Anda di halaman 1dari 33

MATRIKS

4A/MATEMATIKA EKONOMI
KELOMPOK 10

1. NURLAILA INDAH LESTARI (2007025003)

2. RADEN MUHAMMAD EVAN WIRIAKUSUMA (2007025014)

3. DERA AZKIA ANWAR (2007025024)


01

Matriks
Bersekat
Pengertian
Matriks pastisi (matriks sekatan) adalah matriks yang
dibagi-bagi menjadi matriks yang lebih kecil yang
disebut sub matriks. Matriks pastisi ditandai dengan garis
terputus-putus mendatar atau tegak di antara baris dan
kolomnya. Sebuah matriks dapat di sekat-sekat menjadi
beberapa matriks bagian atau sekatan. Sekatan-
sekatannya dapat berupa matriks-matriks yang lebih kecil
atau bahkan berupla skalar-skalar, tergantung pada
jumlah sekatnya. Penyekatan sebuah matriks ditunjukkan
oleh garis-garis horizontal dan vertical di antara baris-
baris atau kolomnya.
Contoh
1) A = = =

2) B = = =
01

Determinan
Matriks
Pengertian
Determinan dari sebuah matriks ialah penulisan unsur-
unsur sebuah matriks bujursangkar dalam bentuk
determinan, yaitu di antara sepasang garis tegak atau | |.
determinan dari matriks A lazim dituliskan dengan notasi
|A| atau
Determinan berbeda dari matriks dalam tiga hal:

01 02 03
Determinan unsur- Determinan senantiasa Determinan mempunyai
unsurnya diapit dengan berbentuk bujursangkar nilai numerik, tetapi
sepasang garis tegak, (jumlah baris=jumlah tidak demikian halnya
sedangkan matriks kolom, m=n), dengan matriks
unsur-unsurnya diapit sedangkan matriks tidak
dengan tanda kurung. harus demikian.
Matriks A = , determinannya: |A| =
Nilai numeriknya: |A|= =
Contoh:
Matriks
1. = 2.5 – 4.3 = -2

2. = 2.5 – 4(-3) = 22

3.
= 1.5.9 + 2.6.7 + 3.8.4 - 7.5.3 - 4.2.9 - 1.6.8
= 45 + 84 + 96 – 105 – 72 – 48 – 0 = 0
Hubungan antara Kofaktor dan Minor
Aij = (-1) i + j Mij

Prinsip penyelesaian determinan dengan cara seperti ini hanya berlaku sampai
dengan determinan berdimensi tiga, tidak terap untuk penyelesaian determinan
yang berdimensi lebih tinggi.
Mij adalah minor dari unsur aij yang diperoleh dengan jalan menutup baris ke-i
dan kolom ke-j dari determinan |A|.
Aij adalah kofaktor dari unsur aij.
A11 = (-1)1+1 M11 = (-1)2 M11 = + M11
A12 = (-1)1+2 M12 = (-1)3 M23 = - M12
A13 = (-1)1+3 M13 = (-1)4 M13 = + M13
Kofaktor Aij praktis adalah sama dengan minor Mij itu sendiri jika i + j
menghasilkan bilangan genap, dan Aij adalah negative dari Mij apabila i + j
menghasilkan bilangan ganjil.
Penyelesaian determinan dalam notasi minor:
|A| = a11M11 – a12M12 + a13M13 = Mij
|A| = a11A11 + a12A12 + a13A13
Cara penyelesaian determinan yang dikembangkan oleh Laplace ini, dikenal
dengan sebutan metoda ekspansi dengan kofaktor, berlaku atau terap untuk
determinan berdimensi berapapun.
Contoh:
|A|=

M11 = = -3 A11 = (-1)2(-3) = -3


M12 = = -6 A12 = (-1)3(-6) = 6
M13 = = -3 A13 = (-1)4(-3) = -3
|A| = a11A11 + a12A12 + a13A13 = 1(-3) + 2(6) + 3(-3) = 0
01

Adjoin Matriks
Pengertian
Adjoin dari suatu matriks ialah ubahan dari matriks kofaktor-kofaktornya.

adj. A = [Aij]’

Jadi, adjoin dari suatu matriks tak lain adalah berupa sebuah matriks juga, untuk dapat membentuk
sebuah adjoin, terlebih dahulu harus diketahui kofaktor-kofaktornya. Untuk mengetahui kofaktor-
kofaktor, terlebih dahulu harus diketahui minor-minornya. Sebelumnya, untuk dapat mengetahui
minor, terlebih dahulu harus dipahami prinsip-prinsip penyelesaian dan sifat-sifat determinan.
Contoh:
1. Andaikan A = , maka =
M11 = = -3 M12 = = -6 M13 = = -3
M21 = = -6 M22 = = -12 M23 = = -6
M31 = = -3 M32 = = -6 M33 = = -3
Karena Aij (-1)i + j Mij, maka:
A11 = (-1)2(-3) = -3, A12 = (-1)3(-6) = 6 , A13 = (-1)4(-3) = -3
A21 = (-1)3(-6) = 6 , A22 = (-1)4(-12) = -12, A23 = (-1)5(-6) = 6
A31 = (-1)4(-3) = -3, A32 = (-1)5(-6) = 6 , A33 = (-1)6(-3) = -3
[Aij] = =
adj. A = [Aij]’= =
Dalam contoh ini secara kebetulan matriks kofaktor [Aij] lama dengan
ubahannya, [Aij] = [Aij]’, berarti matriks kofaktor tersebut merupakan matriks
simetrik.
01

Pembalikan
Matriks
Pengertian
Membalik sebuah matriks berarti mencari suatu matriks balikan yang
apabila dikalikan dengan matriks aslinya menghasilkan matriks satuan.
Balikan dari matriks A adalah matriks balikan A-1 (atau B) yakni jika dan
hanya jika AA-1 = I (atau AB = I).
Matriks balikan hanya terdapat pada matriks-matriks yang berbentuk bujur
sangkar. Akan tetapi, tidak setiap matriks bujur sangkar mempunyai balikan.
Hanya matriks-matriks bujur sangkar yang nonsingular (determinannya ≠ 0)
yang memiliki balikan.
Pembalikan Matriks Berorde 2x2
Andaikan B adalah balikan dari A, maka untuk dapat membentuk B haruslah
diperoleh lebih dahulu unsur-unsurnya atau bin. Nilai-nilai bij dapat dihitung
berdasarkan penemuan seperti diuraikan berikut.
Andaikan A =
Dan balikannya dilambangkan dengan A-1 = B =
Contoh
Tentukan, kalau ada, balikan dari matriks A =
|A| = = 4, berarti A nonsingular dan A-1 ada.
b11 = = = 0,75
b21 = = = -1,25
b12 = = = -1
b22 = = = 2
 
jadi, A-1 = B = =
Pembalikan Matriks Berorde Lebih Tinggi

Pembalikan Matriks Berorde Lebih Tinggi


Pembalikan matriks yang berorde lebih tinggu pada prinsipnya sama seperti pembalikan matriks
berorde 2x2 di atas.
Andaikan A =
Dengan cara ini, untuk menemukan sebanyak n2 unsur-unsur matriks balikannya (bij), terdapat n2
persamaan mengandung bij yang harus diselesaikan. Jadi, jika misalnya matriks yang hendak dibalik
berorde 4x4, berarti terdapat 42 unsur matriks balikan yang sama harus dicari; untuk itu terdapat 4 2
persamaan (yang mengandung unsur-unsur matriks balikan) yang harus diselesaikan. Dalam praktek
sehari-hari pekerjaan membalik matriks berorde besar tidak perlu dilakukan dengan tangan atau secara
manual, berbagai paket piranti-lunak (software) computer tersedia untuk itu.
Pembalikan Matriks dengan Adjoin dan
Determinan
Membalik suatu matriks dapat pula dilakukan dengan menggunakan adjoin dan
determinan dari matriks yang bersangkutan. Hubungan suatu matriks bujur sangkar
yang non singular dengan adjoin dan determinannya adalah:

A-1 =

Dari hubungan ini terlihat, A-1 ada atau dapat dibentuk jika dan hanya jika |A| ≠ 0
Contoh 1 :
Tentukan, kalau ada, balikan dari matriks A =
|A| = = 4, berarti A-1 ada.
Minor-minornya: M11 = 3, M12 = 5, M21 = 4, dan M22 = 8.
Kofaktornya Aij = (-1)i + j Mij, maka A11 = (-1)2(3) = 3, A12 = (-1)3(5) = -5
A21 = (-1)3(4) = -4, dan A22 = (-1)4(8) = 8

[Aij] = =
adj. A = [Aij]’ = =  
A-1 = = =  
Jadi, -1 =
 
Untuk contoh ini terbukti bahwa:
AA-1 = I, yakni =
Contoh 2 :
Tentukan, kalau ada, balikan dari matriks B =

|B| = = 0+12+40-0-24-18 = 52-42 =10 berarti B-1 ada.


 
M11 = = -6 M12 = = -6 M13 = = 8 
M21 = = -4 M22 = = -1 M23 = = 6
M31 = = 6 M32 = = -11 M33 = = -8
 

B11 = (-1)2(-6) = -6 B12 = (-1)3(-6) = -6 B13 = (-1)4(8) = 8


B21 = (-1)3(-4) = 4 B22 = (-1)4(-1) = -1 B23 = (-1)5(2) = -2
B31 = (-1)4(6) = 6 B32 = (-1)5(-11) = 11 B33 = (-1)6(-8) = -8

 
[Bij] = adj. B = -1 =

B-1 = =
01

Penyelesaian Sistem
Persamaan Linear
Teori matriks dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan sistem persamaan
linear. Sehimpun persamaan linear, yang terdiri atas m persamaan dengan n
bilanngan anu, dapat disajikan dalam bentuk notasi matriks.
Sebagai contoh:
a11x1 + a12x2 + ……….. + a1nxn = c1
a12x1 + a22x2 + ……….. + a2nxn = c2
.

am1x1 + am2x2 + ……….. + amnxn = cm


Dapat ditulis menjadi:
Am x n Xn x 1 = cm x 1
Xm x n = A-1 n x 1 cn x 1

Contoh:
x 1 + x2 – x3 = 6
3x1 - 4x2 + 2x3 = -2
2x1 + 5x2 + x3 = 0
 Berarti:
|A| = || =
|| = || =
= | / |A| = -72/-36 = 2
| / |A| = 0/-36 = 0
| / |A| = 144/-36 = -4
Latihan Soal

1. Hitunglah nilai determinan dari matriks-matriks berikut.


A= B=
2. Bentuklah adjoin dari matriks-matriks tersebut
3. Tentukanlah jika ada balikan dari matriks-matriks dibawah ini :
a.
b.
4. Tentukan minor dan kofaktor dari matriks No. 3
5. Selesaikan himpunan-himpunan persamaan linear dengan mengatakan matriks balikan atau kaidah
Cramer.

A. X1 + 4x2 – 2x3 = 3
3x1 + 2x2 + x3 = 10
2x1 + 3x2 + 2x3 = 14

B. 2X1 + 3x2 + x3 = 0
4x1 – 8x2 – 6x3 = 2
6x1 + x2 – x3 = 0

Anda mungkin juga menyukai