PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Anjak piutang (Bahasa Inggris: factoring) adalah suatu transaksi keuangan sewaktu suatu
perusahaan menjual piutangnya (misalnya tagihan) dengan memberikan suatu diskon.
Bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan atau penjualan, hambatan utama yang
dapat menjadi ancaman adalah banyaknya penjualan kredit yang tidak dapat tertagih alias macet.
Banyaknya kredit yang macet akan mengakibatkan terganggunya perputaran barang dan
perputaran keuangan,apa lagi jika sampai kredit tersebut tidak mamou lagi dibayar oleh
nasabahnya. Apalagi masalah piutang macet tidak dapat segera ditangani secara serius, tidak
mungkin kerugian yang lebih besar tidak dapat dihindari lagi. Untuk menanggulangi masalah
piutang macet dan administrasi kredit yang semrawut dapat diserahkan kepada perusahaan yang
sanggup untuk melakukannya, yaitu perusahaan anjak piuatang yang memang kegiatan utamanya
adalah bergerak dibidang penagihan piutang.
Ada tiga perbedaan antara anjak piutang dan pinjaman bank.:
Pertama, penekanan anjak piutang adalah pada nilai piutang, bukan kelayakan kredit
perusahaan.Kedua, anjak piutang bukanlah suatu pinjaman, melainkan pembelian suatu aset
(piutang).Terakhir, pinjaman bank melibatkan dua pihak, sedangkan anjak piutang melibatkan
tiga pihak.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Anjak Piutang
2. Kegiatan Anjak Piutang
3. Permodalan Anjak Piutang
4. Pelaku Anjak Piutang
5. Jenis-jenis Anjak Piutang
6. Keuntungan Anjak Piutang
BAB II
PEMBAHASAN
Kreditor (klien)
PPerusahaan AnjakPiutang
1
4
2
1. Kreditor menyerahkan persoalan piutangnya kepada perusahaan anjak piutang baik dengan
cara memberitahukan kepada debitur maupun tidak.
2. Perusahan anjak piutang melakukan penagihan kepada debitur sesuai dengan kesepakatan
yang telahdibuat dengan kreditor.
3. Debitur membayar kepada perusahaan anjak piutang.
4. Perusahaan anjak piutang membayar sesuai tanggung jawabnya kepada kreditor sesudah
semua persoalan utang piutang diselesaikan.
Maturity factoring
Berbeda dengan jenis factoring yang telah di jelaskan di atas, di mana perusahaan factoring
memberikan pembiayaan dengan pembayaran di muka.dalam maturity factoring, pembiayaan
pada dasarnya tidak di perlukan oleh klien tetapi oleh pengurusan penjualan dan penagihan
piutang serta proteksi atas tagihan. Fasilitas anjak piutang maturity memberikan kredit
perdagangan kepada customer atau nasabah dengan pembayaran segera.
d. Berdasarkan pembayaran kepada klien
Advanced payment
Yaitu transaksi anjak piutang dengan memberikan pembayaran di muka (prepayment financing)
oleh perusahaan anjak piutang kepada klien berdasarkan penyerahan faktur yang besarnya 80%
dari nilai factur.
Maturity
Yaitu transaksi pengalihan piutang yang pembayarannya dilakukan perusahaan anjak piutang
pada saat piutang tersebut jatuh tempo. Pembayaran tagihan tersebut biasanya dilakukan
berdasarkan rata-rata jatuh tempo tagihan (faktur). Untuk lebih jelasnya lihat kembali maturity
factoring yang telah dibahas di atas.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Anjak piutang (Bahasa Inggris: factoring) adalah suatu transaksi keuangan sewaktu suatu
perusahaan menjual piutangnya (misalnya tagihan) dengan memberikan suatu diskon.
Tiga pihak yang terlibat dalam anjak piutang adalah penjual, debitur, dan pihak yang membiayai
(factor). Penjual adalah pihak yang memiliki piutang (biasanya untuk layanan yang diberikan
atau barang yang dijual) dari pihak kedua, debitur. Penjual selanjutnya menjual satu atau lebih
tagihannya dengan potongan atau diskon ke pihak ketiga, suatu lembaga keuangan khusus untuk
mendapatkan uang dalam bentuk kas. Debitur akan membayar langsung ke perusahaan
pembiayaan dengan jumlah penuh sesuai nilai tagihan. Manfaat Anjak Piutang adalah :
Menurunkan biaya produksi, Memberikan fasilitas pembayaran dimuka, Meningkatkan daya
saing perusahaan klien, Meningkatkan kemampuan perusahaan klien memperoleh laba,
Menghindari kerugian karena kredit macet, Mempercepat proses ekonomi
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Budisantoso, Totok dan Sigit Triandaru. (2006). BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN.
Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Kasmir. (2010). BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN. Jakarta: Rajawali Pers.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
LKBB (lembaga keuangan bukan bank) merupakan salah satu lembaga keuangan di indonesia,
yang di dalamnya terdapat mekanisme- mekanismenya yang berb
eda dengan bank,
Di makalah ini kami akan membahas tentang anjak piutang yang merupakan salah satu lembaga
keuangan bukan bank, semoga makalah ini bisa menambah sedikit pengetahuan buat
pembacanya. Jika ada kekurangan dalaam penuisan ataupun penjelasan semoga pembaca bisa
saling melengkapinya untuk memudahkan pemahaman bagi pembaca yang lainya.
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Supplier
Debitur
Supplier
Debitur
Factor
(3) penagihan
Kegiatan utama perusahaan anjak piutang adalah mengambil alih pengurusan piutang atau
perusahaan dengan suatu tanggung jawab tertentu, tergantung kesepakatan daengan pihn kreditur
(pihak yang punya piutang) [8].
Dalam praktiknya keuntungan yang diperoleh dari biya- biaya yang dibeebankan kepada para
nasabahnya terdiri dari;
1) Jasa penagihan (servis darge),
Yaitu biaya yang dibebankan oeh perusahaan anjak piuang kepada kliennya, yang dikenal
dengan isilah fee dan besarnya di hitung kepada presentase tertentu. Kemudian besarnya fee
yang diberikn tergantung dari kesepakatan kedua belah pihak dengan berbagai pertimbangan
seperti misalnya tingkat kesulitan atau jumlah piutang yang ditagihkan.
2) Biaya administrasi.
Yaitu biaya yang diterima oleh perusahaan anjak piutang setelah malakukan pengelolahan
perusahaan kredior oleh klien dan besarnya pun tergantung dari kesepakatan yang dibuat
bersama [9].
BAB III
KESIMPULAN
Anjak piutang atau factoring erat kaitanyadengan piutang yang melibatkan pembelian oleh
perusahaan factoring terhadap piutang menurut klien atau supplier.anjak piutang dapat
didefinisikan sebagai kontrak dimana perusahaan anjak piutang menyediakan jasa jasa sekurang
kurangnya antara lain:jasa pembiayaan, jasa pembukaan (maintenance of account).
Menurut menteri keuangan no.1251/KMK.013/1988 tanggal 20 desember 1988, perusahaan
anjak piutang adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk
paembelian dan atau pangalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu
perusahaan.
Jika kita melihat anjak piutang ini munkin ada yang biang bahwa ini seperti leasing, akan tetapi
perbedaan leasing dengan anjak piutang yaitu; jika leasing berjangka waktu panjang dan anjak
piutang sendiri ber jangka waktu pendek.
• Jenis jenis anjak piutang
1) full service factoring
2) recourse factoring
3) Bull factoring
4) Matury factoring
5) Agenci factoring
6) Invoice discouting
7) Undisclosed factoring
• 3 pelaku utaama yang terlibat anjak piutang:
1) perusahaan anjak piutang atau factor adalah perusahan atau pihak yang menawarkan jasa
anjak piutang.
2) Klien atau suplier adalah pihak yang mengunakan jasa perusahaan anjak piutang
3) nasabah atau costumer atau debitur adalah pihak yang mengadakan transaksi dengan klien.
• Mekanisme anjak piutang ada 2,yaitu:
1. tanpa factor atau tradisional piutang tersebut
2. dengan jasa non pembiayaan atau non financing servises.
DAFTAR PUSTAKA
________________________________________
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Agar dapat lebih memahami tentang perjanjian anjak piutang ini maka dapat dilihat dari tiga
serangkai hukum yaitu :
• Subyek hukum dari perjanjian anjak piutang itu tentau saja adalah Penjual, Pembeli dan
Perusahaan anjak piutang. Namun penamaan tersebut dirubah disesuaikan dengan hakekat anjak
piutang. Perusahaan anjak piutang atau dikenal sebagai factor adalah badan usaha yang
menawarkan anjak piutang lihat pengertian di atas. Klien adalah pihak yang menggunakan jasa
dari anjak piutang (mudahnya adalah pihak yang menjual piutang kepada factor). Penjual atau
supplier masuk dalam pengeritan klien. Sementara nasabah atau konsumen merupakan pihak
yang mengadakan transaksi dengan klien.
• Obyek Hukum. Obyek hukum dalam perjanjian ini jelas adalah piutang itu sendiri. Baik itu
dijual atau dialihkan atau di urus oleh pihak lain.
• Peristiwa hukum atau hubungan hukumnya adalah perjanjian anjak piutang, yaitu perjanjian
antara perusahaan anjak piutang dengan klien.
2.2. Peran Lembaga Keuangan Anjak Piutang Dalam Ekonomi
Kenyataan selama ini banyak sektor usaha yang menghadapi berbagai masalah dalam
menjalankan kegiatan usahanya. Masalah masalah tersebut pada prinsipnya berkaitan antara lain:
kurang kemampuan dan terbatasnya sumber-sumber permodalan, lemahnya pemasaran sehingga
target penjualan tidak tercapai. Disamping itu perusahaan hanya terkonsentrasi pada usaha
peningkatan produksi dan penjualan sedangkan administrasi penjualan termasuk penjualan
secara kredit (Piutang) masih terabaikan.
Kelemahan dibidang manajemen atau pengelolaan piutang menyebabkan semakin meningkatnya
kredit macet. Kondisi seperti ini mengancam kontinuitas usaha yang pada gilirannya akan
menyulitkan perusahaan dalam memperoleh sumber pembiayaan dari lembaga keuangan.
Beberapa manfaat yang dapat diberikan lembaga anjak piutang dalam rangka mengatasi masalah
dunia usaha adalah sebagai berikut:
• Penggunaan jasa anjak piutang akan menurunkan biaya produksi dan biaya penjualan.
• Anjak piutang dapat memberikan fasilitas pembiayaan dalam bentuk pembayaran dimuka
(Advanced Payment) sehingga akan meningkatkan kredit standing perusahaan .
• Kegiatan anjak piutang dapat meningkatkan kemampuan bersaing perusahaan klien karena
klien dapat mengadakan transaksi perdagangan secara bebas baik perdagangan dalam negeri
maupun perdagangan internasional.
• Meningkatkan kemampuan klien dalam memperoleh laba melalui peningkatan perputaran
modal kerja.
• Menghilangkan risiko kerugian akibat terjadinya kredit macet karena resiko kredit macet ini
dapat diambil alih oleh lembaga anjak piutang.
• Kegiatan anjak piutang dapat mempercepat proses ekonomi dan meningkatkan pendapatan
nasional.
2.3. Mekanisme Pembiayaan Lembaga Keuangan Anjak Piutang (Factoring)
Transaksi anjak piutang biasanya diawali dengan negosiasi antara perusahaan (klien) dengan
lembaga anjak piutang (factoring) yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan dengan
fasilitas yang disediakan perusahaan anjak piutang. Apabila perusahaan sudah mengetahui
kebutuhannya sejak awal maka akan lebih mempermudah dan mempercepat transaksi anjak
piutang.
Beberapa fasilitas anjak piutang yang ditawarkan:
a. Undisclosed/ Non Notification Factoring
Adakalanya perusahaan ingin performance/ bonafiditasnya tetap terjaga dimata pelanggan
(debitur) walaupun sebetulnya perusahaan sedang kesulitan dana. Untuk itu pada saat pengalihan
piutang maka perusahaan tidak memberitahu pelanggan (debitur) bahwa piutang sudah dialihkan
ke perusahaan anjak piutang (factoring). Transaksi anjak piutang ini dinamakan
Undisclosed/Non Notification Factoring. Mekanisme transaksi Undisclosed sebagai berikut :
1. Terjadi transaksi penjualan secara kredit kepada pelanggan (klien)
a. Negosiasi dan kontrak anjak piutang antara perusahaan (klien) dengan lembaga anjak piutang
(factoring) dimana perusahaan menyerahkan kopi faktur penagihan piutang dan dokumen terkait
lainnya sedangkan dokumen asli tetap dipegang perusahaan.
b. Lembaga anjak piutang memberikan pembiayaan maksimal 80% dari nilai faktur.
2. Pada saat jatuh tempo perusahaan akan menagih kepada debitur/pelanggan.
a. Perusahaan akan mengembalikan pinjaman dana kepada factoring ditambah dengan biaya
anjak piutang (service charge/discount charge).
b. Disclosed/ Notification Factoring
Jika perusahaan (klien) setelah memperoleh pembiayaan dari anjak piutang tidak ingin
direpotkan oleh tugas menagih kepada debitur maka perusahaan bisa memanfaatkan fasilitas
disclosed factoring yaitu segera menyerahkan pengelolaan piutang kepada perusahaan anjak
piutang.
Mekanisme transaksi ini bisa dijelaskan sebagai berikut :
1. Terjadi penjualan secara kredit kepada pelanggan (klien)
2. Negosiasi dan kontrak factoring antara perusahaan (klien) dengan lembaga anjak piutang
dimana perusahaan menyerahkan faktur penagihan dan dokumen terkait lainnya (dokumen asli).
3. Perusahaan memberitahu kepada debitur kalau piutang dan penagihan sudah dialihkan ke
lembaga anjak piutang.
4. Lembaga anjak piutang memberikan pembiayaan maksimum 80% dari nilai faktur.
5. Pada saat jatuh tempo lembaga anjak piutang melakukan penagihan kepada debitur.
6. Pelanggan (debitur) membayar tagihan kepada anjak piutang.
7. Lembaga anjak piutang menyerahkan sisa dan (20% Nilai faktur) kepada perusahaan (klien)
setelah sebelumnya dikurangi biaya administrasi.
Dalam transaksi anjak piutang terdapat beberapa risiko yang mungkin timbul diantaranya:
1. Pada Undisclosed Factoring ada kemungkinan perusahaan (klien) ingkar janji (wanprestasi)
yaitu tidak mengembalikan pinjaman/pembiayaan kepada factoring walaupun perusahaan sudah
menerima pembayaran dari debitur sehingga anjak piutang mengalami kerugian.
2. Pelanggan/debitur yang ingkar janji yaitu tidak membayar hutangnya pada saat jatuh tempo
sehingga kemungkinan perusahaan atau lembaga anjak piutang yang mengalami kerugian.
Untuk mengatasi risiko tersebut, pada saat kontrak/ perjanjian dibuat maka perlu ditetapkan
pihak yang bertanggung jawab atas penanggungan resiko. Jika debitur tidak dapat memenuhi
kewajibannya dan yang menanggung resiko tersebut perusahaan (klien) maka perjanjiannya
dinamakan with recourse factoring sedangkan jika lembaga anjak piutang yang menanggung
risiko kerugiaannya maka perjanjiannya dinamakan without recourse factoring.
Jika melihat fasilitas-fasilitas yang disediakan lembaga anjak piutang, ternyata usaha anjak
piutang lebih dominan kepada pemberian jasa pembiayaan (financing service) atas pengalihan
piutang dari klien (perusahaan). Namun demikian lembaga anjak piutang juga memberikan jasa
dibidang non pembiayaan (non financing service). Jasa non pembiayaan ini pada dasarnya untuk
melayani pengelolaan piutang (kredit) perusahaan klien.
Produk jasa non pembiayaan ini diantaranya :
1. Investigasi kredit (credit investigation) atau analisis kredit yaitu lembaga anjak piutang
membantu perusahaan untuk menilai calon customer/debitur.
2. Mengelola administrasi penjualan secara kredit (sales ledger administration/sales accounting).
3. Mengawasi/ memonitor penjualan yang dilakukan klien termasuk menetapkan prosedur
penagihan.
4. Memberikan masukan atau mengusahakan cara pengamanan terhadap risiko piutang terutama
jika transaksi perdagangan secara internasional (export financing) yang rentan terhadap risiko
terjadinya fluktuasi kurs valuta asing.
Dengan memanfaatkan jasa anjak piutang maka perusahaan (klien) tidak perlu membentuk
bagian kredit tersendiri dalam organisasi. Lembaga anjak piutang sudah secara otomatis telah
melaksanakan fungsi bagian crediet (credit departement) dimana lembaga anjak piutang akan
memberikan laporan hasil kerjanya secara periodik kepada perusahaan (klien)
Atas pemanfaatan jasa anjak piutang timbul suatu kewajiban bagi perusahaan (klien) yaitu
membayar biaya anjak piutang. Biaya ini terdiri dari:
• Service charge yaitu biaya yang dikeluarkan karena klien menggunakan jasa untuk
pengelolaan/ pembukuan penjualan (sales ledger) dari transaksi penjualan yang dilakukan klien.
Besarnya biaya berkisar antara 0,5% – 2,5% tergantung kesepakatan antara anjak piutang dan
klien.
• Discount charge yaitu biaya yang dikeluarkan karena klien memperoleh pembiayaan (dana
tunai) dari lembaga anjak piutang. Besarnya biaya discount charge antara 2% – 3%. Biaya ini
juga ditetapkan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
2.4. Manfaat Lembaga Keuangan Anjak Piutang
Manfaat anjak piutang bagi perusahaan (klien) dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Perusahaan yang kesulitan/kekurangan dana akan segera memperoleh dana tunai sehingga
terdapat aliran kas masuk (cash in flow) yang bisa digunakan untuk modal kerja perusahaan.
Aliran kas (cash in flow) akan lebih lancar karena perusahaan tidak perlu menunggu pencairan
piutang sampai jatuh tempo.
2. Tugas perusahaan (klien) dalam pengelolaan administrasi penjualan dapat dialihkan ke
lembaga anjak piutang karena lembaga ini membantu mengelola administrasi penjualan dan
penagihan (sales ledgering and collection service).
3. Perusahaan (klien) tidak ragu dalam penjualan produknya terutama kepada customer baru
karena resiko tagihan macet bisa ditanggung bersama dengan lembaga anjak piutang (credit
insurance).
4. Anjak piutang dapat memperbaiki sistem penagihan sehingga piutang dapat dibayar tepat saat
jatuh tempo dan sebisa mungkin penagihan ini tidak merusak hubungan baik antara perusahaan
(klien) dengan pelanggannya (customer).
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulannya adalah anjak piutang (factoring) adalah suatu transaksi keuangan sewaktu suatu
perusahaan menjual piutangnya (misalnya tagihan) dengan memberikan suatu diskon. Kemudian
dari peran lembaga anjak piutang dalam ekonomi, Beberapa manfaat yang dapat diberikan
lembaga anjak piutang dalam rangka mengatasi masalah dunia usaha
Kelemahan dibidang manajemen atau pengelolaan piutang menyebabkan semakin meningkatnya
kredit macet. Kondisi seperti ini mengancam kontinuitas usaha yang pada gilirannya akan
menyulitkan perusahaan dalam memperoleh sumber pembiayaan dari lembaga keuangan.
Kenyataan selama ini banyak ancer usaha yang menghadapi berbagai masalah dalam
menjalankan kegiatan usahanya. Masalah masalah tersebut pada prinsipnya berkaitan antara lain:
kurang kemampuan dan terbatasnya sumber-sumber permodalan, lemahnya pemasaran sehingga
target penjualan tidak tercapai. Disamping itu perusahaan hanya terkonsentrasi pada usaha
peningkatan produksi dan penjualan sedangkan administrasi penjualan termasuk penjualan
secara kredit (Piutang) masih terabaikan.
Transaksi anjak piutang biasanya diawali dengan negosiasi antara perusahaan (klien) dengan
lembaga anjak piutang (factoring) yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan dengan
fasilitas yang disediakan perusahaan anjak piutang. Apabila perusahaan sudah mengetahui
kebutuhannya sejak awal maka akan lebih mempermudah dan mempercepat transaksi anjak
piutang.
Beberapa fasilitas anjak piutang yang ditawarkan Undisclosed/ Non Notification Factoring dan
Disclosed/ Notification Factoring. Manfaat anjak piutang bagi perusahaan (klien) adalah
perusahaan yang kesulitan dana akan segera memperoleh dana tunai sehingga terdapat aliran kas
masuk (cash in flow) dan Aliran kas (cash in flow) akan lebih lancar, tugas perusahaan (klien)
dalam pengelolaan administrasi penjualan dapat dialihkan ke lembaga anjak piutang, perusahaan
(klien) tidak ragu dalam penjualan produknya terutama kepada customer baru, dan anjak piutang
dapat memperbaiki ancer penagihan supaya penagihan lancar dan tidak merusak hubungan baik
antara perusahaan (klien) dengan pelanggannya (customer).
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pembahasan makalah ini, adalah:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan anjak piutang.
2. Untuk mengetahui bagaimana bentuk kegiatan dari anjak piutang tersebut.
3. Untuk mengetahui manfaat anjak piutang dalam kegiatan perekonomian.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang bisa diperoleh dari makalh ini dibagi menjadi dua yaitu:
1.4.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis makalah ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan pembaca mengenai
lembaga keuangan anjak piutang.
1.4.2 Manfaat Praktis
Secara praktis makalah ini dapat dijadikan acuan atau dasar teori untuk mengembangkan
kegiatan ataupun profesi mengeni lembaga keuangan khususnya anjak piutang.
BAB II
PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
Perusahaan anjak piutang merupakan perusahaan yang melakukan pemberian jasa penagihan,
pembelian, dan pengelolaan penjualn kredit kliennya agar klien tersebut dapat lebih terfokus
pada kegiatan usaha lainnya. Berbagai macam fasilitas yang diberikan oleh perusahaan anjak
piutang semuanya didasari dengan mempertimbangkan faktor risiko piutang yang tidak dapat
ditagih atau macet.
Kegiatan anjak piutang merupakan salah satu sumber dana bagi perusahaan yang memang
sedang membutuhkan uang dengan segera yang semua kegiatannya diatur sesuai dengan
peraturan hukum yang berlaku agar tidak merugikan salah satu pihak.
3.2 Saran
Lembaga Pembiayaan Anjak Piutang merupakan lembaga keuangan yang tergolong baru di
Indonesia. Melihat banyaknya perusahaan yang merugi akibat manajemen dan piutang yang
macet, setidaknya anjak piutang dapat menjadi pilihan alternative dalam pengelolaan perusahaan.
Kami menyarankan agar perusahaan yang bergerak dalam kegiatan pembiayaan keuangan atau
perusahaan yang memiliki sangkut paut dengan piutang agar memanfaatkan jasa anjak piutang
dalam menjalankan dan mengelola usahanya, guna menjamin kelangsungan usahanya.
PERUSAHAAN ANJAK PIUTANG
DAN PERANNYA DALAM
PERTUMBUHAN EKONOMI
DISUSUN OLEH:
NAMA : NURHIKMAH. K
NIM : 10800112060
KELOMPOK : AKUNTANSI 4
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
2014 / 2015
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas
Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya dengan judul “Perusahaan Anjak Piutang Dan
Perannya Dalam Pertumbuhan Ekonomi” tepat pada waktunya.
Sebagai manusia biasa yang tidak pernah luput dari kesalahan, begitu juga
halnya dengan penulis. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, baik dari segi penulisan maupun isi. Penulispun menerima
dengan lapang dada kritikan maupun saran yang sifatnya membangun dari pembaca
agar penulis dapat membenahi diri.
Terimakasih.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Penulis
DAFTAR ISI
Sampul ………………………………………………………………………………….…….. 0
Kata pengantar ………………………………………………………………….…….………. i
Daftar isi ……………………………………………………………………………….….….. ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………….……………………………………….…… 1
B. Rumusan Masalah …………………………...……………………………..…….. 2
C. Tujuan Penulisan ………………………………………………...…………..….... 2
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
Ada tiga perbedaan antara anjak piutang dan pinjaman bank, yaitu:
1. Penekanan anjak piutang adalah pada nilai piutang, bukan kelayakan kredit
perusahaan.
2. Anjak piutang bukanlah suatu pinjaman, melainkan pembelian suatu aset (piutang).
3. Pinjaman bank melibatkan dua pihak, sedangkan anjak piutang melibatkan tiga pihak
Ada bermacam-macam bentuk piutang yang bisa diambil alih oleh perusahaan
Factoring, antara lain:
Perusahaan factoring membeli tunai surat perintah bayar dari suatu perusahaan, baik
yang sudah jatuh tempo maupun tagihan yang baru dapat dilakukan dalam jangka
waktu tertentu
Perusahaan factoring membeli tunai surat perintah bayar dari suatu perusahaan yang
jatuh tempo pembayarannya masih memerlukan beberapa waktu lagi
Perusahaan factoring membeli tagihan dari suatu perusahaan, dimana pembayaran atas
tagihan itu berdasarkan proses pengiriman barang yang memerlukan waktu
Perusahaan factoring membeli tunai surat-surat berharga yang belum jatuh tempo
Perusahaan factoring membeli tunai dokumen lain yang sifatnya tagihan di masa yang
akan datang, seperti tagihan dari biro-biro perjalanan dan kartu kredit
Keterangan:
1. Kreditor menyerahkan persoalan piutangnya kepada perusahaan anjak piutang aik
dengan cara memberitahukan kepada debitur atau tidak
2. Perusahaan anjak piutang melakukan penagihan kepada debitur sesuai dengan
kesepakatan yang telah dibuat dengan kreditur
3. Debitur membayar kepada perusahaan anjak piutang
4. Perusahaan anjak piutang membayar sesuai tanggung jawabnya kepada kreditur
sesudah semua persoalan utang piutang disselesaikan
Kemudian fasilitas yang dapat diberikan perusahaan anjak piutang dalam
penagihan atau pengelolaan penjualan kreditnya kepada kreditur (kliennya). Dilihat dari
berbagai sisi, sebagai berikut:
1. Berdasarkan Pemberitahuan
- Disclosed, yaitu fasilitas yang diberikan kepada perusahaan anjak piutang dalam
penagihan piutangnya dengan sepengetahuan debitur
- Undisclosed, merupakan fasilitas yang diberikan kepada perusahaan anjak piutang
tanpa sepengetahuan si debitur, kecuali jika ada pelanggaran terhadap kesepakatan
yang telah dibuat dan atau oleh perusahaan anjak piutang mengandung suatu resiko.
2. Berdasarkan Tanggung Jawab
- Withrecourse. Dalam hal ini apabila si debitur tidak mampu untuk melunasi segala
kewajibannya, maka resiko kredit tersebut menjadi tanggung jawab si pihak kreditur dan
pihak anjak piutang mengembalikan tanggung jawab penagihannya
- Without resource. Dalam fasilitas ini apabila semua resiko yang tidak terbayar dalam
suatu penagihan piutang menjadi tanggung jawab pihak anjak piutang sepenuhnya dan
bukan tanggung jawab kreditur
3. Berdasarkan Pelanggan
- Full service factoring. Merupakan perusahaan anjak piutang yang memberikan
semua jenis fasilitas jasa anjak piutang baik dalam jasa pembiayaan maupun jasa non-
pembiayaan, ermasuk fasilitas untuk menanggung resiko untuk kredit yang macet
- Resource factoring. Jasa yang diberikan perusahaan anjak piutang meliputi hampir
semua jasa anjak piutang kecuali proteksi terhadap resiko tidak terbayar tagihannya.
Dalam hal ini resiko kredit tetap berada pada kreditor
- Bulk factoring. Jasa yang diberikan terhadap kreditur hanyalah fasilitas jasa
pembiayaan dan pemberitahuan jatuh tempo pada debitur
- Maturity factoring. Fasilitas jasa yang diberikan kepada kreditur adalah perlindungan
kredit yang meliputi pengurusan atau penjualan, penagihan dari debitur dan
perlindungan atas piutang dan dalam jenis ini jasa yang diberikan adalah tanpa
pembiayaan.
- Invoice discounting. Pemberian fasilitas jasa hanyalah untuk yang berbentuk
pembiayaan anjak piutang
- Undisclosed factoring. Perusahaan anjak piutang memberikan proteksi terhadap
kemacetan pelunasan piutng sampai dengan ersentase tertentu dari jumlah faktur yang
telah disetujui
- Advanced payment. Transaksi pengalihan piutang dimana pembaarannya dilakukan
pada saat jatuh tempo dan besarnya sekitar 80% dari nilai faktur
4. Berdasarkan Wilayah
- Domestic factoring. Merupakan perusahaan anjak piutang yang hanya beroperasi di
wilayah Indonesia
- International factoring. Merupakan kegiatan anjak piutang yang kegiatannya dapat
dilakukan antar negara seperti pembiayaan fasilitas ekspor impor
E. Jasa-Jasa dan Biaya yang Diberikan
Dalam kegiatan sehari-harinya secara umum perusahaan anjak piutang
mempunyai dua macam jasa yang dapat ditawarkan kepada masyarakat. Adapun jasa-
jasa yang dlakukan oleh perusahaan anjak piutang, sebagai berikut:
1. Jasa Pembiayaan (financing service)
Dalam hal jasa pembiayaan, perusahaan anjak piutang melakukan pembayarn
dimuka (prefinancing) kepada kreditur yang besarnya tergantung dari kesepakatan
kedua belah pihak. Kontrak dalam perjanjian dapat dibuat berdasarkan withresource
atau dengan without resource. Dalam hal ini besarnya pembiayaan yang dilakukan
sekitar 60%-80% dari total piutang setelah dilakukan kontrak dan penyerahan bukti-
bukti penjualan
2. Jasa Non Pembiayaan (non financing service)
Dalam jasa non pembiayaan kegiatan yang dilakukan meliputi pemerian jasa
pengelolaan administrasi kredit. Biasanya kegiatan jasa ini meliputi: Analisis kelayaka
suatu kredit, Melakukan adminsitrasi kredit, Pengawasan terhadap kredit termasuk
pengendaliannya dan Perlindungan terhadap suatu resiko kredit
Kemudian berkaitan dengan jasa-jasa yan diberikan pihak anjak piutang juga
akan membebankan sejumlah biaya kepada kreditur. Dalam praktiknya paling tidak ada
dua jenis biaya yang dibebankan kepada kliennya akibat dari pembiayaan yang
dilakukan perusahaan anjak piutang, yaitu fee dan biaya administrasi erhadap
pembiayaan tertentu.
F. Organisasi Perusahaan Factoring
Perusahaan factoring harus memiliki bagian-bagian berikut dalam organisasinya,
yakni:
1. Credit Departement
Tugas pokok bagian kredit adalah melakukan analisis kredit. Komposisi bagian
kredit ini perlu dispesialisasikan sesuai dengan diversifikasi kegiatan perusahaan
factoring yang bersangkutan
2. Invoice Recaiving Departement
Tugas pokok bagian penerimaan dokumen adalah melaksanakan administrasi
penyimpanan dan pengiriman faktur-faktur dan dokumen-dokumen sehingga
memungkinkan perhitungan diskonto serta rata-rata jatuh tempo tagihan secara tepat.
3. Adjustment Departement
Tugas pokok bagian penyesuaian transaksi adalah melakukan penyesuaian
pencatatan dalam hal terjadinya perubahan, baik jumlah dalam dokumen maupun
persyaratan atas tagihan yang telah dibeli oleh perusahaan factoring yang
bersangkutan.
4. Collection Departement
Tugas pokok bagian penagihan adalah melakukan penagihan atas tagihan yang
belum dibayar pada saat jatuh tempo. Bagian ini dapat merupakan bagian terpisah atau
dapat merupakan subbagian dari bagian kredit.
5. Client Account Departement
Tugas pokok bagian pemeriksa saldo klien adalah menentukan apakah
pembayaran uang muka (advance payment) yang diminta dan akan diberikan kepada
klien cukup memadai dikaitkan dengan saldo kredit kien yang bersangkutan. Dalam
hubungan ini factoring agreement menetapkan saldo kredit klien yang tidak lebih kecil
dari persentase tertentu atas volume penjualannya.
Penggunaan jasa anjak piutang akan menurunkan biaya produksi dan biaya penjualan.
Anjak piutang dapat memberikan fasilitas pembiayaan dalam bentuk pembayaran
dimuka (Advanced Payment) sehingga akan meningkatkan Crediet standing
perusahaan .
Kegiatan anjak piutang dapat meningkatkan kemampuan bersaing perusahaan klien
karena klien dapat mengadakan transaksi perdagangan secara bebas baik
perdagangan dalam negeri maupun perdagangan internasional.
Menghilangkan risiko kerugian akibat terjadinya kredit macet karena resiko kredit macet
ini dapat diambil alih oleh lembaga anjak piutang.
Kegiatan anjak piutang dapat mempercepat proses ekonomi dan meningkatkan
pendapatan nasional
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perusahaan anjak piutang (factoring) adalah perusahaan yang kegiatannya
melakukan penagihan atau pembelian, atau pengambilalihan atau pengelolaan utang
piutang suatu perusahaan dengan imbalan atau pembayaran tertentu dari perusahaan.
Menurut keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 Tanggal 20
Desember 1988, Anjak piutang adalah “badan usaha yang melakukan kegiatan
pembiayaan dalam bentuk embelian dan atau pengalihan serta pengurusan piutang
atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau
luar negri”.
Kegiatan utama perusahaan anjak piutang adalah mengambil alih pengurusan
piutang suatu perusahaan dengan suatu tanggung jawab tertentu, tergantung
kesepakatan kepada pihak kreditor (pihak yang punya piutang). Usaha-usaha yang
dijalankan oleh perusahaan anjak piutang berkaitan dengan pegambilalihan dan
pengelolaan piutang suatu perusahaan, tergantung permintaan pihak kreditor. Bagi
perusahaan kreditor dengan adanya perusahaan anjak piutang sangat membantu
mereka dalam hal mengurangi resiko yang dihadapi terhadap macetnya tagihan
perusahaan.
Dalam kegiatan transaksi perusahaan anjak piutang terdapat tiga pihak yang
saling berkepentingan. Tanpa keterlibatan ketiga pihak tersebut, maka kegiatan
perusahaan anjak piutang tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.
Kelemahan dibidang manajemen/ pengelolaan piutang menyebabkan semakin
meningkatnya kredit macet. Kondisi seperti ini mengancam kontinuitas usaha yang
pada gilirannya akan menyulitkan perusahaan dalam memperoleh sumber pembiayaan
dari lembaga keuangan. Beberapa manfaat yang dapat diberikan lembaga anjak
piutang dalam rangka mengatasi masalah dunia usaha adalah sebagai berikut:
Penggunaan jasa anjak piutang akan menurunkan biaya produksi dan biaya penjualan.
Anjak piutang dapat memberikan fasilitas pembiayaan dalam bentuk pembayaran
dimuka (Advanced Payment) sehingga akan meningkatkan Crediet standing
perusahaan .
Kegiatan anjak piutang dapat meningkatkan kemampuan bersaing perusahaan klien
karena klien dapat mengadakan transaksi perdagangan secara bebas baik
perdagangan dalam negeri maupun perdagangan internasional.
Menghilangkan risiko kerugian akibat terjadinya kredit macet karena resiko kredit macet
ini dapat diambil alih oleh lembaga anjak piutang.
Kegiatan anjak piutang dapat mempercepat proses ekonomi dan meningkatkan
pendapatan nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Pohan, Aulia. 2008. Potret Kebijakan Moneter Indonesia (Seberapa Jauh Potret
Moneter Mewarnai Perekonomian Indonesia). PT Raja Grafindo Persada:Jakarta
Darmawi, Drs. Herman. 2006. Pasar Financial dan Lembaga-Lembaga Financial. Bumi
Aksara:Jakarta
Kasmir, S.E, M.M . 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. PT Raja Grafindo
Persada:Jakarta
Kasmir, Dr. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Revisi 10. Rajawali
Pers:Jakarta