Anda di halaman 1dari 2

DAFFA ISNANTYA WIDYANTA

20210410291/MNJ G

‘’HUKUM MENGENAI BIT COIN DAN E-MONEY DALAM ISLAM’’

Seperti yang kita ketahui, saat ini perkembangan globalisasi yang semakin marak mendorong
kita untuk dapat mengikutinya. Hal itu tentunya memberikan banyak pengaruh positif bagi
manusia karena memberikan kemudahan dalam berkegiatan, salah satunya dalam bidang ekonomi.
Tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan namanya E-Money sebagai pengganti alat
pembayaran konvensional. E-Money merupakan alat pembayaran yang berbentuk elektronik
dimana nilai uang tersebut disimpan dalam media elektronik tertentu. Selain E-Money kita
tentunya juga sudah mengenal yang namanya Bit Coin. Bit Coin merupakan salah satu jenis mata
uang digital yang dibuat oleh Satoshi Nakamoto. Menurut teman-teman apakah Bit Coin itu mata
uang yang dibolehkan dalam islam? Simak tulisan ini sampai akhir jika teman-teman ingin tahu
bagaimana hukum E-Money dan Bit Coin dalam islam.
Melalui Fatwanya, MUI menyatakan bahwa hukum e-money atau uang elektronik
adalah boleh digunakan sebagai alat pembayaran yang sah karena memenuhi unsur berikut :
 Akad yang digunakan antara penerbit dengan pemegang uang elektronik adalah
akad wadi’ah atau akad qardh.
 Akad yang digunakan antara penerbit dengan para pihak dalam dalam penyelenggaraan
uang eletronik adalah akad ijarah, akad ju’alah, dan akad wakalah bi al-ujrah.
 Akad yang digunakan antara penerbit dengan agen layanan keuangan digital adalah
akad ijarah, akad ju’alah, dan akad wakalah bi al-ujrah.
 Menghindari transaksi yang sifatnya ribawi, gharar, masyir, tadlis, risywah, dan israf.
 Menghindari transaksi atas objek yang haram atau maksiat.

Namun kita harus bijak dalam menggunak e-money tersebut.karena ada beberapa kasus penyalah
guanan dalam hukum islam salah satunya untuk judi online.
Kemudian ada juga pendapat dari ulama menyebutnya boleh karena memandang bit coin
sebagai mata uang khusus yang digunakan dan disepakati untuk dijadikan alat tukar. Namun meskipun
memiliki dua fungsi utama uang, bit coin disebutnya tidak dikeluarkan dari otoritas negara yang berhak
mengeluarkan mata uang. Apalagi risiko timbulnya mudorot dari penerbitan mata uang yang bukan
bersumber dari negara. Pandangan lain menyatakan, bit coin dianggap sebagai hak maaliy atau hak
finansial karena penambang bit coin sudah berupaya keras mendapatkannya. Namun ini juga memiliki
sanggahan karena harta bit coin memiliki harga yang terlampau fluktuatif.
Dengan bebrapa penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa hukum E-money dan Bit coin
mubah atau boleh digunakan dalam melakukan jual beli tetapi masih memenuhi syarat syarat
diatas. Selainn itu e-money memberikan banyak dampak positif seperti memberi kemudahan kita
dalam melakuakn transaksi jarak jauh . namun disisi lain hal ini juga memilik dampak negative
seperti digunakan untuk judi online dan lain sebagainya. Maka dari itu kita sebagai umat muslim
harus bijak menggunakannya sesuai dengan hukum yang ditetapkan dalam agama islam.

Anda mungkin juga menyukai