Dosen Pengampu :
Oleh :
Ferli Wahyudi F02419120
M. Adang FR F02419129
Relita Rofiqoh F02419140
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Elastisitas, dan Elastistas Harga ?
2. Apa yang dimaksud dengan Elastisitas Pendapatan dan Elastistas Silang ?
3. Bagaimana pengaruh waktu terhadap elastisitas ?
4. Bagaimana elastistas harga untuk produk permintaan turunan ?
1
Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2013). 103.
1
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan elastisitas dan elastisitas harga
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan elastisitas pendapatan dan
elastisitas silang
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh waktu terhadap elastisitas
4. Untuk mengetahui begaimana elastistas harga untuk produk turunan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Elastisitas dan Elastisitas Harga
Konsep Elastisitas ini lumrah digunakan untuk meramalkan hal apa yang
akan terjadi jika harga barang/jasa dinaikkan. Pengetahuan akan seberapa
dampak perubahan harga terhadap permintaan itu sangat penting bagi produsen.
Pengetahuan dan pemahaman tersebut akan digunakan sebagai pedoman
seberapa besar ia harus mengubah harga produknya. Hal ini berkaitan dengan
seberapa besar penerimaan penjualan yang akan ia peroleh,
2
http://id. Wikipedia.org/wiki/Elastisitas_(ekonomi), pada tanggal 24 November 2020.
3 Maria Y.D. Hayu Agustini, Ekonomi Manajerial; Pembuatan Keputusan berdasar Teori Ekonomi,
Universitas (Semarang : Katholik Soegijapranata, 2018). 74
3
Elastisitas Harga
Elastisitas harga dari suatu produk lebih tinggi dari produk lainnya, hal ini
dikarenakan secara umum, ada 3 alasan ntuk membedakan elastisitas harga
yaitu:4
Atau
(Q2 – Q1)/ Q1
=
(I2 – I1) / P1
∆Q/ Q
=
∆I/ I
∆Q I
=
∆I Q
4
Lincolin Arsyad, Eonomi Manajeial, Edisi 4 (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2008) 150
5
Vincent Gaspersz, Ekonomi Manajerial (Landasan Analisi dan Strategi Bisnis untuk menajemen
perusahan dan industry), (Bogor, 2011). 84.
4
∆Q (12+ I1)/ 2
Arc E1 =
∆I (Q2 – Q1) / 2
∆Q (12+ I1)
=
∆I (Q2 – Q1)
6
Anggita Camelia Putri dan Wayan Sukadana, Elastisitas Permintaan Komoditas Strategis di
Indonesia, E-Jurnal Unud, Vol. 08, No.07. 15.
5
tergolong sebagai barang mewah (luxury goods) seperti batu berharga atau
lukisan mahal.7
Sebaliknya komoditi yang elastisitas pendapatannya bertanda negatif
merupakan komoditi yang tergolong barang inferior (infeior goods).
Komoditi yang tergolong barang inferior biasanya adalah komoditi
berkualitas rendah, sehingga bila pendapatan seseorang naik, maka yang
bersangkutan akan mengurangi pembelian komoditi tersebut dan beralih
kepada komoditi lain yang kualitasnya lebih baik. Sebagai contoh adalah
transportasi (bis, kereta api atau pesawat terbang) kelas ekonomi. Dengan
naiknya pendapatan, konsumen akan beralih ke sarana transportasi kelas
bisnis atau eksekutif.
Komoditi yang elastisitas pendapatannya bernilai nol tergolong dalam
komoditi yang disebut barang independen terhadap pendapatan (income
independent goods). Elastisitas pendapatan nol berarti kuantitas yang
diminta tidak akan berubah walaupun pendapatan berubah. Misal, kuantitas
gula pasir yang dibeli oleh kelompok masyarakat menengah tidak akan
berubah walaupun pendapatan mengalami kenaikan.
Secara singkat, keterkaitan besarnya elastisitas pendapatan dan
kelompok komoditi dapat dituliskan sebagai berikut: 8
• EI > 0 (positif), komoditi merupakan barang normal
• EI = positif mendekati nol, komoditi merupakan barang kebutuhan
pokok
• EI = positif sangat besar, komoditi merupakan barang mewah
• EI = 0, komoditi merupakan barang independen terhadap pendapatan
• EI < 0 (negatif), komoditi merupakan barang inferior
Besar elastisitas pada kolom elastisitas pendapatan dihitung dengan
menggunakan rumus elastisitas busur pendapatan. Ketika pendapatan naik
7
Maria Y.D. Hayu Agustini, Ekonomi Manajerial; Pembuatan Keputusan berdasar Teori
Ekonomi..,87.
8
Lincolin Arsyad, Eonomi Manajeial, Edisi 4..,154.
6
dari 2000 menjadi 3000, kuantitas yang diminta naik dari 200 menjadi 400,
sehingga elastisitas pendapatan sama dengan
(QX2−QX1)/QX1
= (PY2 – PY11)/PY1
∆QX/QX
= ∆PY/PY1
9
Maria Y.D. Hayu Agustini, Ekonomi Manajerial; Pembuatan Keputusan berdasar Teori
Ekonomi..,88
7
∆QX PY
= ∆PY QX
∆Qx (Py2+Py1)/2
Arc EXY = ∆Py (Qx2+Qx1)/2
∆Qx (Py2+Py1)
= ∆Py (Qx2+Qx1)
10
Ibid..,89
8
Berdasarkan uraian di atas, keterkaitan antara besarnya elastisitas
silang dengan sifat hubungan antara komoditi X dan Y adalah sebagai
berikut :11
• EXY > 0 (positif), maka X dan Y bersifat saling subsitusi
• EXY = nol, maka X dan Y bersifat saling independen
• EXY < 0 (negative), maka X dan Y bersifat komplemen
Untuk memperjelas hal ini, contoh ilustratif diberikan untuk
komoditi X dan Y dengan harga dan kuantitas yang diminta masing-masing
komoditi seperti pada tabel .
Tabel 2. Harga dan Kuantitas Yang Diminta Atas Komoditi X dan Y
Harga X (PX) Kuantitas X (QX) Harga Y (PY) Kuantitas Y (QY)
20 50 10 40
30 30 10 50
11
Ibid..,91.
9
Harga X (PX) Kuantitas X (QX) Harga Z (PZ) Kuantitas Z (QZ)
20 50 5 20
30 30 5 15
Oleh karena nilai elastisitas silang antara X dan Z negatif, berarti dapat
disimpulkan bahwa hubungan antara X dan Z bersifat komplemen.
C. Pengaruh Waktu Terhadap Elastisitas
Waktu merupakan faktor penting dalam analisis permintaan. Dimana
semakin lama jangka waktu itu dianalisis maka semakin elastis permintaan
suatu barang tersebut karena dalam jangka waktu yang singkat permintaan
bersifat tidak elastis. Salah satu karakteristik jangka waktu yang singkat dari
permintaan adalah kurangnya respon yang seketika (intantaneous) dipasar.
Konsumen seringkali bereaksi terlambat terhadap perubahan-perubahan harga
dan keadaan-keadaan lainnya dipasar dan cenderung akan meminta barang-
barang yang biasa dibeli walau harga naik.12
Untuk melukiskan pengaruh yang terlambat (delayed) atau tertinggal
(lagged) ini. Perhatikan permintaan akan tenaga listrik. Misalkan perusahaan
listrik menaikkan tarifnya sebesar 30 persen. Bagaimaan pengaruh kenaikkan
tersebut terhadap kuantitas listrik yang diminta? Dalam jangka waktu yang
sangat pendek pengaruh tersebut sangat kecil. Para pelanggan listrik mungkin
akan menguranggi pemakaian lampu yang tidak diperlukan, tetapi permintaan
total akan listrik, yang sangat tergantung pada alat-alat listrik yang dimiliki para
pelanggan listrik tersebut dan pada peralatan yang digunakan oleh sektor
industri dan komersial, tidak terpengaruh banyak. Harga-harga akan naik dan
kuantitas yang diminta tidak akan turun banyak, oleh karena itu TR akan
12
Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar..,113.
10
meningkat cukup tinggi. Dengan kata lain, permintaan jangka pendek akan
tenaga listrik secara relatif inelatis.13
Namun demikian, dalam jangka waktu yang lebih panjang, kenaikan tarif
listrik tersebut mempunyai pengaruh yang cukup besar. Penduduk akan
menguranggi pembelian AC, lemari es dan alat-alat listrik lainnya. Dan alat-
alat listrik yang akan dibeli adalah yang lebih hemat energi. Tindakan-tindakan
tersebut akan mengurangi permintaan akan tenaga listrik. Sama juga halnya
sektor industri akan beralih ke sumber-sumber energi lainnya, akan
menggunakan teknologi produksi yang hemat energi, atau akan berpindah ke
daerah-daerah yang tarif listriknya lebih murah. oleh karena itu, pengaruh akhir
dari kenaikan harga tersebut terhadap permintaan akan tenaga listrik mungkin
cukup besar, tetapi hal tersebut membutuhkan waktu yang sangat lama sebelum
dampak tersebut secara penuh terasa.
Fenomena elastisitas jangka panjang yang lebih besar dari elastisitas jangka
pendek ini terjadi untuk hampir semua faktor-faktor yang menentukan
permintaan hal ini dikarenakan dalam jangka panjang konsumen dapat mencari
barang penganti yang memiliki fungsi yang sama dari barang yang mengalami
kenaikan harga dan ini akan banyak mengurangi permintaan dari barang yang
disebutkan.14
D. Elastisitas Harga Untuk Produk Permintaan Turunan
13
Lincolin Arsyad, Ekonomi Manajerial, (Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta, 2008), 159.
14
Ibid 160.
11
oleh permintaan terhadap mobil. Pembelian mobil akan mempengaruhi jumlah
penggunaan BBM.
12
mungkin juga harganya, akan meningkat sebesar 5 persen (500.000/10,000.000
= 0,05). Jika elastisitas harga permintaan akan mobil sebesar -2,5, maka
kenaikan harga sebesar 5 persen ini akan menurunkan permintaan akhir sebesar
12,5 persen.
Dengan menganggap bahwa jumlah cat khusus yang dibutuhkan untuk
setiap mobil adalah tetap dan tidak ada barang subtitusinya, maka kenaikkan
harga cat tersebut sebesar 100 persen hanya akan mengakibatkan penurunan
permintaan akan cat tersebut hanya sebesar 12,5 persen. Hal ini secara tidak
langsung menunjukkan bahwa elastistas harga adalah -0,125 (-12,5/100 = -
0,125 = €p). dengan kata lain, 1 persen kenaikan harga cat tersebut akan
mengakibatkan permintaan akan cat itu turun hanya sebesar 0,125 persen.
Permintaan akan cat tersebut tidak elastis walaupun permintaan akan produk
akhirnya cukup elastis.15
15
Ibid..,161-162.
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa elastisitas sangat penting
dalam menentukan kebijakan penjualan produk bagi suatu perusahaan sehingga
suatu perusahaan harus mampu malakukan perhitungan elastisitas permintaan pasar
untuk produk-produk yang sedang ditawarkan. Konsep elastisitas digunakan untuk
mengukur derajat kepekaan kuantitas yang diminta sebagai akibat adanya
perubahan dari faktor yang mempengaruhi kuantitas. Dengan elastisitas silang
dapat diketahui sifat hubungan suatu komoditi terhadap komoditi lain, apakah
sebagai barang substitusi, komplementer, atau independen (tidak ada hubungan satu
sama lain). Elastisitas pendapatan menunjukkan sifat komoditi sebagai barang
normal, inferior atau independen terhadap pendapatan. Konsep elastisitas yang lain
dapat dibuat sesuai dengan perubahan faktor yang mempengaruhi kuantitas yang
diminta, seperti elastisitas iklan. Pada kenyataannya, tidak hanya satu faktor saja
yang berubah tetapi bisa lebih dari satu. Oleh karena itu elastisitas gabungan
merupakan konsep yang lebih realistis.
14
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Lincolin. Ekonomi Manajerial, Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta, 2008.
Agustini, Maria Y.D. Hayu Ekonomi Manajerial; Pembuatan Keputusan berdasar
Teori Ekonomi, Universitas Semarang : Katholik Soegijapranata, 2018.
Putri, Anggita Camelia dan Wayan Sukadana, Elastisitas Permintaan Komoditas Strategis
di Indonesia, E-Jurnal Unud, Vol. 08, No.07. 15.
15