1. ILMU EKONOMI SEBAGAI ILMU SOSIAL ILMU EKONOMI (ECONOMICS) SECARA UMUM DIPANDANG SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL.

Dapat dipecah penjadi dua pertanyaan : 1). Apa yang dimaksud Scientific ? 2). Apa yang dapat diharapkan dari ilmu ekonomi dalam rangka mempelajari prilaku manusia ? a). Positive Statemens : Adalah ilmu ekonomi yang mendeskripsikan fakta-fakta apa yang sebenarnya terjadi baik masa yang lalu, sekarang dan yang akan datang. (TESTABLE STATEMENTS) Normative Statemens : Adalah ilmu ekonomi yang mendeskripsikan pandangan etis dan norma keadilan. Jadi pernyataan normatif merupakan pandangan yang subjektif dan diperlukan suatu value judgement Value Judgement Adalah suatu pandangan yang mesti diambil oleh para pengambil kebijakan b). The Scientific Approach Pendekatan Ilmiah - Aspek yang sangat penting dalam pendekatan ilmiah dalam ilmu ekonomi adalah : 1). Observasi terhadap permasalahan ekonomi 2). Gambaran berdasarkan statistik, dan 3). Gambaran berdasarkan catatan historis. Ilmu ekonomi sangat bergantung pada analisis dan teori. c). Perbedaan Ilmu Sosial dengan Ilmu Alam - Dalam ilmu alam pembuktian dapat diuji dalam labolatorium, dan dapat dilakukan eksperimen, sedangkan ilmu sosial tidak dapat diuji dalam laboratorium, namun melakukan observasi di lapangan lalu muncul beberapa hipotesis. - Ilmu yang lain (Astronomi) ilmu tentang fenomena alam tapi tidak dapat dibuktikan dalam laboratorium. d). Logika Ekonomi 1. Kesalahan pola pikir post hoc (setelah ini) Kesalahan pola pikir post hoc, terjadi ketika mengasumsikan bahwa, karena sesuatu kejadian terjadi sebelum kejadian yang lain terjadi, maka kejadian pertama menyebabkan kejadian yang kedua. 2. Kegagalan untuk menganggap hal yang lain konstan. Ingatlah bahwa sesuatu yang dianggap konstan, harus dianalisis dampak variabel tersebut terhadap sistem ekonomi. Kesalahan komposisi Jika berasumsi bahwa apa yang terjadi berlaku untuk akan sebagian berlaku juga untuk keseluruhan, maka akan terjebak dalam kesalahan komposisi.

3.

e). Apakah prilaku manusia dapat diprediksi ? Suatu prediksi ilmu pengetahuan diprediksi berdasarkan atas penemuan tanggapan yang stabil dan membentuk suatu pola-pola yang umum, namun pola tersebut tidak dapat menggambarkan keseluruhan kehidupan manusia yang sangat kompleks. Sehingga prediksi prilaku manusia berlaku untuk tanggapan yang cukup stabil saja terhadap faktor-faktor yang mempengaruhinya. f). Economics Theory (Teori Ekonomi) Teori ekonomi adalah pandangan-pandangan yang menggambarkan sifat hubungan yang berwujud dalam kegiatan ekonomi, dan ramalan tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu keadaan yang mempengaruhinya mengalami perubahan. g). Structure of Economics Theory (Sifat-sifat dari Teori Ekonomi) 1). A set definition that clearly define the variables to be used Kumpulan berbagai definisi yang menjelaskan dengan sebaik-baiknya mengenai variabel-variabel dan sifat hubungan. Variabel adalah suatu besaran yang nilainya dapat mengalami perubahan. 2). Asset assumptions about the behavior of the variables Sejumlah asumsi (anggapan dasar) tentang prilaku dari berbagai variabel. Asumsi atau anggapan dasar adalah merupakan salah satu syarat yang penting dalam membuat teori ilmu sosial. 3). Hypotheses (Dugaan Sementara) Satu atau beberapa hipotesis mengenai sifat hubungan di antara berbagai variabel yang dianalisis atau dibicarakan. Hipotesis adalah suatu pernyataan mengenai bagaimana hubungan variabel-variabel yang dibicarakan berkaitan satu sama lainnya.

4). Prediction (Ramalan) Satu atau beberapa ramalan mengenai keadaan-keadaan yang akan berlaku. 2. MODEL EKONOMI Bentuk yang dibuat mulai dari yang paling sederhana sampai yang paling sulit. Model dibuat dimaksudkan untuk menelaah hubungan antara satu peristiwa ekonomi dengan peristiwa ekonomi lain, atau antara satu faktor atau variabel dengan faktor atau variabel dengan ekonomi yang lain (ACE PARTADIREDJA).

BENTUK/ WUJUD MODEL a). FUNGSI (FUNCTION) QDX = f (PX) (fungsi permintaan akan barang)

b). PERSAMAAN METEMATIK (MATHEMATICAL EQUATION) QDX = 5.000 - 25 PX

c). TABEL (TABLE/SCHEDULE)

Titik A B C D E F

PX (Harga Barang) Rp 100,00 90,00 80,00 70,00 60,00 50,00

QDX Jumlah Barang 2.500 Unit 2.750 3.000 3.250 3.500 3.750

d). GRAFIK atau DIAGRAM atau KURVA PX 100 90 80 70 60 50 40

A B C D E F

2500

2750

3000

3250

3500

3750

Unit

e). BAGAN atau SKEMA MODEL PEREKONOMIAN 2 (DUA) SEKTOR :

PEMBAYARAN PENDAPATAN Y 100.00

SEKTOR RUMAH TANGGA (RTK)

SEKTOR PERUSAHAAN(RTP)

BARANG HASIL PRODUKSI 100.000 PENGELUARAN KONSUMSI C

2. GAMBARAN UMUM TENTANG PEREKONOMIAN PASAR (AN OVERVIEW of THE MARKET ECONOMY) 2.1. MARKET y Dalam perekonomian modern, PASAR menunjukkan situasi di mana para pembeli dan para penjual bernegosiasi dalam pertukaran suatu komoditi y Pasar adalah suatu mekanisme di mana para penjual dan para pembeli saling berinteraksi untuk menentukan HARGA dan JUMLAH barang atau jasa HARGA merupakan suatu keputusan antara para konsumen dan para produsen dalam suatu PASAR. Kecenderungan tingginya harga maka para konsumen akan menurunkan pembelian dan produsen akan menyetujuinya, dan sebaliknya harga turun maka para konsumen akan menaikkan pembelian dan para produsen menyetujuinya. Hal ini yang disebut HARGA KESEIMBANGAN dalam mekanisme pasar.

2.2. ECONOMIES (Istilah-istilah Ekonomi) y EKONOMI adalah sejumlah hubungan antara aktivitas produksi dan konsumsi y EKONOMI adalah alokasi sumber daya dalam menentukan produksi, penjualan dan keputusan pembelian yang akan digunakan untuk para perusahaan (Firms), para Rumah Tangga (Housholds), dan Pemerintah (Goverment) y A FREE MARKET ECONOMY EKONOMI PASAR Mengenai keputusan alokasi sumber daya seluruhnya diserahkan pada rumah tangga individu dan perusahaan-perusahaan. Sama sekali tidak ada pengaruh dari pemerintah. Dalam kasus yang paling ekstrim yang kita sebut LAISSEZ FAIRE ECONOMY y A COMMAND ECONOMY EKONOMI TERPIMPIN Mengenai keputusan alokasi sumber daya seluruhnya diserahkan pada Pemerintah. Produsen dan konsumen tidak ikut campur dalam perekonomian. MIXED ECONOMY EKONOMI CAMPURAN Dalam prakteknya, mengenai keputusan alokasi sumber daya ditentukan oleh Pemerintah, Rumah Tangga (konsumen), dan Perusahaan (produsen).

PANDANGAN UMUM TENTANG SISTEM HARGA : ARTI dan FUNGSI PERMINTAAN 3.1. PERMINTAAN (DEMAND) a). DEMAND = NEEDS + PURCHASING POWER EFFECTIVE DEMAND b). KESEDIAAN UNTUK MEMBELI SUATU BARANG YANG JUMLAH SERTA HARGANYA SUDAH TERTENTU DI PASAR dan PADA WAKTU YANG TERTENTU PULA c). SEBAGIAN JUMLAH TOTAL DARI SELURUH KOMODITI YANG DIINGINKAN OLEH KONSUMEN TUNTUK DIBELI, YANG DISEBUT QUANTITY OF DEMANDED DARI KOMODITI c.1.A DESIRED QUANTITY c.2 EFFECTIVE DEMAND c.3 A CONTINUES FLOW OF PURCHASES d). HUBUNGAN ANTARA BERBAGAI HARGA PASAR DENGAN BERBAGAI JUMLAH SUATU BARANG YANG DIMINTA (JUMLAH YANG DIBELI), HAL-HAL LAIN DIANGGAP KONSTAN, INI DISEBUT DAFTAR PERMINTAAN ATAU KURVA PERMINTAAN DENGAN DEMIKIAN : HUBUNGAN (KORELASI) ANTARA KUANTITAS BARANG (BARANG X) (QDX) DENGAN HARGANYA (PX) YANG DISEBUT FUNGSI PERMINTAAN :

QDX = f (PX)

CETERIS PARIBUS

DETERMINAN PERMINTAAN dan HUKUM PERMINTAAN a). HARGA BARANG YANG BERSANGKUTAN (PX) b). RATA-RATA PENDAPATAN RUMAH TANGGA (Ya) c). HARGA BARANG LAIN (PZ) d). SELERA (T) e). DISTRIBUSI PENDAPATAN ANTARA RUMAH TANGGA (Yd) f). JUMLAH PENDUDUK (PO) g). PENGARUH SPESIFIK (F)

FUNGSI PERMINTAAN AKAN BARANG X QDX (DX) = f (PX, Ya, PZ, T, Yd, PO, F)

DEMAND SCHEDULE for GOODS X

Titik A B C D E F

PX(Rp)

QDX (000 unit/bulan)

100,00 90 80 70 60 50

60,0 62,5 67,5 77,5 90,0 110,0

PX 100 90 80 70 60 50

A B C D E F

60

70

80

90

100 QDX(000 unit/bl)

LAW of DEMAND (HUKUM PERMINTAAN) SUATU DASAR HYPOTHESIS EKONOMI (DUGAAN), HUBUNGAN ANTARA TINGKAT HARGA KOMODITI DAN JUMLAH BARANG YANG DIMINTA ADALAH NEGATIF, (YANG LAIN TETAP). JIKA HARGA NAIK, MAKA JUMLAH BARANG YANG DIMINTA CENDERUNG TURUN dan JIKA HARGA TURUN, MAKA JUMLAH BARANG YANG DIMINTA CENDERUNG NAIK (FAKTOR LAIN TETAP). HAL INI JUGA DISEBUT JUGA LAW of DOWNWARD SLOPING DEMAND FUNGSI PERMINTAAN LINIER QDX = a bPX QDX= 2.500 10PX

Titik A B C D E F

PX(Rp) 100,00 90 80 70 60 50

QDX (000 unit/bulan) 1.500 1.600 1.700 1.800 1.900 2.000

PX 100 90 80 70

A B

QDX= 2.500 10PX

C

D 60 50 D E

15

16

17

19

20

QDX (UNI)(100)

PERBEDAAN PENGARUH DETERMINAN PERMINTAAN Px Rp. 100,00 Rp. 90 Rp. 80 Rp. 70 Rp. 60 Rp. 50 A1 B1 C1 D1 E1 F1 Y1 = Rp. 100.000 QDX1 1.500 Unit 1.600 Unit 1.700 Unit 1.800 Unit 1.900 Unit 2.000 Unit Y2 = Rp. 150.000 QDX2 1.600 Unit 1.700 Unit 1.800 Unit 1.900 Unit 2.000 Unit 2.100 Unit Y3 = Rp. 75.000 QDX3 1.400 Unit 1.500 Unit 1.600 Unit 1.700 Unit 1800 Unit 1900 Unit

A2 B2 C2 D2 E2 F2

A3 B3 C3 D3 E3 F3

Px 100 90 80 70 60 50
0

A3

A1 B3

A2 B1 C3 C2 D3 B2 C2 D2 E3 D3 E2 F2 E2 F2
20

F2

15

16

17

18

19

21 22 QDX (UNI)(100)

KETENTUAN : APABILA Px BERUBAH DETERMINAN LAIN TETAP ( CETERIS PARIBUS ) MAKA QDX BERUBAH, dan DX (KURVA D) TETAP, SEHINGGA PERUBAHAN DARI SATU TITIK KE TITIK LAIN SEPANJANG KURVA DD, ini disebut MOVEMENT ALONG THE CURVE, MAKA KURVA DD TIDAK BERGESER. APABILA DETERMINAN LAIN BERUBAH, Px TETAP (CET PAR), MAKA DX BERUBAH (QDX BERUBAH), SEHINGGA PERUBAHAN SATU TITIK KE TITIK LAIN PADA SATU KURVA DD KE KURVA DD YANG LAIN , MAKA KURVA DD BERGESER , ini disebut SHIFT OF THE WHOLE CURVE. Contoh: APABILA DISTRIBUSI PENDAPATAN BERUBAH NAIK, MAKA KURVA PERMINTAAN SUATU KOMODITI AKAN BERGESER KE KANAN, artinya JUMLAH YANG DIBELI OLEH PARA RUMAH TANGGA LEBIH BANYAK, singkatnya PENDAPATAN MENINGKAT, PERMINTAAN MENINGKAT, dan SEBALIKNYA KURVA PERMINTAAN SUATU KOMODITI BERGESER KE KIRI, artinya JUMLAH YANG DIBELI OLEH PARA RUMAH TANGGA BERKURANG (TURUN), singkatnya PENDAPATAN TURUN, PRMINTAAN TURUN. PERMINTAAN INDIVIDUAL vs PERMINTAAN PASAR PERMINTAAN INDIVUDUAL (dx) PERMINTAAN AKAN SUATU BARANG X DARI KONSUMEN SECARA PERSEORANGAN (KONSUMEN A, B, C, . . . ) PERMINTAAN PASAR (DX) PERMINTAAN AKAN SAUTU BARANG X DARI SELURUH KONSUMEN BARANG TERSEBUT YANG ADA DI PASAR n (QDX) DX = dx i=1 Contoh : QdxA = 85 1,5 Px B Qdx = 115 2,0 Px C Qdx = 145 2,5 Px + QDx = 345 6,0 Px Px 50,00 40 30 20 10 QdxA 10 Unit 25 40 55 70 QdxB 15 Unit 35 55 75 95 QdxC 20 Unit 45 70 95 120 QDxA+B+C 45 Unit 105 165 225 285

Px 50 40 30 20 10
0

QdxA

QdxB

QdxC

QDx

20 15

DX

45

APABILA DI DALAM PASAR TERDAPAT 100 Orang KONSUMEN, DIMANA INDIVIDU A MEWAKILI PERMINTAN YANG ADA DI DALAM PASAR TERSEBUT. MAKA PERMINTAAN PASAR TERSEBUT ADALAH : QDX = 8.500 - 150 Px QdX = 100. (85 1,5 PxA )
SECARA UMUM : Qd1 = a1 + b1 P Qd2 = a2 + b2 P Qd3 = a3 + b3 P . . . . . . . . . QDn = an + bn P

QDn = (a1 + a2 + a3 + . . . + an) + (b1 + b2 + b2 + . . . + bn). P

SYARAT :

a 0 ; b < 0 dan a b.P agar Qd/ QD > 0

3.2.PENAWARAN (SUPPLY) 3.2.1. ARTI dan FUNGSI PENAWARAN a. KESEDIAAN UNTUK MENAWARKAN (UNTUK DIJUAL) BERBAGAI JUMLAH SUATU BARANG PADA BERBAGAI TINGKAT HARGANYA DI PASAR dan PADA WAKTU YANG TERTENTU b. BERBAGAI JUMLAH SUATU BARANG YANG DITAWARKAN (AKAN DIJUAL) PADA BERBAGAI TINGKAT HARGANYA DI PASAR dan PADA WAKTU TERTENTU c. JUMLAH SUATU KOMDITI DARI PERUSAHAAN UNTUK DIJUAL DALAM PERIODE WAKTU TERTENTU disebut QUANTITY SUPPLIED DARI KOMODOTI TERSEBUT d. DAFTAR PENAWARAN (dan KURVA PENAWARAN) UNTUK SUATU KOMODITI MENUNJUKKAN HUBUNGAN ANATARA HARGA PASAR DENGAN JUMLAH KOMODITI DARI PARA PRODUSEN adalah KESEDIAAN UNTUK MEMPRODUKSI dan DIJUAL, (HAL LAIN KONSTAN). HUBUNGAN (KORELASI) ANATARA KUANTITAS BARANG X YANG DITAWARKAN (AKAN DIJUAL) (QS) DENGAN HARGA BARANG X YANG BERSANGKUTAN (Px). FUNGSI PENAWARAN QSX = f (Px) CET PAR

3.2.2.DETERMINAN PENAWARAN dan HUKUM PENAWARAN a. the COMMODITY S OWN PRICE (Px) b. PRICE of INPUT (PF) c. GOALS of FIRMS (FG) d. STATE of TECHNOLOGY (T). i. ii. iii. iv. v. vi. the GOOD S OWN PRICE (Px) TECHNOLOGY (T). INPUT PRICE (PF) PRICE RELATED GOODS (PZ) GOVERNMENT POLICY (G) SPECIAL INFLUENCES (F)

FUNGSI PENAWARAN BARANG X QSX (SX) = f (Px, PF, FG, T, PZ, G, F)

SUPPLY SCHEDULE of GOODS X Titik K L M N O P Px (Rp) 100,00 90 80 70 60 50 QSX (000 Unit/BL) 122 115 100 77,5 46,0 5,0

Px 100 90 80 70 60 P 50 O N M L K

Sx

10

50

60

70

80

90 100 120 (000 UNIT/BL)

9

LAW of SUPPLY A BASIC HYPOTHESIS of ECONOMICS is THAT, FOR MANY COMMODITY, the PRICE of the COMMODITY and the QUANTYTIY that WILL BE SUPPLIED ARE RELATED POSITIVELY, OTHER TIHINGS BEING EQUAL, THAT IS TO SAY, the HIGER THINGS the COMMODITY S OWEN PRICE, THE MORE ITS PRODUCERS WILL SUPPLY and the LOWER the PRICE, the LESS ITS PERODUCERS WILL SUPPLY UPWARD-SLOPING SUPPLY CURVE FUNGSI PENAWARAN LINIER QSX = c + d.Px Titik K L M N O P QSX = 5000 + 15.Px Px (Rp) 100,00 90 80 70 60 50 QSX (Unit/BL) 6.500 6.350 6.200 6.050 5.900 5.750

Px
Sx
100 90 80 70 60 50 P O N M N K

Sx

5.750

6.500

QSX

10

PERBEDAAN PENGARUH PERUBAHAN DETERMINAN PENAWARAN PX Rp 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 Pf1 QSX1 Unit 2.000 1.750 1.500 1.250 1.000 Pf2 Pf1 QSX2 Unit 2.250 2.000 1.750 1.500 1.250 Pf3 > Pf1 QSX3 Unit 1.750 1.500 1.250 1.000 750

PX 50 40 30 20 10
0 750 1.000 1250 1.500

s3 A3

s1 A1

s2 A2

1750

2.000 2.250

KETENTUAN : A RISE THE PRICE of INPUTS SHIFT the SUPPLY CURVE to the LEFT INDICATING THAT LESS WILL BE SUPPLIED AT ANY GIVEN PRICE; afal IN THE COSTS OF INPUTS the SUPPLY CURVE to the RIGHT. a). JIKA PX BERUBAH, DETERMINAN PENEWARAN LAIN TETAP, MAKA QSX BERUBAH,SX TIDAK BERUBAH, SEHINGGA PERUBAHAN DARI SATU TITIK KE TITIK LAIN SEPANJANG SATU KURVA S, YANG BERARTI KURVA S TIDAK BERGESER. b). JIKA DETERMINAN LAIN BERUBAH, PX TETAP, MAKA QX BERUBAH, DENGAN SENDIRINYA QSX BERUBAH, SEHINGGA PERUBAHAN DARI ARU TITIK PADA SATU KURVA KE TITIK PADA KURVA S YANG LAIN YANG BERARTI KURVA S BERGESER KE KANAN: S MENINGKAT; KE KIRI S MENURUN A CHANGE IN ANY COMMODITY of the VARIABLES (OTHER THAN the COMMODITY S OWEN PRICE) THAT AFFECTS the AMOUNT of a COMMODITY THAT ARE WILLING TO PRODUCE and SELL the SUPPLY CURVE for that COMMODITY.

11

PENAWARAN INDIVIDUAL vs PENAWARAN PASAR PENAWARAN INDIVIVIDUAL (sX) PENAWARAN SUATU BARANG X DARI PRODUSEN SECARA PERORANGAN, SPERTI PRODUSEN A, B, C, . . . PENAWARAN PASAR (SX) PEANAWARAN BARANG X DARI SELURUH PRODUSEN BARANG TERSEBUT YANG ADA DI PASAR SX = sx QSXA 1.000 900 800 700 600 QSXA = 500 + 10. PX B QSX = 500 + 15. PX QSXC = 500 + 20. PX QSXA+B+C = 1.500 + 45 PX QSXB 1.250 1.100 950 800 650 QSXC 1.500 1.300 1.100 900 700 QSXA+B+C 3.750 3.300 2.850 2.400 1.950

PX Rp 50 40 30 20 10

PX 50 40 30 20 10 0 500
QS1 = c1 + d1P QS2 = c2 + d2 P QS3 = c3 + d3 P . . . . . . . . . QSn = cn+ dn P +

QSXA

QSXB

QSXC QSXA+B+C

1.000

1.500

2.000

2.500 QSX/ Qsx

QSn = (c1+c2+c3+ . . . +cn) + (d1+d2+d3+ . . . + d3) P CATATAN : >0 d>0:c=0 <0 JIKA c < 0 d.P > C AGAR QS/QS> 0

12

KESEIMBANGAN PASAR dan PEMBENTUKAN HARGA [MARKET EQUILIBRIUM PRICE FORMATION] ARTI : KESIMBANGAN PASAR KEADAAN di PASAR SUATU BARANG APABILA PADA SUATU TINGKAT HARGA TERTENTU, MAKA KUANTITAS BARANG YANG DIMINTA (AKAN DIBELI) SAMA DENGAN KUANTITAS BARANG YANG DITAWARAKAN (AKAN DIJUAL) TERSEBUT. PEMEBENTUKAN HARGA PROSES TERCIPTANYA KESEPAKATAN MENGENAI HARGA (dan KUANTITAS) SUATU BARANG YANG AKAN DIPERJUALBELIKAN di PASAR, MAKA BERLANGSUNG TRANSAKSI JAUL BELI DEMAND and SUPPLY SCEDULE for EQUILIBRIUM QDX (000 UNIT/BL) 60 62,5 67,5 77,5 90,0 110,0 QSX (000 UNIT/BL) 122,5 115,0 100,0 77,5 46,0 5,0 EXCESS DEMAND (+) EXCESS SUPPLY (-) (D S) - 62,5 - 52,5 - 32,5 0,0 + 44,0 + 105,0

PX Rp 100 90 80 70 60 50

P = Rp 70,00 = PE - EQUILIBEIUM PRICE - MARKET PRICE - MARKET- CLEARING PRICE - EQUATION PRICE - TRANSACTION PRICE Q = 77,5 (UNIT/BL) = QE - EQUILIBRIUM QUANTITY - TRANSACTION QUANTITY

PE
100 90 80 70 60 50 D

excess supply
S

excess demand

10

20

30

40

50

60

70

80 90 100 120 QD/QS (000 UNIT/BL)

13

DETERMINATION of the EQUILIBRIUM PRICE PADA KESEIMBANGAN PASAR 1. 2. QDX = QSX PADA P TERETENTU [PE] D S P = P PADA Q TERETENTU [QE]

THE EQULIBRIUM PRICE and QUANTITY COME AT THAT LEVEL WHERE THE AMOUNT WILLINGLY SUPPLIED EQUALS THE AMOUNT WILLINGLY DEMANDED. IN COMPETITIVE MARKET, THIS EQUILIBRIUM IS FOUND AT THE INTERSECTION of the SUPPLY and DEMAND. THERE ARE NO SHORTAGES or SURPLUSES AT THE EQULIBRIUM PRICE.

KESEIMBANGAN PASAR dg FUNGSI D dan S LINIER FUNGSI D : QDX = 7500 - 50 PX PxD = 150 1/50 QDX FUNGSI S : QSX = 5250 + 25 PX S Px = - 210 + 1/25 QSX PX QDX QSX STATE of MARKET SURPLUS SURPLUS QUILIB SHORTAGE SHORTAGE PRESSURE ON PRICE DOWNWARD DOWNWARD NEUTRAL UPWARD UPWARD

50 40 30 20 10

5.000 5.500 6.000 6.500 7.000

6.500 6.250 6.000 5.750 5.500

PADA KESEIMBANGAN PASAR : A . QDX = QSX 7.500 50 PX = 5250 + 25 PX 75 PX = 2.250 PX = 30 = PE QDX = 7500 - 50 (30) = 6.000 Q = 6.000 = QE QSX = 5250 + 25 (30) = 6.000 B. PxD = PxS 150 1/50 QDX =- 210 + 1/25 QSX 3/50 Q = 360 Q = 6.000 = QE [QDX = QSX] PxD = 150 1/50 (6.000) P = 30 = PE[PxD =PxS] S Px = - 210 + 1/25 (6.000) PERUBAHAN KESEIMBANGAN PASAR HUKUM-HUKUM PERMINTAAN dan PENAWARAN THE FOUR LAWS of DEMAND and SUPPLY a. A RISE in DEMAND CAUSES AN INCREASE IN BOTH the EQUILIBRIUM PRICE and the EQUILIBRIUM QUANTITY EXCHANGED A FALL in DEMAND CAUSES A DECREASE IN BOTH the EQULIBRIUM PERICE and the EQUILIBRIUM QUANTITY EXCHANGED A RISE in SUPLLY CAUSES A DECREASE in the EQUILIBRIUM PRICE and AN INCREASE in the EQUILIBRIUM QUANTITY EXCHANGED A FALL in SUPLLY CAUSES AN INCREASE in the EQUILIBRIUM PRICE and A DECREASE in the EQUILIBRIUM QUANTITY EXCHANGED

b.

c.

d.

14

P D0

D1

P D S0 S1

PE1 PE0

E1

PE0 PE1

E0 E1

QE0 QE1

QE0

QE1

TO DISCOVER the EFFECTS of The CURVE SHIFT THAT WE WISH to STUDY, WE USE the METHOD KNOW AS COMPARATIVE STATICS, SHORT FOR COMPARATIVE STATICS EQULIBRIUM ANALYSIS ELASTISITAS (ELASTICITY of DEMAND) 1. ELASTISITAS HARGA SENDIRI (OWN-PRICE ELASTICITY of DEMAND) -THE (QUANTITATIVE) MEASURES of RESPONSIVE NESS of QUANTITY of a COMMODITY DEMNADED TO A CHANGE IN (ITS) MARKET PRICE EQUAL.

OTHER THINGS HELD

-MEASURES HOW MUCH THE QUANTITY DEMANDED of A GOOD CHANGES WHEN ITS PRICE ELASTICITY IS THE PERCENTAGE CHANGE in QUANTIT DEMANDED DIVIDED BY THE PERCENTAGE CHANGE IN PRICE. % CHANGE IN QUANTITY DEMENDED = % CHANGE in PRICE

(q1 q0) / (q1 + q0)/2 = (p1 p0) / (p1 + p0)/2

(q1 q0) / (q1 + q0) = (p1 p0) / (p1 + p0)

Q ED = : (Q1 + Q2)/2

P (P1 + P2)/2

FIVE CATEGORIES of OWN PRICE DEMAND ELASTICITY : 1. =0 PERFECTLY INELASTIC 2. 0< <1 INELASTIC 3. = 1 UNTARY ELASTIC 4. 1< <~ ELASTIC 5. = ~ PERFECTLY ELASTIC

15

P0

P0

P1

P1

Q0 = Q1 QD (1)

Q0 Q 1 (2)

QD

P0 P0 P1 P1

Q0 Q1 (3)

QD

Q0 (4)

Q1

QD

P0

P1

Q0 (5)

QD

16

ELASTICITY ALONG A STRAIGHT-LINE D CURVE QDX = 20.000 - 50 PX P 400 300 275 > 1,00

= 1,00 200 <1 100 75

5.000 6250

10.000

15.000 20.000 16.250 QS

ELASTISITAS HARGA (SENDIRI) PERMINTAAN dan PENERIMAAN PERUSAHAAN PENERIMAAN PERUSAHAAN = PENERIMAAN TOTAL HASIL PENJUALAN (TOTAL REVENUE) ADALAH PENEGELUARAN TOTAL KONSUMEN (TOTAL EXPENDITURE) TR = Q x P TR = R = f (Q)

KONSEP EL. HARGA (SENDIRI) PERMINTAAN AKAN SUATU BARANG SANGAT PENTING BAGI PERODUSEN/ PENJUALAN BARANG TSB UNTUK MENENTUKAN/MENGAMBIL KEPUTUSAN TENTANG KEBIJAKAN HARGA PRODUKNYA YANG DIHUBUNGKAN DENGAN TUJUAN PERUSAHAAAN. TUJUAN PERUSAHAAN ADALAH MENDAPATKAN LABA SEBESAR-BESARNYA (MAXIMUM PROFIT ATAU PROFIT MAXIMIZATION)

17

P A P1

D P2

C D2 >1

D1 <1 0 Q1 Q 2 Q4 =1

D3

Q3

QD

D1

<1

P (P1

P2)

Q (Q1

Q2) 0Q1AP1 TR2 < TR1 0Q2BP2

TR1 = 0Q1 x 0P1 = LUAS TR2 = 0Q2 x 0P2 = LUAS

D2

>1

P (P1

P2)

Q (Q1

Q3) 0Q1AP1 TR2 > TR1 0Q3CP2

TR1 = 0Q1 x 0P1 = LUAS TR2 = 0Q3 x 0P2 = LUAS

D3

=1

P (P1

P2)

Q (Q1

Q4) 0Q1AP1 TR2 = TR1 0Q4EP2

TR1 = 0Q1 x 0P1 = LUAS TR2 = 0Q4 x 0P2 = LUAS

KEBIJAKAN HARGA 1. 2.

UNTUK BARANG YANG PERMINTAANNYA TIDAK ELASTIK MAKA P DINAIKKAN MAKA TR NAIK, MAKA LABA ( ) JUGA NAIK UNTUK BARANG YANG PERMINTAANNYA ELASTIK MAKA P DITURUNKAN MAKA TR NAIK, MAKA LABA ( ) JUGA NAIK

PERMINTAAN TIDAK ELASTIK ELASTIK UNITARY ELASTIK <1

HARGA

TR

(TR TC)

TURUN TURUN TURUN NAIK NAIK NAIK >1 TURUN NAIK NAIK NAIK TURUN TURUN =1 TURUN TETAP TETAP NAIK TETAP TETAP

18

ELASTISITAS PENDAPATAN (INCOME ELASTICITY of DEMAND) MEASURES HOW MUCH THE QUANTITY DEMANDED of A GOOD CHANGES AVERAGE HOUSEHOLDS INCOME CHANGES CETERIS PARIBUS

% CHANGE IN QUANTITY DEMANDED

Y

= % CHANGE IN INCOME

(Q1 - Q0)/ (Q1 + Q0)/2 = (Y1 - Y0)/ (Y1 + Y0)/2

Q = (Q1 + Q0)/2 :

Y (Y1 + Y0)/2

Y Y1 Y0

DY

<1

0 Y Y1 Y0

Q0 Q1 DY

QD >1

Q0

Q1

QD

19

ELASTISITAS HARGA SILANG (CROSS-PRICE ELASTICITY of DEMAND) THE RESPONSIVENESS of QUQNTITY DEMANDED of ONE COMMODITY TO CHANGES IN PRICE of ANOTHER COMMODITY- OTHER THINGS IS HELD CONSTANT % CHANGE IN QUANTITY DEMANDED Of COMMODITY X
XZ

= % CHANGE IN PRICE of COMMODITY Z

(Q1X - Q0X)/ (Q1X + Q0X)/2 = (P1Z - P0Z)/ (P1Z + P0Z)/2 QX = (Q1 + Q0 )/2
Z Z

PZ : (P1 + P0 )/2
Z Z

A). SUBTITUTE COMMODITIES QDX = f (PZ) CET. PAR

X : MARGARINE ; PRIVATE CAR Z : BUTTER ; PUBLIC TRANSPORT PZ QDZ QDX (DX) (+) POSITIVE PZ QDZ QDX (DX)

B). COMPLEMENT COMMODITIES QDX = f (PZ) X : GASOLINE Z : CARS PZ PZ QDZ QDZ QDX (DX) (-) NEGATIVE QDX (DX) CET. PAR

ELASTISITAS PENAWARAN (OWN-PRICE ELASTICITY of SUPPLY) ELASTISITAS HARGA (SENDIRI) MEASURES THE RESPONSIVENESS of the QUANTITY SUPPLIED of A COMMODITY TO A CHANGE IN ITS PRICE OTHER THINGS HELD CONSTANT % CHANGE IN QUANTITY SUPPLIED
S

= % CHANGE in PRICE (q1S q0S) / (q1S + q0S)/2

= (p1S p0S) / (p1S + p0S)/2

20

QS =
S S

PS

: S S Q0 + Q1 )/2 (P1 + P0 )/2

FIVE CATEGORIES of SUPPLY ELASTICITY

P 1<
S<

=1 0<
S<1 S

=0 QS

0
ELASTISITAS HARGA dan JANGKA WAKTU

DIHUBUNGKAN DENGAN ELASTISITAS HARGA (SENDIRI) PENAWARAN SERTA JANGKA WAKTU DAPAT DIKATEGORIKAN MENJADI : TIGA JENIS KESIMBANGAN PASAR : a). DAILY/ MOMENTARY MARKET EQULIBRIUM S= 0 b). SHORT PERIOD MARKET EQULIBRIUM S < 1 (INELASTIK) c). LONG PERIOD MARKET EQULIBRIUM S < 1 (ELASTIK)

21

P SD

(ALFRED MARSHALL) S= 0 SD S < 1

P1 P2 P3 P0

EM ES SD EL D1 D0
S

>1

Q1 = Q0 Q2 Q3

ELASTISITAS (SENDIRI) PENAWARAN MENGUKUR (SECARA KUANTITATIF) BESARNYA KAMAMPUAN PRODUKSI/ PERSEDIAAN SUATU BARANG UNTUK MENYESUAIKAN DIRI TERHADAP PERUBAHAN HARGANYA. (i) PRODUK PERTANIAN
S

<1 (TIDAK ELASTIK)

S>1

(ii) PRODUK BUKAN PERTANIAN (INDUSTRI)

(ELASTIK)

APLIKASI KONSEP KESEIMBANGAN PASAR a). PENGARUH KEBIJAKAN FISKAL 1. PAJAK ATAS BARANG PER UNIT TAX (t) t CP Ps PE QS (S) QE P 100 90 80 70 60 50 QD 2.500 3.000 3.500 4.000 4.500 5.000 QS0 4.000 3.750 3.500 3.250 3.000 2.750 Ps (SETELAH ADA t) 120 110 100 90 80 70

t = 25% DARI PE
QD = 7.500 50 P PE0 = 80 ; QE0 = 3.500

22

QS0 = 1.500 + 25 P QD = 7.500 50 P PE1 = 86,67 ; QE1 = 3.166,67 QS1 = 1.000 + 25 P Untuk pajak : PD = PE1 = PS + t PD = PE1 = PS + 20

86,67 = P + 20 PS + 20 = 86,67 PS = 86,67-20 PS = 66,67

S1 P t=20 86,67 PD = PE1 80 = PE0 66,67=PS D E1 E0 S0

0
AKIBAT DARI t : PE1 - PE0

QE1 QE0
3.166,67 3.500

X 100% = 8,34% PE0 2). BAGIAN YANG DIPIKUL OLEH KONSUMEN : PE1 - PE0 BK = X 100% = 33,35 % t 3). BAGIAN YANG DIPIKUL OLEH PRODUSEN : t [PE1 - PE0] BP = X 100% = 66,65% t 4). PENRIMAAN/ PENDAPATAN NEGARA DARI t : PN = QE1 x t = 63.333,4 BAGIAN DARI t YANG DIPIKUL OLEH KONSUMEN BERGANTUNG PADA NILAI ELASTISITAS ( P MAKIN BESAR BAGIAN DARI t YANG D DIPIKUL OELH KONSUMEN P MAKIN KECIL BAGIAN DARI t YANG D DIPIKUL OLEH KONSUMEN
D P

1). KENAIKKAN PE =

23

P D1 D2 0< D3 PE1 = PE0 + t PE2 PE3 = PE0 + t D4 PE4 PE5 = PE0

D P D P D P D P

<1

= 0 S1 S0

=1 E1 E2 E3

1<

< E5

E4

2). SUBSIDI ATAS BARANG (s) s CP PS PE QS (S) QE P 100 90 80 70 60 50 s =25% DARI PE QD = 7.500 50 P PE0 = 80 ; QE0 = 3.500 QS0 = 1.500 + 25 P QD = 7.500 50 P PE1 = 73,33 ; QE1 = 3.833,33 QS1 = 2.000 + 25 P QD 2.500 3.000 3.500 4.000 4.500 5.000 QS0 4.000 3.750 3.500 3.250 3.000 2.750 PS (SETELAH ADA s) 80 70 60 50 40 30

24

P 80 = PE0 PD = PE1 73,33 60 = PS S0 S1

D E0 s E1

0
AKIBAT DARI s : PE0 - PE1

QE0 QE1 3.500 3.833,33

X 100% = 8,34% PE0 2). BAGIAN YANG DIPEROLEH KONSUMEN : PE0 - PE1 BK = X 100% = 33,35 % s 3). BAGIAN YANG DIPEROLEH PRODUSEN : s [PE0 - PE1] BP = X 100% = 66,65% s 4). PENGELUARAN/ BELANJA NEGARA DARI s : PN = QE0 x s = 76.661 SUBSIDY IS NEGATIVE TAX

1). PENURUNAN PE =

D1

= 0

S0 S1 s

PE0 = PE5 PE0 - s = PE4 PE0 - s = PE3 PE0 - s = PE2 PE0 s = PE1

E0

D1

D2 0<

<1

E1
D2 D2 0<
D P P

=1

>1

Q
25

1
PENGARUH KEBIJAKAN PENETAPAN HARGA 1). HARGA DASAR (HARGA TERENDAH FLOOR PRICE) DIBERLAKUKAN PADA SAAT PERSEDIAAN BARANG DIPASAR BERLIMPAH

P D1 S DO EXCESS SUPPLY (SURPLUS) E1 FLOOR PRICE PE1 = PF PE0 (LOW) E0

QD1

QE0 QS1 = QE1

IF PF > PE0 QS > QD EXCESS SUPPLY (SURPLUS) BOUGHT BY GOVERNMENT MARKET OPERATION
D D1 (INCL. GOV) PE1 = PF ; QS1 = QE1 EFFECTIVE PF (FLOOR PRICE) LEAD to EXCESS SUPPLY (SURPLUS) EITHER AN UNSOLD WILL EXIST OR SOME ONE (i.e GOVERNMENT) MUST ENTER the MARKET AND BUY the SURPLUS 2). HARGA PLAFOON (HARGA TERTINGGI PRICE CEILING) DIBERLAKUKAN PADA SAAT PASOKAN BARANG DI PASAR KURANG (SEDIKIT)

26

P P1 PE0 B E0

S S1

PE1 = PC

PRICE CEILING E1 A EXCESS DEMAND ( SHORTAGE)

QS1

QE0

QD1 = QE1

AN EFFECTIVE PC (PRICE CEILING) EXCESS DEMAND (SHORTAGE) AND INVITE A BLACK MARKET [ A BLACK MARKET IS ANY MARKET IN WHICH GOODS ARE SOLD ILLEGALY AT PRICES THAT VIOLATE A LEGAL PRICE CONTROL] IF PC < PE0 QD > QS EXCESS DEMAND (SHORTAGE) SUPPLIED (FILLED) B GOVERNMENT MARKET OPERATION S S1 (INCL.GOV) PC = PE1 ; QD1 = QE1 EFFECTIVE PC (PRICE CEILING) CREATE the POTENTIAL for a BLACK MARKET, BECAUSE A PROFIT CAN BE MADE BY BUYING AT THE CONTROLLED PRICE AND SELLING AT THE BLACK MARKET PRICE.

3). DETERMINASI EXPORTS

P D PW EXPORTS S

PE

QD

QE

QS

Q
27

EXPORTS OCCUR WHENEVER THERE IS EXCESS SUPPLY DOMESTICALLY AT THE WORLD PRICE COUNTRIES EXPORT PRODUCTS WHOSE WORLD PRICE EXCEEDS THE PRICE THAT WOULD RULE DOMESCALLY if THERE WERE NO FOREIGN TRADE

3). DETERMINASI IMPORTS

PE

PW IMPORTS

QS

QE

QD

EXPORTS OCCUR WHENEVER THERE IS EXCESS DEMAND DOMESTICALLY AT THE WORLD PRICE COUNTRIES EXPORT PRODUCTS WHOSE WORLD PRICE IS LESS THE PRICE THAT WOULD RULE DOMESCALLY if THERE WERE NO FOREIGN TRADE

28

TEORI PRILAKU KONSUMEN (THEORY of CONSUMER S BEHAVIOR)

MENJELASKAN: a) TINDAKAN KONSUMEN (RUMAH TANGGA) DALAM MENGKONSUMSI BARANG-BARANG YANG HARGANYA SUDAH TERTENTU DENGAN MENGGUNAKAN UANG/PENDAPATAN YANG BESARNYA SUDAH TERTENTU PULA SEDEMIKIAN AGAR KONSUMEN MENCAPAI TUJUANNYA. b) BAGAIMANA KONSUMEN (RUMAH TANGGA) AKAN MENGALOKASIKAN (MEMBELANJAKAN) UANG/ PENDAPATAN YANG JUMLAH SUDAH TERTENTU UNTUK BERBAGAI BARANG YANG HARGANYA SUDAH TERTENTU SEDEMIKIAN AGAR KONSUMEN MENCAPAI TUJUANNYA TUJUAN (AKHIR KONSUMEN (RUMAH TANGGA) MAXIMUM UTILITY (SATISFACTION) UMAX KESEIMBANGAN KONSUMEN : KEADAAN KONSUMEN YANG DIALAMI KONSUMEN, APABILA DALAM MENGKONSUMSI BARANGBARANG KONSUMEN MEMPEROLEH UMAX MISALKAN : PENDAPATAN/ UANG : MY HARGA BARANG-BARANG : PA, PB, PC, PD, . . . SELURUH MY UNTUK BARANG-BARANG, MAKA ALOKASINYA : MY = a.PA + b.PB + c.PC + d.PD + . . . BERAPA a, b, c , d, . . . AGAR : UA + UB + UC + UD + . . . = UMAX SELANJUTNYA DIMISALKAN UNTUK 2 JENIS BARANG YANG DIKONSUMSI : x dan y, SEDANG HARGANYA : PX dan PY ALOKASI : MY MY = x.PX + y. PY UX + UY = UMAX ANALISIS KARDINAL dan ORDINAL a) ANALISIS KARDINAL (CARDINAL UTILITY ANALYSIS) - BASARNYA U (UTILITY) DAPAT DIUKUR SECARA KUANTITATIF MENGGUNAKAN KONSEP MARGINAL UTILITY (MU) MARGINAL UTILITY ANALYSIS PEMIKIRNYA : KARL MANGER, LEON WALRAS, W.S. JEVONS b) ANALISIS ORDINAL (ORDINAL UTILITY ANALYSIS) - BESARNYA U (UTILITY) TIDAK DAPAT dan TIDAK PERLU DIUKUR SECARA KUANTITATIF, TAPI HANYA DAPAT DINYAKAN TINGKATANNYA (RANK ORDRING) - MENGGUNAKAN KURVE INDIFERENSI (INDIFFERENCE CURVE ANALYSIS) PEMIKIRNYA : VILVERDO PERETO, SIR J.R. HICKS R.G.D. ALLEN (PRANCIS), Y. EDGEWORTH

29

UTILITY a). TOTAL UTILITY (TU) (=U) UTILITY YANG DIBERIKAN OLEH KESELURUHAN UNIT BARANG YANG DIKONSUMSI b). MARGINAL UTILITY (MU) b.1). UTILITY YANG DIBERIKAN OLEH SETIAP UNIT BARANG YANG DIKONSUMSI b.2). PERUBAHAN TU (=U) (+) (-) AKIBAT PERUBAHAN (+) (-) SATU UNIT BARANG YANG DIKONSUMSI

TU (=U)t = MUt TU MU = q [TU = U = f (q) = q U = dq dU = TU = U

UTILITY FUNCTION]

Q of good X CONSUMED 0 1 2 3 4 5

TU (U)

MUX

0 4 4 3 7 2 9 1 10 0 10

UX RISES WITH CONSUMPTION (SAMUELSON)

30

TU 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 0 MUX 1 2 3 4 5 q

4 3 2 1 0 1 2 3 4 5 q

THE LAW of DIMINISHING MU THE EXPRESSION MARGINAL IS KEY TERM IN ECONOMIICS AND IS ALWAYS IN THE SENSE of EXTRA THE LAW of DIMINISHING MU STATES THAT, AS THE AMOUNT of A GOOD CONSUMED INCREASES, THE MU of THAT GOOD TEND TO DIMINISH

31

THE FUMDAMENTAL CONDITION of MAXIMUM SATISFACTION OR UTILITY IS THEREFORE THE FOLLOWING : A CONSUMER WITH A FIXED INCOME AND FACING GIVEN MARKET PRICES of GOODS WILL ACHIEVE WHEN THE THE MU of THE LAST Rp SPENT ON EACH GOOD IS EXACTLY THE SAME AS THE MU of THE LAST Rp SPENT ON ANY OTHER GOOD MUX = MUY PX PY MU PER Rp OF INCOME

CONDITION FOR CONSUMER/ HOUSEHOLD EQUILIBRIUM

KURVA INDIFERENSI dan GARIS BATAS ANGGARAN a).INDIFFERNCE CURVE SHOW COMBINATION of GOODS (X and Y) THAT YIELD EQUAL SATISFACTION (OR UTILITY) AND AMONG WHICH THE HOUSEHOLD (OR CONSUMEN) IS INDIFFERENT.

ALTERNATIVE BUNDLES GIVING A HOUSEHOLD EQUAL SATISFACTION

BUNDLE GOOD X (CLOTHING) 30 18 13 10 8 7 GOOD Y (FOOD) 5 10 15 20 25 30 MRSXY= Y(+) X (-) MRSYX= X(+) Y(-)

a b c d e f

5/12 =(-) 0,41 5/5 = 1,0 5/3 = 1,67 5/2 = 2,5 5/1 = 5,0

12/5 = 2,4 5/5 = 1,0 3/5 = 0,6 2/5 = 0,4 1/5 = 0,2

GOOD X

30 I a 20 b c d 10 e f 0 10 20 30 GOOD Y INDIFFERENCE CURVE

32

Ua = Ub = Uc = Ud = Ue = Uf

GOOD X

I4 I3 I2 0
UI1 < UI2 < UI3 < UI4 U = f (X,Y) Y(+) = MRSXY ATAU X(+) = MRSYX X (-) Y(-) CHARACTERISTICS/ PROPERTIES of IC i. SLOPING DOWNWARD (FORM THE LEFT to THE RIGHT) ii. CONVEX to the ORIGIN iii. TWO IC NEVER INTERSECT iv. BASIC ASSUMPTION of INDIFFERENCE THEORY IC GRADIEN IC = i. ii. ALGEBRA IC VALUE of the MRS is ALWAYS NEGATIVE. the MRS BETWEEN ANY TWO COMMODITIES DEPENDS ON the AMOUNT of THE COMMODITIES CURRENTLY BEING CONSUMED by the HOUSEHOLD.

I1
GOOD Y

BUDGET LINE/ BUDGET CONSTRAINT ISOCOST LINE/ PRICE LINE CONSUMPTION-POSSIBILITY LINE SHOW ALL COMBINATIONS of COMMODITIES THAT ARE AVAILABLE to the HOUSEHOLD GIVEN ITS MONEY INCOME and the PRICE of the GOODS that is PURCHASES.

ALTERNATIVE COMBINATION A C D E B

GOOD X (CLOTHING) 6 4 3 1 0

GOOD Y (FOOD) 0 1 2 3 4
33

GOOD X 9 8

A2

A1 7 6 A 5 A3 4 3 2 E 1 0 1 2 B3 3 B 4 B1 5 B2 6 D C

GOOD Y

MISAL : M = Rp 30.000,00 PX = Rp 5.000,00 PY = Rp 7.500,00 M = X. PX + Y.PY 30.000 = X. 5.000 + Y. 7.500 = 5.000 X + 7.500 Y PERSAMAAN GARIS ANGGARAN AB 7.500 30.000 X=Y+ 5.000 5.000 X = - 1,5 Y + 6
SECARA UMUM X=PY Y+ PX M PX

GRADIEN

SHIFT in the BUDGET LINE - VARIATION in the HOUSEHOLD S MONEY INCOME WITH MONEY PRICES CONSTANT, SHIFT the BUDGET LINE PARALLEL to ITSSELF. IT SHIFTS INWARD (TOWARD the ORIGIN) WHEN MONEY INCOME FALLS AND OUTWARD (A WAY frorm the ORIGIN) WHEN MONEY INCOME RISES. - PROPORTIONAL CHANGES in the MONEY PRICES of ALL GOODS IF MONEY INCOME REMAINS CONSTAN SHIFT the BUDGET LINE PARALLEL to ITSELF. IT SHIFT OUTWARD WHEN MONEY PRICES FALL AND INWARD WHEN MONEY PRICES RISE.

34

A PRPORTIONAL CAHNGE in MONEY INCOME and in ALL MONEY PRICES LEAVES the HOUSEHOLD NEITHER BETTER nor WORSE OFF IN TERMS of it ABILITY to PURCHASES COMMODITIES. A HOUSEHOLD S ABILITY to PURCHASES GOODS and SERVICES IS MEASURED BY REAL INCOME, NOT MERELY BY ITS MONEY INCOME. A CHANGE IN RELATIVE PRICES ALTERS the SLOPE of the BUDGET LINE and therefore CHANGES the OPPORTUNITY COST of GOOD in TERMS of ANOTHER GOOD.

GOOD X A

AB AB

AB1 AB2

PY PY

B2

B1 GOOD Y

EQUILIBRIUM of the HOUSEHOLD KONSUMEN MEMPEROLEH UMAX (DALAM MENGKONSUMSI BARANG-BARANG) APABILA KEINGINANNYA (-YANG DAIGAMBARKAN OLEH KURVA INDIFERENSI-) SESUAI DENGAN KEMAMPUAN DAYA BELINYA (-YANG DIGAMBARKAN OLEH GARIS/ BATAS ANGGARAN-). the HOUSEHOLD S SATISFACTION IS MAXIMIZED AT the PONT WHERE AN INDIFFERENCE CURVE IS TENGENT to the BUDGET LINE.

35

GOODS X (CLOTHING) CONSUMER (HOUSEHOLD) EQULIBRIUM POINT (POSITION) C D XE E I4 I3 I2 I1 B

OPTIMUM

F G 0
KOMBINASI : X = XE Y = YE

YE
COMMODITY COMBINATION

FOOD Y

AT POINT of TANGENCY E The SLOPE of IC = the SLOPE of BUDGET LINE PY MRSXY = PX (CONDITION FOR CONSUMER/ HOUSEHOLD EQULIBRIUM EFEK : PENDAPATAN, HARGA dan SUBSTITUSI 1). CHANGE in INCOME (COMMODITIES PRICES CONSTANT) INCOME EFFECT KASUS 1 M1 = Rp 30.000,00 PX = Rp 5.000,00 PY = Rp 7.500,00 7.500 30.000 GARIS ANGGARAN X1 = Y+ (A1B1) 5.000 5.000 KASUS 2 M2 = Rp 45.000,00 PX = Rp 5.000,00 PY = Rp 7.500,00 7.500 45.000 GARIS ANGGARAN X2 = Y+ (A2B2) 5.000 5.000

36

KASUS 3 M3 = Rp 22.500,00 PX = Rp 5.000,00 PY = Rp 7.500,00 7.500 GARIS ANGGARAN X3 = (A3B3) Y+ 5.000 5.000 22.500

GOOD X 9 8 7

A2

ICC (INCOME CONSUMPTION CURVE /LINE) 6 A1 5 A3 4 3 E3 2 1 0 1 2 B3 3 IC1 IC2 B1 4 B2 5 6 GOOD Y E1 E2 IC2

DERIVATION of INCOME DEMAND CURVE DARI ICC DAPAT DITURUNKAN MENJADI INCOME DEMAND CURVE (ENGEL CURVE)

QdY Y1 Y2 (Y2 > Y1) Y3 (Y3 < Y1)

INCOME (M) M1 M2 (M2 > M1) M3 (M3 < M1)

QdX X1 X2 (X2 > X1) X3 (X3 < X1)

37

M MdY d2 d1 M2 M1 d3 M3 d3 d1 Mdx d2

Qdy

Y2

Y1

Y3

X3

X1

X2

Qdx

CHANGES in (SINGLE) COMMODITY S PRICE ( MONEY INCOME and the OTHER COMMODITY S PRICE ARE CONSTANT) PRICE EFFECT KASUS 1 M = Rp 30.000,00 PX = Rp 5.000,00 PY1 = Rp 7.500,00 7.500 30.000 GARIS ANGGARAN X1 = Y+ (AB1) 5.000 5.000 KASUS 2 M = Rp 30.000,00 PX = Rp 5.000,00 PY2 = Rp 5.000,00 5.000 30.000 GARIS ANGGARAN X2 = Y+ (AB2) 5.000 5.000 KASUS 1 M = Rp 30.000,00 PX = Rp 5.000,00 PY3 = Rp 9.000,00 9.000 30.000 GARIS ANGGARAN X3 = Y+ (AB3) 5.000 5.000

38

GOOD X 6 I3 5 I1 X34 X13 X22 1 0 1 Y3 2 Y1 B3 B1 3 4 Y2 5 B2 6 GOOD Y E3 I2 E1 PRICE CONSUMPTION E2 CURVE (LINE) PCC

DERIVATION of (PRICE) DEMAND CURVE DARI PCC DAPAT DITURUNKAN (PRICE) MENJADI DEMAND CURVE UNTUK BARANG YANG HARGANYA BERUBAH.

PY PY1 PY2 (PY2 < PY1) PY3 (PY3 > PY1)

QdY Y1 Y2 (d1) (d2) (Y2 > Y1) Y3 (Y3 < Y1)

39

PY (000) 9 d3

7,5

d2

d1 dY

y3

Y2

Y1

QdY

40

SUBSTITUTION EFFECT PENGGANTIAN JUMLAH TERTENTU SUATU BARANG (YANG HARGANYA MENJADI MAHAL) OLEH JUMLAH TERTENTU BARANG LAIN (YANG HARGANYA MENJADI MURAH) TANPA MENGUBAH BESARNYA U (UTILITY/ KEPUASAN).

GOOD X A

X1 X2

E1 E2 I2

X3

E3 I1

Y1
SUBST EFFECT

Y3

Y2

GOOD Y

INC EFF PRICE EFFECT (TOTAL EFFECT)

41

SURPLUS KONSUMEN The GAP BETWEEN the TOTAL UTILITY of a GOOD and ITS TOTAL MARKET VALUE THE SURPLUS ARISES BACAUSE WE RECEIVE MORE THAN WE PAY FOR AS A RESULT of the LAW DIMINISHING MU.

PRICE and MU of WATER 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 CONSUMERS DEMAND CURVE FOR WATER

PRICE of WATER

E 1 2 3 4 5 6 7 8 9

9 8 7 6 5 4 3 2 1 0

PRICE of WATER CONSUMER SURPLUS E TOTAL PURCHASES QUNTITY of WATER

42

TEORI PRILAKU PRODUSEN

(the THEORY of PRODUCER S BEHAVIOR) MENJELASKAN TINDAKAN PRODUSEN DALAM MENGHASILKAN PRODUKNYA dengan MENGGUNAKAN KOMBINASI INPUT FAKTOR PRODUKSI YANG OPTIMUM (BIAYA SATUAN OUPUT HASIL PRODUKSI YANG TERENDAH) TEORI PRILAKU PRODUSEN TERDIRI DARI : (1). TEORI PRODUKSI (2). TEORI BIAYA (1).TEORI PRODUKSI (the THEORY of PRODUCTION) MENJELASKAN TINDAKAN PRODUSEN DARI SEGI TEKNIS, YAITU HUBUNGAN ANTARA BESARNYA JUMLAH OUTPUT HASIL PRODUKSI dengan BESARNYA JUMLAH INPUT FAKTOR PRODUKSI, HAL INI DISEBUT FUNGSI PRODUKSI (PRODUCTION FUNCTION) TUJUAN PRUSAHAAN : - KESEIMBANGAN PRODUKSI (PRODUCER EQUILIBRIUM) FUNGSI PRODUKSI a). SATU INPUT VARIABEL q = f (X|Y,Z, . . .) q = f (L)| DENGAN ASUMSI : y INPUT LAIN y TEKNOLOGI PRODUCT CONCEPT - TP (TOTAL PRODUCT) - AP (AVERAGE PRODUCT) - MP (MARGINAL PRODUCT) TP = q = f (L) TP AP = input TP MP = input
n

TERTENTU (GIVEN)

q = L q = L = =

f (L) L dq = TP = f (L) dL

TPt = MPt

t=1

43

VARIATION of OUTPUT whit CAPITAL FIXED and LABOR VARIABEL L TP MP AP STAGES of PRODUCTION

0 1 2 3 4 5 6 7 8
TP 70

0 15 15 19 34 14 48 12 60 2 62 0 62 -5 57 -8 49

I 15 17 16 II 15 122/5 102/6 III 8 /7 61/8

1

II

III

60 50 40 30 20 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 L MAXIMUM AVERAGE PRODUCTIVITY TP

44

AP, MP 20

POINT of DIMINISHING MARGINAL PRODUTIVITY

15 POINT of DIMINISHING AVERAGE PRODUCTIVITY 10 AP 0 1 -5 2 3 4 5 6 7 8 9 L

-10

MP

CATATAN : a) HUBUNGAN ANTARA MP dengan TP MP = (+) TP NAIK MP = 0 TP MAKSIMUM MP = (-) TP TURUN b) HUBUNGAN ANTARA MP dengan AP AP NAIK MP > AP AP MAKSIMUM MP = AP AP TURUN MP < AP the LAW of DIMINISHING RETURNS IF INCREASING AMOUNTS of a VARIABLE FACTOR ARE APPLIED to a GIVEN QUANTITY of a FIXED FACTOR, EVENTUALLY a SITUATION WILL BE REACHED IN WHICH EACH ADDITIONAL UNIT of the VARIABLE FACTOR ADDS LESS to TOTAL PRODUCT THAN DID the PREVIOUS UNIT ; THAT IS, the MARGINAL PRODUCT of the VARIABLE FACTOR WILL DECLINE. RETURNS to SCALE - CONSTANT RETURNS to SCALE - DECREASING RETURNS to SCALE - INCREASING RETURNS to SCALE TECHNOLOGICAL CHANGE - INVENTION - INNOVATION

45

TP

1995 TECHNOLOGY

A 1985 TECHNOLOGY

0
FUNGSI PRODUKSI b). DUA INPUT VARIABEL q = f (X,Y|Z, . . .) q = f (L, K)

INPUT

ASUMSI : INPUT LAIN TEKNOLOGI

TERTENTU

L = LABOR INPUT K = CAPITAL (EQUIPMENT) INPUT

ISOCOST suatu garis yang menghubungkan titik-titik kombinasi penggunaan input faktor produksi yang mengeluarkan biaya yang sama ISOQUANT suatu garis yang menghubungkan titik-titik kombinasi penggunaan input faktor produksi yang menghasilkan output yang sama

KOMBINASI L dan K UNTUK MENGHASILKAN 1000 UNIT BARANG X KOMBINASI L K a d MRTSKL

a b c d 1 2 3 6 6 (-) 3/1 3
1

d a MRTSLK
1

/3
1

/1

/1

2
1

/3

(-) 3/1

1
46

K 6 5 4 3 2 1 0

ISOQUANT a

b c q q q d q = 4.000 = 3.000 = 2.000 = 1.000

1
K MRSTKL = L L MRTLK = K

2
K =

4
q=0

L L = K q=0

GRADIEN ISOQUANT (EQUAL PRODUCT CURVE) MISAL - DANA UNTUK INPUT = Rp 100 JUTA (C) - HARGA INPUT L = Rp 25.000,00/ JAM KERJA (PL/W) - HARGA INPUT K = RP 250.000,00/ UNIT (PK/r)

KOMBINASI INPUT A C D E F G B

BIAYA L 4.000 3.000 2.400 2.000 1.000 400 0 K 0 100 160 200 300 360 400 (Rp JUTA) 100 100 100 100 100 100 100

C = l.PL(w) + k.PK (r)

ATAU

C = w.L + r.K
47

PL(w) k=PK (r) K 400 l +

C K=PK (r)

w.L + r

C r

ISOCOST

300

200

100

0 100 200 300 400 L

KESEIMBANGAN PRODUSEN a). SEGI : BIAYA TERTENTU, OUTPUT MAKSIMUM

K B G F PRODUCER EQULIBRIMUM POINT (POSITION) PL(w) MRTSKL = ( ) PK(r) E q4 D C A 0 LE L q1 q3 q2

KE

48

a). SEGI : OUTPUT TERTENTU, INPUT MINIMUM

K B3 G B2 F B1 KOMBINASI INPUT : K = KE L = LE OPTIMUM

KE

D 0 LE A1 A2

C q A3 L

TEORI BIAYA (PRODUKSI) THEORY of PRODUCTION COST MENJELASKAN TINDAKAN/ PRILAKU PRODUSEN DARI SEGI FINANSIAL, ATAU SEGI HUBUNGAN ANTARA BIAYA PRODUKSI DENGAN OUTPUT HASIL PRODUKSI FUNGSI BIAYA C = f (q)

BIAYA PRODUKSI : PENGELUARAN PRODUSEN/ PERUSAHAAN UNTUK PENYEDIAAN dan PENGGUNAAN INPUT FAKTOR PRODUKSI

KONSEP-KONSEP BIAYA : a). OPPORTUNUTY COST APABILA FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI SUDAH SEPENUHNYA DIGUNAKAN, UNTUK MEMPERBANYAK PRODUKSI SUATU BARANG, MAKA PRODUKSI BARANG LAIN HARUS DIKURANGI (DIKORBANKAN) b). EXPLISIT COST : PENGELUARAN-PENGELUARAN PERUSAHAAN PRODUKSI dan BAHAN MENTAH YANG DIBUTUHKAN

UNTUK

MENDAPATKAN

FAKTOR-FAKTOR

c). IMPLISIT COST : TAKSIRAN PENGELUARAN PERUSAHAAN TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG DIMILIKI OLEH PERUSAHAAN ITU SENDIRI, CONTOH : biaya manajer yang handal

49

KONSEP BIAYA JANGKA PENDEK dan JANGKA PANJANG : a). BIAYA JANGKA PENDEK (SHORT RUN COST) 1. BIAYA TETAP (FIXED COST) BIAYA YANG DIKELUARKAN UNTUK MEMPEROLEH INPUT FAKTOR PRODUKSI YANG TIDAK DIHUBUNGKAN DENGAN JUMLAH OUTPUT YANG DIPRODUKSI/ BIAYA INI TETAP BERAPAPUN OUTPUT YANG DIPRODUKSI 2. BIAYA VARIABEL (VARIABLE COST) BIAYA YANG DIKELUARKAN UNTUK MEMPEROLEH INPUT FAKTOR PRODUKSI YANG DIHUBUNGKAN DENGAN JUMLAH OUTPUT YANG DIPRODUKSI/ BIAYA INI BERUBAH TERGANTUNG OUTPUT YANG DIPRODUKSI - BIAYA PROPORSIONAL BIAYA INI BERUBAH DENGAN PROPORSI TERTENTU TERHADAP OUTPUT - BIAYA TIDAK PROPORSIONAL - BIAYA INI BERUBAH TIDAK PROPORSIONAL TERHADAP OUTPUT a). BIAYA JANGKA PANJANG (LONG RUN COST) - PLANNING HORIZON CURVE CURVA BIAYA TOTAL RATA-RATA YANG MERUPAKAN GARIS LURUS MENDATAR (HORIZON) - ENVELOPE CURVE CURVA BIAYA TOTAL RATA-RATA YANG MENYERUPAI BELAKANG AMPLOP (HURUF U) BIAYA JANGKA PENDEK (SHORT RUN COST) : TOTAL COST CONCEPT : TFC f(q) TFC = (GIVEN) TVC = f(q) TC = C = TFC + TVC = + f(q) TFC = TOTAL FIXED COST TVC = TOTAL VARIABLE COST TC = C = TOTAL COST UNIT COST CONCEPT : TFC AFC = = q q TVC f(q) AVC = = q q TC C TFC + AVC + f(q) A(T)C = = = = q q q q = q TC MC = q = TC = TVC = q + q C = q dTC = q d[ + f(q)] = f (q) = f(q) = AFC +AVC

50

MC = TCn+1 TCn = TVCn+1 TVCn = TCn TCn-1 = TVCn TVCn-1 CONTOH : q 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 TFC 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 TVC 0 60 120 180 240 300 360 420 480 540 600 TC 300 360 420 480 540 600 660 720 780 840 900 AFC AVC 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 A(T)C MC 60 300 150 100 75 60 50 42 /7 37 /8 33 /9 30
3 4 6

360 60 210 60 160 60 135 60 120 60 110 60 102 /7 60 97 /8 60 93 /9 60 90

3 4 6

PENDEKATAN TOTAL
TFC,TVC,TC 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 q 51 TFC TVC TC

PENDEKATAN UNIT/MARGINAL AFC, AVC A(T)C, MC 360 330 300 270 240 210 180 150 120 90 60 30 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 q A(T)C AVC = MC AVC

52

PR : q 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 REVENUE TR = q x P TR AR = q a). MR = P = AR b). MR P (=AR) =P ; MR = q JIKA P TETAP MR < P (=AR) JIKA P TIDAK TETAP TR = f(q) TR = dq REVENUE FUNCTION dTR = TR TFC 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 TVC 0 60 110 160 200 260 360 510 710 1.060 1.500 TC 300 360 410 460 500 560 660 810 1.010 1.360 1.800 AFC AVC 60 60 55 531/3 50 60 72 /3 88 /3 117 /9 150
7 6 6

A(T)C

MC 60

300 150 100 75 60 50 42 /7 37 /8 33 /9 30

3 4 6

360 50 205 50 125 40 112 60 112 100 110 150 115 /7 200 126 /8 250 151 /9 440 180
1 2 5

+ + P JIKA q ; q JIKA P BUKTI : TR = q x P MR = TR = P. q + q. P = P. dq + q. dP dq dq = P + q. dP dq dp < 0 (NEGATIF) q dp <0 dq dq MR = P + q. dp < P (=AR) dq

53

REVENUE CURVE
P TETAP TR P TR PERASINGAN MURNI/ SEMPURNA AR/MR/P P

AR=MR P

0 P TIDAK TETAP TR P

IA

q MONOPOLI

IIA

AR/MR P TR

AR MR 0 IB Q 0 IIB Q

54

q 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

P 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

TR 0 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000 8.000 9.000 10.000

AR 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

MR

P 1.000 975 950 925 900 875 850 825 800 775

TR 0 1.000 1.950 2.850 3.700 4.500 5.250 5.950 6.600 7.200 7.750

AR 1.000 975 950 925 900 875 850 825 800 775

MR 1.000 950 900 850 800 750 700 650 600 550

1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

55

TR (X RIBU) P TR 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 q
AR/MR

P 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

TR

AR=MR q

56

TR (X RIBU) P 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

AR/MR P 1000 975 950 925 900 875 850 825 800 775 0

MR

AR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

57

TEORI PERUSAHAAN dan ORGANISASI PASAR (THEORY of FIRM and MARKET ORGANIZATION) MENJELASKAN/MEMBAHAS - PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH SUATU PERUSAHAAN SECARA INDIVIDUAL MENGENAI BESARNYA JUMLAH PRODUKSI (OUTPUT) SERTA HARGANYA (PRICE) DIHUBUNGKAN DENGAN TUJUAN PERUSAHAAN (FIRM S/ FINAL/ GOAL/ OBJECTIVE) : MAKSIMUM PROFIT ( MAX)/PROFIT MAXIMIZATION - OUTPUT and PRICE DETERMINATION - OUTPUT and PRICING FIRM EQULIBRIUM/ EQULIBRIUM of the FIRM = TR TC JIKA TC (TERTENTU) TR = q x P = q : (1) PERMINTAAN STRUKTUR PASAR (2) PENAWARAN

= (q)

(TR) PROFIT FUNCTION

MARKET STRUCTURE/ FORM/ SITUATION DEGREE of COMPETITION (ESPECIALLY BETWEEN PRODUCERS/ FIRM) : (a). NUMBERS of PRODUCERS/SELLERS (b). TYPE of PRODUCT (c). POWER of FIRM OVER PRICE (d). BARRIER TO ENTRY (e). FIRM S/ PRODUCER S KNOWLEDGE ABOUT MARKET

58

MARKET STRUCTURE

MARKET EXAMPLE

NUMBER of PRODUCERS

TYPE of PRODUCT

POWER of FIRM over PRICE

BARIRRIERS to ENTRY

NON PRICE COMPETITION

PREFECT COMPETITION

PARTS of AGRICULTURE ARE REASOABLY CLOSE

MANY

STANDARDIZED

NONE

LOW

NONE

MONOPOLISTIC COMPETTION

RETAIL TRADE

MANY

DIFFERENTIATED

SOME

LOW

ADVERTISING and PRODUCT DIFFERENTIATION

OLIGOPOLY

AUTOS, STEEL, MACHINERY

FEW

STANDARDIZED or DIFFERENTIATED

SOME

HIGH

ADVERTISING and PRODUCT DIFFERENTIATION

MONOPOLY

PUBLIC UTILITIES

ONE

UNIQUE PRODUCT

CONSIDERABLE

VERY HIGH

ADERTISING

59

INDIVIDUAL FIRM in PURE (PERFECT) COMPETITION

TR/TC/t TR
TC

t MAX
VC

BEP

MAX t FC t MAX

10

AR/MR/MC/U/M

MC P C1 BEP r C AR =MC AC

10

60

FIRM dalam MONOPOLI (MURNI)

TR/TC/t
Rn BEP

TC
TR

t MAX

BEP

Cn

Qn

P/MC/AC/MR/AR

MC AC P r

C1

MR 0 Qn

AR(D) Q

61

HIPOTHETICAL DATA of an INDIVIDUAL FIRM in PURE (PERFECT) MONOPOLY

TR-TC APPROACH P TR TC 2 172 162 152 142 132 122 112 102 92 82 72 3=1x2 0 162 304 426 528 610 672 714 736 738 720 4 100 190 270 340 400 470 550 640 750 880 1.030 MR-MC APPROACH AC MR MC U 7 190 135 1131/3 100 94 914/6 913/7 936/8 977/9 103 8=6-7 -28 17 82/3 32 28 202/6 104/6 -16/8 -157/9 -31 9 162 142 122 102 82 62 42 22 2 -18 10 90 80 70 60 70 80 90 110 130 150

q 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

AR 6 162 152 142 132 122 112 102 92 82 72

5=34 -100 -28 34 86 128 140 122 74 -14 -142 -310

11=910 72 62 52 42 12 (EQ) -18 -48 -88 -128 -168

62