Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

INDIVIDU

“ASURANSI DALAM MANAJEMEN RISIKO”

Mata Kuliah : Manajemen Risiko


Dosen : Yuliah, SE., MM

Oleh:

Nama: Suhendi

NPM: 18111198

Kelas: Manajemen 5.C

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)

LA-TANSA MASHIRO

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Asuransi.

Penyusun makalah ini merupakan tugas salah satu mata kuliah Manajemen
Risiko, yang mana dalam penulisan makalah ini, penulis masih merasa banyak
kekurangan, baik materi maupun cara penulisan itu sendiri. Untuk itu keritik dan saran
dari semua pihak sangat penulis harapkan demi menyempurnakan makalah ini.

Penulis menyampaikan ucapan banyak terimakasih yang tidak terhingga kepada


pihak-pihak yang terlibat secara langsung maupun secara tidak langsung sumber-
sumber materi sebagai bahan referensi yang membantu dalam penyusunan makalah ini.

Akhirnya kami berharap semoga Allah SWT, memberikan imbalan yang


setimpal kepada mereka yang telah memberi bantuan.

Rangkasbitung, 10 Januari 2021

Suhendi
Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................................1

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Risiko...............................................................................................2
B. Jenis Risiko........................................................................................................2
C. Pengertian Asuransi............................................................................................3
D. Manfaat Asuransi...............................................................................................4
E. Jenis yang Dapat di Asuransikan........................................................................5

BAB III PEMBAHASAN

A. Jenis-jenis Asuransi yang Ada Di Indonesia.......................................................6

B. Risiko yang Dihadapi Perusahaan Asuransi.......................................................9

C. Peran Asuransi Sebagai Pengalih Risiko............................................................11

D. Hubungan Antara Manajemen Risiko dan Asuransi...........................................13

BAB III PEMBAHASAN

A. Kesimpulan.........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuransi merupakan bentuk manajemen risiko yang telah ada sejak lama dan
merupakan salah satu bisnis yang memiliki perkembangan yang cukup pesat.
Berkembangnya bisnis asuransi ini disebabkan karena semakin meningkatnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya perlindungan terhadap risiko yang bisa terjadi. Saat ini
sudah banyak produk-produk asuransi yang ditawarkan oleh para penyedia jasa
asuransi, seperti asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi kendaraan dan produk-
produk asuransinya lainnya.
Pada dasarnya asuransi merupakan bentuk perjanjian yang dilandaskan pada
kepercayaan antara tertanggung dengan penanggung. Penanggung percaya bahwa
tertanggung akan memberikan informasi yang sebenar-benarnya mengenai objek
asuransi, sedangkan tertanggung percaya bahwa penanggung akan memberikan ganti
rugi yang sesuai apabila objek asuransi mengalami kerugian.
Dengan kata lain, asuransi ini harus dijalankan atas dasar itikad baik antara
kedua pihak. Namun dalam praktiknya, selalu ada potensi untuk terjadinya fraud yang
dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam perjanjian asuransi. Dalam hal ini, fraud
didefinisikan sebagai tindakan yang disengaja dengan maksud memperoleh keuntungan
dari pihak lain. Fraud dalam asuransi ini dapat dilakukan oleh pihak penanggung,
tertanggung, agen asuransi atau bahkan pihak lain yang juga terlibat dalam perjanjian
asuransi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud risiko dan asuransi?
2. Bagaimana asuransi dalam manajemen risiko?
3. Bagaimana hubungan asuransi dan risiko?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud risiko dan asuransi?
2. Untuk mengetahui bagaimana asuransi dalam manajemen risiko?
3. Untuk mengetahui hubungan asuransi dan risiko?

1
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Risiko

Risiko dalam industri perasuransian diartikan sebagai ketidakpastian dari


kerugian finansial atau kemungkinan terjadi kerugian. Ketidakpatian dan peluang
kerugian dapat dibedakan menjadi sebagai berikut:

1. ketidakpastian ekonomis yaitu ketidakpastian dari kebijakan ekonomi yang pada


gilirannya mempengaruhi konsumsi, harga, atau perkembangan teknologi.
2. Ketidakpastian yang berkaitan dengan alam, yaitu ketidakpastian yang akan
terjadinya badai, banjir, kebakaran, atau bencana alam lainnya.
3. Ketidakpastian manusiawi, yaitu ketidakpastian terhadap terjadinya perang,
pembunuhan, pencurian, dan sebagainya.

B. Jenis Risiko
4. Risiko Murni
Risiko murni atau pure risk adalah suatu risiko yang apabila terjadi akan
memberikan kerugian dan apabila tidak terjadi tidak menimbulkan kerugian akan
tetapi juga tidak memberikan keuntungan. Dalam risiko murni kerugian terjadi atau
tidak sama sekali.
5. Risiko Spekulatif
Risiko spekulatif atau speculative risk adalah risiko yang berkaitan dengan
terjadinya dua kemungkinan yaitu peluang mengalami kerugian finansial atau
peluang memperoleh keuntungan. Dalam risiko spekulatif kemungkinan terjadinya
kerugian atau keuntungan.
6. Risiko Individu
a. Risiko Pribadi
Risiko pribadi atau personal risk adalah risiko yang mempengaruhi kapasitas
atau kemampuan seseorang dalam memperoleh keuntungan.
b. Risiko Harta
Risiko harta atau property risk adalah risiko terjadinya kerugian keuangan
apabila memiliki suatu benda atau harta, yaitu adanya peluang harta tersebut
hilang, dicuri, atau rusak.

2
Kehilangan suatu harta dapat dibedakan menjadi dua jenis:
1) Kerugian langsung, terjadi apabila harta hilang atau rusak. Kerugian
finansial terjadi karena kehilangan nilai harta tersebut, uang yang
diinvestasikan didalamnya, dan biaya yang digunakan untuk
menggantikannya.
2) Kerugian tidak langsung, setiap kerugian akibat terjadinya kerugian asal
(original loss).
3) Risiko Tanggung Gugat, risiko tanggung gugat adalah risiko yang dialami
atau diderita sebagai tanggung jawab akibat kerugian atau lukanya pihak
lain.

C. Pengertian Asuransi

Asuransi merupakan sebuah lembaga yang didirikan untuk menstabilkan kondisi


bisnis dari berbagai resiko yang mungkin terjadi, dengan harapan pada saat resiko
dialihkan kepada pihak asuransi maka perusahaan menjadi lebih fokus dalam
menjalankan usaha.

Pengertian Asuransi menurut Herman Darmawi (2010 : 2) bila di tinjau dari


beberapa pandangan ialah sebagai berikut:

Asuransi dilihat dari pandangan hukum ialah Asuransi atau pertanggungan


adalah perjanjian antara 2 (dua) pihak atau lebih dimana pihak tertanggung mengikat
diri kepada penanggung, dengan menerima premi-premi Asuransi untuk memberi
penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin akan diderita tertanggung karena suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberi pembayaran atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Sedangkan Asuransi dalam pandangan ekonomi, asuransi merupakan suatu
metode untuk mengurangi resiko dengan jalan pemindahan dan dan mengkombinasikan
resiko. Herman Darmawi (2006 : 2)

Selanjutnya Asuransi dalam pandangan bisnis, asuransi adalah sebuah


perusahaan yang usaha utamanya menerima/menjual jasa, pemindahan resiko dari pihak
lain, dan memperoleh keuntungan dengan berbagi resiko di antara sejumlah besar
nasabahnya. Selain itu asuransi juga merupakan lembaga keuangan bukan bank, yang

3
kegiatanya menghimpun dana (berupa premi) dari nasabah yang kemudian
menginvestasikan dana itu dalam berbagai kegiatan ekonomi perusahaan.
Menurut UU RI No. 2 Tahun 1992 bahwa:

Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih; disini pihak penanggung
mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi untuk
memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan; atau tanggung jawab hukum kepada pihak
ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu pristiwa yang
tidak pasti; atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal
atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Penjelasan definisi ini agak panjang, tetapi lebih mudah asuransi boleh
ditafsirkan sebagai satu bentuk perjanjian kerjasama atau kontrak pemindahan risiko
untuk kehilangan nyawa atau harta dan kemudian risiko diambil alih oleh individu atau
syarikat lain, dengan pembayaran premium yang dalam hal ini adalah perusahaan
asuransi.

D. Manfaat Asuransi

Fungsi dan Manfaat Asuransi Terdapat beberapa manfaat jika kita mengikuti
program asuransi, termasuk yang berikut:

2. Alat atau Prasarana Menabung


Menyelamatkan infrastruktur bermaksud, sejumlah dana yang di asuransikan
mempunyai nilai tunai dan boleh diambil semula, ini termasuk jenis asuransi
tertentu seperti seumur hidup atau endowmen, terdapat jenis produk asuransi yang
sengaja digabungkan dengan pelaburan, yang disebut unit link.
3. Memberikan Perlindungan atau Rasa Aman
Dengan memiliki polisi asuransi, pihak yang di asurnsikan akan mengelakkan
kemungkinan risiko kerugian di masa depan dan merasa jiwa yang aman dan tenang
karena objek yang diasuransikan telah dijamin oleh penjamin dasar.
4. Pengalokasian Biaya dan Manfaat yang Lebih Adil
Semakin besar risiko kerugian yang timbul, semakin besar liputan asuransi
penjamin dasar.
5. Memberikan Tingkat Kepastian

4
Adalah manfaat utama asuransi karena pada dasarnya mereka cuba
mengurangkan akibat yang tidak pasti dari keadaan buruk, yang telah diramalkan
terlebih dahulu sehingga kos kerugian menjadi pasti atau relatif lebih pasti.
6. Membantu Meningkatkan Produktivitas Usaha Tertanggung
Orang yang di asuransikan yang akan melabur dalam perniagaan tertentu
(Perniagaan Risiko Tinggi) jika sebahagian daripada risiko pelaburan dapat
dilindungi oleh asuransi untuk mengurangkan risiko yang mungkin terjadi di masa
depan.
7. Jaminan Kredit
Dasar asuransi boleh digunakan sebagai cagaran untuk pinjaman kredit, biasanya
hanya untuk asuransi nyawa dan sangat selektif bagi jenis pinjaman dan bank
tertentu.

E. Jenis Risiko yang Dapat Diasuransikan


Dalam kehidupan ini, risiko adalah sesuatu yang tidak dapat kami hindari, tetapi
dapat diminimalkan dengan mengurangkan atau memindahkan risiko kepada pihak lain.
Walau bagaimanapun, tidak semua risiko boleh diasuransikan, risiko yang boleh
diasuransikan mesti memenuhi ciri-ciri berikut:
1. Kerugian yang pasti, seperti kematian, penyakit, kecacatan, dan usia tua, termasuk
keadaan yang boleh di kenal pasti, seperti bangunan yang musnah, tenggelam
kapal, atau kejatuhan pesawat.
2. Kerugian berlaku disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak disengajakan, seperti
mengalami penyakit peringkat kritis, kemalangan, atau bencana alam.
3. Kerugian adalah meyakinkan, seperti seseorang yang tidak lagi dapat bekerja
karena kemalangan kerja, mesin tidak berfungsi lagi karena kerusakan berat.
4. Objek yang diasuransikan boleh dinilai dan ditukar dengan nilai kewenangan.
5. Risiko yang berlaku mestilah wajar, berlaku karena tidak sengaja dan tidak
dirancang terlebih dahulu.
6. Risiko yang berlaku tidak melanggar kepentingan awam
7. Premium asuransi yang dikenakan adalah munasabah.
8. Pihak yang memohon asuransi mesti mempunyai kepentingan yang boleh di
asuransikan.

5
Asuransi adalah satu perkhidmatan peleburan alternatif yang dapat meminimumkan
risiko jika sesuatu yang tidak dijangka berlaku. Jenis asuransi juga sangat beragam dari
orang-orang seperti asuransi kesehatan, asuransi hayat kepada orang lain dan barangan
seperti asuransi pendidikan dan asuransi kendaraan

BAB III

PEMBAHASAN

A. Jenis-jenis Asuransi yang Ada Di Indonesia

Asuransi sendiri dikenal dalam berbagai jenis atau macam dan dikelompokkan
sesuai dengan fokus dan resiko. Fokus dan resiko inilah yang menentukan ukuran
keseragaman dalam resiko yang ditanggung sesuai jenis kebijakan. Hal ini akan
digunakan perusahaan asuransi untuk mengantisipasi potensi kerugian serta menetapkan
tingkat premi yang ditawarkan sesuai dengan jenis asuransi masing-masing.

Berikut jenis- jenis asuransi yang ada di Indonesia :

1. Asuransi Jiwa
Jenis asuransi satu ini dikenal memberikan keuntungan finansial pada
tertanggung atas kematiannya. Sistem pembayaran untuk jenis asuransi jiwa pun
bermacam-macam. Ada perusahaan asuransi yang menyediakan pembayaran
setelah kematian dan yang lainnya bisa memungkinkan tertanggung untuk
mengklaim dana sebelum kematiannya. Asuransi jiwa dapat dibeli untuk
kepentingan diri sendiri dan atas nama tertanggung saja atau dibeli untuk
kepentingan orang ketiga. Bahkan asuransi jiwa juga dikenal bisa dibeli pada
kehidupan orang lain. Sebagai ilustrasinya, misalkan seorang suami bisa membeli
asuransi jiwa yang akan memberikan manfaat kepadanya setelah kematian sang
istri. Orang tua juga dapat mengasuransikan diri terhadap kematian sang anak.
2. Asuransi Kesehatan
Jenis asuransi satu ini juga cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia. Asuransi
kesehatan merupakan produk asuransi yang menangani masalah kesehatan
tertanggung karena suatu penyakit serta menanggung biaya proses perawatan.
Umumnya, penyebab sakit tertanggung yang biayanya dapat ditanggung oleh
perusahaan asuransi adalah cedera, cacat, sakit, hingga kematian karena

6
kecelakaan. Asuransi kesehatan juga dikenal bisa dibeli untuk kepentingan
tertanggung saja atau kepentingan orang ketiga.

3. Asuransi Kendaraan
Asuransi kendaraan yang paling populer di Indonesia adalah jenis asuransi mobil
yang fokus terhadap tanggungan cedera kepada orang lain atau terhadap kerusakan
kendaraan orang lain yang disebabkan oleh si tertanggung. Asuransi ini juga bisa
untuk membayar kehilangan atau kerusakan kendaraan bermotor tertanggung.
Asuransi kendaraan merupakan salah satu produk asuransi umum. Jenis asuransi
satu ini sempat menjadi booming ketika terjadi kerusuhan Mei 1998 karena
peristiwa tersebut membuat minat masyarakat terhadap kepemilikan proteksi untuk
kendaraan pribadi meningkat secara drastis.
4. Asuransi kepemilikan Rumah Dan Properti
Sebagai aset yang dinilai cukup berharga, biasanya para pemilik rumah akan
melindungi diri dan aset miliknya yang bisa berupa rumah atau properti pribadi
dengan asuransi kepemilikan rumah dan properti. Asuransi ini memberikan proteksi
terhadap kehilangan atau kerusakan yang mungkin terjadi pada barang-barang
tertentu milik pribadi tertanggung. Asuransi ini juga melindungi dan memberikan
keringanan bilamana rumah atau properti tertanggung lainnya mengalami musibah
seperti kebakaran.
5. Asuransi Pendidikan
Inilah asuransi yang paling populer dan menjadi favorit para pemegang polis.
Asuransi pendidikan merupakan alternatif terbaik dan solusi menjamin kehidupan
yang lebih baik terutama pada aset pendidikan anak. Biaya premi yang harus
dibayarkan tertanggung kepada perusahaan asuransi berbeda-beda sesuai dengan
tingkatan pendidikan yang ingin didapatkan nantinya. Memahami pentingnya
penggunaan asuransi pendidikan untuk anak-anak kini menjadi sesuatu yang
menjadi perhatian para orang tua. Tingginya biaya pendidikan dan kondisi lain
yang memperburuk ekonomi seperti melemahnya mata uang kita terhadap dollar
Amerika berpengaruh pada biaya pendidikan anak nantinya. Menyadari bahwa hal

7
ini jelas akan memberatkan orang tua, maka tak jarang orang tua sekarang memilih
untuk mempunyai asuransi pendidikan.
6. Asuransi Bisnis
Asuransi ini merupakan layanan proteksi terhadap kerusakan, kehilangan,
maupun kerugian dalam jumlah besar yang mungkin terjadi pada bisnis seseorang.
Asuransi ini memberikan penggantian dari kerusakan yang diakibatkan oleh
kebakaran, ledakan, gempa bumi, petir, banjir, angin ribut, hujan, tabrakan, hingga
kerusuhan. Perusahaan asuransi biasanya menawarkan berbagai macam manfaat
dari asuransi bisnis seperti perlindungan terhadap karyawan sebagai aset bisnis,
perlindungan investasi dan bisnis, asuransi jiwa menyeluruh untuk seluruh
karyawan, hingga paket perlindungan asuransi kesehatan bagi karyawan.
7. Asuransi Umum
Asuransi umum atau general insurance merupakan proteksi terhadap resiko atas
kerugian maupun kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum pada pihak
ketiga. Jaminan asuransi umum ini sifatnya jangka pendek (biasanya sekitar satu
tahun). Asuransi umum dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, di antaranya:
a. Social Insurance (Jaminan Sosial)
Jenis asuransi ini merupakan asuransi yang wajib dimiliki oleh setiap orang atau
penduduk dengan tujuan setiap orang memiliki jaminan hari tua. Pembayaran
premi dilakukan dengan paksa, salah satu contohnya dengan memotong gaji
seseorang setiap bulan.
b. Voluntary Insurance (Asuransi Sukarela)
Asuransi ini dijalankan dengan sukarela. Jenis asuransi sukarela masih bisa
dibagi lagi ke dalam 2 klasifikasi yaitu Government Insurance dan Commercial
Insurance. Government insurance merupakan asuransi yang dijalankan oleh
pemerintah, sementara commercial insurance merupakan asuransi yang
ditujukan untuk memberikan proteksi kepada seseorang atau keluarga serta
perusahaan dari resiko yang mungkin muncul akibat unexpected events.
8. Asuransi Kredit
Asuransi kredit merupakan proteksi atas resiko kegagalan debitur untuk
melunasi fasilitas kredit atau pinjaman tunai seperti modal kerja, kredit
perdagangan, dan lain-lain. Kaitannya erat dengan jasa perbankan terutama di

8
bidang perkreditan. Kredit merupakan pinjaman dalam bentuk uang yang diberikan
bank maupun Lembaga Keuangan selaku pemberi kredit kepada nasabahnya.
Asuransi kredit ini bertujuan untuk melindungi bank atau lembaga keuangan
lainnya dari kemungkinan tidak memperoleh kembali kredit yang dipinjamkan
kepada nasabah dan membantu memberikan pengarahan serta keamanan
perkreditan. Pengelola asuransi kredit di Indonesia dipercayakan pemerintah
kepada PT. Asuransi Kredit Indonesia.
9. Asuransi Kelautan
Jenis asuransi satu ini khusus ada di bidang kelautan yang fungsinya
memastikan pengangkut serta pemilik kargo. Resiko yang mungkin terjadi sehingga
terbentuknya asuransi ini adalah kerusakan kargo, kerusakan kapal, dan melukai
penumpang. Asuransi kelautan atau asuransi angkatan laut merupakan pengalihan
resiko baik untuk diri Anda maupun bawaan Anda yang menggunakan jasa
angkutan laut. Asuransi ini melibatkan penggunaan jasa perkapalan dalam
mengirimkan barang. Beberapa faktor yang mempengaruhi premi asuransi
angkutan laut adalah barang yang diasuransikan, pengepakan barang, resiko yang
diasuransikan, pengangkutan, dan perjalanan.
10. Asuransi Perjalanan
Secara keseluruhan, fungsi asuransi perjalanan tak jauh beda dengan fungsi
asuransi biasa sebagai salah satu bentuk proteksi kepada nasabah dengan jangka
waktu pendek yaitu selama pembeli premi melakukan perjalanan hingga kembali
pulang. Manfaat dan perlindungan yang akan didapat dari memiliki asuransi
perjalanan antara lain mendapat proteksi dan penanggungan biaya untuk kecelakaan
yang menimpa pembeli premi, santunan kecelakaan pribadi, tanggungan biaya
pengobatan darurat, pemulangan jenazah, evakuasi medis, hingga proteksi terhadap
barang-barang bawaan yang memiliki resiko hilang atau rusak.

B. Risiko yang Dihadapi Perusahaan Asuransi

Dalam pertanggungan asuransi terdapat berbagai jenis risiko yang dihadapi,


besar kecilnya suatu risiko merupakan salah satu pertimbangan besarnya premi asuransi
yang harus dibayar. Dalam praktiknya risiko-risiko yang timbul dari setiap pemberian
uasaha pertanggungan asuransi adalah sebagai berikut :

9
1. Risiko Murni
Artinya adalah bahwa ada ketidakpastian terjadinya sesuatu kerugian atau
dengan kata lain hanya ada peluang merugi dan bukan suatu peluang keuntungan.
Contoh : rumah mungkin akan terbakar, atau mobil yang dikendarai mungkin akan
terbakar atau kapal dan muatannya mungkin akan tenggelam, jadi dalam hal ini
kerugian akan terjadi.
2. Risiko Spekulatif Artinya adalah risiko dengan terjadinya dua kemungkinan, yaitu
peluang untuk mengalami kerugiam keuangan atau memperoleh keuntungan.
Dalam hal ini kemungkinan terjadi kerugian atau keuntungan.
3. Risiko Individu
Risiko individu dibagi menjadi tiga macam antara lain :
a. Risiko Pribadi
Risiko pribadi adalah risiko kemampuan seseorang untuk memperoleh
keuntungan akibat sesuatu hal seperti sakit, kehilangan pekerjaan atau mati.
b. Risiko Harta
Risiko Harta adalah risiko kehilangan harta apakah dicuri, hilang, rusak yang
menyebabkan kerugian keuangan.
c. Risiko Tanggung Gugat
Risiko Tanggung Gugat adalah risiko yang disebabkan apabila kita
menanggung kerugian seseorang dan kita harus membayarnya. Contoh :
kelalaian dijalan yang menyebabkan orang lain tertabrak dan harus mengganti
kerugian tersebut.

Sedangkan, pada saat seseorang mengalihkan risikonya kepada perusahaan


asuransi sebagai penanggung, maka terdapat beberapa jenis risiko yang dapat
diasuransikan, antara lain:

a. Risiko yang dapat diukur dengan uang (Financial Value)


Adalah obyek risiko dan dampak kerugian yang mungkin timbul, harus dapat
diukur atau dinilai dengan uang.
b. Risiko homogen
Adalah risiko yang sama dan cukup banyak dijamin oleh pihak asuransi.
Contoh: Bangunan yang terancam kebakaran, jumlahnya cukup banyak, begitu
juga mobil yang terancam bahaya kecelakaan atau pencurian. Lukisan asli

10
Monalisa, sulit diasuransikan karena jumlahnya hanya 1 (satu) sehingga
padanan untuk menjadi tolok ukur nilai/harganya tidak ada.
c. Risiko Murni
Adalah risiko yang tidak mendatangkan keuntungan.
d. Risiko Partikular
Adalah risiko yang berasal dari sumber individu.
e. Risiko yang terjadi secara tiba-tiba (accidental)
Adalah risiko yang terjadi bukan karena direncanakan atau disengaja, tetapi
murni karena kecelakaan atau musibah, misalnya meninggal karena
kecelakaan.
f. Insurable Interest
Adalah risiko dimana tertanggung memiliki kepentingan atas obyek
pertanggungan. Mereka yang akan mengalihkan risiko tersebut kepada
perusahaan asuransi atau akan mengasuransikan, harus mempunyai Insurable
Interest atau kepentingan yang melekat pada obyek pertanggungan asuransi
atau obyek risiko yang sah dilindungi hukum.
g. Risiko yang terjadi secara kebetulan (Fortuitous)
Adalah Kerugian atau kerusakan yang diakibatkannya terjadi dari suatu
peristiwa yang bersifat kebetulan (Fortuitous) dan merupakan suatu hal yang
bisa terjadi, bisa juga tidak terjadi.
h. Risiko yang tidak bertentangan dengan kebijaksanaan (Not Against Public
Policy)
Adalah Risiko yang bukan suatu hal yang bertentangan dengan kebijaksanaan
umum atau kebijaksanaan Pemerintah (Not Against Public Policy). Misal :
Risiko terkena denda tilang karena melanggar peraturan lalu lintas, tidak dapat
diasuransikan.

C. Peran Asuransi Sebagai Pengalih Risiko

Asuransi merupakan sebuah lembaga yang didirikan atas dasar untuk


menstabilkan kondisi bisnis dari berbagai risiko yang mungkin terjadi. Bedasarkan
pengertian tersebut asuransi mengandung empat unsur yaitu:

1. Pihak tertanggung

11
2. Pihak penangung
3. Sesuatu peristiwa yang tak tentu
4. Kepentingan yang mungkin akan mengalami kerugian karena peristiwa yang tak
tentu.

Ada beberapa manfaat yang dapat diterima pada saat seseorang atau intuisi masuk
ke asuransi yaitu:

1. Asuransi mampu berperan sebagai penetralisir risiko


2. Sebagai pihak penganti kerugian
3. Mengurangi siksaan mental dan fisik bagi pihak tertanggung
4. Menghasilkan tingkat produksi
5. Memperbaiki posisi persaingan perusahaan kecil

Menurut Harman Darmawi ada enam Syarat-syarat Suatu Risiko Dapat Di


Asuransikan, syarat yang harus di tempuh tersebut yaitu:  

1. Kerugian potensial cukup besar


2. Probabilitas potensial cukup besar
3. Kerugian bersifat kebetulan
4. Kerugian tertentu
5. Terdapat sejumlah unit yang terbuka terhadap risiko yang sama

Resiko merupakan kata yang sudah kita dengar hampir setiap hari. Biasanya kata
tersebut mempunyai konotasi yang negatif, sesuatu yang tidak kita sukai, sesuatu yag
ingin kita hindari. Risiko bisa didefinisikan dengan berbagai cara. Sebagai kejadian
yang merugikan. Resiko muncul karena ada kondisi ketidakpastian. Pengalihan risiko
artinya, Tertanggung mengetahui bahwa ada ancaman bahaya terhadap harta kekayaan
miliknya atau terhadap jiwanya. Tertanggung menyadari bahwa ada ancaman bahaya
terhadap harta kekayaan miliknya atau terhadap jiwanya. Jika bahaya tersebut menimpa
harta kekayaan atau jiwanya, mereka akan menderita kerugian atau korban jiwa atau
cacat raganya. Secara ekonomi, kerugian materialatau korban jiwa atau cacat raga akan
mempengaruhi perjalanan hidup seseorang atau ahli warisnya. Tertanggung sebagai
pihak yang terancam bahaya merasa berat memikul beban risiko yang sewaktu-waktu
terdapat peristiwa yang tidak dikehendaki terjadi.

12
Untuk mengurangi atau menghilangkan beban risiko tersebut, pihak tertanggung
mencari pihak lain yang bersedia mengambil alih beban risiko ancaman bahaya dan
tertanggung akan membayar kontra prestasi yang disebut premi. Dalam dunia bisnis
perusahaan asuransi selalu menerima tawaran dari pihak tertanggung untuk mengambil
alih risiko dengan imbalan pembayaran premi. Tertanggung mengadakan asuransi
dengan tujuan mengalihkan risiko yang mengancam harta kekayaan atau jiwanya.
Dengan membayar sejumlah premi kepada perusahaan asuransi sebagai penanggung.
Apabila sampai berakhirnya jangka waktu asuransi tidak terjadi peristiwa yang
merugikan, penanggung beruntung memiliki dan menikmati premi yang telah
diterimanya dari tertanggung

Peran asuransi swasta dan pemerintah dalam perspektif manajemen risiko asuransi
milik swasta memeliki tanggung jawab yang kecil, dan asuransi milik pemerintah
memeliki tanggung jawab yang lebih besar kondisi yang memungkinkan
berkembangnya usaha asuransi menurut Soeisno Djojosoedarso ada beberapa kondisi
yang memungkinkan berkembangnya usaha asuransi, kondisi tersebut antara lain:

1. Sistem ekonomi masyarakat terbentuk perekonomian bebas


2. Masyarakatnya sudah sangat maju dan merupakan masyarakat industri
3.  Peraturan perundang – undangan sudah terorganisasi denagn baik.

D. Hubungan Antara Manajemen Risiko dan Asuransi

Dunia asuransi sangat identik dengan manajemen risiko. Hal ini berkaitan
dengan banyaknya risiko-risiko yang dialami oleh asuransi. Perusahaan asuransi adalah
perusahaan yang menerima pengalihan risiko dari tertanggung. Sehingga aktifitas
keseharian perusahaan adalah mengelola risiko pihak lain. Namun, hingga saat ini
hanya sebagian perusahaan asuransi yang secara formal mempunyai pedoman,
kebijakan atau prosedur manajemen risiko.

Hubungan antara risiko dan asuransi adalah hubungan langsung yang substansial
dan strategis. Dimana motivasi utama masyarakat untuk membeli asuransi adalah
karena keberadaan risiko yang penuh ketidakpastian. Sehingga dengan adanya proteksi
asuransi merupakan salah satu sarana efisien dalam pengendalian risiko secara finansial
melalui mkanisme pengalihan risiko ke asuransi (Risk Transfer Mechanism). Hubungan

13
yang ada tersebut untuk risiko-risiko yang dapat diasuransikan (insurable risk) yang
mempunyai karakter khusus.

Risiko adalah suatu kombinasi dari kemungkinan munculnya suatu peristiwa


(frekuensi) dan besarnya kerugian (severity) yang dialami atas peristiwa tersebut.
Dalam asuransi terdapat perbedaan antara frekuensi dan severity. Dimana risiko yang
frekuensinya tinggi, memiliki tingkat severity yang rendah. Kedua, untuk risiko
dengan severity yang tinggi, umumnya frekuensi terjadinya rendah, contoh dari
hubungan kedua adalah kasus klaim asuransi pesawat, dimana tingkat severity yang
sangat tinggi namun frekuesinya rendah.

Hubungan yang lain dapat dilihat dari sisi peril dan hazard. Peril adalah


penyebab utama yang memungkinkan terjadinya kerugian dan seringkali berada di luar
kendali seperti badai, kebakaran, pencurian, kecelakaan kendaraan dan ledakan
dsb. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil suatu peristiwa dapat dikatakan
sebagai hazard, dimana ia dapat meningkatkan atau mengurangi dampak
dari peril. Hazard dapat bersifat fisik dan moral. Hazard yang bersifat fisik berhubungan
dengan karakteristik fisik risiko seperti konstruksi bangunan, perlindungan keamanan
pada toko atau pabrik, atau lokasi suatu objek. Moral hazard menitikberatkan pada
aspek manusia yang mempengaruhi hasil, seperti sikap, kejujuran, kebiasaan dari orang
yang ikut dalam asuransi.

Dari aspek manajemen risiko, asuransi dapat dikatakan sebagai salah satu sarana
efisien untuk pengendalian risiko secara finansial. Bagi masyarakat atau nasabah
asuransi, dengan pengendalian risiko ke asuransi ini ada perubahan atau pertukaran
ketidakpastian anggaran untuk menghadapi risiko, menjadi adanya kepastian bahwa
dengan anggaran premi asuransi yang pasti; sudah dapat diprediksi penggantian
kerugian dari asuransi apabila benar-benar terjadi risiko yang berada dalam aturan-
aturan ketentuan polis asuransi.

14
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Risiko dalam industri perasuransian diartikan sebagai ketidakpastian dari


kerugian finansial atau kemungkinan terjadi kerugian. Asuransi merupakan sebuah
lembaga yang didirikan untuk menstabilkan kondisi bisnis dari berbagai resiko yang
mungkin terjadi, dengan harapan pada saat resiko dialihkan kepada pihak asuransi maka
perusahaan menjadi lebih fokus dalam menjalankan usaha.

Hubungan antara risiko dan asuransi adalah hubungan langsung yang substansial
dan strategis. Dimana motivasi utama masyarakat untuk membeli asuransi adalah
karena keberadaan risiko yang penuh ketidakpastian.

15
DAFTAR PUSTAKA

Aryati SF. 2012. Jenis-Jenis Resiko Dan Resiko-Resiko Yang Dapat Diasuransikan.
(diunduh 2021 Januari 9  http://farahsoftskill.blogspot.co.id/2012/10/jenis-jenis-
resiko-dan-resiko-resiko.html)

Goodyabi. 2016. Hubungan Antara Risiko dan Asuransi. (diunduh 2021 Januari 9
http://www.belajar-asuransi.com/2016/07/hubungan-antara-risiko-dan-
asuransi.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/45186/Chapter
%20II.pdf;jsessionid=CB979992D54E971F3F42B8A54A7F5B05?sequence=3 )

Sitorus N. 2014. Jenis-Jenis Asuransi Di Indonesia, Apa Saja?


Sumber : https://www.cermati.com/artikel/jenis-jenis-asuransi-di-indonesia-apa-
saja (diakses pada tanggal 9 Januarin 2021 Jam 16:21 WIB)

16

Anda mungkin juga menyukai