Anda di halaman 1dari 50

Chapter Five

Activity-Based Costing and Customer


Profitability Analysis
Blocher, Stout, Juras, Cokins: Cost Management, 7e
Copyright © McGraw-Hill Education.  All rights reserved. No reproduction or distribution without the prior written consent of
McGraw-Hill Education
Learning Objectives
1. Pentingnya biaya per unit

2. Menentukan product costs (biaya produk) dengan


metode berbasis volume (volume-based method )

3. Menentukan product costs (biaya produk) dengan


metode ABC, Menjelaskan peran strategis dari
penerapan activity-based costing (ABC) dan manfaat
sistem ABC

4. Menjelaskan ABC, langkah-langkah dalam


mengembangkan sistem ABC,
Learning Objectives (continued)
5. Menjelaskan activity-based management (ABM)

6. Menjelaskan bagaimana ABC/M digunakan dalam


Organisasi

7. Menggunakan pendekatan berbasis aktivitas


(activity-based approach) untuk menganalisa
profitabilitas pelanggan

8. Mengidentifikasi faktor-faktor kunci dalam


keberhasilan implementasi ABC/M
Learning Objectives 1

1. Pentingnya biaya per unit


Pentingnya biaya per unit

Biaya per unit digunakan untuk :


• Menilai persediaan
• Menentukan laba
• Menyediakan input untuk berbagai keputusan,
seperti penentuan harga, membuat atau membeli,
dan menerima atau menolak pesanan khusus
Pentingnya biaya per unit

• Bagaimana mencari Unit cost / biaya per unit ?


……total biaya yang berkaitan dengan unit yang
diproduksi dibagi dengan jumlah unit yang
diproduksi

Total biaya
Produksi
Biaya per Unit

Jumlah unit yg
Produksi
Product cost
• Product cost /Biaya produk sering
didefinisikan sebagai jumlah bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, dan
overhead produksi.

Product
DM DL FOH
Cost
Cost measurement
• Cost measurement meliputi penentuan
nilai dari bahan baku, tenaga kerja langsung
dan overhead yang digunakan dalam produksi
Cost
Kumpulan
Measuremen
Biaya
t

DM
Biaya DL
FOH
Cost Assignment
• Proses menghubungkan/membebankan biaya ke
Objek Biaya (pekerjaan, klien, produk, pasien,
dll.) setelah biaya diukur (cost measurement)
disebut pembebanan biaya (cost assignment).
Cost
Kumpulan Cost
Measuremen
Biaya assigment
t

DM DM
Object
Biaya DL DL
Biaya
FOH FOH
Cost Assignment

Dua cara membebankan biaya ke produk


•Volume-based costing
•Activity-based costing (ABC)

Volume-based
costing
Cost
Assignment
Activity-based
costing (ABC)
Cost Assignment

Volume-based
costing
Cost
DM DL FOH Objek
Assignment
Activity-based Biaya
costing (ABC)

Tingkat kesulitan membebankan biaya ke object biaya adalah pada biaya FOH,
kenapa ?.....karena sulit untuk ditelusuri secara langsung, harus ada hubungan sebab
akibat (agar seakurat mungkin).
Learning Objectives Two

2. Menentukan product costs (biaya produk)


dengan metode berbasis volume (volume-based
method )
Volume-based costing
Volume based costing membebankan biaya
aktual dari biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung dan biaya overhead ke produk,
namun untuk biaya overhead dibebankan ke
produk dengan tarif tertentu yg ditentukan
terlebih dahulu (predetermined rates.)

Volume-based
Cost
costing
DM DL
FO Objek
Assignment H
Activity-based Biaya
costing (ABC)
Volume-Based Costing

• Menjadi pilihan strategis yang baik untuk


beberapa perusahaan, ketika :
1. Biaya yang akan dialokasikan relatif kecil dan biaya
yang dapat dilacak secara langsung
2. Aktivitas pendukung produksi relatif homogen di
berbagai lini produk/jasa

5-14
Volume-based costing

Predetermined overhead rate adalah tarif yang


ditentukan terlebih dahulu untuk membebankan
biaya overhead
Overhead yang dianggarkan
Penggunaan aktivitas yg dianggarkan

Contoh:
Sebuah perusahaan roda mobil memperkirakan bahwa overhead untuk tahun
tersebut adalah Rp75.000 dan produksi yang diharapkan sebesar 150 unit,

maka: tarif overhead = Rp75.000 : 150 = 500


Volume-Based Example
Haymarket BioTech, Inc. (HBT) memproduksi dan menjual dua
alat sistem komunikasi, AW (Anywhere) dan SZ (SecureZone).
HBT memiliki data operasi sbb :

AW SZ
Production volume 5,000 20,000
Selling price $400.00 $200.00
direct materials and labor per unit $200.00 $80.00
Direct labor-hours 25,000 75,000
Direct labor-hours per unit 5 3.75

Soal difoto dahulu


memudahkan nantinya
Volume-Based (continued)
The (traditional) volume-based costing system
menetapkan biaya overhead pabrik (OH)
berdasarkan jam kerja langsung (DLH).
Perusahaan memiliki total biaya overhead yang
dianggarkan sebesar $ 2.000.000. dan
menganggarkan 100.000 DLH untuk tahun
tersebut,
maka tarif overhead per DLH adalah $ 20
($ 2.000.000 ÷ 100.000 DLH).

karenanya......
Volume-Based (continued)
Pembebanan biaya overhead dengan tarif yang
ditentukan terlebih dahulu (Predetermined
overhead rate )

AW SZ
Direct labor-hours 25,000 75,000
Tarif FOH/DL hours $20 $20
Total FOH $500.000 $1.500.000
Production volume 5,000 20,000
FOH/Unit $100 $75
Volume-Based (continued)

Analisis profitabilitas produk per unit


menggunakan volume-based costing:
AW SZ
Unit selling price $400.00 $200.00
Unit-level manufacturing costs
Direct materials and labor $200.00 $80.00
Factory overhead 100.00 75.00
Cost per unit 300.00 155.00
Profit margin 100.00 45.00

difoto dahulu nanti kita


akan bandingkan
dengan metode ABC
Volume-based costing

Hasil dari Volume-based costing Volume-based


costing:

• Dapat terdistorsi, karena biaya tidak langsung


(indirect costs - FOH) tidak selalu proporsional
dengan out put (kuantitas yg dikeluarkan)

• Umumnya menyebabkan subsidi silang dari output


(yaitu, beberapa produk akan dibebankan biaya
berlebihan dan yang lainnya kurang biaya)
Learning Objectives three

3. Menentukan product costs (biaya produk)


dengan metode ABC, & Menjelaskan peran
strategis dari penerapan activity-based costing
(ABC) serta manfaat sistem ABC
Activity-based costing (ABC)
• ABC systems menetapkan biaya overhead pabrik ke
aktivitas atau kumpulan biaya
Identifyaktivitas
Assigndengan
Assign
activity
menggunakan penggerakcosts biaya
resource
and
(ygcosts
mengkonsumsi
resource
to
costs to
cost
sumber daya) dan kemudian
activities membebankan
activities biaya
objects
ini ke objek biaya

Volume-based
Cost
costing
DM DL
FO Objek
Assignment H
Activity-based Biaya
costing (ABC)
ABC Terms

• Resource - elemen ekonomi yang dibutuhkan


atau dikonsumsi dalam melakukan aktivitas,
seperti gaji dan persediaan
• Activity - tugas atau tindakan tertentu dari
pekerjaan yang dilakukan, seperti pengaturan
produksi
• Cost driver - Penggerak biaya konsumsi
sumber daya (Resource) atau penggerak biaya
konsumsi aktivitas (Activity )
ABC Terms
• Resource - Activity – Cost driver
Sumber daya
Mesin yg Jam pemakaian
listrik/konsumsi
berproduksi Mesin
bahan bakar

Sumber daya Pekerja Jam Tenaga


Listrik berproduksi kerja langsung

Packing Pekerja yg
Jumlah
(konsumsi melakukan
packing
kardus dsb) Proses packing
Developing an ABC System
• Tiga langkah dalam sistem ABC:
 Identify resource costs and activities
– Analisis aktivitas dilakukan untuk mengidentifikasi aktivitas utama dan cara
aktivitas mengkonsumsi sumber daya
 Assign resource costs to activities
– Gunakan faktor penggerak konsumsi sumber daya yang berdasarkan hubungan
sebab-akibat, seperti jumlah jam kerja, penyiapan, pergerakan, jam mesin,
karyawan, atau luas area untuk membebankan resource cost (sumber daya ) ke
aktivitas biaya (activity cost)

 Assign activity costs to cost objects


– Gunakan penggerak aktivitas biaya (yg mengkonsumsi sumber daya), seperti
pesanan pembelian, laporan penerimaan, suku cadang yang disimpan, jam kerja
langsung, atau waktu siklus produksi untuk membebankan aktivitas biaya ke
objek biaya

Dibahas detail pada learning objective four


Developing an ABC System
 Identify resource costs and activities
– Analisis aktivitas dilakukan untuk mengidentifikasi aktivitas utama dan
cara aktivitas mengkonsumsi sumber daya

Untuk mengidentifikasi resource costs (sumber daya) pada berbagai


aktivitas, perusahaan mengklasifikasikan semua aktivitas menurut cara
aktivitas tersebut mengkonsumsi sumber daya
 A unit-level activity (aktivitas tingkat unit) dilakukan pada setiap unit
produk atau layanan/jasa perusahaan (misalnya, bahan langsung)
 A batch-level activity (aktivitas tingkat batch) dilakukan untuk setiap batch
atau grup unit produk atau layanan (misalnya, menyiapkan mesin atau
menempatkan PO/ purchase orders)
 A product-level activity (aktivitas tingkat produk) mensupport prosses
produksi produk atau jasa yg spesific (misalnya perubahan mesin untuk
memodifikasi parts suatu produk)
 A facility-level activity (Aktivitas tingkat fasilitas) mesupport keseluruhan
operasional (misalnya, pajak properti dan asuransi)
ABC Example
(contoh soal yg sama, kita akan bandingkan ABC Vs Volume based costing)

Haymarket BioTech, Inc. (HBT) memproduksi dan menjual dua


alat sistem komunikasi, AW (Anywhere) dan SZ (SecureZone).
HBT memiliki data operasi sbb :
 Identify resource costs and activities

AW SZ
Production volume 5,000 20,000
Selling price $400.00 $200.00
Unit direct materials and labor $200.00 $80.00
Direct labor-hours 25,000 75,000
Direct labor-hours per unit 5 3.75
ABC (continued)
 Identify resource costs and activities

HBT juga telah mengumpulkan data operasi


berikut yang berkaitan dengan masing-masing
produknya :
AW SZ Total

Engineering hours 5,000 7,500 12,500

Number of setups 200 100 300

Machine hours 50,000 100,000 150,000

Number of packing orders 5,000 10,000 15,000


ABC (continued)
 Identify resource costs and activities
 Assign resource costs to activities

Dalam upaya menggunakan ABC system, HBT telah


mengidentifikasi aktivitas berikut, budgeted costs (biaya
yang dianggarkan), dan activity consumption cost drivers
pendorong biaya konsumsi kegiatan:
Budgeted Activity Consumption Cost
Activity Cost Driver
Engineering $ 125,000 Engineering hours

Setups 300,000 Number of setups

Machine operations 1,500,000 Machine hours

Packing 75,000 Number of packing orders


Total $ 2,000,000

5-31
ABC (continued)
 Assign resource costs to activities

Dengan menggunakan data operasional, hitung tarif


aktivitas untuk setiap activity consumption cost driver
/penggerak aktivitas yang mengkonsumsi biaya aktivitas,
sebagai berikut :
(1) (2) (3) (4) = (2) ÷ (3)
Activity
Consumption Cost Budgeted Budgeted Activity Consumption
Driver Cost Consumption Rate
Engineering hours $ 125,000 12,500 $ 10 per hour
Number of setups 300,000 300 1,000 per setup
Machine hours 1,500,000 150,000 10 per hour
Number of packing
orders 75,000 15,000 5 per order
ABC (continued)
 Assign activity costs to cost objects

Factory overhead costs untuk AW pada 5,000 unit


produksi:
Dari
(1) (2) (3) soal (4) = (2) × (3) (5)

Activity Activity $10 XTotal


5.000 Overhead
Consumption Cost Driver Consumption Rate Consumption Overhead per Unit
$
$1.000 X 200
Engineering hours $ 10 5,000 50,000 $ 10

Number of setups 1,000 200 $10 X 50.000


200,000 40

Machine hours 10 50,000 500,000


$5 X 5.000 100

Number of packing orders 5 5,000 25,000 5


Total $ 775,000 $ 155
ABC (continued)
 Assign activity costs to cost objects

Factory overhead costs untuk SZ pada 20,000 unit


produksi:
Dari
(1) (2) (3) (4)=(2)×(3) (5)
soal
Activity
Consumption Activity $10 Total
X 7.500 Overhead
Consumption Cost Driver Rate Consumption Overhead
$1.000. X 100 per Unit
Engineering hours $ 10 7,500 $ $1075,000
X 100.000 $ 3.75
Number of setups 1,000 100 100,000
$5 X 10.000
5.00
Machine hours 10 100,000 1,000,000 50.00
Number of packing orders 5 10,000 50,000 2.50
Total $ 1,225,000 $ 61.25
ABC Example (continued)
Analisis profitabilitas produk per unit
menggunakan ABC:
AW SZ
Unit selling price $ 400 $200.00
Unit-level manufacturing
costs
Direct materials and labor $ 200 $ 80.00
Engineering $ 10 3.75
Setups 40 5.00
Machine running 100 50.00
Packing 5 2.50
Factory overhead 155 61.25
Cost per unit 355 141.25
Profit margin $ 45 $ 58.75
Volume-Based vs. ABC (continued)
Tabel berikut membandingkan hasil dari
Volume Based vs ABC:

AW SZ
Unit overhead cost
Volume-based $ 100 $ 75.00
Activity-based 155 61.25
Difference $ 55 $ 13.75

Cost Per unit


Volume-based $ 300 $ 155.00
Activity-based 355 141.25
Difference $ 55 $ 13.75

5-36
Volume-Based vs. ABC (continued)
Tabel berikut membandingkan hasil dari
Volume Based vs ABC:
AW SZ
Can you guess
Cost per Unit which is the high-
Volume-based $ 300 $ 155.00 volume and which
is the low-volume
Activity-based 355 141.25 product?
Difference $ 55 $ 13.75

Profit margin
Volume-based $ 100 $ 45.00
Activity-based 45 58.75
Difference $ 55 $ 13.75
Penetapan biaya berbasis volume cenderung membebankan biaya lebih rendah pada
produk bervolume rendah dan membebankan biaya berlebih pada produk
bervolume tinggi, situasi yang sering disebut sebagai subsidi silang
Benefits of ABC Systems

 Pengukuran Profitabilitas yang lebih baik karena


menghasilkan biaya yang lebih akurat
 Better decision making :
identification of value-added vs. non-value-added
activities and associated costs
 Information for process improvement
 Improved cost planning
 Helps identify and control the cost of unused
capacity
Learning Objectives Four

4. Menjelaskan ABC, langkah-langkah dalam


mengembangkan sistem ABC,
Developing an ABC System

• Tiga langkah dalam sistem ABC:


 Identify resource costs and activities
– Analisis aktivitas dilakukan untuk mengidentifikasi aktivitas utama dan cara
aktivitas mengkonsumsi sumber daya
 Assign resource costs to activities
– Gunakan faktor penggerak konsumsi sumber daya yang berdasarkan hubungan
sebab-akibat, seperti jumlah jam kerja, penyiapan, pergerakan, jam mesin,
karyawan, atau luas area untuk membebankan resource cost (sumber daya ) ke
aktivitas biaya (activity cost)

 Assign activity costs to cost objects


– Gunakan penggerak aktivitas biaya (yg mengkonsumsi sumber daya), seperti
pesanan pembelian, laporan penerimaan, suku cadang yang disimpan, jam kerja
langsung, atau waktu siklus produksi untuk membebankan aktivitas biaya ke
objek biaya
Learning Objectives Five

5. Menjelaskan activity-based management (ABM)

5-52
Activity-Based Management (ABM)

ABM mengelola aktivitas untuk meningkatkan nilai


produk atau layanan kepada pelanggan dan
meningkatkan daya saing dan profitabilitas
perusahaan:
• Berfokus pada efisiensi dan efektivitas proses dan
aktivitas bisnis utama
• Meningkatkan fokus manajemen pada faktor
penentu keberhasilan perusahaan (critical success
factors) sehingga meningkatkan keunggulan
kompetitif perusahaan
• ABC adalah sumber informasi utama bagi ABM
5-53
Learning Objectives Six

6. Menjelaskan bagaimana ABC/M digunakan


dalam organisasi

5-54
Activity-Based Management (ABM)

Aplikasi ABM dapat diklasifikasikan menjadi dua


kategori:

• Operational ABM meningkatkan efisiensi operasional


dan pemanfaatan aset serta menurunkan biaya; dengan
berfokus pada melakukan hal-hal dengan benar dan
melakukan aktivitas dengan lebih efisien
• Strategic ABM upaya untuk mengubah permintaan
akan aktivitas dan meningkatkan profitabilitas melalui
peningkatan efisiensi aktivitas
Learning Objectives Sevent

7. Menggunakan pendekatan berbasis aktivitas


(activity-based approach) untuk menganalisa
profitabilitas pelanggan
Customer Profitability Analysis
ABC / M dapat digunakan untuk memperkirakan estimasi
Customer-related costs (biaya yang berkaitan dengan
pelanggan) oleh karenanya bermanfaat dalam menilai
profitabilitas pelanggan tertentu

• Customer profitability analysis Analisis profitabilitas pelanggan


mengidentifikasi aktivitas layanan pelanggan (customer service
activities) dan penggerak biaya (cost drivers) dan menentukan
profitabilitas untuk setiap pelanggan atau grup; proses ini
memungkinkan perusahaan untuk memilih bauran pelanggannya,
menentukan penawaran layanan purna jual yang sesuai, memutuskan
diskon apa yang akan ditawarkan, dll.

• Customer cost analysis langkah pertama dalam analisis profitabilitas


pelanggan; ini mengidentifikasi aktivitas dan pendorong biaya untuk
melayani pelanggan sebelum dan setelah penjualan (after sales svc)
Customer Profitability Analysis
continued
Customer profitability analysis helps to assess a
customer’s value to the company:
• What is the growth potential of the customer and
the customer’s industry?
• What is its “cross-selling” potential?
• What are the possible reactions of the customer to
changes in sales terms or services?
• How important is this customer as a future sales
reference?
Learning Objectives Eight

8. Mengidentifikasi faktor-faktor kunci dalam


keberhasilan implementasi ABC/M
ABC/M Implementation Issues

• Implementasi ABC / M yang sukses membutuhkan


kerja sama yang erat antara akuntan manajemen,
insinyur, dan manajer manufaktur dan operasional
Manager

• There are three important issues to consider in


ABC/M implementation:
– Multiple-Stage ABC
– Time-Driven ABC (TDABC)
– Resource Consumption Accounting
Chapter Summary
Activity-based costing (ABC) adalah pendekatan
penetapan biaya yang membebankan biaya
sumber daya ke objek biaya seperti produk,
layanan, atau pelanggan berdasarkan aktivitas
yang dilakukan untuk objek biayanya.

Penetapan biaya berbasis volume seringkali tidak


memadai karena biaya tidak langsung tidak selalu
terjadi secara proporsional dengan volume
keluaran; penggunaan biaya berbasis volume
dapat menyebabkan ketidakakuratan biaya dan
subsidi silang biaya produk
Chapter Summary (continued)
Diantara manfaat lainnya, ABC menghasilkan
informasi yang dapat digunakan oleh manajemen
untuk memandu pengambilan keputusan strategis;
penggunaan data ABC untuk tujuan pengambilan
keputusan disebut sebagai ABM

ABM mengelola aktivitas untuk meningkatkan nilai


produk atau layanan kepada pelanggan dan
meningkatkan daya saing dan profitabilitas perusahaan
Chapter Summary (continued)
 ABC / M dapat diterapkan pada biaya terkait pelanggan dan
oleh karena itu untuk melakukan analisis profitabilitas
pelanggan; Dengan demikian, data ABC menjadi alat yang
ampuh untuk meningkatkan profitabilitas pelanggan

 Implementasi ABC / M yang berhasil membutuhkan kerja


sama yang erat antara akuntan manajemen, insinyur, dan
manajer manufaktur dan operasional Manager

 Penerapan ABC terkadang mencakup kemajuan terkini


seperti Multiple-Stage ABC , Time-Driven ABC , dan
Resource Consumption Accounting

Anda mungkin juga menyukai