Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Teknologi Pangan Vol.2 No.

1
November 2011

PENGEMBANGAN HASIL PERTANIAN (JAGUNG) MENJADI


PRODUK SUSU JAGUNG DAN KERUPUK JAGUNG

Agato1, Narsih2,
1, 2,)
Politeknik Negeri Pontianak Jurusan Teknologi Pertanian

ABSTRAK

Desa Rasau Jaya I merupakan daerah penghasil jagung yang relatif


kurang akan pengetahuan pasca panen dan menjual jagung dalam
bentuk segar. Melatih ketrampilan pasca panen dengan melakukan
praktek pembuatan produk susu jagung dan kerupuk jagung sangat
tepat untuk kondisi masyarakat Desa Rasau Jaya I. Pembuatan susu
jagung dengan Penambahan CMC (Carboxymethyl Cellulose) dan
tanpa penambahan CMC serta kerupuk jagung dengan penentuan
komposisi tepung berdasarkan kondisi ampas jagung dan proses
perebusan. Pada Pelatihan pembuatan susu jagung dan kerupuk jagung
100% mitra kerja dapat membuat susu jagung dan kerupuk jagun serta
pengemasannya dengan baik. Hasil produk pada pelatihan pembuatan
produk menarik secara fisik dan rasa atau dapat diterima secara
kenampakan maupun dari segi organoleptik.

Kata Kunci: Susu Jagung, Kerupuk Jagung, Carboxymethyl Cellulose

Kecamatan Rasau Jaya puluhan. Beberapa desa yang ada


merupakan salah satu wilayah di pulau Jawa dipindahkan
kecamatan di Kabupaten Kubu kedaerah ini dengan tujuan untuk
Raya. Kabupaten Kubu Raya pengembangan dan peningkatan
sendiri merupakan hasil taraf hidup. Kecamatan Rasau
pemekaran wilayah yang dulunya Jaya kini memiliki penduduk
bergabung dengan Mempawah. sekitar 57.204 jiwa dengan luas
Rasau jaya merupakan wilayah wilayah yang dimiliki sekitar
yang terdapat di Kalimantan Barat 97.710 Ha. Pekerjaan masyarakat
sebagai salah satu tempat dikawasan ini bervariasi, ada yang
Transmigrasian pada tahun tujuh bekerja di sektor pemerintahan
86
Jurnal Teknologi Pangan Vol.2 No.1
November 2011

tetapi yang paling banyak bekerja tanaman jagung. Tanaman jagung


pada sektor pertanian dimana mudah atau cepat mengalami
produk unggulan adalah padi kerusakan jika tidak diberi
dengan luas panen 2.709Ha perlakuan yang sebaik-baiknya
dengan rata-rata produksi setelah dipanen terutama jagung
perhektar 23,06Kw/Ha, selain itu yang dipanen dalam usia yang
tanaman palawija seperti jagung, masih muda.
kacang-kacangan, ubi kayu dan Sebagian besar produksi jagung
sayur-sayuran juga tidak luput di daerah ini hanya dijual dalam
dikembangkan. (Anonim, 1999). bentuk segar yang biasanya
Kalimantan Barat merupakan dipergunakan untuk direbus
suatu daerah yang dinilai ataupun dijadikan sebagai sayuran
berpotensi dalam pengembangan dan sebagiannya lagi dikeringkan
komoditas jagung, mengingat untuk dijadikan sebagai pakan
masih luasnya lahan yang belum ternak. Tanaman jagung di daerah
dimanfaatkan. Produksi jagung ini belum diupayakan dan
pada tahun 2008 mencapai 188,841 dikembangkan dengan baik,
ton dengan luas panen 39.513 ha belum ada diversifikasi
dan rata-rata produksi 47,79 kw/ha pengembangan tanaman jagung
(Dinas Pertanian Kalimantan menjadi produk olahan yang
Barat. 2008). Tanaman jagung berdaya jual tinggi dan bernilai
mudah tumbuh dikondisi tanah ekonimis. Kondisi ini dikarenakan
yang kurang subur, sehingga tidak masyarakat petani daerah ini belum
terlalu sulit untuk pengembangan mengenal teknologi pengolahan
budidaya tanaman tersebut. Hal tersebut.
lain yang menarik dari tanaman Sebenarnya jagung dapat
jagung dikarenakan tanaman ini dikembangkan menjadi produk
banyak memiliki manfaat baik biji, yang bernutrisi dan bernilai jual
daun dan rasa yang enak sehingga tinggi dibandingkan dengan
banyak disukai dari semua bentuk segarnya, misalnya diolah
kalangan masyarakat. Desa Rasau menjadi kerupuk atau yang sering
Jaya memiliki area non produktif disebut sebagai tortilla, selai
yang relatif luas dan kenyataannya jagung, dodol jagung, bubur
daerah ini memiliki tanah yang jagung dan susu jagung manis
sangat subur sehingga sangat yang tentunya akan mempunyai
mudah dalam pengembangan masa simpan lebih panjang jika
87
Jurnal Teknologi Pangan Vol.2 No.1
November 2011

dikemas dengan baik. Pengolahan yang terjadi pada perlakuan


produk ini tidak membutuhkan tersebut. CMC digunakan dalam
peralatan yang sangat canggih dan bentuk garam natrium
cara yang sangat rumit sehingga carboxymethyl cellulose sebagai
dapat dengan mudah diaplikaskan pemberi bentuk, konsistensi dan
pada lingkungan masyarakat tekstur. CMC juga berperan
petani, khususnya masayarakat sebagai pengikat air, pengental,
petani di Kecamatan Rasau jaya, dan stabilisator emulsi (Anonim,
Kabupaten Kubu Raya 2009). Natrium CMC merupakan
Kalimantan Barat. zat warna putih atau sedikit
Kegiatan Program Pengabdian kekuningan, tidak berbau dan tidak
Kepada Masyarakat ini dirasa perlu berasa berbentuk granula yang
untuk dilakukan dalam rangka halus atau bubuk yang bersifat
penerapan teknologi tepat guna higroskopis (Inchem, 2002).
dengan maksud untuk Jagung yang digunakan pada
meningkatkan kemampuan pasca kegiatan merupakan jagung yang
panen masyarakat rasau jaya pada dikembangkan di desa Rasau Jaya
tanaman jagung yaitu tanaman I yaitu Sweet corn (Zea mays L.
jagung menjadi produk saccharata atau jagung manis).
diversifikasi bernutrisi dan bernilai Jagung manis mempunyai ciri-ciri
jual tinggi, sehingga dapat biji yang masih muda bercahaya
membantu Pemerintah Daerah dan berwarna jernih seperti kaca
Kecamatan Rasau Jaya dalam sedangkan biji yang telah masak
memberikan kemajuan teknologi dan kering akan menjadi
pengolahan pasca panen jagung keriput/berkerut. Kandungan
dengan cara mengolah tanaman protein dan lemak didalam biji
jagung menjadi produk alternatif lebih tinggi dari jagung biasa. Pada
seperti susu jagung dan kerupuk umumnya jagung manis berambut
jagung. Pembuatan susu jagung putih sedangkan jagung biasa
dilakukan dengan penambahan berabut merah. Umur jagung manis
CMC (Carboxymethyl Cellulose) antara 60 sampai 70 hari, namun
dan tanpa CMC dengan maksud pada dataran tinggi yaitu 400 meter
memberikan alternatif pada diatas permukaan laut atau lebih,
pembuatan susu jagung dan biasanya mencapai 80 hari. (Aak,
memberikan penjelasan yang real 2001). Menurut koswara (1986),
mengenai fungsi dan perbedaan kadar gula pada endosperm sweet
88
Jurnal Teknologi Pangan Vol.2 No.1
November 2011

corn sebesar 5-6 % dan kadar pati tingkat kesukaan terhadap rasa
10-11 %. Pada jagung biasa hanya manis pada mitra kerja.
2-3 % atau setengah dari kadar Pada pelatihan pembuatan
gula sweet corn. produk kerupuk, tim pelaksana
Pada pembuatan susu jagung, lebih memfokuskan pada kondisi
dilakukan pengenceran terhadap kadar air ampas jagung dari
sari jagung sehingga penambahan pembuatan susu jagung, yaitu
gula sangat diperlukan. Menurut untuk menentukan jumlah
Fennema (1985), gula berfungsi komposisi tepung yang digunakan.
sebagai humektan, membantu Selain kondisi ampas jagung,
pembentukan tekstur, memberi metode memasak adonan yaitu
flavor melalui reaksi pencokelatan, dengan merebus atau mengkukus
dan memberi rasa manis. Selain itu menjadi hal yang diperhatikan
Bukle (1987), menyatakan bahwa dalam menentukan komposisi
apabila gula ditambahkan ke dalam tepung. Pada kegiatan ini juga
bahan makanan pada konsentrasi menganjurkan penggunaan
cukup tinggi (Paling sedikit 40% pengembang yang benar yaitu
padatan terlarut), sebagian air yang Sodium Tripolyphosphat (STTP)
ada menjadi tidak tersedia untuk sebagai pengembang yang baik
pertumbuhan mikrobia dan Aw untuk kesehatan. Kondisi tersebut
dari bahan pangan akan menjadi dianggap penting untuk dijelaskan,
berkurang. Daya larut yang tinggi karena hasil survei tim pelaksana
dari gula dan kemampuannya menunjukkan bahwa masyarakat
mengurangi keseimbangan relatif desa Rasau Jaya I mengenal dan
(ERH) dan mengikat air adalah mempergunakan jenis pengembang
sifat-sifat yang menyebabkan gula pada pembuatan kerupuk yang
dipakai dalam proses pengawetan tidak baik untuk kesehatan, seperti
pangan. Pada kegiatan ini borak dan lainnya.
menyarankan pembuatan susu
jagung dengan 1000 gram biji BAHAN DAN METODE
jagung untuk 3500 ml air Lingkup kegiatan PKM
ditambahkan 800 gram gula. Untuk dilaksanakan mulai dari bulan
aplikasi pelaksanaan, tim Agustus hingga Desember 2010,
pelaksana memberikan kebebasan yaitu bermula dari persiapan dalam
jumlah penambahan gula sesuai tim pelaksana, mempersiapkan
lokasi dan mitra kerja, pelaksanaan
89
Jurnal Teknologi Pangan Vol.2 No.1
November 2011

praktek pembuatan produk dan Alat-alat


peninjauan keberlanjutan kegiatan. Blender, mixer, cup sealer,
sealer, dandang, kompor, pisau,
Khalayak Sasaran talenan, sutil, rol plastik nyiruk,
Pemilihan mitra kerja dilihat dari teko, saringan, baskom sedang,
keseriusan, keaktifan dan toples besar, panci besar
keberlanjutan organisasi yang
terdapat di Desa Rasau Jaya. Desain dan kinerja alat
Penentuan mitra kerja ini dianggap Mesin dan peralatan yang
sangat penting karena menjadi digunakan pada kegiatan ini
salah satu indikator keberhasilan sederhana dan lebih pada teknologi
kegiatan. Organisasi yang disurvei tepat guna yang dirancang sesuai
kondisi dan keberadaannya dengan kondisi pedesaan, yaitu
meliputi kelompok tani, Ibu PKK, hemat energi, mudah digunakan,
dan karang taruna. Hasil survei efesien dalam produktivitas,
yang meliputi wawancara dan mudah dipindah-pindahkan dan
observasi mengarah pada Ibu PKK mudah dalam perawatannya. Pada
sebagai mitra kerja yang sesuai. kegiatan ini menggunakan mesin
Kondisi ini diperkuat karena dan peralatan produksi hingga
organisasi ini dianggap aktif, pengemasan.
organisasi yang terarah dan
anggotanya juga sebagai bagian Cara pengumpulan data dan
dari kelompok tani dan berinteraksi analisis data
dengan baik dalam kelompok tani Pada kegiatan PKM ini lebih
dan karang taruna. Hal ini diarahkan pada target luaran, yaitu
diharapkan agar keberlanjutannya mitra kerja trampil dalam
adalah dapat mentransfer menggunakan peralatan untuk
ketrampilan yang didapatkan saat melakukan produksi serta trampil
kegiatan pada kelompok yang lain. dalam pembuatan susu jagung dan
Bahan kerupuk jagung. Pengumpulan data
Bahan susu jagung: Jagung dilakukan dengan melakukan
segar, air, gula, CMC. Bahan wawancara pada pengurus PKK
kerupuk jagung: Ampas jagung, dan masyarakat serta pengisian
tepung tapioka, tepung terigu, kuisioner. Pengumpulan data ini
udang hebi, bumbu penyedap dan dimaksudkan untuk mengetahui
STTP. status sosial, pendidikan dan
90
Jurnal Teknologi Pangan Vol.2 No.1
November 2011

motivasi mitra kerja dalam pemantauan keberlanjutan


kegiatan PKM yang dilaksanakan kegiatan.
agar target luaran dapat tercapai.
Target luaran dinilai pada saat HASIL DAN PEMBAHASAN
proses praktek pembuatan dan Hasil pelaksanaan kegiatan
hasil susu jagung dan kerupuk Pengabdian kepada masyarakat
jagung yang diperoleh pada saat (PKM) digambarkan pada tabel 1
pelaksanaan kegiatan dan berikut ini:

Tabel 1. Hasil Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat


Kegiatan Luaran
1. Menentukan kelompok Mitra kerja yang memiliki peran
masyarakat sebagai mitra dalam pengembangan dan
kerja dan klarifikasi keberlanjutan program kegiatan.
pendidikan mitra kerja. Informasi kemampuan dasar mitra
kerja (pendidikan mitra).
2. Jumlah peserta yang
mengikuti pelatihan Peserta mengikuti pelatihan hingga
pembuatan produk hingga selesai 100%
selesai.
Peserta yang mampu membuat
3. Jumlah peserta yang mampu susu jagung dan kerupuk jagung
membuat susu jagung dan serta kemasannya dengan baik
kerupuk jagung dengan baik. 100%.

1. Mitra kerja yang ditentukan petani jagung di Rasau Jaya


adalah ibu-ibu PKK. Pemilihan adalah Ibu-ibu PKK. Kondisi
mitra kerja ini dilakukan tersebut yang menjadi dasar
setelah melakukan survei dan pemilihan Ibu-ibu PKK sebagai
pertemuan dengan pengurus mitra kerja.
desa. Ibu-ibu PKK merupakan 2. Mitra kerja yang ikut dalam
petani yang sekaligus aktif kegiatan pelatihan pembuatan
dalam organisasi khususnya produksi dan pengemasan
PKK. Organisasi masyarakat/ adalah 38 orang dengan
unit kerja yang aktif dalam distribusi pendidikan 1 orang
pelaksanaan kegiatan dan S1, 21 orang SMU, 12 orang
pengembangan kemampuan SMP dan 4 orang SD. Secara
91
Jurnal Teknologi Pangan Vol.2 No.1
November 2011

umum, pendidikan mitra kerja yang dilakukan setiap sebulan


cukup baik tetapi data selama tiga (3) bulan untuk
kuisioner menunjukkan bahwa melihat mitra kerja
hanya 2 peserta yang pernah memproduksi sendiri susu
tau pembuatan susu jagung jagung dan kerupuk jagung
dengan metode yang berbeda serta penggunaan dan
dibandingkan metode saat perawatan peralatan yang telah
pelatihan dan tidak ada peserta diberikan.
yang mengetahui cara 4. Pada saat kegiatan pelaksanaan
pembuatan kerupuk jagung. mitra kerja 100% dapat
Rendahnya pengetahuan pasca memproduksi dan mengemas
panen jagung mitra kerja susu jagung dan kerupuk
dengan berlimpahnya bahan jagung dengan baik.
baku jagung di desa Rasau Jaya Peninjauan yang dilakukan
merupakan fenomena yang selama tiga (3) kali dalam tiga
menarik perhatian tim kerja bulan, mitra kerja dinilai telah
untuk melatih dan mentransfer dapat memproduksi dan
pengetahuan pembuatan susu mengemas susu jagung dan
jagung dan kerupuk jagung. kerupuk jagung dengan baik
3. Metode yang diterapkan pada serta melakukan perawatan dan
pelatihan produksi menuntut penggunaan peralatan produksi
keaktifan mitra kerja. Mitra dan pengemasan dengan benar.
kerja sangat merespon metode
tersebut dan sangat termitivasi, Tabel. 2 Mitra kerja yang pernah
sehingga seluruh mitra kerja membuat susu jagung dan kerupuk
mengikuti kegiatan hingga jagung sebelum kegiatan PKM
selesai serta mengajukan dilaksanakan
permohonan kepada tim
pelaksana kegiatan untuk Susu jagung Kerupuk jagung
memantau kembali mitra kerja Pernah 2 Pernah 0
dalam kelanjutan kegiatan. Belum 36 Belum 38
Berdasarkan kondisi tersebut pernah pernah
tim kerja merespon dengan Jumlah 38 Jumlah 38
melakukan keberlanjutan
kegiatan yaitu pemantauan
mitra kerja berupa peninjauan
92
Jurnal Teknologi Pangan Vol.2 No.1
November 2011

Tabel. 3 Produk yang dihasilkan produk pasca panen jagung yang


menarik, dapat dikembangkan dan memberikan alternatif selain dijual
bernilai jual dalam bentuk segar (Tabel. 2).
Susu jagung Kerupuk jagung Kondisi produk akan lebih menarik
Ya 38 Ya 37 dan ketahanan produk meningkat
Tidak 0 Tidak 1 dengan dilakukan pengemasan
Jumlah 38 Jumlah 38 yang benar. Peralatan pengemasan
yang dimiliki mitra kerja menjadi
Tabel.4 Bahan jagung mudah modal penting dalam
diperoleh dan produk mudah untuk pengembangan produk dan
dibuat sendiri peningkatan nilai jual jagung.
Susu jagung Kerupuk jagung Dasar dalam pengembangan
Ya 38 Ya 38 produk yaitu bahan dasar yaitu
Tidak 0 Tidak 0 jagung segar sangat mudah
Jumlah 38 Jumlah 38 didapatkan di rasau jaya. Dengan
tanah yang subur dan umur tanam
Sebelum kegiatan dilaksanakan, jagung yang relatif pendek yaitu
terdapat 5% mitra kerja yang sekitar 60 hari, menjadi jagung
pernah membuat susu jagung segar dapat dikatakan selalu ada di
dengan metode yang berbeda. 5% desa rasau jaya. Produk susu
mitra kerja termotivasi untuk tetap jagung dan kerupuk jagung juga
mengikuti kegiatan karena secara relatif mudah di buat oleh mitra
fisik dan rasa susu jagung yang kerja pada saat pelatihan produksi
pernah dibuat tidak menarik dan (Tabel. 3) dan saat peninjauan
ketahanannya rendah. 95% mitra keberlanjutan kegiatan.
kerja belum pernah membuat susu Dalam membuat susu jagung
jagung dan 100% mitra kerja dan kerupuk jagung, tim pelaksana
belum pernah membuat kerupuk memberikan alternatif dan
jagung (Tabel. 1). Setelah penjelasan yang mendasar serta
melaksanakan kegiatan, ternyata sederhana. Hal tersebut berkenaan
100% mitra kerja dapat membuat dengan proses fisio-psikologis
produk susu jagung dan kerupuk konsumen atau mitra kerja yang
jagung dengan baik yaitu secara akan mengkonsumsi produk yang
fisik dan rasa susu jagung dan dibuat. Reaksi atau kesan yang
kerupuk jagung menarik sehingga ditimbulkan karena adanya
dapat dikembangkan sebagai rangsangan dapat berupa sikap
93
Jurnal Teknologi Pangan Vol.2 No.1
November 2011

untuk mendekati atau menjauhi, 2. Produk susu jagung dan


menyukai atau tidak menyukai kerupuk jagung yang dihasilkan
akan benda penyebab pada pelatihan produksi
rangsangan.(Wagiyono, 2003). menarik dan dapat
Memberikan citra rasa selain rasa dikembangkan.
jagung dapat dilakukan, seperti
jahe untuk susu jagung dan udang 3. Bahan dasar produk yaitu
hebi untuk kerupuk jagung, atau jagung segar mudah didapatkan
pemberian warna dengan di desa Rasau Jaya I
penambahan susu skim dan
stabilator berupa CMC
(Carboxymethyl Cellulose) untuk DAFTAR PUSTAKA
susu jagung. Secara umum CMC
mempunyai empat fungsi, yaitu: Aak, 2001. Teknik Bercocok
Pengental, Stabilisator, Pembentuk Tanam Jagung. Kanisius
gel dan pengemulsi. Alternatif cara (Anggota IKAPI) Yogyakarta.
memproduksi susu jagung dan Anonim, 2009. Carboxymethyl
kerupuk jagung dijelaskan oleh tim Cellulose ( CMC ). Diakses 28
pelaksana pada kegiatan pelatihan April 2010 (http://
produksi untuk membantu mitra wikipedia.org/wiki/CMC)
kerja dalam pengembangan produk
jagung. Buckle, 1987. Ilmu Pangan.
Universitas Indonesia Press,
KESIMPULAN Jakarta.
Dari dua tahapan kegiatan Dinas Pertanian Tanaman Pangan,
pengabdian kepada masyarakat 2008. Sasaran Luas Tanam,
yang telah dilakukan dapat Panen, Produktivitas dan
disimpulkan bahwa: Produksi tanaman Pangan.
1. 100% mitra kerja dapat Kalimantan Barat. Pontianak.
membuat susu jagung dan
kerupuk jagung serta Fennema, O.R, 1985. Food
melakukan pengemasan dengan Chemistry. 2nd edition. Marcell
baik. Dekker Inc, New York.

94

Anda mungkin juga menyukai