Anda di halaman 1dari 60

KONSEP DASAR TEORI

PERMINTAAN DAN PENAWARAN

KELOMPOK 6
1. INTAN HAYATI SYAHPUTRI 1810221008
2. NURUL FUADA AISYAH 1810221012
3. TRISMA HANDAYUNI 1810222004
4. HAFIZAH MULYA NINGRUM 1810222010
5. ELFA MARLINI 1810221027
6. RIZKY AMALIA 1810221035
7. AMI PUTRI KHALVIN 1810222048
DEFINISI PERMINTAAN
(DEMAND)

Permintaan (demand) dalam ekonomi manajerial adalah


kuantitas baang atau jasa yang rela dan mampu dibeli oleh
konsumen selama periode waktu tertentu berdasarkan
kondisi-kondisi tertentu.
FAKTOR-AKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERMINTAAN
SUATU BARANG ATAU JASA
(QDX)
o Harga dari barang atau jasa ( Px )
o Pendapatan konsumen ( I )
o Harga dari barang-barang atau jasa yang berkaitan( Pr )
o Ekspektasi konsumen yang berkaitan dengan harga barang atau jasa,
tingkat pendapatan, dan ketersediaan dari barang atau jasa dimasa
mendatang
o Selera konsumen ( T )
o Banyaknya konsumen potensial ( N )
o Pengeluaran iklan ( A )
Model matematis konsep permintaan barang atau jasa :
QDX = F (PX, I, PR, PE, IE, PAE, T, N, A, F, O)

Dimana :
QDX = kunatitas permintaan barang atau jasa
F = fungsi, berarti fungsi dari atau tergantung pada
PX = harga dari barang atau jasa X
I = pendapatan konsumen
PR = harga dari barang lain yang bersangkutan
PE = ekspektasi konsumen terhadap harga dari barang/jasa X di masa mendatang
IE = ekspektasi konsumen terhadap tingkat pendapatan di masa mendatang
PAE = ekspektasi konsumen thdp. ketersediaan barang / jasa X di masa mendatang
T = selera konsumen
N = banyaknya konsumen potensial
A = pengeluaran iklan
F = features atau atribut dari barang / jasa tersebut
O = faktor-faktor spesifik lain dari permintaan barang / jasa tersebut
Menurut teori ekonomi mikro, pengaruh perubahan dari setiap
variabel di atas terhadap permintaan barang atau jasa x adalah:

Qd / Px < 0
Pengaruh perubahaan dari variable harga barang atau jasa (Px)terhadap kuantitas
permintaan barang atau jasa (Qdx) bersifat negative .

Qdx / I > 0 jika barang normal < 0 jika barang Inferior


Pengaruh perubahaan dari variable pendapatan konsumen terhadap kuantitas
permintaan barang dan jasa bersifat positif untuk barang atau jasa X yang
diklasifikasikan sebagai barang atau jasa normal. Dan bersifat negative untuk
barang atau jasa X yang diklasifikasikan sebagai barang atau jasa inferior.

Qdx/ Pr > 0 jika barang substitusi < jika barang komplementerr


Pengaruh perubahaan dari variable harga barang lain yang berkaitan (Pr)
terhadpay kuantitas permintaan barang / jasa X bersifat positif untuk barang
substitusi dan bersifat negative untuk barnag komplementer.
Qx / Pe > 0
Pengaruh perubahaan dari variable ekpetasi konsumen terhadap harga barang
atau jasa X di masa mendatang terhdapa kuantitas permintaan barang atau jasa
X pada saat sekarng bersifat positif.
Qx /Ie > 0
Pengaruh perubahaan dari variable ekspetasi konsumen terhadap tingkat
pendapatan (Ie) di masa mendatang terhadap kuantitas permintaan barang atau
jasa X pada saat sekarang bersifat Positif
Qx / Pa < 0
Pengaruh perubahaan dari variable ekspetasi konsumen terhadap ketersediaan
produk itu (Pa) di masa mendatang terhadap kuantitas permintaan barang atau
jasa X pada saat sekarang bersifat negatif
Qx / T > 0
Pengaruh perubahaan dari variable selera konsumen ( T) terhadap kuantitas
permintaan barang atau jasa X pada saat sekarang bersifat Positif.
Qx / N > 0
Pengaruh perubahaan dari variable banyaknya konsumen potensial ( N)
terhadap kuantitas permintaan barang atau jasa X pada saat sekarang bersifat
Positif.
Qx / A > 0
Pengaruh perubahaan dari variable Pengeluaran Iklan (A)
terhadap kuantitas permintaan barang atau jasa X pada saat
sekarang bersifat Positif

 Qx / F > 0
Pengaruh perubahaan dari variable featerus atau atribut
suatu produk (F) terhadap kuantitas permintaan barang atau
jasa X pada saat sekarang bersifat Positif
ANALISIS PERMINTAAN
DALAM MANAJEMEN
BISNIS TOTAL
• Manajemen bisnis total yang berorientasi pada pelanggan
(pasar) harus mampu melakukan analisis tentang
bagaimana permintaan pasar terhadap produk yang
dihasilkan oleh bisnis itu.
• Misalnya, pengetahuan tentang pengaruh perubahan harga
produk terhadap permintaan produk yang sedang
dihasilkan oleh perusahaan itu akan membantu membuat
keputusan yang berkaitan dengan kebijaksanaan penetapan
harga (pricing policy), sedangkan pengetahuan tentang
pengaruh pegeluaran iklan terhadap permintaan produk
akan membantu pihak manajemen dalam menetapkan
kebijaksanaan periklanan yang efektif terhadap suatu
produk yang sedang ditawarkan di pasar
Secara konseptual untuk keperluan analisis
permintaan produk, biasanya variabel-variabel
yang mempengaruhi permintaan suatu produk
dibagi atas dua kelompok utama, yaitu :
1) Harga jual dari produk x itu (Px)
2) Semua variabel lain diluar variabel jual harga
produk itu (I, Pr, Pe, Ie, PAe, T, N, F, O) yang
dikatetegorikan sebagai variabel penentu
permintaan (demand determinants)
• Dalam ekonomi manajerial, hubungan antara variabel harga jual dari
suatu produk X (PX ) dan kuantitas permintaan produk X (QDX )
untuk suatu periode waktu tertentu, sementara semua variabel
penentu permintaan terhadap produk X (I, PR, PE,IE, PAE, T, N, A ,F, O)
dibuat konstan, disebut sebagai fungsi permintaan atau sering di
singkat sebagai permintaan saja.
• Suatu fungsi permintaan yang dipergunakan dalam analisis permintaan,
dapat dinyatakan secara umum dalam model matematik berikut:
QDX =f (PX | I, PR, PE,IE, PAE, T, N, A ,F, O) = f(PX )

Catatan: tanda garis () dalam fungsi di atas menunjukkan bahwa semua


variabe setelah garis tegak itu dibuat atau dianggap konstan (ceteris
paribus).
Misalnya, dalam suatu survei pasar yang komprehensif di Jakarta terhadap
permintaan televisi berwarna (20 inchi) ditemukan fungsi permintaan
secara umur dari produk TV itu, sebagai berikut:
QDX = -1,4 – 15 PX + 7,5 Pr + 2,6 I + 2,5A

di mana:
Qdx = kuantitas permintaan (penjualan) TV berwarna (fungsi banyak
atau multi sistem) dalam ribuan unit
Px = harga dari TV berwarna (fungsi banyak) dalam ratus ribu rupiah
Pt = harga dari TV berwarna (fungsi terbatas atau sistem tunggal)
dalam ratu ribu rupiah
I = pendapatan konsumen dalam jutaan rupiah per tahun
A = pengeluaran iklan untuk produk TV berwarna (fungsi banyak), dalam
ratus juta rupiah per tahun
CONTOH KASUS
Pada tahun 1996, saat survei pasar ini dilakukan, rata-rata harga TV berwarna
ukuran 20 inchi (fungsi banyak) di pasar Jakarta adalah: Rp. 1,1 juta, rata-rata
harga TV berwarna ukuran 20 inchi (fungsi terbatas) adalah: Rp. 0,9 juta, rata-
rata pendapatan konsumen TV berwarna berukuran 20 inchi (fungsi banyak)
adalah: Rp. 10 juta per tahun, dan total pengeluaran iklan untuk produk TV
berwarna 20 (fungsi banyak) adalah: Rp. 5 milyar rupiah.
Berdasarkan informasi di atas, kita dapat menurunkan fungsi permintaan TV
ber warna ukuran 20 inchi (fungsi banyak) agar dapat dipergunakan dalam
analisis 10/49 permintaan, sebagai berikut:
QDX = -1,4 – 15 PX + 7,5 Pr + 2,6 I + 2,5A
=-1,4 – 15 PX + 7,5 (9) + 2,6 (10) + 2,5 (50)
= 217,1 – 15 PX
• Dalam konsep ekonomi manajerial, dikatakan bahwa berdasarkan fungsi
permintaan produk yang diperoleh, pihak manajemen bisnis melakukan
analisis pengaruh penetapan harga terhadap kuantitas permintaan produk
itu. Anališiš permintaan ini dapat ditunjukkan dalam bentuk tabel atau
grafik. Apabila ditunjukkan dalam bentuk tabel, analisis itu disebut sebagai
Skedul Permintaan (Demand Schedule); sedangkan apabila ditunjukkan
dalam bentuk grafik, analisis itu disebut sebagai Kurva Permintaan
(Demand Curve).
• Dengan demikian skedul permintaan dapat didefinisikan sebagai suatu
tabel yang menunjukkan daftar berbagai kemungkinan harga produk yang
bersesuaian dengan kuantitas permintaan produk itu. Sedangkan kurva
permintaan dapat didefinisikan sebagai suatu grafik yang menunjukkan
hubungan antara kuantitas permintadi harga produk, apabila semua
variabel lain penentu permintaan produk itu dibuat konstan (ceteris
paribus).
• Dalam suatu fungsi permintaan QDX = f (PX), dapat
diturunkan fungsi permintaan invers :
PX = f -1 (QDX)
Untuk kasus permintaan televisi berwarna ukuran 20 inchi
(fungsi banyak) di Pasar Jakarta pada tahun 1996, yaitu
QDX = 217,1 – 15 PX , dapat diturunkan fungsi invers
sebagai berikut :
PX = (217,1/15) – (15)-1 QDX
= 14,473 – 0,0067 QDX
• Dengan demikian, untuk setiap fungsi permintaan QDX = f
(PX) , dapat diturunkan fungsi permintaan invers PX = f -1
(QDX) , dan selanjutnya skedul permintaan atau kurva
permintaan dapat dibuatkan berdasarkan fungsi
permintaan atau fungsi permintaan invers itu.
ANALISIS PERUBAHAN
FUNGSI PERMINTAAN
DALAM MANAJEMEN
BISNIS TOTAL
• Berdasarkan konsep ekonomi manajerial, apabila salah satu variabel penentu
permintaan (variabel di luar harga produk) dalam fungsi permintaan berubah
nilanya, maka akan menghasilkan fungsi permintaan baru dan hal ini berakibat
kurva permintaan semula Do secara keseluruhan akan bergeser ke lokasi
baru.
• Perpindahan atau pergeseran kurva permintaan Do ke lokasi yang baru ini
ditandai dengan adanya perubahan permintaan di pasar, sehingga apabila
pengaruh dari perubahan variabel penentu permintaan itu lebih besar dari
pada pengaruh perubahan harga produk, maka dapat saja terjadi bahwa
seolah-olah kenaikan harga produk diikuti dengan kenaikan permintaan
terhadap produk itu.
• Dalam konteks ini, hukum permintaan tetap berlaku, bahwa kenaikan
harga produk akan menurunkan kuantitas permintaan, namun penurunan
kuantitas permintaan akibat kenaikan harga itu diikuti pula oleh pengaruh
peningkatan permintaan kuantitas produk yang lebih besar sebagai akibat
pengaruh perubahan nilai dari variabel penentu permintaan yang
berhubungan positif dengan variabel kuantitas permintaan itu (sebagai
misal pengaruh peningkatan pengeluaran iklan).
CONTOH KASUS

• Dalam kasus permintaan televisi berwarna ukuran 20 inchi (fungsi


banyak) di pasar Jakarta pada tahun 1996, peningkatan pengeluaran
iklan pada tahun 1997 akan mengubah pola permintaan terhadap
televisi berwarna itu pada tahun 1997, karena fungsi permintaan
televisi pada tahun 1996 telah berubah, karena telah terbentuk fungsi
permintaan baru pada tahun 1997.
• Hal ini dapat ditunjukkan melalui pergeseran atau perpindahan kurva
permintaan televisi pada tahun 1996 (kurva permintaan Do) menuju ke
lokasi baru. Kurva permintaan televisi yang menempati lokasi baru itu adalah
kurva permintaan televisi pada tahun 1997 (kurva permintaan D1).
• Untuk menjelaskan konsep perubahan fungsi permintaan ini lebih secara
jelas, ada 2 alternatif berikut : 1.) Pengaruh peningkatan pengeluaran iklan
sebesar 20%(dari Rp 5 milyar menjadi Rp 6 milyar) pada tahun 1997
terhadap perubahan fungsi permintaan television berwarna ukuran 20 inchi
(fungsi banyak), dan 2.) Pengaruh penurunan pengeluaran iklan sebesar
20%(dari Rp 5 milyar menjadi Rp 4 milyar) pada tahun 1997 terhadap
perubahan fungsi permintaan televisi berwarna ukuran 20 inchi (fungsi
banyak).
• Fungsi permintaan televisi berwarna ukuran 20 inchi (fungsi banyak) di
pasar Jakarta pada tahun 1996 adalah :

• Fungsi permintaan televisi berwarna ukuran 20 inchi (fungsi banyak) di


pasar Jakarta pada tahun 1997, sebagai akibat peningkatan anggaran iklan
sebesar 20%(dari semula Rp 5 milyar menjadi Rp 6 milyar) adalah :
• Fungsi permintaan televisi berwarna ukuran 20 inchi (fungsi banyak) di
pasar Jakarta lada tahun 1997, sebagai akibat penurunan anggaran iklan
sebesar 20%(dari semula Rp 5 milyar menjadi 4 milyar) adalah:
• Tampak bahwa perubahan nilai dari variabel penentu permintaan (dalam
kasus ini adalah perubahan nilai pengeluaran iklan, A) akan mengubah
fungsi permintaan pada nilai konstanta (intersep),sedangkan nilai dari
pengaruh variabel harga produk (slope parameter harga) adalah tetap
sebesar -15. Hal ini akan tampak bahwa perpindahan kutva permintaan
televisi berwarna ukuran 20 inchi (fungsi banyak) akan sejajar.
Untuk mengetahui kuantitas permintaan,maka manajemen bisnis total nisa
memasukkan variabel penentu permintaan (pengeluaran iklan kedalam
fungsi permintaan.
Fungsi permintaan secara menyeluruh :
Qdx = -1,4 – 15 Px + 7,5 Pr + 2,6 I + 2,5 A
= -1,4 – 15 Px + 7,5(9) + 2,6(10) + 2,5 A
= 92,1 – 15 Px + 2,5 A
Kuantitas tahun 1996 dengan Px = 1,05 jt dan A = 5 M Maka : QDx = 92,1 –
15 Px + 2,5 A
= 92,1 – 15(10,5) + 2,5(50)
= 59,6 atau 59.600 unit.
Kuantitas tahun 1997 dengan Px = 1,1 jt dan A = 6 M
Maka : QDx = 92,1 – 15 Px + 2,5 A
= 92,1 – 15(11) + 2,5(60)
= 77,1 atau 77.100 unit.
Namun, dengan demikian manajer yang kritis dan memahami konsep ekonomi
manajerial tidak boleh mengambil kesimpulan berdasarkan perhitungan diatas,
karena pengaruh kenaikan anggaran iklan belum diperhitungkan.
Untuk mengetahui perubahan sesungguhnya, maka kita harus membuat nilai
dari salah satu variabel bebas dalam fungsi permintaan tetap (konstan).
1. Anggaran pengeluaran tetap (5 Milyar)
∆QDx = 0 – 15 ∆Px + 2,5 ∆A
= 0 – 15 (11 – 10,5) + 2,5 ( 5-5)
= -7,5 (menurunkan kuantitas permintaan 7.500 unit)
Ctt : dalam analisis perubahan (peningkatan atau penurunan) permintaan selalu
menggunakan angka perubahan dari setiap variabel dalam fungsi permintaan itu
dan perubahan nilai intersep dari fungsi permintaan dianggap sama dengan nol.
2. Harga produk tetap (10,5 jt)
∆QDx = 0 – 15 ∆Px + 2,5 ∆A
= 0 – 15 (10,5 – 10,5) + 2,5 ( 60-50)
= 25 (meningkatkan kuantitas permintaan 25.000 unit)
3. Maka :
Pengaruh perubahan anggaran dari Rp 5 M menjadi Rp 6 M telah meningkatkan
kuantitas permintaan dari 59.600 unit menjadi 77.100 unit (perubahan
sesungguhnya).
Kenaikan iklan (Rp 1 M) menyebabkan peningkatan kuantitas permintaan
sebanyak 25.000 unit.
Kenaikan harga (Rp 0,05) menyebabkan penurunan kuantitas permintaan
sebanyak 7.500 unit.
Pengaruh total perubahan harga dan anggaran iklan
= 25.000 – 7.500 = 17.500 unit
4. Analisis kebijaksanaan lain yang dapat dilakukan oleh manajemen bisnis total
Menurunkan anggaran sesuai kapasitas permintaan yang telah diperkirakan.
Permintaan menurun menjadi 55.000 dari 59.600 = 4.600, dengan harga produk
tetap 10,5 jt.
Dapat dihitung sbb :
∆QDx = 0 – 15 ∆Px + 2,5 ∆A
-4,6 = 0 – 15 (0) + 2,5 ∆A
2,5 ∆A = -4,6
∆A = -4,6/2,5
= -1,84
Dengan demikian, manajer harus menurunkan anggaran pengeluaran iklan sebesar
184 juta agar mampu menyesuaikan kuantitas televisi dengan kapasitas produksi
yang ada.
Ctt : kuantitas televisi diukur dalam satuan ribu unit, pengeluaran iklan diukur dalam
satuan ratus juta rupiah.
• Dalam ekonomi manajerial, variabel yang mengubah kuantitas yang
diminta pada setiap titik harga produk yang ditetapkan dan yang
menetukan dimana kurva permintaan itu berada disebut penentu
permintaan (determinants of demand).
• Dalam ekonomi manajerial, konsep permintaan suatu produk dapat juga
diturunkan dari permintaan untuk produk lain yang disebut dengan
permintaan turunan (devired demand)
KONSEP DASAR TEORI
PENAWARAN

Penawaran (supply) dalam ekonomi manajerial dapat


didefinisikan sebagai kuantitas produk (barang atau jasa) yang
ditawarkan untuk dijual di pasar, yang secara umum sangat
tergantung pada sejumlah besar variabel.
Beberapa variable yang mempengaruhi penawaran :
• Harga dari produk yang ditawarkan itu
• Harga dari input yang digunakan untuk memproduksi
produk itu
• Harga dari produk lain yang berkaitan dalam produksi
• Tingkat teknologi yang tersedia
• Ekspektasi produsen berkaitan dengan harga produk yang
ditawarkan itu di masa mendatang
• Banyaknya perusahaan yang memproduksi produk sejenis
yang ditawarkan itu
• Faktor-faktor spesifik lain seperti kondisi perekonomian
Negara, fasilitas dari pemerintah, keadaan politik, dll
BENTUK HUBUNGAN VARIABEL-
VARIABLE DALAM FUNGSI PENAWARAN
DENGAN KUANTITAS PENAWARAN
PRODUK PADA WAKTU TERTENTU
NO Nama Variabel Simbol Bentuk Hubungan Tanda Slope
Parameter
1 Harga Produk Px Positif (searah) Positif (+)
2 Harga Input Pi Negatif (terbalik) Negatif (-)
3 Harga produk lain Pr Positif (searah) Positif (+)
yang berkaitan Untuk produk komplementer
Negatif (terbalik) Negatif (-)
Untuk produk substitusi

4 Ekspektasi harga Pe Negatif (tebalik) Negatif (-)


produk di masa
mendatang
5 Tingkat teknologi T Positif (searah) Positif (+)
yang tersedia

6 Banyaknya Nf Positif (searah) Positif (+)


perusahaan sejenis
ANALISIS PENAWARAN
DALAM MANAJEMEN
BISNIS TOTAL
Variabel yang mempengaruhi penawaran suatu
produk antara lain :
• Variabel harga jual dari produk X itu (Px)
• Semua variabel lain diluar variabel harga jual
produk itu (Pi, Pr, Pe, T, Nf, O) yang disebut
variabel penentu penawaran.
Hubungan antara variabel harga jual dari suatu produk X (Px) dan
kuantitas penawaran produk X (Qsx) untuk suatu periode waktu
tertentu, sementara semua variabel penentu penawaran terhadap
produk X (Pi, Pr, Pe, T, Nf, O) dibuat konstan.
Dapat didefinisikan sebagai suatu tabel, grafik, atau persamaan
matematik yang menunjukkan bagaimana hubungan antara kuantitas
penawaran produk dan harga jual dari produk itu, dan variabel lain
yang dikategorikan sebagai variabel penentu penawaran dibuat
konstan(ceteris paribus).
Model Matematik Fungsi Penawaran yang dipergunakan dalam
Analisis Penawaran
Qsx = f (Px, ǀ Pi, Pr, Pe, T, Nf, O) = f (Px)
Tanda (ǀ) menunjukkan bahwa semua variabel setelah garis tegak itu
dibuat atau dianggap konstan.
CONTOH KASUS

Analisis penawaran sewa ruang pusat perbelanjaan di Jakarta dan sekitarnya pada
tahun 1996, diperoleh fungsi penawaran :
Qsx = 325 + 7 Px -0,25 Pi – 8 Pr + 5 Nf
dimana :
Qsx = kuantitas penawaran sewa ruang pusat perbelanjaan diukur dalam satuan ribu

Px = harga sewa ruang pusat perbelanjaan diukur dalam satuan USS/m²/bulan
Pi = harga input (biaya) pembangunan ruang pusat perbelanjaan diukur dalam satuan
USS/m²
Pr = harga sewa ruang perkantoran, diukur dalam satuan USS/m²/bulan
Nf = banyaknya pengembang yang menawarkan sewa ruang pusat perbelanjaan diukur
dalam satuan unit peusahaan
• Misalkan :
rata-rata harga sewa ruang pusat perbelanjaan = US$ 75/m²/bulan
rata-rata biaya pembangunan (harga input) ruang pusat perbelanjaan =
US$ 500/m²
rata-rata harga ruang sewa perkantoran = US$ 25/m²/bulan
jumlah pengembang yang menawarkan sewa ruang pusat perbelanjaan
= 20 perusahaan
• Lalu turunkan fungsi penawaran sewa ruang pusat perbelanjaan :
Qsx = 325 + 7 Px - 0,25 Pi - 8 Pr + 5 Nf
= 325 + 7 Px -0,25 (500) – 8 (25) + 5 (20)
= 100 + 7 Px
Berdasarkan hal di atas dapat dilakukan analisis penawaran produk
dengan berbagai kemungkinan harga yang berlaku di pasar.
Dalam hal ini dapat dilihat bahwa didapatkan turunan fungsi
permintaan invers sewa ruang pusat perbelanjaan :
Px = -(100/7) + (7)ˉᶦ Qsx
= - 14,2857 + 0,1429 Qsx
misalnya, apabila pengembang pusat perbelanjaan di jakarta dan
sekitarnya ingin memasuki pasar sewa ruang pusat perbelanjaan itu
dengan menetapkan harga sewa sebesar US$ US$ 75/m²/bulan
(mengikuti harga rata rata industri) kuantitas harga yang bersesuaian
dengan harga ini dapat ditentukan dengan fungsi penawaran sbb :
Qsx = 100 + 7Px
= 100 + 7(75)
= 625
Hal ini berarti pada tingkat harga sewa ruang pusat perbelanjaan
sebesar US$ 75/m²/bulan ( ini disebut harga penawaran ), pengembang
perlu menawarkan atau memasok ruang pusat perbelanjaan seluas
625.000 m². Dan harga sewa minimum dari ruang pusat perbelanjaan
sebesar US$ 75/m²/bulan akan mendorong produsen (pengembang)
untuk memasok ruang pusat perbelanjaan sebesar 625.000 m²
berdasarkan konsep ekonomi manajerial kita boleh menyatakan bahwa
apabila fungsi penawaran Qsx = f (Px), telah diturunkan dari fungsi
penawaran umum Qsx = f (Px, Pi, Pr, Pe, T, Nf, O) dengan jalan
membuat variabel penentu penawaran konstan maka perubahaan
dalam kuantitas produk yang ditawarkan (ΔQsx) hanya dapat
disebabkan oleh perubahan dalam harga produk itu (ΔPx).
ANALISIS PERUBAHAN FUNGSI
PENAWARAN DALAM MANAJEMEN
BISNIS TOTAL
Berdasarkan konsep ekonomi manajerial, apabila salah satu variabel penentu
penawaran (variabel di luar harga pokok) dalam fungsi penawaran baru dan hal
ini berakibat kurva penawaran semula S0 secara keseluruhan akan bergeser ke
lokasi yang baru.
Untuk menjelaskan konsep perubahan fungsi penawaran ini secara lebih jelas,
perhatikan hal berikut :
1. Pengaruh kenaikan harga input (biaya pembangunan) ruang pusat
perbelanjaan (mal) pada tahun 1997 sebesar US$250/m2 (dari US$500/m2
th 1996 menjadi US$ 750/m2 th 1997) terhadap perubahan fungsi
penawaran sewa ruang pusat perbelanjaan
2. Pengaruh penurunan harga input ruang pusat perbelanjaan pada th 1997
karena faktor peningkatan efisiensi dalam proses pembangunan dll sebesar
US$250/m2 (dari semula US$ 500/m2 th 1996 menjadi US$250/m2 th
1997) terhadap perubahan fungsi penawaran sewa ruang pusat perbelanjaan.
Fungsi penawaran sewa ruang pusat perbelanjaan di jakarta dan sekitarnya pad
tahun 1996 :
QSX = 325 + 7 PX – 0,25 Pi – 8 Pr + 5Nf
= 325 + 7 PX – 0,25(500) – 8(25) + 5 (20)
= 100 + 7 Px
Fungsi penawaran sewa ruang pusat perbelanjaan di jakarta dan sekitarnya th
1997 :
QSX = 325 + 7 Px – 0,25 Pi – 8 Pr + 5 Nf
= 325 + 7 Px – 0,25(750) – 8 (25) + 5 (20)
= 37,5 + 7 Px
Jika ingin mengetahui berapa pengaruh sesungguhnya dari perubahan nilai variabel-
variabel harga sewa ruang pusat perbelanjaan (∆Px) dan harga input (∆Pi) terhadap
perubahan kuantitas penawaran sewa ruang pusat perbelanjaan pada tahun 1997,
maka hal yang dapat dilakukan :

1. Analisis perubahan harga sewa ruang pusat perbelanjaan pada tahun 1996.
∆Qsx = 0 + 7 ∆Px – 0,25 ∆Pi = 0 + 7 (80 – 75) – 0,25 (0) = 35
dengan demikian pengaruh sesungguhnya dari kenaikan harga sewa ruang pusat
perbelanjaan sebesar US$5/m2/bulan th 1997 telah meningkatkan kuantitas
penawaran sewa ruang pusat perbelanaan pd tahun 1997 sebesar 35.000 m2

2. Analisis perubahan biaya pembangunan ruang pusat perbelanjaan pada tahun 1997.
∆Qsx = 0 + 7 ∆Px – 0,25 ∆Pi = 0 + 7(75 – 75) – 0,25 (750 – 500) = -62,5
dengan demikian pengaruh sesungguhnya dari kenaikan harga input yang
diperhitungkan dalam biaya pembangunan ruang pusat perbelanjaan pd th 1997
telah menurunkan kuantitas penawaran sewa ruang pusat perbelanjaan th 1997
sebesar 62.500 m2
3. Berdasarkan hasil analisis pada nomor 1 dan 2 di atas dapat diketahui akibat
dari perubahan kedua variabel harga sewa ruang dan harga input yang
diperhitungkan kedalam biaya pembangunan ruang pusat perbelanjaan adalah
sebesar 35.000 – 62.500 = -27.500 m2. sehingga secara total pada th 1997
terjadi penurunan penawaran (pemasokan) sewa ruang pusat perbelanjaan
sebesar 27.500m2
ANALISIS
KESEIMBANGAN PASAR

• Interaksi antarapembeli (konsumen) denganpenjual (produsen) di


pasarakanmembawapadasuatukondisi yang
disebutsebagaikeseimbanganpasar
• Keseimbanganpasardapatdidefenisikansebagaisituasidimanapadatingkatharg
a yang terbentukitu, konsumendapatmembelikuantitasproduk yang
diinginkannya, danprodusendapatmenjualproduksebanyakkuantitasproduk
yang diinginkannya
• Hargakeseimbangandapatdidefenisikansebagaiharga yang
terbentukpadasituasidimanakuantitaspermintaansamadengankuantitaspena
waran (𝑄𝐷𝑥 =𝑄𝑆𝑥 )
CONTOH KASUS (PERMINTAAN
DAN PENAWARAN SEWA
KAMAR HOTEL DI JAKARTA)
Titikkombina HargaSewa Kuantitas Kuantitas PenawaranBerle
si (P.Q) (US$ per hari) penawarankamar permintaankamar bih (+)
(unit perbulan) (unit perbulan) ataupermintaanb
𝑺𝟎 : 𝑸𝑺𝒙 = 10.000 + 𝑫𝟎 : 𝑸𝑫𝒙 = 200.000 - erlebih (-)
250 𝑷𝑿 750 𝑷𝑿 (𝑸𝑺𝒙 − 𝑸𝑫𝒙 )
A 130 42.500 102.500 -60.000

B 150 47.500 87.500 -40.000

C 170 52.500 72.500 -20.000

D 190 57.500 57.500 0

E 210 62.500 42.500 +20.000

F 230 67.500 27.500 +40.000

G 250 72.500 12.500 +60.000


Dalam kasus ini, harga sewa kamar hotel US$ 190 per hari disebut harga
keseimbangan, dan kuantitas kamar sebanyak 57.500 unit per bulan disebut
sebagai kuantitas keseimbangan. Pada setiap harga sewa kamar hotel di bawah
US$ 190 per hari akan terjadi permintaan berlebih (excess demand), begitu pula
sebaliknya akan terjadi penawaran berlebih (excess supply)
Dalam konsep ekonomi manajerial disebutkan bahwa pada setiap harga yag
berada di atas harga keseimbangan akan menciptakan penawaran berlebih, dan
dalam perjalanan waktu kondisi tersebut ( surplus condition) ini akan menekan
harga ke bawah untuk menuju ke harga keseimbangan. Sebaliknya pada setiap
harga yang beada di bawah harga keseimbangan akan menciptakan permintaan
berlebih, dan dalam perjalanan waktu kondisi kekurangan (shortage condition) ini
akan mendorong harga ke atas untuk menuju harga keseimbangan.
“harga pasar merupakan harga dari suatu produk yang berlaku di pasar dalam
kondisi keseimbangan”
Analisisterhadapkeseimbanganpasardapatjugadilakukanmelaluipenyelesaianma
tematik, sebagaiberikut:
Kondisikeseimbangan: 𝑄𝐷𝑥 =𝑄𝑆𝑥
200.000 -750 𝑷𝑿 = 10.000 + 250 𝑷𝑿
200.000 – 10.000 = 750 𝑷𝑿 + 250 𝑷𝑿
190.000 = 1000 𝑷𝑿
𝑷𝑿 = 190
Pada 𝑷𝑿 = 190, maka:
𝑄𝐷𝑥 = 200.000 -750 𝑷𝑿 = 200.000 – 750 (190) = 57.500
𝑄𝑆𝑥 = 10.000 + 250 𝑷𝑿 = 10.000 + 250 (190) = 57.500
KURVA KESEIMBANGAN PASAR UNTUK
KASUS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
SEWA KAMAR HOTEL DI JAKARTA
PRINSIP DASAR DALAM MELAKUKAN
ANALISIS KESEIMBANGAN PASAR
• Harga keseimbangan adalah harga yang terbentuk pada situasi dimana kuantitas
produk yang diminta sama denagn kuantitas produk yang ditawarkan
• Jika permintaan meningkat, karena adanya perubahan nilai dari variable penentu
permintaan ( misalnya karena peningkatan anggaran pengeluaran iklan, dll)
sementara penawaran tetap, maka titik harga kuantitas keseimbangan akan
bergeser ke atas. Dalam hal ini harga dan kuantitas keseimbangan baru akan lebih
tinggi daripada harga dan kuantitas keseimbangan lama.
• Jika penawaran meningkat, karena adanya perubahan nilai dari variable
penentu penawaran (misalnya karena penurunan harga input yang
digunakan dalam produksi, dll) sementara permintaan tetap, maka harga
keseimbangan akan menurun dan kuantitas keseimbangan akan
meningkat.
• Unuk produk-produk tertentu, seringkali harga dari produk itu dikendalikan atau
diatur oleh pemerintah. Apabila pemerintah menetapkan Harga Eceran Tertinggi
(HET) atau harga pasokan setempat (HPS) lebih rendah daripada harga
keseimbangan (harga pasar) yang sesungguhnya, maka permintaan berlebih akan
terjadi yang berakibat pada kekurangan produk itu di pasar, karena pada tingkat
harga tertinggi yang dietapkan pemerintah itu telah menyebabkan konsumen
ingin membeli lebih banyak produk itu sedangkan produsen menawarkan produk
tersebut dalam kuantitas yang lebih sedikit. Begitu pula sebaliknya
• Apabila pemerintah menetapkan Harga Dasar (HD) lebih tinggi daripada harga
keseimbangan (harga pasar) yang sesungguhnya, maka penawaran berlebih akan
terjadi yang berakibat pada kelebihan produk itu di pasar, karena harga dasar yang
dietapkan pemerintah itu telah menyebabkan produsen ingin menjual lebih
banyak produk itu sedangkan konsumen membeli produk tersebut dalam
kuantitas yang lebih sedikit. Begitu pula sebaliknya

Anda mungkin juga menyukai