Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ELASTISITAS PERMINTAAN

(Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi)

Dosen Pengampu : Dr. Drs. Mashudi, S.E., M.M.


Disusun Oleh :
Kelompok 3
Kelas A
1. Joel Tarigan 40011420650043
2. Anita Firdaus 40011420650045
3. Alvin Alviyani 40011420650051
4. Yuandina N.D 40011420650060

PROGRAM STUDI D4 AKUNTANSI PERPAJAKAN


SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS DIPONEGORO
TAHUN AJARAN 2020/2021
SEMESTER 2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dan power
point mata kuliah Pengantar Ekonomi mengenai Elastisitas Permintaan dengan baik dan
tepat waktu.

Kami menyadari betul, dalam penyusunan makalah ini banyak terdapat


kekeliruan baik dari tata cara penulisan, materi yang kami sajikan maupun kata-kata
yang kurang tepat, maka dari itu, kami mohon kritik dan saran yang membangun untuk
kebaikan kami kedepannya.

Harapan kami dengan dibuatnya makalah ini tidak hanya untuk memenuhi tugas
Pengantar Ekonomi tetapi juga, kami menjadi lebih mengerti mengenai Elastisitas
Permintaan yang menjadi topik diskusi kami. Kami juga berharap, semoga makalah ini
dapat dimengerti dan bermanfaat tidak hanya bagi kami tetapi juga untuk pembaca
sekalian.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................2
2.1 Elastisitas Harga Permintaan...................................................................................2
2.2 Hal-hal yang mempengaruhi Elastisitas Permintaan...............................................3
2.3 Elastisitas Penawaran...............................................................................................5
2.4 Elastisitas Silang......................................................................................................8
2.5 Elastisitas Pendapatan..............................................................................................9
BAB III PENUTUP.......................................................................................................12
3.1 Kesimpulan............................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam


permasalahan di bidang ekonomi. Adanya sifat perubahan permintaan, sifat
perubahan penawaran, dan harga barang menyebabkan munculnya konsep
elastisitas. Konsep elastisitas digunakan untuk dapat lebih memahami situasi pasar,
dan untuk dapat melakukan prediksi terhadap berbagai tindakan maupun keputusan
yang diambil oleh produsen dan konsumen. Suatu pasar kompleks memungkinkan
terjadinya pergesaran sehingga barang tersebut dapat bersifat elastis/inelastis .
Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti dalam
menganalisis permintaan, penawaran, penerimaan pajak, maupun distribusi
kemakmuran. Elastisitas penawaran penting dalam pembuatan keputusan
managerial, karena tingkat elastisitas ini menggunakan sensitivitas dari penawaran
produsen terhadap perubahan harga. Informasi ini sangat penting bagi manager yang
berada dalam bisnis, agar mampu membuat keputusan berkaitan dengan strategi
penerapan harga produk. Salah satu pokok penting dalam fungsi penawaran adalah
derajat kepekaan atau elastisitas jumlah barang yang ditawarkan karena terjadinya
perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan elastisitas harga permintaan?
2. Apa saja hal-hal yang mempengaruhi elastisitas permintaan?
3. Apa yang dimaksud elastisitas penawaran?
4. Apa yang dimaksud elastisitas silang?
5. Apa yang dimaksud elastisitas pendapatan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui penjelasan mengenai elastisitas harga permintaan.
2. Untuk mengetahui hal-hal yang memepengaruhi elastisitas permintaan.
3. Untuk mengetahui penjelasan elastisitas penawaran.
4. Untuk mengetahui penjelasan mengenai elastisitas silang.
5. Untuk mengetahui penjelasan mengenai elastisitas pendapatan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Elastisitas Harga Permintaan


Elastisitas harga permintaan adalah sebuah ukuran perubahan jumlah
permintaan barang terhadap perubahan harga barang. Elastisitas harga
permintaan juga di sebut sebagai (Price of elasticity demand).
Terdapat sebuah persamaan elastisitas harga permintaan yaitu :
% Perubahan terhadap kuantitas barang yang diinginkan
Elastisitas harga =
% Perubahan harga suatu barang

(kuantitas akhir−kuantitas awal)


kuantitasawal
Elastisitas harga = x 100 %
(harga akhir−harga awal)
harga awal

(Q2−Q1)
Q1
Elastisitas harga = x 100 %
( P2−P1)
P1

Harga permintaan ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya :


1) Ketersediaan jumlah barang pengganti atau cadangan
2) Jumlah konsumen atau tinggi rendahnya kebutuhan akan suatu barang
3) Jenis barang yang dibutuhkan oleh konsumen
4) Jangka waktu erhadap persediaan suatu barang yang dipengaruhi oleh
perubahan harga atau waktu pemakaian barang tersebut.
5) Kemampuan konsumen untuk menyimpan barang.

Ada beberapa jenis elastisitas harga permintaan, diantaranya :


1. Elastisitas Uniter

2
Sebuah permintaan dapat dikatakan elastis jika elastisnya E = 1
atau perubahan permintaan sebanding dengan perubahan harga.

2. Elastis
Sebuah permintaan dikatakan sempurna apabila (E>1), atau
perubahan permintaan lebih besar dari perubahan harga.
3. Elastisitas sempurna
Elastisitas dikatakan sempurna apabila permintaannya tak
terhingga (E = ∞) atau perubahan permintaan tidak berpengaruh sama
sekali terhadap perubahan harga.
4. In-elastisitas
In-elastisitas terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh
pada perubahan permintaan ( E<1 ), artinya perubahan harga haya diikuti
perubahan jumlah yang diminta dalam jumlah yang relatif lebih kecil.
5. In-elastisitas Sempurna
Permintaan inelastisitas sempurna terjadi jika perubahan harga
yang terjadi tidak ada pengaruh terhadap jumlah permintaan ( E=0 ).

2.2 Hal-hal yang mempengaruhi Elastisitas Permintaan

1. Jenis Barang
Kita harus mengetahui bahwasnaya ada beberapa jenis barang berbeda dalam setiap
kebutuhan tertentu seperti hukum permintaan dan penawaran. Ada jenis barang yang
bersifat inelastis, ini merupakan ungkapan untuk barang yang jenis harganya akan
selalu berubah, hanya saja tingkat permintaannya akan selalu tetap dan tidak terlalu
banyak berubah. Ini dikarenakan barang yang tergategorikan tersebut akan tetap
selalu dibutuhkan untuk kelangsungan hidup walupun harga nya berubah maupun
naik. Misalnya saja harga beras, harga cabe dan kebutuhan pokok lainnya.
Hanya saja, jika suatu barang ini masih tergolong ke dalam jenis kebutuhan tersier
dan sekunder, maka permintaan yang terjadi di pasar akan lebih bersifat elastis. Ini
dalam artian bisa selalu berubah tergantung kondisi. Jadi, jika harga mulai
melambung tinggi maka tingkat permintaan bis asaja sedikit naik. Hanya saja tidak

3
melulu berubah turun atau drastis. Ini akan tergantung kebutuhan dan tingkat
pendapatan juga tentunya. Ini terjadi dikarenakan perubahan harga yang mungkin
dirasa sangat drastis dan sangat tinggi. Sehingga kebanyakan orang akan berfikir
untuk menunda terlebih dahulu keinginan untuk membeli barang tersebut sehingga
ini akan menunggu waktu dimana harganya sudah kembali turun dan normal.

2. Ketersediaan Substitusi atau Barang Pengganti


Tingkat permintaan di pasar juga akan dipengaruhi oleh masalah ada atau tidaknya
barang pengganti yang bisa menggantikan fungsi dari barang tersebut nantinya.
Misalnya saja sebuah barang yang kita misalkan dengan varian (X) mengalami
kenaikan harga yang amat sangat tinggi, namun memiliki subtitusi yang kita
misalkan dengan varian (Y). Diman kedua jenis barang ini memiliki fungsi yang
sama waluapun jenisnya dan bentuknya mungkin berbeda. Maka ketika barang (X)
naik harga maka orang-orang akan cenderung membeli barang (Y) begitu juga
sebaliknya.

3. Harga Barang
Harga dasar dari barang akan menentukan bagaimana keelastisan permintaan
terhadap barang tersebut. Jika misalnya harga awal dari barang ini tidak terlalu
mahal, maka ini tidak akan memiliki pengaruh banyak sekalipun harganya naik
sedikit. Jadi, ini akan tetap bersifat inelastis. Misalnya saja harga barang naik 500-
2000 rupiah dari harga awal. Ini tetap akan menjadi salah satu berang yang ineasltis
apalagi jenis barang tersebut adalah barang primer atau kebutuhan utama dari
masnusia.

4. Keyakinan dan Tradisi


jenis barang ini walaupun tidak untuk memenuhi kebutuhan hidup, namun ada
beberapa barang yeang tetap harus ada walaupun harganya naik. Terkadang ini
termasuk dalam keyakinan maupun tradisi tertentu yang mengharuskan sebagian
orang-orang untuk tetap melanjutkan dan melestarikan tradisi tersebut sehingga
akan tetap inelastis permintaan barang tersebut.

5. Frekuensi Terhadap Pembelian Barang


Jika misalnya barang tersebut hanya perlu dibeli dan diganti setiap tahunnya maka
permintaan akan tetap bersifat inelastis walaupun mengalami sedikit kenaikan harga.
Misalnya saja payung, bantal, kasur dan gorden atau jenis-jenis barang lainnya yang
memiliki jangka waktu tahan lebih lama dan orang-orang tidak harus setiap hari
membelinya. Ini dikarenakan pembelian yang terjadi sangat jarang dan tidak dalam
frekuensi yang sering atau rutin. Jadi, kenaikan sedikit harga tidak akan menjadi

4
pengaruh yang sangat besar dalam tingkat permintaan di pasar. Ini juga bersifat
inelastis jadinya.

6. Selera
Nah, ini juga termasuk masalah trend dan bagaimana perkembangan zaman.
Terkadang beberapa trend yang booming akan menggunakan barang-barang tertentu
akan membuat barang-barang tersebut menjadi inelastis walaupun harganya
tergolong tinggi sekalipun. Permintaan akan tetap tinggi. Karena ini berhubungan
dengan faktor keinginan, selera dan bagaimana trend yang berlaku. Namun ini akan
berubah sepanjang selera masyarakat juga mengalami perubahan. Jadi, tidak bersifat
tetap.

2.3 Elastisitas Penawaran

 DefinisiElastisitasPenawaran

Elastisitas penawaran ialah derajat kepekaan penawaran suatu barang terhadap


harga barang tersebut. Perubahan tersebut diukur dalam persentase yang
menunjukkan seberapa besar perubahan jumlah penawaran akibat adanya perubahan
harga. Elastisitas penawaran (elasticity of supply) juga bisa diartikan sebagai
kelenturan penawaran terhadap perubahan harga.

 Hakikat Elastisitas Penawaran


Jumlah barang yang ditawarkan berbeda dengan jumlah barang yang diproduksi
dalam jangka pendek. Alasannya adalah sebuah perusahaan yang memproduksi
barang biasanya tidak langsung menawarkan semua produknya ke konsumen, tetapi
sebagian produknya disimpan untuk dijual melalui reseller atau distributor atau
dijual nanti.
Kegiatan menyimpan barang disebut stok barang. Namun, jumlah barang yang
ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diproduksi dalam jangka panjang.
Misalnya, harga sebuah barang naik 10% sehingga jumlah penawarannya naik 20%.
Dengan demikian, koefisien elastisitas permintaannya adalah 20% : 10% = 2.
Elastisitas penawaran dinyatakan dalam bilangan yang disebut koefisien
elastisitas penawaran dengan notasi huruf Es. Nilai Es menunjukkan perbandingan
antara jumlah barang yang ditawarkan dengan persentase perubahan harganya. Nilai
dari Es dihitung berdasarkan formula berikut.

5
Es = (ΔQ/Q) / (ΔP/P)
ΔQ = perubahan jumlah barang yang ditawarkan (Q2 – Q1)
ΔP = perubahan harga barang yang ditawarkan (P2 – P1)
P = harga awal
Q = jumlah penawaran awal
Es = koefisien elastisitas penawaran
Nilai Es sebuah barang sama dengan 2 maka perubahan harga akan
menyebabkan jumlah barang yang ditawarkan juga berubah sebesar dua kali dari
perubahan harga. Contohnya, tingkat harga barang berubah sebesar 10 persen maka
tingkat penawaran akan berubah sebesar 20 persen.
Nilai koefisien penawaran (Es) = 0,5 menunjukkan tingkat harga berubah akan
menyebabkan tingkat penawaran barang berubah sebesar setengah kali dari
perubahan tingkat harga. Contohnya, tingkat harga berubah sebesar 10 persen maka
tingkat penawaran akan berubah sebesar 5 persen.

 Jenis-Jenis Penawaran

Elastisitas penawaran juga terdiri dari lima macam, yaitu penawaran elastis,
penawaran inelastis, penawaran uniter atau penawaran normal, penawaran elastis
sempurna, dan penawaran inelastis
a. Penawaran Elastis
Penawaran elastis terjadi ketika jumlah barang yang ditawarkan lebih besar dari
perubahan harga. Harga yang berubah sebesar X% diikuti oleh perubahan
penawaran yang lebih besar dari X%. Penawaran ini diperlihatkan dengan koefisien
(Es) yang besarnya lebih dari 1 (Es > 1).
Perubahan harga berpengaruh cukup besar terhadap perubahan jumlah barang
yang ditawarkan. Elastisitas secara matematis adalah %ΔQd > %ΔP. Penawaran
yang elastis atau peka terhadap harga terjadi dalam kehidupan sehari-hari pada
barang industri yang mudah ditambah atau dikurangi produksinya seperti barang
mewah, yaitu mobil.
b. Penawaran Inelastis

6
Penawaran inelastis bernotasi E<1 yang terjadi ketika perubahan jumlah barang
yang ditawarkan lebih kecil dari perubahan harga. Harga yang berubah sebesar X%
diikuti dengan perubahan penawaran kurang dari X%. Secara matematis, penawaran
inelastic dilambangkan menjadi %ΔQs < %ΔP.
Penawaran inelastis terjadi pada barang-barang hasil pertanian yang menjadi
kebutuhan pokok seperti beras, gandum, dan lain-lain karena barang-barang tersebut
tidak mudah untuk ditambah atau dikurangi produksinya dalam jangka pendek.
c. Penawaran Normal/Unitary
Penawaran normal (unitary) dengan notasi E = 1 biasa terjadi pada barang-
barang kebutuhan sekunder seperti televisi dan kulkas. E = 1 artinya perubahan
jumlah yang ditawarkan sama dengan perubahan harga.
Perubahan harga sebesar X% diikuti dengan perubahan penawaran sebesar X%
pula. Tidak hanya pada barang-barang kebutuhan sekunder, penawaran ini juga
dapat terjadi pada berbagai macam barang dan pada saat tertentu saja (secara
kebetulan). Jenis penawaran ini terjadi kalau ada perubahan harga yang
pengaruhnya sebanding dengan perubahan kuantitas barang yang ditawarkan.
Penawaran normal/unitary secara matematis adalah %ΔQd = %ΔP. Penawaran
elastis uniter atau elastis proporsional ini sulit ditemukan dalam kehidupan sehari-
hari. Kemungkinan terjadinya sangat kecil, kalaupun terjadi sebenarnya kebetulan
saja.
d. Penawaran Elastis Sempurna
Penawaran elastis sempurna adalah perubahan penawaran dalam bentuk
persentase sebesar X% dan perubahan harga sebesar 0%. Artinya, saat harga tidak
mengalami perubahan maka penawaran mengalami perubahan sebesar X%. Notasi
penawaran elastis sempurna adalah E= ~ yang biasa terjadi pada barang-barang
kebutuhan umum di semua negara seperti gandum dan minyak.
e. Penawaran Inelastis Sempurna
Penawaran inelastis sempurna biasa terjadi pada barang-barang kebutuhan utama
yang menyangkut hajat hidup seperti tanah dan air minum. Notasi penawaran ini
adalah E = 0. Penawaran ini terjadi apabila perubahan penawaran sebesar 0% (tidak
ada), sedangkan persentase perubahan harga sebesar X.
Artinya, harga berubah sebesar X% tidak memengaruhi penawaran atau
penawaran tidak berubah (0%). Jumlah yang ditawarkan tetap, meskipun ada

7
perubahan harga sehingga penawaran ini sulit ditemukan dalam kehidupan sehari-
hari.
Elastisitas penawaran berhubungan dengan kegiatan ekonomi yang terjadi dalam
masyarakat. Pembeli dan penjual saling berhubungan secara ekonomi sehingga
terjadi elastisitas. Kegiatan ekonomi tidak terlepas dari permintaan dan penawaran
sehingga elastisitas akan selalu ada
2.4 Elastisitas Silang
Elastisitas Silang merupakan jenis elastisitas yang menunjukan hubungan antara
jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang lain yang terkait
dengan barang tersebut. Contoh ringkasnya adalah hubungan antara sepeda motor
dengan bensin dan nasi dan lauk-pauk.
Hubungan antar-barang dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Substitusi atau saling menggantikan.

2. Komplementer atau saling melengkapi

Baik substitusi atau komplementer dilihat dari hasil penghitungan nilai


elastisitas silangnya. Jika hasil penghitungan elastisitas silangnya positif, maka
hubungan dua barang tersebut adalah substitusi atau saling menggantikan.
Jika hasil penghitungan elastisitas silangnya negatif, maka hubungan dua barang
tersebut adalah Komplementer atau saling melengkapi. Jika hasil penghitungan
elastisitas silangnya nol, maka hubungan dua barang tersebut adalah tidak ada/tidak
saling memengaruhi.
Berikut formula menentukan nilai elastisitas silang:
Elastisitas Silang memperlihatkan hubungan dua barang dilihat dari apakah
perubahan harga suatu barang mengakibatkan perubahan permintaan barang lainnya.
Terdapat tiga kemungkinan yaitu bersifat substitusi, komplementer atau nol/tidak
ada hubungan sama sekali.

Δ D/ D
∈ d=
ΔI/I

∈d = elastisitas harga permintaan

8
Δ D /D = perubahan kuantitas yang diminta
Δ I / I = perubahan pendapatan

%Perubahan jumlah x yang diminta


Exy =
%Perubahan barang Y

Contoh soal :
Tuan Ari memiliki pendapatan sebesar Rp. 3.000.000 dalam sebulan. Ia biasa
membeli bakso 10 kali dalam sebulan. Tahun berikutnya pendapatan tuan Ari
naik sebesar Rp. 4.000.000 per bulan. Ia pun hanya membeli bakso 5 kali saja
dalam satu bulan. Dari contoh diatas perhitungannya adalah sebagai berikut :
I. Rp 4.000.000- Rp 3.000.000 = Rp 1.000.000
Q. 5-10 = -5
−5 ×3.000 .000
Elastisitas pendapatan = -
1.000.000 × 10

= -15

2.5 ElastisitasPendapatan
Elastisitas pendapatan merupakan perubahan permintaan yang diakibatkan
perubahan pendapatan konsumen. Ada keterkaitan errat antara pendapatan
seseorang dengan tingkat konsumsi atau permintaan atas suatu barang tertentu.
Pada kasus tertentu hal ini memang tidak berpengaruh. Biarpun begitu elastisitas
pendapatan memang memungkinkan meningkatkan permintaan kuantitas barang
dan dapat pula diukur melalui persentase.
 Fungsi Elastisitas Pendapatan
1. Dapat digunakan untuk menyesuaikan anggaran belanja suatu negara.
Besaran pendapatan yang diterima negara tentu mempengaruhi anggaran
belanja. Penerimaan pendapatan yang kecil tentu harus diimbangi dengan
anggaran belanja yang kecil pula.
2. Untuk menyesuaikan jumlah barang yang dibutuhkan. Dengan pendapatan
terbatas maka anggaran belanja tentu ikut terbatas. Jumlah permintaan
barang yang dibutuhkan ikut berkurang.

9
3. Tak hanya jumlah barang saja namun hal ini mempengaruhi permintaan jenis
barang. Beberapa jenis barang tidak dapat terbeli karena minimnya
pendapatan nasional yang dimiliki. Beberapa jenis barang entah itu
kebutuhan sekunder bahkan kebutuhan pokok tidak bias terbeli seluruhnya
karena pendapatan yang rendah.
4. Dapat mengetahui seberapa besar permintaan barang yang dibutuhkan pasar.
Dari sini dapat diketahui apakah pendapatan yang tidak sesuaia kan
mempengaruhi besaran jumlah barang yang diminta.

 Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Pendapatan


1. Selera konsumen
Selera konsumen dapat mempengaruhi elastisitas pendapatan. Preferensi
mereka bahkan bias mengubah interpretasinya. Bisa saja peningkatan barang
mewah lebih tinggi ketimbang inferior meski pendapatan terbatas. Barang
inferior dikenal memiliki kualitas rendah dan harga murah.
2. Harga barang substitusi
Elastisitas pendapatan juga dipengaruhi oleh harga barang substitusi. Bila
mana barang pengganti tersebut dapat menggantikan fungsi barang lainnya
dengan sempurna. Misalnya saja berasa tau jagung yang merupakan
kebutuhan pokok bias digantikan dengan roti yang juga sama-sama bias
mengenyangkan perut Anda.
3. Harga jual barang
Harga jual barang tentu memiliki pengaruh yang besar pada elastisitas
pendapatan. Apalagi bila proporsi barang tersebut terbatas dan merupakan
barang kebutuhan pokok tentu saja akan mempengaruhi harga jualnya juga.
Untuk mencegah harga barang tinggi Lembaga keuangan bias
mendistribusikan dana untuk modal usaha sehingga produksi meningkat.
4. Harga barang pelengkap
Barang pelengkap dikenal pula dengan barang komplementer. Penggunaanya
harus bersamaan agar bias digunakan. Bila barang tersebut berdiri sendiri
maka tidak bias digunakan. Sebagai contoh motor dengan bensin atau sikat
gigi dengan pasta gigi.
 Cara Menghitung Elastisitas Pendapatan Beserta Contohnya
Elastisitas pendapatan bisa pula digunakan untuk mengetahui apakah system
ekonomi pancasila yang telah diterapkan membawa dampak positif pada
masyarakat atau tidak. Untuk mengukurnya Anda bias menggunakan rumus
dibawah ini :

10
Ei = 🔺Q/🔺I x I/Q
Keterangan :
Ei =
🔺Q = perubahan jumlah barang
🔺I = perubahan pendapatan
Q = jumlah barang
I = penerimaan pendapatan
Bila dipresentasikan bisa pula menggunakan rumus,
Ed = % perubahan permintaan / % perubahan pendapatan
• Apabila hasilnya merupakan negative atau Ei< 0 maka penurunan
permintaan barang bias saja diakibatkan karena peningkatan pendapatan. Hal
ini bias terjadi pada barang-barang inferior
• Jika hasilnya positif atau 0 <Ei<1 maka peningkatan pendapatan dapat
dikatakan bias meningkatkan permintaan suatu barang. Hasil ini berlaku
elastisitas pendapatan barang normal atau barang-barang sehari yang
merupakan kebutuhan pokok seseorang
• Saat hasilnya lebih besar dari 1 atau Ei>1 maka peningkatan pendapatan
bias mengakibat kan permintaan barang superior atau merah juga meningkat.
• Apabila hasilnya sama dengan 0 atau Ei = 0 maka artinya tidak adanya
perubahan permintaan barang meskipun terjadi peningkatan pendapatan

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Elastisitas harga permintaan
adalah sebuah ukuran perubahan jumlah permintaan barang terhadap
perubahan harga barang. Hal-hal yang mempengaruhi elastisitas permintaan
terdiri dari Jenis Barang, Ketersediaan Substitusi atau Barang Pengganti, Harga
Barang, Keyakinan dan Tradisi, Frekuensi Terhadap Pembelian Barang, Selera
Konsumen. Sedangkan elastisitas penawaran ialah derajat kepekaan penawaran
suatu barang terhadap harga barang tersebut. Perubahan tersebut diukur dalam
persentase yang menunjukkan seberapa besar perubahan jumlah penawaran
akibat adanya perubahan harga. Elastisitas penawaran (elasticity of supply) juga
bisa diartikan sebagai kelenturan penawaran terhadap perubahan harga.
Elastisitas Silang merupakan jenis elastisitas yang menunjukan hubungan antara
jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang lain yang terkait
dengan barang tersebut. Elastisitas pendapatan merupakan perubahan
permintaan yang diakibatkan perubahan pendapatan konsumen. Ada keterkaitan
errat antara pendapatan seseorang dengan tingkat konsumsi atau permintaan atas
suatu barang tertentu.

3.2 Saran

Kita sebagai mahasiswa yang sudah mendapatkan mata kuliah pengantar


ekonomi terutama bab elastisitas permintaan ini dianjurkan memanfaatkan teori
yang sudah diajarkan kedalam praktek kehidupan sehari-hari misalnya saat
menghitung harga pasar dan sebagainya. Diharapkan dengan mengetahui teori
ini maka kita sebagai mahasiswa harus mengetahui cara menghitung elastisitas
baik permintaan maupun pendapatan dengan mahir dan teliti.

12
DAFTAR PUSTAKA

Afan Mochamad. 2020. Elastisitas Permintaan. Pengaruh Perubahan Harga Permintaan


Terhadap Kebutuhan Handsanitizer Akibat Terjadinya COVID-19.1:2-4.
Harmony. 2020. ”Memahami Apa Itu Elastisitas Pendapatan dan Contohnya”,
https://www.harmony.co.id/blog/memahami-apa-itu-elastisitas-pendapatan-dan-
contohnya. Diakses pada tanggal 14 Februari 2021 pukul 18.30.
Zenius. 2020. “Elastisitas Silang”.
https://www.zenius.net/prologmateri/ekonomi/a/1521/elastisitas
silang#:~:text=Elastisitas%20Silang%20merupakan%20jenis%20elastisitas,yang
%20terkait%20dengan%20barang%20tersebut.&text=Hubungan%20antar%2Dbarang
%20dibagi%20menjadi,Substitusi%20atau%20saling%20menggantikan. Diakses pada
tanggal 14 Februari 2021 pukul 18.37.
Wikipedia. 2021. “Elastisitas Permintaan”.
https://id.wikipedia.org/wiki/Elastisitas_permintaan. Diakses pada tanggal 17 Februari
2021 pukul 17.45.
Simulasi Kredit. 2021. “Apa itu elastisitas penawaran?”.
https://twitter.com/undipmenfess/status/1362017111426560001. Diakses pada tanggal
17 Februari 2021 pukul 17.00.

13

Anda mungkin juga menyukai