Anda di halaman 1dari 12

Mekanisme Pasar: Proses penentuan tingkat harga

berdasarkan kekuatan permintaan & penawaran.

Teori Permintaan: Keinginan konsumen membeli


barang/jasa pada berbagai tingkat harga dalam jangka
waktu dan tempat tertentu.
1. Harga barang → Bila harga barang naik, ceteris paribus, maka
jumlah barang yang diminta akan berkurang, dan sebaliknya.

2. Harga barang lain


 Barang Substitusi : Bila harga barang substitusi naik,
ceteris paribus, maka permintaan akan bertambah, dan
sebaliknya, misalnya antara antara motor dan angkot.
→ Barang Komplemen : Bila barang komplemen naik,
ceteris paribus, maka permintaan akan berkurang,
dan sebaliknya. Misanya antara motor dan bensin.
3. Pendapatan masyarakat → semakin bertambah tingkat pendapatan,
ceteris paribus, maka permintaan terhadap suatu barang akan
semakin meningkat, dan sebaliknya.

4. Selera (taste) atau kebiasaan → Apabila seorang individu semakin


berselera atau terbiasa mengkonsumsi barang X, ceteris paribus,
maka permintaan barang X pun akan semakin bertambah, dan
sebaliknya.

5. Jumlah penduduk → Semakin banyak jumlah penduduk, ceteris


paribus, semakin tinggi pula permintaan terhadap barang dan jasa,
dan sebaliknya.
6. Perkiraan (ekspektasi) → Jika perkiraan harga barang di masa yang akan datang akan
naik, ceteris paribus, maka ada kecenderungan saat ini permintaan terhadap barang
tersebut akan bertambah, dan sebaliknya.

7. Distribusi pendapatan → Jika distribusi pendapatan buruk, yang berarti daya beli
menurun, ceteris paribus, maka permintaan terhadap suatu barang akan menurun pula,
dan sebaliknya.

8. Usaha-usaha yang dilakukan produsen → promosi, hadiah, potongan harga, akan


mempengaruhi masyarakat untuk menambah konsumsi suatu barang, dan sebaliknya,
ceteris paribus.
Fungsi Permintaan: Yaitu hubungan matematis antara permintaan dengan faktor-faktor
yang mempengaruhinya.

Qd = ƒ (Px, Py, Y, sel, pen, Pp, Ydist, prom)


- +/- + + + + + +
 
Ket: Qd = Permintaan barang X
Px = Harga barang X
Py = Harga barang Y (substitusi (+) / komplemen (-))
Y = Pendapatan masyarakat
sel = Selera atau kebiasaan
pen = Jumlah penduduk
Pp = Perkiraan
Ydist = distribusi pendapatan
Prom = promosi, dsb.
Tanda positif (+) dan negatif (-) menunjukkan pengaruh masing-masing variabel bebas
terhadap permintaan barang X.

Contoh:

Fungsi permintaan beras di Ciputat


berikut:
Qd = 100 – 10P

Dimana: Qd = Permintaan beras (ribu ton)


P = Harga beras/kg (Rp.000)
Jika P = 0, atau harga beras digratiskan,
maka Qd = 100.000 ton.
P = 6.000, → Qd = 100 – 10 (6000)
= 40000 ton
 

Begitu juga apabila harga beras mencapai Rp.10.000,- maka


permintaan beras menjadi nol. Dengan kata lain konsumen tidak
bisa lagi membeli beras karena harganya sudah tidak terjangkau,
dan beralih membeli makanan pokok pengganti yang memiliki
fungsi sama dengan beras.
Tabel Jumlah Permintaan Beras di Ciputat

HARGA BERAS/KG PERMINTAAN BERAS/


(Rp) BULAN (RIBU TON)
0 100
2.000 80
4.000 60
6.000 40
8.000 20
10.000 0
Gambar 1. Kurva Permintaan Beras di Ciputat

P (Rp.000)

10

2 Qd = 100 – 10P

0 20 40 60 80 100 Qd (ribu ton)


Kurva Permintaan: kurva yang menggambarkan hubungan antara jumlah permintaan
dengan tingkat harga. Kurva permintaan dicirikan dengan bentuk “turun miring dari
kiri atas ke kanan bawah”.

Perubahan harga → Movement along demand curve, yaitu


perubahan harga menyebabkan pergerakan
di sepanjang kurva permintaan

Perubahan non harga → Kurva permintaan akan bergeser


sejajar (shifting) ke kanan (naik) atau
ke kiri (turun) dari posisi awal.
Gambar 2. Pergerakan & Pergeseran Kurva Permintaan

P a = movement along demand curve.

D1 b = shifting, misalnya karena pendapatan


konsumen naik.
D0 b
c = shifting, misalnya karena pendapatan
konsumen turun.
D2 a
c

0 D2 D0 D1 Qd
Sekian ……..

Anda mungkin juga menyukai