Anda di halaman 1dari 78

EKONOMI MANAJERIAL

Aplikasi Fungsi Permintaan-


Penawaran dan Produksi dalam
Kebijaksanaan Bisnis

Dr. I Made Sara,SE.,MP

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS


WARMADEWA
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP
EKONOMI MANAJERIAL
 Organisasai bisnis selalu dihadapkan pada keharusan
melakukan pengelolaan sumber daya (resources) secara
efektif, efisien dan berkelanjutan agar tujuan organisasi
dapat tercapai secara efisien.
 Berbagai sumberdaya harus diperoleh dan
diorganisasikan sedemikian rupa sehingga dapat
dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia
 Alat yang dapat dipergunakan untuk membantu manajer
dalam memecahkan masalah/problema bisnis adalah :
Metodologi Ekonomi Manjerial.
 Ekonomi Manajerial adalah : Ilmu yang menerapkan dan
memadukan konsep dan metodologi ekonomi serta teori
pengambilan keputusan dalam bisnis untuk memecahkan
berbagai problema manajerial
 Konsep ekonomi, antara lain meliputi : prilaku produsen,
prilaku konsumen, struktur pasar, dan teori harga.
Teori pengambilan keputusan berkenaan dengan alat dan
teknik analisis, yang meliputi : Analisis numerik, Statistik,
Peramalan (forcasting), Teori Permainan (game theory),
dan Matematika (Gbr.)
Peran Ekonomi Manajerial dalam Pengambilan Keputusan
Masalah Manajerial
(Produksi, Input, Harga,
Pemasaran)

Teori Ekonomi Teori Keputusan


- Producer Behavior - Analisis Numerik
- Demand Supply - Peramalan
- Pricing Theory - Teori Permainan
- Market Structure -Optimasi

Ekonomi Manajerial

Solusi Optimal
Kaedah Maksimasi dan Minimasi

Mempunyai nilai Maksimum dan Nilai minimum

First Order Condition:


=0  akan diperoleh

Second Order Condition :


a). < 0  Maka absis titik Maksimum
dan =
b). > 0  Maka absis titik Min
dan =

c). = 0  Maka absis titik belok


dan =
Memaksimumkan Nilai Perusahaan
Memaksimukan
Nilai Perusahaan

Memaksimumkan
Laba

Optimalisasi
Pengambilan
Keputusan

Unit Unit Unit Unit Unit


Prod Pems Keu SDM Admin
Model Ekonomi

P = p (Q)

TR = Q x P TR = Q x p(Q)

TC = c (Q)

= TR – TC = Q p(Q) - c(Q)
APLIKASI DEMAND & SUPPLY
dalam
Kebijaksanaan di Bid Harga dan Penjualan

Permintaan (Demand)
 Tujuan utama perusahaan adalah :
memaksimumkan nilai perusahaan. Untuk bisa
memaksimumkan nilai perusahaan, penjualan hendaknya
dilaksanakan secara optimal, sehingga menghasilkan keuntungan
maks.
 Model alat analisis yang dapat dipergunakan untuk
menetapkan keputusan penjualan optimal, adalah Fungsi
Permintaan, Fungsi Penawaran dan Fungsi Biaya
 Fungsi-fungsi tersebut harus diestimasi melalui research
dengan menganalisis hubungan antara jumlah produk
terjual/diminta, harga, dan total biaya
 Dengan tersedianya fungsi-fungsi pemintaan , penawaran
dan biaya, dan dengan menggunakan kaedah optimasi ,
dapat diidentifikasi jumlah produksi yang harus dijual agar
menghasilkan keuntungan yang maksimum.
 Permintaan (quantity of demand), didifinisikan sebagai
jumlah barang dan jasa yang akan dibeli oleh seorang
konsumen pada tingkat harga dan dalam periode tertentu.

Harga dalam hal ini, adalah merupakan harga tertinggi


dimana konsumen bersedia membayarnya.
 Periode, bisa berupa hari (permintaan per hari), bulan
(permintaan per bulan), atau tahun dan peride-perode
lainnya.

 Terdapat dua jenis permintaan,


• Permintaan individu, adalah permintaan terhadap
barang dan jasa oleh perorangan
• Permintaan Pasar, adalah merupakan penjumlahan
seluruh permintaan individual dalam suatu pasar.

Pasar, adalah bertemunya pembeli dan penjual, dan


sepakat untuk melakukan transaksi ( jual-beli).
Gambar:
Permintaan Individu dan Permintaan Pasar
P P P

Q Q Q
QA QB QD
Permintaan Permintaan Permintaan Pasar
Individual A Individual B adalah Total
Permintaan Indiv
 Fungsi Permintaan, menunjukkan hubungan fungsional
antara jumlah barang yang diminta oleh pasar dengan berbagai
faktor (Variabel) yang mempengaruhinya.
 Berbagai varabel tersebut, antara lain: Mis: untuk barang X
- Hargabarang itu sendiri (the price of good X) = Px
- Pendapatan konsumen (the consumers of income) = I
- Harga barang/jasa terkait (the price of related goos or
sevices) = Pr
- Ekspektasi konsumen tentang harga barang/jasa :
harga barang/jasa, tingkat pendapatan, dan
ketersediaan barang/jasa dimasa yang akan datang
(consumer expectation with respect to future price
levels (Pe), Income levels (Ie) , and Product availibility
(Pae)
- Selera Konsumen (the taste of consumers) = T
- Banyaknya konsumen yang potensial (the
number of potential consumers) = N
- Pengeluaran iklan (edvertising expenditure)=A
- Attribute atau futures produk itu (features or
attributes of theproduct) = F
- Faktor-faktor spesifik lainnya (other demand
related factors specific to the product X) = O

Dalam model matematika, dalam bentuk funsi permintaan


(demand function):

QDX = f (PX , I, Pr , Pe, Ie, Pae, T, N, A, F, O )


Tabel
Hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan varabel
penentu pada periode tertentu
No. Variabel Penentu Notasi Sifat Hubungan
1. Harga barang/jasa tsb Px Negatif
2. Pendapatan konsumen I Positif (brg normal)
Negatif (brg Inferior)
3. Harga barang terkait Pr Positif (brg substitusi)
Negatif (brg komplementer)
4. Harapan harga Pe Positif
5. Harapan Income Ie Positif
6. Ketersediaan barang Pae Negatif
7. Selera konsumen T Positif
8. Jumlah Pembeli N Positif
9. Promosi (Advertising) A Positif
10. Penampilan Produk F Positif
 Pengaruh variabel harga barang itu sendiri, menyebabkan peubahan
harga dan permintaan bergerak sepanjang kurva permintaan

 Pengaruh variabel penentu lainnya selain variabel harga barang


tersebut merubah harga dan permintaan dengan bergesernya kurva
permintaan ke kiri bawah (bila hubungannya negatif), dan kekanan atas
bila hubungannya positif.
CONTOH:
Misalnya Kita memiliki fungsi permintaan sbb:
QDx = 23 – 1,2 Px + 0,6 Ps + 0,8PL + 0,5 I + 5 A
Dimana :
QDx = jumlah permintaan Avanza dlm ribuan unit
Px = harga Avanza (Rp. Juta)
Ps = harga Senia (Rp. Juta)
PL = harga Livina (Rp. Juta )
I = Pendapatan masyarakat yang dpt dibelanja
kan/kapita/tahun (Rp. Juta)
A = kegiatan advertensi (Rp. Juta)
Biala :
Harga Senia = Rp. 125 juta
Harga Grand Livina = Rp. 145 juta
Pendapatan Masy = Rp. 36 juta/kapita/th
Advertensi = Rp. 75 /unit

Fungsi permintaannya:

QDx = 23 – 1,2 Px + 0,6(125) + 0,8(145)+ 0,5(36)


+ 5(75)

QDx = 616 - 1,2 (Px)


Tabel
Skedule Permintaan : QDx = 616 – 1,2 Px
dapat dibuat sbb:

Skedule Harga Jual Avanza : Px Jml Permintaan Avanza : QDx


Penjualan (Rp.Juta) (Ribuan Unit)

A 120 472
B 130 460
C 140 448
D 150 436
E 160 424
F 170 412
Gambar :
Kurva Permintaan Avanza Berdasarkan Fungsi Permintaan : QDx
= 616 – 1,2 Px
Px A
170
160 B

150 C

140 D

130 E

120 F

0 412 424 436 448 460 472 Qx


PENAWARAN (SUPPLY)

 Penawaran (Supply), merupakan sejumlah barang dan


jasa yang ingin disediakan oleh perusahaan (produsen)
untuk dijual pada harga dan periode tertentu.

 Fungsi penawaran merupakan hubungan antara jumlah


barang yang ditawarkan oleh pemasok dengan faktor-
faktor (variabel-variabel) yang mempengaruhinya.
Beberapa variabel yang mempengaruhi jumlah barang/
jasa yang ditawarkan antara lain:
- Harga barang/jasa yang ditawarkan = Px
- Harga input = Pi
- Harga barang/jasa substitusi = Ps
- Harga barang/jasa komplementer = Pc
- Ekspektasi produsen thd harga barang/jasa
yang ditawarkan dimasa datang = Pe
- Jumlah perusahaan yang memproduksi prod
yang sama = N
- Teknologi yang dipergunakan = T
- Kondisi Ekonomi = G
- Kondisi Politik = L
- Kondisi Keamanan = A
- Faktor lain = O
 Secara matematika, maka bentuk fungsi penawaran dapat
ditulis sbb:

Qsx = f ( Px, Pi, Ps, Pc, Pe, N, T, G, L, A, O)


 Hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan
dengan variabel-variabel penentu pada periode
tertentu sbb:
No Variabel Penentu Notasi Sifat Hubungan
1. Harga Produk X Px Positif
2. Harga Input Pi Negatif
3. Harga Produk Substitusi Ps Negatif
4. Harga Produk Komplementer Pc Positif
5. Ekspektasi Harga Pe Negatif
6. Teknologi yang tersedia T Positif
7. Banyak produsen sejenis N Positif
8. Pertumbuhan Ekonomi G Positf
9. Kondisi Politik L Positif
10. Keamanan A Positif
 Sebagaimana pada permintaan, variabel-variabel
yang mempengaruhi penawaran selain harga barang/
jasa yang ditawarkan juga variabel-variabel penentu
penawaran.
 Perubahan variabel penentu penawaran akan
menyebabkan kurva penawaran bergeser kekiri atas
(bila hubungannya negatif), atau sebaliknya kekanan
bawah (bila hubungannya positif)
Px Px Px

Q Q Q

Penawaran Indvidu A Penawaran Individu B Penawaran Pasar


CONTOH :
Berdasarkan hasil riset, perubahan jumlah penawaran mobil
stattion Avanza di Denpasar yang didasarkan pada berbagai
variabel pengaruh yaitu: perubahan harga Avanza (Px), Harga
Senia (Ps), upah tenaga kerja (W), suku bunga pinjaman (i).
Adapun model fungsi penawaran Avanza hasil analisis
dinyatakan sebagai berikut :
QSx = 325 + 5 Px – 0,2 PL – 10 W – 10 I
Dimana :
QSx = jumlah penawaran Avanza (ribuan unit)
Px = harga Avanza ( Rp. Juta)
W = upah tenaga kerja (Rp. Juta)
PL = Harga grand Livina (Rp. Juta)
i = suku bunga pinjaman (%)
Bila :
Harga Grand Livina (PL) – Rp. 145 juta
Upah Tenaga kerja (W) - Rp. 25 juta
Suku bunga pinjaman (i) - 10%

Maka, fungsi penawarannya sbb:

QSx = 325 + 5 Px – 0,2 (145) – 10 (25) – 10 (0,1)


QSx = 36 + 5 Px

Dari persamaan fungsi penawaran tsb, dapat


ditetapkan secedule penawaran Avanza pada
berbagai variasi harga dapat ditunjukkan sbb:
Tabel : Schedule Penawaran : QSx = 36 + 5 Px

Penjualan Harga Px (Rp, Juta) Kuantitas Qsx


(ribuan Unit)

A 120 636

B 130 686

C 140 736

D 150 786

E 160 836

F 170 886

Dari tabel diatas, maka dapat dibuat gambar


kurva penawaran Avanza sbagai berikut:
Gambar : Kurva Penawaran Avanza,
berdasarkan fungsi : QSx = 36 + 5 Px
170 Px

160

150

140

130

120
0 636 686 736 786 836 886 Qx/UT
EKUILIBRIUM PASAR
 Pada pasar, terjadi interaksi (tarik menarik) antara permintaan dan
penawaran sehinga padasuatu saat tertentu jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan sama dengan jumlah barang dan jasa yang diminta. Pada
kondisi tsb dinamakan “ Market Ekuilibrium” (Gamabar):
P (Rp/$)
Excess Supply Qs = a + bP
P1 A B

P0 E

P2 F Excess Demand G
QD = m - nP
0 Q0 Q/UT
 Dari contoh terdahulu, tentang permintaan dan penawaran
Toyota Avanza maka market equilibrium Toyota Avanza
dapat dihitung sbb:

QDx = 616 – 1,2 Px


QSx = 36 + 5 Px

Equilibrium terjadi saat :  QDx = QSx


jadi : 616 – 1,2 Px = 36 + 5 Px
3,8 Px = 580
Px = 152,63
QDx = 616 – 1,2 (152,63) = 432,844
Atau = 433 ribu unit.
Gambar:
Gambar:

P (Rp/Juta)
QSx = 36 + 5 Px

152,63 E

QDx = 616 – 1,2 Px

0 433 Q/UT
Jadi Harga Keseimbangan : Rp. 152,63 juta
Quantitas Keseimbangan : 433 ribu unit.
ELASTISITAS PERMINTAAN
 Elastisitas Permintaan  didifinisikan sebagai persentase
perubahan jumlah permintaan dibagi persentase perubahan
harga barang.
 Atau : Elastisitas => mengukur prosentase perubahan dari nilai
var. tak bebas (dependent var), sebagai akibat perubahan
satu persen (1%) dalam nilai dari var. bebas tertentu
(independet var). Dengan asumsi nilai dar var-var bebas
yang lain dlm fungsi tsb. dianggap konstan (citeris paribus).
 Arc Elasticity (Elastisitas Busur)
Ex =
Ex

Ex =

dan
 Point Elasticity (Elastisitas Titik)

Bila ∆X mendekati 0, berarti :


= ½(
maka ∆Q juga mendekati 0.
Dan serta ½ (

Rumus :
 Jenis-jenis Elastisitas Permintaan :
Berdasarkan faktor dan variabel yang mempengaruhi
jumlah permintaan barang dan jasa, maka elastisitas
permintaan dapat dibedakan :
 Own Price Elasticity of Demand
Elastisitas permintaan Q terhadap permintaan barang dan
jasa (Own Price Elasticity of Demand), dirumuskan :
Arc Elasticity :

 Cross Price Elasticity of Demand


Elastisitas Permintaan Q terhadap harga barang dan jasa atau
Cross Price Elasticity of Demand. Misalnya elastisitas
permintaan barang dan jasa Q karena perubahan harga
barang, maka dpat dirumuskan sbb:
Point Elasticity :
Arc Elasticity :

Ada dua kemungkinan nilai Cross Price Elasticity of


Demand, yaitu :
 Bila mengindikasikan bahwa barang X dab Y
merupakan dua barang yang saling substitusi
 Bila mengindikasikan bahwa barang X dab Y
merupakan dua barang yang saling komplementer
 Elastisitas Permintaan Q terhadap perubahan faktor Xi, dapat
dirumuskan sbb:

Point Elasticity :

Arc Elasticity :

Faktor lain Xi bisa berupa variabel-variabel penentu


permintaan lainnya
CONTOH (PENERAPAN ELASTISITAS) Dalam Upaya
Pemecahan Masalah Bisnis:
Perhatikan contoh : Fungsi permintaan mobil
Avanza sebagai berikut:
QDx = 616 – 1,2 Px, dengan curva permintaan
sbb:
Px

170 F (412; 170)


145 G (442; 145)
130 B (460 ; 130)

0 412 442 460 Q/UT


Elastisitas Harga di titik F :
QDx = 616 – 1,2 Px
Pada saat harga PF = 170
QF = 616 – 1,2 (170) = 412
= -1,2 ( 170/421) = - 0,484

Elastisitas Harga di titik B :


QDx = 616 – 1,2 Px
Pada saat harga PB = 130
QB = 616 – 1,2 (130) = 460
= -1,2 ( 130/460) = - 0,339
Elastisitas Harga dari titik F ke titik B (Arc Elasticity):
Pada titik F : QF = 412 dan PF = 170
Pada titik B : QB = 460 dan PB = 130

300/872) = (- 1,2 )(0,3440)


= - 0,413
KEBIJAKSANAAN HARGA DAN PENJUALAN
 Manajemen dalam pengambilan keputusan penjualan
diasumsikan bertindak rasional, artinya: dalam keputusan
yang berkenaan dengan harga dan penjualan ditujukan
untuk mencapai penjuaan optimal yaitu penjualan yang
memaksimumkan laba.
 Untuk mengidentifikasi penjualan yang memak-simumkan
laba dapat dilakukan dengan pendekatan marjinalitas.
 Teori ekonomi menjelaskan bahwa: suatu penjualan akan
menghasilkan laba maksimum bila Marginal Revenue
(MR) sama dengan Marginal Cost (MC). Teori ini bisa
dibuktikan sebagai berikut:
a. Berdasarkan pendekatan teori ekonomi, kuantitas
permintaan merupakan fungsi dari harga, atau : Q = q(P) ,
dan dengan pendekatan matematika fungsi permintaan
dapat juga dinyatakan, bahwa: harga sebagai
fungsi permintaan, atau P = p(Q)
b. Penerimaan penjualan atau Total Revenue (R) sama
dengan harga kali jumlah barang terjual  R = P x Q.
Sehingga total revenue merupakan fungsi dari kuantitas
permintaan, atau : R = r (Q)
c. Total Biaya terdiri dari Biaya Tetap (Fixed Cost)
dan Biaya Variabel ( Variable Cost). Biaya Tetap, adalah
biaya yang untuk periode dan/atau kapasitas produksi/
penjualan tertentu jumlahnya tetap.
Sedangkan Biaya Variabel, adalah biaya yang
jumlahnya berubah-ubah secara proporsional dengan
perubahan jumlah produksi/penjualan.
Sehingga Total Cost atau Biaya (C) merupa
kan fungsi dari kuantitas permintaan
ditulis : C = c(Q)
d). Laba diperolah dari Total Revenue (R)
dikurangi dengan Total Cost (C), dapat di tulis : = R – C
, dimana :
R = r (Q) dan C = c (Q) sehingga :

Laba maksimum tercapai : d/dQ = 0


=0

dimana : = Marginal Revenue (MR)

= Marginal Cost (MC), maka

dari persamaan diatas menjadi : MR = MC


yang merupakan syarat tercapainya laba
maksimum
KEBIJAKSANAAN HARGA DAN PENJUALAN
PADA PASAR MONOPOLI
 Karakteristik yang mendasar dari Pasar Monopoli, bahwa
harga ditentukan oleh “ Monopolis (pejual), sehinga harga
selalu berubah-ubah (variabel) sesuai dengan keinginan dan
kebijaksanaan Monopolist. Harga barang/jasa dalam pasar
monopoli merupakan fungsi dari kuantitas permintaan.
Dirumuskan sebagai berikut :
P = a + bQ
dimana : b < 0
 Penjualan yang memaksimumkan laba dianalisis sebagai
berikut :
Harga : AR = P = a + b Q
Revenue : R = PQ

R = (a+bQ)Q
R = aQ + b
MR = dR/dQ = a + 2bQ

Laba maksimum tercapai :

MR = MC
Gambar Laba Maksimum pada Pasar Monopoli :

P (Rp/$)

A B MC

D C AC
F
E

G H
Q/UT
0 QM MR AR=P=D
AR = Average Revenue = P = a + b Q  (b < 0)
MR = Marginal Revenue, grafiknya memotong
sumbu horizontal sedemikian rupa shg
OG = GH, hal ini karena slope MR adalah
2b yaitu dua kali dari slope AR, yaitu b
AC = Average Total Cost
MC = Marginal Cost, memotong AC pada titik
yang merupakan titik minimum AC.
MR dan MC berpotongan dititik E , shg
dititik E  MR = MC. Bila dari titik tersebut
ditarik garis proyeksi pada sumbu datar,
maka ia akan memotong AC di C dan
memotong AR dititik B
OQM = Jumlah penjualan barang/jasa yang me
maksimumkan laba dengan harga
sebesar OA dan ongkos per unit (Averaga Cost)
sebesar OD
TR = OA x OQM  luas empat persegi panjang
OABQM
TC = OD x OQM  luas empat persegi panjang
ODCQM

 luas empat persegi panjang ABCD


CONTOH :
Manajemen perusahaan ingin mendapatkan informasi tentang
harga, penjualan, penerimaan penjualan (revenue) dan laba
(profit) pada masa-masa lalu shg dapat digunakan sebagai
pertimbangan untuk menentukan kebijaksanaan penjualan
optimal dimasa yang akan datang. Departmen research &
Development melakukan penelitian dengan mengumpulkan data
mingguan disuatu wilayah pemasaran tertentu yang berkenaan
dengan harga, jumlah permintaan, dan biaya sbb: (Tabel)
Tabel :
Harga (Rp) Jumlah Barang Biaya (Rp)
Terjual (Unit)
10 37,5 780
20 35,0 730
30 32,5 680
40 30,0 630
50 27,5 580
60 25,5 530
70 22,5 480
80 20,0 430

Dari data diatas manajemen meminta :


a. Informasi tentang fungsi, permintaan, biaya, revenue dan
keuntungan
b. Total penerimaan penjualan maksimum (Rmak )
serta jumlah barang terjual, harga, laba dan total
biaya.
c. Keuntungan maksimum ( serta jumlah barang
terjual, harga,penerimaan penjualan , dan total
biaya
Jawab:
Dengan menggunakan analisis linear regression melalui program
SPSS, didapat :
a. Persamaan Fungsi :
Fungsi Demand : Q = 39,982 – 0,248 P
Fungsi Biaya : C = 30 + 20 Q
Fungsi Revenue :
Q = 39,982 – 0,248 P
0,248 P = 39,982 – Q
P = 161,22 – 4,03 Q
R=PxQ
= (161,22 – 4,03 Q) (Q)
R = 161,22 Q – 4,03 Q²

Fungsi Keuntungan :

= 161,22 Q – 4,03 Q² - (30 + 20 Q)


= - 30 + 140 Q – 4Q²
b. Pada saat penerimaan penjualan maksimum :
R = 161,22 Q – 4,03 Q²
Syarat Rmak adalah: MR = 0
MR = 161,22 – 8,06 Q = 0
8,06 Q = 161,22  Q = 20 Unit
RMak = 161,22 (20) – 4,03 (20)²
 RMak = 1.612

Harga :
P = 161,22 – 4,03 Q , dengan Q = 20 Unit
Maka : P = 161,22 – 4,03 (20) = 80,62
P = 81
Biaya Produk :
C = 30 + 20 Q  Q = 20 unit
Maka : C = 430
Keuntungan :
= - 30 + 140 Q – 4Q²  Q = 20 Unit
Maka : = - 30 + 140 (20) – 4 (20²)
= 1.170

c. Pada saat Laba mencapai Maksimum


= - 30 + 140 Q – 4Q²
 Syarat Mak :

8 Q = 140
Q = 17,5 Unit
Keuntungan Maksimum :
= - 30 + 140 Q – 4Q²  Untuk Q = 17,5 Unit

Mak = - 30 + 140(17,5) – 4 (17,5² )

Mak = 1.195
Harga Produk :
P = 161,22 – 4,03 Q , dengan Q = 17,5 Unit
P = 161,22 – 4,03 (17,5)  Maka : P = 91
Biaya Produk :
C = 30 + 20 Q  Q = 17,5 unit
C = 30 + 20 (17,5)
Maka : C = 380
Total Revenue :
R = 161Q – 4Q²  untuk Q = 17,5 Unit
Maka : R = 161(17,5) – 4 (17,5² )
R = 1.575
Kebijaksanaan Harga dan Penjualan pada Pasar
Persaingan Sempurna
 Asumsi Pasar Persaingan Sempurna :
a. Banyak Penjual dan pembeli
b. Setiap pembeli dan penjual memiliki informasi
pasar yang sama
c. Pembeli dan penjual bebas keluar /masuk
pasar (adanya mobilitas yang lancar)
d. Tidak ada biaya transportasi mobilitas
barang dan jasa
e. Penjual dan pembeli adalah price taker atau dengan
kata lain harga barang dan jasa dlm
persaingan sempurna adalah konstan
f. Produk yang diperjual-belikan adalah homogen.
 Dari lima asumsi tersebut diatas, harga yang
konstan merupakan ciri yang mendasar dari
Pasar Persaingan Sempurna.
 Penjualan yang memaksimumkan laba pada
Pasar Persaingan Sempurna dapat dianalisis
sebagai berikut :
Harga : AR = demand = P = c
Revenue : R = PQ = cQ
MR = = c
 Laba Maksimum tercapai bila : MR = MC
Laba Maksimum pada Pasar Persaingan Sempurna
(Gambar):
Gambar : Laba Maksimum pada Pasar
Persaingan Sempurna.

P (Rp/$)

MC

A B R=MC MR = AR = P
AC

D C

0 Q/UT
QM
OQM = Jumlah penjualan barang dan jasa yang
memaksimumkan laba, dengan harga 0A dan Cost per
unit (Average
cost) sebesar 0D
TR = 0A x 0QM = luas segi empat 0ABQM
TC = 0D x 0QM = luas segi empat 0DCQM
Mak = TR – TC = luas segi empat ABCD
CONTOH :
Misalkan suatu produk dijual dengan harga Rp. 500/Unit dengan biaya yang
dinyatakan : C = 20 – 25Q + ¼ Q²
Syarat Laba maksimum : MR = AR = MC
AR = Rp. 500 dan MC = 25 – 0,5Q
500 = -25 + 0,5Q
0,5Q = 525
Q = 1.050 Unit

R = 1.050 x 500  Maka : R = 525.000

Q = 1.050  Maka : C = 20 – 25(1.050)


C = 249.395
Laba :  = R – C
= 525.000 – 249.395
Maka = 275.605
HUBUNGAN ANTARA HARGA, TOTAL REVENUE, MARGINAL
REVENUE DAN ELASTISITAS
 Hubungan antara Harga, Total Revenue, Marginal
Revenue, dan Elastisitas Permintaan  dapat
dipergunakan sebagai alat pengendalian dalam
kebijaksanaan harga dan penjualan.
 Perhatikan analisis berikut:
TR = PQ  P = f(Q)
MR =
= P  MR = P
Maka : MR = P
Dari Persamaan tersebut maka dapat dianalisis tiga kemungkinan
hubungan antara TR, MR, dan Elastisitas Harga, yaitu:
a. Bila (Unitary elasticity) maka , sehingga MR = 0 dan sesuai
dengan teori marginalitas
pada saat MR = 0 maka TR mencapai maksimum.
b. Bila (elastis) maka , sehingga MR > 0 dan sesuai dengan teori
marginalitas pada saat MR > 0 maka TR pada kondisi increasing
(menaik)
c. Bila (inelastis) maka , sehingga MR < 0 dan sesuai dengan teori
marginalitas pada
saat MR < 0 maka TR dalam kondisi decreasing (menurun)

Hubungan R dan MR dan Demand Elasticity dapat dilihat gambar :


Gambar Hubungan antara Revenue, Marginal Revenue, Harga dan Elastisitas
Harga :
P

P1
P3
P0
P2
0 Q/UT
Q1 Q0 Q2 Demand
TR MR
TR0
TR2
TR1
TR
0 Q/UT
 Pada saat , MR > 0 dan kurva TR menaik (increasing). Pada wilayah ini ketika
harga produk P1 diturunkan menjadi P0, maka volume penjualan naik dari Q1
menjadi Q0 sehingga TR1 menaik menjadi TR0 ( TR Maksimum)
 Pada saat , MR < 0 dan kurva TR menurun (decreasing). Pada wilayah ini
ketika harga produk P2 dinaikkan menjadi P0, maka volume penjualan turun
dari Q2 menjadi Q0 tetapi TR2 menaik menjadi TR0 ( TR Maksimum)

 Kesimpulan:
Dari analisis tsb maka dapat disimpulkan:
a. Pada Pasar Monopoli, bila demandnya Elastis , maka
untuk menaikkan penerimaan penjualan, maka harga
sebaiknya diturunkan.
b. Pada Pasar Monopoli, bila demandnya InElastis , maka untuk
menaikkan penerimaan penjualan, maka harga
sebaiknya dinaikkan.
• CONTOH:
Dalam usaha untuk mengurangi persediaan model akhir yang
berlebih TOYOTA menawarkan pemotongan harga 2,5 % dari
harga rata-rata untuk mobil “TOYOTA” yang dijual selama
bulan Agustus. Tanggapan pelanggan sangat antusias, sehingga
penjualan meningkat 10 % dibandingkan dengan tingkat
penjualan bulan sebelumnya.
a. Hitung elastisitas harga titik dari permintaan
akan mobil “TOYOTA “ini
b. Hitung harga per unit yang memaksimumkan laba
jika TOYOTA memiliki biaya tetap sebesar $ 9.000 dan juga
mengeluarkan biaya penjualan(variabel) $ 375 per unit.
Jawab:
TC = 9000 + 375 Q
∆P/P = - 2,5 % dan ∆Q/Q = 10 %
a. E = =
E=-4

b. Harga TOYOTA yang memaksimumkan laba


Laba Max  MR = MC
TR = PQ
MR = = P +Q

MR = P + Q

MR = P  P = P

=P  MR = 0,75 P
Syarat Laba Maksimum : MR =MC
Maka :
0,75 P = 375
P = $ 500
PRICE DISKRCRIMINATION
Price Discrimination (diskriminasi harga) adalah menjual
satu jenis produk pada dua wilayah pasar yang memiliki
karakteristik yang berbeda dengan harga yang berbeda.

Tujuan produsen melaksanakan strategi diskriminasi harga adalah


untuk meningkatkan penerimaan penjualan (TR) dengan cara
memanfaatkan surplus konsumen sebanyak mungkin sehingga
penjualan mencapai seoptimal mungkin..
Surplus konsumen adalah adalah konsumen potensial yang
diharapkan akan mengkonsumsi produknya.
Alat analisis yang digunakan dalam melaksanakan strategi
diskriminasi harga adalah Demand Elasticity (Elastisitas Permintaan)
Gambar Berikut memberikan gambaran adanya surplus konsumen
serta memanfaatkannya:
P (a) P (b)

MC
P2
P1 MC

AC
P0
AC

AR
• AR

• 0 Q0 MR 0 Q2 Q1 Q0 MR
APLIKASI FUNGSI PRODUKSI
DALAM KEBIJAKSANAAN DI BIDANG PRODUKSI DAN
PENJUALAN
• Produksi adalah penciptaan barang dan jasa dari berbagai input
atau sumberdaya, seperti : tenaga kerja (labor), mesin dan
perlengkapan lainnya, tanah, bahan baku dan bahan pembantu dan
sumberdaya lainnya
• Dengan sumber daya yang terbatas, produsen dalam
memproduksi sesuatu barang tidak hanya sekedar memproses
input menjadi barang jadi (produksi / keluaran), tetapi lebih dari
itu aktivitas berproduksi yang dilakukan harus mampu
menciptakan nilai guna dan nilai tambah (value added) dari input
yang digunakan
• Oleh karena itu, langkah awal sebelum berproduksi manajer suatu
perusahaan harus melakukan riset pasar untuk mengidentifikasi
jenis, kualitas, dan desain produk yang diinginkan pasar, input
apa yang diperlukan dan bagaimana ketersediaannya.
Gambar Aktivitas Produksi

Input Proses Output

Sumber Daya Sistem & Produksi:


* T. Kerja Teknologi
* Bahan Proses Pencip- Pendapatan
* Energi taan nilai Nilai Guna
* Modal tambah dan dan Nilai
* Informasi nilai guna Tambah
* Skill
* Tanah

Feedback : Proses Evaluasi


dan Pengendalian
• Komponen input bisa bersifat tetap dan bisa bersifat
variabel.
• Input tetap merupakan input yang sampai dengan kapasitas
produksi tertentu jumlah penggunaannya tidak terpengaruh oleh
jumlah produk yang dihasilkan. Misalnya : peralatan produksi
(mesin- mesin), bangunan pabrik, dan tanah
• Input variabel adalah input yang jumlah penggunaannya
berubah-ubah proporsional dengan perubahan jumlah produk yang
dihasilkan. Misal : bahan baku, bahan pembantu, tenaga kerja,
dan modal kerja
• Sistem dan teknologi merupakan suatu metode yang
mengintegrasikan berbagai input dengan proporsi sedemikian
rupa sehingga dengan sejumlah berbagai input tertentu
menghasilkan produk maksimum dan / atau pada sejumlah
produk tertentu menggunakan berbagai masukan minimum
• Sistem dan teknologi produksi secara matematis tercermin
dalam bentuk hubungan fungsional antara poroduk
(output) dengan input yang disebut sebagai Fungsi
Produksi
• Fungsi Produksi berbentuk model persamaan matematika
yang menunjukkan hubungan antara produksi (output)
dengan seperangkat input yang digunakan dan mencerminkan
sistim atau teknologi produksi
• Kurve Fungsi Produksi merupakan tempat kedudukan titik-
titik produksi maksimum yang dihasilkan oleh sejumlah input
tertentu
Atau
• Kurve Fungsi Produksi merupakan tempat kedudukan titik-
titik produksi tertentu yang menggunakan input minimum.
• Q = f(X1, X2, X3, ……. Xn)  lihat fungsi Produksi
• Selanjutnya untuk penyederhanaan analisis, selain Labor
(Tenaga Kerja), input lainnya kita kelompokkan sebagai
Capital (barang-barang modal), sehingga bentuk umum
fungsi produksi secara matematis dinyatakan sebagai :
Q = f (L , K)
L = labor (tenaga kerja)
K = Capital (barang-barang modal)

• Dalam teori produksi dikenal adanya Fungsi Produksi Jangka


Pendek (Short-Run Production Function / SRPF) dan
Fungsi Produksi Jangka Panjang (Long-Run Production
Function / LRPF)
• Terminologi Short-Run dan Long-Run dalam Fungsi Produksi bukan
didasarkan pada jangka waktu, tetapi lebih didasarkan pada sifat
dari masukan yang digunakan dalam fungsi produksi.
• Long-Run Production Function adalah fungsi produksi bilamana
semua inputnya bersifat variabel
Q = f( L, K )

• Short-Run Production Function adalah fungsi produksi bilamana


sebagian inputnya atau paling tidak salah satu inputnya bersifat tetap
(fixed) :
 
Q = f( L, K ) input K adalah tetap (fixed)

Anda mungkin juga menyukai