Anda di halaman 1dari 18

BAB XIX

DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS

A. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari materi pada pertemuan ini,
mahasiswa diharapkan mampu:

1. Memahami konsep determinan dan invers matriks


2. Menghitung determinan dan invers matriks
3. Menyelesaikan persamaan linier menggunakan
determinan matriks

B. Materi

1. Determinan Matriks
Determinan dari suatu matriks adalah penulisan
unsur-unsur suatu matriks bujursangkar dalam bentuk
determinan yaitu diantara sepasang garis tegak (| |).
Determina dari matriks A biasanya ditulis dalam notasi
|A|. Determinan berbeda dengan matriks dalam tiga hal
(Dumairy: 2007). Pertama, determinan unsur-unsurnya
diapit dengan tanda kurung garis tegak. Kedua,
determinan senantiasa berbentuk bujursangkar (jumlah
baris = kolom (m = n)) sedangkan matriks tidak harus
demikian. Ketiga, determinan memiliki nilai numerik
sedangkan matriks tidak memiliki nilai numerik.
Matematika Ekonomi dan Bisnis 405
Nilai numerik dari suatu determinan dapat
dilakukan dengan cara mengalikan unsur-unsurnya
secara diagonal.

Determinan matriks berdimensi dua:


𝑎11 𝑎12 𝑎11 𝑎12
Matriks A = [𝑎 ] determinan |A| = |𝑎21 𝑎22 |
21 𝑎22
𝑎11 𝑎12
Nilai numeriknya |A| = |𝑎 | = 𝑎11 𝑎22 − 𝑎21 𝑎12
21 𝑎22

Contoh

2 3
A=[ ]; |A| = 2.4 – 5.3 = -7
5 4

5 7
B=[ ]; |B| = 5.8 – 3.7 = 19
3 8

Determinan matriks berdimensi tiga:

𝑎11 𝑎12 𝑎13


𝑎
𝐀 = [ 21 𝑎22 𝑎23 ]
𝑎31 𝑎32 𝑎33

𝑎11 𝑎12 𝑎13 𝑎11 𝑎12


determinan matriks A = |A| = |𝑎21 𝑎22 𝑎23 | 𝑎21 𝑎22
𝑎31 𝑎32 𝑎33 𝑎31 𝑎32

penyelesaiannya |A| = 𝑎11 𝑎22 𝑎33 + 𝑎12 𝑎23 𝑎31 + 𝑎13 𝑎21 𝑎32
- 𝑎31 𝑎22 𝑎13 - 𝑎32 𝑎23 𝑎11 - 𝑎33 𝑎21 𝑎12

Contoh
1 2 3
A = [ 4 5 6]
7 8 9
|A| = 1.5.9 + 2.6.7 + 3.4.8 – 7.5.3 – 8.6.1 – 9.4.2
= 45 + 84 + 96 – 105 – 48 – 72
Matematika Ekonomi dan Bisnis 406
=0
1 3 0
B=[ 2 6 4]
−1 0 2
|B| = 1.6.2 + 3.4.(-1) + 0.2.0 – (-1).6.0 – 0.4.1 – 2.2.3
= 12 – 12 + 0 – 0 – 0 – 12
= -12

Minor dan Kofaktor

Menyelesaikan determinan menggunakan cara di


atas, hanya dapat dilakukan sampai dengan matriks yang
berdimensi tiga, dan tidak dapat diterapkan untuk
menyelesaikan determinan matriks yang berdimensi lebih
tinggi. Berkaitan dengan hal ini, Laplace
mengembangkan sebuah solusi yang berlaku umum
untuk determinan matriks berdimensi berapapun, yaitu
dengan menggunakan minor dan kofaktor.

Penyelesaian determinan berdimensi tiga:

|A| = 𝑎11 𝑎22 𝑎33 + 𝑎12 𝑎23 𝑎31 + 𝑎13 𝑎21 𝑎32 - 𝑎31 𝑎22 𝑎13 -
𝑎32 𝑎23 𝑎11 - 𝑎33 𝑎21 𝑎12

Dengan mengatur letak suku-sukunya, dapat


diubah menjadi:

|A| = (𝑎11 𝑎22 𝑎33 - 𝑎32 𝑎23 𝑎11 ) + (𝑎12 𝑎23 𝑎31 - 𝑎33 𝑎21 𝑎12 )
+ (𝑎13 𝑎21 𝑎32 - 𝑎31 𝑎22 𝑎13 )

Matematika Ekonomi dan Bisnis 407


|A| = 𝑎11 (𝑎22 𝑎33 - 𝑎32 𝑎23 ) + 𝑎12 (𝑎23 𝑎31 - 𝑎33 𝑎21 ) + 𝑎13
(𝑎21 𝑎32 - 𝑎31 𝑎22 )

|A| = 𝑎11 (𝑎22 𝑎33 - 𝑎32 𝑎23 ) - 𝑎12 (𝑎33 𝑎21 −𝑎23 𝑎31 ) + 𝑎13
(𝑎21 𝑎32 - 𝑎31 𝑎22 )

𝑎22 𝑎23 𝑎21 𝑎23 𝑎21 𝑎22


|A| = 𝑎11 [𝑎 𝑎33 ] - 𝑎12 [𝑎31 𝑎33 ] + 𝑎13 [𝑎31 𝑎32 ]
32

M11 M12 M13

|A|= 𝑎11 M11 - 𝑎12 M12 + 𝑎13 M13 atau

|A| = ∑𝑛𝑖=1 aij. Mij

Ternyata dengan “menutup” baris-baris dan kolom-


kolom tertentu determinan |A| terdiri atas beberapa
determinan bagian (sub-determinant). Determinan-
determinan ini dinamakan minor. Suatu minor secara
umum dilambangkan dengan notasi Mij

M11 adalah minor dari unsur a11, diperoleh dengan jalan


menutup baris ke-1 dan kolom ke-1 dari determinan |A|

M12 adalah minor dari unsur a12, diperoleh dengan jalan


menutup baris ke-1 dan kolom ke-2 dari determinan |A|

M13 adalah minor dari unsur a13, diperoleh dengan jalan


menutup baris ke-1 dan kolom ke-3 dari determinan |A|

Penulisan determinan dalam bentuk minor seperti


di atas dapat diubah kedalam penulisan bentuk kofaktor.

Matematika Ekonomi dan Bisnis 408


Kofaktor dari determinan |A| untuk minor tertentu Mij
dilambangkan dengan notasi Aij

Hubungan antara minor dan kofaktor

Aij = (-1)i+j Mij

Mij = adalah minor dari unsur aij yang diperoleh dengan


cara menutup baris ke-I dan kolom ke-j dari determinan
|A|

Aij = adalah kofaktor dari unsur aij

Dengan demikian:

A11 = (-1)1+1M11 = (-1)2 M11 = +M11

A12 = (-1)1+2M12 = (-1)3 M12 = -M12

A13 = (-1)1+3M13 = (-1)4 M13 = +M13

Kofaktor Aij praktis adalah sama dengan minor Mij

itu sendiri jika I + j menghasilkan bilangan genap, dan Aij

adalah negatif dari Mij apabila I + j apabila menghasilkan


bilangan ganjil.

Penyelesaian determinan dalam notasi minor:

|A| = 𝑎11 M11 - 𝑎12 M12 + 𝑎13 M13 |A| = ∑𝑛𝑖=1 aij. Mij

Matematika Ekonomi dan Bisnis 409


|A| = 𝑎11 A11 + 𝑎12 A12 + 𝑎13 A13 |A| = ∑𝑛𝑖=1 aij. Aij

Cara penyelesaian determinan yang


dikembangkan oleh Laplace ini, dikenal dengan istilah
metode ekspansi dengan kofaktor, berlaku untuk
determinan berdimensi berapapun.

Contoh

1 2 3
|A| = [4 5 6]
7 8 9

5 6
M11 = [ ]=-3 A11 = (-1)2 (-3) = - 3
8 9

4 6
M12 = [ ]=-6 A12 = (-1)3 (-6) = 6
7 9

4 5
M13 = [ ]=-3 A13 = (-1)4 (-3) = - 3
7 8

|A| = 𝑎11 A11 + 𝑎12 A12 + 𝑎13 A13

|A| = 1. (-3) + 2. 6 + 3. (-3)

|A| = 0

Sifat-sifat Determinan Matriks

Determinan memiliki beberapa sifat khas


berkenaan dengan nilai numeriknya (Dumairy: 2007):

a. Nilai determinan dalah nol jika semua unsurnya sama


Matematika Ekonomi dan Bisnis 410
3 3 3
|A| = [3 3 3]
3 3 3
|A| = 27 + 27 + 27 – 27 – 27 – 27
|A| = 0

b. Nilai determinan dalah nol jika terdapat dua baris atau


dua kolom yang unsur-unsurnya sama
2 6 5
|A| = [1 8 4]
2 6 5
|A| = 80 + 48 + 30 – 80 – 30 – 48
|A| = 0

c. Nilai determinan dalah nol jika terdapat dua baris atau


dua kolom yang unsur-unsurnya sebanding
2 6 5
|A| = [1 8 4]
4 12 10
|A| = 160 + 96 + 60 – 160 – 60 – 96
|A| = 0

d. Nilai determinan dalah nol jika unsur-unsur pada salah


satu baris atau kolom semuanya nol

4 5 8
|A| = [72 1]
0 0 0

|A| = 0 + 0 + 0 – 0 – 0 – 0

|A| = 0

e. Nilai determinan tidak berubah jika semua baris dan


kolomnya saling bertukar letak. Dengan kata lain,

Matematika Ekonomi dan Bisnis 411


determinan dari matriks A sama dengan determinan
dari matriks ubahannya

2 6 5
|A| = [1 3 4]
7 8 9

|A| = 54 + 168 + 40 – 105 – 54 – 64

|A| = 39

2 1 7
|A’| = [6 3 8]
5 4 9

|A’| = 54 + 40 + 168 – 105 – 54 – 64

|A’| = 39

f. Nilai determinan berubah tanda (tetapi harga


mutlaknya tetap) jika dua baris atau dua kolomnya
bertukar letak
2 6 5
|A| = [1 3 4]
7 8 9
|A| = 54 + 168 + 40 – 105 – 54 – 64
|A| = 39

1 3 4
|B| = [2 6 5]
7 8 9
|B| = 54 + 105 + 64 – 168 – 54 – 40
|B| = -39

g. Determinan dari suatu matriks diagonal adalah hasil


kali unsur-unsur diagonalnya

Matematika Ekonomi dan Bisnis 412


2 0 0
|A| = [0 4 0]
0 0 5

|A| = 2.4.5

|A| = 40

h. Jika setiap unsur pada salah satu baris atau kolom


dikalikan dengan suatu bilangan, nilai determinannya
adalah sama dengan hasil kalinya dengan bilangan
tersebut

2 6 5
|A| = [13 4]
7 8 9

|A| = 54 + 168 + 40 – 105 – 54 – 64

|A| = 39

2 6 5
|A*| = [26 8]
7 8 9

|A*| = 108 + 336 + 80 – 210 – 108 – 128

|A*| = 78 = 2|A|

i. Jika semua unsur merupakan penjumlahan dari dua


bilangan atau lebih determinannya dapat dituliskan
sebagai penjumlahan dari dua determinan atau lebih
j. Jika nilai determinan dari suatu matriks sama dengan
nol, matriksnya dikatakan singular dan tidak memiliki
balikan (inverse). Jadi apabila |A| = 0, A merupakan
matriks singular dan A-1 tidak ada

Matematika Ekonomi dan Bisnis 413


k. Jika nilai determinan dari suatu matriks tidak sama
dengan nol, matriksnya dikatakan non-singular dan
memiliki balikan (inverse). Jadi apabila |A| ≠ 0, A
merupakan matriks non-singular dan A-1 ada
l. Pada penguraian determinan (ekspansi Laplace), nilai
determinan sama dengan nol jika unsur baris atau
kolom dikalikan dengan kofaktor unsur baris atau
kolom yang lain, tetapi tidak sama dengan nol jika
unsur-unsur baris atau kolom dikalikan dengan
kofaktor unsur baris atau kolom itu sendiri

2. Pengembalian Matriks (Invers)


Membalik sebuah matriks berarti mencari suatu
matriks balikan yang apabila dikalikan dengan matriks
aslinya akan menghasilkan matriks satuan (Dumairy:
2007). Invers matriks A adalah matriks balikan dari A. Hal
ini dapat disimbolkan dengan A-1. Formulasi dari matriks
invers dinyatakan sebagai berikut (Supangat, 2006).

1
A-1 = |A| adj (A)

Keterangan:

|A| = determinan A

adj A = adjoin A = tranpose dari matriks kofaktor

Karena invers matriks A adalah kebalikan dari


matriks A-nya, hasil perkalian antara matriks A dengan

Matematika Ekonomi dan Bisnis 414


inversnya maka akan menghasilkan matriks identitas
(Supangat, 2006).

A-1 . A = I

Matriks balikan hanya terdapat pada matriks


matriks yang berbentuk bujursangkar. Akan tetapi
sebagaimana telah disinggung sebelumnya bahwa tidak
semua matriks bujursangkar mempunyai balikan. Hanya
matriks-matriks bujursangkar nonsingular
(determinannya ≠ 0) yang memiliki balikan.

a. Pembalikan Matriks Berordo 2x2


Apabila B adalah balikan dari A, maka untuk
dapat membentuk B harus diperoleh terlebih dahulu
unsur-unsurnya atau bij. Nilai bij dapat dihitung
berdasarkan penemuan seperti diuraikan seperti
berikut:
𝑎11 𝑎12
Apabila A = [𝑎 𝑎22 ]
21

dan balikannya dilambangkan dengan A-1 = B =


𝑏11 𝑏12
[ ]
𝑏21 𝑏22
maka menurut definis AB = I haruslah
𝑎11 𝑎12 𝑏11 𝑏12 1 0
[𝑎 𝑎22 ] [𝑏21 ]=[ ]
21 𝑏22 0 1
atau
𝑎11 𝑏11 + 𝑎12 𝑏21 𝑎11 𝑏12 + 𝑎12 𝑏22 1 0
[ ]=[ ]
𝑎21 𝑏11 + 𝑎22 𝑏21 𝑎21 𝑏12 + 𝑎22 𝑏22 0 1
𝑎11 𝑏11 + 𝑎12 𝑏21 = 1 𝑎11 𝑏12 + 𝑎12 𝑏22 = 0
Matematika Ekonomi dan Bisnis 415
𝑎21 𝑏11 + 𝑎22 𝑏21 = 0 𝑎21 𝑏12 + 𝑎22 𝑏22 = 1

Dengan menyelesaikan keempat persamaan ini,


secara serempak untuk masing-masing bij diperoleh:
𝑎22
𝑏11 =
𝑎11 𝑎22 −𝑎21 𝑎12
−𝑎12
𝑏12 =
𝑎11 𝑎22 −𝑎21 𝑎12
−𝑎21
𝑏21 =
𝑎11 𝑎22 −𝑎21 𝑎12
𝑎22
𝑏22 =
𝑎11 𝑎22 −𝑎21 𝑎12
Perhatikan bahwa faktor pembaginya adalah
determinan |A|
𝑎11 𝑎12
|A| = [𝑎 𝑎22 ] = 𝑎11 𝑎22 − 𝑎21 𝑎12
21

𝑎22 −𝑎12 −𝑎21


𝑏11 = 𝑏12 = 𝑏21 =
|A| |A| |A|
𝑎11
𝑏22 =
|A|

Hal ini berarti jika pembagian nol atau |A| = 0, bij


tidak terdefinisi dan konsekuensinya matriks balikan B
atau A-1 tidak dibentuk. Itulah alasan bahwa matriks A
tidak mempunyai balikan jika |A| = 0
Contoh

8 4
Tentukan balikan dari matriks A = [ ]
5 3

Matematika Ekonomi dan Bisnis 416


8 4
|A| = [ ] = 4, berarti A non-singular dan A-1 ada
5 3

𝑎22 3
𝑏11 = = = 0.75
|A| 4

−𝑎21 −5
𝑏21 = = = -1.25
|A| 4

−𝑎12 −4
𝑏12 = = = -1
|A| 4

𝑎11 8
𝑏22 = = =2
|A| 4

8 4 -1 0.75 −1
Jadi A-1 = B = [ ] =[ ]
5 3 −1.25 2

8 4
Tentukan balikan dari matriks A = [ ]
6 3

8 4
|A| = [ ] = 0, berarti A singular dan A-1 tidak ada
6 3

b. Pembalikan Matriks Berordo Lebih Tinggi


Pembalikan matriks yang berordo lebih tinggi
pada prinsipnya sama seperti pembalikan matriks
berordo 2x2
𝑎11 ⋯ 𝑎1𝑛
Andaikan A = [ ⋮ ⋱ ⋮ ]
𝑎𝑛1 ⋯ 𝑎𝑚𝑛
dan balikannya A-1 = B, menurut definisi AB = I

Matematika Ekonomi dan Bisnis 417


𝑎11 ⋯ 𝑎1𝑛 𝑏11 ⋯ 𝑏1𝑛 1 ⋯ 0
[ ⋮ ⋱ ⋮ ][ ⋮ ⋱ ⋮ ] = [⋮ 1 ⋮]
𝑎𝑛1 ⋯ 𝑎𝑚𝑛 𝑏𝑛1 ⋯ 𝑏𝑚𝑛 0 ⋯ 1
𝑎11 𝑏11 + ⋯ + 𝑎1𝑛 𝑏𝑛1 ⋯ 𝑎11 𝑏1𝑛 + ⋯ + 𝑎1𝑛 𝑏𝑛𝑛
[ ⋮ ⋱ ⋮ ] =
𝑎𝑛1 𝑏11 + ⋯ + 𝑎𝑛𝑛 𝑏𝑛1 ⋯ 𝑎𝑛1 𝑏1𝑛 + ⋯ + 𝑎𝑛𝑛 𝑏𝑛𝑛
1 ⋯ 0
[⋮ 1 ⋮]
0 ⋯ 1
𝑐11 ⋯ 𝑐1𝑛 1 ⋯ 0
[ ⋮ ⋱ ⋮ ] [ ⋮ 1 ⋮ ] = cik = ∑𝑛𝑗=𝑖 aij. bjk
𝑐𝑛1 ⋯ 𝑐𝑚𝑛 0 ⋯ 1
cik = 1 jika i = k dimana i = 1,2, … n
cik = 0 jika i ≠ k k = 1,2, … n
dengan cara ini, untuk menentukan sebanyak n2
unsur-unsur matriks balikannya (bij) terdapat n2
persamaan mengandung bij yang harus diselesaikan.
Jadi, jika matriks yang hendak dibalik berordo 4x4,
berarti terdapat 42 unsur matriks balikan yang sama
harus dicari. Untuk itu, terdapat 42 persamaan (yang
mengandung unsur-unsur matriks balikan) yang harus
diselesaiakan.

c. Pembalikan Matriks dengan Adjoin dan


Determinan
Membalik sebuah matriks dapat pula dilakukan
dengan menggunakan adjoin dan determinan dari
matriks yang bersangkutan. Hubungan suatu matriks
bujursangkar yang non-singular dengan adjoin dan
determinannya adalah:

Matematika Ekonomi dan Bisnis 418


𝐴𝑑𝑗 𝐴
A-1 =
|A|

Berdasarkan hubungan ini, terlihat A-1 ada atau


dapat dibentuk jika dan hanya jika |A| ≠ 0

d. Sifat-sifat Balikan
Balikan-balikan matriks mempunyai sifat khas
(Dumairy: 2007), yaitu:
1) Balikan dari suatu matriks balikan adalah matriks
aslinya, [A-1]-1 = A
2) Determinan dari suatu matriks balikan sama
dengan kebalikan dari determinan matriks aslinya,
1
[A-1] =
|A|

3) Balikan dari suatu matriks ubahan sama dengan


ubahan dari matriks balikannya [A’]-1 = [A-1]’
4) Balikan dari perkalian dua buah matriks sama
denhan perkalian matriks-matriks balikannya
dengan urutan terbalik, [AB]-1 = B-1A-1
5) Balikan dari matriks satuan adalah matriks satuan
itu sendiri. I-1 = I

3. Penyelesaian Persamaan Linier Dengan


Menggunakan Determinan Matriks
Teori matriks dapat dimanfaatkan untuk
menyelesaikan sistem persamaan linier. Untuk mencari
akar-akar dari persamaan linier menggunakan cara

Matematika Ekonomi dan Bisnis 419


determinan terlebih dahulu bentuk persamaan linier
dirubah menjadi bentuk matriks sebagai berikut:

ax + by = c

dx + ey = f

𝑎 𝑏 𝑐
bentuk matriksnya adalah [ ][ ]
𝑑 𝑒 𝑓

untuk mencari variabel x:

𝑐 𝑏
𝐷𝑥 [ ] 𝑐𝑒−𝑓𝑏
𝑓 𝑒
x= = 𝑎 𝑏 =
𝐷 [ ] 𝑎𝑒−𝑑𝑏
𝑑 𝑒

dimana: D = Determinan matriks koefisien

Dx =Determinan matriks dengan


menggantikan variabel x dengan
konstanta

untuk mencari variabel y:

𝑎 𝑐
𝐷𝑦 [𝑑 𝑓] 𝑎𝑓−𝑑𝑐
y= = 𝑎 𝑏 =
𝐷 [ ] 𝑎𝑒−𝑑𝑏
𝑑 𝑒

dimana: D = Determinan matriks koefisien

Dy = Determinan matriks dengan


menggantikan variabel y dengan konstanta

Matematika Ekonomi dan Bisnis 420


Contoh

Dengan cara determinan, carilah nilai variabel-


variabel x dan y yang memnuhi persamaan 2x + 3y = 21
dan x + 4y = 23

Penyelesaian:
2 3 21
2x + 3y = 21 bentuk matriksnya [ ][ ]
1 4 23
x + 4y = 23
untuk mencari variabel x:

21 3
𝐷𝑥 [ ] 21.4−23.3 84−69 15
23 4
x= = 2 3 = = = =3
𝐷 [ ] 2.4−1.3 8−3 5
1 4

untuk mencari variabel y:


2 21
𝐷𝑦 [ ] 2.23−1.21 46−21 25
1 23
y= = 2 3 = = = =5
𝐷 [ ] 2.4−1.3 8−3 5
1 4

Jadi, nilai x dan y yang memenuhi persamaan 2x + 3y =


21 dan x + 4y = 23 adalah x = 3 dan y = 5

C. Latihan

1. Tentukan determinan dari matriks di bawah ini:


2 4 7
−2 −3
A=[ ] B = [−1 3 2]
4 5
4 −2 0
3 5 6
2. Jika diketahui matriks A = [4 −2 10]
5 6 8

Matematika Ekonomi dan Bisnis 421


Tentukan determinan dari matriks A serta invers
matriksnya jika ada!
3. Dengan menggunakan cara determinan, selesaikan
persamaan linier x – 5y = 13 dan x + 2y = 8!

D. Referensi

Al-Arif, M. Nur Rianto, 2013. “Matematika Terapan Untuk


Ekonomi”. Bandung: Pustaka Setia.

Dumairy. 2017. “Matematika Terapan Untuk Bisnis dan


Ekonomi”. Edisi 2003/2004. Cet. 12. Yogyakarta:
BPFE.

Siliean, S. 2011. “Matematika Untuk Bisnis dan Ekonomi”.


Jakarta: Mitra Wacana Media.

Supangat. Andi. 2006. “Matematika Terapan Untuk Ekonomi


dan Bisnis”. Jakarta: Kencana.

Sunyoto, Danang. 2007. “Matematika Ekonomi”. Yogyakarta:


Ardana.

Matematika Ekonomi dan Bisnis 422

Anda mungkin juga menyukai