Anda di halaman 1dari 41

PERHITUNGAN HARGA

POKOK PRODUK BERBASIS


AKTIVITAS
Tips and tools for creating and presenting wide format slides
Perhitungan harga pokok produk berbasis aktivitas(activity-based
costing —ABC) disebut juga dengan perhitungan harga pokok produk
(refined costing).
tersaring

Perhitungan harga pokok produk berbasis aktivitas berfokus pada proses bisnis
Karena pendekatannya pada proses, perhitungan harga pokok produk berbasis aktivitas
disebut juga perhitungan harga pokok produk berbasis proses(process-based costing).
Perhitungan HPP berbasis aktivitas mencakup semua biaya yang terjadi pada sepanjang
rantai nilai(value chain) yang terdiri dari riset dan pengembangan produk, perancangan
produk, produksi, pemasaran, distribusi, dan layanan kepada pelanggan.
Perhitungan HPP berbasis aktivitas memiliki dua keunggulan, yaitu
1.Perhitungan harga pokok produk lebih akurat, sehingga meningkatkan kualitas
pengambilan keputusan
2.Manajemen lebih mudah melakukan efisiensi biaya dengan mengeliminasi aktivitas-
aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah melalui program pengurangan biaya
secara berkelanjutan (continuous cost reduction program).
Proses Penyaringan Biaya untuk Perhitungan
Tarif BOP Berbasis Aktivitas
perhitungan biaya dengan saringan ini sangat
tidak akurat, terutama apabila perusahaan
menghasilkan beberapa macam produk yang
berbeda.

Keakuratan perhitungan harga pokok produk


akan meningkat jika saringan yang digunakan
adalah pool biaya-departemen produksi.

Keakuratan menggunakan pool biaya aktivitas


sangat halus, shg perhit. biayanya sangat
terperinci dan akurat, serta memudahkan
manajemen dlm meningkatkan efisiensi biaya dg
mengelola aktivitas operasional yg tdk bernilai
tambah.
Perbandingan Cakupan HPP Berbasis Volume dan
Berbasis Aktivitas
VBC ABC
Tarif Tarif Pabrik Tarif Aktivitas
Tarif Departemen
Pool Biaya dan Cost Pabrik 1. Aktivitas Mengukur Bahan
Driver Departemen 2. Aktivitas Memotong Bahan
3. Aktivitasmengecek kualitas
Komponen
4. Akt. Memindahkan komponen Ke
Departemen selanjutnya
5. Aktivitas merakit Komponen
6. Aktivitas mengecek kualitas
perakitan
7. Aktivitas mengamplas produk
8. Aktivitas mengecat produk
Metode Pembebanan Biaya

Untuk membebankan biaya sumber daya ke objek biaya dapat


dilakukan dengan 3 Metode yaitu :
1. Metode penelusuran langsung (Direct Tracing Method)
2. Metode penelusuran Driver
3. Metode Alokasi
Metode penelusuran langsung digunakan untuk membebankan biaya
langsung, sedangkan metode penelusuran driver dan metode alokasi
digunakan untuk membebankan biava tidak langsung.
Metode Pembebanan Biaya – Penelusuran Langsung

Metode penelusuran langsung (Direct Tracing Method) digunakan untuk membebankan


biaya langsung.
Biaya langsung adalah biaya yang dapat secara mudah dan akurat ditelusuri ke Objek Biaya.
Biaya yang dapat secara mudah dan akurat ditelusuri ke Objek Biaya adalah biaya untuk
sumber daya yang semata-mata dikonsumsi oleh objek biaya yang bersangkutan.
CONTOH :

Objek Biaya Biaya Langsung


1. Departemen Pembangkit Tenaga Listrik 1. Gaji Supervisor
2. Departemen Produk 2. BTKL & BBL
Metode Pembebanan Biaya – Penelusuran Driver

Metode penelusuran driver(Driver Tracing Method) digunakan untuk membebankan biaya sumber
daya yang dikonsumsi secara bersama oleh beberapa objek biaya dan memiliki hubungan sebab akibat
antara biaya dengan aktivitas.
Berdasarkan proses pembebanannya, ada dua jenis cost Driver yaitu :
1. Driver Sumber Daya(Resource Driver) , yaitu driver yang digunakan untuk membebankan biaya
sumber daya ke Aktivitas.
Contoh :Listrik pada aktivitas pemrosesan kartu kredit.
• Biaya Listrik yg dikonsumsi oleh setiap komputer untuk aktivitas pemrosesan kartu kredit
tidak dapat ditelusuri secara mudah dan akurat .
• Driver yang dapat digunakan adalah meteran listrik dan lamanya jam pemakaian computer,
manakah yg lebih memungkinkan meteran listrik atau jam pemakaian Komputer?
Metode Pembebanan Biaya – Penelusuran Driver
2. Driver Aktivitas(Driver Tracing Method) digunakan untuk membebankan biaya Aktivitas ke Produk.
Driver Aktivitas dikelompokkan menjadi dua yaitu :
• Driver lama (Duration Driver), digunakan jika setiap aktivitas yg dilakukan memerlukan waktu
yg berbeda.
• Driver Transaksi (Transaction driver ), digunakan jika setiap aktivitas yg dilakukan
memerlukan waktu yg sama.
Contoh :
Ativitas Biaya Tidak Langsung
1. Memindahkan Bahan 1. Jumlah Perpindahan
2. Mengecek Bahan 2. Lama Pengecekan, jumlah pengecekan
3. Memprogram Mesin 3. Lama Pengesetan, Jumlah Pengesetan
4. Memotong (dengan Mesin) 4. Jam Mesin
5. Membeli bahan 5. Jumlah Pesanan
Metode Pembebanan Biaya – Alokasi
Metode Alokasi(AllocationMethod) digunakan untuk membebankan biaya sumber daya yang
dikonsumsi secara bersama oleh beberapa objek biaya, tetapi tidak ada hubungan sebab akibat.
Besarnya biaya tidak dipengaruhi oleh aktivitas.
Ada atau tidak ada aktivitas, biayanya tetap terjadi.
Sebagian besar biaya ini berkaitan dengan penyediaan fasilitas dan kapasitas pendukung pabrik.

Karena tidak ada hubungan antara aktivitas dan besarnya biaya, alokasi biaya hanya didasarkan
pada kemudahannya (convenience) saja atau hubungan yang di asumsikan (Assumed Linkage).

Misalnya, Biaya penyusutan gedung kantor dengan metode garis lurus tidak dipengaruhi oleh
banyaknya jumlah kartu kredit yang diterbitkan, banyak atau sedikitnya kartu kredit yang
diproses tidak mempengaruhi biaya penyusutan gedung. Karena tidak ada hubungan antara
biaya penyusutan gedung dengan jumlah kartu kredit yang diproses maka tidak ada driver yang
tepat untuk membebankan biaya penyusutan gedung ke kartu kredit, maka alokasi biaya hanya
didasarkan pada kemudahanya saja atau hubungan yang di asumsikan.
Perhitungan HPP Berbasis Aktivitas (ABC)

Biaya Overhead Pabrik


1. Metode Penelusuran Langsung
2. Metode Penelusuran Driver Sumber
Daya

Aktivitas

Metode Penelusuran Driver Aktivitas


berbasis Unit dan non Unit

Produk
Perhitungan HPP

Pool Biaya : PABRIK/VBC Pool Biaya : DEPARTEMEN/VBC Pool Biaya : AKTIVITAS/ABC

Biaya Bahan Baku Langsung Biaya Bahan Baku Langsung Biaya Bahan Baku Langsung

Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Tenaga Kerja Langsung

BOP (Dibebankan)
Tarif Pool 1 x Kap. Driver Pool1
BOP (Dibebankan)
sesungguhnya
BOP (Dibebankan) Tarif Dep. 1 x Kap sesungguhnya
Tarif Pool 1 x Kap. Driver Pool1
Tarif x Kap. Sesungguhnya Tarif Dep. 1 x Kap sesungguhnya
sesungguhnya
Tarif Dep. 1 x Kap sesungguhnya
Tarif Pool 1 x Kap. Driver Pool1
sesungguhnya
Total Biaya Produksi Total Biaya Produksi Total Biaya Produksi
Perbedaan Perhitungan HPP Berbasis Aktivitas
(ABC)dengan Perhitungan HPP Berbasis Volume
(VBC)
Keterangan Perhitungan HPP Berbasis Aktivitas Perhitungan HPP Berbasis Volume
(ABC) (VBC)
Fokus Proses Unit-unit dalam organisasi
Pool Biaya Overhead Aktivitas Departemen Produksi
Menekankan pada penelusuran Driver
Metode Pembebanan Biaya Menekankan Pada Alokasi
(Driver Tracing)
Driver biaya yang digunakan untuk
pembebanan biaya ke Driver berbasis unit dan non unit Driver berbasis Unit
masing2produk
Informasi Biaya Biaya Aktivitas seperti : B. Biaya Sumber Daya, seperti : biaya gaji,
Pengecekan, Pengesetan, Pemindahan, listrik, penyusutan, bahan bakar dll
Pembelian dll.
Manajemen Biaya Effisiensi biaya dilakukan dg mengelola Effisiensi biaya dilakukan dg mengelola
aktivitas dengan cara mengeliminasi biaya sumber daya seperti :
aktivitas yang tidak bernilai tambah mengefisiensi kan biaya gaji, listrik,
bahan bakar dll.
Kelemahan Perhitungan HPP Berbasis Volume dan
Kelebihan Perhitungan HPP Berbasis Aktivitas
Kelemahan Perhitungan HPP Berbasis Keunggulan perhitungan harga pokok
Volume : produk berbasis aktivitas adalah:
1. Tidak semua biaya berkorelasi 1. Perhitungan harga pokok produk
langsung dengan unit yg dihasilkan. menjadi cukup akurat. Hal ini akan
2. Pembebanan biaya overhead pabrik meningkatkan kualitas pengambilan
dengan hanya mengguna kan driver keputusan dan daya saing suatu
unit dapat mengakibat kan produk.
perhitungan harga pokok produk 2. Memudahkan dalam melakukan
terlalu tinggi (overcosting) atau efisiensi biaya dengan cara
terlalu rendah (undercosting). mengidentifikasi dan mengeliminasi
aktivitas yang tidak bernilai tambah.
Ini juga akan meningkatkan daya
saing suatu produk.
LANGKAH-LANGKAH PEMBEBANAN BIAYA OVERHEAD PABRIK KE PRODUK
PADA PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK BERBASIS AKTIVITAS

1. Mengidentifikasi aktivitas dan driver aktivitas.


2. Mengidentifikasi sumber daya yang digunakan oleh setiap aktivitas,
biaya sumber daya, dan driver sumber daya untuk biaya tidak
langsung dari suatu aktivitas.
3. Mengumpulkan data kapasitas driver aktivitas dan dari driver sumber
daya
4. Membebankan biaya sumber daya ke aktivitas.
5. Membebankan biaya aktivitas pendukung (secondary activities) ke
aktivitas utama (primary activities).
6. Mengklasifikasikan aktivitas yang ada.
7. Menghitung tarif aktivitas.
8. Membebankan biaya aktivitas ke produk.
Langkah-Langkah Perhitungan HPP
Volume Based Costing Activity Based Costing
Mengidentifikasi departemen produksi dan 1 Mengidentifikasi aktivitas dandriver aktivitas.
dep. jasa, serta driver biaya untuk setiap
dep.
Mengidentifikasi sumber daya yang 2 Mengidentifikasi sumber daya yang digunakan oleh
digunakan oleh setiap dep., biaya sumber setiap aktivitas, biaya sumber daya, dan driver
daya, dan driver biaya untuk biaya tidak sumber daya untuk biaya tidak langsung aktivitas
langsung departemen.
Mengumpulkan data kapasitas driver biaya 3 Mengumpulkan data kapasitas driver aktivitas dan
untuk setiap dep. dan biaya tidak langsung. driver sumber daya.
Membebankan biaya sumber daya ke 4 Membebankan biaya sumber daya ke aktivitas.
departemen produksi dan departemen jasa.
Mengalokasikan biaya departemen jasa ke 5 Membebankan biaya aktivitas pendukung
departemen produksi. {secondary activities) ke aktivitas utama (primary
activities).
Menghitung tarif departemen produksi. 6 Mengklasifikasikan aktivitas berdasarkan tingkat
aktivitas dan driver aktivitas
Membebankan biaya dep. produksi ke produk. 7 Menghitung tarif aktivitas.
LANGKAH 1 – Mengidentifikasi aktivitas dandriver aktivitas.

 Identifikasi aktivitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu


1. Melalui wawancara dengan pihak manajemen mengenai a.l. : apa yang dilakukan oleh
manajemen, apa yang dilakukan oleh karyawannya, dan apa yang dilakukan oleh
peralatan.
2. Melalui analisis proses bisnis internal(internal business process ). Misalnya Proses
produksi menggunakan bahan baku sebagai input-nya dan menghasilkan produk jadi
sebagai output-nya. Setiap proses memiliki beberapa aktivitas untuk mengubah input
menjadi output. Untuk mengubah kayu menjadi meja diperlukan aktivitas sbb :
mengecek kualitas kayu yang akan dipotong,
memprogram mesin pemotong,
memotong kayu,
mengecek komponen,
merakit komponen,
mengamplas meja,
mengecat meja,
mengecek kualitas meja,
memindahkan meja yang sudah selesai diproduksi ke gudang barang jadi.
LANGKAH 1 – Mengidentifikasi aktivitas dandriver aktivitas.

Aktivitasnya adalah mengoordinasi dan


mengawasi karyawannya

Melakukan tiga aktivitas yaitu


1. Memproses transaksi kartu kredit.
2. Membuat tagihan kartu kredit.
3. Menangani pengaduan nasabah

Menyediakan jasa ATM.

Ada tiga jenis kartu kredit, yaitu: Platinum,


Gold, dan Classic.
LANGKAH 1 – Mengidentifikasi aktivitas dandriver aktivitas.

 Aktivitas dapat dikelompokkan menjadi dua tipe, yaitu aktivitas utama (primary activity )
dan aktivitas pendukung(secondary activity).
 Aktivitas utama adalah aktivitas yang dikonsumsi langsung oleh produk akhir, sedangkan
aktivitas pendukung adalah aktivitas yang dikonsumsi oleh aktivitas lainnya.
 Biaya aktivitas pendukung harus didistribusikan ke aktivitas lainnya yang menikmati
manfaat dari aktivitas pendukung tersebut.
Nama Aktivitas Penjelasan Aktivitas Tipe Aktivitas Objek Biaya

Menyupervisi karyawan Mengoordinasi dan mengawasi Aktivitas Aktivitas lainnya


karyawan Pendukung
Memproses transaksi kartu Aktivitas utama Kartu kredit
Mengentri transaksi ke komputer
kredit
Mencetakfakturtagihan kartu Aktivitas utama Kartu kredit
Membuat tagihan kartu kredit
kredit
Menjawab telepon dan Aktivitas utama Kartu kredit
Menangani pengaduan nasabah
menjelaskan kepada nasabah
 Aktitas Menarik uang tunai menggunakan
Menyediakanjasa ATM kartu kredit dan membayar Aktivitas utama Kartu kredit
tagihan kartu kredit.
LANGKAH 1 – Mengidentifikasi aktivitas dandriver aktivitas.

 Setiap aktivitas perlu diidentifikasi driver biayanya.


 Driver biaya ini akan digunakan untuk membebankan biaya aktivitas utama ke produk akhir
(barang jadi) dan membebankan biaya aktivitas pendukung ke aktivitas lainnya.
 Berikut driver biaya yang dapat digunakan untuk setiap aktivitas kartu kredit :

Aktivitas Driver Biaya

Menyupervisi karyawan Bobot kerja karyawan

Memroses transaksi kartu kredit Jumlah transaksi teller

Membuat tagihan kartu kredit Jumlah laporan

Menangani pengaduan nasabah Jumlah pengaduan

Menyediakanjasa ATM Jumlah transaksi ATM


LANGKAH 2 : Identifikasi Sumber Daya, Biaya Sumber Daya, dan Driver
Biaya Sumber Daya

 Contoh pada PT Bank Citra Indonesia, manajer Departemen Kartu Kredit


melaksanakan aktivitas menyupervisi karyawan. Untuk melaksanakan aktivitas ini
manajer kartu kredit menggunakan komputer dan sejumlah perlengkapan.
Departemen Kartu Kredit memiliki 3 orang karyawan. Karyawan melaksanakan
aktivitas pemrosesan transaksi kartu kredit, pembuatan tagihan kartu kredit, dan
menangani pengaduan nasabah. Masing-masing karyawan memiliki akses ke
komputer dan telepon, serta menggunakan sejumlah perlengkapan. Telepon hanya
digunakan untuk aktivitas menangani pengaduan nasabah.
 Setelah mengidentifikasi sumber daya yang digunakan oleh setiap aktivitas, maka
yang selanjutnya adalah mengidentifikasi item biayanya dan menentukan besaran
biayanya.
 Berikut identifikasi item biaya dan besarnya biaya sumber daya yang ada.:
LANGKAH 2 : Identifikasi Sumber Daya, Biaya Sumber Daya, dan Driver
Biaya Sumber Daya

Sumber Daya Item Biaya Besarnya Biaya


Manajer kartu kredit Gaji Rp 5.000.000 per bulan
Karyawan kartu kredit Gaji Rp 1.000.000 per bulan per
orang
Komputer Penyusutan Rp 2.000.000 per tahun
Telepon Biaya Telepon Rp 500.000 per tahun
Perlengkapan untuk supervisi Biaya Perlengkapan Rp 200.000 per tahun
Perlengkapan untuk proses Biaya Perlengkapan Rp 600.000 per tahun
transaksi
Perlengkapan untuk penagihan Biaya Perlengkapan Rp 400.000 per tahun
Perlengkapan untuk penanganan Biaya Perlengkapan Rp 300.000 per tahun
pengaduan
LANGKAH 2 : Identifikasi Sumber Daya, Biaya Sumber Daya, dan Driver
Biaya Sumber Daya

 Setelah mengidentifikasi sumber daya yang digunakan oleh setiap aktivitas dan
biaya sumber dayanya, maka total biaya Departemen Kartu Kredit per tahun dapat
dihitung sebagai berikut.
Gaji manajer: Rp5.000.000 x 12 bulan Rp 60.000.000
Gaji karyawan:Rp 1.000.000 x 3 orang x 12 bulan Rp 36.000.000
Biaya penyusutan komputer: Rp2.000.000 x 4 komputer Rp 8.000.000
Biaya telepon: Rp 500.000
Biaya perlengkapan: Rp 1.500.000
Total Rp 106.000.000
LANGKAH 2 : Identifikasi Sumber Daya, Biaya Sumber Daya, dan Driver
Biaya Sumber Daya

 Berikut identifikasi sumber daya, biaya sumber daya, klasifikasi biaya


langsung dan biaya tidak langsung aktivitas, dan driver biaya untuk
biaya tidak langsung aktivitas.

Biaya Sumber Daya Klasifikasi Biaya Driver Biaya


Gaji manajer Biaya langsung aktivitas -
Gaji karyawan Biaya tidak langsung Jam kerja
aktivitas karyawan
Biaya penyusutan Biaya tidak langsung Jam kerja
komputer aktivitas karyawan
Biaya perlengkapan Biaya langsung aktivitas -
LANGKAH 3 : Mengumpulkan Data Kapasitas Driver Biaya

 Setelah driver biaya aktivitas dan sumber daya diidentifikasi, maka langkah selanjutnya
adalah mengumpulkan data kapasitas atau konsumsi driver biaya aktivitas dan driver
biaya sumber daya. Data kapasitas/konsumsi driver biaya aktivitas & sumber daya
dikumpulkan dari berbagai unit terkait. Misalnya, informasi mengenai berapa lama
karyawan melaksanakan setiap aktivitas yg berkaitan dg kartu kredit dapat diminta kpd
manajer Dep. Kartu Kredit.

Aktivitas Jam Kerja Karyawan


Memproses transaksi kartu kredit 50.000 jam
Membuat tagihan kartu kredit 30.000 jam
Menangani pengaduan nasabah 20.000 jam
LANGKAH 3 : Mengumpulkan Data Kapasitas Driver Biaya

 Setelah driver biaya aktivitas dan sumber daya diidentifikasi, maka langkah selanjutnya
adalah mengumpulkan data kapasitas atau konsumsi driver biaya aktivitas dan driver
biaya sumber daya. Data kapasitas/konsumsi driver biaya aktivitas & sumber daya
dikumpulkan dari berbagai unit terkait. Misalnya, informasi mengenai berapa lama
karyawan melaksanakan setiap aktivitas yg berkaitan dg kartu kredit dapat diminta kpd
manajer Dep. Kartu Kredit.
Aktivitas Jam Kerja   Platinum Gold Classic
Karyawan
Memproses transaksi 50.000 jam Kartu kredit diterbitkan 10.000 20.000 50.000
kartu kredit Jumlah transaksi 20.000 30.000 50.000
Membuat tagihan kartu 30.000 jam Jumlah tagihan 500 1.500 3.000
kredit
Jumlah pengaduan 100 300 600
Menangani pengaduan 20.000 jam
nasabah
nasabah
LANGKAH 4 : Pembebanan Biaya Sumber Daya ke Aktivitas

 Biaya langsung aktivitas (direct cost of activity) dibebankan ke aktivitas menggunakan


metode penelusuran langsung, sedangkan biaya tidak langsung aktivitas (indirect cost of
activity) dibebankan ke aktivitas menggunakan metode penelusuran driver dan metode
alokasi..
 Gaji manajer ,biaya penyusutan komputer manajer , danbiaya perlengkapan yang dipakai oleh
manajer merupakanbiaya langsung aktivitas untuk menyupervisi karyawan dan dibebankan
dengan menggunakan metode penelusuran langsung. Hal ini karena aktivitas manajer hanya
berhubungan dengan upaya untuk mengoordinasi karyawan, dan tidak ada berhubungan
langsung dengan kartu kredit. Oleh karena itu, aktivitas supervisi diklasifikasikan sebagai
pendukung (secondary activity).
aktivitas
 Karyawan melaksanakan beberapa aktivitas, yaitupemrosesan transaksi kartu kredit,
pembuatan tagihan kartu kredit, dan penanganan pengaduan nasabah . Oleh karena itu, gaji
karyawan merupakan biaya tidak langsung aktivitas dan dibebankan ke setiap aktivitas
dengan menggunakan metode penelusuran driver (driver tracing method). Driver biaya yang
dapat digunakan untuk membebankan biaya gaji karyawan adalah jumlah jam kerja karyawan
(bobot kerja).
LANGKAH 4 : Pembebanan Biaya Sumber Daya ke Aktivitas

Dengan menggunakan data konsumsi driver biaya sumber daya di atas, gaji karyawan dibebankan
ke masing-masing aktivitas dengan membagi jam kerja karyawan untuk setiap aktivitas dengan
total jam kerja untuk semua aktivitas sebagaimana terlihat pada perhitungan berikut:
 Pemrosesan transaksi kartu kredit: (50.000 jam/100.000 jam) x Rp36.000.000=Rp18.000.000
 Pembuatan tagihan kartu kredit: (30.000 jam/100.000 jam) x Rp36.000.000=Rp10.800.000
 Penanganan pengaduan nasabah:(20.000 jam/100.000 jam) x Rp36.000.000=Rp 7.200.000
Total Rp36.000.000
LANGKAH 4 : Pembebanan Biaya Sumber Daya ke Aktivitas

Biaya penyusutan komputer juga merupakan biaya tidaklangsung aktivitas dan dibebankan
ke setiap aktivitas dengan menggunakan metode penelusuran driver juga. Driver biaya
yang digunakan untuk membebankan biaya penyusutan komputer adalah jam kerja
karyawan. Dengan menggunakan data konsumsi driver biaya sumber daya tersebut, biaya
penyusutan komputer dibebankan ke masing-masing aktivitas dengan perhitungan sebagai
berikut.

Pemrosesan transaksi kartu kredit: (50.000 jam/100.000 jam) x Rp6.000.000 = Rp. 3.000.000
Pembuatan tagihan kartu kredit: (30.000 jam/100.000 jam) x Rp6.000.000 = Rp. 1.800.000
Penanganan pengaduan nasabah: (20.000 jam/100.000 jam) x Rp6.000.000 = Rp. 1.200.000
Total Rp 6.000.000
LANGKAH 4 : Pembebanan Biaya Sumber Daya ke Aktivitas

Telepon hanya digunakan oleh karyawan untuk menangani pengaduan nasabah,


sehingga biaya telepon merupakan biaya langsung aktivitas dan dibebankan ke
aktivitas menjawab telepon dengan menggunakan metode penelusuran langsung.
Pemakaian perlengkapan dapat ditelusuri ke masing-masing aktivitas, sehingga biaya
perlengkapan merupakan biaya langsung aktivitas. Biaya ini dibebankan ke aktivitas
menggunakan metode penelusuran langsung. Misalnya, pemakaian sejumlah
perlengkapan untuk setiap aktivitas diketahui sebagai berikut.
Supervisi karyawan: Rp 200.000
Pemrosesan transaksi kartu kredit: Rp 600.000
Pembuatan tagihan kartu kredit: Rp 400.000
Penanganan pengaduan nasabah: Rp 300.000
Total Rp1.500.000
LANGKAH 4 : Pembebanan Biaya Sumber Daya ke Aktivitas

Pembebanan biaya sumber daya ke masing-masing aktivitas dapat diikhtisarkan pada


Tabel sbb :
Penangana
Pemrosesan Pembuatan n
Biaya Sumber Daya Supervisi TOTAL
Kartu Kredit Tagihan Pengaduan
Nasabah
Gaji manajer 60.000       60.000
Gaji karyawan 18.000 10.800 7.200 36.000
Biaya penyusutan 2.000  3.000 1.800 1.200 8.000
komputer      
Biaya telepon 500 500
Biaya perlengkapan 200 600 400 300 1.500
Total 62.200 21.600 13.000 9.200 106.000
LANGKAH 4 : Pembebanan Biaya Sumber Daya ke Aktivitas

Perbedaan informasi biaya untuk Perhitungan Harga Pokok Berbasi Volume dan
Aktivitas :
Perhitungan Harga Pokok Berbasis Perhitungan Harga Pokok Berbasis
Volume Aktivitas
Gaji manajer Rp60.000.000 Supervisi karyawan Rp. 62.200.000
Gaji karyawan Rp36.000.000 Pemrosesan transaksi Rp. 21.600.000
Biaya penyusutan Rp8.000.000 Pembuatan tagihan Rp. 13.000.000
komputer
Biaya telepon Rp500.000 Penanganan
nasabah
pengaduan Rp. 9.200.000
Biaya perlengkapan Rp1.500.000    
Total Rp 106.000.000 Total Rp. 106.000.000
       
Apa yang Dibelanjakan Bagaimana Dibelanjakan
LANGKAH 5 : Membebankan Biaya Aktivitas Pendukung (Secondary
Activities) ke Aktivitas Utama (Primary Activities)

Aktivitas menyupervisi karyawan adalah aktivitas pendukung (secondary activity) yg harus


dibebankan lagi ke aktivitas utama (primary activity). Hal ini karena manajer kartu kredit
hanya berhubungan dg karyawan, dan tidak berhubungan langsung dengan kartu kredit.
Tiga aktivitas lainnya adalah aktivitas utama yg akan dibebankan langsung ke objek biaya
akhir (kartu kredit).
Pemrosesan transaksi kartu kredit: (50.000 jam /100.000 jam) x Rp62.200.000=
Rp31.100.000
Pembuatan tagihan kartu kredit: (30.000 jam /100.000 jam) x Rp62.200.000=
Rp18.660.000
Penanganan pengaduan nasabah: (20.000 jam /100.000 jam) x Rp62.200.000=
Rp12.440.000
Total Rp 62.200.000
Stl pembebanan biaya aktivitas menyupervisi karyawan, total biaya untuk ke 3 aktivitas
lainnya ie :
Pemrosesan transaksi kartu kredit: Rp21.600.000 + Rp31.100.000=Rp52.700.000
LANGKAH 6 : Mengklasifikasikan Aktivitas Berdasarkan Tingkat
Aktivitas dan Driver Aktivitas

Aktivitas dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat/hierarki aktivitas, yaitu aktivitas


tingkat unit, aktivitas tingkat batch (kelompok unit), aktivitas tingkat produk, dan
aktivitas tingkat fasilitas.
a. Aktivitas tingkat unit(unit-level activities)
Aktivitas tingkat unit adalah aktivitas yang dilaksanakan setiap kali suatu unit produk
dihasilkan. Biaya yang terkait dengan pelaksanaan aktivitas ini disebut biaya tingkat
unit (unit-level cost). Contoh biaya tingkat unit adalah BBBL, BTKL, dan biaya
pengecekan untuk setiap produk yang dihasilkan. Driver biaya yang digunakan untuk
membebankan aktivitas ini ke produk disebut dengan driver unit (unit driver). Contoh
driver unit adalah :
1. biaya tenaga kerja langsung (BTKL), jam mesin (JM), biaya bahan baku langsung
(BBBL)
2. Driver unit pada perusahaan semen adalah jumlah sak yang dihasilkan, pada rumah
sakit adalah jumlah pasien, dan pada perusahaan penerbangan adalah jumlah
penumpang. Biaya konsumsi di pesawat Garuda Indonesia adalah driver unit karena
LANGKAH 6 : Mengklasifikasikan Aktivitas Berdasarkan Tingkat
Aktivitas dan Driver Aktivitas

b. Aktivitas tingkat batch (batch-level activities)


 Aktivitas tingkat batch adalah aktivitas yg dilakukan setiap kali satu kelompok unit

(batch) produk dihasilkan. Biayanya disebut biaya tingkat batch(batch-level costs).


Contoh : biaya pengecekan berdasarkan sampel, pengesetan mesin, pembelian, dan
pemindahan barang.
 Driver yg digunakan u/ membebankan aktivitas ini ke masing-masing produk disebut

driver batch(batch driver ), Contoh : lama waktu pengesetan, jml pengesetan, jumlah
pengecekan, lama waktu pengecekan, jml pesanan produksi, jml pesanan pembelian,
dan jml pemindahan.
 Biaya tingkat batch tidak dipengaruhi oleh jumlah unit yang dihasilkan. Artinya,

berapa pun unit yang dihasilkan, biaya per batch-nya sama. Contoh : Biaya bahan
bakar pesawat tidak dipengaruhi oleh jumlah penumpang (driver unit), tetapi
dipengaruhi oleh berapa kali dilakukan penerbangan (driver batch). Untuk satu kali
terbang dari Jakarta ke Padang, biaya bahan bakarnya relatif sama, baik jumlah
penumpangnya 50 orang, 100 orang, ataupun 200 orang.
LANGKAH 6 : Mengklasifikasikan Aktivitas Berdasarkan Tingkat
Aktivitas dan Driver Aktivitas

c. Aktivitas tingkat produk(product-level activities)


 Aktivitas tingkat produk adalah aktivitas yang dilakukan untuk mendukung masing-
masing jenis produk, dan tidak terkait denganbatch produk yang dihasilkan atau
setiap unit produk yang dihasilkan.
 Biaya yang terkait dengan pelaksanaan aktivitas ini disebut biaya tingkat produk
(product-level cost). Contoh biaya tingkat produk adalah biaya pesanan perubahan
rekayasa, pengembangan prosedur pengujian produk, desain produk, promosi dan
pembuatan prototipe produk.
 Driver untuk membebankan biaya aktivitas ini ke produk disebutdriver produk
(product driver). Contohdriver produk adalah lama waktu mendesain, jumlah ragam
produk yang dihasilkan, dan jumlah komponen produk yang diperlukan.
LANGKAH 6 : Mengklasifikasikan Aktivitas Berdasarkan Tingkat
Aktivitas dan Driver Aktivitas

d. Aktivitas tingkat fasilitas(facility-level activities)


 Aktivitas tingkat fasilitas adalah aktivitas yang dilaksanakan untuk mendukung
organisasi secara keseluruhan dan tidak dapat ditelusuri ke masing-masing jenis
produk yang dihasilkan.
 Biaya yang terkait dengan pelaksanaan aktivitas ini disebut biaya tingkat fasilitas
(facility-level cost). Contoh : biaya manajemen pabrik, biaya pengelolaan lingkungan
pabrik(landscaping), biaya program pengembangan masyarakat, biaya keamanan,
biaya pajak bumi dan bangunan, serta biaya penyusutan pabrik. Karena aktivitas ini
tidak berhubungan dengan produk, biayanya dibebankan ke masing-masing produk
dengan menggunakan driver (arbitrary basis).
yang arbitrer
Dari keempat tingkat aktivitas tersebut, aktivitas tingkat unit, tingkatbatch, dan tingkat
produk merupakan aktivitas yg berkaitan dg produk, sedangkan aktivitas tingkat fasilitas
merupakan aktivitas yg tdk berhubungan dg produk dan dialokasikan ke produk dg metode
alokasi.
LANGKAH 6 : Mengklasifikasikan Aktivitas Berdasarkan Tingkat Aktivitas
dan Driver Aktivitas
Tingkat Aktivitas Contoh Biaya Driver Aktivitas
Biaya pengecekan produk untuk
Aktivitas Tingkat Unit setiap unit yang dihasilkan Unit yang dihasilkan
Biaya pengesetan Mesin Berapa kaltdilakukan pengesetan
Aktivitas Tingkat Biaya pengecekan Sampel
Batch Jumlah pengecekan
Biaya pembelian Jumlah pesanan pembelian
Biaya pesanan perubahan rekayasa Jumlah pesanan perubahan
rekayasa
Aktivitas Tingkat Biaya desain produk
Produk Lama waktu mendesain produk
Promosi produk Jumlah ragam produk yang
dihasilkan
Biaya penyusutan bangunan pabrik
Aktifitas Tingkat Menggunakan driver yang
Gaji manajerpabrik
Fasilitas
Berdasarkan Tingkat di atas Manajemenarbitrer
dpt dg (arbitrary basis)biaya
Pajak aktivitas mudah melihat

bumi dan bangunan
tingkat aktivitas mana yg paling besar apakah tingkat aktivitas Unit, Batch, Produk
atau Fasilitas, dengan adanya informasi ini, manajemen dapat membandingkannya
dengan struktur biaya kompetitor dalam upaya meningkatkan daya saing
perusahaan.
LANGKAH 7 : Menghitung Tarif Aktivitas

Tarif aktivitas dihitung dg membagi total biaya setiap aktivitas dengan kapasitas
(konsumsi) driver aktivitasnya. Misalkan biaya aktivitas menyediakan ATM yg terkait
dengan kartu kredit adalah Rpl0.000.000. Berikut adalah aktivitas utama, driver aktivitas,
dan biaya aktivitas yg terkait.
Aktivitas Utama Driver Aktivitas Total Biaya
Pemrosesan transaksi kartu kredit Jumlah transaksi teller Rp52.700.000
Pembuatan tagihan kartu kredit Jumlah tagihan nasabah Rp31.660.000
Penanganan pengaduan nasabah Jumlah pengaduan nasabah Rp21.640.000
Penyediaan mesin ATM Jumlah transaksi ATM Rp10.000.000
Kapasitas driver aktivitas untuk masing-masing aktivitas adalah:
Jumlah transaksi teller 100.000
Jumlah tagihan nasabah 5.000
Jumlah pengaduan nasabah 1.000
Jumlah transaksi ATM 50.000
LANGKAH 7 : Menghitung Tarif Aktivitas

Kapasitas Driver
Aktivitas Biaya Aktivitas Tarif Aktivitas
Aktivitas
Pemrosesan transaksi 100.000 Rp. 527 per transaksi
Rp. 52.700.000
kartu kredit transaksi teller teller
Pembuatan tagihan 5.000 tagihan Rp. 6.332 per tagihan
Rp.31.660.000
kartu kredit nasabah nasabah
1.000
Penanganan pengaduan Rp. 21.640 per
Rp 21.640.000 npengaduan
nasabah pengaduan nasabah
nasabah
50.000 transaksi Rp. 200 per transaksi
Penyediaan mesin ATM Rp 10.000.000
ATM nasabah
LANGKAH 8 : Pembebanan Biaya Aktivitas ke Produk

Pembebanan biaya aktivitas ke produk dilakukan dengan cara mengalikan kapasitas


(konsumsi) driver aktivitas sesungguhnya dengan tarif aktivitasnya.
Misalkan konsumsi driver aktivitas sesungguhnya untuk masing-masing jenis kartu kredit
PT Bank Citra Indonesia adalah:
Aktivitas Platinum Gold Classic
Kartu kredit yang diterbitkan 5.000 20.000 50.000
Jumlah transaksi teller 20.000 30.000 50.000
Jumlah tagihan nasabah 500 1.500 3.000
Jumlah pengaduan nasabah 100 300 600
Jumlah transaksi ATM 1.000 14.000 35.000
LANGKAH 8 : Pembebanan Biaya Aktivitas ke Produk
Aktivitas Platinum Gold Classic
20.000 X Rp527 Rp 10.540.000    
Pemrosesan Transaksi Teller 30.000 x Rp527   Rp. 15.810.000  
50.000 X Rp527     Rp. 15.810.000
     
500 X Rp6,332 Rp3.166.000    
Pembuatan tagihan nasabah: 1.500 xRp6,332  Rp. 9.498.000 
3.000 x Rp6.332    Rp. 18.996.000
100 xRp21.640 Rp2.164.000    
Penanganan pengaduan nasabah: 300
  Rp. 6.492.000  
xRp21.640
600 xRp21.640     Rp 12.984.000
1,000 x Rp200 Rp200.000    
Penyediaan ATM 14.000 xRp200  Rp. 2.800.000  
35.000 x Rp200    Rp.7.000.000
Total Rp 16.070.000 Rp 34.600.000 Rp 54.790.000
Jumlah kartu kredit diterbitkan 5.000 20,000 50.000
Biaya kartu kredit per unit Rp3.214 Rp1.730 Rp. l .095,8

Anda mungkin juga menyukai