Anda di halaman 1dari 87

BAGIAN 1

ILMU EKONOMI
Definisi Ilmu Ekonomi:
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia
di dalam memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas,
dengan menggunakan sumber daya yang jumlahnya terbatas,
di mana masing-masing sumber daya mempunyai beberapa
alternatif penggunaan.

Ilmu ekonomi adalah studi mengenai individu-individu dan


masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan
uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang
terbatas---tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk
menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan
mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang
dan di masa yang akan datang, kepada berbagai individu dan
golongan masyarakat.
Permasalahan dalam Ekonomi:

1. Kebutuhan manusia yang tidak terbatas,


2. Berbagai sumberdaya tersedia secara
terbatas/ kelangkaan sumber daya (scarcity),
3. Masing-masing sumber daya yang ada
mempunyai beberapa alternatif pilihan.
Cabang Ilmu Ekonomi:
1. Ilmu ekonomi mikro:
Adalah bagian ilmu ekonomi yang mempelajari
perilaku unit-unit kecil pelaku ekonomi di dalam
mengambil keputusan.
Pelaku ekonomi bisa perseorangan, rumah
tangga, dan perusahaan.
2. Ilmu ekonomi makro:
Adalah bagian ilmu ekonomi yang mempelajari
perilaku dari pelaku ekonomi secara
keseluruhan/ agregat, analisisnya bersifat
umum dan tidak memperhatikan kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil
dalam perekonomian.
Jenis Analisis Ekonomi:
1. Analisis Deskriptif :
Analisis yang menggambarkan keadaan yang
sebenarnya dalam perekonomian.
Contoh: Analisis mengenai kondisi petani
tembakau di Kab. Temanggung.
2. Teori Ekonomi :
Adalah pandangan-pandangan yang
menggambarkan sifat hubungan yang wujud
dalam kegiatan ekonomi, dan ramalan tentang
peristiwa yang akan terjadi apabila suatu
keadaan yang mempengaruhinya mengalami
perubahan.
Contoh: Teori konsumsi.
Jenis Analisis Ekonomi:
3. Ekonomi Terapan :
Bidang ini lazim disebut juga dengan teori
kebijakan ekonomi, yang menelaah tentang
kebijakan yang perlu dilaksanakan untuk
mengatasi masalah-masalah ekonomi, di mana
tujuan yang ingin dicapai dalam perekonomian
adalah:
 Mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat,
 Menciptakan kestabilan harga-harga,
 Mengatasi masalah pengangguran,
 Mewujudkan distribusi pendapatan yang
merata.

Contoh: Analisis mengenai kebutuhan ekspor/


impor.
Unsur-unsur Teori Ekonomi:
1. Variabel:
Variabel adalah besaran yang nilainya dapat
mengalami perubahan.
Contoh: variabel harga dalam hukum
permintaan.

Variabel dapat dibedakan :


 Variabel Endogen
Adalah variabel yang sifatnya diterangkan
dalam teori tersebut.
 Variabel Eksogen
Adalah variabel yang mempengaruhi variabel
endogen tetapi ia ditentukan oleh faktor-
faktor di luar teori tsb.
Unsur-unsur Teori Ekonomi:
2. Asumsi:
Membuat penyederhanaan --dalam bentuk
pemisalan– atas kejadian yang sebenarnya
dalam masyarakat.
Pemisalan atau asumsi tersebut dikenal
dengan istilah ceteris paribus (hal-hal lain di
luar teori dianggap tetap / tidak mengaami
perubahan).
Unsur-unsur Teori Ekonomi:
3. Hipotesis
Adalah suatu pernyataan mengenai
bagaimana variabel-variabel yang
dibicarakan berkaitan satu sama lain
(hubungan antar variabel).

Sifat hubungan antar variabel dibedakan 2:


 Hubungan langsung/ berbanding lurus/
positif
adalah kondisi di mana perubahan nilai-nilai variabel
yang dibicarakan bergerak ke arah yang bersamaan
 Hubungan terbalik/ negatif
apabila nilai-nilai variabel yang dibicarakan /
dianalisis berubah ke arah yang bertentangan.
Unsur-unsur Teori Ekonomi:
4. Membuat Ramalan
Teori ekonomi memberikan 2 sumbangan penting:
i. Menerangkan mengapa peristiwa-peristiwa
perekonomian tertentu berlaku, dan apa yang menjadi
penyebabnya.
ii. Memberikan proyeksi/ ramalan/ estimasi mengenai
peristiwa perekonomian yang akan terjadi pada masa
yang akan datang.
Alat-alat Analisis Ilmu Ekonomi:
1. Grafik
 Grafik mempunyai sumbu datar/horizontal dan sumbu
tegak/vertikal.
 Pertemuan antara 2 sumbu dinamakan “titik asal” atau
“origin”.
 Tiap sumbu menjelaskan nilai suatu variabel.

Y P

0 X
Alat-alat Analisis Ilmu Ekonomi:
1. Grafik
 Grafik dapat membantu menunjukkan hubungan
antara variabel.
 Contoh:

Tabel 1.1 Permintaan Terhadap Baju

Jumlah yang
Kondisi Harga (ribu Rp.)
Dibeli (Unit)
A 50 300
B 40 400
C 30 600
D 20 1.000
E 10 1.600
Alat-alat Analisis Ilmu Ekonomi:
2. Ilmu Statistika
 Angka Indeks
Adalah angka yang menunjukkan perubahan rata-rata
sekumpulan data tertentu dari waktu ke waktu.
 Analisis Trend
 Analisis Korelasi
 Analisis Regresi
 Menguji kebenaran teori-teori ekonomi, melalui
pembuktian terhadap hipotesis.
Isu pokok dalam Mikro Ekonomi:

Bagaimanakah caranya menggunakan


faktor-faktor produksi yang tersedia
agar kemakmuran masyarakat dapat
dimaksimumkan.
Faktor-faktor Produksi:
1. Tanah dan sumber alam,
2. Tenaga kerja,
3. Modal,
4. Keahlian keusahawanan
Pola Kegiatan Perekonomian:

Secara garis besar terdapat 3 (tiga) sistem


ekonomi (sistem pengaturan kegiatan ekonomi)
yang dianut oleh negara-negara di dunia:
1. Ekonomi pasar,
2. Ekonomi perencanaan terpusat,
3. Ekonomi campuran.

Sebagian besar negara menggunakan sistem


ekonomi campuran.
Evolusi Pola Kegiatan Perekonomian:

1. Produksi utk memenuhi kebutuhan sendiri,


2. Pola perdagangan secara barter,
3. Pola perdagangan yang telah menggunakan
uang.
4. Perdagangan yang berbasis pada spesialisasi
produksi.
Pelaku Kegiatan Ekonomi:

1. Rumah Tangga
2. Perusahaan
3. Pemerintah
Sirkulasi aliran pendapatan dalam
perekonomian yang sederhana:
Gaji & upah, bunga, sewa, keuntungan

Faktor-faktor produksi

RUMAH
PERUSAHAAN TANGGA

Barang dan Jasa

Pengeluaran / pembelanjaan
2 Jenis Pasar:

1. Pasar Barang
Tempat di mana pembeli dan penjual barang
dan jasa melakukan interaksi untuk
menentukan jumlah dan harga barang/jasa
yang diperjualbelikan.
2. Pasar Faktor Produksi
Tempat di mana para pengusaha (pembeli
faktor-faktor produksi) mengadakan interaksi
dengan pemilik faktor produksi untuk
menentukan harga dan jumlah faktor produksi
yang akan digunakan dalam menghasilkan
barang/jasa yang diminta masyarakat.
Jenis-jenis Barang:
 Menurut cara perolehannya/ sifatnya
a. Barang ekonomi
b. Barang bebas
 Menurut hubungannya dgn barang lain
a. Barang substitusi
b. Barang komplementer
 Menurut proses produksinya
a. Barang mentah
b. Barang setengah jadi
c. Barang jadi
 Menurut tujuan penggunaan/ fungsinya
a. Barang konsumsi
b. Barang produksi
Jenis-jenis Barang:
 Menurut kualitasnya
a. Barang superior
b. Barang inferior
c. Barang pertengahan
 Menurut wujudnya
a. Barang nyata/ material/ konkret
b. Barang abstrak/ imaterial (goodwill, hak cipta, merk
dagang)
 Menurut jaminan
a. Barang tidak bergerak
b. Barang bergerak
PERMINTAAN,
PENAWARAN, DAN
APLIKASINYA

BAGIAN 2
Teori Permintaan & Teori Penawaran

Teori permintaan menerangkan tentang sifat


permintaan para pembeli terhadap suatu
barang/jasa.

Teori penawaran menerangkan sifat para


penjual dalam menawarkan sesuatu barang
yang akan dijualnya.

Dua teori ini dijelaskan dengan melihat ciri hubungan


antara jumlah permintaan/penawaran dan harga).
Teori Permintaan
Beberapa penentu permintaan:
1. Harga barang tsb,
2. Harga barang lain yg berkaitan (substitusi),
3. Pendapatan rumah tangga/ masyarakat,
4. Selera,
5. Jumlah penduduk,
6. Prediksi perekonomian di masa yang akan
datang,
Teori Permintaan
Menjadi suatu hal yang kompleks dan sulit
dilakukan, untuk menganalisis berbagai faktor yang
mempengaruhi permintaan suatu barang/jasa
tersebut secara sekaligus.

Untuk itu dalam teori permintaan analisis


utamanya fokus pada hubungan antara jumlah
permintaan suatu barang dengan harga barang
tersebut.

Sedangkan faktor-faktor lainnya diasumsikan tidak


mengalami perubahan, atau ceteris paribus.
Teori Permintaan
Hukum Permintaan

Semakin rendah harga suatu barang maka akan


semakin banyak permintaan terhadap barang
tersebut. Sebaliknya, semakin tinggi harga suatu
barang maka semakin sedikit permintaan
terhadap barang tersebut.
Teori Permintaan
Daftar Permintaan
Adalah suatu tabel yang memberikan gambaran
dalam angka-angka tentang hubungan antara harga
dengan jumlah barang yang diminta masyarakat.

Tabel 2.1
Permintaan terhadap Buku Tulis pada berbagai tingkat harga

Keadaan Harga (Rp.) Jumlah yg Diminta (unit)


A 5.000 200
B 4.000 400
C 3.000 600
D 2.000 900
E 1.000 1.300
Teori Permintaan
Kurva Permintaan
Adalah kurva yang menggambarkan sifat hubungan
antara harga suatu barang dengan jumlah barang
tsb yang diminta oleh para pembeli.
P

A
5.000
B
4.000
Harga (Rp.)

C
3.000
D D
2.000
E
1.000

0 200 400 600 800 1.000 1.200 Q


Kuantitas
Teori Permintaan
Kurva Permintaan
Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya
menurun dari kiri atas ke kanan bawah, artinya sifat hubungan
antara harga dan jumlah yang diminta adalah terbalik/ negatif.

P
Harga

0 Q
Kuantitas
Teori Permintaan
Permintaan Perseorangan & Permintaan Pasar
Permintaan pasar adalah penjumlahan dari permintaan
perseorangan.

Tabel 2.2 Permintaan Pasar terhadap Buku

Jumlah yang Diminta


Harga (Rp.)
Permintaan Dian Permintaan Sastro Permintaan Pasar
5.000 10 10 20
4.000 15 15 30
3.000 30 20 50
2.000 50 30 80
1.000 70 45 115
Teori Permintaan
Efek faktor “Bukan Harga” thd Permintaan
Dalam kenyataannya bukan hanya harga yang mempengaruhi
permintaan, tetapi banyak faktor lain.
1. Harga barang lain
a. Barang substitusi
Adalah barang yang dapat menggantikan fungsi barang lainnya.
Ex: teh dan kopi
b. Barang komplementer
Adalah barang yang selalu/biasanya digunakan bersama dengan barang lain.
Ex: teh dan gula
c. Barang netral
Adalah 2 macam barang yang tidak mempuyai hubungan yang rapat.
Ex: teh dan sepatu
Teori Permintaan
Efek faktor “Bukan Harga” thd Permintaan
2. Pendapatan pembeli
a. Barang inferior
Adalah barang yang banyak diminta oleh orang-orang yang berpendapatan rendah.
Jika pendapatan naik, maka permintaan thd barang inferior akan turun.
Ex: ubi kayu, thiwul.
b. Barang Esensial
Adalah barang yang penting artinya dalam kehidupan sehari-hari, biasanya walaupun
pendapatan bertambah pembelanjaan thd barang esensial cenderung tidak berubah.
Ex: sembako
c. Barang normal
Disebut barang normal jika ia mengalami kenaikan permintaan sebagai akibat
kenaikan pendapatan.
Ex: pakaian, sepatu, perlatan rumah tangga.
d. Barang mewah
Jenis barang yang dibeli apabila pendapatannya sudah relatif tinggi, biasanya dibeli
setelah kebutuhan pokok terpenuhi.
Ex: perhiasan (emas, berlian), mobil mewah.
Teori Permintaan
Efek faktor “Bukan Harga” thd Permintaan
3. Beberapa faktor lain
a. Distribusi pendapatan
Misalnya pajak utk orang kaya dinaikkan, kmd dana dr hasil pajak tsb digunakan
utk menciptakan lapangan kerja baru, sehingga orang yang dahulunya tidak
mempunyai pendapatan bertambah pendapatannya yg menyebabkan
permintaan thd barang mengalami perubahan.
b. Selera/ cita rasa masyarakat
Misalnya masyarakat di Indonesia lebih suka mobil buatan Jepang daripada
buatan Eropa atau AS.
c. Jumlah Penduduk
Pertambahan jumlah penduduk yg diikuti oleh perkembangan kesempatan kerja
mengakibatkan perubahan perintaan terhadap barang.
d. Ekspektasi tentang masa depan
Misalnya ketika pemerintah mengumumkan bahwa besok pagi akan menaikkan
harga BBM, maka permintaan BBM saat ini akan naik.
Teori Permintaan
Gerakan sepanjang kurva Permintaan
Gerakan di sepanjang kurva permintaan berlaku apabila harga barang yang diminta
semakin tinggi atau semakin rendah.

P
Harga

0 Q
Kuantitas
Teori Permintaan
Pergeseran Kurva Permintaan
Kurva permintaan akan bergeser ke kanan atau ke kiri apabila terdapat perubahan
permintaan yg disebabkan oleh faktor “bukan harga”.

P
D2 D D1

A2 A A1
Harga

P1

0 Q2 Q Q1 Q
Kuantitas
Teori Permintaan
Pergeseran Kurva Permintaan
Permintaan dikatakan naik apabila pada tingkat harga yang
masih sama, jumlah barang yang diminta semakin banyak,
atau pada jumlah barang yang sama, konsumen bersedia
membayar dengan harga yang lebih tinggi, dan sebaliknya
utk permintaan dikatakan turun.

Secara grafis permintaan dikatakan naik apabila kurva


permintaan bergeser ke kanan atas, dan sebaliknya
permintaan dikatakan turun apabila kurva permintaan
bergeser ke kiri bawah.
Teori Permintaan
Fungsi Permintaan

Fungsi Matematis:

Y = a + bX
Rumus Umum:
𝒀 − 𝒀𝟏 𝑿 − 𝑿𝟏
=
𝒀𝟐 − 𝒀𝟏 𝑿𝟐 − 𝑿𝟏
Menentukan persamaan garis pada kurva permintaan:
𝑸𝒅 − 𝑸𝒅𝟏 𝑷 − 𝑷𝟏
=
𝑸𝒅𝟐 − 𝑸𝒅𝟏 𝑷𝟐 − 𝑷𝟏
Teori Penawaran
Terdapatnya permintaan belum merupakan
syarat yang cukup utk mewujudkan transaksi
dalam pasar.

Permintaan yang “wujud” hanya dapat dipenuhi


apabila para penjual dapat menyediakan barang-
barang yang diperlukan tersebut.
Teori Penawaran
Fungsi penawaran/ kurva penawaran/ tabel
penawaran adalah fungsi/ kurva/ tabel yang
menunjukkan hubungan berbagai tingkat jumlah
suatu barang yang ditawarkan pada berbagai
tingkat harga barang itu sendiri, ceteris paribus.
Teori Penawaran
Penentu-penentu penawaran:
1. Harga barang itu sendiri,
2. Harga barang-barang lain,
3. Biaya produksi/ harga input,
4. Tujuan-tujuan operasi perusahaan tersebut,
5. Tingkat teknologi yang digunakan,
6. Iklim.
Teori Penawaran
Kurva Penawaran:
Sumbu tegaknya menunjukkan harga barang, sumbu datarnya
menunjukkan jumlah barang yang ditawarkan, dan kurvanya
mempunyai slope yang positif.

Pendapat 1
Slope positif tidak ada kaitannya dengan law of supply, karena tidak ada Law of
Supply. Terkait dengan penawaran yang kita jumpai adalah SAY’S LAW: Supply
create it’s own demand.

Pendapat 2
Hukum penawaran: Semakin tinggi harga suatu barang maka semakin banyak
jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual, dan sebaliknya
(Sukirno, 2015: 86).
Teori Penawaran
Pergeseran penawaran:
 Penawaran dikatakan naik apabila secara grafis kurva penawaran
bergeser ke kanan bawah, sebaliknya penawaran dikatakan turun
apabila secara grafis kurva penawaran bergeser ke kiri atas.
 Faktor penyebab perubahan penawaran adalah perubahan harga
barang lain, perubahan harga input/ biaya produksi, perubahan
teknologi, dan iklim.
 Sedangkan perubahan jumlah barang yang ditawarkan secara
grafis ditunjukkan oleh pergerakan di sepanjang kurva penawaran
itu sendiri, penyebab perubahan jumlah barang yang ditawarkan
adalah harga barang itu sendiri.
 Untuk barang yg mudah rusak (buah, sayur) tidak berlaku Say’s
Law, barang yang berlaku Say’s Law adalah barang yang tahan
lama.
Teori Penawaran
Pergeseran penawaran:
Penawaran dikatakan naik apabila secara grafis kurva
penawaran bergeser ke kanan bawah, sebaliknya penawaran
dikatakan turun apabila secara grafis kurva penawaran
bergeser ke kiri atas.

Faktor penyebab perubahan penawaran adalah perubahan


harga barang lain, perubahan harga input/ biaya produksi,
perubahan teknologi, dan iklim.
Teori Penawaran
Daftar/ Penawaran
Adalah suatu tabel yang memberikan gambaran
dalam angka-angka tentang hubungan antara harga
dengan jumlah barang yang ditawarkan.

Tabel 2.3
Penawaran terhadap Buku Tulis pada berbagai tingkat harga

Jumlah yg Ditawarkan
Keadaan Harga (Rp.)
(unit)
A 5.000 900
B 4.000 800
C 3.000 600
D 2.000 350
E 1.000 100
Teori Penawaran
Kurva Penawaran
Kurva penawaran berbagai jenis barang pada umumnya menaik
dari kiri bawah ke kanan atas, artinya sifat hubungan antara
harga dan jumlah yang diminta adalah positif.

P
S
Harga

0 Q
Kuantitas
Teori Penawaran
Pergeseran Kurva Penawaran
Pergeseran kurva penawaran disebabkan oleh faktor “bukan harga
barang itu sendiri”.

P
S2
S S1
X
Px
P A2 A A1
Harga

0 Q2 Qx Q Q1 Q
Kuantitas
Teori Penawaran
Fungsi Penawaran

Fungsi Matematis:

Y = a + bX
Rumus Umum:
𝒀 − 𝒀𝟏 𝑿 − 𝑿𝟏
=
𝒀𝟐 − 𝒀𝟏 𝑿𝟐 − 𝑿𝟏
Menentukan persamaan garis pada kurva penawaran:
𝑸𝒔 − 𝑸𝒔𝟏 𝑷 − 𝑷𝟏
=
𝑸𝒔𝟐 − 𝑸𝒔𝟏 𝑷𝟐 − 𝑷𝟏
Keseimbangan Permintaan dan
Penawaran (Ekuilibrium)
Titik keseimbangan (EQUILIBRIUM) adalah
keadaan dimana permintaan sama dengan
penawaran.

Jumlah yg Jumlah yg
Keadaan Harga (Rp.)
Diminta (unit) Ditawarkan (unit)
A 5.000 200 900
B 4.000 400 800
C 3.000 600 600
D 2.000 900 350
E 1.000 1.300 100
Menentukan Keseimbangan Secara
Grafik

P D S
excess supply

3
Harga

1 excess demand

0 600 Q
Kuantitas
Menentukan Keseimbangan Secara
Matematis
Persamaan permintaan
Qd = c - dP
Persamaan penawaran
Qs = -m + nP

c : konstanta kurva permintaan


d : slope kurva permintaan (-)
m : konstanta kurva penawaran
n : slope kurva penawaran (+)
Q: kuantitas yang diminta/ditawarkan
P : harga
Menentukan Keseimbangan Secara
Matematis
Contoh 2:

Permintaan terhadap sebuah barang A diketahui Qd = 22.000


– 2P dan penawarannya adalah Qs = -3.000 + 3P, maka
berapakah harga dan kuantitas keseimbangannya?
Menentukan Keseimbangan Secara
Matematis
Contoh:

Ketika permintaan terhadap sebuah barang A diketahui Qd =


100 – 2P dan penawarannya adalah Qs = -20 + 6P, maka
tentukan:
(i) Harga dan kuantitas keseimbangan
(ii) Apa yang terjadi pada saat harga Rp. 8,- dan saat harga Rp.
18,-
(iii) Berapakah kuantitas yang diminta oleh konsumen ketika
barang tersebut digratiskan?
(iv) Gambarkan grafik keseimbangan di pasar tersebut.
Beberapa kasus perubahan
keseimbangan

(i) Permintaan bertambah (kurva permintaan bergeser ke kanan)


(ii) Permintaan berkurang (kurva permintaan bergeser ke kiri)
(iii)Penawaran bertambah (kurva penawaran bergeser ke kanan
(iv)Penawaran berkurang (kurav penawaran bergeser ke kiri)
Perubahan serentak pada
permintaan dan penawaran

(i) Penambahan permintaan lebih besar daripada penambahan


penawaran
(ii) Penambahan permintaan sama dengan penambahan
penawaran
(iii)Penambahan permintaan lebih kecil daripada penambahan
penawaran
ELASTISITAS
Konsep Elastisitas

Qdx = f (Px, Po, Y, T)

Q : jumlah
d : yang diminta
P : harga
x : nama barang
o : barang lain / others
Y : pendapatan
T : selera / taste
Konsep Elastisitas
a. Elastisitas Harga/
Elastisitas Permintaan
 Berdasarkan rumusan tsb, apabila
harga barang X berubah maka
jumlah barang X yang diminta juga
Qdx = f (Px, Po,Y,T)
berubah.
Q : jumlah
d : yang diminta  Perubahan harga barang X dapat
P : harga dinyatakan dalam % (persen), begitu
x : nama barang
o : barang lain / juga perubahan pada jumlah barang
others
Y : pendapatan X yang diminta.
T : selera / taste
 Tingkat kepekaan perubahan jumlah
suatu barang yg diminta akibat
perubahan harga barang itu sendiri
menunjukkan elastisitas harga
atau elastisitas permintaan.
Konsep Elastisitas
b. Elastisitas Silang
 Apabila harga barang lain berubah,
Qdx = f (Px, Po,Y,T) maka jumlah barang X yang diminta
juga berubah.
Q : jumlah
d : yang diminta  Perubahan harga barang lain, maupun
P : harga
x : nama barang perubahan jumlah suatu barang yang
o : barang lain / diminta dapat dinyatakan dalam %
others
Y : pendapatan (persen).
T : selera / taste
 Tingkat kepekaan perubahan jumlah
suatu barang yang diminta akibat
perubahan harga barang lain
menunjukkan elastisitas silang.
Konsep Elastisitas
c. Elastisitas Pendapatan
 Apabila pendapatan konsumen
Qdx = f (Px, Po,Y,T) berubah, maka jumlah suatu barang
yang diminta juga berubah.
Q : jumlah
d : yang diminta  Perubahan pendapatan konsumen &
P : harga
x : nama barang perubahan jumlah suatu barang yang
o : barang lain / diminta dapat dinyatakan dalam %
others
Y : pendapatan (persen).
T : selera / taste
 Tingkat kepekaan perubahan jumlah
suatu barang yang diminta karena
perubahan pendapatan menunjukkan
elastisitas pendapatan.

Note: Perubahan selera tidak dapat diukur, sehingga tidak ada elastisitas selera
Konsep Elastisitas
(i) Elastisitas Harga
 Elastisitas harga digunakan untuk menganalisis sifat
permintaan suatu barang.
 Sifat permintaan secara ekstrim dibedakan: ELASTIS
dan INELASTIS, di antara kedua sifat tsb terdapat yg
dinamakan elastisitas tunggal/ elastisitasnya unik.
 Suatu barang dikatakan permintaannya elastis apabila
elastisitas harganya > 1.
 Sebaliknya bersifat inelastis jika elastisitas harganya
< 1.
 Untuk yang elastisitas harganya = 1 dikenal sebagai
unitary elastis (elastisitasnya unik)
Konsep Elastisitas
ii. Elastisitas Silang
 Elastisitas silang dimanfaatkan untuk menentukan sifat
hubungan antar barang.
 Sifat hubungan antar barang secara ekstrim dibedakan
antara : saling menggantikan/ SUBSTITUSI dan saling
melengkapi/ KOMPLEMENTER. Di antara keduanya
terdapat hubungan yang bersifat netral atau tidak
berhubungan sama sekali.
 Sifat hubungan antar barang dikatakan substitusi apabila
elastisitas silangnya positif (+).
 Sebaliknya bersifat komplementer jika elastisitas
silangnya negatif (-).
 Apabila elastisitas silangnya = 0 (nol) berarti sifat
hubungannya netral.
Konsep Elastisitas
iii. Elastisitas Pendapatan
Elastisitas pendapatan dimanfaatkan untuk menentukan
suatu barang masuk ke dalam kelompok barang yang mana:

a). Barang mewah/superior/lux : EY > 1


b). Barang normal/ kebutuhan pokok : 0 < EY < 1
c). Barang inferior : EY < 1
Rumus Menghitung Elastisitas
1. ELASTISITAS HARGA / ELASTISITAS PERMINTAAN
Rumus Menghitung Elastisitas
2. ELASTISITAS SILANG
Rumus Menghitung Elastisitas
3. ELASTISITAS PENDAPATAN
Menghitung Elastisitas (1)
Contoh:

Pada saat harga beras adalah Rp. 4.000 per kilogram, jumlah
beras yang diminta konsumen adalah 10.000 kg.
Sedangkan pada waktu harga beras adalah Rp. 3.000 per kg,
jumlah beras yang diminta konsumen adalah 15.000 kg.
Hitunglah nilai koefisien elastisitasnya!
Menghitung Elastisitas (2)
SOAL:

Di suatu pasar diketahui fungsi permintaan barang X adalah


Qdx = 15 – 5 Px + 2 PA – PB + 0,1 Y.

Adapun informasi lain sbb:


Px = 4
PA = 3
PB = 2
Y = 100
Menghitung Elastisitas (2)
Jawablah pertanyaan berikut:

1) Tentukan jumlah barang X yang diminta pada kondisi tsb!


2) Tentukan elastisitas harga utk barang X
3) Bagaimana cara membaca hasil hitungan no 2?
4) Berdasarkan hasil no 2, tentukan sifat permintaan barang X!
5) Tentukan elastisitas silang antara barang X dengan barang A!
6) Bagaimana cara membaca hasil hitungan no 5?
7) Berdasarkan jawaban no 5, tentukan sifat hubungan antara barang X dan barang A!
8) Tentukan elastisitas silang antara barang X dengan barang B!
9) Bagaimana cara membaca hasil hitungan no 8?
10) Berdasarkan jawaban no 8, tentukan sifat hubungan antara barang X dan barang B!
11) Tentukan elastisitas pendapatan barang X!
12) Bagaimana cara membaca hasil hitungan no 11?
13) Berdasarkan jawaban no 11, tentukan barang X masuk ke dalam barang apa?
Latihan
Pada harga sebesar 5, jumlah barang yang diminta sebanyak 120. sedangkan pada saat
harga sebesar 8, jumlah barang yang diminta sebanyak 102. pada saat harga sebesar 4
jumlah barang yang ditawarkan sebanyak 54, sedangkan pada saat harga sebesar 9,
jumlah barang yang ditawarkan sebesar 84.

Pertanyaan:

1) Tunjukkan fungsi permintaan barang tersebut dalam bentuk Q = f(P)


2) Tunjukkan tingkat harga pada saat konsumen tidak bersedia lagi meminta barang
tersebut
3) Tunjukkan jumlah barang yang diminta seandanya barang tersebut gratis
4) Tunjukkan slope/gradien dari fungsi permintaan tersebut
5) Tunjukkan jumlah barang yang diminta pada saat harga 12
6) Tunjukkan tingkat harga dimana konsumen bersedia membayar pada saat jumlah
barang yang diminta sebanyak 80
7) Tunjukkan fungsi penawaran barang tersebut dalam bentuk Q = f(P)
8) Tunjukkan slope dari fungsi penawaran tersebut.
Latihan
Pertanyaan (lanjutan):

9) Tentukan jumlah barang yang ditawarkan pada saat harga sebesar 14


10) Tentukan tingkat harga yang dikehendaki penjual pada saat jumlah barang yang
ditawarkan sebanyak 100 unit
11) Tentukan besarnya harga keseimbangan
12) Tentukan besarnya kuantitas keseimbangan
13) Tentukan jumlah barang yang diminta pada harga sebesar 7
14) Tentukan jumlah barang yang ditawarkan pada saat harga sebesar 7
15) Apabila pemerintah memungut pajak sebesar Rp 1,5 per unit barang, tentukan harga
dan kuantitas keseimbangan setelah pajak!
16) Tentukan berapa pajak yang ditanggung konsumen dan berapa pajak yang
ditanggung produsen!
17) Tentukan besarnya excess demand / excess supply pada saat harga sebesar 7
18) Tentukan jumlah barang yang diminta pada harga sebesar 18
19) Tentukan jumlah barang yang ditawarkan pada saat harga sebesar 18
20) Tentukan besarnya excess demand / excess supply pada saat harga sebesar 18
21) Tentukan besarnya elastisitas permintaan pada posisi keseimbangan
22) Bagaimana cara membaca hasil perhitungan no. 19
Jenis-jenis elastisitas permintaan
(i) Tidak elastis sempurna
P

3
Harga

0 Q
Kuantitas
Jenis-jenis elastisitas permintaan
(ii) Elastis sempurna
P

D
4

3
Harga

0 Q
Kuantitas
Jenis-jenis elastisitas permintaan
(iii) Elastisitas uniter
P

3
Harga

0 Q
Kuantitas
Jenis-jenis elastisitas permintaan
(iv) Tidak Elastis
P

3
Harga

0 Q
Kuantitas
Jenis-jenis elastisitas permintaan
(v) Elastis
P

4 D

3
Harga

0 Q
Kuantitas
APLIKASI TEORI
PERMINTAAN & PENAWARAN
TEORI TINGKAH LAKU
KONSUMEN

BAGIAN 3
Tingkah Laku Konsumen

Hukum Permintaan: semakin rendah harga suatu barang maka


akan semakin banyak permintaan terhadap barang tersebut.
Sebaliknya, semakin tinggi harga suatu barang maka semakin
sedikit permintaan terhadap barang tersebut.

1. Alasan konsumen untuk membeli lebih


banyak barang pada harga rendah dan
sebaliknya,
2. Bagaimana konsumen menentukan jumlah
dan komposisi barang yang akan
dikonsumsinya.
Teori Nilai Guna (Utility)

1. Pendekatan Kardinal
dianggap bahwa manfaat/ kepuasan yang diperoleh
konsumen dari mengkonsumsi suatu barang dapat
dinyatakan secara kuantitatif.

2. Pendekatan Ordinal
dianggap bahwa manfaat/ kepuasan yang diperoleh
konsumen dari mengkonsumsi suatu barang dapat
dinyatakan secara kualitatif.
Teori Nilai Guna (Utility) 
Pendekatan Kardinal

 Nilai Guna Total


Jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari
mengkosumsi sejumlah barang tertentu.

 Nilai Guna Marjinal


Pertembahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai
akibat pertambahan (atau pengurangan) penggunaan satu
unit barang tertentu.
Teori Nilai Guna

Hipotesis Utama Teori Nilai Guna

Hukum Nilai Guna Marginal yang Semakin


Menurun
Tambahan nilai guna yang akan diperoleh seseoranga dari
mengkonsumsi suatu barang akan menjadi semakin sedikit apabila
orang tersebut terus menerus menambah konsumsinya atas barang
tersebut.
Teori Nilai Guna

Jumlah buah mangga yg dimakan Nilai guna total Nilai guna marjinal

0 0 -
1 30 30
2 50 20
3 65 15
4 75 10
5 83 8
6 87 4
7 89 2
8 90 1
9 89 -1
10 85 -4
11 78 -7
Teori Nilai Guna

TU MU

TU

0 Q 0 Q
MU
Teori Nilai Guna

Cara Memaksimumkan Nilai Guna

Kerumitan yang timbul untuk menentukan susunan/komposisi


dan jumlah barang yang akan mewujudkan nilai guna yang
maksimum bersumber dari perbedaan harga-harga berbagai
barang.

Misal: Harga barang B tiga kali lebih besar daripada harga


barang A. Satu unit barang B akan memberikan nilai guna
marginal yang sama besarnya dengan barang A. Pilih mana?
Teori Nilai Guna

Syarat Memaksimumkan Nilai Guna

Dalam keadaan di mana harga-harga berbagai macam barang


adalah berbeda, apakah syarat yang harus dipenuhi agar
barang-barang yang dikonsumsi akan memberika nilai guna
yang maksimum?

Syarat yg harus dipenuhi adalah: setiap rupiah yang


dikeluarkan untuk membeli unit tambahan
berbagai jenis barang akan memberikan nilai guna
marjinal yang sama besarnya.
Teori Nilai Guna
Syarat Memaksimumkan Nilai Guna
Syarat yg harus dipenuhi adalah: setiap rupiah yang dikeluarkan untuk
membeli unit tambahan berbagai jenis barang akan memberikan
nilai guna marjinal yang sama besarnya.

Contoh:
Misalnya seseorang melakukan pembelian dan konsumsi atas dua macam
barang: makanan dengan harga Rp. 5.000 dan pakaian dengan harga
Rp. 50.000. Tambahan satu unit makanan akan memberikan nilai guna
marjinal sebanyak 5, dan tambahan satu unit pakaian akan memberikan nilai
guna marjinal sebanyak 50. Andaikan seseorang itu punya uang Rp. 50.000,-
mana barang yang akan dikonsumsi?

Jawab:
Dengan mudah dapat dijawab bahwa orang tersebut tidak perlu bersusah
payah menentukan barang mana yang akan dikonsumsinya, karena apapun
barang yang dikonsumsi akan memberikan nilai guna marginal yang sama
besarnya.

Anda mungkin juga menyukai