PROGRAM SEMBAKO
1
2016 2017 2018 2019 2020
Subsidi Bansos
RASTRA RASTRA
Subsidi PROGRAM
14,3 juta KPM 5,34 juta KPM BPNT
RASTRA SEMBAKO
15,6 juta
15,5 juta 15,6 juta
BPNT BPNT KPM
KPM KPM
Pada tahun 2020 dalam rangka mewujudkan penguatan perlindungan sosial dan meningkatkan efektifitas program
bantuan sosial pangan, maka program BPNT dikembangkan menjadi program Sembako. Dengan program
Sembako, indeks bantuan ditingkatkan dan jenis komoditas yang dapat dibeli diperluas sehingga tidak hanya
berupa beras dan telur seperti pada program BPNT. Hal ini sebagai upaya dari Pemerintah untuk memberikan
akses KPM terhadap bahan pokok dengan kandungan gizi lainnya.
Tujuan Program
Tujuan program Sembako adalah: (a) Mengurangi beban pengeluaran KPM melalui pemenuhan sebagian
kebutuhan pangan; (b) Memberikan gizi yang lebih seimbang kepada KPM; (c) Meningkatkan ketepatan sasaran,
waktu, jumlah, harga, kualitas, dan administrasi; dan (d) Memberikan pilihan dan kendali kepada KPM dalam
memenuhi kebutuhan pangan.
Manfaat Program
Manfaat program Sembako adalah; (a) Meningkatnya ketahanan pangan di tingkat KPM sekaligus sebagai
mekanisme perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan; (b) Meningkatnya efisiensi penyaluran bantuan
sosial; (c) Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan keuangan dan perbankan; (d) Meningkatnya transaksi
nontunai dalam agenda Gerakan Nasional Nontunai (GNNT); (f) Meningkatnya pertumbuhan ekonomi di daerah,
terutama usaha mikro dan kecil di bidang perdagangan; dan (g) Dalam jangka panjang mencegah terjadinya
stunting dengan pemenuhan gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
2
Besaran Manfaat Program
Program Sembako merupakan bantuan sosial pangan senilai Rp150.000/KPM/bulan yang disalurkan dalam bentuk
nontunai dari Pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) setiap bulannya melalui mekanisme uang
elektronik. Dana bantuan program Sembako digunakan hanya untuk membeli bahan pangan yang telah ditentukan
untuk program Sembako di e-warong dan tidak dapat diambil tunai.
Alat pembayaran yang digunakan dalam penyaluran Program Sembako adalah Kartu Keluarga Sejahtera (KKS)
yang berfungsi sebagai uang elektronik sehingga wajib dibawa oleh KPM pada saat pemanfaatan dana bantuan
program Sembako di e-warong.
Dengan adanya gizi pangan seperti di atas, akan mendukung program Pencegahan Stunting.
Bank Penyalur bersama Pemerintah Kabupaten/Kota dan Tenaga Pelaksana Bansos Pangan di daerah
mengidentifikasi agen bank yang sudah ada, toko/warung, pedagang sembako di wilayah setempat untuk dapat
menjadi e-Warong penyalur program Sembako. Penetapan e-Warong sepenuhnya menjadi wewenang Bank
Penyalur dengan mempertimbangkan berbagai kriteria. Jumlah e-warong menyesuaikan dengan jumlah dan
sebaran KPM di setiap desa.
3
Bank Penyalur menyediakan mesin pembaca KKS/mesin EDC untuk setiap e-Warong. Selain itu, E-Warong tidak
harus menyediakan seluruh jenis bahan pangan, minimal harus menyediakan jenis bahan pangan sumber
karbohidrat, sumber protein hewani, dan 1 jenis bahan pangan lainnya (sumber protein nabati atau
sumber vitamin dan mineral). E-Warong tidak boleh melakukan pemaketan bahan pangan, yaitu menjual bahan
pangan dengan jenis dan dalam jumlah yang telah ditentukan sepihak oleh e-warong atau pihak lain sehingga KPM
tidak memiliki pilihan.
E-warong juga harus memiliki komitmen yang tinggi dalam pelayanan khusus bagi KPM Lansia (Lanjut Usia) dan KPM
Disabilitas. Untuk BUMN, BUMDes beserta unit usahanya tidak diperbolehkan menjadi e-Warong yang melayani
Program Sembako. Selain itu, ASN, Tenaga Pelaksana Program Sembako baik perorangan maupun berkelompok
membentuk badan usaha tidak diperbolehkan menjadi pemasok maupun penyalur Sembako.
E-Warong yang melanggar atau tidak mematuhi ketentuan akan dicabut izin penyaluran untuk melayani program
Sembako oleh Bank Penyalur.
1 2 3 4 5
c. Penyiapan e-Warong
Tahap Persiapan
Dilakukan melalui penyiapan Pagu/jumlah KPM program Sembako Provinsi dan Kabupaten/Kota beserta data
Penerima Manfaat (Daftar KPM) yang ditetapkan oleh Kementerian Sosial. Penyiapan data KPM dilakukan
oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dan disampaikan ke Kementerian Sosial melalui aplikasi Sistem Informasi
Kesejahteraan Sosial (SIKS), yang dapat diakses melalui situs http://siks.kemsos.go.id/. Untuk daerah yang tidak
melakukan verifikasi dan validasi data, maka data KPM yang akan digunakan adalah data yang ada di dalam
Data Terpadu Kesejahteraan Sosial yang dikelola Kementerian Sosial. Selain itu, dalam tahap ini juga dilakukan
penyiapan e-warong (penyalur program Sembako) oleh bank dilakukan dengan memenuhi kriteria yang telah
ditetapkan di dalam Pedoman Umum Program Sembako.
4
Tahap Sosialisasi dan Edukasi
Pelaksana edukasi program Sembako (antara lain mencakup: Tim Koordinasi Bansos Pangan Pusat/Provinsi/
Kabupaten/Kota, Pendamping Sosial, aparatur daerah, serta bank penyalur) menggunakan berbagai media seperti:
rapat koordinasi, pedoman umum dan petunjuk teknis, surat edaran dari kementerian/lembaga negara terkait,
dan poster/brosur. Sasaran edukasi dan sosialisasi program Sembako terdiri atas Tim Koordinasi Bansos Pangan
Provinsi/Kabupaten/Kota, Pendamping Sosial, aparat desa, KPM, dan e-warong.
Sosialisasi dan edukasi dilaksanakan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya KPM mengenai
tujuan,mekanisme pemanfaatan, dan saluran pengaduan program Sembako serta memberikan pemahaman
kepada KPM tentang pentingnya pemenuhan gizi pada 1000 HPK untuk mencegah stunting melalui pemanfaatan
bantuan program Sembako. Sosialisasi dan edukasi juga dilaksanakan kepada e-warong agar mampu melayani
pemanfaatan Program Sembako. E-warong, sebagai tempat pembelian bahan pangan oleh KPM, dipasang stiker
logo khusus sebagai penanda bagi KPM.
Saat registrasi, bank juga memberikan informasi kepada KPM mengenai lokasi e-warong yang dapat diakses dan
meminta KPM untuk melakukan pengecekan kuota KKS di e-warong. Dalam hal ditemukan data KPM yang tidak
sesuai (berupa kesalahan penulisan nama, NIK atau alamat) pada saat pelaksanaan registrasi, maka KPM dimaksud
harus menyertakan dokumen tambahan berupa surat keterangan dari desa/kelurahan setempat.
Tahap Penyaluran
Transfer dana bantuan program Sembako ke rekening KPM dijadwalkan paling lambat tanggal 10 setiap bulannya.
Tahap Pemanfaatan
Pembelian bahan pangan dilakukan oleh KPM pada e-Warong menggunakan KKS. KPM berhak memilih e-Warong
terdekat untuk membelanjakan dana bantuan program Sembako, tanpa ada paksaan dari pihak manapun. KPM
berhak menentukan jenis dan jumlah bahan pangan yang akan dibeli sesuai ketentuan program Sembako. KPM
harus memanfaatkan seluruh dana bantuan program Sembako yang diterimanya.
Penggantian KPM
Penggantian KPM program Sembako dapat dilakukan setiap saat sepanjang terjadi perubahan data melalui
mekanisme musyawarah desa/kelurahan/nama lain. Perubahan data KPM dapat berupa penonaktifan/penggantian
KPM, pengusulan KPM baru, dan perbaikan data Pengurus KPM. Penggantian KPM dilakukan karena KPM:
a. tidak ditemukan keberadaannya;
b. meninggal dunia;
c. sudah mampu;
d. menolak menerima bantuan; atau
e. memiliki kepesertaan ganda.
KPM yang diusulkan sebagai KPM baru atau KPM pengganti adalah keluarga dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial
yang dianggap layak berdasarkan hasil musdes/muskel. Perubahan data KPM tersebut disahkan oleh Bupati/Wali
Kota dan dimasukkan ke dalam Aplikasi SIKS-NG.
5
Layanan Pengaduan Masyarakat
Pengelolaan pengaduan program Sembako menggunakan aplikasi LAPOR (Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online
Rakyat/Masyarakat) yang dikelola dan dikembangkan oleh Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (Kemen-PAN&RB), Kantor Staf Presiden (KSP), serta Ombudsman RI sebagai saluran partisipasi
masyarakat untuk pengawasan pembangunan dan pelayanan publik di Indonesia. Kementerian Dalam Negeri
(Kemendagri) mengoordinasikan seluruh kegiatan pengelolaan pengaduan program Sembako.
Selain melalui saluran LAPOR, apabila terdapat permasalahan KKS patah/rusak/hilang/terblokir/saldo nol maka
KPM melaporkan permasalahan tersebut kepada Dinas Sosial atau bank penyalur melalui Pendamping Sosial
dengan menyertakan dokumen pendukung.
6
7
Tim pengendali pelaksanaan penyaluran bantuan sosial secara nontunai
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan
Jl. Medan Merdeka Barat No.3
Jakarta Pusat 10110