NAMA : Suhendi
NPM : 18111198
Secara umum ekonomi manajerial adalah suatu konsep ekonomi yang efisien dalam
memanfaatkan sumber daya yang langka untuk mencapai sasaran dan tujuan. Dan juga sebagai
metodologi dalam memecahkan masalah-masalah untuk mengambil keputusan secara
ekonomis.
Ekonomi manajerial adalah ilmu ekonomi dan ilmu pengambilan keputusan dalam
skala mikro maupun makro. Dalam ilmu ekonomi, manajerial digunakan oleh perusahaan
maupun oleh negara untuk bagaimana menganalisis dan melaksanakan suatu sistem
perekonomian dengan optimal. Sedangkan dalam ilmu pengambilan keputusan, manajerial
adalah suatu teknik untuk memecahkan masalah-masalah ekonomi seperti penentuan harga dan
biaya produksi, penyimpanan, pemasaran, kualitas SDM pekerja, dan bahkan sampai dalam
tingkat keuangan.
1. Kriteria Minimal
Metode ini menjelaskan bahwa pembuat keputusan seharusnya memusatkan
perhatiannya pada atribut terlemah yang dimilikinya. Metode ini tidak banyak
menggunakan informasi yang tersedia. Kriteria ini mencari alternative yang minimal
dari hasil yang minimum dari setiap alternative.
2. Kriteria Maksimal
Model ini didasarkan pada asumsi yang optimistik yang menyatakan bahwa keputusan
yang diambil akan mendatangkan hasil yang maksimum. Dalam prakteknya apa yang
kemudian terjadi ialah lebih memaksimalkan usaha agar hasil yang diperoleh betul-
betul semaksimal mungkin.
Teori konsumen digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan produk-produk yang akan
dipilih oleh konsumen (rumah tangga), ada tingkat pendapatan dan harga tertentu.
Pendekatan yang digunakan dalam menganalisis penentuan pilihan konsumen ini ialah
sebagai berikut:
I = pendapatan konsumen
Pe = ekspektasi konsumen terhadap harga dari barang atau jasa X di masa mendatang
PAe = ekspektasi konsumen terhadap ketersediaan barang atau jasa X itu di masa
mendatang
T = selera konsumen
A = pengeluaran iklan
O = faktor-faktor spesifik lain yang berkaitan dengan permintaan terhadap barang atau
jasa itu
2. Analisis Permintaan
Hal ini dapat ditunjukkan dalam bentuk tabel atau grafik, dalam bentuk bentuk grafik
analisis itu di sebut sebagai kurva permintaan (demand curve). Kurva permintaan ialah
sebagai suatu garfik yang menunjukan hubungan antara kuantitas permintaan dan harga
produk, apabila smua variabel lain penentu permintaan produk itu di buat konstan.
Sedangkan tabel, analisis itu di sebut sebagai skedul permintaan (demand scbedule).
Skedul permintaan ialah sebagai suatu tabel yang menunjukkan daftar berbagai
kemungkinan harga produk yang bersesuaian dengan kuantitas permintaan produk.
a. Analisis elastisitas permintaan
Analisis adalah sebagai presentasi perubahan kuantitas yang di minta sebagai akibat
dari perubahan nilai salah satu variabel yang menentukan permintaan sebesar 1%.
Elastisitas bisa di hitung dengan menggunakan rumus elastisitas titik (point elasticity)
yaitu mengukur elastisitas pada suatu titik tertentu dan elastisitas busur yaitu untuk
mengukur elastisitas rata-rata pada suatu kisaran. Sebab itu elastisitas permintaan
adalah sangat penting dalam pembuatan keputusan manajerial, karena besaran ini
mengukur sensivitas dari permintaan konsumen terhadap perubahan produk.
Elastisitas permintaan merupakan suatu ukuran sensitivitas permintaan konsumen terhadap
perubahan harga produk. Elastisitas permintaan ini di ukur melalui koefisien elastisitas,
yang di notasikan dengan Ep, (Persentase perubahan harga) Ep = (% Q/% p) =
(Q/Q)/(P/P) = (Q/P) (P/Q).
Terdapat dua teknik dalam pengukuran elastisitas permintaan, di antarnya sebagai berikut:
1) Elastisitas titik (point elastisitas) merupakan suatu pengukuran elastisitas
permintaan yang dilakukan pada suatu titik tertentu dari kurva permintaan.
2) Elastisitas interval atau elastisitas busur (interval or arc elasticity) merupakan
koefisien elastisitas permintaan yang dihitung sepanjang suatu interval tertentu
dari suatu kurva permintaan.
Formula yang umum dipergunakan dalam perhitungan elastisitas interval atau
elastisitas busur adalah: Ep = (Q2 – Q1) / (P2 – P1) x (P2 + P1) / (Q2 + Q1) Atau
dengan cara lain namun memberikan hasil yang sama yakni, Ep= (%Q/%P) =
(Q/ rata-rata Q)/(P/ rata- rata P) = (Q/P)(rata-rata P/ rata-rata Q).
TR = P Q
MR = TR/Q
P Q xQ TR
No. (Rp.10 (Ribu (Rp. (Rp.Ratus (Rib
Rp.Ratus juta)
0.000) unit) Ratus juta) unit)
Juta)
- -
1. 13,0 22,1 287,3 -
15 10,52667
2. 12,0 37,1 445,2 157,9
15 8,52667
3. 11,0 52,1 573,1 127,9
15 6,52667
4. 10,0 67,1 671,0 97,9
15 4,52667
5. 9,0 82,1 738,9 67,9
15 2,52667
6. 8,0 97,1 776,8 37,9
15 0,52667
7. 7,0 112,1 784,7 7,9
15 -1,47333
8. 6,0 127,1 762,6 -22,1
Dari analisis penerimaan marjinal (MR) dalam tabel skedul permintaan televisi di
atas, dapat dibuat suatu hubungan yang mengukuti konsep umum dalam ekonomi
manajerial, sebagai berikut:
1) Penerimaan marjinal (MR) harus lebih kecil daripada harga (P) untuk semua
unit produk yang terjual setelah unit pertama, sebab harga harus dibuat lebih
rendah agar mampu menjual lebih banyak unit produk itu. Dalam grafik
ditunjukkan melalui kurva penerimaan marjinal (MR) yang kedudukannya lebih
rendah daripada kurva permintaan (Qdx).
Dari pertemuan 1-6 materi mata kuliah Ekonomi Manajerial dapat saya pahami bahwa ekonomi
manajerial adalah wawasan komprehensif antara teori ekonomi dan pengambilan keputusan.
Digunakan untuk menganalisis dan mengambil keputusan yang bermanfaat bagi perusahaan.
Fungsinya antara lain sebagai alat analisis dan pengambilan keputusan yang tepat untuk
perkembangan perusahaan..