Anda di halaman 1dari 3

Putu Adrian Namas Surya

119112602
RPS 4 MENGENAI : PENAWARAN
Konsep Dasar Teori Penawaran Pada dasarnya penawaran (supply) dalam ekonomi manajerial
dapat didefinisikan sebagai kuantitas produk (barang dan/atau jasa) yang ditawarkan untuk dijual
di pasar, yang secara umum sangat tergantung pada sejumlah besar variabel. Bagaimanapun
juga, para ahli ekonomi telah merumuskan beberapa variabel penting yang mempengaruhi
penawaran suatu produk (QSx), antara lain:
• Harga dari produk X yang ditawarkan itu (Px )
• Harga dari input yang digunakan untuk memproduksi produk X itu (Pi )
• Harga dari produk lain (bukan X) yang berkaitan dalam produksi (Pr ) • Tingkat teknologi yang
tersedia (T)
• Ekspektasi produsen berkaitan dengan harga produk X yang ditawarkan itu di masa mendatang
(Pe )
• Banyaknya perusahaan yang memproduksi produk sejenis yang ditawarkan itu (Nf )
• Faktor-faktor spesifik lain yang berkaitan dengan penawaran terhadap produk X itu, misalnya
kondisi perekonomian negara, fasilitas dari pemerintah, keadaan politik, dll (O)
Konsep dasar dari fungsi penawaran untuk suatu produk, dapat dinyatakan dalam bentuk
hubungan antara kuantitas yang ditawarkan (kuantitas penawaran) dan sekumpulan variabel
spesifik yang mempengaruhi penawaran dari produk X itu. Dalam bentuk model matematik,
konsep penawaran suatu produk X, dinotasikan sebagai berikut:
QSx = f (Px , Pi , Pr , T, Pe , Nf , O) di mana:
QSx = kuantitas penawaran produk X
f = notasi fungsi yang berarti “fungsi dari” atau “tergantung pada”
Px = harga dari produk X
Pi = harga dari input yang digunakan untuk memproduksi produk X
Pr = harga dari produk lain (bukan X) yang berkaitan dalam produksi
T = tingkat teknologi yang tersedia
Pe = ekspektasi produsen akan harga produk X itu di masa mendatang
Nf = banyaknya perusahaan yang memproduksi produk sejenis
O = faktor-faktor spesifik lain yang berkaitan dengan penawaran produk X itu
Menurut teori ekonomi manajerial, pengaruh perubahan dari setiap variabel di atas terhadap
penawaran produk X, adalah sebagai berikut:
• ∆QSx/∆Px > 0, berarti pengaruh perubahan dari variabel harga produk X (Px ) terhadap
kuantitas penawaran produk X itu (QSx) bersifat positif. Jika harga produk X itu naik/turun,
maka kuantitas penawaran produk X itu akan naik/turun (ceteris paribus = dengan asumsi nilai
dari variabel-variabel lain dalam fungsi penawaran dianggap konstan).
• ∆QSx/∆Pi < 0, berarti pengaruh perubahan dari variabel harga input yang digunakan untuk
memproduksi produk X (Pi ) terhadap kuantitas penawaran produk X itu (QSx) bersifat negatif.
Jika harga input itu naik/turun, maka kuantitas penawaran produk X itu akan turun/naik (ceteris
paribus = dengan asumsi nilai dari variabelvariabel lain dalam fungsi penawaran dianggap
konstan).
• ∆QSx/∆Pr (< 0, jika produk lain yang berkaitan itu bersifat substitusi dalam produksi; dan > 0,
jika produk lain yang berkaitan itu bersifat komplementer dalam produksi), berarti pengaruh
perubahan dari variabel harga produk lain yang bersifat substitusi dalam produksi (Pr ) terhadap
kuantitas penawaran produk X itu (QSx) bersifat negatif. Jika harga produk substitusi (bukan X)
dalam produksi itu naik/turun, maka kuantitas penawaran produk X itu akan turun/naik (ceteris
paribus = dengan asumsi nilai dari variabelvariabel lain dalam fungsi penawaran dianggap
konstan). Sebaliknya jika harga produk komplementer (bukan X) dalam produksi itu naik/ turun,
maka kuantitas penawaran produk X itu akan naik/turun (ceteris paribus = dengan asumsi nilai
dari variabel-variabel lain dalam fungsi penawaran dianggap konstan).
• ∆QSx/∆T > 0, berarti pengaruh perubahan dari variabel tingkat teknologi yang tersedia (T)
terhadap kuantitas penawaran produk X itu (QSx) bersifat positif. Jika tingkat teknologi yang
tersedia itu meningkat/menurun, maka kuantitas penawaran produk X itu akan
meningkat/menurun (ceteris paribus = dengan asumsi nilai dari variabel-variabel lain dalam
fungsi penawaran dianggap konstan). Dari pengalaman berbagai negara maju, diketahui bahwa
teknologi yang diterapkan dalam sistem industri memberikan kontribusi sekitar 40%-50% pada
pertumbuhan ekonomi, bahkan di Jepang penerapan teknologi itu memberikan kontribusi lebih
dari 66% pada pertumbuhan ekonomi. Jika kita mengacu kepada definisi teknologi yang
dikembangkan oleh PAPIPTEK-LIPI dan APCTT-ESCAP, maka akan diketahui bahwa pada
dasarnya aspek teknologi mencakup empat komponen utama yang terintegrasi, sebagai berikut:
Pertama, teknologi yang terkandung pada manusia, yang terdiri atas pengetahuan, keterampilan,
sikap, perilaku, budaya, dll.
Kedua, teknologi yang terkandung dalam barang, berupa mesinmesin, peralatan, produk (barang
dan/atau jasa). Teknologi ini membantu manusia dalam melakukan aktivitasnya.
Ketiga, teknologi yang terkandung dalam kelembagaan organisasi dan manajemen. Teknologi ini
membantu manusia untuk dapat bekerja secara lebih efektif dan efisien.
Keempat, teknologi yang terkandung dalam dokumen-dokumen berupa informasi yang
dihasilkan manusia untuk membantu dalam melakukan pekerjaannya. Teknologi ini dapat
tersimpan dalam dokumen-dokumen paten, rumus-rumus, gambar, buku-buku, majalah, CD,
mikrofilm, dll.

Keempat komponen teknologi yang dikemukakan di atas, selalu ada dalam sistem industri, di
mana komposisinya berada dalam suatu keseimbangan yang sesuai dengan keperluan setiap
sistem industri itu, serta berpengaruh positif untuk meningkatkan output dari sistem industri itu.
Informasi dalam berbagai media menyatakan bahwa China melaju menuju negara industri maju
melalui lebih menekankan pada industriindustri berteknologi tinggi dan meningkatkan
kemampuan teknologi dari industri-industri yang telah lama beroperasi. Berbagai insentif
diberikan oleh pemerintah China kepada industri-industri tertentu, seperti: bahan-bahan
komposit, mikroelektronik, bioteknologi, dan teknologi informasi.
• ∆QSx/∆Pe < 0, berarti pengaruh perubahan dari variabel ekspektasi produsen terhadap harga
produk X yang ditawarkan itu di masa mendatang (Pe ) terhadap kuantitas penawaran produk X
itu (QSx) bersifat negatif. Jika ekspektasi produsen bahwa harga produk X itu di masa
mendatang akan naik/turun, maka kuantitas penawaran produk X itu akan turun/naik (ceteris
paribus = dengan asumsi nilai dari variabel-variabel lain dalam fungsi penawaran dianggap
konstan).
• ∆QSx/∆Nf > 0, berarti pengaruh perubahan dari banyaknya perusahaan yang menghasilkan
barang sejenis dengan produk X yang ditawarkan itu (Nf ) terhadap kuantitas penawaran produk
X itu (QSx) bersifat positif. Jika banyaknya perusahaan yang menghasilkan barang sejenis
dengan produk X yang ditawarkan itu meningkat/ menurun, maka kuantitas penawaran produk X
itu akan meningkat/ menurun (ceteris paribus = dengan asumsi nilai dari variabel-variabel lain
dalam fungsi penawaran dianggap konstan). Informasi dalam berbagai media menyatakan bahwa
pasar televisi berlayar datar multi-fungsi semakin berkembang. Fenomena ini menunjukkan
hubungan positif antara banyaknya produsen yang memproduksi televisi berlayar datar multi-
fungsi dan kuantitas penawaran dari produk televisi itu yang meningkat di pasar.

Anda mungkin juga menyukai