Anda di halaman 1dari 14

Makalah Ekonomi Moneter

“Boomingnya Cryptocurrency”

Ivan Renaldy U 1, Nadia Eka Faradhita2 , Annisa Aulia N 3, Rifda Milla I 4,


Elida Pratiwi5 , Nurul Chofifa6 , Robby pradana 7 Riska Amelia 8
( Kelas Management 4 A )
1
2019610055
Email: Renaldy.ivan09@gmail.com
2
2019610013
Email: nadiaekalagi12@gmail.com
3
2019610051
Email: anisaaulia0310@gmail.com
4
2019610043
Email: rifdaa12345@gmail.com
5
2019610010
Email: elidapratiwiiii@gmail.com
6
2019610034
Email: nurulchofifa2@gmail.com
7
2019610045
Email: Pradanarobbyi@gmail.com
8
2019610044
Email: riskaamelia521@gmail.com
Dosen Pengampu
(M. Hatta., S.E., MSI.)

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat dan salam kami sampaikan hanya
bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad SAW. Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang
membawa kita dari kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah dan yang paling bermanfaat bagi
seluruh umat manusia. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi
salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah Ekonomi Moneter.Dalam proses penyusunan
tugas ini kami menjumpai hambatan, namun berkat kerjasama teman sekelompok dan materil dari
berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik, oleh karena itu melalui
kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi - tingginya kepada semua
pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya tugas ini.

Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal yang benar datangnya hanya
dari agama berkat adanya nikmat iman dari Allah SWT, meski begitu tentu tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami
harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan kami semoga tugas ini bermanfaat khususnya
bagi kami dan bagi pembaca lain pada umumnya.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i


KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
I.PENDAHULUAN ................................................................................................ v
II.PEMBAHASAN ................................................................................................. 1
.1 Uang........................................................................................................... 1
.2 Blockchain .................................................................................................. 2
.3 Cryptocurrency ........................................................................................... 2
PENUTUP............................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA. ............................................................................................ 9

iii
ABSTRAK

Cryptocurrency adalah uang virtual, uang digital, atau uang elektronik yang berada di dunia maya dan tidak
memiliki bentuk benda yang konkret. Cryptocurrency ini memiliki banyak macam, antara lain Litecoin, Monero,
Ether, Ripple, Ethereun, Qtum, Dash, Zcash, dan Bitcoin. Keamanan Bitcoin dilindungi oleh teknologi
Blockchain. Namun, Bitcoin tidak memiliki asset yang mendasari (underlaying asset) dan tidak ada lembaga
otoritas yang bertanggung jawab, kepemilikannya anonim, fluktuasi nilai yang sangat ekstrem, dan lebih
didominasi oleh faktor publikasi opini sistem pemasaran. Itulah sebabnya penggunaan Bitcoin dalam investasi
dan transaksi bisnis menimbulkan pro dan kontra di kalangan pakar ekonomi dan ulama. Penelitian ini bertujuan
untuk mendapat gambaran seputar teknologi Bitcoin, terutama tentang Blockchain serta keabsahan
penggunaannya dalam investasi dan transaksi bisnis menurut syariat Islam. Teori terapan yang digunakan adalah
taksonomi bisnis haram lidzatihi dan haram lighairihi dari jumhur ulama yang direkonstruksi oleh Adiwarman
Abdul Karim. Penelitian ini bersifat studi pustaka. Sumber data penelitian ini diambil dari Alquran, hadis
Rasullah, kitab-kitab klasik dan kontemporer, serta dari sumber media online. Dari penelitian ini didapatkan hasil
bahwa teknologi Bitcoin dengan Blockchain memang bisa diakui sebagai teknologi revolusioner yang sangat
baik, tetapi penggunaannya sebagai instrumen investasi mengandung unsur maysir (pertaruhan) dan sebagai
instrumen transaksi bisnis mengandung unsur gharar. Kedudukan hukumnya adalah haram lighairihi.

Kata kunci: teknologi Bitcoin, transaksi bisnis, syariat Islam.

iv
I.Pendahuluan

Pemanfaatan teknologi di era revolusi digital sudah Pemanfaatan Cryptocurrency Sebagai Penerapan
menjadikan teknolgi sebagi kebutuhan utama, Mata Uang Rupiah Kedalam Bentuk Digital
ditambah lagi ilmu pengetuhan dan tenologi yang Menggunakan Teknologi Bitcoin (Ferry Mulyanto,
berkembang begitu cepat membuat teknolgi di era ini 2015), Ferry Mulyanto mempublikasikan mengenai
digunakan dalam segala bidang ilmu. Pada bidang penerapan Cryptocurrency sebagai pengganti mata
ekonomi uang ada salah satu alat pembayan yang uang konvensional di Indonesia, dalam jurnalnya
digunakan saat melakukan transaksi baik itu berupa mengatakan masyarakat perlu kebebasan dalam
transaksi barang atau jasa, namun dengan kemajuan melakukan transaksi tanpa dihadapakan dengan
teknologi maka muncul suatu istilah yang disebut kendala system pembayaran yang berbeda.Ferry
dengan transaksi digital, masyarakat yang ingin juga mengatakan dengan adanya Cryptocurrency
melakukan transaksi dapat ber transaksi tanpa harus seperti bitcoin akan meneyelesaikan masalah yang
membawa uang mereka, hanya cukup menyimpan dihadapi Bank Indonesia dalam menentukan standar
uang mereka di bank dan kemudian masyarakat untuk mata uang elektronik. Sehingga masyarakat
dapat melakukan transaksi baik menggunakan tidak perlu kawatir mengenai mata uang yang
mobile banking, ATM, atau dengan menggunakan berbeda saat melakukan transaksi. Cryptocurrency
teknologi yang lebih canggih. Seiring dengan mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan jika
semakin meningkatnya teknologi dalam melakukan ingin menggunakannya sebagai mata uang, Untuk
proses transaksi maka mulai muncul istilah E- saat ini belum adanya suatu hukum yang jelas dan
Commerce E-Commerce adalah suatu aktivitas pasti, untuk mengatur terhadap peredaran mata uang
berkaitan dengan pembelian dan penjualan yang dalam bentuk digital (cryptocurrency) seperti bitcoin
menggukanan perangkat mobile atau komputer serta contohnya. Apabila ada suatu penyalahgunaan
jaringan internet sebagai medianya. Salah satu terhadap uang dalam bentuk digital seperti penipuan,
transaksi digital yang sedang naik daun adalah money laundry, atau tindak pidana lainnya lembaga
bitcoin yang merupakan salah satu uang dalam yang akan bertanggung jawab tidak akan ada. Selain
bentul enkripsi digital atau sering disebut itu, suatu uang dapat digunakan sebagai alat
cryptocurrency. Validasi data transaksi yang pembayaran harus memenuhi syarat sebagai alat
digunakan dalam menggunakan uang digital adalah pembayaran, dan diakui oleh pemerintah. Uang
teknologi blockchain. Blockchain adalah sebuah digital cryptocurrency untuk saat ini belum
blok data yang saling terhubung sehingga terlihat memenuhi memenuhi syarat, belum adanya
seperti rantai, secara singkatnya akan pengakuan dari pemerintah sebagai suatu alat
menghubungkan pengguna tanpa melalui perantara pembayaran, dikarenakan Bitcoin merupakan suatu
apapun jadi setiap pengguna akan menyimpan fenomena baru oleh sebagian masyarakat di
masing-masing blok data pengguna lainnya. Sistem Indonesia. Namun perkembangan teknologi yang
yang digunakan pada blockhain hanya dapat begitu pesat dan cepat di era revolusi 4.0 tidak bisa
menambah data jadi tidak ada data yang akan diubah dipungkiri beberapa tahun kedepan uang yang
karena setiap transaksi hanya akan menambah berbentuk fisik akan digantikan oleh uang-uang
blokblok baru ke setiap perangkat pengguna dalam digital dilihat banyak kemudahan yang didapatkan
bentuk data enkripsi yang berbeda-beda. dengan menggunakan uang digital.inilah
Berdasarkan pada jurnal bitcoin tahun 2015 yang penyebabnya cryptocurrency mulai booming akhir –
ditulis oleh Ferry Mulyanto dengan judul akhir ini.

v
Kelompok 1 | Boomingnya Cryptocurrency 1

II.Pembahasan

A. Uang
Uang secara umum adalah suatu alat tukar yang dapat digunakan sebagai alat
pembayaran yang sah dalam melakukan suatu transaksi barang atau jasa.
Fungsi uang dikelompokan menjadi dua macam, yaitu fungsi Primer dan fungsi
Sekunder.
1. Fungsi Primer Uang sebagai fungsi primer merukan fungsi utama dari uang
dimana dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Medium of exchange: Uang dapat digunakan untuk membeli dan
menjual barang dan jasa. Jika tidak ada uang, barang harus ditukarkan
melalui proses barter (barang akan diperdagangkan untuk barang lain
dalam transaksi yang diatur atas dasar kebutuhan timbal balik). Sebagai
contoh: Jika saya memelihara ayam dan ingin membeli sapi, saya harus
menemukan seseorang yang bersedia menjual sapi untuk ayam saya.
Pengaturan seperti itu seringkali sulit. Tetapi Uang menghilangkan
kebutuhan dari kebetulan ganda dari keinginan.
2. Unit akun: Uang adalah standar umum untuk mengukur nilai barang dan
jasa relatif.
3. Menyimpan nilai: Uang adalah aset yang paling likuid (Likuiditas
mengukur seberapa mudah aset dapat dihabiskan untuk membeli barang
dan jasa). Nilai uang dapat dipertahankan dari waktu ke waktu. Ini adalah
cara mudah untuk menyimpan kekayaan.
2. Fungsi Turunan atau Fungsi Sekunder Ini mengacu pada fungsi-fungsi uang
yang melengkapi fungsi-fungsi utama. Fungsi-fungsi ini berasal dari fungsi
utama dan, oleh karena itu, mereka juga dikenal sebagai 'Fungsi Derivatif'.
Fungsi sekunder utama adalah:
1. Standar Pembayaran Tangguhan
2. Menyimpan Nilai (Fungsi Aset Uang): Uang sebagai penyimpan nilai berarti
uang dapat digunakan untuk mentransfer daya beli dari sekarang ke masa
depan. Uang adalah cara untuk menyimpan kekayaan. Meskipun
kekayaan dapat disimpan dalam bentuk lain juga, tetapi uang adalah cara yang
paling ekonomis dan nyaman. Ini memberikan keamanan kepada individu
untuk memenuhi kemungkinan, keadaan darurat yang tidak dapat diprediksi
dan untuk membayar utang di masa depan. Di bawah sistem barter, sulit
menggunakan barang sebagai penyimpan kekayaan karena sifat barang yang
mudah rusak dan biaya penyimpanan yang tinggi.
B. Blockchain
Blockchain adalah sebuah teknologi pencatatan transaksi yang saling
terhubung menggunakan kode-kode unik didalamnya yang bersifat kekal tidak
dapat diubah. Cara kerja blockhain ketika transaksi baru atau suntingan ke
transaksi yang sudah ada masuk ke dalam blockchain, umumnya sebagian
besar node dalam implementasi blockchain harus menjalankan algoritma untuk
mengevaluasi dan memverifikasi riwayat blok blockchain individu yang
diusulkan. Jika mayoritas node mencapai konsensus tanda tangan valid, blok
transaksi baru diterima ke dalam buku besar dan blok baru ditambahkan ke
rantai transaksi. Jika mayoritas tidak menyetujui penambahan atau modifikasi
entri buku besar, itu ditolak dan tidak ditambahkan ke rantai. Model konsensus
terdistribusi ini adalah apa yang memungkinkan blockchain untuk berjalan
sebagai buku besar didistribusikan tanpa perlu untuk beberapa otoritas, pusat
pemersatu mengatakan transaksi apa yang valid dan (mungkin lebih penting)
mana yang tidak.
C. Cryptocurrency
Cryptocurrency adalah Mata uang digital yang dibangun menggunakan
teknologi blockchain. Teknologi ini tidak memerlukan pihak ketiga sebagai
perantaranya. Sehingga setiap transaksi menjadi lebih transparan.
Cryptocurrency menggunakan teknologi blockchain setiap data yang ada akan
saling terhubung dimana setiap data dimiliki setiap orang yang berada dalam
lingkungan pengguna system cryptocurrency tersebut. Selama beberapa tahun
terakhir, mata uang digital telah dengan cepat mendapatkan perhatian public
yaitu :

2
Kelompok 1 | Boomingnya Cryptocurrency 3

1. Penipuan-bukti: Ketika cryptocurrency dibuat, semua transaksi yang


dikonfirmasi disimpan dalam buku besar umum. Semua identitas pemilik
koin dienkripsi untuk memastikan keabsahan pencatatan. Karena mata
uang terdesentralisasi, Anda memilikinya. Baik pemerintah maupun bank
tidak punya kendali atasnya.
2. Pencurian Identitas: Buku besar memastikan bahwa semua transaksi antara
"dompet digital" dapat menghitung keseimbangan yang akurat. Semua
transaksi diperiksa untuk memastikan bahwa koin yang digunakan dimiliki
oleh pemboros saat ini. Buku besar umum ini juga disebut sebagai
"blockchain transaksi". Teknologi Blockachain memastikan transaksi
digital yang aman melalui enkripsi dan "kontrak pintar" yang membuat
entitas itu benar-benar tidak dapat dikendalikan dan tidak ada penipuan.
3. Penyelesaian Instan: Blockchain adalah alasan mengapa cryptocurrency
memiliki nilai apa pun. Kemudahan penggunaan adalah alasan mengapa
cryptocurrency sangat diminati. Yang Anda butuhkan hanyalah perangkat
pintar, koneksi internet dan Anda segera menjadi bank Anda sendiri
melakukan pembayaran dan transfer uang.
4. Dapat diakses: Ada lebih dari dua miliar orang dengan akses ke Internet
yang tidak memiliki hak untuk menggunakan sistem pertukaran tradisional.
Orang-orang ini adalah petunjuk untuk cryptoc.
5. Anda adalah pemiliknya: Tidak ada sistem uang elektronik lain di mana
akun Anda dimiliki oleh Anda.
Cryptocurrency menggunakan teknologi yang mirip dengan rantai sebagai
sistem pencatatan setiap transaksinya, teknlogi ini sering kita kenal dengan sebuatan
blockchain. Teknologi blockchain memungkinkan semua anggotanya saling terhubung
tanpa melalui pihak ketiga. Sehingga semua sistem transaksi menjadi lebih
transaparan.
Prinsip Kerja Blockchain (Cryptocurrency) Teknologi blockchain mengikat
setiap transaksi layaknya rantai saling terbubung satu dengan yang lain dan tidak ada
pihak ketiga yang ikut campur tangan. Adapun cara kerja blockhain
1. Folder data : Transaksi yang menggunakan cryptocurrency dengan
memfaatkan teknologi blockchain. Setiap pengguna akan memiliki sebuah
folder sebagai penyimpan data setipa transaksi. folder ini akan berisi data-dat
setiap transaksi baik transaksi yang dilakukan oleh sendiri maupun orang lain
dimana dalam bentuk record data dimna kumpulan data ini akan membentuk
registery yang akan melacak transaksi.
2. Transaksi data : Ketika ada sebuah traksaksi yang akan dilakukan. setiap
pengguna dalam rantai akan mencatat dan menyimpannya sebagai record baru
begitu selanjutnya jika ada transaksi kembali maka akan ditambahkan record
data baru ke dalam folder setiap pengguna di peranggkat masing-masing perlu
diingat kembali record dilakukan tanpa adanya perantara pihak ketiga. Untuk
melakukan transaksi data, disini kita anggap telah memiliki 5 pengguna yang
sepakat menggunakan system blockchain cryptocurrency.
Contoh :
# Pengguna 1 ingin melakukan transaksi terhadap Pengguna #3 . Pengguna #1
mengirimkan $7 ke pengguna #3 Untuk melakukan transaksi pengguna satu
memberitahuakan ke semua anggota. Saya ingin mentransfer $7 ke pengguna
#3. Jadi semua akan mencatat itu pada folder masing-masing. Semua anggota
melakukan pengecekan apakah pengguna #1 memiliki saldo yang cukup untuk
melakukan transaksi sebesar $7 . Jika valid maka transaksi berhasil semua
anggota mencatat kembali pada folder masing. Transaksi berhasil dilakukan.

4
Kelompok 1 | Boomingnya Cryptocurrency 5

Contoh ilustrasi transaksi

Resiko Penggunaan Cryptocurrency


Meski pengguanan cryptocurrency memiliki banyak mafaaat dan keuntungan
bukan berati penggunaan teknologi cryptocurrency tidak memiliki resiko. Untuk saat
ini penggunaan mata uang cryptocurrency seperti bitcoin cotohnya belum memiliki
peraturan atau undang – undang yang mengatur secara pasti mengenai mata uang
cryptocurrency serta perubahan nilai mata uang cryptocuncy seperti bitcoin yang jika
di perhatikan cenderung tidak stabil sehingga sulit untuk menentukan nilainya.
Dampak yang timbul kedepanya jika mata uang ini tidak memiliki anturan yang baku
dan pasti bukan tidak mungkin akan muncul investasi-investasi bodong yang
menggunakan cryptocurrency sebagi nilai tukarnya.
Legalitas cryptocurrency
Legalitas bitcoin di Indonesia masih rancu dimana Bank Indonesia melarang
penggunaan bitcoin, tetapi kementrian perdagangan justru melegalkannya. Untuk
dapat digunakan dalam transaksi pembayaran, Bitcoin harus diakui sebagai alat
pembayaran yang sah di Indonesia. Berdasarkan Pasal 1 angka 2 Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang (UU Mata Uang), uang merupakan alat
pembayaran yang sah. Sementara Pasal 1 angka 1 UU Mata Uang mendefinisikan
“Mata Uang” sebagai uang yang dikeluarkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Seperti yang kita ketahui bersama, mata uang resmi yang dikeluarkan oleh Pemerintah
adalah Rupiah. Bitcoin bukan merupakan mata uang resmi di Indonesia. Sementara
alat pembayaran yang dapat digunakan di Indonesia adalah mata uang yang resmi
dikeluarkan oleh Pemerintah, yaitu Rupiah. Karena Bitcoin tidak dikeluarkan oleh
Pemerintah, maka Bitcoin tidak bisa digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di
Indonesia. Hal ini diperkuat dengan Pasal 21 ayat (1) UU Mata Uang, bahwa Rupiah
wajib digunakan dalam: Setiap transaksi yang mempunyai tujuan pembayaran;
Penyelesaian kewajiban lainnya yang harus dipenuhi dengan uang; dan/atau Transaksi
keuangan lainnya yang dilakukan di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Jadi jelas ya, Bitcoin tidak dapat digunakan sebagai alat pembayaran di Indonesia,
karena bukan mata uang resmi. Bahkan melalui Peraturan Bank Indonesia Nomor 18
Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran (Peraturan
BI 18/2016), Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran dilarang memproses transaksi
pembayaran dengan menggunakan mata uang digital. Sehingga LinkAja, OVO,
DANA, dan kawannya tidak bisa memproses pembayaran dengan Bitcoin.
Berbeda halnya dengan BI, Bitcoin dilegalkan oleh Kementerian Perdagangan
melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Bitcoin, atau
secara umum mata uang digital, menjadi jenis komoditi yang dapat diperdagangkan
dalam Bursa Berjangka. Hal ini ditetapkan dalam Pasal 1 Peraturan Badan Pengawas
Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 3 Tahun 2019 tentang Komoditi yang Dapat
Dijadikan Subjek Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah, dan/atau Kontrak
Derivatif Lainnya yang Diperdagangkan di Bursa Berjangka. Berdasarkan Pasal 3
Peraturan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 5 Tahun 2019

6
Kelompok 1 | Boomingnya Cryptocurrency 7

tentang Ketentuan Teknis Penyelenggaraan Pasar Fisik Aset Kripto di Bursa


Berjangka, Bitcoin yang dapat diperdagangkan di Bursa Berjangka harus: Berbasis
distributed ledger technology; Berupa Aset Kripto utilitas (utility crypto) atau Aset
Kripto beragun aset (Crypto Backed Asset); Nilai kapitalisasi pasar (market cap)
masuk ke dalam peringkat 500 (lima ratus) besar kapitalisasi pasar Aset Kripto
(coinmarketcap) untuk Kripto Aset utilitas; Masuk dalam transaksi bursa Aset Kripto
terbesar di dunia; Memiliki manfaat ekonomi; dan Telah dilakukan penilaian
resikonya. Sebenarnya, Bitcoin pernah dianggap sebagai alat transaksi yang tidak sah
di Indonesia. Dalam sebuah siaran pers yang dikeluarkan Bank Indonesia pada 2014,
disebutkan bahwa Bitcoin dan virtual currency lainnya bukan mata uang atau alat
pembayaran yang sah. Namun, seiring berjalannya waktu, Bitcoin mulai diterima di
Indonesia.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Badan Pengawas Perdagangan


Berjangka Komoditi (Bappebti) sudah memberikan kepastian hukum soal Bitcoin di
Indonesia. Ada empat peraturan Bappebti yang melegalkan perdagangan komoditas
digital, berupa aset kripto maupun emas digital. Peraturan-peraturan itu antara lain:

 Peraturan Bappebti No. 2 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pasar Fisik


Komoditi di Bursa Berjangka
 Peraturan Bappebti No. 3 Tahun 2019 tentang Komoditi yang Dapat Dijadikan
Subjek Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah dan/atau Kontrak
Derivatif Lainnya yang Diperdagangkan di Bursa Berjangka.
 Peraturan Bappebti No. 4 Tahun 2019 tentang Ketentuan Teknis
Penyelenggaraan Pasar Fisik Emas Digital di Bursa Berjangka.
 Peraturan Bappebti No. 5 Tahun 2019 tentang Ketentuan Teknis
Penyelenggaraan Pasar Fisik Aset Kripto (Crypto Asset) di Bursa Berjangka.

Intinya, empat peraturan di atas akan menjadi landasan hukum dalam perdagangan aset
kripto di Indonesia. Peraturan ini juga memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan
industri emas digital di Indonesia. Dengan adanya empat peraturan ini pula, bisa
dibilang bahwa jual-beli Bitcoin sudah legal di Indonesia.
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan makalah kelompok kami maka disimpulkan bahwa:
1. Cryptocurrency adalah Mata uang digital yang dibangun menggunakan
teknologi blockchain. Cryptocurrency dapat digunakan sebagai media untuk
memanipulasi sistem transaksi, yang berisiko pada kegiatan kriminal dan
memberikan kekebalan hukum karena sifatnya yang berlawanan.
2. Blockchain adalah sebuah teknologi pencatatan transaksi yang saling
terhubung menggunakan kode-kode unik didalamnya yang bersifat kekal tidak
dapat diubah. Teknologi blockchain mampu menyimpan histori transaksi yang
aman dan juga transparan.
3. Pemanfaatan cryptocurrency dengan teknologi bitcoin untuk menjadi sistem
pembayaran yang terintegrasi di Indonesia memiliki dampak yang positif,
karena terdapat masalah kompabilitas yang muncul akibat terlalu banyaknya
uang digital yang ada di Indonesia sehingga membuat bingung masyarakat.
Tidak mungkin masyarakat Indonesia harus memiliki semua uang digital agar
dapat bertransaksi di berbagai tempat.

B. Saran
Sebagai penulis kelompok kami memiliki keterbatasan dan perlu mempelajari lebih
lanjut tentang boomingnya cryptocurrency ini, sehingga saran dari kelompok kami
yaitu:
1. Memahami lebih lanjut seputar cryptocurrency dan bitcoin serta pengaruhnya
pada kondisi ekonomi suatu negara dan pengaruhnya secara global untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam dan dapat berkontribusi pada
perkembangan teknologi tersebut.
2. Mengkaji lebih dalam bagaimana cara penggunaan cryptocurrency dan bitcoin
yang benar sehingga dapat menerapkannya dengan aman dan mudah.

8
Kelompok 1 | Boomingnya Cryptocurrency 9

DAFTAR PUSTAKA

 https://media.neliti.com/media/publications/238411-teknologi-cryptocurrency-
bitcoin-dalam-t-300a7542.pdf
 https://eproceeding.undiksha.ac.id/index.php/senapati/article/download/1
204/906/
 Aspek Legalitas Bitcoin Di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai