Anda di halaman 1dari 4

Regita Katrianingtias

40121100158

Resume modul 4

Financial Service and Fintech

Fintech 1.0

Awal mula fintech adalah tahun 1866, saat kabel telegraf transatlantik pertama kali dipasang.
Kabel ini memungkinkan adanya globalisasi sejak tahun 1866 hingga 1913.

Lima tahun setelahnya, pada tahun 1918, muncul sistem pengiriman uang elektronik bernama
Fedwire.

Tahun 1950-an, terjadi perubahan besar pengiriman uang dengan munculnya kartu kredit.

Fintech 2.0

Perkembangan fintech periode selanjutnya ditandai dengan munculnya anjungan tunai mandiri
(ATM) pada tahun 1967.

Perkembangan fintech juga ditandai dengan perkembangan internet dan komputer.

Karena berkembangnya internet, e-commerce mulai banyak bermunculan di tahun 90-an. Selain
itu, mulai muncul banyak layanan internet banking dan situs penjualan saham online.

Era ini berhenti saat terjadi krisis ekonomi pada tahun 2008.

Fintech 3.0

Setelah tahun 2008, perkembangan fintech masuk ke masa selanjutnya.

Sejak krisis ekonomi tahun 2008, banyak orang yang tidak percaya pada perbankan tradisional.

Celah ini dimanfaatkan oleh banyak orang untuk menciptakan startup jasa layanan keuangan,
seperti jasa pembayaran online, crowdfunding, pinjaman online, dan lain-lain.

Pada tahun 2009, juga muncul Bitcoin sebagai alternatif investasi.

Era ini juga didorong oleh munculnya ponsel pintar yang memungkinkan penggunaan mobile
banking di awal dekade 2000-an.
Regita Katrianingtias

Resume Bab 5

Overview of Financial Service

Financial services atau layanan keuangan adalah ragam produk yang memudahkan masyarakat
untuk mengelola aset finansial yang dimiliki. Bentuknya bermacam-macam, mulai dari alat
untuk menampung uang, mendapatkan pinjaman uang, sampai mengembangkan uang melalui
skema investasi. Seiring perkembangannya, jenis layanan keuangan yang saat ini ada sudah
sangat bervariasi — disediakan oleh berbagai institusi, mulai dari perbankan, institusi nonbank,
sampai dengan startup teknologi finansial (fintech).

Bersamaan dengan transformasi teknologi, produk-produk keuangan tersebut juga mulai


merambah ke digital demi memudahkan masyarakat. Hampir semua jenis layanan keuangan
sudah ada representasinya dalam bentuk aplikasi. Berikut ini adalah beberapa yang paling
populer digunakan oleh pengguna di Indonesia::

 Layanan Berbasis Simpanan

Simpanan atau tabungan menjadi produk keuangan paling mendasar yang telah digunakan oleh
pengguna selama bertahun-tahun. Dimulai dari cara manual dengan menyimpan uang di tempat
tertentu di rumah, sampai mempercayakan uang tersebut untuk di simpan ke lembaga tertentu.
Kendati yang paling populer adalah perbankan (baik konvensional ataupun syariah), namun ada
beberapa unit lain yang juga bisa dimanfaatkan masyarakat untuk menyimpan uangnya, misalnya
melalui koperasi atau BPR.

Untuk memberikan kenyamanan lebih, payung regulasi juga telah disiapkan pemerintah. Diatur
oleh institusi kredibel mulai dari Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, sampai Lembaga
Penjamin Simpanan.

Terkait digitalisasi, layanan perbankan juga turut bertransformasi. Salah satu fitur yang mungkin
sudah sangat akrab di masyarakat di antaranya mobile banking atau internet banking yang
memungkinkan pengguna mengelola transaksi melalui ponsel mereka. Jauh sebelum itu,
masyarakat juga sudah terbiasa bertransaksi dengan komputer melalui ATM (Anjungan Tunai
Mandiri) atau beberapa diantaranya juga memanfaatkan SMS Banking.

Transformasi layanan perbankan

Dalam satu dekade terakhir, perbankan berkembang pesat hingga menghasilkan konsep baru
berbentuk “bank digital”. Berbeda dengan perbankan konvensional yang sangat mengandalkan
kantor cabang untuk operasional dan kegiatan administrasi, bank digital sepenuhnya
mengandalkan aplikasi — mulai proses pembukaan rekening sampai dengan memenuhi
kebutuhan transaksi. Bahkan, beberapa penyedia layanan bank digital tidak memiliki kantor
cabang dalam menjajakan layanannya. Di Indonesia, bank digital diregulasi melalui POJK No.12
& No.13/POJK.03/2021.

Contoh aplikasi bank digital yang cukup tenar: Bank Neo Commerce, Jenius, blu by BCA
Digital, Bank Jago, SeaBank, LINE Bank, dan lain sebagainya.

 Layanan Berbasis Pembayaran

Produk keuangan berikutnya yang populer digunakan adalah layanan pembayaran nontunai.
Inovasinya dimulai dari model pembayaran dengan kartu debit/kredit melalui mesin EDC
(Electronic Data Capture) yang ada di toko ritel, kemudian berkembang menjadi sistem e-
money—baik berbasis chip ataupun server. E-money berbasis chip berbentuk seperti kartu
debit/kredit, hanya saja untuk melakukan transaksi tidak perlu melakukan autentikasi berulang
yakni cukup ditempelkan pada alat khusus yang telah dilengkapi teknologi NFC (Near Field
Communication).

Perkembangan berikutnya adalah e-money berbasis server yang tertanam pada sebuah aplikasi di
smartphone pengguna. Untuk menggunakannya (dalam pembayaran), bisa melalui sambungan
langsung ke aplikasi atau pemindaian kode QR khusus yang disediakan. Selain menjadi opsi
pembayaran standalone, e-money kini juga banyak diterapkan menjadi sistem pembayaran native
di sebuah aplikasi digital agar memudahkan pengguna dalam bertransaksi. Contoh layanan e-
money berbasis server yang banyak digunakan di antaranya: OVO, Gopay, Dana, ShopeePay,
LinkAja, dan lain-lain.

 Layanan Berbasis Pinjaman/Pembiayaan

Layanan keuangan berbasis pinjaman/pembiayaan memberikan kemudahan bagi individu atau


pelaku usaha dalam mendapatkan dana pinjaman untuk tujuan spesifik. Mulai dari pembiayaan
konsumtif, pembiayaan pembelian rumah, pembelian kendaraan, pendidikan, dan lain
sebagainya. Model bisnisnya juga beragam, mulai dari pinjaman tanpa agunan, pinjaman dengan
agunan, sampai dengan kredit dengan tenor yang lebih ringkas. Awalnya layanan pinjaman
diproses melalui kantor bank atau lembaga terkait lainnya, namun dengan inovasi yang ada
kredit bisa didapat dengan mudah melalui medium lain, misalnya kartu kredit.

Aplikasi digital terkait pinjaman/pembiayaan juga berkembang. Disebut dengan Fintech


Lending, saat ini ada berbagai layanan turunan yang bisa digunakan oleh masyarakat, misalnya
cash loan, p2p lending, sampai dengan paylater.

 Layanan Berbasis Investasi

Seiring dengan peningkatan kebutuhan masyarakat akan produk keuangan ikut berkembang.
Salah satu yang kini menjadi populer digunakan adalah layanan investasi atau wealth
management. Di era sebelumnya, model investasi yang umum dilakukan masyarakat seperti
melalui pembelian emas atau tabungan deposito. Namun saat ini, layanan investasi digital
memberikan pilihan instrumen yang lebih luas untuk melengkapi opsi investasi yang ada.
Di Indonesia, layanan investasi diatur oleh beberapa pihak, termasuk OJK dan BAPPEBTI.
Adapun instrumen investasi yang telah diakomodasi melalui aplikasi digital di antaranya emas,
saham, reksa dana, kripto, surat berharga negara, hingga equity crowdfunding. Tidak dimungkiri
adopsinya masih di tahap awal, kendati dengan traksi yang sangat kencang. Untuk itu edukasi
juga tengah menjadi upaya yang masih terus digenjot oleh stakeholder.

Beberapa aplikasi investasi yang saat ini banyak digunakan di antaranya: Bibit/Stockbit, Ajaib,
Bareksa, Pluang, dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai