Anda di halaman 1dari 9

HARGA DAN ELASTISITAS

A. Permintaan

Permintaan dalam pengertian ilmu ekonomi adalah suatu skedul, daftar,


fungsi atau kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang
ingin dan mampu konsumen membeli pada berbagai tingkat harga. Secara
umum kurva permintaan menunjukkan hubungan terbalik antara harga
dengan kuntitas barang yang diminta (kecuali dalam kasus seperti barang
inferior dan barang giffen berbentuk lain). Artinya adalah apabila harga naik
maka permintaan akan turun, dan sebaliknya apabila harga turun maka
permintaan akan meningkat. Hubungan terbalik antaar harga barang dengan
jumlah yang diminta disebut Hukum Permintaan (the law of demand). Skedul
permintaan pasar (market demand) diperoleh dengan menjumlahkan
kuantitas yang diminta oleh semua permintaan konsumen individual
(individual demand) pada berbagai tingkat harga. Berikut ini akan dberikan
contoh hipotesis permintaaan pasar sabun.

Tabel 1.1 Skedul Permintaan Sabun

Harga/unit Jumlah sabun yang diminta Ket.


(Rupiah) (unit)
Ana Budi Cica Pasar
1000 6 5 5 16 A
1500 5 3 4 12 B
2000 4 3 3 10 C
2500 4 2 2 8 D
3000 3 1 1 5 E

Dari Tabel diatas dibaca, apabila harga satu unit sabun Rp 1000, maka Ana
akan membeli sebesar 6 unit, Budi membeli 5 unit dan Cica akan membeli
sebanyak 5 unit. Jumlah keseluruhan permintaan pasar adalah 16 unit, yang
merupakan penjumlahan pembelian Ana, Budi dan Cica. Jika harga naik
menjadi Rp 1500 per unit maka Ana akan membeli 5 unit, Budi membeli 3 unit
dan Cica membeli 4 unit. Jumlah keseluruhan permintaan pasar adalah 12
unit, demikian seterusnya. Kemudian apabila kurva permintaan ini kita
gambarkan dalam suatu grafik maka akan didapat hasil seperti dibawah ini

P/unit (Rp)

3000 *E
2500 *D
2000 *C
1500 *B
1000 *A
500
Q (unit)
0 5 10 15 20
Kurva Permintaan Pasar

Banyak faktor yang menentukan permintaan suatu barang. Faktor


utama yang mempengaruhi permintaaan terhadap suatu barang adalah harga
barang itu sendiri. Selain itu permintaan terhadap suatu barang juga
dipengaruhi oleh faktor selera, banyaknya konsumen individual di pasar,
pendapatan, harga barang-barang lain, baik yang merupakan barang
pengganti (substituion goods) maupun barang pelengkap (complementery
goods), dan ekspektasi konsumen akan harga-harga dan pendapatan di
masa depan.

Fungsi permintaan secara lengkap ditulis sebagai berikut:

D= f(Ps, S, Pl, Y, Pop, E)

Permintaan akan suatu barang merupakan fungsi dari harga barang itu
sendiri (Ps), selera (S), harga barang-barang lain baik pelengkap maupun
pengganti (Pl), pendapatan konsumen (Y), banyaknya konsumen di pasar
(Pop), ekspektasi konsumen akan harga-harga barang dan pendapatan di
masa depan (E). Apabila terjadi perubahan dari faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan maka akan terjadi pergerakan kurva permintaan.
Ada dua pergerakan pada kurva permintaan, Pertama, pergerakan sepanjang
kurva permintaan (move) , dimana pergerakan ini dipengaruhi oleh harga
barang itu sendiri, apabila harga naik maka permintaan akan turun demikian
sebaliknya. Kedua, pergeseran kurva permintaan, yaitu dipengaruhi oleh
faktor selain harga barang itu sendiri. Misalnya terjadi perubahaan selera,
apabila selera masyarakat terhadap suatu produk meningkat maka akan
menggeser kurva permintaan ke kanan, walaupun tidak terjadi perubahan
harga. Dalam menganalisis kurva permintaan ada istilah ceteris paribus.
Istilah ini diartikan faktor-faktor lainnya tetap. Misalnya permintaan terhadap
sabun dipengaruhi oleh harga sabun tersebut, ceteris paribus. Artinya faktor-
faktor diluar harga sabun dianggap tetap.

B. Penawaran

Penawaran merupakan kurva yang menunjukkan berbagai kuantitas yang


produsen ingin dan mampu memproduksi dan menawarkan di pasar pada setiap
tingkat harga selama suatu periode. Hubungan positif antara harga barang dengan
jumlah yang ditawarkan disebut dengan hukum penawaran. Bila harga naik maka
kuantitas yang ditawarkan naik dan bila harga turun maka kuantitas yang ditawarkan
turun. Kurva penawaran pasar adalah penjumlahan secara horizontal kurva-kurva
penawaran produsen individual.

Tabel 1.2 Skedul Penawaran Sabun

Harga/unit Jumlah yang ditawarkan


(Rupiah) (unit)
1000 6
1500 8
2000 10
2500 13
3000 15

Apabila harga yang terjadi di pasar adalah Rp 1000 per unit maka produsen
hanya mau menjual sebesar 6 unit, jika harga yang terjadi adalah Rp 1500 per unit
maka produsen mau menawarkan sebesar 8 unit, dan seterusnya. Dalam hal ini,
makin tinggi harga yang terjadi di pasar maka semakin besar jumlah yang
ditawarkan oleh produsen. Apabila digambarkan dalam suatu grafik adalah seperti
yang terlihat pada gambar dibawah ini

P/unit (Rp)

3000 *
2500 *
2000 *
1500 *
1000 *
500
Q (unit)
0 5 10 15 20
Kurva Penawaran

Kurva penawaran barang menunjukkan hubungan antara kuantitas


yang ditawarkan dengan harganya yang dibuat berdasarkan angggapan
bahwa faktor-faktor lain diluar harga dianggap tetap. Jika salah satu atau
bebrapa faktor bukan harga yang mempengaruhi penawaran berubah maka
kurva penawaran akan bergeser. Selain harga sendiri yang mempengaruhi
penawaran, faktor-faktor lainnya adalah teknik produksi yang digunakan,
harga input, harga barang-barang lain, ekspektasi harga di masa depan,
banyaknya pembeli di pasar, dan pajak atau subsidi.

 Penentuan Harga dan Kuantitas Keseimbangan

Mekanisme pasar menunjukkan bahwa harga serta kuantitas keseimbangan


yang ditentukan oleh penawaran dan permintaan pasar.

Tabel 1.3 Skedul Permintaan dan Penawaran Sabun

Harga/unit Jumlah yang diminta Jumlah yang ditawarkan


(Rupiah) (unit) (unit)
1000 16 6
1500 12 8
2000 10 10
2500 8 13
3000 5 15
P/unit (Rp)

3000 *
2500 *
2000 *
1500 *
1000 *
500
Q (unit)
0 5 10 15 20
Kurva Keseimbangan Pasar

Efek perubahan permintaan terhadap harga dan kuantitas


keseimbangan sebagai berikut: Pertama, Bila permintaan naik (terjadi
pergeseran kurva permintaan ke kanan atas), sementara penawaran konstan
maka harga dan kuantitas keseimbangan akan naik. Kedua. bila permintaan
turun (terjadi pergeseran kurva permintaan ke kiri bawah), sedangkan
penawaran tetap maka harga dan kuantitas keseimbangan pasar keduanya
akan turun. Ketiga, Kenaikan penawaran (kurva penawaran bergeser ke
kanan bawah) sementara permintaan tetap menyebabkan harga
keseimbangan turun dan kuantitas keseimbangan naik. Sedangkan
penurunan penawaran (kurva penawaran bergeser ke kiri atas) dan
permintaan tetap menyebabkan kenaikan harga keseimbangan dan
penuranan kuantitas keseimbangan. Untuk Ilustrasi perhatikan efek
perubahan pertama

P S

P2 E2
P1 E1

D2
D1

O Q1 Q2 Q
Keseimbangan awal adalah E1 dimana harga keseimbangan yang
terjadi adalah P1 dan kuantitas keseimbangan adalah Q1. Jika teerjadi
peningkatan permintaan yang digambarkan oleh pergeseran kurva
permintaan dari dari D1 menjadi D2, maka keseimbangan akan bergeser ke
E2. Pada keseimbangan baru ini harga keseimbangan adalah P2 dan
kuantitas keseimbangan adalah Q2. Dalam hal ini terjadi kenaikan harga
dan kuantitas
Seringkali perubahan kekuatan pasar, yaitu permintaan dan
penawaran pasar terjadi bersama-sama. Bila terjadi kenaikan pada kurva
permintaan dan kurva penawaran maka akibatnya kuantitas keseimbangan
akan naik. Sedangkan harga keseimbangan bisa mengalami kenaikan atau
penurunan. Bila kenaikan permintaan lebih dominan maka harga akan naik.
Bila kenaikan penawaran lebih dominan maka harga keseimbangan akan
turun. Sewaktu terjadi penurunan kurva permintaan dan penawaran, maka
kuantitas keseimbangan akan berkurang sedangkan efeknya terhadap harga
keseimbangan tergantung pada mana yang lebih dominan penurunannya.
Bila penurunan permintaan lebih dominan daripada penurunan penawaran
maka harga keseimbangna akan mengalami penurunan, sedangkan bila
penurunan penawaran lebih dominan daripada permintaan maka harga
keseimbangan akan mengalami kenaikan.
Pada kasus penurunan kurva permintaan disertai dengan kenaikan
penawaran, harga keseimbangan akan mengalami penurunan sedangkan
efeknya terhadap kuantitas keseimbangan tergantung pada mana yang lebih
dominan, apakah kenaikan penawaran atau penurunan permintaan. Bila
kenaikan penawaran lebih dominan daripada penurunan permintaan maka
kuantitas keseimbangan akan naik. Sebaliknya bila penurunan permintaan lebih
dominan kuantitas keseimbangan akan turun.
Model analisis permintaan dan penawaran dapat digunakan untuk
menganalisis efek kebijakan harga oleh pemerintah atas suatu atau beberapa harga.
Misalnya pemerintah melakukan kebijakan pengendalian harga berupa harga
minimum untuk mencapai tujan tertentu. Untuk menjamin pasokan produk pertanian,
pemerintah mungkin menetapkan harga lebih tinggi daripada harga keseimbangan
yang ditentukan oleh pasar sehingga terjadi kelebihan produksi. Pemerintah harus
membeli dan menyimpan kelebihan produksi pertanian tersebut, dengan kata lain
pemerintah memberikan subsidi kepada para petani sebesar selisih antara harga
dukungan dengan harga keseimbangan.

 Elastisitas Permintaan

Saudara mahasiswa elastisitas permintaan adalah respon yang dinyatakan


dalam perubahan jumlah yang diminta terhadap perubahan harga. Bila para pembeli
secara relative responsive terhadap perubahan harga disebut dengan permintaan
yang elastis. Bila respon jumlah yang diminta kecil terhadap perubahan harga
disebut dengan permintaan yang kurang elastis (inelastis). Bila terjadi perubahan
harga sedikit saja menyebabkan perubahan jumlah yang diminta secara tak
terhinggga disebut dengan permintaan elastis sempurna. Bila perubahan harga
sebesar berapapun tak menyebabkan perubahan kuantitas yang diminta disebut
dengan permintaan inelastic sempurna.

 Persentaseperubahankuntitasyan g dim int a 


Ed =  
 Persenatseperubahanh arg a 
Atau
 Q / Q   Q   P 
Ed =   =  : 
 P / P   Q   P 
 Q   P 
=  x  
 P   Q 

Ada dua konsep penghitungan elastisitas yaitu elastisitas titik dan elastisitas
busur. Pertama, elastisitas titik adalah elastisitas yang dihitung pada suatu titik.
Kedua, elastisitas antar dua titik (elastisitas busur) dari titik A ke tiitk B adalah:

 Q A  QB   PA  PB 
Ed =  :  
 Q A   PA 
Misalkan harga suatu barang pada titik A Rp 1500 dapat 3 bila harga turun menjadi
Rp 1200 pada titik B barang yang diminta sebesar 4. Berapa besarnya elastisitas
busur dari titik A ke titik B? Dan berapa besarnya elastisitas titik tengah dari titik A ke
titik B?
Rp
A
1500 * B
1200 *
900
600
300
Q
0 1 2 3 4 5

Besarnya elastisitas busur dari titik A ke titik B adalah:


 Q A  QB   PA  PB 
Ed =  :  
 Q A   PA 

 3  4  1500  1200 
Ed =  :
 3   1500 
  1  300 
=  :
 3  1500 
1 1 5
=- : =-
3 5 3

Elastisitas titik tengah dari titik A ke titik B yaitu:


 Q A  QB   PA  PB 
Ed =  :  
 (Q A  Q B ) / 2   ( PA  PB ) / 2 

 (3  4)   (1500  1200) 
Ed =   :  
 (3  4) / 2   (1500  1200) / 2 

 ( 1)   300 
Ed =   :  
 (7) / 2   ( 2700) / 2 

 ( 1)   300 
Ed =   :  
 3,5  1350 

Ed = -(1/3,5) : (0,22)
Ed = - 1,298

Nilai Ed mempunyai tanda negative menunjukkan hubungan yang terbalik


antara harga dengan jumlah yang diminta (lereng menuurn kurva permintaan).
Tanda negatif dapat dihilangkan dengan memberikan tanda absolut pada koefisien
Ed= I...I

Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan adalah


substitubilitas, proporsi pendapatan yang dibelanjakan pada barang tersebut, jenis
barang, dan lamanya periode waktu.
 Elastisitas Penawaran

Faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran adalah lamanya waktu


para produsen bereaksi terhadap perubahan harga, derajat penggantian faktor
produksi antar proses suatu barang dengan proses produksi barang-barang lain,
tingkat perkembangan teknologi. Elastisitas penawaran dalam hubungannya dengan
periode pasar dapat dibedakan menjadi penawaran jangka sangat pendek, jangka
pendek dan jangka panjang.
Jangka sangat pendek. Jangka yang sangat pendek sehingga tak ada waktu
bagi produsen bereaksi menaikkan produksi bila ada kenaikan permintaan. Dalam
jangka waktu ini, kurva penawaran sudah tertentu yaitu inelastis sempurna dan
berbentuk tegak lurus. Kenaikan permintaan menyebabkan harga naik dan kenaikan
harga berfungsi sebgai penjatah yaitu hanya mereka yang bersedia dan mampu
membayar harga lebih tinggi dapat membeli. Kuantitas yang diminta tetap sama
besar dengan kuantitas yang ditawarkan.
Jangka pendek. Dalam jangka pendek, kapasitas produksi perusahan sudah
tertentu dan tidak dapat diubah. Di sini kurva penawaran lebih elastis yaitu kurva
yang berlereng cukup curam dan tidak merupakan garis tegak lurus. Bila terjadi
kenaikan permintaan maka harga dan kuantitas keseimbangan naik.
Jangka panjang. Dalam jangka panjang, perusahaan mempunyai cukup
waktu untuk mengubah (menambah atau mengurangi) skala pabrik. Di samping itu
perusahaan-perusahaan baru mungkin akan masuk ke dalam industri dan
perusahaan-perusahaan yang sudah ada bisa keluar dari industri yang
bersangkutan. Dalam jangka panjang kurva penawaran lebih elastis dan berbentuk
lebih landai daripada kurva penawaran jangka pendek. Ketika ada kenaikan
permintaan harga dan kuantitas keseimbangan akan naik, kenaikan harga lebih kecil
dan kenaikan kuantitas lebih besar dibandingkan dengan kasus kurva penawaran
jangka pendek.

 Penerapan Analisis Permintaan dan Penawaran

Saudara mahasiswa banyak kasus yang dapat dianalisis dengan kurva


permintaan dan kurva penawaran. Misalnya pengenaaan pajak berupa cukai rokok
oleh pemerintah terlihat di gambar bawah. Keseimbangan pasar E 1 terjadi pada
perpotongan kurva permintaan D dan kurva penawaran S. Ketika pemerintah
mengenakan pajak Rp 2000 persatuan produk maka kurva penawaran yang semula
S bergeser ke atas secara sejajar menjadi S T. Akibat pengenaan pajak ini,
keseimbangan pasar baru pada tiitk E2 yaitu terjadi kenaikan harga dari Rp 4000
menjadi Rp 5000 per satuan dan kuantitas keseimbangan turun dari 4 satuan produk
menjadi 3 satuan produk. Beban pajak terbagi dua yaitu dikenakan pada konsumen
dan produsen yang masing-masing Rp 1000. Pajak yang seluruhnya atau sebagian
digeserkan kepada konsumen disebut pajak tak langsung sedangkan pajak yang tak
bisa digeserkan disebut pajak langsung.

Harga (P) D ST
E2 S
5

4 E1

0
1 2 3 4 Kuantitas (Q)
Pengenaan pajak berupa cukai rokok oleh pemerintah
Besarnya bagian pajak yang ditanggung konsumen dan produsen tergantung
pada elastisitas permintaan dan penawaran. Semakin elastis kurva penawaran atau
semakin inelastis kurva permintaan maka semakin besar bagian beban pajak yang
ditanggung konsumen. Sebaliknya semakin inelastic kurva penawaran atau semakin
elastis kurva permintaan maka semakin besar beban pajak ditanggung oleh
produsen. Jadi kurva yang elastislah baik kurva permintaan atau penawaran akan
menanggung bagian lebih kecil beban pajak yang dikenakan. Pada kurva inelastic
sempurna apakah kurva permintaan atau penawaran maka konsumen atau produsen
akan menaggung beban pajak sepenuhnya.
Campur tangan pemerintah selain lewat pajak dapat juga berupa pemberian
subsidi (pengenaan pajak negative). Efek pemberian subsidi yaitu konsumen dan
produsen memperoleh manfaat penerimaan. Bagian manfaat yang diperoleh
konsumen dan produsen tergantung pada elastisitas kurva permintaan dan
penawaran. Semakin elastis kurva permintaan maka semakin kecil manfaat yang
diperoleh oleh konsumen dan semakin besar manfaat yang diperoleh oleh produsen
dari pemberian subsidi. Bila kurva penawaran lebih elastis daripada kurva
permintaan maka bagian manfaat subsidi yang diperoleh oleh konsumen lebih besar
daripada yang diperoleh oleh produsen.
Analisis elastisitas permintaan dan penawaran dalam hubungannya dengan
pengenaan pajak dan pemberian subsidi memberikan implikasi kebijakan tertentu.
Bila tujuan pengenaan pajak untuk memperoleh pendapatan bagi pemerintah maka
cara yang paling efektif dengan mengenakan pajak atas barang-barang yang
permintaannya inelastis. Semakin inelastic permintaan maka semakin kecil efek
pengenaan pajak tersebut atas penurunan kuantitas keseimbangan sehingga
diperoleh pendapatan yang besar. Sebaliknya bila pengenaan pajak pada barang-
barang yang elastisitas permintaanya besar (beban pajak lebih banyak ditanggung
oleh produsen) maka kebijakan ini akan menurunkan output dan kesempatan kerja
dan mengakibatkan pengangguran tenaga kerja dan faktor produksi lain. Selain itu
penerimaan pendapatan pemerintah akan kecil akibat dari penurunan cukup besar
dalam kuantitas keseimbangan output yang diproduksi dan dijual.
Pada pasar persaingan murni, masing-masing perusahan menawarkan
barang yang sama dan homogen, terdapat banyak sekali penjual dan pembeli.
Output yang diproduksi dan ditawarkan oleh seorang produsen individual di pasar iin
sangat kecil hingga ia tidak bisa mempengaruhi harga. Kurva permintaan yang
dihadapai oleh sebuah perusahaan pesaing murni merupakan garis mendatar dan
koefisien elastisitasnya tak terhingga. Sedangkan kurva permintaan pasar berlereng
menurun dan kurva penawaran pasar berlereng menanjak. Pada harga pasar
keseimbangan para produsen individual bisa menjual kuantitas berapapun yang
diproduksi dan ditawarkan. Sedangkan secara individual tidak bisa mempengaruhi
harga keseimbangan pasar dengan mengubah kuantitas yang diproduksi atau
ditawarkan.
Pada pasar persaingan tidak sempurna, terdapat beberapa perusahan
produsen saja yang produknya tidak sepenuhnya homogen tau dibedakan oleh
konsumen pembeli karena kemasan, advertensi, syarat-syarat penyerahan dan
pembayaran. Kuantitas output masing-masing produsen di pasar tersebut cukup
besar dibandingkan dengan output keseluruhan industri hingga perubahan output
perusahaan individual pesaing tak sempurna dapat mempengaruhi harga. Kurva
permintaan yang dihadapi oleh perusahaan produsen pesaing tak sempurna
berlereng menurun seperti juga bentuk kurva permintaan pasar namun bentuknya
lebih landai.

Anda mungkin juga menyukai