Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dan power
point mata kuliah Pengantar Ekonomi mengenai Elastisitas Permintaan dengan baik dan
tepat waktu.
Harapan kami dengan dibuatnya makalah ini tidak hanya untuk memenuhi tugas
Pengantar Ekonomi tetapi juga, kami menjadi lebih mengerti mengenai Elastisitas
Permintaan yang menjadi topik diskusi kami. Kami juga berharap, semoga makalah ini
dapat dimengerti dan bermanfaat tidak hanya bagi kami tetapi juga untuk pembaca
sekalian.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................2
2.1 Elastisitas Harga Permintaan...................................................................................2
2.2 Hal-hal yang mempengaruhi Elastisitas Permintaan...............................................3
2.3 Elastisitas Penawaran...............................................................................................5
2.4 Elastisitas Silang......................................................................................................8
2.5 Elastisitas Pendapatan..............................................................................................9
BAB III PENUTUP.......................................................................................................12
3.1 Kesimpulan............................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui penjelasan mengenai elastisitas harga permintaan.
2. Untuk mengetahui hal-hal yang memepengaruhi elastisitas permintaan.
3. Untuk mengetahui penjelasan elastisitas penawaran.
4. Untuk mengetahui penjelasan mengenai elastisitas silang.
5. Untuk mengetahui penjelasan mengenai elastisitas pendapatan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
(Q2−Q1)
Q1
Elastisitas harga = x 100 %
( P2−P1)
P1
2
Sebuah permintaan dapat dikatakan elastis jika elastisnya E = 1
atau perubahan permintaan sebanding dengan perubahan harga.
2. Elastis
Sebuah permintaan dikatakan sempurna apabila (E>1), atau
perubahan permintaan lebih besar dari perubahan harga.
3. Elastisitas sempurna
Elastisitas dikatakan sempurna apabila permintaannya tak
terhingga (E = ∞) atau perubahan permintaan tidak berpengaruh sama
sekali terhadap perubahan harga.
4. In-elastisitas
In-elastisitas terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh
pada perubahan permintaan ( E<1 ), artinya perubahan harga haya diikuti
perubahan jumlah yang diminta dalam jumlah yang relatif lebih kecil.
5. In-elastisitas Sempurna
Permintaan inelastisitas sempurna terjadi jika perubahan harga
yang terjadi tidak ada pengaruh terhadap jumlah permintaan ( E=0 ).
1. Jenis Barang
Kita harus mengetahui bahwasnaya ada beberapa jenis barang berbeda dalam setiap
kebutuhan tertentu seperti hukum permintaan dan penawaran. Ada jenis barang yang
bersifat inelastis, ini merupakan ungkapan untuk barang yang jenis harganya akan
selalu berubah, hanya saja tingkat permintaannya akan selalu tetap dan tidak terlalu
banyak berubah. Ini dikarenakan barang yang tergategorikan tersebut akan tetap
selalu dibutuhkan untuk kelangsungan hidup walupun harga nya berubah maupun
naik. Misalnya saja harga beras, harga cabe dan kebutuhan pokok lainnya.
Hanya saja, jika suatu barang ini masih tergolong ke dalam jenis kebutuhan tersier
dan sekunder, maka permintaan yang terjadi di pasar akan lebih bersifat elastis. Ini
dalam artian bisa selalu berubah tergantung kondisi. Jadi, jika harga mulai
melambung tinggi maka tingkat permintaan bis asaja sedikit naik. Hanya saja tidak
3
melulu berubah turun atau drastis. Ini akan tergantung kebutuhan dan tingkat
pendapatan juga tentunya. Ini terjadi dikarenakan perubahan harga yang mungkin
dirasa sangat drastis dan sangat tinggi. Sehingga kebanyakan orang akan berfikir
untuk menunda terlebih dahulu keinginan untuk membeli barang tersebut sehingga
ini akan menunggu waktu dimana harganya sudah kembali turun dan normal.
3. Harga Barang
Harga dasar dari barang akan menentukan bagaimana keelastisan permintaan
terhadap barang tersebut. Jika misalnya harga awal dari barang ini tidak terlalu
mahal, maka ini tidak akan memiliki pengaruh banyak sekalipun harganya naik
sedikit. Jadi, ini akan tetap bersifat inelastis. Misalnya saja harga barang naik 500-
2000 rupiah dari harga awal. Ini tetap akan menjadi salah satu berang yang ineasltis
apalagi jenis barang tersebut adalah barang primer atau kebutuhan utama dari
masnusia.
4
pengaruh yang sangat besar dalam tingkat permintaan di pasar. Ini juga bersifat
inelastis jadinya.
6. Selera
Nah, ini juga termasuk masalah trend dan bagaimana perkembangan zaman.
Terkadang beberapa trend yang booming akan menggunakan barang-barang tertentu
akan membuat barang-barang tersebut menjadi inelastis walaupun harganya
tergolong tinggi sekalipun. Permintaan akan tetap tinggi. Karena ini berhubungan
dengan faktor keinginan, selera dan bagaimana trend yang berlaku. Namun ini akan
berubah sepanjang selera masyarakat juga mengalami perubahan. Jadi, tidak bersifat
tetap.
DefinisiElastisitasPenawaran
5
Es = (ΔQ/Q) / (ΔP/P)
ΔQ = perubahan jumlah barang yang ditawarkan (Q2 – Q1)
ΔP = perubahan harga barang yang ditawarkan (P2 – P1)
P = harga awal
Q = jumlah penawaran awal
Es = koefisien elastisitas penawaran
Nilai Es sebuah barang sama dengan 2 maka perubahan harga akan
menyebabkan jumlah barang yang ditawarkan juga berubah sebesar dua kali dari
perubahan harga. Contohnya, tingkat harga barang berubah sebesar 10 persen maka
tingkat penawaran akan berubah sebesar 20 persen.
Nilai koefisien penawaran (Es) = 0,5 menunjukkan tingkat harga berubah akan
menyebabkan tingkat penawaran barang berubah sebesar setengah kali dari
perubahan tingkat harga. Contohnya, tingkat harga berubah sebesar 10 persen maka
tingkat penawaran akan berubah sebesar 5 persen.
Jenis-Jenis Penawaran
Elastisitas penawaran juga terdiri dari lima macam, yaitu penawaran elastis,
penawaran inelastis, penawaran uniter atau penawaran normal, penawaran elastis
sempurna, dan penawaran inelastis
a. Penawaran Elastis
Penawaran elastis terjadi ketika jumlah barang yang ditawarkan lebih besar dari
perubahan harga. Harga yang berubah sebesar X% diikuti oleh perubahan
penawaran yang lebih besar dari X%. Penawaran ini diperlihatkan dengan koefisien
(Es) yang besarnya lebih dari 1 (Es > 1).
Perubahan harga berpengaruh cukup besar terhadap perubahan jumlah barang
yang ditawarkan. Elastisitas secara matematis adalah %ΔQd > %ΔP. Penawaran
yang elastis atau peka terhadap harga terjadi dalam kehidupan sehari-hari pada
barang industri yang mudah ditambah atau dikurangi produksinya seperti barang
mewah, yaitu mobil.
b. Penawaran Inelastis
6
Penawaran inelastis bernotasi E<1 yang terjadi ketika perubahan jumlah barang
yang ditawarkan lebih kecil dari perubahan harga. Harga yang berubah sebesar X%
diikuti dengan perubahan penawaran kurang dari X%. Secara matematis, penawaran
inelastic dilambangkan menjadi %ΔQs < %ΔP.
Penawaran inelastis terjadi pada barang-barang hasil pertanian yang menjadi
kebutuhan pokok seperti beras, gandum, dan lain-lain karena barang-barang tersebut
tidak mudah untuk ditambah atau dikurangi produksinya dalam jangka pendek.
c. Penawaran Normal/Unitary
Penawaran normal (unitary) dengan notasi E = 1 biasa terjadi pada barang-
barang kebutuhan sekunder seperti televisi dan kulkas. E = 1 artinya perubahan
jumlah yang ditawarkan sama dengan perubahan harga.
Perubahan harga sebesar X% diikuti dengan perubahan penawaran sebesar X%
pula. Tidak hanya pada barang-barang kebutuhan sekunder, penawaran ini juga
dapat terjadi pada berbagai macam barang dan pada saat tertentu saja (secara
kebetulan). Jenis penawaran ini terjadi kalau ada perubahan harga yang
pengaruhnya sebanding dengan perubahan kuantitas barang yang ditawarkan.
Penawaran normal/unitary secara matematis adalah %ΔQd = %ΔP. Penawaran
elastis uniter atau elastis proporsional ini sulit ditemukan dalam kehidupan sehari-
hari. Kemungkinan terjadinya sangat kecil, kalaupun terjadi sebenarnya kebetulan
saja.
d. Penawaran Elastis Sempurna
Penawaran elastis sempurna adalah perubahan penawaran dalam bentuk
persentase sebesar X% dan perubahan harga sebesar 0%. Artinya, saat harga tidak
mengalami perubahan maka penawaran mengalami perubahan sebesar X%. Notasi
penawaran elastis sempurna adalah E= ~ yang biasa terjadi pada barang-barang
kebutuhan umum di semua negara seperti gandum dan minyak.
e. Penawaran Inelastis Sempurna
Penawaran inelastis sempurna biasa terjadi pada barang-barang kebutuhan utama
yang menyangkut hajat hidup seperti tanah dan air minum. Notasi penawaran ini
adalah E = 0. Penawaran ini terjadi apabila perubahan penawaran sebesar 0% (tidak
ada), sedangkan persentase perubahan harga sebesar X.
Artinya, harga berubah sebesar X% tidak memengaruhi penawaran atau
penawaran tidak berubah (0%). Jumlah yang ditawarkan tetap, meskipun ada
7
perubahan harga sehingga penawaran ini sulit ditemukan dalam kehidupan sehari-
hari.
Elastisitas penawaran berhubungan dengan kegiatan ekonomi yang terjadi dalam
masyarakat. Pembeli dan penjual saling berhubungan secara ekonomi sehingga
terjadi elastisitas. Kegiatan ekonomi tidak terlepas dari permintaan dan penawaran
sehingga elastisitas akan selalu ada
2.4 Elastisitas Silang
Elastisitas Silang merupakan jenis elastisitas yang menunjukan hubungan antara
jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang lain yang terkait
dengan barang tersebut. Contoh ringkasnya adalah hubungan antara sepeda motor
dengan bensin dan nasi dan lauk-pauk.
Hubungan antar-barang dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Substitusi atau saling menggantikan.
Δ D/ D
∈ d=
ΔI/I
8
Δ D /D = perubahan kuantitas yang diminta
Δ I / I = perubahan pendapatan
Contoh soal :
Tuan Ari memiliki pendapatan sebesar Rp. 3.000.000 dalam sebulan. Ia biasa
membeli bakso 10 kali dalam sebulan. Tahun berikutnya pendapatan tuan Ari
naik sebesar Rp. 4.000.000 per bulan. Ia pun hanya membeli bakso 5 kali saja
dalam satu bulan. Dari contoh diatas perhitungannya adalah sebagai berikut :
I. Rp 4.000.000- Rp 3.000.000 = Rp 1.000.000
Q. 5-10 = -5
−5 ×3.000 .000
Elastisitas pendapatan = -
1.000.000 × 10
= -15
2.5 ElastisitasPendapatan
Elastisitas pendapatan merupakan perubahan permintaan yang diakibatkan
perubahan pendapatan konsumen. Ada keterkaitan errat antara pendapatan
seseorang dengan tingkat konsumsi atau permintaan atas suatu barang tertentu.
Pada kasus tertentu hal ini memang tidak berpengaruh. Biarpun begitu elastisitas
pendapatan memang memungkinkan meningkatkan permintaan kuantitas barang
dan dapat pula diukur melalui persentase.
Fungsi Elastisitas Pendapatan
1. Dapat digunakan untuk menyesuaikan anggaran belanja suatu negara.
Besaran pendapatan yang diterima negara tentu mempengaruhi anggaran
belanja. Penerimaan pendapatan yang kecil tentu harus diimbangi dengan
anggaran belanja yang kecil pula.
2. Untuk menyesuaikan jumlah barang yang dibutuhkan. Dengan pendapatan
terbatas maka anggaran belanja tentu ikut terbatas. Jumlah permintaan
barang yang dibutuhkan ikut berkurang.
9
3. Tak hanya jumlah barang saja namun hal ini mempengaruhi permintaan jenis
barang. Beberapa jenis barang tidak dapat terbeli karena minimnya
pendapatan nasional yang dimiliki. Beberapa jenis barang entah itu
kebutuhan sekunder bahkan kebutuhan pokok tidak bias terbeli seluruhnya
karena pendapatan yang rendah.
4. Dapat mengetahui seberapa besar permintaan barang yang dibutuhkan pasar.
Dari sini dapat diketahui apakah pendapatan yang tidak sesuaia kan
mempengaruhi besaran jumlah barang yang diminta.
10
Ei = 🔺Q/🔺I x I/Q
Keterangan :
Ei =
🔺Q = perubahan jumlah barang
🔺I = perubahan pendapatan
Q = jumlah barang
I = penerimaan pendapatan
Bila dipresentasikan bisa pula menggunakan rumus,
Ed = % perubahan permintaan / % perubahan pendapatan
• Apabila hasilnya merupakan negative atau Ei< 0 maka penurunan
permintaan barang bias saja diakibatkan karena peningkatan pendapatan. Hal
ini bias terjadi pada barang-barang inferior
• Jika hasilnya positif atau 0 <Ei<1 maka peningkatan pendapatan dapat
dikatakan bias meningkatkan permintaan suatu barang. Hasil ini berlaku
elastisitas pendapatan barang normal atau barang-barang sehari yang
merupakan kebutuhan pokok seseorang
• Saat hasilnya lebih besar dari 1 atau Ei>1 maka peningkatan pendapatan
bias mengakibat kan permintaan barang superior atau merah juga meningkat.
• Apabila hasilnya sama dengan 0 atau Ei = 0 maka artinya tidak adanya
perubahan permintaan barang meskipun terjadi peningkatan pendapatan
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Elastisitas harga permintaan
adalah sebuah ukuran perubahan jumlah permintaan barang terhadap
perubahan harga barang. Hal-hal yang mempengaruhi elastisitas permintaan
terdiri dari Jenis Barang, Ketersediaan Substitusi atau Barang Pengganti, Harga
Barang, Keyakinan dan Tradisi, Frekuensi Terhadap Pembelian Barang, Selera
Konsumen. Sedangkan elastisitas penawaran ialah derajat kepekaan penawaran
suatu barang terhadap harga barang tersebut. Perubahan tersebut diukur dalam
persentase yang menunjukkan seberapa besar perubahan jumlah penawaran
akibat adanya perubahan harga. Elastisitas penawaran (elasticity of supply) juga
bisa diartikan sebagai kelenturan penawaran terhadap perubahan harga.
Elastisitas Silang merupakan jenis elastisitas yang menunjukan hubungan antara
jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang lain yang terkait
dengan barang tersebut. Elastisitas pendapatan merupakan perubahan
permintaan yang diakibatkan perubahan pendapatan konsumen. Ada keterkaitan
errat antara pendapatan seseorang dengan tingkat konsumsi atau permintaan atas
suatu barang tertentu.
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13