Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS SENSITIVITAS/ELASTISITAS PERMINTAAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Ekonomi Manajerial
Dosen Pengampu:
Rendi Ardika, Spd.M.Akun

Disusun Oleh:

Vila Permatasari (931306418)


Laila Khamidah (931310618)
Nurcholis Huda (931325918)

KELAS E
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi
adalah elastisitas. Pemahaman elastisitas dari permintaan dan penawaran yakni
apa yang akan terjadi terhadap permintaan dan penawaran jika ada perubahan
harga, seperti apa bentuk kurva dari masing masing elastisitas, dan seberapa
besar pengaruhnya. Dengan adanya waxpemahaman elastisitas tersebut kita
dapat mengukur sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap
perubahan kondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan
perubahan harga atau dengan kata lain, elastisitas merupakan derajat kepekaan
permintaan dan penawaran terhadap perubahan harga.
Dalam analisis ekonomi secara teori maupun dalam praktek sehari-hari
sangat berguna untuk mengetahui sampai sejauh mana responsifnya
permintaan terhadap perubahan harga. Apabila perubahan harga yang kecil
menimbulkan perubahan yang besar terhadap jumlah barang yang diminta
maka dikatakan permintaan barang tersebut bersifat sangat responsif terhadap
perubahan harga, atau permintaannya adalah elastis. Sebaliknya, apabila
perubahan harga relatif besar tetapi permintaannya tidak banyak berubah maka
dikatakanlah bahwa permintaannya tidak elastis.
Dari uraian di atas perlu dikembangkan suatu pengukuran kuantitatif yang
menunjukkan sampai dimana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap
perubahan permintaan. Ukuran ini dinamakan elastisitas permintaan.
Elastisitas permintaan dibedakan menjadi tiga konsep yaitu elastisitas
permintaan harga, elastisitas permintaan pendapatan, dan elastisitas
permintaan silang. Dari ketiga konsep tersebut yang paling penting adalah
elastisitas permintaan harga.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian elastisitas permintaan?
2. Apa sajakah jenis-jenis elastisitas permintaan?
3. Bagaimanakah faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan?
4. Bagaimanakah manfaat mengetahui elastisitas permintaan?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami pengertian elastisitas permintaan
2. Mengetahui jenis-jenis elastisitas permintaan
3. Mengetahui faktor-faktor yang menentukan elastisitas permintaan
4. Mengetahui manfaat dari elastisitas permintaan dan pengaplikasiannya

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Elastisitas Permintaan


Pada dasarnya setiap fungsi ekonomi manajerial dapat diturunkan atau di
hitung besaran elastisitas dari setiap variabel ekonomi yang berada dalam
fungsi itu. Dalam suatu fungsi selalu terdapat dua jenis variabel yaitu variabel
tak bebas dan satu atau lebih variabel bebas. Elastisitas mengukur persentase
perubahan nilai variabel tak bebas sebagai berikut perubahan 1% dalam nilai
dari variabel bebas tentu dengan asumsi nilai variabel variabel bebas yang lain
dianggap konstan. Dengan demikian dalam ekonomi manajerial dapat terjadi
dengan aktivitas permintaan yang diturunkan dari fungsi permintaan elastisitas
penawaran yang diturunkan dari fungsi penawaran elastisitas produksi yang
diturunkan dari fungsi produksi elastisitas biaya yang diturunkan dari fungsi
biaya investasi dan sebagainya1
Elastisitas merupakan suatu ukuran yang bersifat kuantitatif yang
mengukur seberapa besar respon para pembeli dan penjual terhadap perubahan
yang terjadi dalam kondisi pasar. Konsep elastisitas dapat gunakan untuk
menggantikan respon suatu variabel ketika variabel lain berubah. Konsep
elastisitas mampu menganalisa, permintaan, penawaran dengan ketelitian yang
lebih tinggi titik konsep peranan penting dalam menganalisis masalah-masalah
bisnis. Sidas dalam ekonomi manajerial adalah bersifat umum yang mengukur
sensitivitas dari variabel tak bebas terhadap perubahan variabel-variabel bebas
tertentu. 2
Elastisitas permintaan adalah sangat penting dalam pembuatan keputusan
manajerial, karena Besaran ini mengukur sensitifitas dari permintaan
konsumen terhadap perubahan harga produk. Informasi ini sangat penting bagi
manajer yang berada dalam manajemen bisnis total agar mampu membuat
keputusan yang berkaitan dengan strategi penetapan harga produk beserta
strategi lainnya dari variabel variabel endogen dalam fungsi permintaan.

1
Vincent Gasperz, Ekonomi Mnajerial Pembuatan Keputusan Bisnis. (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1996), 72.
2
Andi Sularno dkk, Aplikasi Dalam Ekonomi Manajerial, (Sidoarjo: Zifatama jawara,2017), 99.
3
Ketika harga sebuah barang turun, jumlah permintaan terhadap barang
tersebut biasanya naik sedangkan semakin rendah harganya, semakin banyak
benda itu dibeli. Elastisitas permintaan ditunjukan dengan rasio persen
perubahan jumlah permintaan dan persen perubahan harga. Ketika elastisitas
permintaan suatu barang menunjukkan nilai lebih dari 1, maka permintaan
terhadap barang tersebut dikatakan elastis di mana besarnya jumlah barang
yang diminta sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya harga. Kita mengetahui
bahwa pada dasarnya permintaan konsumen sebagai variabel tak bebas
dipengaruhi oleh variabel bebas dengan asumsi faktor-faktor spesifik lain yang
berkaitan dengan permintaan terhadap produk itu dianggap konstan.
Pada dasarnya koefisien elastisitas permintaan dalam (Ep) dapat dihitung
menggunakan dua cara yaitu: satu perhitungan elastisitas dan perhitungan
elastisitas interval atau elastisitas busur. Perhitungan elastisitas titik adalah
lebih mudah dibandingkan perhitungan elastisitas interval atau elastisitas
busur bagi titik bagaimanapun juga kedua teknik perhitungan elastisitas itu
perlu diketahui oleh para manajer yang berada dalam manajemen bisnis
elastisitas permintaan itu adalah sebagai berikut:
1. Teknik Perhitungan Elastisitas Titik.
Pada dasarnya elastisitas titik merupakan suatu pengukuran
elastisitas permintaan elastisitas. Menggunakan formula sebagai berikut :
Ep = (%ΔQ /% ΔP ) = (ΔQ/Q)/(ΔP/P) = (ΔQ/ ΔP)( ΔP/Q)
Contoh 1
Bayangkan bahwa fungsi permintaan untuk yang dilakukan pada suatu
titik tertentu dari kurva permintaan itu titik perhitungan
produk X didefinisikan melalui persamaan berikut:
Q= 245-3,5 P
Berapa koefisien elastisitas permintaan pada titik harga US$10?
Berdasarkan formula untuk perhitungan elastisitas titk, maka koefisien
elastisitas permintaan(Ep) dapat dihitung sebagai berikut :
ΔQ/ ΔP = 3,5
Q pada titik harga US$10 = 245-3,5(10) = 210
Ep = (ΔQ/ ΔP)(P/Q) = (-3,5)(10/210)= -0,167

4
Ep= -0,167 berarti, jika harga dari produk itu berubah dalam persentase
yang kecil (katakan 1%) dari harga semula US$10 per unit, maka kuantitas
yang diminta akan berkurang sekitar 0,1`67%. Nilai absolut dari koefisien
elastisitas permintaan yang lebih kecil daripada 1.
Untuk menghitung elastisitas. Dari suatu kurva permintaan dapat
menggunakan teknik lain dalam menghitungnya. Jika dari suatu persamaan
permintaan linier itu dapat diubah ke dalam persamaan permintaan invers
linier, maka perhitungan eritrosit dengan mudah dapat dilakukan
menggunakan formula.
2. Teknik Perhitungan Elastisitas Interval atau Elastisitas Busur.
Pada umumnya interval yang berbeda maupun titik yang berbeda
sepanjang suatu kurva permintaan yang sama, memiliki elastisitas
permintaan yang berbeda meskipun kurva permintaan itu linier. Apabila
kurva permintaan itu linier maka berdasarkan formula untuk menghitung
elastisitas permintaan hanya slop dari kurva permintaan itu yang konstan
sedangkan rasio antara harga produk terhadap kuantitas yang diminta akan
berbeda untuk setiap titik kombinasi harga kuantitas sepanjang kurva
permintaan itu. Hal ini menyebabkan koefisien elastisitas permintaan pada
setiap titik kombinasi harga kuantitas, di sepanjang kurva permintaan itu
akan berbeda. Dalam kasus kurva permintaan itu nonlinear, koefisien
elastisitas permintaan juga bervariasi atau berbeda di sepanjang kurva
permintaan itu.3

B. Jenis-jenis Elastisitas Permintaan


Elastisitas dapat digambarkan dengan suatu respon dari jumlah barang
yang diminta akibat faktor yang mempengaruhinya. Dan elastisitas harga
permintaan dapat dibilang suatu konsep yang dapat digunakan untuk
menghitung suatu respon perubahan jumlah barang yang dibeli akibat
perubahan faktor yang mempengaruhinya. Dalam hal ini pada dasarnya ada 3

3
Vincent Gasperz, Ekonomi Mnajerial Pembuatan Keputusan Bisnis. (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1996), 71-82.
5
variabel utama yang mempengaruhi, dikenal dengan 3 elastisitas permintaan,
yaitu:4
1. Elastisitas harga permintaan (the price elasticity of demand)
elastisitas harga adalah berapa jumlah permintaan barang terhadap
perubahan harga barang. Permintaan bisa dikatakan elastis jika konsumen /
distributor merespon perubahan harga dengan jumlah permintaaan barang
yang besar. Sedangkan pemintaan barang yang sedikit, tidak berubah
terhadap perubahan harga barang. Elastisitas permintaan (price elasticity
of demand) berasal dari bahasa inggris yaitu dari kata elasticity yang
mempunyai arti kepekaan, kelenturan, dan keluwesan. Yang bisa diartikan
sebagai tingkat kepekaan permintaan dalam menghadapi perubahan suatu
harga. Sesuai dengan hukum permintaan. Jika ingin cepat dan murah
berarti kualitas menurun, jika ingin cepat dan kualitas baik berarti harga
bisa lebil naik, dan jika ingin kualitas baik namun mahal maka tidak bisa
dikatakan cepat. Karena sifat hubungan yang berlawanan tadi. Bisa
dikatakan tanda elastsitas selalu negative. Dan disepakati bahwa elastistas
harga ini benar koefisiennya dapat kurang dari, dan dengan lebih besar
dari satu dan ialah angka mutlak (absolute), sehingga permintaanya dapat
dikatakan:
a. Tidak elastisitas (in elastic)
b. Unitary (unity)
c. Elastic (elastic)
Dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:
Ed = ΔQ / ΔP * P / Q Atau
Ed = % ΔQ / % ΔP
ΔQ = Perubahan jumlah permintaan
ΔP = Perubahan jumlah harga barang
P= Harga awal
Q = Jumlah permintaan awal
Ed = Elastisitas dari permintaan

4
Dimas Bayu Pratama, Hubungan Elastisitas Permintaan dengan Usaha Mikro Kecil, dan
Menengah (UMKM) Jawa Timur (Sidoarjo: Umsida), 3-7.
6
Selain tiga sifat elastis permintaaan diatas, ada dua sifat lagi
elastisitas harga permintaan, yaitu :
a. Permintaan elastisitas yang sempurna (Perfectly Elastic), ialah tingkat
yang paling tinggi dari kemungkinan elastis, dimana respon yang
paling besar dari jumlah barang yang diminta terhadap harga. Garis
horizontal sempurna sejajar dengan sumbu datar, besar elastisitasnya
tidak terhingga. Berapapun jumlah barang yang diminta, harga pun
tidak berubah dan jumlah permintaan dapat lebih banyak
b. Kurva permintaaan tidak elastis sempurna (Perfectly Elastic), ialah
bisa dikatakan tingkat paling rendah, dimana respon permintaan
terhadap perubahan harga sangatlah kecil, garis kurvanya vertical
dengan sempurna sejajar dengan garis sumbu tegak, besar koefisien
adalah nol (0), berapapun harga tinggi, konsumen dan distributor tidak
mengurangi jumlah permintaan.
2. Elastisitas silang (Cross Price Elasticity of demand)
Digunakan untuk mengukur besarnya respon permintaan suatu
barang jika harga baarang lain berubah, yang dimaksud adalah harga
barang berkaitan dengan barang tersebut berupa barang komplementer dan
berupa barang subtitusi.
Ed = % perubahan jumlah barang x / % perubahan harga barang y
Atau
Ed = ∆Qx / ∆Py * Py / Qy
Qx = jumlah barang x yang diminta
Py = harga barang y
Terdapat tiga macam respon perubahan permintaan suatu barang
(barang A) karena perubahan harga barang lain (barang B), yaitu:
a. Elastisitas silang positive
Jika harga barang A naik, permintaan untuk barang B naik.
Kenaikan harga barang A membuat konsumen mengurangi permintaan
mereka. Beberapa dari mereka kemudian beralih ke barang B, produk
pengganti. Barang contohnya adalah ikan dan daging ayam. Jika harga
ikan naik maka konsumen akan memilih daging ayam sebagai gantinya.

7
Dan jika harga daging ayam mulai naik, konsumen akan memilih ikan
sebagai gantinya secara perlahan lahan. Selain itu, nilai positif
elastisitas harga silang memberi tahu Anda seberapa dekat kedua
barang tersebut saling menggantikan. Jika nilainya tinggi, itu berarti
keduanya merupakan pengganti dekat.
b. Elastisitas silang negative
Itu berarti kedua barang tersebut saling melengkapi. Bisa dibilang
menambah nilai satu sama lain. Ketika harga A naik, permintaan B
menurun. Dan ketika B naik, permintaan A juga akan menurun.
Contoh barangnya adalah pembasmi nyamuk dan nyamuk, konsumen
menggunakan pembasmi nyamuk jika ada nyamuk. Tanpa pembasmi
nyamuk, maka nyamuk akan berkembang biak semakin banyak. Dan
sebaliknya, ketika pembasmi nyamuk banyak dibeli maka
perkembangan nyamuk semakin lama semakin menurun.
c. Elastisitas silang nol
Permintaan dan harga barang A tidak akan mempempengaruhi
perubahan permintaan dan harga barang B. contoh barangnya yaitu
permintaan gula tidak akan mempengaruhi permintaan beras. Jadi,
menurut para ekonom elastisitas silang adalah pengukuran perubahan
respon jumlah permintaan satu barang terhadap perubahan harga
barang lain, yang berarti: Jika hasil elastisitas silang positif
menunjukkan hubungan kedua barang adalah subtitusi karena pada
saat harga barang A naik, maka permintaan barang B akan meningkat
pula. Sedangkan elastisitas silang negatif menunjukkan hubungan
kedua barang adalah komplemen karena permintaan barang A akan
mengalami peningkatan jika harga barang B turun. Jika elastisitas
positif menunjukkan kedua barang adalah subtitusi karena pada saat
barng A naik maka barang B juga ikut naik. Jika elastisitas silang
negative menunjukkan kedua barang adalah komplemen karena ketika
permintaan barang A naik maka harga barang B turun.
3. Elastisitas pendapatan (The Income Elasticity of Demand)

8
Adalah koefesien yang menunjukkan besarnya perubahan
permintaan suatu barang akibat dari pendapatan pembelian dari konsumen.
Elastisitas pendapatan ini dapat dihitung dengan membagi persentase
perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perubahan
pendapatan, menggunakan rumus:
Ed = persentase perubahan jumlah barang yang diminta / persentase
perubahan pendapatan.
Terdapat Dua kategori barang berdasarkan elastisitas:
1. Barang normal
Apabila yang terjadi adalah kenaikkan pendapatan yang berakibat
naiknya jumlah barang yang diminta, maka tanda elastisitas positif dan
barang yang diminta adalah barang normal. Barang normal ini terdiri dari
dua kelompok, yaitu
a. Barang mewah
Memiliki elastisitas pendapatan lebih dari satu, ketika pendapatan
meningkat sekian persen maka permintaan barang juga akan
meningkat kurang dari sekian persen. Permintaannya adalah elastis
dalam pendapatan.
b. Barang kebutuhan
Bisa dibilang inelastic dalam pendapatan, ketika pendapatan naik
sekian persen, maka jumlah permintaan akan meningkat sekian persen.
Elastisitas pendapatan lebih dari nol tetapi kurang dari satu.
2. Barang inferior
Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya
jumlah suatu barang yang diminta, maka tanda elastisitas negatif dan
barang ini disebut dengan barang inferior atau giffen.
Tidak bisa dikatakan elastis jika elastisitasnya kurang dari satu,
yaitu perubahan pendapatan menimbulkan perubahan jumlah yang diminta
cukup kecil. Bisa dikatakan elastis jika perubahan pendapatan
menimbulkan pertambahan jumlah yang lebih besar. Inti dari itu adalah
perubahan pendapatan akan menggeser kurva permintaan. Jika pendapatan
meningkat akan menghasilkan permintaan yang banyak dan pergeseran

9
kurva ke kanan. Sementara barang inferior, Pendapatan lebih tinggi akan
menyebabkan menurunnya permintaan dan menggeser kurva ke kiri.
Jenis elastisitas permintaan yang lain Ada juga yang dapat mempengaruhi
permintaan adalah pendapatan dan harga barang. Perubahan permintaan
barang berubah jika harga barang berubah itulah yang dimaksud dari
permintaan silang. Elastitas titik = εc a.
1. Produk subtitusi (substituted product) ialah terikat nya produk mengalami
kenaikan harga maka akan menyebabkan barang lain mengalami kenaikan
permintaan. Elastisitasnya adalah positif.
2. Produk komplementer (complement product) ialah produk yang bisa
sibilang saling melengkapi, jika harga barang naik akan meyebabkan
barang lain akan mengalami penurunan. Elastisitas adalah negative.
3. Produk tidak terikat (unrelated product) ialah barang yang tidak saling
mempengaruhi kenaikan atau penurunan terhadap barang lain.
Elastisititasnya adalah nol.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan


Elastisitas permintaan memainkan peranan yang sangat penting dalam
pembuatan keputusan bisnis rumah sehingga militer yang berada dalam
manajemen bisnis total harus mengetahui pula faktor-faktor yang
mempengaruhi elastisitas permintaan, sehingga dapat memahami mengapa
koefisien elastis permintaan untuk suatu produk berbeda dengan produk
lainnya, atau Mengapa permintaan untuk suatu produk kepada sifat Elastic
sedangkan permintaan untuk produk lainnya bersifat inelastik pada dasarnya
pendapat beberapa faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan suatu
produk antara lain
1. Banyaknya produk substitusi yang tersedia di pasar.
Pada tingkat harga kompetitif dimana sebagian banyak produk
substitusi yang tersedia di pasar akan menyebabkan elastisitas permintaan
suatu produk tertentu menjadi semakin plastik dalam situasi ini Apabila
terjadi kenaikan harga besar 1% pada suatu produk tertentu kualitas
produk yang diminta akan berkurang lebih dari 1% karena Konsumen akan
mengganti penggunaan produk jasa dengan produk substitusi.
10
2. Penyesuaian periode waktu.
Dimana secara umum elastisitas permintaan untuk suatu produk
tertentu cenderung menjadi lebih elastis dalam jangka panjang
dibandingkan dengan dalam jangka pendek titik Apabila periode waktu
bertambah panjang akan memberikan kesempatan lebih besar kepada
produk produk substitusi untuk memasuki pasar dan ketertinggalan waktu
dari konsumen dalam menanggapi perubahan harga produk itu titik dalam
situasi ini sering tampak bahwa dampak kenaikan harga suatu produk
tertentu tidak langsung terlihat dalam jangka pendek tetapi baru akan
terlihat setelah suatu periode waktu tertentu yang lebih panjang
Katakanlah setelah 6 bulan 1 tahun dan lain-lain. Sementara pada saat
Pengaruh kenaikan harga dari produk kita terlihat, telah bermunculan
produk produk substitusi baru di pasar
3. Masa pakai dari produk
Oma dimana semakin lama masa pakai suatu produk tertentu akan
memberikan kemungkinan penundaan pembayaran produk itu oleh
konsumen untuk keperluan penggantian, Hal ini menyebabkan atas
permintaan untuk produk yang bermasa pakai lama akan menjadi semakin
Elastic
4. Derajat kepentingan atau kebutuhan konsumen terhadap produk
Semakin tinggi derajat kepentingan atau kebutuhan konsumen
terhadap produk tertentu, elastisitas permintaan dari produk itu menjadi
semakin inelastik titik dalam situasi ini sering tampak bahwa klasifikasi
minat untuk produk-produk yang memenuhi kebutuhan primer seperti
pasta gigi sabun beras susu daging dan lain-lain) pada umumnya inelastik
dibandingkan pada produk kebutuhan sekunder seperti mobil telepon
genggam komputer dan lain-lain yang pada umumnya lebih Elastic.
5. Derajat kejenuhan pasar dari produk
Dimana semakin tinggi derajat kejenuhan pasar bagi suatu produk
tertentu elastisitas permintaan terhadap produk itu menjadi semakin luas
titik-titik dalam situasi ini meskipun harga diturunkan tapi karena pasar

11
dari produk itu telah jenuh maka tidak akan mempengaruhi permintaan
terhadap produk itu.
6. Range penggunaan dari produk
Dimana semakin lebar atas semakin sering penggunaan dari suatu
produk tertentu akan menyebabkan elastisitas permintaan untuk produk itu
menjadi semakin Elastic penggunaan yang semakin luas dari suatu produk
tertentu rumput seperti kertas plastik aluminium kaca dan lain-lain) akan
memberikan peluang munculnya beragam produk sejenis yang dijual di
pasar sehingga kenaikan harga pada periode tertentu dapat disusun oleh
konsumen dengan produk-produk alternatif.
7. Persentase anggaran konsumen yang dibelanjakan untuk produk,
Semakin tinggi persentase dari anggaran konsumen yang
dibelanjakan untuk suatu produk tertentu akan menyebabkan elastisitas
permintaan untuk produk itu semakin titik-titik produk lebih mahal seperti
berlian pakaian mahal mobil dan lain-lain yang pembeliannya menuntut
pengeluaran anggaran besar dari konsumen pada umumnya memiliki
resistor permintaan yang bersifat elastik.5

D. Manfaat mengetahui Elastisitas Permintaan


Elastisitas permintaan memiliki banyak manfaatnya, di antaranya adalah:
1. Bagi pemerintah
Elastisitas permintaan bisa dipergunakan untuk mengukur sejauh
mana kebergantungan masyarakat terhadap komoditas tertentu. Misalnya,
sejauh mana perubahan permintaan terhadap beras ketika harga beras
berfluktuatif. Bila masyarakat “ tak peduli” dengan perubahan harga
beras, itu artinya kebergantungan masyarakat terhadap beras masih tinggi.
Namun, bila naik turunnya harga beras sangat berpengaruh pada
permintaan, maka itu artinya masyarakat sudah tak terlalu bergantung lagi
pada beras. Mungkin, masyarakat sudah menemukan sumber energi lain
yang tidak berasal dari beras sehingga beras tak lagi menjadi bahan
kebutuhan primer.

5
Vincent Gasperz, Ekonomi Mnajerial Pembuatan Keputusan Bisnis. (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1996), 84.
12
2. Bagi produsen
Elastisitas permintaan adalah salah satu cara untuk mengukur
bagaimana sifat dari barang yang diproduksi. Di daerah panas, kipas angin
bukanlah barang mewah. Hal tersebut semakin dibuktikan ketika harga
kipas angin berubah, jumlah pemintaan terhadap kipas angin tak terlalu
berubah. Sebaliknya, di daerah pegunungan kipas angin bisa jadi adalah
barang mewah karena keberadaannya memang tak sepopuler di daerah
panas. Sehingga, naik turunnya harga kipas angin di daerah pegunungan,
akan membawa pengaruh pada jumlah permintaannya. Dari kasus
sederhana tersebut, produsen bisa mengambil kebijakan untuk
memperbanyak menjual kipas angin di daerah panas daripada di daerah
dingin. Hal ini berlaku juga bagi hal yang lain - lain.
3. Bagi konsumen
Secara pribadi, konsumen bisa mengukur tingkat kemampuan
finansialnya dari elastisitas permintaan yang ia miliki. Bagi seseorang,
fluktuasi harga AC tak terlalu bermasalah karena dia memiliki kemampuan
finansial yang cukup. Namun, bisa jadi hal tersebut tak berlaku untuk yang
lain. Oleh karena itu, elastisitas permintaan bisa mewakili individu untuk
menilai sejauh mana kemampuannya atau daya belinya. Semakin sensitif,
maka daya belinya semakin lemah karena itu artinya si konsumen baru
akan “ melirik” barang tersebut ketika harga sudah murah. Sedangkan,
semakin tidak sensitif, maka daya belinya semakin bagus karena
konsumen tak terlalu peduli dengan harga.6

6
Sugiarto, dkk, Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif, (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama2007), 102.
13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Salah satu pokok bahasan dalam ekonomi adalah konsep elastisitas
permintaan. Elastisitas merupakan suatu ukuran yang bersifat kuantitatif yang
mengukur seberapa besar respon para pembeli dan penjual terhadap perubahan
yang terjadi dalam kondisi pasar. Elastisitas permintaan adalah sangat penting
dalam pembuatan keputusan manajerial, karena Besaran ini mengukur
sensitifitas dari permintaan konsumen terhadap perubahan harga produk.
Informasi ini sangat penting bagi manajer yang berada dalam manajemen
bisnis total agar mampu membuat keputusan yang berkaitan dengan strategi
penetapan harga produk beserta strategi lainnya dari variabel variabel endogen
dalam fungsi permintaan.
Dalam hal ini pada dasarnya ada 3 variabel utama yang mempengaruhi,
dikenal dengan 3 elastisitas permintaan, yaitu: Elastisitas harga permintaan
(the price elasticity of demand), Elastisitas silang (Cross Price Elasticity of
demand), dan Elastisitas pendapatan (The Income Elasticity of Demand).
Terdapat faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan suatu produk
seperti Banyaknya produk substitusi yang tersedia di pasar, Penyesuaian
periode waktu, masa pakai dari produk, derajat kejenuhan pasar dari produk,
Derajat kepentingan atau kebutuhan konsumen terhadap produk dll. Elastisitas
permintaan ini sangat bermanfaat sekali baik bagi pemerintah, produsen
maupun bagi konsumen itu sendiri.
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca.

14
DAFTAR PUSTAKA

Gasperz, Vincent. Ekonomi Mnajerial Pembuatan Keputusan Bisnis. Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama, 1996.
Pratama, Dimas Bayu. Hubungan Elastisitas Permintaan dengan Usaha Mikro
Kecil, dan Menengah (UMKM) Jawa Timur. Sidoarjo: Umsida.
Sularno, Andi S dkk. Aplikasi Dalam Ekonomi Manajerial. Sidoarjo: Zifatama
jawara, 2017.
Sugiarto, dkk, Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2007.

15

Anda mungkin juga menyukai