Petunjuk :
Soal Kasus 1 bagi mahasisw NPM Ganjil dan Soal Kasus 2 bagi mahasiswa NPM
Genap
- Jika melihat pada penjualan aset kripto, pemerintah tidak bisa mengatur harga
yang berlaku atas suatu aset kripto. Harga ini murni ditentukan dari penjualan
dan penawaran antar penjual dan pembeli aset kripto. Meskipun diklaim lebih
unggul dari mata uang konvensional, namun harga kripto sangat cepat
berubah, sehingga dampak dari investasinya sangat beresiko.
Saudara diminta :
Karakteristik Bitcoin
Bitcoin merupakan salah satu cryptocurrency yang saat ini paling populer digunakan.
Bitcoin memiliki keunggulan dibandingkan cryptocurrency lainnya, yaitu:
- Bersifat Fluktuatif
Bitcoin merupakan mata uang digital yang harganya berubah dengan cepat
setiap waktunya. Perubahan harga ini tidak dapat diatur oleh pemerintah,
melainkan berdasarkan permintaan dan penawaran di pasar. Ketidakstabilan
ini menimbulkan risiko bagi para investor dan pihak yang menggunakan
sebagai alat pembayaran karena akan menimbulkan kerugian.
- Risiko Terkena Hacker
Bitcoin bersifat terdesentralisasi, dimana tidak terdapat otoritas atau pihak
ketiga yang mengatur. Oleh karenanya, transaksi ini hanya dapat diawasi oleh
pihak-pihak yang bertransaksi sehingga dapat menimbulkan risiko serangan
hacker.
- Tidak Ada Asetnya
Ketika berinvestasi saham, maka saham ini memiliki aset atau ada
fundamentalnya karena berasal dari sebuah perusahaan yang nyata.
Sedangkan bitcoin tidak memiliki hal ini. Jadi bitcoin hanya dapat melihat
asumsi dari analisis teknikal.
Dapat dikatakan bahwa Bitcoin merupakan alternatif mata uang yang lebih
terdesentralisasi dan dapat diakses oleh pihak terlibat manapun di seluruh dunia.
Karakter terdesentralisasi ini menyebabkan Bitcoin juga bersifat fluktuatif. Harga yang
beredar murni ditentukan oleh permintaan dan penawaran terhadap Bitcoin itu sendiri.
Hal ini menciptakan risiko bagi investasi yaitu volatilitasnya. Fluktuasi harga Bitcoin
sangat cepat sehingga bisa berubah-ubah dalam sekejap mata. Karena kurangnya
pengaturan sentral dan fakta bahwa Bitcoin adalah aset yang relatif baru, harga
Bitcoin sangat volatil. Ini berarti bahwa nilainya bisa melonjak tajam atau merosot
dalam waktu singkat. Volatilitas ini bisa menjadi peluang untuk mendapatkan
keuntungan besar, tetapi juga meningkatkan risiko kerugian besar. Beberapa
pemegang Bitcoin besar, yang dikenal sebagai "whales," memiliki jumlah Bitcoin yang
signifikan. Tindakan mereka dalam pasar dapat memiliki dampak besar pada harga.
2. Teknologi blockchain adalah sistem yang tidak dikelola oleh pihak ketiga
seperti bank melainkan dapat dikelola oleh semua pengguna komputer
internet.
Era kemajuan teknologi, komunikasi, dan informasi saat ini menyebabkan pengguna
internet di seluruh dunia semakin meningkat termasuk di Indonesia. Kemunculan
ekonomi digital tidak hanya memberikan kemudahan bagi masyarakat di seluruh dunia
tetapi juga menimbulkan risiko dan tantangan terutama berkaitan dengan masalah
privasi, keamanan, dan sentralisasi data. Indonesia memiliki isu yang cukup tinggi
dalam membuat pencatatan yang akurat, dimana masalah ini memicu adanya fraud
yang dibuktikan dengan laporan keuangan.
Di samping adanya risiko, ekonomi digital yang tumbuh pesat, ini memberikan
keuntungan terutama dalam kegiatan transaksi yang melibatkan banyak pihak. Seluruh
konsumen dapat mengakses pasokan informasi, produk, dan layanan global dalam
ekonomi digital tanpa melihat batasan geografis dan waktu. Salah satu teknologi yang
muncul adalah blockchain.
Blockchain adalah fitur buku besar terdistribusi, yaitu sistem ini tidak
dikendalikan oleh pelaku tunggal melainkan dikelola oleh beberapa pihak sehingga
menghilangkan otoritas sentral dan memverifikasi transaksi. Hal ini memungkinkan
orang-orang yang tidak saling mengenal atau bahkan tidak saling percaya, untuk dapat
membuat buku besar yang dapat dipercaya (reliable) untuk menyimpan setiap
informasi yang dicatat. Data yang tersimpan dapat tersedia untuk semua orang dan
bersifat tamper-proof yang berarti blockchain merupakan sistem yang transparan dan
dijamin kebenarannya.
Namun, penerapan teknologi blockchain masih menghadapi sejumlah
tantangan, terutama dalam hal integrasi dengan lingkungan organisasi dan teknologi
yang ada. Penerapan teknologi ini tidak hanya tergantung pada aspek teknisnya, tetapi
juga pada dinamika internal organisasi dan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi
penerimaan dan adopsi teknologi tersebut.
Blockchain
Dalam teknologi Blockchain, secara umum sebuah blok terdiri dari 3 hal, yaitu data,
hash dari blok itu sendiri, dan hash dari blok sebelumnya. Jadi untuk tetap bisa
terhubung dalam sebuah rantai (chain) setiap blok (block) harus memiliki hash
kriptografinya sendiri serta hash dari blok sebelumnya. Hash di sini berisi nomor
alfanumerik unik (a unique alphanumeric number) yang dihitung berdasarkan data dari
blok itu sendiri, stempel waktunya (timestamp), serta hash dari blok sebelumnya.
Basis data Blockchain menyimpan data dalam struktur yang dikelompokkan. Setiap
kumpulan data atau blok menyimpan sejumlah informasi tertentu. Setelah diisi, setiap
blok akan terhubung dengan blok sebelumnya (blok di belakangnya) dan juga dengan
blok setelahnya (blok di depannya), sehingga membentuk sebuah rangkaian
Blockchain. Blok yang sudah dimasukkan ke dalam rangkaian berfungsi sebagai
catatan data permanen (tidak bisa diubah atau dihapus), disimpan dengan stempel
waktu yang jelas, dan terhubung ke dalam jaringan tanpa batas.
Blockchain adalah salah satu teknologi yang mendasari Bitcoin. Ada kesalahpahaman
bahwa blockchain adalah satu-satunya teknologi di balik Bitcoin. Namun, Bitcoin telah
dibuat menggunakan berbagai teknologi kriptografi lainnya yang dikombinasikan
dengan blockchain. Bitcoin adalah mata uang digital, terutama digunakan untuk
pembayaran. Bitcoin menggunakan teknologi blockchain satu arah; namun,
blockchain dapat digunakan untuk merekam dan mentransfer apa pun yang berharga,
bukan hanya transaksi keuangan.
Selain itu, karena Blockchain tidak dikelola oleh pihak ketiga, maka tidak ada yang
memastikan bahwa setiap transaksi berjalan dengan aman. Transaksi dapat dilakukan
tanpa perlu mengetahui dengan siapa kita bertransaksi. Sehingga ini tidak menjamin
keamanan transaksi yang dilakukan. Meskipun ada teknologi yang dapat
memverifikasi setiap transaksi yang masuk, namun verifikator dilakukan oleh sistem
yang terdapat dalam Blockchain yang memungkinkan untuk terjadi error. Sehingga
jika terjadi kehilangan kunci pribadi, maka pengguna juga akan kehilangan akses
permanen pada asset. Tidak ada mekanisme pemulihan yang disediakan oleh pihak
ketiga.
Cryptocurrency adalah nama yang diberikan untuk sebuah sistem yang menggunakan
kriptografi untuk melakukan proses pengiriman data secara aman dan untuk
melakukan proses pertukaran token digital secara tersebar. Cryptocurrency ini adalah
mata uang yang tidak diregulasi oleh pemerintah dan tidak termasuk mata uang resmi
sebagai alat pembayaran, Karena hal tersebut sudah diatur dalam aturan Bank
Indonesia Nomor 16/40/PBI/2016/.
Prinsip Cryptocurrency
Kelebihan
Kelemahan
- Volatilitas tinggi, yaitu nilai mata uang bisa tiba-tiba naik atau turun secara
drastis dan dalam waktu singkat.
Undang-undang No. 7 tahun 2011 tentang Mata Uang pada pasal 1 ayat (1)
menjelaskan bahwa Mata Uang adalah uang yang dikeluarkan oleh Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Rupiah Di dalam Undang-undang no 7
tahun 2011 tentang Mata Uang pasal 11 disebutkan bahwa Bank Indonesia
merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang melakukan pengeluaran,
pengedaran, dan/atau pencabutan dan penarikan Rupiah untuk mengeluarkan dan
mengedarkan uang rupiah serta mencabut, menarik dan memusnahkan uang
dimaksud dari peredaran.