PENDAHULUAN
organisasi karena mencakup seluruh unit fungsional. User ini berkisar dari manajemen
puncak sampai ke user tingkat rendah yang menggunakan sistem pada operasi mereka
sehari-hari.
BINA NUSANTARA GROUP, sebagai salah satu institusi pendidikan
terpercaya dan terbaik di Indonesia sadar akan hal tersebut dan telah menerapkan
ERP didalam proses bisnisnya. Pada tahun 2008, BINA NUSANTARA GROUP
mulai melakukan implementasi produk SAP sebagai sistem informasi untuk
mendukung aktivitas bisnis di seluruh unit bisnis yang ada, khususnya pada divisi
Human Capital & Legal. Untuk membangun kinerja internal perusahaan menjadi
lebih baik dan terarah, institusi ini telah menerapkan modul Human Capital
Management dari produk SAP untuk mendukung Divisi Human Capital & Legal yang
berfokus pada beberapa sub modul dasar seperti Organizational Management,
Personnel Administration, Recruitment and Hiring, Personnel Development, Time
Management,dan Payroll.
Menurut Brata Wibawa Djojo dalam jurnal Binus Business Review yang
berjudul Mengukur Kontribusi Human Capital pada Tujuan Perusahaan, modal
manusia (Human Capital - HC) dari suatu perusahaan merupakan bagian dari modal
intelektual (intellectual capital) yang dimiliki oleh perusahaan tersebut, yang bersama-
sama dengan modal keuangan (financial capital) dapat memberikan nilai pasar (market
value) bagi perusahaan tersebut. Human capital merupakan aset berharga yang perlu
diperhatikan oleh perusahaan dengan melakukan pengembangan potensi dari karyawan
secara terus menerus sehingga dapat menciptakan keunggulan kompetitif bagi
perusahaan dibanding dengan perusahaan lain yang sejenis. Pengembangan potensi
diri setiap karyawan diharapkan dapat memberikan timbal-balik berupa kontribusi
yang diberikan oleh karyawan, terkait kepada tujuan perusahaan. Namun, hal itu tidak
terlepas dari kemampuan dan kemauan karyawan bersangkutan terhadap potensi
pengembangan tersebut.
Menurut Kucharčíková, Alžbeta Tokarčíková, Emese Blašková, dan Martina
dalam jurnal Social and Behavioral Sciences, yang berjudul Human Capital
Management – Aspect of the Human Capital Efficiency in University Education
karyawan menghabiskan sebagian besar harinya di kantor, dan berusaha untuk
3
mencapai tujuan dari organisasi. Karyawan harus termotivasi dari waktu ke waktu
sehingga mereka dapat mengembangkan rasa keterikatan terhadap organisasi mereka
dan dapat memberikan yang terbaik. Human Capital memainkan peran penting dalam
meningkatkan produktifitas dan hasil dari sebuah organisasi. Human Capital diartikan
sebagai sekumpulan keterampilan, pengetahuan, keahlian dari karyawan yang dimana
memainkan peran integral dalam meningkatkan produktifitas dari organisasi. Setiap
organisasi berinvestasi uang dan sumber daya untuk melatih karyawan mereka.
Sebagai timbal balik, karyawan bekerja keras, meningkatkan pengetahuan mereka, dan
berkontribusi dengan cara mereka sendiri untuk meningkatkan produktifitas organisasi
mereka.
Menurut Andre, Lantu Crestofel Donal, dalam jurnal Procedia - Social and
Behavioral Sciences yang berjudul Servant Leadership and Human Capital
Management: Case Study in Citibank Indonesia, Human Capital Management adalah
sistem yang mencoba untuk meningkatkan kinerja karyawan, maka dari itu performa
dari karyawan akan meningkat yang akhirnya juga akan meningkatkan performa dari
sebuah organisasi. Dalam konsep Human Capital Management, karyawan
diperlakukan seperti aset yang berharga. Perusahaan menginvestasi uang untuk
karyawan untuk memastikan karyawan akan bekerja untuk perusahaan tersebut.
Namun, karyawan tidak diperlakukan seperti aset pasif, yang dapat dijual, dan beli.
Selain itu karyawan juga tidak dapat diperlakukan seperti mesin yang dapat bekerja
kapan saja tanpa kesalahan. Dalam hal ini karyawan diperlakukan sebagai aset untuk
memastikan karyawan dapat dilatih dan dapat dikembangkan sehingga kedepannya
perusahaan akan mendapatkan timbal balik yang besar dari karyawan tersebut. Namun
bukan hanya perusahaan yang mendapatkan keuntungan tersebut, karyawan juga akan
mendapatkan keuntungan seperti kenaikan gaji, meningkatnya keterampilan, dan
memuaskan di dalam pekerjaan.
Personnel Development merupakan salah satu submodul yang penting di
dalam human capital management, personnel development dapat membantu
perusahaan untuk memaksimalkan employee’s value yang terkait dengan
perusahaan anda. Anda dapat merencanakan dan mengimplementasi pengukuran
personnel dan training yang spesifik untuk mempromosikan professional
4
development dari karyawan di perusahaan anda, tidak hanya itu, dengan personnel
development juga dapat meningkatkan motivasi dan kepuasan terhadap pekerjaan
karyawan, dengan memberikan pertimbangan preferensi serta kesesuaian karyawan
tersebut terhadap pekerjaan mereka. Personnel development memastikan bahwa
organisasi atau perusahaan mempunyai semua kualifikasi dan skill yang dibutuhkan
di semua area.
Dalam rangka melakukan perubahan untuk lebih baik, BINA NUSANTARA
GROUP menyadari bahwa mereka mempunyai beberapa masalah, yaitu karyawan
yang bekerja tidak mengetahui informasi mengenai karir mereka di masa depan setelah
bekerja beberapa tahun, dan kearah mana atau jabatan apa yang mereka dapat peroleh
jika sudah memenuhi competency level tertentu.
Menurut Regina Gledy Kaseger dalam jurnal EMBA yang berjudul
Pengembangan Karir dan Self-Efficacy Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Matahari
Department Store Manado Town, pengembangan karir mempengaruhi kinerja karyawan,
dimana pengembangan karir merupakan pendekatan formal yang dilakukan organisasi
untuk menjamin orang-orang dalam organisasi mempunyai kualifikasi dan kemampuan
serta pengalaman yang cocok ketika dibutuhkan. Oleh karena itu, perusahaan perlu
mengelola karir dan mengembangkannya dengan baik supaya produktivitas karyawan
tetap terjaga dan mampu mendorong karyawan untuk selalu melakukan hal yang terbaik
dan menghindari frustasi kerja yang berakibat penurunan kinerja perusahaan.
BINA NUSANTARA GROUP, sebagai perusahaan yang sudah mempunyai
value, serta visi dan misi untuk menjadi World Class Knowledge Institution,
memerlukan sumber daya manusia untuk dapat mendorong dan mendukung untuk
mencapai visi dan misi tersebut. Oleh karena itu, sumber daya manusia tersebut
perlu untuk dibina dan dipertahankan ataupun disiapkan untuk memenuhi posisi-
posisi tertentu. Dan untuk mewujudkan hal tersebut, Binus perlu untuk melakukan
implementasi Career Path. Career path adalah garis perjalanan perkembangan karir
seorang karyawan dalam suatu perusahaan dimana dia memulai dari level bawah
kelevel yang lebih tinggi. Pada perusahaan tertentu career development karyawannya
dituangkan dalam Company Policy dimana ada kejelasan keterlibatan perusahaan
dalam pengembangan karyawan.
5
Dalam skripsi ini akan dilakukan design terhadap career path custom di dalam
sistem SAP HCM submodule personnel development. pada BINA NUSANTARA
GROUP. Personnel development merupakan salah satu submodul yang penting di
dalam human capital management, personnel development dapat membantu
perusahaan untuk memaksimalkan employee’s value yang terkait dengan
perusahaan anda. Anda dapat merencanakan dan mengimplementasi pengukuran
personnel dan training yang spesifik untuk mempromosikan professional
development dari karyawan di perusahaan anda, tidak hanya itu, dengan personnel
development juga dapat meningkatkan motivasi dan kepuasan terhadap pekerjaan
karyawan, dengan memberikan pertimbangan preferensi serta kesesuaian karyawan
tersebut terhadap pekerjaan mereka. Personnel development memastikan bahwa
organisasi/ perusahaan mempunyai semua kualifikasi dan skill yang dibutuhkan di
semua area. Dengan diimplementasikan career path ini, karyawan sebagai asset dari
perusahaan yang telah bekerja untuk BINUS GROUP dapat mengetahui dengan
mudah mengenai informasi tentang jenjang karir yang dapat di capai selama bekerja
pada perusahaan, posisi apa saja yang dapat diambil sesuai dengan posisi saat ini,
dan kualifikasi-kualifikasi apa saja yang harus karyawan tersebut miliki untuk
mencapai suatu posisi tersebut. Dengan career path, perusahaan dapat memastikan
agar karyawan yang mempunyai kualifikasi dan pengalaman tertentu siap apabila
mereka dibutuhkan.
1. Penjelasan mengenai proses bisnis Bina Nusantara Group dalam modul Human
Capital Management secara khusus Personnel Development.
2. Penjelasan dan analisis pada modul Human Capital Management sub-modul
Personnel Development, khususnya Career Path, Scales dan Qualifications
Catalog(core competencies), dan tidak mencakup KPI, Talent Matrix .
6
1. Menjalankan tugas dan wewenang tim proyek sesuai dengan peran pada
masing- masing anggota terkait dengan proyek yang akan dilaksanakan.
2. Menganalisis requirement dari business process yang dibahas terkait dengan
modul Human Capital Management submodule Personnel Development
khususnya career path.
3. Merancang Business Blueprint sesuai dengan requirement yang ada terkait
business process yang dibahas.
4. Merancang functional specification untuk beberapa requirement yang tidak
ter- cover oleh SAP.
Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Proyek career path berjalan lancar sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan, dimana masing-masing anggota tim proyek mampu
mengerjakan tugas-tugasnya sesuai dengan rincian job desc yang ada.
2. Hasil dari analisis requirement dapat menjadi sebuah identifikasi keberhasilan
dari business blueprint dalam memenuhi banyaknya requirement yang ada dari
para business process owner.
3. Business blueprint yang dirancang dapat menjadi dasar dalam melakukan
customizing sistem SAP.
4. Functional specification dapat menjadi landasan bagi tim Abapper di
dalam pembuatan program yang berkualitas dan tepat guna.
1.4 Metodologi
7
1. Project Preparation
Pada fase ini, proyek mulai direncanakan serta membuat fondasi yang
kuat untuk perencanaan implementasi. Pada tahap ini yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
2. Business Blueprint
3. Realization
BAB I : PENDAHULUAN