Anda di halaman 1dari 2

Hal ini membuat otoritas moneter, yakni bank sentral di suatu negara semakin terancam

perannya akibat pamor mata uang digital yang semakin meledak, sehingga mau tak mau
bank sentral harus aktif dan ikut 'arus' dari tren mata uang digital.

Ada beberapa peraturan perundangan undangan yang menjelaskan dilarangnya crypto


sebagai alat pembayaran yang resmi. Beberapa peraturan tersebut seperti Peraturan Bank
Indonesia (PBI) Nomor 18/40/PBI/2026 tentang Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi
Pembayaran, Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 19/12/PBI tentang penyelenggaraan
Teknologi Finansial yang juga menegaskan bahwa Cryptocurrency bukanlah alat
pembayaran yang sah di Indonesia

Dengan adanya uang digital dan juga crypto ini dapat memberikan dampak yang positif
terhadap generasi muda agar melek akan teknologi. Karena dengan terjunnya generasi
muda secara langsung dapat mengetahui bagaimana cara kerja uang digital, dampak serta
resiko yang akan terjadi terhadap pengguna, terlebih jika para generasi muda juga
mempelajari tentang trading pada saham investasi. Selain itu dapat menarik konsumen
lebih banyak terhadap toko yang dituju, karena terdapatnya kemudahan untuk pembayaran
sehingga dapat meningkatkan perekonomian Indonesia dengan meningkatnya konsumsi
masyarakat sehingga perusahaan dapat membayar pajak dengaan tepat waktu. Di samping
itu, kita juga dapat mengetahui kondisi perekonomian luar negeri atau dunia karena kita
dapat melihat bagaimana inflasi meningkat atau menurun. Dengan adanya uang digital
dapat menyebabkan semakin berkembangnya sector atau perusahaan tersebut dan dapat
menarik banyak investor yang akan berpengaruh terhadapa perekonomian Indonesia.

Tetapi dampak dari adanya crypto sendiri juga ditakutkan menimbulkan dampak negative
terhadap generasi muda saat ini. Dampak yang bisa saja terjadi adalah terganggunya
mental terhadap generasi muda dikarenakan seringnya menghadapi naik turunnya secara
drastis harga pada 1 koin bitcoin yang hanya dalam hitungan menit atau bahkan detik.
Selain itu, juga dapat mengakibatkan para generasi muda menjadi pribadi yang tertutup
atau introvert. Hal ini disebabkan karena seringnya mereka melihat atau mengecek naik
turunnya nilai setiap waktu yang membuat mereka kurang untuk bersosialisasi dengan
sekitar, dan juga melakukan semua kegiatan secara instan atau online

Tetapi alangkah baiknya agar digunakan serta dimanfaatkan dengan baik dan benar agar
tidak menimbulkan dampak negative terhadap generasi masa depan. Selain itu, sebaiknya
juga kita menggunakan aplikasi atau uang digital maupun investasi online yang sudah
disetujui oleh Bank Indonesia dan berada di bawah naungan OJK agar tidak terjadi hal -- hal
yang tidak diinginkan dan terjamin akan keamanan identitas diri kita sebagai konsumen dan
nasabah.
Lalu, Bagaimana Pengaruh Kebijakan Bank Sentral terhadap Crypto?

Seperti halnya kenaikan suku bunga dapat berdampak terhadap pasar saham, kenaikan
suku bunga juga dapat berdampak terhadap pasar crypto. Di saat suku bunga naik maka
meminjam uang menjadi lebih mahal baik bagi lembaga keuangan, bisnis ataupun
perorangan. Sehingga di saat tingkat bunga untuk kartu kredit dan hipotek juga meningkat ,
maka jumlah uang yang dapat dibelanjakan konsumen juga berkurang karena konsumen
akan lebih fokus untuk menghemat uang dan membayar bunga.

Hal ini berdampak kepada pasar crypto juga. Di saat suku bunga rendah maka individu dan
bisnis dapat memperoleh pinjaman atau memiliki dana lebih banyak yang dapat mereka
alokasikan ke dalam pasar kripto. Tetapi di saat suku bunga tinggi maka individu memiliki
dana yang lebih sedikit untuk mereka gunakan berinvestasi, kebanyakan dari mereka juga
akan terpaksa untuk menjual kripto mereka apabila mereka membutuhkan dana lebih
banyak untuk membayar pinjaman. Di saat semakin banyak orang yang menjual kripto
mereka, maka tren pasar crypto akan mengalami penurunan.

Anda mungkin juga menyukai