang kedua adalah indeks modifikasi IPM
dengan nilai yang diperoleh sebesar 0,75 atau sama dengan tahun sebelumnya.
Indeks modifikasi IPM disusun dari dua indeks yaitu indeks kesehatan dan
indeks pendidikan. Nilai dari indeks kesehatan mustahik rumah tangga di
Provinsi Sumatera Selatan sebesar 0,54 mengalami penurunan yang sangat
signifikan dari tahun 2017 yang telah mencapai 0,76. Sedangkan untuk nilai
dari indeks pendidikan yaitu sebesar 0,75 pada tahun 2018 naik sangat
signifikan dari tahun sebelumnya yang baru mencapai 0,59.
Provinsi Bengkulu
2017 2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
1 0,75
Kuadran-IV 0,00% 0%
Indeks penyusun IKB pertama adalah model CIBEST. Pada tahun 2017,
nilai dari Indeks CIBEST adalah sebesar 1,00 atau sempurna dan mengalami
penurunan di tahun 2018 menjadi 0,75. Hal ini mengindikasikan bahwa
meski pemberian zakat kepada mustahik rumah tangga memberikan dampak
yang positif dari segi material maupun spiritual tetapi dampak di tahun 2018
tidak sebesar di tahun 2017.
Namun, jika dilihat dari perubahan komposisi, pada tahun 2018 terjadi
peningkatan yang drastis di kuadran-I antara sebelum dan sesudah diberikan
zakat, yaitu sebesar 80%. Sedangkan di tahun 2017 memang mustahik
telah banyak yang berada di kuadran-I sebelum diberikan zakat sehingga
perubahannya hanya sebesar 3,33%.
2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
0,5
Kuadran-I 44,44%
Kuadran-II 55,56%
Kuadran*
Kuadran-III 0,00%
Kuadran-IV 0,00
Tabel. 16. Nilai IKB dan Indeks Penyusun Provinsi Bangka Belitung
2017 2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
0,25 0,19
Tabel. 17. Nilai IKB dan Indeks Penyusun Provinsi Kepulauan Riau
2017 2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
1 0,75
Dari segi hasil kuadran CIBEST, pada tahun 2018 sebanyak 78,22%
2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
1
Kuadran-I 80,95%
Kuadran-II 19,05%
Kuadran*
Kuadran-III 0,00%
Kuadran-IV 0,00%
Tabungan 19,57%
Indeks penyusun dari IKB yang kedua adalah indeks modifikasi IPM
dengan nilai yang diperoleh sebesar 0,75. Indeks modifikasi IPM disusun
dari dua indeks yaitu indeks kesehatan dan indeks pendidikan. Nilai dari
indeks kesehatan mustahik rumah tangga di Provinsi DKI sebesar 0,47 atau
diinterpretasikan cukup baik. Sedangkan untuk nilai dari indeks pendidikan
yaitu sebesar 0,77 atau baik. Tingginya nilai dari indeks pendidikan bisa
disebabkan karena DKI merupakan ibukota negara yang memiliki akses
pendidikan yang sudah lebih baik.
Tabel. 19. Nilai IKB dan Indeks Penyusun Provinsi Jawa Barat
2017 2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
1 0,75
Tabel. 20. Nilai IKB dan Indeks Penyusun Provinsi Jawa Tengah
2017 2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
1 1
Provinsi DI Yogyakarta
Tabel. 21. Nilai IKB dan Indeks Penyusun Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta
2017 2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
1 0,75
Dari segi hasil kuadran CIBEST, pada tahun 2018 sebanyak 66,10% rumah
tangga berada di kuadran-I (kelompok keluarga sejahtera). Sisanya, sebanyak
27,12% berada di kuadran-II (keluarga miskin material), 3,39% berada di
kuadran-III dan 3,39% berada di kuadran-IV. Meski masih ada keluarga
yang berada di kuadran-III dan kuadran-IV, tetapi terjadi penurunan jumlah
rumah tangga yang berada di dua kuadran tersebut ketika telah diberikan
zakat. Dibandingkan dengan tahun 2017, setelah pemberian zakat memang
tidak ada keluarga yang berada di kuadran-III dan kuadran-IV tetapi hal ini
disebabkan karena sebelum diberikan zakat memang tidak ada keluarga yang
berada di dua kuadran terendah tersebut.
Tabel. 22. Nilai IKB dan Indeks Penyusun Provinsi Jawa Timur
2017 2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
0,75 1
Kuadran-IV 0,00% 0
Provinsi Banten
2017 2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
0,75 0,5
Jika dilihat lebih detail, maka pada pada komponen indeks CIBEST, nilai
indeks yang dicapai 0,5 ternyata mengalami penurunan yang cukup signifikan
dari tahun 2017 yang telah mencapai nilai sempurna yaitu 0,75. Tetapi jika
dilihat dari hasil kuadran CIBEST, mustahik yang berada di provinsi Banten
mengalami perubahan kuadran yang sangat signifikan. Pada tahun 2018,
jumlah rumah tangga yang berada di kuadran-I adalah sebanyak 47,37%
dan di kuadran-II sebanyak 52,63%. tidak ada rumah tangga yang berada
di dua kuadran terendah. Padahal, sebelum pemberian zakat, semua rumah
tangga terbagi di dua kuadran terendah yaitu kudran-III dan kuadran-IV.
Peningkatan tersebut sangat signifikan karena jumlah rumah tangga sebelum
diberikan zakat yang ada di kuadran-IV sebanyak 61,8% dan di kuadran-III
sebanyak 32,9%.
Provinsi Bali
2017 2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
0,75 1
Kuadran-IV 0,00% 0%
Indeks penyusun IKB pertama adalah model CIBEST. Pada tahun 2017,
nilai dari Indeks CIBEST adalah sebesar 0,75 dan mengalami peningkatan
pada tahun 2018 menjadi 1 atau sempurna. Tingginya nilai dari Indeks
CIBEST menunjukkan bahwa pemberian zakat kepada mustahik rumah
tangga memberikan dampak yang positif dari segi material maupun spiritual.
Beberapa mustahik yang disurvei di Provinsi Bali sebelum mendapatkan
bantuan zakat adalah nasabah dari rentenir. Adanya bantuan zakat membuat
mereka dapat lepas dari jeratan rentenir.
Hal lain yang dapat diperhatikan pada model CIBEST adalah jumlah
rumah tangga mustahik yang berada di masing-masing kuadran. Jika melihat
proporsi jumlah mustahik rumah tangga yang ada di kuadran CIBEST, pada
tahun 2018 sebanyak 87,10% rumah tangga berada di kuadran-I (kelompok
keluarga sejahtera) dan sebanyak 12,90% berada di kuadran-II. Tidak terdapat
mustahik rumah tangga di kuadran-III dan kuadran-IV.
Tabel. 25. Nilai IKB dan Indeks Penyusun Provinsi Nusa Tenggara Barat
2017 2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
0,75 1
Kuadran-IV 0,00% 0
Tabel. 26. Nilai IKB dan Indeks Penyusun Provinsi Nusa Tenggara Timur
2017 2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
1 0,5
Kuadran-IV 0,00% 0%
Tabel. 27. Nilai IKB dan Indeks Penyusun Provinsi Kalimantan Barat
2017 2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
0,5 1
Tabel. 28. Nilai IKB dan Indeks Penyusun Provinsi Kalimantan Tengah
2017 2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
0,75 0,75
Kuadran-IV 0,00% 1%
Dilihat dari hasil pengukuran, nilai IKB yang diperoleh oleh Provinsi
Kalimantan Tengah di tahun 2018 adalah 0,6 (cukup baik) sedikit menurun
dari tahun sebelumnya yang mencapai 0,7 (baik). Penjelasan dari masing-
masing indeks penyusun IKB di Provinsi Kalimantan Tengah akan dijelaskan
di bawah ini.
Pada IKB, indeks penyusun pertama adalah model CIBEST. Baik pada
tahun 2017 dan 2018, nilai dari i Indeks CIBEST adalah sebesar 0,75. Meski
belum mencapai nilai sempurna tetapi hal ini menunjukkan bahwa terjadi
perubahan kesejahteraan dari aspek material dan spiritual antara sebelum
dan sesudah diberikan dana zakat.
Indeks penyusun dari IKB yang kedua adalah indeks modifikasi IPM
dengan nilai yang diperoleh sebesar 0,50 menurun signifikan dari tahun
sebelumnya yang mencapai 0,75. Indeks modifikasi IPM disusun dari dua
indeks yaitu indeks kesehatan dan indeks pendidikan. Nilai dari indeks
kesehatan mustahik rumah tangga di Provinsi Kalimantan Tengah sebesar
0,58 mengalami penurunan dari tahun 2017 yang telah mencapai 0,76. Nilai
dari indeks pendidikan yaitu sebesar 0,58 pada tahun 2018 juga mengalami
sedikit penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai 0,61.
Tabel. 29. Nilai IKB dan Indeks Penyusun Provinsi Kalimantan Selatan
2017 2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
1 0,75
Salah satu hal menarik yang ada di model CIBEST adalah adanya kuadran
yang dapat menunjukkan jumlah mustahik rumah tangga dengan kriteria
berbeda di tiap kuadrannya. Jika melihat proporsi jumlah mustahik rumah
tangga yang ada di kuadran CIBEST, pada tahun 2018 sebanyak 74,47 rumah
tangga berada di kuadran-I (kelompok keluarga sejahtera). Sebanyak 18,62%
mustahik rumah tangga berada di kuadran-II atau kelompok keluarga miskin
material. Sisanya, dalam persentase kecil berada di kuadran-III dan kuadran-
IV, yaitu masing-masing 6,38% dan 0,53%. Meski di kuadran-III dan kuadran-
IV masih terdapat mustahik rumah tangga, tetapi dari segi perubahan, terjadi
penurunan yang sangat signifikan yaitu masing-masing 61,70% dan 31,38%.
Tabel. 30. Nilai IKB dan Indeks Penyusun Provinsi Kalimantan Timur
2017 2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
0,75 0,03
Jika dilihat pada indeks modifikasi IPM, nilai yang diperoleh adalah
sebesar 0,75 atau sama dengan tahun sebelumnya. Indeks modifikasi IPM
disusun dari dua indeks yaitu indeks kesehatan dan indeks pendidikan.
Nilai dari indeks kesehatan mustahik rumah tangga di Provinsi Kalimantan
Timur sebesar 0,69 turun cukup signifikan dari tahun sebelumnya yang
bernilai 0,83. Nilai dari indeks pendidikan yaitu sebesar 0,59 pada tahun
2018 juga mengalami sedikit penurunan dari tahun sebelumnya yang telah
mencapai 0,68. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh lembaga zakat
untuk menaikkan indeks kesehatan dan pendidikan para mustahik rumah
tangga adalah dengan melakukan kegiatan-kegiatan rutin di kedua bidang
tersebut. Lembaga zakat bahkan bisa bekerja sama dengan dinas-dinas terkait
di wilayahnya untuk membantu program-program tersebut.
Tabel. 31. Nilai IKB dan Indeks Penyusun Provinsi Kalimantan Utara
2017 2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
1 0,5
Indeks penyusun kedua IKB yaitu indeks modifikasi IPM. Nlai yang
diperoleh dari indeks ini adalah sebesar 0,5 menurun dibandingkan tahun
2017 yang sebesar 0,75. Indeks modifikasi IPM didapatkan dari dua indeks
penyusun lain, yaitu indeks kesehatan indeks pendidikan. Nilai dari indeks
kesehatan mustahik rumah tangga di Provinsi Kalimantan Utara sebesar 0,38
turun secara signifikan dari tahun sebelumnya yang bernilai 0,80. Penurunan
nilai dari indeks kesehatan bisa disebabkan karena banyak faktor, misalnya
dari segi angka harapan hidup yang menurun. Sedangkan untuk nilai dari
indeks pendidikan yaitu sebesar 0,60 pada tahun 2018, sedikit menurun dari
tahun 2017 yang sebesar 0,63.
-Kota Tarakan
2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
0,75
Kuadran-I 65,14%
Kuadran-II 34,86%
Kuadran*
Kuadran-III 0,00%
Kuadran-IV 0,00%
Indeks Modifikasi IPM 0,50
Indeks Kesehatan 0,48
Indeks Penyusun
Indeks Pendidikan 0,60
Indeks Kemandirian 0,50
Pendapatan Rutin 98,08%
Pendapatan Tidak Rutin 25,00%
Variabel*
Pendapatan Aset Disewakan 0,00%
Tabungan 46,15%
INDEKS KESEJAHTERAAN BAZNAS 0,6
Tabel. 33. Nilai IKB dan Indeks Penyusun Provinsi Sulawesi Utara
2017 2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
1 1
Indeks penyusun IKB pertama adalah model CIBEST. Baik pada tahun
2017 maupun 2018, nilai indeks kesejahteraan CIBEST yang dicapai oleh
Sulawesi Utara sudah mencapai nilai sempurna yaitu 1. Hal ini menunjukkan
bahwa pemberian zakat kepada mustahik rumah tangga memberikan dampak
yang positif.
Tabel. 34. Nilai IKB dan Indeks Penyusun Provinsi Sulawesi Tengah
2017 2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
0,75 0,25
Tabel. 35. Nilai IKB dan Indeks Penyusun Provinsi Sulawesi Selatan
2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
0,75
Kuadran-I 75,51%
Kuadran-II 19,39%
Kuadran*
Kuadran-III 5,10%
Kuadran-IV 0,00%
Tabel. 36. Nilai IKB dan Indeks Penyusun Provinsi Sulawesi Tenggara
2017 2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
0,75 1
Hal lain yang dapat diperhatikan pada model CIBEST adalah jumlah
rumah tangga mustahik yang berada di masing-masing kuadran. Jika melihat
proporsi jumlah mustahik rumah tangga yang ada di kuadran CIBEST, pada
tahun 2018 sebanyak 98,25% rumah tangga berada di kuadran-I (kelompok
keluarga sejahtera). Tidak terdapat mustahik rumah tangga di kuadran-II
sedangkan untuk kuadran-III masih terdapat sebanyak 1,75 %. Pada kuadran-
IV sudah tidak terdapat mustahik rumah tangga yang berada pada kondisi
tersebut.
Provinsi Gorontalo
2017 2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
0,05 0,75
Tabel. 38. Nilai IKB dan Indeks Penyusun Provinsi Sulawesi Barat
2017 2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
0,75 0,75
Kuadran-I 73,60% 68,97%
Kuadran-II 21,83% 27,59%
Kuadran*
Kuadran-III 3,55% 3,45%
Kuadran-IV 1,02% 0%
Indeks Modifikasi IPM 0,75 0,25
Indeks Kesehatan 0,68 0,23
Indeks Penyusun
Indeks Pendidikan 0,57 0,57
Indeks Kemandirian 0,50 0,50
Pendapatan Rutin 96,45% 100,00%
Pendapatan Tidak Rutin 68,02% 30,00%
Variabel*
Pendapatan Aset Disewakan 1,52% 3,33%
Tabungan 11,17% 23,33%
INDEKS KESEJAHTERAAN BAZNAS 0,7 0,5
Indeks penyusun IKB pertama adalah model CIBEST. Nilai indeks CIBEST
pada tahun 2018 tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan tahun
2017 yaitu 0,75. Nilai dari indeks CIBEST yang baik tersebut mencerminkan
bahwa pemberian zakat telah dapat membantu meningkatkan kesejahteraan
mustahik baik dari segi material maupun spiritual.
Jika dilihat dari kuadran CIBEST, pada tahun 2018 telah terdapat
68,97% berada di kuadran-I menurun sedikit dibandingkan dengan tahun
2017 yang telah mencapai 73,60%. Untuk di kuadran-II, mustahik rumah
tangga sebanyak 27,59% di tahun 2018 sedikit meningkat di tahun 2017
yang sebanyak 21,83%. Untuk kuadran-III, di tahun 2018 sebanyak 3,45%
sedikit menurun dibandingkan tahun 2017 yang sebanyak 3,55%. Di tahun
2018, sudah tidak ada mustahik yang berada di kuadran-IV, menurun dari
tahun 2017 yang sebanyak 1,02%.
Provinsi Maluku
2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
0,75
Kuadran-I 70,09%
Kuadran-II 27,10%
Kuadran*
Kuadran-III 0,93%
Kuadran-IV 2%
Pada IKB, indeks penyusun pertama adalah model CIBEST. Nilai dari
Indeks CIBEST adalah sebesar 0,75 yang mengindikasikan bahwa mustahik
rumah tangga tahun 2018, mengalami peningkatan kesejahteraan dari segi
material maupun spiritual setelah diberikan zakat.
Indeks penyusun dari IKB yang kedua adalah indeks modifikasi IPM
dengan nilai yang diperoleh sebesar 0,75. Indeks modifikasi IPM disusun dari
dua indeks yaitu indeks kesehatan dan indeks pendidikan. Nilai dari indeks
kesehatan mustahik rumah tangga di Provinsi Maluku sebesar 0,73 yang
berarti pada aspek kesehatan seperti kondisi rumah dan kesehatan dalam
sebuah keluarga sudah baik. Sedangkan untuk nilai dari indeks pendidikan
yaitu sebesar 0,72.
Tabel. 40. Nilai IKB dan Indeks Penyusun Provinsi Maluku Utara
2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
0,75
Kuadran-I 78,95%
Kuadran-II 2,63%
Kuadran*
Kuadran-III 15,79%
Kuadran-IV 2,63%
Tabel. 41. Nilai IKB dan Indeks Penyusun Provinsi Papua Barat
2017 2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
1 1
Kuadran-IV 0,00% 0%
Jika dilihat dari variabel penyusunnya, pada tahun 2018 sebanyak 96,46
% mustahik rumah tangga telah memiliki pendapatan tetap, meningkat
sedikit dari tahun 2017 yang baru mencapai 94,44%. Para mustahik rumah
tangga juga masih memiliki pendapatan tidak rutin, yaitu sebesar 12,39% di
tahun 2018, sedikit meningkat dari 2017 yang mencapai 7,41%
Provinsi Papua
2018
Indeks Kesejahteraan CIBEST
1
Kuadran-I 89,66%
Kuadran-II 10,34%
Kuadran*
Kuadran-III 0,00%
Kuadran-IV 0%
Indeks Modifikasi IPM 0,75
Indeks Kesehatan 0,56
Indeks Penyusun
Indeks Pendidikan 0,81
Indeks Kemandirian 0,75
Pendapatan Rutin 95,40%
Pendapatan Tidak Rutin 22,99%
Variabel*
Pendapatan Aset Disewakan 1,15%
Tabungan 50,57%
INDEKS KESEJAHTERAAN BAZNAS 0,85
Model CIBEST adalah indeks penyusun pertama dari IKB. Nilai dari
Indeks ini adalah sebesar 1 atau sempurna. Hal ini berarti bahwa pemberian
zakat yang dilakukan oleh Provinsi Papua dapat berpengaruh tidak hanya dari
segi material namun juga sisi spiritual. Salah satu hal yang dapat dilihat pada
indeks CIBEST adalah kuadran CIBEST. Dari pengukuran, sebanyak 89,66%
mustahik rumah tangga telah berada di kuadran-I, dan sisanya berada di
Indeks penyusun dari IKB yang kedua adalah indeks modifikasi IPM
dengan nilai yang diperoleh sebesar 0,75. Indeks modifikasi IPM disusun dari
dua indeks yaitu indeks kesehatan dan indeks pendidikan. Nilai dari indeks
kesehatan mustahik rumah tangga di Provinsi Papua sebesar 0,56 yang berarti
pada aspek kesehatan seperti kondisi rumah dan kesehatan dalam sebuah
keluarga sudah cukup baik. Sedangkan untuk nilai dari indeks pendidikan
yaitu sebesar 0,81. Tingginya nilai dari indeks pendidikan mengindikasikan
bahwa tingkat pendidikan para mustahik sudah semakin baik.
Kesimpulan
Beik, I. S., & Arsyianti, L. D. (2016). Measuring Zakat Impact On Poverty And
Welfare Using Cibest Model. Journal of Islamic Monetary Economics and
Finance, 1(2),2016th
Pusat Kajian Strategis BAZNAS. (2016). Indeks Zakat Nasional. Jakarta: Puskas
BAZNAS.