PENAWARAN
Dosen Pembimbing:
Ainun Ridha,SE,M.Si,Ak
DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
1. EKA SUMARNI (22100003)
2. INTAN SYARINA (22100006)
Tabel 2.1
Skedul Permintaan Beras
100
0
80
2.000
60
4.000
40
6.000
20
8.000
0
10.000
Pada harga beras Rp4.000,00 per kilogram, permintaan beras 60.000 ton per
bulan. Jika harga naik menjadi Rp6.000,00 per kilogram, permintaan turun
menjadi 40.000 ton per bulan. Seandainya harga beras turun kembali menjadi
Rp2.000,00 per kilogram, permintaan beras meningkat kembali menjadi 80.000
ton per bulan. Jika yang berubah adalah faktor ceteris paribus, yaitu
pendapatan, maka akan terjadi pergeseran kurva permintaan (shifting). Jika
pendapatan meningkat, kurva permintaan bergeser sejajar ke kanan. Jika
pendapatan menurun, kurva permintaan
bergeser sejajar ke kiri.
Diagram 2.3 Pergeseran Kurva Permintaan Beras
Jadi, jumlah barang yang diminta akan mengalami perubahan apabila terjadi
perubahan harga (barang itu sendiri). Kenaikan harga akan menyebabkan
jumlah barang yang diminta berkurang dan bila harganya turun akan
menambah jumlah yang diminta.
Apabila faktor – faktor nonharga berubah, akan menyebabkan perubahan
dalam permintaan. Perubahan dalam permintaan ditunjukkan oleh
bergesernya kurva permintaan ke kanan atau ke kiri, yang memberikan makna
bahwa perubahan faktor nonharga (misalnya pendapatan konsumen naik,
ceteris paribus) akan menyebabkan perubahan permintaan (menaikkan
permintaan), yaitu pada tingkat harga yang tetap jumlah barang yang diminta
bertambah.
6. Kasus Pengecualian
Hukum permintaan tidak berlaku, yaitu kalau harga suatu barang naik justru
permintaan terhadap barang tersebut meningkat. Ada tiga kelompok barang
dimana hukum permintaan tidak berlaku.
• Barang yang Memiliki Unsur Spekulasi
Misalnya emas, saham dan tanah (dikota). Barang – barang itu dapat
menyebabkan orang akan menambah pembeliannya pada saat harga naik,
karena ada unsur spekulasi. Mereka mengharapkan harga akan naik lagi pada
saat harga barang itu naik, dengan demikian mereka mengharapkan akan
memperoleh keuntungan.
• Barang Prestise
Barang yang akan menambah prestise seseorang yang memilikinya umumnya
barang yang harganya mahal sekali. Contohnya adalah mobil mewah, lukisan
dari pelukis yang terkenal, atau barang – barang antik.
• Barang Giffen
Apabila harganya turun dapat menyebabkan jumlah barang yang akan diminta
akan berkurang. Hal ini disebabkan efek pandangan yang negatif dari barang
giffen lebih besar daripada naiknya jumlah barang yang diminta karena
berlakunya efek substitusi yang selalu positif.
b. Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan
(jual) pada berbagai tingkat harga selama satu periode tertentu.
1. Hukum Penawaran
“Apabila harga suatu barang atau jasa naik, maka jumlah yang ditawarkan
produsen akan bertambah dan sebaliknya, apabila harga suatu barang atau
jasa turun, maka jumlah yang ditawarkan produsen juga akan berkurang”.
2. Faktor – Faktor yang Memengaruhi Penawaran
• Harga Barang Itu Sendiri
Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah
jumlah barang yang dihasilkan.
• Harga Barang Lain Yang Terkait
Barang substitusi dapat mempengaruhi penawaran suatu barang. Apabila
harga barang substitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah,
dan sebaliknya. Sedangkan barang komplemen naik, maka penawaran suatu
barang
berkurang, dan sebaliknya. Jika harga suatu barang naik, maka produsen
cenderung akan menambah jumlah barang yang
dihasilkan.
• Harga Faktor Produksi
Kenaikan harga faktor produksi (tingkat upah yang lebih tinggi, harga bahan
baku yang meningkat, atau kenaikan tingkat bunga modal) akan
menyebabkan perusahaan memproduksi outputnya lebih sedikit dengan
jumlah anggaran yang tetap. Kenaikan harga faktor produksi akan mengurangi
laba perusahaan. Apabila tingkat laba industri tidak menarik lagi, mereka akan
pindah ke industri lain, dan hal ini akan mengakibatkan berkurangnya
penawaran barang.
• Biaya Produksi
Kenaikan harga input sebenaranya juga menyebabkan kenaikan biaya produksi.
Dengan demikian, bila biaya produksi meningkat (apakah dikarenakan
kenaikan harga faktor produksi atau penyebab lain), maka produsen akan
mengurangi hasil produksinya, berarti penawaran barang itu berkurang.
• Teknologi Produksi
Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi, dan
menciptakan barang-barang baru. Dalam
hubungan dengan penawaran, suatu barang kemajuan teknologi
menyebabkan kenaikan dalam penawaran barang.
• Jumlah Pedagang atau Penjual
Apabila jumlah penjual produk tertentu semakin banyak, maka penawaran
barang tersebut akan bertambah.
• Tujuan Perusahaan
Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan hasil
produksinya. Akibatnya, tiap produsen tidak berusaha untuk memanfaatkan
kapasitas produksinya secara maksimum, tetapi akan menggunakannya pada
tingkat produksi yang memberikan keuntungan maksimum.
• Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah juga dapat mempengaruhi penawaran suatu barang. Di
Indonesia beras merupakan makanan utama. Kebijakan pemerintah untuk
mengurangi impor beras dan meningkatkan produksi dalam negeri guna
tercapainya swasembada beras, menyebabkan para petani menanan padi
tertentu yang memberikan hasil banyak setiap panennya. Kebijakan ini jelas
menambah supply beras dan keperluan impor beras dapat dikurangi.
3. Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran adalah penawaran yang dinyatakan
dalam hubungan matematis dengan faktor – faktor yang
mempengaruhinya. Penjelasan ini dapat ditulis dalam bentuk persamaan
matematis yang menjelaskan hubungan antara ingkat penawaran dengan
faktor – faktor yang memengaruhi penawaran.
- +/- - - + + +/- +
Sx = f (Px, Py, Pi, C, tek, ped, tuj, kebij) .................. (2.4)
dimana : Sx = penawaran barang X
Px = harga X
Py = harga Y (barang substitusi atau komplemen)
Pi = harga input
C = biaya produksi
tek = teknologi produksi
ped = jumlah pedagang/penjual
tuj = tujuan perusahaan
kebij = kebijakan pemerintah
Tanda positif (+) dan negatif (-) menunjukkan pengaruh masing – masing
variabel bebas terhadap penawaran barang X.
Qs = -40 + 5P ......................................................... (2.5)
dimana : Qs = jumlah mobil yang ditawarkan (ribu unit) per
tahun
P = harga mobil per unit (puluh juta rupiah per
unit)
Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa bila harga mobil per unit
hanya Rp80 juta atau kurang produsen tidak mau menjual mobil. Setiap satu
unit kenaikan harga menyebabkan penawaran mobil meningkat lima unit. Jika
yang berubah adalah faktor nonharga seperti teknologi, kurva penawaran
bergeser (shifting) dari S₀ ke S₁.
Diagram 2.4 Kurva Penawaran Mobil
4. Kasus Pengecualian
Kurva penawaran tenaga kerja yang berbentuk melengkung membalik
(backword bending labour supply curve). Misalnya, seorang pekerja yang
dibayar berdasarkan jumlah jam kerjanya.
Tabel ini akan menunjukkan jumlah jam yang ingin ia gunakan untuk bekerja
(penawaran tenaga kerja) pada berbagai tingkat upah per jam yang berbeda –
beda.
Tabel 2.2 Penawaran Tenaga Kerja
Tabel 2.2
Penawaran Tenaga Kerja
c. Harga Keseimbangan
Harga keseimbangan adalah harga di mana baik konsumen maupun
produsen sama – sama tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah yang
dikonsumsi dan dijual. Permintaan sama dengan penawaran. Jika harga di
bawah harga keseimbangan, terjadi kelebihan permintaan. Sebab permintaan
akan meningkat, dan penawaran menjadi berkurang. Sebaliknya, jika harga
melebihi harga keseimbangan, terjadi kelebihan penawaran. Jumlah
penawaran meningkat, jumlah permintaan menurun.
Kasus Pasar Mobil Sedan
Permintaan : Qd = 200 – 10P
Penawaran : Qs
Qd = Qs = -40 + 5P dimana :
Qd, Qs = ribu unit
200 – 10P = -40 + 5P
per tahun
240 = 15P
P =
P = 16
Keseimbangan terjadi pada saat harga mobil Rp160 juta per unit. Saat itu
jumlah permintaan sama dengan jumlah penawaran, yaitu 40.000 unit per
tahun.
Jika harga \ mobil ditetapkan Rp150 juta per unit (di bawah harga
keseimbangan), maka akan terjadi kelebihan permintaan sebanyak 15.000 unit
mobil per tahun. Jika harga mobil ditetapkan Rp170 juta per unit (di atas harga
keseimbangan), terjadi kelebihan penawaran sebanyak 15.000 unit mobil per
tahun.
Diagram 2.6 Keseimbangan Pasar Mobil
Agar harga gabah tetap pada tingkat Rp600.000,00 per ton, pemerintah harus
membeli kelebihan penawaran tersebut. Pembelian pemerintah memperbesar
permintaan yang disebut permintaan pemerintah (Qdp). Akibatnya, kurva
permintaan bergeser ke Qd₂ yang besarnya merupakan Qd + Qdp. Besar
anggaran yang disediakan adalah 500.000 ton dikali dengan
Rp600.000,00 sama dengan Rp300.000.000.000,00.
Kasus Pasar Gabah di Karawang
Qd = 20.000 – 6P ; Qs = -5.000 + 4P dimana : Qd, Qs = jiwa
per bulan
P = upah per hari
Keseimbangan pasar terjadi pada harga Rp2.500,00/hari.
Kesempatan kerja yang tersedia untuk 5.000 pekerja/bulan. Jika Pemerintah
Daerah Cianjur menilai upah keseimbangan itu terlalu rendah dan menetapkan
upah minimum sebesar Rp3.000,00/hari, yang terjadi adalah pengangguran
sebanyak Rp5.000 oran/bulan. Sebab dengan tingkat upah tersebut jumlah
yang ingin bekerja meningkatkan menjadi 7.000 orang/bulan. Sedangkan
permintaan terhadap tenaga kerja menurun menjadi 2.000 orang/bulan.
Diagram 2.10 Pasar Tenaga Kerja di Cianjur