ILMU EKONOMI
Definisi Ilmu Ekonomi:
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia
di dalam memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas,
dengan menggunakan sumber daya yang jumlahnya terbatas,
di mana masing-masing sumber daya mempunyai beberapa
alternatif penggunaan.
Y P
0 X
Alat-alat Analisis Ilmu Ekonomi:
1. Grafik
Grafik dapat membantu menunjukkan hubungan
antara variabel.
Contoh:
Jumlah yang
Kondisi Harga (ribu Rp.)
Dibeli (Unit)
A 50 300
B 40 400
C 30 600
D 20 1.000
E 10 1.600
Alat-alat Analisis Ilmu Ekonomi:
2. Ilmu Statistika
Angka Indeks
Adalah angka yang menunjukkan perubahan rata-rata
sekumpulan data tertentu dari waktu ke waktu.
Analisis Trend
Analisis Korelasi
Analisis Regresi
Menguji kebenaran teori-teori ekonomi, melalui
pembuktian terhadap hipotesis.
Isu pokok dalam Mikro Ekonomi:
1. Rumah Tangga
2. Perusahaan
3. Pemerintah
Sirkulasi aliran pendapatan dalam
perekonomian yang sederhana:
Gaji & upah, bunga, sewa, keuntungan
Faktor-faktor produksi
RUMAH
PERUSAHAAN TANGGA
Pengeluaran / pembelanjaan
2 Jenis Pasar:
1. Pasar Barang
Tempat di mana pembeli dan penjual barang
dan jasa melakukan interaksi untuk
menentukan jumlah dan harga barang/jasa
yang diperjualbelikan.
2. Pasar Faktor Produksi
Tempat di mana para pengusaha (pembeli
faktor-faktor produksi) mengadakan interaksi
dengan pemilik faktor produksi untuk
menentukan harga dan jumlah faktor produksi
yang akan digunakan dalam menghasilkan
barang/jasa yang diminta masyarakat.
Jenis-jenis Barang:
Menurut cara perolehannya/ sifatnya
a. Barang ekonomi
b. Barang bebas
Menurut hubungannya dgn barang lain
a. Barang substitusi
b. Barang komplementer
Menurut proses produksinya
a. Barang mentah
b. Barang setengah jadi
c. Barang jadi
Menurut tujuan penggunaan/ fungsinya
a. Barang konsumsi
b. Barang produksi
Jenis-jenis Barang:
Menurut kualitasnya
a. Barang superior
b. Barang inferior
c. Barang pertengahan
Menurut wujudnya
a. Barang nyata/ material/ konkret
b. Barang abstrak/ imaterial (goodwill, hak cipta, merk
dagang)
Menurut jaminan
a. Barang tidak bergerak
b. Barang bergerak
PERMINTAAN,
PENAWARAN, DAN
APLIKASINYA
BAGIAN 2
Teori Permintaan & Teori Penawaran
Tabel 2.1
Permintaan terhadap Buku Tulis pada berbagai tingkat harga
A
5.000
B
4.000
Harga (Rp.)
C
3.000
D D
2.000
E
1.000
P
Harga
0 Q
Kuantitas
Teori Permintaan
Permintaan Perseorangan & Permintaan Pasar
Permintaan pasar adalah penjumlahan dari permintaan
perseorangan.
P
Harga
0 Q
Kuantitas
Teori Permintaan
Pergeseran Kurva Permintaan
Kurva permintaan akan bergeser ke kanan atau ke kiri apabila terdapat perubahan
permintaan yg disebabkan oleh faktor “bukan harga”.
P
D2 D D1
A2 A A1
Harga
P1
0 Q2 Q Q1 Q
Kuantitas
Teori Permintaan
Pergeseran Kurva Permintaan
Permintaan dikatakan naik apabila pada tingkat harga yang
masih sama, jumlah barang yang diminta semakin banyak,
atau pada jumlah barang yang sama, konsumen bersedia
membayar dengan harga yang lebih tinggi, dan sebaliknya
utk permintaan dikatakan turun.
Fungsi Matematis:
Y = a + bX
Rumus Umum:
𝒀 − 𝒀𝟏 𝑿 − 𝑿𝟏
=
𝒀𝟐 − 𝒀𝟏 𝑿𝟐 − 𝑿𝟏
Menentukan persamaan garis pada kurva permintaan:
𝑸𝒅 − 𝑸𝒅𝟏 𝑷 − 𝑷𝟏
=
𝑸𝒅𝟐 − 𝑸𝒅𝟏 𝑷𝟐 − 𝑷𝟏
Teori Penawaran
Terdapatnya permintaan belum merupakan
syarat yang cukup utk mewujudkan transaksi
dalam pasar.
Pendapat 1
Slope positif tidak ada kaitannya dengan law of supply, karena tidak ada Law of
Supply. Terkait dengan penawaran yang kita jumpai adalah SAY’S LAW: Supply
create it’s own demand.
Pendapat 2
Hukum penawaran: Semakin tinggi harga suatu barang maka semakin banyak
jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual, dan sebaliknya
(Sukirno, 2015: 86).
Teori Penawaran
Pergeseran penawaran:
Penawaran dikatakan naik apabila secara grafis kurva penawaran
bergeser ke kanan bawah, sebaliknya penawaran dikatakan turun
apabila secara grafis kurva penawaran bergeser ke kiri atas.
Faktor penyebab perubahan penawaran adalah perubahan harga
barang lain, perubahan harga input/ biaya produksi, perubahan
teknologi, dan iklim.
Sedangkan perubahan jumlah barang yang ditawarkan secara
grafis ditunjukkan oleh pergerakan di sepanjang kurva penawaran
itu sendiri, penyebab perubahan jumlah barang yang ditawarkan
adalah harga barang itu sendiri.
Untuk barang yg mudah rusak (buah, sayur) tidak berlaku Say’s
Law, barang yang berlaku Say’s Law adalah barang yang tahan
lama.
Teori Penawaran
Pergeseran penawaran:
Penawaran dikatakan naik apabila secara grafis kurva
penawaran bergeser ke kanan bawah, sebaliknya penawaran
dikatakan turun apabila secara grafis kurva penawaran
bergeser ke kiri atas.
Tabel 2.3
Penawaran terhadap Buku Tulis pada berbagai tingkat harga
Jumlah yg Ditawarkan
Keadaan Harga (Rp.)
(unit)
A 5.000 900
B 4.000 800
C 3.000 600
D 2.000 350
E 1.000 100
Teori Penawaran
Kurva Penawaran
Kurva penawaran berbagai jenis barang pada umumnya menaik
dari kiri bawah ke kanan atas, artinya sifat hubungan antara
harga dan jumlah yang diminta adalah positif.
P
S
Harga
0 Q
Kuantitas
Teori Penawaran
Pergeseran Kurva Penawaran
Pergeseran kurva penawaran disebabkan oleh faktor “bukan harga
barang itu sendiri”.
P
S2
S S1
X
Px
P A2 A A1
Harga
0 Q2 Qx Q Q1 Q
Kuantitas
Teori Penawaran
Fungsi Penawaran
Fungsi Matematis:
Y = a + bX
Rumus Umum:
𝒀 − 𝒀𝟏 𝑿 − 𝑿𝟏
=
𝒀𝟐 − 𝒀𝟏 𝑿𝟐 − 𝑿𝟏
Menentukan persamaan garis pada kurva penawaran:
𝑸𝒔 − 𝑸𝒔𝟏 𝑷 − 𝑷𝟏
=
𝑸𝒔𝟐 − 𝑸𝒔𝟏 𝑷𝟐 − 𝑷𝟏
Keseimbangan Permintaan dan
Penawaran (Ekuilibrium)
Titik keseimbangan (EQUILIBRIUM) adalah
keadaan dimana permintaan sama dengan
penawaran.
Jumlah yg Jumlah yg
Keadaan Harga (Rp.)
Diminta (unit) Ditawarkan (unit)
A 5.000 200 900
B 4.000 400 800
C 3.000 600 600
D 2.000 900 350
E 1.000 1.300 100
Menentukan Keseimbangan Secara
Grafik
P D S
excess supply
3
Harga
1 excess demand
0 600 Q
Kuantitas
Menentukan Keseimbangan Secara
Matematis
Persamaan permintaan
Qd = c - dP
Persamaan penawaran
Qs = -m + nP
Q : jumlah
d : yang diminta
P : harga
x : nama barang
o : barang lain / others
Y : pendapatan
T : selera / taste
Konsep Elastisitas
a. Elastisitas Harga/
Elastisitas Permintaan
Berdasarkan rumusan tsb, apabila
harga barang X berubah maka
jumlah barang X yang diminta juga
Qdx = f (Px, Po,Y,T)
berubah.
Q : jumlah
d : yang diminta Perubahan harga barang X dapat
P : harga dinyatakan dalam % (persen), begitu
x : nama barang
o : barang lain / juga perubahan pada jumlah barang
others
Y : pendapatan X yang diminta.
T : selera / taste
Tingkat kepekaan perubahan jumlah
suatu barang yg diminta akibat
perubahan harga barang itu sendiri
menunjukkan elastisitas harga
atau elastisitas permintaan.
Konsep Elastisitas
b. Elastisitas Silang
Apabila harga barang lain berubah,
Qdx = f (Px, Po,Y,T) maka jumlah barang X yang diminta
juga berubah.
Q : jumlah
d : yang diminta Perubahan harga barang lain, maupun
P : harga
x : nama barang perubahan jumlah suatu barang yang
o : barang lain / diminta dapat dinyatakan dalam %
others
Y : pendapatan (persen).
T : selera / taste
Tingkat kepekaan perubahan jumlah
suatu barang yang diminta akibat
perubahan harga barang lain
menunjukkan elastisitas silang.
Konsep Elastisitas
c. Elastisitas Pendapatan
Apabila pendapatan konsumen
Qdx = f (Px, Po,Y,T) berubah, maka jumlah suatu barang
yang diminta juga berubah.
Q : jumlah
d : yang diminta Perubahan pendapatan konsumen &
P : harga
x : nama barang perubahan jumlah suatu barang yang
o : barang lain / diminta dapat dinyatakan dalam %
others
Y : pendapatan (persen).
T : selera / taste
Tingkat kepekaan perubahan jumlah
suatu barang yang diminta karena
perubahan pendapatan menunjukkan
elastisitas pendapatan.
Note: Perubahan selera tidak dapat diukur, sehingga tidak ada elastisitas selera
Konsep Elastisitas
(i) Elastisitas Harga
Elastisitas harga digunakan untuk menganalisis sifat
permintaan suatu barang.
Sifat permintaan secara ekstrim dibedakan: ELASTIS
dan INELASTIS, di antara kedua sifat tsb terdapat yg
dinamakan elastisitas tunggal/ elastisitasnya unik.
Suatu barang dikatakan permintaannya elastis apabila
elastisitas harganya > 1.
Sebaliknya bersifat inelastis jika elastisitas harganya
< 1.
Untuk yang elastisitas harganya = 1 dikenal sebagai
unitary elastis (elastisitasnya unik)
Konsep Elastisitas
ii. Elastisitas Silang
Elastisitas silang dimanfaatkan untuk menentukan sifat
hubungan antar barang.
Sifat hubungan antar barang secara ekstrim dibedakan
antara : saling menggantikan/ SUBSTITUSI dan saling
melengkapi/ KOMPLEMENTER. Di antara keduanya
terdapat hubungan yang bersifat netral atau tidak
berhubungan sama sekali.
Sifat hubungan antar barang dikatakan substitusi apabila
elastisitas silangnya positif (+).
Sebaliknya bersifat komplementer jika elastisitas
silangnya negatif (-).
Apabila elastisitas silangnya = 0 (nol) berarti sifat
hubungannya netral.
Konsep Elastisitas
iii. Elastisitas Pendapatan
Elastisitas pendapatan dimanfaatkan untuk menentukan
suatu barang masuk ke dalam kelompok barang yang mana:
Pada saat harga beras adalah Rp. 4.000 per kilogram, jumlah
beras yang diminta konsumen adalah 10.000 kg.
Sedangkan pada waktu harga beras adalah Rp. 3.000 per kg,
jumlah beras yang diminta konsumen adalah 15.000 kg.
Hitunglah nilai koefisien elastisitasnya!
Menghitung Elastisitas (2)
SOAL:
Pertanyaan:
3
Harga
0 Q
Kuantitas
Jenis-jenis elastisitas permintaan
(ii) Elastis sempurna
P
D
4
3
Harga
0 Q
Kuantitas
Jenis-jenis elastisitas permintaan
(iii) Elastisitas uniter
P
3
Harga
0 Q
Kuantitas
Jenis-jenis elastisitas permintaan
(iv) Tidak Elastis
P
3
Harga
0 Q
Kuantitas
Jenis-jenis elastisitas permintaan
(v) Elastis
P
4 D
3
Harga
0 Q
Kuantitas
APLIKASI TEORI
PERMINTAAN & PENAWARAN
TEORI TINGKAH LAKU
KONSUMEN
BAGIAN 3
Tingkah Laku Konsumen
1. Pendekatan Kardinal
dianggap bahwa manfaat/ kepuasan yang diperoleh
konsumen dari mengkonsumsi suatu barang dapat
dinyatakan secara kuantitatif.
2. Pendekatan Ordinal
dianggap bahwa manfaat/ kepuasan yang diperoleh
konsumen dari mengkonsumsi suatu barang dapat
dinyatakan secara kualitatif.
Teori Nilai Guna (Utility)
Pendekatan Kardinal
Jumlah buah mangga yg dimakan Nilai guna total Nilai guna marjinal
0 0 -
1 30 30
2 50 20
3 65 15
4 75 10
5 83 8
6 87 4
7 89 2
8 90 1
9 89 -1
10 85 -4
11 78 -7
Teori Nilai Guna
TU MU
TU
0 Q 0 Q
MU
Teori Nilai Guna
Contoh:
Misalnya seseorang melakukan pembelian dan konsumsi atas dua macam
barang: makanan dengan harga Rp. 5.000 dan pakaian dengan harga
Rp. 50.000. Tambahan satu unit makanan akan memberikan nilai guna
marjinal sebanyak 5, dan tambahan satu unit pakaian akan memberikan nilai
guna marjinal sebanyak 50. Andaikan seseorang itu punya uang Rp. 50.000,-
mana barang yang akan dikonsumsi?
Jawab:
Dengan mudah dapat dijawab bahwa orang tersebut tidak perlu bersusah
payah menentukan barang mana yang akan dikonsumsinya, karena apapun
barang yang dikonsumsi akan memberikan nilai guna marginal yang sama
besarnya.