NAMA :
FAKULTAS HUKUM
2019
CRYPTOCURRENCY BITCOIN SEBAGAI OBJEK PAJAK DI
INDONESIA
PROPOSAL SKRIPSI
NAMA :
FAKULTAS HUKUM
2019
HALAMAN PERSETUJUAN
NIM : 152040100047
Proposal skripsi dengan judul diatas telah diterima dan disetujui pada
di Sidoarjo
Oleh :
Dosen Pembimbing
Mengetahui
NIK.212487 NIP.198105082005012002
BAB I
PENDAHULUAN
1
Rahma Sugiharti, Perkembangan Masyarakat Informasi & Teori Komtemporer (Kencana, 2014):
Hlm 58.
2
Bank Indonesia, “Laporan Sistem Pembayaran Dan Pengedaran Uang,” 2008, Hlm 2.
3
Ferry Mulyanto, “Pemanfaatan Cryptocurrency Sebagai Penerapan Mata Uang Rupiah Kedalam
Bentuk Digital Menggunakan Teknologi Bitcoin,” Indonesia Journal on Networkking and Secutiry
4, no. 4 (2015): Hlm 20.
4
Dimaz Ankaa Wijaya, Mengenal Bitcoin Dan Cryptocurrency, 1st ed. (Puspantara, 2016): Hlm 18.
dikenal adanya sistem mining.5 Sistem mining merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan oleh sebuah sistem komputer untuk melakukan dan memecahkan
permasalahan-permasalahan yang muncul dan tersedia dengan mendapatkan
imbalan Bitcoin apabila permasalahan yang muncul bisa dilakukan oleh Bitcoin
Miner itu sendiri, tidak mudah memahami proses mining yang dilakukan oleh
para miner bitcoin.6 Pada perkembangan digital saat ini dengan tingginya minat
masyarakat terhadap Bitcoin melahirkan banyak website atau aplikasi yang
memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan Bitcoin secara gratis dengan
melakukan beberapa kegiatan download aplikasi, mengundang orang untuk ikut
dan bergabung dalam website atau aplikasi dengan memberikan imbalan atau
upah beberapa Bitcoin.
5
Ferry Mulyanto and M Tirta Mulia, “Analisis Mining System Pada Bitcoin,” 2014, Hlm 2.
6
Prashant Ankalkoti and Santosh S G, “A Relative Study on Bitcoin Mining” 3, no. 5 (2017): Hlm
1758.
7
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Mata Uang
8
Aswinnur Kumpajaya and Wawan Dhewanto, “The Acceptance Of Bitcoin In Indonesia :
Extending TAM With IDT,” Business And Management 4, No. 1 (2015): Hlm 29.
banyak perusahaan-perusahaan terkemuka di Indonesia yang menggunakannya
sebagai alat transaksi untuk menjalankan kegiatan usahanya.
I.3. Tujuan
Diharapkan hasil dari penulisan dan penelitian ini dapat menambah keilmuan
serta pengetahuan khususnya terhadap status Cryptocurrency bitcoin di
Indonesia adalah apakah merupakan suatu objek pajak atau tidaknya dilihat
dari undang-undang yang ada saat ini.
I.4.2 Praktis
I.4.3 Masyarakat
BAB II
LANDASAN TEORITIS
9
Satoshi Nakamoto, “Bitcoin : A Peer-to-Peer Electronic Cash System,” 2008, Hlm 1.
10
Rina Candra Noorsanti, Heribertus Yulianton, and Kristophorus Hadiono, “Blockchain -
Teknologi Mata Uang Kripto ( Crypto Currency ),” 2018, Hlm 306.
11
Luqman Nurhisam, “Bitcoin Dalam Kacamata Hukum Islam,” Ar-Raniry, Internasional Journal of
Islamic Studies 4, no. 1 (2017): Hlm 169.
Kelebihan Cryptocurrency bitcoin yang dimiliki saat ini sehingga banyak
masyarakat didunia yang menggunakan dan mengembangkan antara lain :
Segala hal didunia saat ini apabila ada kelebihan didalamnya maka tidak
menutup kemungkinan kekurangan-kekurangan yang muncul dibalik kelebihan-
kelebihan yang sudah dijelaskan sebelumnya terkait bitcoin, kekurangan dari
penggunaan bitcoin antara lain :
a. Nilai jual Bitcoin memang sangat tinggi kenaikan namun dalam beberapa
waktu belakangan harga jualnya bisa turun drastis sehingga
kekurangannya adalah nilai bitcoin hingga saat ini tidak stabil.
b. Resiko yang akan timbul, bitcoin tidak memiliki lembaga khusus yang
mengatur dan mengelola sehingga segala sesuatu yang timbul dan terjadi
terkait bitcoin hingga saat ini resiko ditanggung secara pribadi.13
c. Bitcoin merupakan hal yang cukup baru sehingga tidak semua negara
sudah mengatur terkait bitcoin sendiri bahkan di Indonesia hingga saat ini
bitcoin masih belum memiliki aturan secara khusus sehingga tidak ada
12
Hanik Fitriani, “Implikasi Cryptocurrency Bitcoin Terhadap Konsistensi Regulasi Keuangan
Dalam Perspektif Islam,” Jurnal Ekonomi Syariah 1, no. 1 (2018): Hlm 80.
13
Tiara Dhana Danella, Sihabbudin, and Siti Hamidah, “Bitcoin Sebagai Alat Pembayaran Yang
Legal Dalam Transaksi Online,” Jurnal Ilmiah 1, no. 1 (2015): Hlm 9.
kejelasan hukum terkait penyimpanan dan penggunaan sebagai alat tukar
pembayaran.14
Salah satu hal yang membuat Cryptocurrency tetap digunakan dan dimiliki
adalah sistem yang digunakan, sistem yang digunakan Cryptocurrency Bitcoin
adalah Blockchain. Blockchain merupakan buku besar yang didalamnya mencatat
seluruh transaksi-transaksi dengan kode khusus yang sifatnya tidak bisa diubah,
data transaksi tersebut nantinya akan disebarkan kepada seluruh jaringan
komputer sehingga nanti pihak-pihak yang terkait dalam meninjau dan melihat
bersama-sama transaksi tersebut.15
16
Ida Bagus Prayoga Bhiantara, “Teknologi Blockchain Cryptocurrency Di Era Revolusi Digital,”
Seminar Nasional Pendidikan Teknik Informatika (SENAPATI) 9, no. September (2018): Hlm 175–
176.
17
Tulis S.Meliala and Francisca Widianti Octomo, Perpajakan Dan Akuntansi Pajak, 5th ed.
(Jakarta: Semesta Media, 2008), Hlm 4.
18
Marisa Herryanto and Agus Arianto Toly, “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kegiatan Sosialisasi
Perpajakan Dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Di KPP Pratama
Surabaya Sawahan,” Tax & Accounting Review 1, no. 1 (2013), Hlm 126.
a. Pajak Penghasilan (PPh) adalah pajak yang di bebankan oleh negara
Indonesia yang dikenakan terhadap suatu subjek pajak terhadap perolehan
penghasilan yang ia miliki selama tahun pajak. Pajak penghasilan
memiliki subjek hukum antara lain orang pribadi, Badan, bentuk usaha
tetap, dan warisan yang belum terbagi dengan objek penghasilan itu
sendiri.19
b. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dibebankan negara
terkait suatu barang atau jasa yang mengalami kenaikan nilai atau
pertambahan nilai. Objek dari Pajak Pertambahan nilai yaitu pengusaha
yang melakukan penyerahan BKP atau barang yang kena pajak, Impor dan
Ekspor terhadap suatu barang yang kena pajak, dan memanfaatkan barang
diluar daerah kepabean baik berwujud maupun tidak berwujud.20
c. Pajak Penjualan Barang Mewah (PPNBM) adalah pajak yang dibebankan
negara terkait barang-barang yang digolongkan sebagai barang mewah
yang dilakukan oleh pengusaha yang digunakan untuk menghasilkan
barang sebagai suatu kegiataan usaha atau pekerjaan yang dilakukan. 21
Objek dari Pajak Penjualan Barang Mewah yaitu barang yang digolongkan
sebagai kebutuhan pokok, barang-barang yang hanya dimiliki dan
digunakan oleh masyarakat tertentu, barang yang dimiliki dan digunakan
oleh orang yang memiliki penghasilan diatas rata-rata, dan barang yang
digunakan sebagai alat untuk menunjukkan tingkatan status sosialnya.22
BAB III
METODE PENELITIAN
19
Farid Syahril, “Pengaruh Tingkat Pemahaman Wajib Pajak Dan Kualitas Pelayanan Fisikus
Terhadap Tinkat Kepatuhan Wajib Pajak PPh Orang Pribadi,” Skripsi Universitas Negeri Padang 1,
no. 1 (2013), Hlm 5.
20
Wandha Marina Supit, David Paul Elia Saerang, and Harijanto Sabijono, “Analisis Restitusi Pajak
Pertambahan Nilai Terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai Pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Manado,” Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi 2, no. 3 (2014): Hlm
160.
21
Ivana Marghareta Londorang, Harijanto Sabijono, and Stanley Kho Walandouw, “Penerapan Tax
PLanning Pajak Pertambahan Nilai Terhutang Pada UD.Leonel,” Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi 2, no. 2 (2014): 1627.
22
Rezita Rani, “Objek PPnBM: Barang Mewah Kena Pajak,” n.d.,
https://www.online-pajak.com/objek-ppnbm, Diakses Pada 03 April 2019 Pukul 20.34 WIB.
III.1 Pendekatan Masalah
Bahan hukum primer dalam penilitian ini adalah bahan hukum yang telah
memiliki kekuatan hukum tetap dan sifatnya mengikat, seperti peraturan
perundang-undang yang berlaku. Bahan hukum primer yang nantinya
digunakan dalam penulisan ini antara lain :
REFERENSI
Harahap, Berry A, Pakasa Bary Idham, Anggita Cinditya M. Kusuma, and Robbi
Nur Rakhman. “WORKING PAPER PERKEMBANGAN FINANCIAL
TECHNOLOGY TERKAIT CENTRAL BANK DIGITAL CURRENCY
( CBDC ) TERHADAP TRANSMISI KEBIJAKAN MONETER DAN
MAKROEKONOMI,” 2017.
Herryanto, Marisa, and Agus Arianto Toly. “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak,
Kegiatan Sosialisasi Perpajakan Dan Pemeriksaan Pajak Terhadap
Penerimaan Pajak Penghasilan Di KPP Pratama Surabaya Sawahan.” Tax &
Accounting Review 1, no. 1 (2013).
Mulyanto, Ferry, and M Tirta Mulia. “Analisis Mining System Pada Bitcoin,”
2014, 2–5.