Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat dewasa ini,


maka diperlukan adanya suatu infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung
proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan. Enterprise resource planning
menjadi solusi bagi perusahaan yang membutuhkan akurasi dan pengolahan data yang
real time.
Dengan mengintegrasikan setiap silo sistem informasi ke sistem terpusat tunggal dan
menyediakan fasilitas untuk menangani hal tersebut, berarti ERP bisa meredam semua
redundansi. Dengan ERP, perusahaan dapat mengurangi waktu dalam mengirim data
dan transaksi dari sistem yang berbeda. ERP memiliki beberapa bidang fungsional
seperti Financial Accounting, Sales Distribution,Material Management, Human
Capital Management, dan lain-lain. ERP mengintegrasikan daerah-daerah fungsional
yang berbeda sehingga data dan transaksi dapat diakses secara langsung, akurat, dan
tanpa menunggu dari daerah fungsi lainnya. Sistem ERP akan membantu bisnis
dengan menyediakan seperangkat alat yang dapat digunakan di suatu perusahaan untuk
merencanakan dan mengontrol pelaksanaan tindakan pada setiap sumber daya. Itu
adalah definisi besar dan sistem ERP cenderung besar, mahal, dan relatif lebih rumit.
Ada banyak vendor yang menyediakan solusi ERP seperti SAP, Oracle, Microsoft,
Sage, dll.
Menurut Samwel Matende dan Patrick Ogao dalam jurnal Social and Behavioral
Sciences, yang berjudul Enterprise Resource Planning (ERP) System Implementation:
A case for User participation, sistem informasi adalah sistem sosial yang menangani
hubungan interaksi manusia dengan teknologi. Sebuah sistem informasi, termasuk
sistem Enterprise Resource Planning (ERP), adalah sebuah tampilan user interface
yang di desain untuk menyediakan informasi yang berguna untuk mendukung strategi,
operasi, analisis manajemen, dan fungsi pengambilan keputusan di dalam sebuah
organisasi. Implementasi dari sistem ERP mempengaruhi user di berbagai tingkatan
1
2

organisasi karena mencakup seluruh unit fungsional. User ini berkisar dari manajemen
puncak sampai ke user tingkat rendah yang menggunakan sistem pada operasi mereka
sehari-hari.
BINA NUSANTARA GROUP, sebagai salah satu institusi pendidikan
terpercaya dan terbaik di Indonesia sadar akan hal tersebut dan telah menerapkan
ERP didalam proses bisnisnya. Pada tahun 2008, BINA NUSANTARA GROUP
mulai melakukan implementasi produk SAP sebagai sistem informasi untuk
mendukung aktivitas bisnis di seluruh unit bisnis yang ada, khususnya pada divisi
Human Capital & Legal. Untuk membangun kinerja internal perusahaan menjadi
lebih baik dan terarah, institusi ini telah menerapkan modul Human Capital
Management dari produk SAP untuk mendukung Divisi Human Capital & Legal yang
berfokus pada beberapa sub modul dasar seperti Organizational Management,
Personnel Administration, Recruitment and Hiring, Personnel Development, Time
Management,dan Payroll.
Menurut Brata Wibawa Djojo dalam jurnal Binus Business Review yang
berjudul Mengukur Kontribusi Human Capital pada Tujuan Perusahaan, modal
manusia (Human Capital - HC) dari suatu perusahaan merupakan bagian dari modal
intelektual (intellectual capital) yang dimiliki oleh perusahaan tersebut, yang bersama-
sama dengan modal keuangan (financial capital) dapat memberikan nilai pasar (market
value) bagi perusahaan tersebut. Human capital merupakan aset berharga yang perlu
diperhatikan oleh perusahaan dengan melakukan pengembangan potensi dari karyawan
secara terus menerus sehingga dapat menciptakan keunggulan kompetitif bagi
perusahaan dibanding dengan perusahaan lain yang sejenis. Pengembangan potensi
diri setiap karyawan diharapkan dapat memberikan timbal-balik berupa kontribusi
yang diberikan oleh karyawan, terkait kepada tujuan perusahaan. Namun, hal itu tidak
terlepas dari kemampuan dan kemauan karyawan bersangkutan terhadap potensi
pengembangan tersebut.
Menurut Kucharčíková, Alžbeta Tokarčíková, Emese Blašková, dan Martina
dalam jurnal Social and Behavioral Sciences, yang berjudul Human Capital
Management – Aspect of the Human Capital Efficiency in University Education
karyawan menghabiskan sebagian besar harinya di kantor, dan berusaha untuk
3

mencapai tujuan dari organisasi. Karyawan harus termotivasi dari waktu ke waktu
sehingga mereka dapat mengembangkan rasa keterikatan terhadap organisasi mereka
dan dapat memberikan yang terbaik. Human Capital memainkan peran penting dalam
meningkatkan produktifitas dan hasil dari sebuah organisasi. Human Capital diartikan
sebagai sekumpulan keterampilan, pengetahuan, keahlian dari karyawan yang dimana
memainkan peran integral dalam meningkatkan produktifitas dari organisasi. Setiap
organisasi berinvestasi uang dan sumber daya untuk melatih karyawan mereka.
Sebagai timbal balik, karyawan bekerja keras, meningkatkan pengetahuan mereka, dan
berkontribusi dengan cara mereka sendiri untuk meningkatkan produktifitas organisasi
mereka.
Menurut Andre, Lantu Crestofel Donal, dalam jurnal Procedia - Social and
Behavioral Sciences yang berjudul Servant Leadership and Human Capital
Management: Case Study in Citibank Indonesia, Human Capital Management adalah
sistem yang mencoba untuk meningkatkan kinerja karyawan, maka dari itu performa
dari karyawan akan meningkat yang akhirnya juga akan meningkatkan performa dari
sebuah organisasi. Dalam konsep Human Capital Management, karyawan
diperlakukan seperti aset yang berharga. Perusahaan menginvestasi uang untuk
karyawan untuk memastikan karyawan akan bekerja untuk perusahaan tersebut.
Namun, karyawan tidak diperlakukan seperti aset pasif, yang dapat dijual, dan beli.
Selain itu karyawan juga tidak dapat diperlakukan seperti mesin yang dapat bekerja
kapan saja tanpa kesalahan. Dalam hal ini karyawan diperlakukan sebagai aset untuk
memastikan karyawan dapat dilatih dan dapat dikembangkan sehingga kedepannya
perusahaan akan mendapatkan timbal balik yang besar dari karyawan tersebut. Namun
bukan hanya perusahaan yang mendapatkan keuntungan tersebut, karyawan juga akan
mendapatkan keuntungan seperti kenaikan gaji, meningkatnya keterampilan, dan
memuaskan di dalam pekerjaan.
Personnel Development merupakan salah satu submodul yang penting di
dalam human capital management, personnel development dapat membantu
perusahaan untuk memaksimalkan employee’s value yang terkait dengan
perusahaan anda. Anda dapat merencanakan dan mengimplementasi pengukuran
personnel dan training yang spesifik untuk mempromosikan professional
4

development dari karyawan di perusahaan anda, tidak hanya itu, dengan personnel
development juga dapat meningkatkan motivasi dan kepuasan terhadap pekerjaan
karyawan, dengan memberikan pertimbangan preferensi serta kesesuaian karyawan
tersebut terhadap pekerjaan mereka. Personnel development memastikan bahwa
organisasi atau perusahaan mempunyai semua kualifikasi dan skill yang dibutuhkan
di semua area.
Dalam rangka melakukan perubahan untuk lebih baik, BINA NUSANTARA
GROUP menyadari bahwa mereka mempunyai beberapa masalah, yaitu karyawan
yang bekerja tidak mengetahui informasi mengenai karir mereka di masa depan setelah
bekerja beberapa tahun, dan kearah mana atau jabatan apa yang mereka dapat peroleh
jika sudah memenuhi competency level tertentu.
Menurut Regina Gledy Kaseger dalam jurnal EMBA yang berjudul
Pengembangan Karir dan Self-Efficacy Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Matahari
Department Store Manado Town, pengembangan karir mempengaruhi kinerja karyawan,
dimana pengembangan karir merupakan pendekatan formal yang dilakukan organisasi
untuk menjamin orang-orang dalam organisasi mempunyai kualifikasi dan kemampuan
serta pengalaman yang cocok ketika dibutuhkan. Oleh karena itu, perusahaan perlu
mengelola karir dan mengembangkannya dengan baik supaya produktivitas karyawan
tetap terjaga dan mampu mendorong karyawan untuk selalu melakukan hal yang terbaik
dan menghindari frustasi kerja yang berakibat penurunan kinerja perusahaan.
BINA NUSANTARA GROUP, sebagai perusahaan yang sudah mempunyai
value, serta visi dan misi untuk menjadi World Class Knowledge Institution,
memerlukan sumber daya manusia untuk dapat mendorong dan mendukung untuk
mencapai visi dan misi tersebut. Oleh karena itu, sumber daya manusia tersebut
perlu untuk dibina dan dipertahankan ataupun disiapkan untuk memenuhi posisi-
posisi tertentu. Dan untuk mewujudkan hal tersebut, Binus perlu untuk melakukan
implementasi Career Path. Career path adalah garis perjalanan perkembangan karir
seorang karyawan dalam suatu perusahaan dimana dia memulai dari level bawah
kelevel yang lebih tinggi. Pada perusahaan tertentu career development karyawannya
dituangkan dalam Company Policy dimana ada kejelasan keterlibatan perusahaan
dalam pengembangan karyawan.
5

Dalam skripsi ini akan dilakukan design terhadap career path custom di dalam
sistem SAP HCM submodule personnel development. pada BINA NUSANTARA
GROUP. Personnel development merupakan salah satu submodul yang penting di
dalam human capital management, personnel development dapat membantu
perusahaan untuk memaksimalkan employee’s value yang terkait dengan
perusahaan anda. Anda dapat merencanakan dan mengimplementasi pengukuran
personnel dan training yang spesifik untuk mempromosikan professional
development dari karyawan di perusahaan anda, tidak hanya itu, dengan personnel
development juga dapat meningkatkan motivasi dan kepuasan terhadap pekerjaan
karyawan, dengan memberikan pertimbangan preferensi serta kesesuaian karyawan
tersebut terhadap pekerjaan mereka. Personnel development memastikan bahwa
organisasi/ perusahaan mempunyai semua kualifikasi dan skill yang dibutuhkan di
semua area. Dengan diimplementasikan career path ini, karyawan sebagai asset dari
perusahaan yang telah bekerja untuk BINUS GROUP dapat mengetahui dengan
mudah mengenai informasi tentang jenjang karir yang dapat di capai selama bekerja
pada perusahaan, posisi apa saja yang dapat diambil sesuai dengan posisi saat ini,
dan kualifikasi-kualifikasi apa saja yang harus karyawan tersebut miliki untuk
mencapai suatu posisi tersebut. Dengan career path, perusahaan dapat memastikan
agar karyawan yang mempunyai kualifikasi dan pengalaman tertentu siap apabila
mereka dibutuhkan.

1.2 Ruang Lingkup

Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka pembahasan masalah dalam


Skripsi ini perlu diadakan pembatasan ruang lingkup sebagai berikut :

1. Penjelasan mengenai proses bisnis Bina Nusantara Group dalam modul Human
Capital Management secara khusus Personnel Development.
2. Penjelasan dan analisis pada modul Human Capital Management sub-modul
Personnel Development, khususnya Career Path, Scales dan Qualifications
Catalog(core competencies), dan tidak mencakup KPI, Talent Matrix .
6

3. Implementasi Career path pada submodule Personnel Development pada Bina


Nusantara Group.
4. Membahas mengenai inisiasi pengimplementasian Career Path pada modul
Human Capital Management pada Bina Nusantara Group.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan

Tujuan penulisan ini adalah :

1. Menjalankan tugas dan wewenang tim proyek sesuai dengan peran pada
masing- masing anggota terkait dengan proyek yang akan dilaksanakan.
2. Menganalisis requirement dari business process yang dibahas terkait dengan
modul Human Capital Management submodule Personnel Development
khususnya career path.
3. Merancang Business Blueprint sesuai dengan requirement yang ada terkait
business process yang dibahas.
4. Merancang functional specification untuk beberapa requirement yang tidak
ter- cover oleh SAP.

Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Proyek career path berjalan lancar sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan, dimana masing-masing anggota tim proyek mampu
mengerjakan tugas-tugasnya sesuai dengan rincian job desc yang ada.
2. Hasil dari analisis requirement dapat menjadi sebuah identifikasi keberhasilan
dari business blueprint dalam memenuhi banyaknya requirement yang ada dari
para business process owner.
3. Business blueprint yang dirancang dapat menjadi dasar dalam melakukan
customizing sistem SAP.
4. Functional specification dapat menjadi landasan bagi tim Abapper di
dalam pembuatan program yang berkualitas dan tepat guna.

1.4 Metodologi
7

1.4.1 Metode Penelitian

Metode implementasi yang digunakan adalah metode ASAP yang


terdiri dari Project Preparation, Business Blueprint, Realization, Final
Preparation, serta Go live and Support. Namun yang dibahas pada
skripsi ini adalah pada tahap Project preparation, Business Blueprint dan
Realization.

1. Project Preparation

Pada fase ini, proyek mulai direncanakan serta membuat fondasi yang
kuat untuk perencanaan implementasi. Pada tahap ini yang dilakukan
adalah sebagai berikut:

Mendefinisikan struktur tim proyek


Mendefinisikan tujuan tim proyek
Mengklarifikasi ruang lingkup implementasi
Mendefinisikan jadwal proyek
Mengembangkan tim serta komite yang bersangkutan dan
Menetapkan sumber daya yang dibutuhkan

2. Business Blueprint

Pada fase ini, pembuatan Business Blueprint dilakukan melalui


proses tanya jawab (Question & Answer). Disini dijelaskan mengenai
proses bisnis serta melakukan mapping struktur organisasi untuk dapat
direpresentasikan ke sistem SAP. Pada tahap ini juga tujuan serta jadwal
keseluruhan proyek dapat direvisi lagi sesuai dengan kenyataan yang
berjalan.

3. Realization

Tujuan pada fase ini adalah untuk implementasi proses bisnis


delta requirement yang di definisikan pada fase scope validation .
8

Pada fase ini, tim akan melakukan konfigurasi , pengembangan,


testing, dan dokumentasi solusi . Sebelum solusi di release untuk
fase berikutnya, integrasi end to end harus di test dan di accept
oleh user.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Skripsi ini terdiri dari Lima Bab dengan


urutan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam Bab ini dijelaskan mengenai latar belakang,


ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan ini serta
sistematika penulisan yang dipakai untuk menjelaskan
pokok-pokok pembahasan dari Skripsi ini dan pada
bagian metodologi dijelaskan tentang metode yang dipakai
dalam Skripsi.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini terdapat pembahasan mengenai tinjauan


pustaka, mengenai definisi, pengertian, dan penjelasan dari
teori – teori yang berhubungan dengan permasalahan yang
akan dibahas sebagai dasar pemecahan masalah.

BAB III : PROJECT PROFILE

Dalam bab ini akan dibahas mengenai identitas dari


objek penelitian, lokasi penelitian serta profil tim proyek
terkait, Length of Effort yang telah dilakukan oleh penulis
selama melakukan kerja praktek di perusahaan tersebut
serta kondisi perusahaan yang sedang berjalan. Selain itu,
akan dibahas pula identifikasi masalah dari skripsi ini.
9

BAB IV : RANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan dibahas mengenai rancangan atas


kebutuhan yang ada dari BINA NUSANTARA GROUP
yang digambarkan dengan Business Blueprint. Pada
Business Blueprint itu sendiri akan dibagi menjadi proses
mapping, business scenario, business process, functional
specification, serta pengembangan-pengembangan lainnya
terkait dengan requirement yang ada pada BINA
NUSANTARA GROUP.

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan penutupan yang berisikan


simpulan dari skripsi ini serta saran-saran perbaikan yang
akan dijadikan referensi bagi penulis agar skripsi ini dapat
berjalan dan dikembangkan lebih baik lagi.
10

Anda mungkin juga menyukai