Anda di halaman 1dari 11

RESUME BAB 7

ELASTISITAS

Dosen Pengampu : Dr. Ridwan Nurdin, S.E., MA

Disusun Oleh :
1. Afwan Aulia (2101102010142)
2. Fauzhan Surya Syahnanda (2101102010161)
3. Livia Nafela Jayusmi (2101102010125)
4. Nabila Ramadhian Fitra (2101102010158)
5. Nashiva (2101102010160)
6. Radhista Wanda Putri ( 2101102010168)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

TAHUN 2022
Konsep Elastisitas Harga
Konsep elastisitas harga ditampilkan secara sistematis sebagai berikut :

Secara umum nilai elastisitas harga bergantung pada nilai kemiringan fungsi Permintaan, dan pada tingkat
harga dan permintaannya. Nilai elastisitas akan semakin kecil untuk harga produk yang relatif rendah dan
tingkat akumulasi konsumsi yang besar. Untuk barang normal, jika harga naik, maka permintaan akan
menurun, sehingga harga elastisitas adalah negatif.

Interpretasi Konsep Elastisitas


Konsep elastisitas tampilan matematisnya seperti :

Formula ini mengandung turunan permintaan barang terhadap harga. Konsep turunan adalah konsep
perubahan kecil, kecil sekali. Konsep turunannya sebagai berikut :

Jadi konsep elastisitas berdasarkan formula diatas valid untuk kasus perubahan P yang relatif sangat kecil.
Patokan interpretasi perubahan P satu persen bertujuan untuk memudahkan interpretasi.

Tentu saja konsep elastisitas bisa dinterpretasikan jika produsen menaikkan harga (P) sebesar sepuluh
persen, berapa penurunan penjualannya? Dalam hal ini, perubahan harga tidak satu persen atau kecil
sekali (limit mendekati nol) Nilai elastisitas mana yang diperlukan produsen? Tentu saja informasi yang
paling lengkap adalah jika produsen mengetahui fungsi permintaan produknya, yaitu spesifikasi eksplisit
fungsi permintaan barangnya (Q). Dengan demikian, produsen bisa mengetahui nilai elastisitas, baik
dengan perubahan harga kecil (atau kecil sekali), maupun untuk perubahan harga yang besar.
Konsep elastisitas harga bisa dipergunakan untuk menganalisis konsep-konsep ekonomi lainnya seperti
struktur pasar, penentuan harga barang (pricing), dan penentuan tingkat pajak yang optimal sehingga
menghasilkan pendapatan pajak yang maksimum.

Elastisitas Fungsi Permintaan Cobb-Douglass


Nilai elastisitas yang konstan dari fungsi permintaan Cobb-Douglas bisa ditunjukkan dengan spesifikasi
berikut ini :

Secara umum, nilai elastisitas harga (dan elastisitas-elastisitas lainnya) adalah tidak tetap, tapi
bergantung pada nilai Q dan P yang dievaluasi. Dengan cara yang sama bisa dibuktikan bahwa jika
pendapatan naik satu persen, maka permintaan produk x naik, juga sebesar B2 persen. Demikian juga,
jika ditambah argumen (variabel yang menjelaskan variabel Q atau varibel bebas) lainnya, pangkat dari
argumen yang bersangkutan bisa dinterpretasikan sebagai elastisitas argument tersebut. Sekali lagi nilai
elastisitas masing-masing argumen untuk fungi permintaan Cobb-Douglas adalah tetap untuk semua nilai
Q dan P. Fungsi Cobb-Douglas yang merupakan fungsi pangkat "terasa" relatif sulit diestimasi.
Melakukan estimasi suatu fungsi adalah mengestimasi parameter-parameter fungsinya, yaitu nilai
koefisien pangkat dari variabel-variabel bebas fungsi Cobb-Douglas. Parameter suatu fungsi biasanya
dinotasikan dengan huruf Yunani, seperti alpha atau beta. Transformasi In terhadap fungsi permintaan
Cobb-Douglas

Dalil rantai (chain rule) dalam turunan :


Elastisitas Harga Dan Struktur Pasar
Dalam ilmu ekonomi struktur pasar dikelompokkan menjadi pasar bersaing sempurna, monopoli,
oligopoli, persaingan monopolistik. Karakteristik struktur pasar tersebut bisa dianalisis dengan
menggunakan konsep elastisitas. Di pasar bersaing sempuma produsen menghadapi kurva permintaan
produk yang elastisitasnya tak terhingga. Jika seorang produsen menaikkan harga produknya, maka
produknya akan tidak laku sama sekali, karena pembeli akan membeli produk yang sama dari produsen
lainnya. Produsen yang mampu mempengaruhi harga produknya dikatakan mempunyai market power.

Elastisitas Dan Diskriminasi Harga


Penjual akan berusaha menjual produk dengan harga yang tinggu jika konsumen “sangat memerlukan”
meskipun ongkos penawarannya mendekati nol,misalnya jasa dokter.Atau istilah formalnya adalah terjadi
excess demand terhadap produk tersebut.indikasi suatu produk yang mempunyai exces demand
dikuantitatifkan dengan nilai elastis tinggi.Nilai elastisitas ini merupakan basis penentuan harga atau
diskriminasu harga suatu produk untuk konsumen yang berbeda.Produsen akan cenderung menentukan
harga yang tinggi untuk produk yang inelastis .jika produsen menaukan harga jual produk yang
elastis,maka produsen tersebut akan kehilangan penjualan yang relatif signifikan.Hal ini,tidak terjadi
untuk produk yang inelastis.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Harga Suatu Barang


Elastisitas harga sangat bergantung pada ketersediaan dan derajat substitusi.jika suatu produk mempunyai
banyak substitusi dekat,maka permintaannya akan elastis terhadap perubahan harga.Jika pendefenisian
produk menjadi sempit,maka barang tersebut mempunyai kecenderungan untuk mempunyai banyak
substitusi dan permintaannya akan elastis terhadap perubahan harga.Permintaan barang yang mahal
mempunyai kecenderungan mempunyai elastisitas harga yang tinggi.

Elastisitas Pendapatan
Mirip dengan elastisitas harga,elastisitas pendapatan adalah ukuran berapa persen perubahan permintaan
suatu barang jika pendapatan konsumen naik satu persen.formula elastisitas pendapatan adalah :

Cara Menghitung Elastisitas Pendapatan

Setelah mengetahui rumus dari elastisitas pendapatan, sekarang Quipperian harus mengetahui langkah-
langkah yang harus dikerjakan agar bisa mendapatkan hitungan yang akurat:
1. Hitunglah Rata-rata Perubahan Pendapatan Konsumen Setiap Tahunnya

Kamu harus melakukan sedikit riset pasar untuk mendapatkan rata-rata perubahan pendapatan konsumen
dari tahun ke tahun.

Misalnya, sebuah bisnis penjualan smartphone ingin mengatur strategi dan mempersiapkan biaya
produksi dengan mengetahui elastisitas pendapatan.

Setelah melakukan riset, pebisnis tersebut menemukan bahwa pendapatan rata-rata konsumen tahun ini
adalah Rp60.000.000 per tahun.

Sedangkan setahun yang lalu pendapatan rata-ratanya Rp50.000.000 per tahun. Di sini dapat kita lihat
bahwa pendapatan rata-rata konsumen mengalami kenaikan.

2. Bandingkan Permintaan Produk yang Terjual dengan Tahun Sebelumnya

Selanjutnya adalah pengumpulan data barang yang terjual saat ini dan membandingkannya dengan tahun
sebelumnya. Misalnya, permintaan smartphone naik dari 10.000 menjadi 20.000 barang yang terjual.

3. Analisis Perubahan Permintaan Barang dan Pendapatan

Setelah mengetahui data-datanya secara lengkap, kini kita bisa menghitung perubahan permintaan dan
juga pendapatan konsumen dari tahun sebelumnya.

Perubahan permintaan barang dari 10.000 menjadi 20.000 memiliki arti permintaan barang yang naik
adalah:

= (jumlah barang tahun ini) : (jumlah barang tahun lalu) x 100%

= (20.000 : 10.000) x 100%

= 200%

Kemudian, perubahan pendapatan konsumen adalah:

= (selisih pendapatan konsumen) : (pendapatan tahun sebelumnya) x 100%

= (10.000.000 : 50.000.000) x 100%

= 20%

4. Masukkan Hasil yang Didapat Menggunakan Rumus Elastisitas Pendapatan

Langkah selanjutnya adalah menggunakan rumus elastisitas pendapatan dengan hasil data yang
didapatkan dari hitungan-hitungan sebelumnya. Sebagai pengingat, berikut ini adalah rumus Elastisitas
Pendapatan (IE):

= (% jumlah permintaan barang) : (% perubahan pendapatan)


= 200% : 20%

= 10%

Dari hasil elastisitas pendapatan sebesar 10% tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa pendapatan
konsumen yang meningkat dapat menaikkan permintaan smartphone juga.

Faktor-Faktor yang Dapat Memengaruhi Elastisitas Pendapatan


1. Harga Jual Produk Itu Sendiri
2. Harga Produk Pelengkap/ Komplementer
3. Harga Produk Pengganti/ Substitusi
4. Selera/ Minat Konsumen

Hukum Engel
Hukam engel menyatakan bahwa elastisitas pendapatan terhadap pengeluaran makanan adalah kurang
dari satu. Hukum ini merupakan keteratutran empiris yang paling mantap baik secara kerat lintang
maupun deret waktu. Nilai elastisitas pendapatan makanan untuk kelompok pendapatan rendah adalah
0,8-0,9.Nilai tersebut akan mendekati nol untuk kelompok pendapatan tinggi.

Secara umum, elastisitas pendapatan untuk komoditas pertanian adalah negatif (barang inferior) dan
elastisitas pendapatan untuk barang manufaktur dan jasa adalah positif (barang superior). karakteristik
tersebut membuat pembuat kebijakan cenderung memilih sektor manufaktur dan jasa sebagai lokomotif
pertumbukan ekonomi.

Elastisitas Silang
Perubahan harga salah satu produkbisa mempengaruhi permintaan produk lainnya.
Karakteristik hubungan antara dua produk dikuantifikasikan dengan ukuran elastisitas silang
( cross elasticity ). Elastisitas silang barang x terhadap perubahan harga barang y diformulasikan
sebagai berikut :

∆𝑄𝑥
𝑄𝑥 ∆𝑄𝑥 𝑃𝑦
𝜀𝑥𝑦 = = ∙
∆𝑃𝑦 ∆𝑃𝑦 𝑄𝑥
𝑃𝑦

Atau dalam notasi kalkulus :

𝜕𝑄𝑥 𝑃𝑦
𝜀𝑥𝑦 = ∙
𝜕𝑃𝑦 𝑄𝑥
Hubungan dua barang tidak selalu bersifat saling bisa menggantikan. Secara umum,
suatu barang akan mempunyai elastisitas silang negatif terhadap perubahan harga produk
komplemennya. Ada dua klategori hubungan dua produk, yaitu substitusi (saling menggantikan)
dan komplementer (produk yang satu melengkapi produk yang lainnya). Konsep elastisitas bisa
dikembangkan untuk mengukurdampak dari perubahan variabel lainnya.

Apa Yang Dikatakan Oleh Slutzky


Ceteris Paribus, turunnya harga sebuah produk maka orang akan mengurangi konsumsi
produk substitusinya dan menambah konsumsi produk tersebut. Selain itu, konsumen akan
bertambah kaya karena turunnya harga suatu barang. Pertambahan kekayaan tersebut akan
menambah konsumsi semua produk termasuk produk yang turun harganya. Dampak kenaikan
konsumsi suatu produk karena turunnya harga ada dua macam : yang pertama adalah dampak
substitusi, sedangkan yang kedua adalah dampak perubahan pendapatan. Secara empiris tentu
saja dampak penurunan harga merupakan jumlah dari dua dampak tersebut. Secara matematis
teori Slutzky ditampilkan sebagai berikut :

Arti verbal dari suku seblah kiri adalah bahwa jika harga barang x turun, berapa
perubahan permintaan barang x? Suku sebelah kanan menjawab : ada dua jalur. Ini adalah efek
substitusi dan efek pendapatan. Turunnya harga suatu barang bisa menurunkan permintaan
produk tersebut, khususnya untuk produk inferior yang efek pendapatannya melebihi efek
substitusinya ( elastisitas harganya selalu negatif ).

Melakukan Estimasi Elastisitas : Fungsi permintaan


Secara umum, permintaan akan suatu barang (𝑄𝑥 ) dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut
:

𝑄𝑥 (𝑃𝑥 , 𝐼, 𝑇, 𝑃𝑦 , 𝑁, 𝐴)

T : tastes, N: populasi, A: iklan

1. Variabel Strategis ( bisa dikontrol perusahaan )


P: harga produk, A: biaya iklan/promosi, D: desain/kemasan, O: Outlet.
2. Variabel Konsumen ( tidak bisa dikontrol perusahaan )
I: pendapatan, T: selera, E: harapan konsumen
3. Variabel Kompetitor ( tidak bisa dikontrol perusahaan ):
𝑃𝑦 : harga dari barang-barang yang berhubungan, 𝐴𝑦 : biaya iklan/promosi barang-
barang yang berhubungan, 𝐷𝑦 : desain barang-barang yang berhubungan, 𝑂𝑦 : outlet
dari kompetitor
4. Variabel-variabel lainnya ( tidak bisa dikontrol oleh produsen dan konsumen ):
G: kebijakan pemerintah, N: jumlah orang dalam perekonomian, W: keadaan alam

Fungsi Permintaan Eksplisit


Permintaan barang X (𝑄𝑥 ) ditentukan oleh harga barang X (𝑃𝑥 ), harga barang lainnya Y
(𝑃𝑦 ), biaya promosi barang X (𝐴𝑥 ), pendapatan konsumen ( I ), Selera konsumen (T), harapan
konsumen (E), dan variabel lainnya dianggap penting (N). Secara eksplisit fungsi permintaan
bisa ditampilkan dalam dua bentuk yaitu: fungsi Cobb-Douglas yang menggambarkan bentuk
fungsi permintaan teoritikal, dan fungsi liniernya yang merupakan bentuk fungsi yang mudah
diestimisi. Bentuk fungsi linier tersebut didapat dari memasukkan fungsi permintaan Cobb-
Douglas.

1. Bentuk fungsi permintaan barang X yang berbentuk fungsi Cobb-Douglas

𝛽 𝛽 𝛽 𝛽
𝑄𝑥 = 𝜕𝑃𝑥 1 𝑃𝑦 2 𝐴𝑥3 𝐴𝑦4 𝐼𝛽5 𝑇𝛽6 𝐸𝛽7 𝑁𝛽8

2. Fungsi Permintaan barang X yang di-In-kan menjadi fungsi yang mudah diestimasi (
model statistik )
In𝑄𝑥 = 𝛼 + 𝛽1 In𝑃𝑥 + 𝛽2 In𝑃𝑦 + 𝛽3 In𝐴𝑥 + 𝛽4 In𝐴𝑦 + 𝛽5 In𝐼 + 𝛽6 In𝑇 + 𝛽7 In𝐸 + 𝛽8 In𝑁
𝑄𝑥 : variabel terikat,variabel-variabel lainnya adalah variabel bebas

Dengan mengasumsikan fungsi permintaan berbentuk fungsi Cobb-Douglas,


maka juga diasumsikan bahwa elastisitas faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
produk tersebut adalah konstan. Dan, nilai elastisitasfaktor-faktor tersebut adalah
masing-masing koefisien yang bersangkutan, yaitu delapan beta pada persamaan diatas

3. Contoh studi kasus permintaan rokok


Fungsi permintaan rokok
Ln Q = -2,55 – 0,29 In P + 0,08 In A – 0,09 In I + 0,14 In 𝑃𝑐 – 0,10 C – 0,06 D (–2,07)
(4,48) (–1,00) (0,92) (–5,19) (–3,60)
R-adjusted = 0,91
DW = 1,54
Data : U.s., tahunan 1947-1982.
Keterangan :
Model : fungsi permintaan dengan elastisitas konstan
Q : konsumsi rokok tahunan
P : harga rokok rata-rata
A : biaya total iklan rokok
𝑃𝑐 : Harga cerutu rata-rata
C : peubah boneka ( dummy variable ), 1 setelah tahun 1953, 0 sebelumnya. Pada
tahun 1953 American Cancer Society mengumumkan adanya keterkaitan antara
merokok dan kanker
D : Peubah boneka, 1 selama tahun 1968-70, dan lainnya.

Semua koefisien variabel bebas, masing-masing merupakan elastisitasnya dan


nilainya tetap ( fungsi permintaan dengan elastisitas tetap) karena semua variabel yang
dipergunakan dalam logaritma (In). Artinya, elastisitas dari setiap variabel dalam fungsi
(Cobb-Douglas) bernilai sama atau tidak tergantung dari nilai variabel-variabel tersebut.
Nilai elastisitas berguna untuk mengukur dampak perubahan suatu variabel terhadap
permintaan produk yang bersangkuta. Jika harga turun satu persen, maka permintaan
akan naik 0,29 persen. Koefisien dari avriabel independen merupakan nilai elastisitas,
jika semua variabel dalam logaritma (In).

Elastisitas Penawaran
Konsep elastisitas di atas mengukur respons permintaan suatu barang terhadap perubahan
harganya. Jika harga suatu produk naik, maka produsen akan berupaya meningkatkan penawarannya
karena permintaan produk tersebut meningkat . Peningkatan permintaan suatu produk pertanian relatif
lama untuk direalisasikan. Tapi, untuk menambah permintaan lebih banyak lagi, produsen harus
menambah faktor tetap Realisasi penambahan faktor tetap ini memerlukan waktu yang relatif lama .

Beberapa lembaga pendidikan tertentu tertunda dalam merespons permintaan jasa program studi
52 karena kekurangan tenaga kerja dengan karakteristik tertentu . Oleh karena itu, untuk produk yang
penyediaannya relatif lama, memerlukan perkiraan permintaan yang lebih akurat, sehingga penyediaan
input bisa lebih cepat terelisasi. Jika tidak, input sudah tersedia tapi permintaan sudah turun.

Elastisitas Sekali Lagi


Jika anda mencubit teman anda sedikit kemudian teman anda berteriak keras, artinya teman anda
sangat elastis terhadap cubitan anda. Konsep elastisitas, sekali lagi, adalah konsep kuantitatif dampak
perubahan suatu variabel terhadap variabel lainnya. Bank Indonesia akan melakukan estimasi elastisitas
jumlah permintaan uang yang beredar terhadap perubahan suku bunga. Pemerintah akan mengukur berapa
perubahan pendapatan pajak jika pajak dinaikkan satu persen, berapa kenaikan ekspor dan penurunan
impor jika mata uangnya didevaluasi satu persen.

Net ekspor akan naik jika jumlah elastisitas ekspor dan impor lebih dari satu Perusahaan akan
mencari informasi berapa dampak perubahan penjualan jika biaya advertensi naik satu persen. Konsep
elastisitas pada dasarnya bersifat general. Dalam kondisi yang semakin cepat berubah, tuntutan pelaku
ekonomi dalam meresporis suatu perubahan kondisi sangat diperlukan. Namun, salah satu karakteristik
pelaku ekonomi adalah bahwa mereka bersifat resistant change .

Banyak kalangan yang menderita penyakit perilaku iner ini. Dosen yang terlalu intensif mengajar
biasanya akan mengalami kesulitan untuk diajar. Dokter yang terlalu banyak praktik juga mempunyai
kecenderungan mengatakan cerewet kepada pasiennya yang banyak bertanya. Para praktisi yang sekolah
lagi akan cenderung theory averse.

Padahal, shocks/discontinuities yang secara periodikal selalu muncul bisa konstruktif. Para
wirausahawan akan berusaha kreatif dalam mengelola setiap destruction yang pasti muncul secara
periodik. Untuk kasus perusahaan, fenomena shock/destruction biasanya muncul dalam bentuk penurunan
keuntungan. Jika wirausahawan tidak inelastis terhadap shocks, perusahaan akan mampu mendapatkan
keuntungan di atas normal pada periode berikutnya, Schumpeter menyebut proses ini dengan creative
destruction.

Orang yang berhasil bangkit dari kegagalannya berarti dia cukup kreatif mengelola destruction-
nya. Di Indonesia, kebijakan yang relatif bagus biasanya lahir setelah terjadi krisis. Beberapa komentator
politik yang sebelum krisis kurang populer, selama terjadi krisis politik yang berkepanjangan menjadi
selebritis. Padahal kebanyakan orang akan membeli saham pada saat harga tinggi dan menjualnya pada
saat harga turun atau rendah .

Narkoba
Jika harga produk naik karena pajak, maka konsumen akan menghadapi harga produk yang lebih
tinggi, tapi produsen tidak menerima sejumlah harga yang dibayar oleh konsumen. Sebagian harga yang
dibayar konsumen diterima pemerintah sebagai penerimaan pajak. Atau, pajak mendistorsi perekonomian
Pertanyaannya adalah produk/barang yang seperti apa yang bisa dipajak, namun tidak menimbulkan
distorsi pasar secara signifikan. Barang yang elastisitasnya rendah adalah barang yang jika dinaikkan
harganya, permintaannya tidak menurun secara signifikan, misalnya tanah yang penawarannya relatif
konstan, bahan-bahan kebutuhan pokok, dan narkoba yang keduanya meyebabkan "ketagihan" dengan
derajat yang berbeda.

" Henry George menyarankan konsep pajak tunggal bagi pemerintah, yaitu pemerintah
"selayaknya hanya mengenakan pajak atas tanah karena pajak atas tanah tidak mendistorsi pasar tanah
Untuk menaikkan pendapatan pajak, pemerintah bisa melegalisasi transaksi narkoba, namun dengan pajak
yang amat tinggi, misalkan 10.000 persen. Namun, skenario ini mempunyai masalah, yaitu jika transaksi
legal menjadi mahal, pelaku ekonomi akan menciptakan pasar narkoba yang ilegal .
Ada produk-produk yang tidak seekstrim narkoba. Ada beberapa produk yang elastisitasnya
relatif rendah , misalnya judi, hiburan malam, alkohol dan lain sebagainya.

Jasa Tenaga Kerja


Harga jasa tenaga kerja adalah upah . Pajak terhadap jasa tenaga kerja akan menurunkan harga
jasa tenaga kerja. Hal ini memberikan insentif kepada orang untuk mengurangi penawaran jasa tenaga
kerjanya, yaitu orang akan cenderung mengurangi jam kerjanya jika pajak pendapatan dinaikkan. Dengan
demikian, dikatakan bahwa pajak mendistorsi pasar tenaga kerja. Dalam sebuah perekonomian terkadang
banyak tenaga kerja yang tidak bisa pensiun.

Anda mungkin juga menyukai