Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

BITCOIN DAN E-MONEY DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Dosen Pembimbing
Tri Maryati, S.E, M.M

Disusun oleh :
Julian Chandra Thesisandry
20210410247

Prodi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat meyelesaikan makalah yang berjudul “Bitcoin dan E-Money dalam
Perspektif Islam”. Makalah ini berisi perspektif Islam terhadap Bitcoin dan E-
Money.

Penulisan makalah ini tidaklah lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:

Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.

Ibu Tri Maryati, S.E, M.M, selaku dosen pengajar mata kuliah Etika Bisnis
Islam

Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
saya meminta saran dan kritik yang membangun agar saya dapat membuat suatu
makalah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
untuk pembaca.

i
Daftar isi

Kata Pengantar.................................................................................................................i
Daftar isi...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................2
A. Pengertian Bitcoin dan E-Money........................................................................2
a. Mata uang kripto (Bitcoin)..............................................................................2
b. Uang elektronik (E-Money).............................................................................2
B. Perspektif Islam terhadap Mata Uang Kripto (Bitcoin) dan Uang Elektronik
(E-Money).....................................................................................................................3
a. Mata uang kripto (Bitcoin)..............................................................................3
b. Uang elektronik (E-Money).............................................................................3
C. Hukum Islam terhadap Mata Uang Kripto (Bitcoin) dan Uang Elektronik (E-
Money)..........................................................................................................................4
a. Mata uang kripto (Bitcoin)..............................................................................4
b. Uang elektronik (E-Money).............................................................................5
BAB III PENUTUP.........................................................................................................6
A. Kesimpulan...........................................................................................................6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mata uang elektronik (e-money) dan mata uang kripto (cryptocurrency)
adalah dua hal yang makin marak digunakan belakangan ini.
Perkembangan dunia di sekitar kita yang makin go-digital mendorong
kehadiran kedua hal yang beberapa dekade sebelumnya tidak ada ini.
Bahkan mungkin diantara pembaca makalah ini termasuk pengguna e-
money dan cryptocurrency.
Untuk menyikapi kehadiran dua ‘uang baru’ ini, ada baiknya kita juga
melihat melalui perspektif syariah. Tentu perdebatan sering terjadi jika
membahas masalah ini. Namun pada akhirnya, Islam selalu punya
jawaban, bukan?

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dikasud dengan Bitcoin dan E-Money


2. Bagaimana perspektif Islam terhadap Bitcoin dan E-Money
3. Bagaimana hukum Islam dalam penggunaan Bitcoin dan E-Money

C. Tujuan

1. Dapat mengetahui apa itu Bitcoin dan E-Money


2. Dapat mengetahui perspektif Islam terhadap Bitcoin dan E-Money
3. Dapat mengetahui hukum Islam dalam penggunaan Bitcoin dan E-
Money

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bitcoin dan E-Money


a. Mata uang kripto (Bitcoin)
Mata uang kripto (cryptocurrency) adalah mata uang digital yang
tidak tersentralisasi oleh bank, dan dibuat menggunakan teknologi
enkripsi komputer yang terekam dalam platform Blockchain. Transaksi
mata uang kripto dilakukan tanpa perantara, artinya pembayaran digital
langsung dari pengirim ke penerima. 
Salah satu uang kripto yang paling dikenal adalah Bitcoin yang juga
dikenal sebagai cryptocurrency pertama. Bitcoin ini dibuat oleh
seorang pemrogram dengan pseudonim Satoshi Nakamoto. Seiring
berjalannya waktu, banyak bermunculan mata uang kripto yang baru.

b. Uang elektronik (E-Money)


Sedangkan uang elektronik atau E-Money adalah uang yang
disimpan dalam sistem perbankan dan digunakan untuk kegiatan
transaksi elektronik.
Umumnya, E-Money dilengkapi dengan kartu chip yang tertanam di
dalamnya untuk kegiatan transaksi dan juga dikeluarkan oleh lembaga
institusi perbankan.
Untuk di Indonesia sendiri, terdapat beberapa jenis bank yang saat ini
sudah menerbitkan sistem E-Money, yaitu Bank BCA dengan Flazz,
Bank Mandiri dengan E-Money, BNI dengan TapCash, BRI dengan
Brizzi, dan lain-lain.
Walaupun nilai uang yang di dalamnya sama dengan uang tunai yang
biasa digunakan untuk aktivitas transaksi, namun nominal uang yang
terdapat di dalam sistem e money tidak bisa lagi di uangkan. Hal

2
tersebut sesuai dengan tujuan dari diterbitkannya kartu ini, yaitu untuk
kepentingan transaksi elektronik saja.

B. Perspektif Islam terhadap Mata Uang Kripto (Bitcoin) dan Uang


Elektronik (E-Money)
a. Mata uang kripto (Bitcoin)
Di Indonesia sendiri, pendapat yang diambil oleh Majelis Ulama
Indonesia (MUI), ditetapkan dalam fatwa Komisi B Masalah Fikih
Kontemporer Tim Materi Ijtima Ulama Komisi Fatwa Se-Indonesia
VII Tahun 2021. Dalam fatwa tersebut, cryptocurrency diartikan
sebagai mata uang virtual atau uang virtual.
Masih bersumber dari artikel yang sama, MUI mengakui bahwa
terkait legalitas penggunaan cryptocurrency serta hukum
penggunaannya dalam transaksi bisnis menurut syariat Islam masih
terdapat pro-kontra (khilafiyah) di kalangan pakar ekonomi dan ulama.

b. Uang elektronik (E-Money)

Uang elektronik atau e-money pada dasarnya sama seperti uang


biasa, hanya dalam bentuk yang berbeda. Anggota Dewan Syariah
Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI), Ustaz Dr Oni Sahroni,
menjelaskan, DSN MUI sebenarnya telah menerbitkan fatwa tentang
Uang Elektronik Syariah. Jika merujuk pada fatwa tersebut, kata dia,
uang elektronik atau dompet digital harus memenuhi rambu-rambu
syariah.
Pertama, ditempatkan di bank syariah.
Kedua, dompet digital ini harus digunakan sebagai alat pembayaran
untuk membeli barang yang halal seperti alat-alat pendidikan, alat-alat
olahraga, asuransi, atau asuransi kesehatan syariah. "Sebaliknya, tidak
digunakan untuk membeli barang yang tidak halal, merugikan akhlak,

3
dan merusak pendidikan anak," kata Ustaz Oni kepada Republika,
belum lama ini.
Ketiga, jika uang elektronik menggunakan chip based, dalam hal
kartu e-money hilang, jumlah nominal uang yang ada di penerbit tidak
boleh hilang.
“Penyelenggara e-money dan bank menjamin ketersediaan dana
customer walaupun kartunya hilang karena itu milik mereka. Tapi
rambu-rambu tersebut tidak berlaku jika e-money tersebut berbentuk
server based,” ujarnya.
Keempat, ketentuan hak dan kewajiban para pihak dituangkan dalam
ketentuan platform dan disetujui pelanggan, termasuk diskon yang
diberikan penerbit e-money kepada pelanggan.

C. Hukum Islam terhadap Mata Uang Kripto (Bitcoin) dan Uang


Elektronik (E-Money)
a. Mata uang kripto (Bitcoin)

MUI mengakui bahwa terkait legalitas penggunaan cryptocurrency


serta hukum penggunaannya dalam transaksi bisnis menurut syariat
Islam masih terdapat pro-kontra (khilafiyah) di kalangan pakar
ekonomi dan ulama.

Adapun keterangan lengkap hasil pembahasan MUI tentang hukum


cryptocurrency adalah sebagai berikut:

1. Penggunaan cryptocurrency sebagai mata uang hukumnya


haram. Kenapa kripto haram? Karena mengandung gharar, dharar
dan bertentangan dengan UU 7/2011 dan Peraturan BI 17/2015.
2. Cryptocurrency sebagai komoditi/aset digital tidak sah
diperjualbelikan karena mengandung gharar, dharar, qimar dan
tidak memenuhi syarat sil’ah (aset komoditi) secara syar’i, yaitu:

4
ada wujud fisik, memiliki nilai, diketahui jumlahnya secara pasti,
hak milik dan bisa diserahkan ke pembeli.
3. Cryptocurrency sebagai komoditi/aset yang memenuhi syarat
sebagai sil’ah dan memiliki underlying (aset yang mendasarinya)
serta memiliki manfaat yang jelas hukumnya sah untuk
diperjualbelikan.

b. Uang elektronik (E-Money)

Uang elektronik atau e-money pada dasarnya sama seperti uang


biasa, hanya dalam bentuk yang berbeda. E-money ini bergantung pada
substansi dan barang yang ditransaksikan. Jadi bisa disimpulkan,
bermuamalah dengan uang elektronik adalah mubah, sah, dan halal,
selama memenuhi prinsip-prinsip syariah muamalah.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan diatas yaitu
dalam perspektif Islam, terdapat perbedaan pandangan terhadap
Bitcoin dan E-Money. Dimana pada Mata Uang Kripto (Bitcoin),
masih terdapat Pro-Kontra (khilafiyah) antara para ulama dan pakar
ekonomi. Selain itu, hukum penggunaan mata uang kripto (Bitcoin)
adalah HARAM karena mengandung unsur gharar dan dharar.
Berbeda dengan E-Money, pada dasarnya sama seperti uang biasa,
hanya dalam bentuk yang berbeda. Sehingga hukum menggunakan E-
Money adalah mubah, sah, dan halal selama mengikuti syariat Islam.

6
Daftar Pustaka

https://informatics.uii.ac.id/2021/06/16/e-money-dan-cryptocurrency-dalam-
pandangan-islam/

https://accurate.id/ekonomi-keuangan/e-money-adalah/

https://www.hukumonline.com/klinik/a/icryptocurrency-i--halal-atau-haram-
lt61de991351107

https://www.republika.id/posts/20823/uang-elektronik-dalam-perspektif-
islam

Anda mungkin juga menyukai