B. Metode Pendekatan
Penulisan hukum ini menggunakan metode analitis dengan pendekatan
yuridis normatif yang dilakukan dngan cara mengkaji ketentuan yang
berhubungan dengan penggunaan bitcoin sebagai alat pembayaran dalam
transaksi komersial sesuai peraturan yang ada di Indonesia.
C. Spesifikasi Penelitian
Spesifikasi penelitian ini adalah deskriptif analitis, karena hasil penelitian
yng diperoleh dapat memberikan gambaran mengenai bagaimana implikasi
yuridis terhadap penggunaan bitcoin sebagai alat pembayaran dalam transaksi
komersial di Indonesia
Deskriptif analitis ini diawali dengan mengelompokan bahan dan
informasi yang sama menurut sub-aspek dan selanjutnya melakukan interpretasi
untuk memberi makna terhadap tiap sub-aspek dan hubungannya satu sama lain.
Kemudian setelah itu dilakukan analisis keseluruhan aspek untuk memahami
makna hubungan aspek yang satu dengan yang lainnya dan dengan keseluruhan
aspek yang menjadi pokok permasalahan penelitian yang dilakukan secara
induktif sehingga memberikan gambaran hasil secara utuh. Disamping
memeroleh gambaran hasil secara utuh, adakalanya ditetapkan langkah
selanjutnya dengan memerhatikan domain khusus yang menarik untuk diteliti.
Dengan demikian memungkinkan bahwa penelitian berikutnya menjadi lebih
fokus dan tertuju pada masalah yang lebih spesifik.
G. Rumusan Masalah
1. Apakah bitcoins (alat pembayaran virtual di dunia maya) dikategorikan
sebagai alat pembayaran yang legal di Indonesia mengingat belum ada regulasi
yang mengatur?
2.Bagaimana perlindungan konsumen dan investor di Indonesia terkait dengan
penggunaan Bitcoin di Indonesia sebagai alat pembayaran dan Investasi ?
3. Bagaimana pertanggung jawaban atas Bitcoin di Indonesia?
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Uang Elektronik
Rupiah merupakan satu satunya mata uang yang diakui di indonesia dan
wajib bagi seluruh warga negara indonesia untuk menggunakan rupiah dalam
setiap transaksi keuangan. Mata uang rupiah digunakan untuk segala jenis
transaksi apapun di indonesia yang memerlukan alat
pembayaran. Namun Bank Indonesia memberikan kebebasan bagi para pelaku
bisnis untuk
menggunakan mata uang lain selain rupiah yang hanya diperuntukkan dengan
tujuan-tujuan
khusus sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 11/12/PBI/2009 Uang Elektronik
(electronic money) adalah alat
pembayaran yang memenuhi unsur-unsur sebagai berikut :
1) Diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang
kepada penerbit;
2) Nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti server atau
chip;
3) Digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan
merupakan penerbit uang elektonik tersebut
4) Nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh penerbit
bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang
mengatur mengenai perbankan. Pemegang adalah pihak yang menggunakan
uang elektronik. Nilai uang elektronik adalah nilai uang yang disimpan secara
elektronik pada suatu media yang dapat dipindahkan untuk kepentingan
transaksi pembayaran dan/atau transfer dana. Penerbit adalah Bank atau
Lembaga Selain Bank yang menerbitkan uang elektronik.
Cyrptocurrency
Sebelum muncul era digital seperti sekarang ini, alat pembayaran berupa
benda fisik baik itu emas, perak maupun uang kartal yang telah banyak
digunakan saat ini. Peranan uang sendiri memiliki 3 fungsi yaitu sebagai alat
pembayaran, satuan unit, penyimpan nilai (Conway, 2014). Berdasarkan jurnal
yang ditulis oleh Joey Conway yang berjudul Beginners Guide to
Cryptocurrencies, pada kisaran tahun 1982, David Chaum dari University of
california pertama kali mempublikasikan mengenai ide pembuatan sebuah
metode pembayaran berbasiskan kriptografi yang dapat menjaga kerahasiaan
data pemiliknya. Dan pada tahun 1990, David Chaum membuat perusahaan
yang diberi nama DigiCash, dengan produk utamanya yaitu membuat sebuah
alat pembayaran menggunakan smart card dan electronic cash (ecash). Jenis
pembayaran digital (virtual currency) terdiri dari 2 macam, yang pertama virtual
currency dalam bentuk uang digital seperti uang yang digunakan pada aplikasi
video game, telkomsel cash, XL tunai, Indosat Dompetku, dan beberapa alat
pembayaran digital lainnya. Jenis virtual currency ini bersifat tersentralisasi,
diatur dan dikelola oleh suatu lembaga maupun perusahaan (Conway, 2014).
Yang kedua adalah virtual currency yang menggunakan teknologi
kriptografi atau dikenal dengan sebutan cryptocurrency dimana untuk setiap
transaksi data akan dilakukan penyandian menggunakan algoritma kriptografi
tertentu. Untuk saat ini baru bitcoin satu-satunya cryptocurrency pertama yang
telah banyak diterapkan dan digunakan secara luas, bahkan banyak sekali
sekarang bermunculan jenis cryptocurrency lain pengembangan dari protokokol
bitcoin.
Teknologi Bitcoin
Konsep dasar bitcoin yaitu membuat system decentralized authority
transaction tanpa adanya pihak ketiga yang dapat melakukan verifikasi dengan
menggunakan konsep digital signature pada setiap transaksi (Nakamoto, 2008).
Koin elektronik merupakan sebuah nilai nominal yang dapat di transaksikan,
dimana koin digital ini merupakan sebuah rangkaian digital signature yang
saling terhubung
BAB III
PENCARIAN FAKTA
4. Bitcoin terhambat oleh tidak adanya regulasi dari pemerintah dan tidak
ada hukum yang melindungi pengguna bitcoin sehingga apabila terjadi sesuatu
pada para pengguna seperti kehilangan bitcoin, para pengguna tidak dapat
meminta pertanggungjawaban kepada pemerintah.
5. Penggunaan bitcoin sebagai alat pembayaran di Indonesia semakin
meningkat dan tidak dapat dibendung, maka untuk menghindari tindak pidana
yang melanggar undang-undang dan bersifat merugikan penggunaan bitcoin
perlu adanya regulasi yang mengatur baik dari pemerintah atau dari Bank
Indonesia.
6. Pemerintah indonesia bisa mengambil tindakan atas hal ini yaitu
meregulasi bitcoin dengan pengenaan pajak atas segala transaksi yang
menggunakan bitcoin sebagai alat pembayaran untuk menghindari terjadinya
tindak pidana pencucian uang atau kegiatan terorisme. Indonesia dapat
mencontoh Singapura dengan meregulasi bitcoin dengan pengenaan pajak. Hal
ini dapat mencegah tindak pidana yang dilarang oleh undang-undang dan juga
dapat membantu meningkatkan perekonomian Indonesia karena apabila
transaksi bitcoin ini meningkat tiap tahunnya maka pajak atas bitcoin ini akan
meningkat pula sehingga dapat menambah pendapatan Negara dari hasil pajak
pengenaan pada transaksi bitcoin.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Bryan A.Garner, Black‘s Law Dictionary ninth edition, Minnesota: West
Publishing CO,
2009.
Makarim, Edmon. Pengantar Hukum Telematika suatu kajian kompilasi.
Jakarta: Rajawali
Pers, 2005. Makarim, Edmon, Tanggung Jawab Penyelenggara Sistem Hukum.
Jakarta: PT. Rajagrafindo persada, 2010.
Mandala Manurung, Prathama Rahardja, Uang, Perbankan, dan Ekonomi
Moneter : Kajian
Kontekstual Indonesia, Jakarta: Penebitan Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia, 2004.
J. Satrio, Hukum Perikatan, Perikatan Yang Lahir Dari Perjanjian. Bandung:
Citra AdityaBakti, 1995.
Ludlow, Peter, ed. Crypto anarchy, cyberstates, and pirate utopias. Oxford: MIT
Press, 2001.
Sri Redjeki Hartono,Kapita Selekta Hukum Ekonomi Bandung: Mandar
Maju,2000.
Robling Denning, Dorothy Elizabeth. Cryptography and data security.Addison-
Wesley
Longman Publishing Co., Inc., 1982
Margono, Suyud. Aspek Hukum Komersialisasi Aset intelektual. Bandung:
Nuansa Aulia,
2010.
Sofwan, Sri Soedewi Masjchoen. Hukum Perdata: Hukum Benda. Yogyakarta
Liberty, 1981.
Subekti. Pokok-Pokok Hukum Perdata. Jakarta: Intermasa, 2001.
Subekti. Hukum Perjanjian. Jakarta: Intermasa, 2002.
Widjaja, Gunawan. dan Ahmad Yani, Hukum tentang Perlindungan Konsumen.
Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2000.
Jerry J. Phillips, Products Liability in a nut shell, St. Paul: Minn, West
Publishing Co, 1993.
Analisis yuridis..., Aby Haryono, FH UI, 2014
Inosentius Samsul, Hukum Perlindungan Konsumen Kemungkinan Penerapan
Tanggung
Jawab Mutlak, Jakarta: Universitas Indonesia, Fakultas Hukum, Pascasarjana,
2004.
II.Penelitian Asokan, Nadarajah, et al. The state of the art in electronic payment
systems.
IBM Zurich Research Laboratory.1997.
Allison Nathan, All About Bitcoin, Goldman Sachs Global Investment
Research, 2014.
David Woo, Ian Gordon, Bitcoin: a First Assessment, Bank of America Merril
Lynch, 2013.
Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia,
Perspektif Virtual Currency Sebagai Mata Uang Alternatif, Bank Indonesia,
2013.
European Central Bank, Virtual Currency Schemes, European Central Bank,
2012.
Peter Surda, Economics of Bitcoin: is Bitcoin an alternative to fiat currencies
and gold?,
Tesis Magister Viena University of Economics and Business, 2013.
III. Jurnal Varriale, G., Bitcoin: How to regulate a virtual currency, dimuat
dalam
International Financial Law Review Eilertsen, O. An Introduction to
Cryptography.
Dimuat dalam TELEKTRONIKK 96.3 (2000 Madsen, Wayne, et al,
Cryptography and liberty: an international survey of encryption policy, dimuat
dalam Journal Marshall of Journal Computer & Information law, 1997.
DuPont, Quinn. The politics of cryptography: Bitcoin and the ordering
machines, dimuat
dalam Journal of Peer Production , 2014.
Chaum, D, Blind Signatures for Untraceable Payments, dimuat dalam
R. L. Rivest, D. Chaum, & A. T. Sherman, 1983.
Solikin, Suseno, Uang: Pengertian, Penciptaan, dan Perananya dalam
Perekonomian,
dimuat dalam Seri Kebanksentralan,Pusat Pendidikan dan Studi
Kebanksentralan (PPSK) Bank Indonesia, 2002.
Analisis yuridis..., Aby Haryono, FH UI, 2014
Johan Wahyudi,Dokumen Elektronik Sebagai Alat Bukti Pada Pembuktian di
Pengadilan
dimuat dalam Perspektif Vol.XVII No.2 Tahun 2012
Moore, Tyler. The promise and perils of digital currencies, dimuat dalam
International
Journal of Critical Infrastructure Protection 6.3.
Sofia Giannakoudi, Internet Banking: The Digital Voyage of Banking and
Money in
Cyberspace,dimuat dalam Information and Communications Technology Law,
vol.
8.No. 3, 1999.
Misra, S. K., Rajshekhar, G. J., & Scherer, R. F.Global, electronic money and
related issues,
dimuat dalam Review of Business,25(2).
Krueger, Malte. E -money regulation in the EU, dimuat dalam Journal of the
European
Communities on 27,2000.
I.- C. Lin and C. Chang, A Practical Electronic Payment System for Message
Delivery Service in the Mobile Environment, dimuat dalam Wireless Personal
Communication Vaughn, Karen I. John Locke And The Labor Theory Of
Value, dimuat dalam Journal of
Libertarian Studies Vol. 2. No. 4. Great Britain: Pergamon Press, 1978.
Joshua J. Doguet, The Nature of the Form: Legal and Regulatory Issues
Surrounding the
Bitcoin Digital Currency System, dimuat dalam Louisiana Law Review Volume
73, Number 4, Lousiana: 2013.
Burleson, Joseph, Bitcoin: The Legal Implications of a Novel Currency
, dimuat dalam Developments In Banking And Financial Law XI. Farmer Jr,
Paul H. Speculative Tech: The Bitcoin Legal Quagmire & the Need for Legal
Innovation, dimuat dalam Journal Business & Technology.
Yudha Adian Nur, Dwi Wahyuniarti Prabowo, Penerapan Prinsip Tanggung
Jawab Mutlak
(Strict Liability)Dalam Rangka Perlindungan Konsumen, dimuat dalam Buletin
Ilmiah
Litbang Perdagangan, Vol. 5 No. 2, Desember 2011.
Analisis yuridis..., Aby Haryono, FH UI, 2014 Plassaras, N. A., Regulating
virtual currencies: Bringing bitcoin within the reach of the IMF,dimuat dalam
Chicago Journal of International Law