1. Definisi Permintaan.
Dari kesimpulan pendapat yang dikemukakan oleh beberapa ahli ekonomi,
salah satunya menurut N.Gregory Mankiw dalam bukunya yang berjudul
“pengantar mikro ekonomi” menyebutkan bahwa permintaan adalah sejumlah
barang yang diinginkan dan dapat dibeli oleh pembeli. Dapat didefinisikan
permintaan sebagai banyaknya jumlah barang dan jasa yang telah diminta oleh
sebuah pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu dan juga tingkat pendapatan
tertentu dalam sebuah periode tertentu. (An’im Fattach, 2017: 452)
Terdapat banyak hal yang dapat mempengaruhi banyaknya permintaan
konsumen kepada barang atau jasa tertentu.
2. Hukum Permintaan
Pada dasarnya hukum permintaan ialah hukum yang menjelaskan mengenai
hubungan antara kuantitas produk terhadap harga produk. Yang dimana apabila
harga sebuah produk mengalami kenaikan maka kuantitas produk yang diminta
akan menurun, dan juga sebaliknya apabila harga sebuah produk mengalami
penurunan maka kuantitas produk yang diminta akan mengalami kenaikan. Hukum
permintaan ini hanya akan berlaku apabila asumsinya ceteris paribus (dianggap
tetap) ataupun saat keadaan maupun faktor selain harga tidak mengalami perubahan.
Dari penjelasan hukum tersebut maka bisa didapatkan kesimpulan bahwa
hubungan antara kuantitas produk yang diminta dengan harga produk ialah
hubungan terbalik. Yang dimana apabila suatu variabel mengalami peningkatan
maka variabel lainnya akan mengalami penurunan. (Rini Elvira, 2015: 48-49)
4. Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan dapat didefinisikan sebagai penjelasan matematis antara
hubungan kuantitas barang yang diminta oleh konsumen dengan harga barang
tersebut. Rumus fungsi permintaan: Q = a – bP (Sugiyanto dan Romadhina, 2020:
1-2)
Keterangan rumus fungsi permintaan:
Q= Kuantitas baran yang diminta
a= Konstanta
b= Koefisien arah garis kurva
P= Harga barang per unit
5. Kurva Permintaan
Kurva Permintaan
Saat harga donat Rp 4.000 per buah, Doni membeli sebanyak 2 buah. Tapi, saat haraga
donat menurun menjadi Rp 3.000 per buah, permintaan Doni naik menjadi 3 buah. Hal
tersebut bisa dituliskan mrnjadi:
Q1= 2
P1= Rp 4.000
Q2= 3
❑
P2= Rp 3.000 ❑
Q−Q1 P−P 1
=
Q2−Q1 P 2−P 1
1P – 4.000 = -1000Q +
2,000
1P = -1000Q + 6.000
6.000
4.500
3,000
1.500 D
15 A
10 B
5 C
Harga sisir naik dari Rp 10.000 menjadi Rp 15.000, membuat jumlah barang yang diminta
mengalami penurunan menjadi 300 unit (keadaan B bergerak ke keadaan A). Sebaliknya
harga sisir turun menjadi Rp 5.000, jumlah barang yang diminta akan mengalami
peningkatan menjadi 900 (Keadaan B bergerak ke keadaan C)
30 C A B
D’
20 D
10
25 50 75 100 125
QD
Apabila jumlah pendapatan naik meskipun harga tetap 30 maka jumlah barang yang
diminta mengalami kenaikan dari 75 unit menjadi 125 unit (keadaan A bergeser ke keadaan
B). Sebaliknya apabila pendapatan mengalami penurunan harga tetap 30 maka jumlah
barang yang diminta akan menurun dari 75 unit menjadi 25 unit ( keadaan A bergeser ke
keadaan C)
TEORI PENAWARAN
1. Definisi Penawaran
Penawaran (supply) dapat didefinisikan sebagai banyaknya kuantitas barang
maupun jasa yang ada dan ditawarkan oleh produsen terhadap suatu pasar dalam
waktu dan harga tertentu. Teori penawaran sendiri menjelaskan mengenai sifat
penjual saat menawarkan barang yang akan dijual. (An’im Fattach, 2017: 456)
2. Hukum Penawaran
Hukum penawaran sendiri menjelaskan apabilan terdapat peningkatan
terhadap suatu barang maka akan terjadi peningkatan terhadap kuantitas barang
yang ditawarkan maupun yang tersedia. Sebaliknya, apabila terdapat penurunan
terhadap suatu barang maka kuantitas barang yang ditawarkan tersebut akan
mengalami penurunan juga. (An’im Fattach, 2017: 456)
4. Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran dapat didefinisikan sebagai penjelasan matematis antara
hubungan harga barang atau jasa dengan kuantitas barang yang ditawarkan tersebut.
Rumus fungsi permintaan: Q = a + bP (Sugiyanto dan Romadhina, 2020: 16)
Keterangan rumus fungsi permintaan:
Q= Kuantitas baran yang diminta
a= Konstanta
b= Koefisien arah garis kurva
P= Harga barang per unit
5. Kurva Penawaran
Kurva penawaran menggambarkan hubungan antara harga barang dengan kuantitas
barang yang ditawarkan. (Sugiyanto dan Romadhina, 2020: 15)
Sehingga
P−P1 Q−Q 1
=
P 2−P1 Q 2−Q 1
P−30.000 Q−70
=
50.000−30.000 100−70
P−30.000 Q−70
=
20.000 30
10.000
8.000
6.000
4.000
2.000
QS
P S
9.000 A
6.000 B
3.000 C
Q
0 250 500 750
Harga pulpen mengalami peningkatan dari Rp 6.000 menjadi Rp 9.000. Jumlah barang
yang ditawarkan mengalami peningkatan menjadi 750 buah (keadaan B bergerak ke
keadaan A).
Sebaliknya harga pulpen mengalami penurunan menjadi Rp 3.000, maka barang yang
ditawarkan mengalami penurunan menjadi 250 buah ( keadaan B bergerak ke keadaan C)
30
C B A
20
S
10
Q
0 100 200 300
Apabila salah satu faktor produksi seperti upah karyawan mengalami kenaikan maka
jumlah barang yand ditawarkan dapat berkurang (keadaan B bergerak ke keadaan C).
Sebaliknya jika upah karyawan menurun maka barang yang ditawarkan dapat mengalami
peningkatan ( Keadaan B bergerak ke keadaan A)