A. Permintaan
Dari Tabel diatas dibaca, apabila harga satu unit sabun Rp 1000, maka Ana
akan membeli sebesar 6 unit, Budi membeli 5 unit dan Cica akan membeli
sebanyak 5 unit. Jumlah keseluruhan permintaan pasar adalah 16 unit, yang
merupakan penjumlahan pembelian Ana, Budi dan Cica. Jika harga naik
menjadi Rp 1500 per unit maka Ana akan membeli 5 unit, Budi membeli 3 unit
dan Cica membeli 4 unit. Jumlah keseluruhan permintaan pasar adalah 12
unit, demikian seterusnya. Kemudian apabila kurva permintaan ini kita
gambarkan dalam suatu grafik maka akan didapat hasil seperti dibawah ini
P/unit (Rp)
3000 *E
2500 *D
2000 *C
1500 *B
1000 *A
500
Q (unit)
0 5 10 15 20
Kurva Permintaan Pasar
Permintaan akan suatu barang merupakan fungsi dari harga barang itu
sendiri (Ps), selera (S), harga barang-barang lain baik pelengkap maupun
pengganti (Pl), pendapatan konsumen (Y), banyaknya konsumen di pasar
(Pop), ekspektasi konsumen akan harga-harga barang dan pendapatan di
masa depan (E). Apabila terjadi perubahan dari faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan maka akan terjadi pergerakan kurva permintaan.
Ada dua pergerakan pada kurva permintaan, Pertama, pergerakan sepanjang
kurva permintaan (move) , dimana pergerakan ini dipengaruhi oleh harga
barang itu sendiri, apabila harga naik maka permintaan akan turun demikian
sebaliknya. Kedua, pergeseran kurva permintaan, yaitu dipengaruhi oleh
faktor selain harga barang itu sendiri. Misalnya terjadi perubahaan selera,
apabila selera masyarakat terhadap suatu produk meningkat maka akan
menggeser kurva permintaan ke kanan, walaupun tidak terjadi perubahan
harga. Dalam menganalisis kurva permintaan ada istilah ceteris paribus.
Istilah ini diartikan faktor-faktor lainnya tetap. Misalnya permintaan terhadap
sabun dipengaruhi oleh harga sabun tersebut, ceteris paribus. Artinya faktor-
faktor diluar harga sabun dianggap tetap.
B. Penawaran
Apabila harga yang terjadi di pasar adalah Rp 1000 per unit maka produsen
hanya mau menjual sebesar 6 unit, jika harga yang terjadi adalah Rp 1500 per unit
maka produsen mau menawarkan sebesar 8 unit, dan seterusnya. Dalam hal ini,
makin tinggi harga yang terjadi di pasar maka semakin besar jumlah yang
ditawarkan oleh produsen. Apabila digambarkan dalam suatu grafik adalah seperti
yang terlihat pada gambar dibawah ini
P/unit (Rp)
3000 *
2500 *
2000 *
1500 *
1000 *
500
Q (unit)
0 5 10 15 20
Kurva Penawaran
3000 *
2500 *
2000 *
1500 *
1000 *
500
Q (unit)
0 5 10 15 20
Kurva Keseimbangan Pasar
P S
P2 E2
P1 E1
D2
D1
O Q1 Q2 Q
Keseimbangan awal adalah E1 dimana harga keseimbangan yang
terjadi adalah P1 dan kuantitas keseimbangan adalah Q1. Jika teerjadi
peningkatan permintaan yang digambarkan oleh pergeseran kurva
permintaan dari dari D1 menjadi D2, maka keseimbangan akan bergeser ke
E2. Pada keseimbangan baru ini harga keseimbangan adalah P2 dan
kuantitas keseimbangan adalah Q2. Dalam hal ini terjadi kenaikan harga
dan kuantitas
Seringkali perubahan kekuatan pasar, yaitu permintaan dan
penawaran pasar terjadi bersama-sama. Bila terjadi kenaikan pada kurva
permintaan dan kurva penawaran maka akibatnya kuantitas keseimbangan
akan naik. Sedangkan harga keseimbangan bisa mengalami kenaikan atau
penurunan. Bila kenaikan permintaan lebih dominan maka harga akan naik.
Bila kenaikan penawaran lebih dominan maka harga keseimbangan akan
turun. Sewaktu terjadi penurunan kurva permintaan dan penawaran, maka
kuantitas keseimbangan akan berkurang sedangkan efeknya terhadap harga
keseimbangan tergantung pada mana yang lebih dominan penurunannya.
Bila penurunan permintaan lebih dominan daripada penurunan penawaran
maka harga keseimbangna akan mengalami penurunan, sedangkan bila
penurunan penawaran lebih dominan daripada permintaan maka harga
keseimbangan akan mengalami kenaikan.
Pada kasus penurunan kurva permintaan disertai dengan kenaikan
penawaran, harga keseimbangan akan mengalami penurunan sedangkan
efeknya terhadap kuantitas keseimbangan tergantung pada mana yang lebih
dominan, apakah kenaikan penawaran atau penurunan permintaan. Bila
kenaikan penawaran lebih dominan daripada penurunan permintaan maka
kuantitas keseimbangan akan naik. Sebaliknya bila penurunan permintaan lebih
dominan kuantitas keseimbangan akan turun.
Model analisis permintaan dan penawaran dapat digunakan untuk
menganalisis efek kebijakan harga oleh pemerintah atas suatu atau beberapa harga.
Misalnya pemerintah melakukan kebijakan pengendalian harga berupa harga
minimum untuk mencapai tujan tertentu. Untuk menjamin pasokan produk pertanian,
pemerintah mungkin menetapkan harga lebih tinggi daripada harga keseimbangan
yang ditentukan oleh pasar sehingga terjadi kelebihan produksi. Pemerintah harus
membeli dan menyimpan kelebihan produksi pertanian tersebut, dengan kata lain
pemerintah memberikan subsidi kepada para petani sebesar selisih antara harga
dukungan dengan harga keseimbangan.
Elastisitas Permintaan
Ada dua konsep penghitungan elastisitas yaitu elastisitas titik dan elastisitas
busur. Pertama, elastisitas titik adalah elastisitas yang dihitung pada suatu titik.
Kedua, elastisitas antar dua titik (elastisitas busur) dari titik A ke tiitk B adalah:
Q A QB PA PB
Ed = :
Q A PA
Misalkan harga suatu barang pada titik A Rp 1500 dapat 3 bila harga turun menjadi
Rp 1200 pada titik B barang yang diminta sebesar 4. Berapa besarnya elastisitas
busur dari titik A ke titik B? Dan berapa besarnya elastisitas titik tengah dari titik A ke
titik B?
Rp
A
1500 * B
1200 *
900
600
300
Q
0 1 2 3 4 5
3 4 1500 1200
Ed = :
3 1500
1 300
= :
3 1500
1 1 5
=- : =-
3 5 3
(3 4) (1500 1200)
Ed = :
(3 4) / 2 (1500 1200) / 2
( 1) 300
Ed = :
(7) / 2 ( 2700) / 2
( 1) 300
Ed = :
3,5 1350
Ed = -(1/3,5) : (0,22)
Ed = - 1,298
Harga (P) D ST
E2 S
5
4 E1
0
1 2 3 4 Kuantitas (Q)
Pengenaan pajak berupa cukai rokok oleh pemerintah
Besarnya bagian pajak yang ditanggung konsumen dan produsen tergantung
pada elastisitas permintaan dan penawaran. Semakin elastis kurva penawaran atau
semakin inelastis kurva permintaan maka semakin besar bagian beban pajak yang
ditanggung konsumen. Sebaliknya semakin inelastic kurva penawaran atau semakin
elastis kurva permintaan maka semakin besar beban pajak ditanggung oleh
produsen. Jadi kurva yang elastislah baik kurva permintaan atau penawaran akan
menanggung bagian lebih kecil beban pajak yang dikenakan. Pada kurva inelastic
sempurna apakah kurva permintaan atau penawaran maka konsumen atau produsen
akan menaggung beban pajak sepenuhnya.
Campur tangan pemerintah selain lewat pajak dapat juga berupa pemberian
subsidi (pengenaan pajak negative). Efek pemberian subsidi yaitu konsumen dan
produsen memperoleh manfaat penerimaan. Bagian manfaat yang diperoleh
konsumen dan produsen tergantung pada elastisitas kurva permintaan dan
penawaran. Semakin elastis kurva permintaan maka semakin kecil manfaat yang
diperoleh oleh konsumen dan semakin besar manfaat yang diperoleh oleh produsen
dari pemberian subsidi. Bila kurva penawaran lebih elastis daripada kurva
permintaan maka bagian manfaat subsidi yang diperoleh oleh konsumen lebih besar
daripada yang diperoleh oleh produsen.
Analisis elastisitas permintaan dan penawaran dalam hubungannya dengan
pengenaan pajak dan pemberian subsidi memberikan implikasi kebijakan tertentu.
Bila tujuan pengenaan pajak untuk memperoleh pendapatan bagi pemerintah maka
cara yang paling efektif dengan mengenakan pajak atas barang-barang yang
permintaannya inelastis. Semakin inelastic permintaan maka semakin kecil efek
pengenaan pajak tersebut atas penurunan kuantitas keseimbangan sehingga
diperoleh pendapatan yang besar. Sebaliknya bila pengenaan pajak pada barang-
barang yang elastisitas permintaanya besar (beban pajak lebih banyak ditanggung
oleh produsen) maka kebijakan ini akan menurunkan output dan kesempatan kerja
dan mengakibatkan pengangguran tenaga kerja dan faktor produksi lain. Selain itu
penerimaan pendapatan pemerintah akan kecil akibat dari penurunan cukup besar
dalam kuantitas keseimbangan output yang diproduksi dan dijual.
Pada pasar persaingan murni, masing-masing perusahan menawarkan
barang yang sama dan homogen, terdapat banyak sekali penjual dan pembeli.
Output yang diproduksi dan ditawarkan oleh seorang produsen individual di pasar iin
sangat kecil hingga ia tidak bisa mempengaruhi harga. Kurva permintaan yang
dihadapai oleh sebuah perusahaan pesaing murni merupakan garis mendatar dan
koefisien elastisitasnya tak terhingga. Sedangkan kurva permintaan pasar berlereng
menurun dan kurva penawaran pasar berlereng menanjak. Pada harga pasar
keseimbangan para produsen individual bisa menjual kuantitas berapapun yang
diproduksi dan ditawarkan. Sedangkan secara individual tidak bisa mempengaruhi
harga keseimbangan pasar dengan mengubah kuantitas yang diproduksi atau
ditawarkan.
Pada pasar persaingan tidak sempurna, terdapat beberapa perusahan
produsen saja yang produknya tidak sepenuhnya homogen tau dibedakan oleh
konsumen pembeli karena kemasan, advertensi, syarat-syarat penyerahan dan
pembayaran. Kuantitas output masing-masing produsen di pasar tersebut cukup
besar dibandingkan dengan output keseluruhan industri hingga perubahan output
perusahaan individual pesaing tak sempurna dapat mempengaruhi harga. Kurva
permintaan yang dihadapi oleh perusahaan produsen pesaing tak sempurna
berlereng menurun seperti juga bentuk kurva permintaan pasar namun bentuknya
lebih landai.