DEMAND ANALYSIS
- Demand (Permintaan) adalah kuantitas produk (barang atau jasa) yg rela atau mampu dibeli
oleh konsumen selama periode waktu tertentu berdasarkan kondisi-kondisi tertentu.
- Model matematis konsep permintaan produk (barang atau jasa):
QDX = F (PX, I, PR, PE, IE, PAE, T, N, A, F, O)
Dimana :
QDX = kunatitas permintaan produk
F = fungsi, berarti fungsi dari atau tergantung pada
PX = harga dari produk X
I = pendapatan konsumen
PR = harga dari produk lain yang bersangkutan
PE = ekspektasi konsumen terhadap harga dari produk X di masa mendatang
IE = ekspektasi konsumen terhadap tingkat pendapatan di masa mendatang
PAE = ekspektasi konsumen thdp. ketersediaan produk X di masa mendatang
T = selera konsumen
N = banyaknya konsumen potensial
A = pengeluaran iklan
F = features atau atribut dari produk tersebut
O = faktor-faktor spesifik lain dari permintaan produk tersebut
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL DALAM FUNGSI PERMINTAAN
NAMA VARIABEL SIMBOL BENTUK HUBUNGAN TANDA
SLOPE
1. Fungsi Permintaan
QDX = - 1,4 – 15 PX + 7,5 PR + 2,6 I + 2,5 A
= - 1,4 – 15 PX + 7,5 (9) + 2,6 (10) + 2,5 (50)
= 217,1 – 15 PX
2. Kuantitas Permintaan
QDX = 217,1 – 15 (11)
= 217,1 – 165
= 51,9
3. - Titik potong sumbu QDX, syarat PX = 0
QDX = 217,1 – 0 = 217,1 (217,1 ; 0)
- Titik potong sumbu PX, syarat QDX = 0
0 = 217,1 – 15 PX
15 PX = 217,1
PX = 14,47 (0 ; 14,47)
KURVA PERMINTAAN
PX
0 (217,1 ; 0) QX
SUPPLY ANALYSIS
- Supply (penawaran) adalah kuantitas produk yang ditawarkan atau dijual di
pasar yang secara umum sangat tergantung pada sejumlah variabel.
1. Fungsi Penawaran
QSX = 325 + 7 PX - 0,25 PI - 8 PR + 5 NF
= 325 + 7 PX - 0,25 (500) - 8 (25)+ 5 (20)
= 100 + 7 PX
2. Kuantitas Penawaran
QSX = 100 + 7 (75)
= 100 + 525
= 625 625.000 m2
3. - Titik potong sumbu QSX, syarat PX = 0
QSX = 100 + 0 = 100 (100 , 0)
- Titik potong sumbu PX, syarat QSX = 0
0 = 100 + 7 PX
7 PX = - 100
PX = - 14,28 (0 ; -14,28)
KURVA PENAWARAN
PX
QSX = 100 + 7 PX
0 QX
(100 , 0)
(0 ; -14,28)
ANALISIS KESEIMBANGAN PASAR
Permintaan & Penawaran Kamar Hotel di kota XXX
Lingkungan Produksi
TP
1 2 3 4 5 6 7 8 TK (L)
AP
MP
AP
MP
1 2 3 4 5 6 7 8 TK (L)
• Tahap I menunjukkan tenaga kerja yang masih
sedikit, apabila ditambah akan meningkatkan
total produksi, produksi rata-rata dan produksi
marginal.
• Tahap II Produksi total terus meningkat sampai
produksi optimum sedang produksi rata-rata
menurun dan produksi marginal menurun
sampai titik nol.
• Tahap III Penambahan tenaga kerja
menurunkan total produksi, dan produksi rata-
rata, sedangkan produksi marginal negatif.
• Kurva Total Produk dan Marginal Produk pd
gambar diatas menunjukkan sifat yg dikenal
dg istilah Hukum Kenaikan Hasil yg Berkurang
(Law of diminishing return)
KONSEP DASAR TEORI PRODUKSI
Strategi Produksi Tepat Waktu = Just in time production system
JIT: adalah sistem produksi yang bertujuan mengurangi ongkos
produksi dan meningkatkan produktivitas total industri secara
keseluruhan melalui menghilangkan pemborosan secara
terus-menerus
Tujuh (7) pemborosan dalam sistem produksi :
1. Kelebihan produksi dari permintaan konsumen
2. Waktu menunggu
3. Transportasi dalam pabrik
4. Inventory
5. Pergerakan (motion)
6. Pembuatan produk cacat
7. Proses produksi tidak efektif dan efisien
PRINSIP-PRINSIP J I T
TUJUAN J I T
Menghilangkan pemborosan melalui perbaikan terus-menerus.
PRODUKTIVITAS
Merupakan rasio output terhadap penggunaan input
STRATEGI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
Unit Total Produk dari X Marginal Produk dari X Marginal Revenue Produk
Input X atau TPx (Q) atau MPx (∆Q) X (MPx x Rp 5 ribu)
1 3 3 15
2 7 4 20
3 10 3 15
4 12 2 10
5 13 1 5
Jika harga input X di atas adl Rp 12.000,- maka berapa banyak input X yang
akan digunakan? Jawabannya adalah 3 unit, krn nilai MRPnya (Rp 15.000,-)
lebih besar dari biayanya ( Rp 12.000,-)
Unit X yang keempat tidak digunakan krn nilai MRP yg dihasilkan oleh X yg
keempat tsb (Rp 10.000,-) lebih kecil dari biaya input tsb (Rp 12.000,-)
Analisis Return to Scale (KONSEP ISOKUAN)
60
40
30 300 = Q3
20 200 = Q2
10 100 = Q1
0 15 40 75 L
MARGINAL RATE OF TECHNICAL SUBSTITUTION = MRTS
B
K1
0 L1 TO/PL L