Anda di halaman 1dari 4

Penanganan Covid-19 Selama Ini

Saat ini dunia sedang dilanda pandemi Covid-19. Penyakit ini disebabkan oleh virus SARS-
Cov-2 yang ditularkan dari kelelawar ke manusia. Virus ini menyerang pernafasan penderitanya dan
menimbulkan berbagai gejala dimana gejala paling umum adalah demam, batuk kering, sesak nafas,
dan gangguan penciuman dan pengecap. Kasus Covid-19 pertama kali ditemukan pada tanggal 17
November 2019 di Wuhan, China. Sejak tanggal 13 Januari 2020, World Health Organization (WHO)
melaporkan penemuan kasus Covid-19 di berbagai negara lain, seperti Thailand, Jepang, Korea
Selatan, dll. Di Indonesia, kasus Covid-19 pertama kali ditemukan pada tanggal 2 Maret 2020. Hingga
pada tanggal 11 Maret 2020, WHO menyatakan Covid-19 sebagai pandemi setelah melihat adanya
kasus secara global sebanyak 105.586 kasus terkonfirmasi yang menyebar di 101 negara.

Penularan Covid-19 meningkat setiap harinya dimana virus ini menular dari orang ke orang
ketika berinteraksi dalam kegiatan sehari-hari. Untuk dapat menekan penularan Covid-19 di
Indonesia, pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mengurangi
mobilitas masyarakat. Meskipun begitu, Covid-19 bukan hanya memberikan dampak pada kesehatan
namun juga pada perekonomian Indonesia. Dengan adanya pembatasan kegiatan sosial
menyebabkan perekonomian menurun. Hal ini menyebabkan sebagian pelaku usaha berusaha
menekan kerugian dengan mengurangi jumlah pegawainya. Menurut Kementerian Ketenagakerjaan,
terdapat 29,4 Juta tenaga kerja yang terdampak Covid-19, baik yang terkena Pemutusan Hubungan
Kerja (PHK), dirumahkan, hingga pengurangan jam kerja dan upah. Meskipun begitu, para tenaga
terja tersebut mengalami kesulitan untuk mencari pekerjaan baru karena adanya pembatasan
kegiatan sosial.

Pandemi Covid-19 terjadi tepat setelah saya dinyatakan lulus dari Perguruan Tinggi. Sebagai
lulusan baru, saya harus mengalami persaingan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih keras
karena selain bersaing dengan sesama lulusan baru, saya juga harus bersaing dengan ratusan
pekerja yang terkena PHK. Pada bulan Juni 2020 saya mendapatkan kabar bahwa Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah membuka kesempatan untuk menjadi relawan Covid-19 yang akan
ditempatkan di Kabupaten se-Jawa Tengah. Saya memutuskan untuk mengikuti kegiatan tersebut
sebagai wujud pengabdian saya untuk kesehatan Indonesia di masa pandemi. Saya bergabung
sebagai tenaga promotor kesehatan di Kabupaten Jepara sejak Juli 2020 hingga Februari 2021. Tugas
saya sebagai relawan adalah untuk mendampingi program dari Gubernur Jawa Tengah dan edukasi
Covid-19 melalui sumber terpercaya.

Selama saya menjadi relawan Covid-19 saya banyak belajar mengenai Covid-19, upaya
penanganannya oleh pemerintahan setempat, dan kendala di lapangan. Kendala yang saat ini
dihadapi adalah jumlah kasus yang terus meningkat setiap harinya. Selain itu antusiasme masyarakat
untuk bahu-membahu mematuhi peraturan pemerintah untuk menurunkan penyebaran Covid-19
semakin menurun. Saat ini, berbagai upaya yang dilaksanakan pemerintahan nampaknya tidak
banyak menunjukkan perubahan. Setiap kali kasus berhasil ditekan, akan ada suatu kesempatan
dimana masyarakat tidak dapat diatur kembali dan menyebabkan angka kasus harian meningkat.
Kesempatan tersebut diantaranya masa libur panjang, kegiatan keagamaan, munculnya berita-berita
yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, hingga menurunnya kepercayaan masyarakat.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ika K Idris dkk (2020), masyarakat kurang
percaya dengan informasi yang disampaikan oleh pemerintah karena 4 faktor. Faktor pertama
pemerintah dianggap kurang waspada dengan penyebaran Covid-19 karena masih membuka akses
keluar masuk bagi Warga Negara Asing (WNA) ke Indonesia. Faktor kedua pemerintah dianggap
kurang transparan dalam penyampaian informasi mengenai jumlah kasus Covid-19 di Indonesia.
Faktor ketiga, pemerintah dianggap gagal menangkap aspirasi masyarakat dan terkesan lebih
mementingkan ekonomi dibandingkan kesehatan masyarakat. Faktor keempat adalah adanya
perbedaan kebijakan yang diambil pemerintahan pusat dan daerah sehingga menimbulkan kesan
pemerintah kurang paham potensi dampak pandemi dan kebijakan yang diambil untuk
menanganinya. Selain keempat faktor tersebut, kasus korupsi dana bantuan sosial yang dilakukan
oleh mantan Menteri Sosial, Juari Batubara, pada 6 Desember 2020 dan berbagai oknum yang
memanfaatkan pandemi hanya untuk kepentingan individu menyebabkan kepercayaan masyarakat
pada pemerintah semakin menurun. Meskipun pemerintah telah mengupayakan berbagai program
untuk menangani Covid-19 di Indonesia, namun dalam situasi seperti ini, sudah cukup sulit untuk
dapat menggerakkan masyakat menuju satu tujuan yang sama.

Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah buntut dari masalah yang telah berulang kali
terjadi di masyarakat. Ketika pandemi Covid-19 terjadi, pemerintah berusaha semampunya untuk
dapat menekan penyebaran Covid-19 dan memertahankan kondisi ekonomi Indonesia. Namun
masyarakat telah kehilangan kepercayaannya akibat beberapa oknum pemerintah yang
memanfaatkan kondisi pandemi untuk memperkaya diri. Pemerintah baik daerah maupun pusat
harus dapat menunjukkan keseriusannya dalam menangani pandemi dan mengembalikan
kepercayaan masyarakat untuk dapat kembali menggerakkan masyarakat dan mengembalikan
Indonesia ke kondisi normal. Apabila situasi saat ini terus berlanjut, bukan hal mustahil pandemi
Covid-19 di Indonesia masih akan terjadi dalam waktu yang lama, padahal beberapa negara telah
berhasil menangani Covid-19 dan mengizinkan masyarakatnya beraktifitas tanpa masker.

Daftar pustaka

CNN Indonesia. 6 Desember 2020. “KPK Tangkap Menteri Sosial Juari Batubara”.
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201206025212-12-578492/kpk-tangkap-
menteri-sosial-juliari-batubara diakses pada 11 Mei 2021.

Covid19.go.id. 2020. Data Sebaran Covid19. Diakses dari https://covid19.go.id/ pada 9 Mei 2021.

Detiknews. 2 September 2020. “Timeline Setengah Tahun Covid-19 di Indonesia”.


https://news.detik.com/berita/d-5156199/timeline-setengah-tahun-covid-19-di-
indonesia diakses pada 9 Mei 2021.

Idris, Ika K., dkk. 2020. Kepercayaan Terhadap Informasi dari Pemerintah di Masa Pandemi Covid-19.
CSIS Commentaries DMRU-071-ID.
Store Management di UNIQLO

Saat ini bisnis retail semakin berkembang di Indonesia seiring dengan meningkatnya pola
konsumtif dari masyarakat. Menurut Christina Widya Utami (2008) Ritel berasal dari kata ritellier
yang berarti memotong atau memecah sesuatu. Bisnis ritel adalah semua kegiatan yang terlibat
dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan
pribadi atau bukan penggunaan bisnis. Salah satu bisnis retail yang terkenal di Indonesia adalah
UNIQLO. UNIQLO adalah brand pakaian casual yang digerakkan oleh Fast Retailing CO., LTD. Outlet
UNIQLO di Indonesia pertama kali dibuka pada 22 Juni 2013 di Lotte Shopping Avenue Jakarta. Saat
ini telat membuka 39 outlet di 15 kota di Indonesia.

UNIQLO berkembang pesat di Indonesia karena memiliki citra tersendiri di kalangan


konsumen, diantaranya kualitas pakaian dan pelayanan yang baik. Dari segi produk, UNIQLO terus
berkembang dan berinovasi agar produk pakaian yang dihasilkan dapat tetap mengikuti tren fashion
yang sedang berlaku di masyarakat. Selain dari kualitas produk yang dijual, UNIQLO juga menarik
konsumen dengan interior outletnya. Penataan produk dalam outlet yang rapi dan pelayanan yang
ramah akan menarik semakin banyak konsumen yang datang.

Dalam pelaksanaan sebuah outlet, tak terlepas dari peran seorang store manager. Store
manager adalah orang yang bertanggung jawab dalam setiap pelaksanaan operasional outlet, baik
dari segi keadaan toko maupun para staff di dalamnya. Tugas dari store manager diantaranya
memastikan stock di outlet, penempatan produk, dan memimpin setiap staff yang bekerja di outlet
agar dapat bekerja secara maksimal. Kedisiplinan adalah kunci dalam pelaksanaan pekerjaan oleh
setiap pegawai dari sebuah outlet. Saya adalah salah satu orang yang memegang teguh kedisiplinan
dan kejujuran dalam setiap pekerjaan saya. Saya merasa senang apabila saya dapat menggandeng
setiap orang yang seberja dengan saya dengan semangat kedisiplinan dan kejujuran yang ada pada
diri saya.

Berdasarkan yang saya perhatikan, beberapa toko sering kali menata produk-produk terbaru
dan limited edition mereka di depan etalase untuk menarik perhatian pengunjung yang lewat.
Kemudian barang-barang yang sedang promo akan dipajang di bagian yang mudah dilihat pelanggan,
seperti di bagian tengah dan berada pada barisan rak yang sama. Selain itu penempatan produk yang
berada pada kriteria yang sama dan saling melengkapi akan diletakkan pada rak yang berdekatan.
Sebagai contoh, penempatan Men Section, Women Section, Kids Section, New Arival, dll. Selain
membantu dalam penataan barang, hal ini juga membantu konsumen untuk memilih produk yang
akan mereka beli. Penataan yang rapi ini akan memberikan kesan baik dan memungkinkan untuk
pengunjung tersebut kembali lagi dan menyampaikan pada kerabat mereka.

Apabila saya diberi kesempatan untuk dapat bekerja di UNIQLO, saya akan memanfaatkan
setiap ilmu, baik yang saya pelajari melalui pendidikan formal, pengamatan di lapangan, dan
pengamatan pada atmosfer kerja yang ada di UNIQLO. Dengan setiap pengetahuan yang saya miliki
dan kemampuan saya, saya akan berusaha membawa UNIQLO khususnya outlet tempat saya
ditempatkan menjadi outlet terbaik dari segi pelayanan dan penataan produk melalui kedisiplinan,
kejujuran, dan semangat melayani pengunjung sebaik mungkin.
Daftar pustaka

Utami, Christina Widya. 2008. Management Barang Dagangan dalam Bisnis Retail”.
Malang:Banyumedia.

Fast Retailing. 2013. “UNIQLO to Open First Store in Indonesia in Summer 2013 New Jakarta Mega
Store is One of Biggest UNIQLO Outlets in Southeast Asia”.
https://www.fastretailing.com/eng/group/news/1302131500.html diakses pada 15 Mei
2021.

Septianto, Ilham Dwi. 2020. Pengaruh Citra Merek dan Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas
Pelanggan UNIQLO. Yogyakarta:Universitas Islam Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai