Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER

LITERATURE REVIEW

Dosen : Derajad S. Widhyharto

Disusun oleh :

Hilmi ‘Afif Kautsar 19/441464/EK/22482

Program Studi S1 Manajemen

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS GADJAH MADA 

2022
Semester Genap Tahun Akademik 2021/2022
Mata Kuliah : Sosiologi dan Politik
Hari/Tanggal: Selasa, 29 Maret 2022
Waktu : Dikumpulkan sesuai jadwal UTS Pukul 16.15
Sifat : Take Home terbuka

Soal
Buatlah literature review dari publikasi jurnal nasional maupun international tentang tema-
tema berikut ini, 1) Energi baru terbarukan, 2) uang digital, 3) gigs economy, 4) stunting.
Sebagai rujukan definisi literature review adalah menggabungkan apa yang dikatakan
dinyatakan, dan dilakukan para peneliti dalam publikasinya. Bentuk selanjutnya, menyatakan
persamaan dan perbedaan, kelebihan dan kelemahan dari berbagai pernyataan di artikel
tersebut, kemudian mengkritisinya. Selain itu, di awal literature review jelaskan mengapa
anda memilih jurnal-jurnal tersebut, dan juga membuat narasi hubungan dengan tema yang
dipilih. Terakhir, mengidentifikasi isuisu sentral dalam berbagai literatur ilmiah (artikel
jurnal) tersebut.
Ketentuan:
1. Jumlah kata maksimal 3000 kata
2. Dilarang plagiasi, jika ketahuan plagiasi tidak mendapat nilai mata kuliah ini
3. Hasil literature review di beri cover nama dan nomor mahasiswa. Dikumpulkan ke email
derajad@gadjahmada.edu dengan subject email: UTS_Nomor mahasiswa_hari kuliah
4. Dikumpulkan sesuai jadwal UTS, bagi yang terlambat akan dikurangi penilaiannya
Pendahuluan
Manusia semakin berkembang seiring dengan jalannza zaman. Menciptkan berbagai alat
penunjang kehidupan untuk memenuhi keperluan dan kebutuhan, semakin maju mulai
memikirkan tingkat efisiensi, menggunakan tenaga minimal untuk memperoleh hasil yang
semaksimal mungkin, terutama dalam dunia teknologi. Khususnya pada abad ke – 21 saat ini
merupakan titik puncak perkembangan teknologi, semakin banyak intensitas penggunaan pada
manusia, dan semakin cepat pula alih perkembangan teknologi dari suatu jenis ke jenis yang
lain, khususnya dalam kegiatan transaksi.
Pada jaman dahulu, manusia melakukan pertukaran antar barang, menuju ke pertukaran
mineral berharga perak dan emas. Dekat sebelum ini menggunakan kertas mata uang yang
berbeda setiap negara, demi efisiensi didirikan ATM sebagai alat menarik atau kegiatan
transaksi lainnya antar daerah bahkan negara. Para anak muda kini menggunakan bank
elekronik yang dapat diinstal pada perangkat gadgetnya. Kini aktivitas digital dan elektronik
memiliki porsi sangat besar dalam kehidupan manusia, memudahkan aktivitas manusia tidak
terbatas ruang dan waktu, dalam artian bebas melakukan ativitas digital dan elektronik
dimana saja dan kapan saja, hanya , membutuhkan koneksi internet, menjadikan lebih cepat,
efektif, dan efisien.
Pada sektor keuangan, kini telah muncul digital currency sebagai alternatif pembayaran non
tunai yang menunjukkan kemajuan teknologi pada sektor tersebut. Digital currency masih
dalam tahap baru, sehingga ada beberapa negara yang bahkan melarangnya, namun sebagian
juga sembari mempelajari dan menerapkan bagaimana regulasi yang berjalan dalam digital
currency di negara bersangkutan.
Lebih lanjut lagi, kini telah muncul mata uang krypto (cryptocurrency) atau mata uang digital
dari perkembangan pada industri keuanganyang digunakan dengan tujuan kepraktisan dan
keamanan transaksi. Cryptocurrency merupakan teknologi yang berbasis blockchain, tidak
memiliki bentuk fisik, namun terdiri dari blok data yang terikat oleh hash sebagai bukti
validasi yang datanya diketahui oleh setiap pengguna kriptp dalam lingkungan tersebut.
Sehingga apabila dikemudian terjadi transaksi hanya akan dilakukan mining data. Karena
teknologi tersebut juga merupakan fenomena baru terlebih dalam masyarakat Indonesia,
terdapat banyak pro dan kontra mengenai mata uang kripto, seperti dugaan dapat
mengganggu stabilitas sistem kuangan dari negara yang bersangkutan, diharapkan dengan
mengkaji lebih dalam didapatkan titik tengah untuk menerapkan regulasi yang tepat agar
mata uang kripto dirasakan manfaatnya dan terasa aman dalam setiap transaksinya.

Metode
Metode kepenulisan dalam artikel ini menggunakan metode literature review yaitu proses
menggabungkan apa yang dinyatakan para peneliti dalam publikasinya baik itu berasal dari
nasional maupun internasional. Pada saat pencariaan artikel jurnal diperoleh 43.300 artikel
dari kata kunci “ uang digital “. Dari total jumlah tersebut penulis menetapkan kata
tambahan pada topik yaitu mata uang kripto dan ditemukan 2 buah artikel yang dianggap
relevan.
Hasil
Salah satu bentuk dari transaksi digital yang sedang terkenal sekarang adalah bitcoin atau
Cryptocurrency merupakan bentuk enkripsi digital. Berdasarkan jurnal bitcoin pada tahun
2015 oleh Ferry Mulyanto dengan judu jurnal yaitu Pemanfaatan Cryptocurrency sebagai
Penerapan Mata Uang Rupiah kedalam Bentuk Digital menggunakan Teknologi Bitcoin (Ferry
Mulyantu, 2015) disebutkan bahwa tentang penerapan Crypocurrency sebagai pengganti mata
uang konvensional yang berlaku di Indonesia, dalam jurnalnya dikatakan pula bahwa
masyarakat memerlukan kebebasan dalam menggunakan sistem pembayaran berbeda dalam
kegiatan transaksinya. Dikatakan pula oleh penulis bahwa dengan bitcoin akan menyelesaikan
masalah standar mata uang elektronik yang sedang dihadapi oleh Bank Indonesia, sehingga
tidak perlu dikhawatirkan mengenai kesenjangan mata uang yang berbeda dari transaksi.
Dalam penerapan bitcoin terdapat kendala terbesar yang harus segera dilalui yaitu syarat
sebagai alat pembayaran diakui oleh pemerintah, sehingga apabila suatu saat terjadi
penipuan, pencucian uang, dan tindak pelanggaran hukum lainnya dapat
dipertanggungjawabkan kepada hukum. Dengan belum diakuinya oleh negara, hal tersebut
sangat beresiko, namun dengan seiring berkembangnya zaman dan revolusi industri
kedepannya didapatkan suatu garis tengah agar manfaat diperoleh dan kekurangan tersebut
dapat diselesaikan.
Bitcoin memiliki keunggulan tersendiri, dalam setiap proses transaksinya terdapat beberapa
hal yang dipastikan yaitu semua hasil proses transaksi terarsipkan di buku besar umum.
Identitas pemilik koin terenkripsi untuk dipastikan keabsahan dalam pencatatan. Mata
uangnya bersifat desentralisasi sehingga selain pengguna tidak dapat memiliki akses
terhadpanya. Teknologi blockchain turut menambah keamanan dengan enkripsi dan
memastikan kotak pintar sehingga entitas bebas dari penipuan. Contohnya dalam setiap
transaksi akan menghasilkan “ hash” berupa kombinasi angka dan huruf yang mencatat
transaksi dan verivikasi validasi informasi tetapi dengan kode tersebut tidak dapat
mengungkapkan informasi transaksi.
Selain itu dalam proses transaksi menggunakan teknologi blockchain memiliki berbagai
persyaratan yaitu tidak menggunakan transaksi menggunakan bank ataupun pihak ketiga dan
minimal terdapat 3 orang yang sepakat atau tergabung.

Kesimpulan
Cryptocurrency merupakan mata uang digital yang dapat berfungsi untuk melakukan proses
transaksi menggunakan teknologi blockchain. Terdapat persyaratan yaitu kesepakatan semua
pihak sebelum melakukan proses transaksi. Metode penggunaannya pun tampak sangat aman
karena antar data tidak dapat dirubah, dilakukan berbagai validasi dalam setiap transaksi,
dan dibentuk hash baru dalam setiap transaksi. Selain itu bentuk keamanan juga seperti
cryptocurrency juga tidak dapat dibatalkan secara sepihak oleh pengirim. Namun, sayangnya
belum terdapat regulasi hukum yang pasti mengenai crypocurrency untuk melindungi setiap
pengguna agar terhindar dari bentuk penipuan lain diluar proses transaksi seperti investasi
tipuan.
Saran dan Kritik
Crypocurrency dalam penerapannya masih terdapat konteks yang baru seperti nilainya yang
berspekulatif berdasarkan permintaan hingga pijakan nilai yang pasti, seperti saham yang
memiliki aset nyata yaitu sebuah perusahaan yang berdiri, namun crypocurrency tidak
memilikinya. Hal ini seperti bidang ilmu baru yang tentu diperlukan kajian dari banyak ahli
secara mendalam agar ditemukan titik acuan kredibilitasnya. Saat ini masih banyak kontra
mengenai penggunaan crypocurrency hingga dari pihak pemerintah pun belum dapat
mengakui keberadaan crypocurrency, memang karena sudah berkaitan dengan negara, bukan
konteks bisnis harus memiliki acuan pasti, hingga wajar saat ini belum terdapat legalitas
pasti. Namun, terdapat kemungkinan crypocurrency akan mendapatkan tempat kedepannya
karena seiring dengan perkembangan teknologi berkembang pula acuan mata uang bukanlah
hal yang mustahil.

Daftar Pustaka
Mulyanto, Ferry. (2015). Pemanfaatan Cryptocurrency Sebagai Penerapan Mata Uang Rupiah
Kedalam Bentuk Digital Menggunakan Teknologi Bitcoin. Universitas Pasundan.
Saputra, Endra (2018). DAMPAK CRYPTOCURRENCY TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA.
(STMIK Royal – AMIK Royal, hlm. 491 – 496, ISSN 2622-6510
Bhiantara, Ide B. P. (2018). Teknologi Blockchain Cryptocurrency Di Era Revolusi Digital.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Informatika (SENAPATI) Ke-9, ISSN 2087-2658.

Anda mungkin juga menyukai