Anda di halaman 1dari 37

BITCOIN 101

1. https://duwitmu.com/bitcoin/investasi-jual-beli-bitcoin-kripto/

Tips Cara Investasi Jual Beli Bitcoin Kripto


Buat Pemula
Dipublish oleh R Quiserto Februari 22, 2021

Bitcoin semakin menarik sebagai instrumen investasi. Tapi saya yakin banyak dari kita yang
belum paham apa itu bitcoin dan bagaimana melakukan investasi di cryptocurrency ini. Saya
ingin membahas cara jual beli Bitcoin untuk pemula, termasuk soal regulasi dan resiko.

Kenapa investasi di Bitcoin menarik dan kita perlu melihat cara investasi di instrumen keuangan
yang tergolong masih sangat baru ini ?

Pertama, harga Bitcoin, jenis koin (token) kripto paling populer, meningkat cukup drastis.
Hanya dalam waktu hitungan bulan, nilainya menembus all-time high yang baru.

Bitcoin naik 354% di tahun 2020 sekaligus menembus rekor harga tertingginya di tahun 2017.
Mengalahkan return aset keuangan lainnya.

Kedua, saya mengamati bahwa mata uang kripto semakin diterima sebagai alat pembayaran.
Saya sendiri pernah merasakan secara langsung, diminta untuk dibayar dalam mata uang crypto
atas suatu transaksi digital.

Baru – baru ini, PayPal yang merupakan alat pembayaran transaksi online terbesar di dunia –
300+ juta pengguna, mengumumkan bahwa mereka sekarang menerima Bitcoin. Pengguna
PayPal bisa menyimpan dan melakukan transaksi dengan Bitcoin di PayPal.

Sifat cryptocurrency yang terdesentralisasi, tanpa bank sentral, membuatnya mudah untuk
digunakan dalam transaksi digital. Cocok sekali untuk melakukan pembayaran jual beli online.

Ketiga, perdagangan aset Kripto sudah diperbolehkan di Indonesia dibawah Bappebti – lembaga
yang mengatur perdagangan berjangka komoditi. Jual beli cryptocurrency, seperti Bitcoin, telah
legal.

Bukankan pemerintah mengumumkan bahwa Bitcoin ilegal ?


Yang tidak atau belum boleh di Indonesia adalah menggunakan Bitcoin untuk alat transaksi
pembayaran. Di Indonesia Anda tidak bisa membeli sesuatu dan membayar dengan Bitcoin.

Adanya kepastian hukum soal diperbolehkannya perdagangan Bitcoin di Indonesia membuat


investasi di aset kripto ini menjadi lebih aman secara regulasi. 

Mekanisme Transaksi
Mekanisme Transaksi Bitcoin Indonesiaa

Proses jual beli di Bitcoin dilakukan di exchange atau bursa. Exchange ini berfungsi seperti
marketplace, tempat yang mempertemukan pembeli dan penjual bitcoin. 

Layanan di Exchange adalah beli, jual, simpan dan transfer aset kripto. Transaksi aset kripto
terjadi antara para anggota exchange tersebut.

Exchange sendiri tidak melakukan jual beli. Perannya hanya menjadi tempat perantara dan untuk
itu akan memungut sejumlah fee, seperti fee jual beli dan penarikkan uang.

Di setiap exchange akan ditentukan jenis – jenis aset kripto yang bisa diperdagangkan di
marketplace mereka, Setiap exchange punya daftar aset kripto yang berbeda – beda.

Berbeda dengan transaksi di bursa saham, yang mana investor harus melewati broker sebagai
perantara, di exchange bitcoin, transaksi langsung terjadi antara investor. Tidak ada broker
perantara dalam transaksi di exchange bitcoin.

Penyimpanan bitcoin atau aset kripto dilakukan di ‘wallet’. Persis sama ketika kita punya uang,
maka disimpan di dompet atau brankas, namun bedanya adalah penyimpanan bitcoin dilakukan
secara digital.

Wallet disediakan exchange atau investor bisa punya wallet sendiri. Sama seperti nasabah yang
bisa menyimpan uangnya di bank atau di rumah.

Di dalam wallet, pemilik bitcoin menyimpan ‘private-key’, yang merupakan kode unik untuk
bisa mengakses bitcoin. Kode tersebut harus dijaga baik – baik, jangan sampai lupa atau dicuri
orang.

Pemilik Bitcoin akan mendapatkan alamat wallet. Alamat ini seperti no rekening di bank, yang
menjadi tujuan jika dilakukan pengiriman uang.

Untuk melakukan transaksi aset kripto, investor harus memilih ‘pair’ koin yang akan
ditransaksikan. Exchange menyediakan berbagai pair di platform.

Pair yang paling populer adalah Bitcoin / Rupiah (BTC/IDR).


Karena transaksi bitcoin terjadi diantara member exchange, harga jual beli bitcoin antar
exchange bisa berbeda – beda. Harganya bisa berbeda tergantung likuiditas, ramai tidaknya
transaksi di exchange tersebut.

Investor bisa memantau setiap saat di internet soal dimana harga bitcoin yang paling bersaing.
Ditunjukkan perbandingan harga Bitcoin di setiap exchange.

Bagaimana caranya jika ingin mulai jual, beli dan simpan Bitcoin ? Berapa pula fee dan biayanya
untuk transaksi ?

Cara Jual Beli Bitcoin


Saya masuk ke beberapa exchange bitcoin di Indonesia yang sudah resmi terdaftar di Bappebti.
Melihat cara pendaftaran, KYC, minimum deposit, cara beli dan jual, serta fee yang diminta oleh
exchange.

Langkah langkahnya saya rangkum berikut ini.

1. Buka Akun

Persyaratan pertama adalah mendaftar dan membuka akun di exchange. Caranya cukup mudah.

Syarat buka akun adalah mengisi Nama, Email, Address, dan menyetujui Ketentuan Perjanjian
dan Kebijakan Privasi.

Bisa mengajukan lewat aplikasi mobile atau lewat website. Aplikasi bisa diunduh di Google
PlayStore dan Apple Store.

Semuanya dilakukan secara online. Tidak ada kertas yang perlu diisi, maupun tidak perlu tanda
tangan basah.

2. Verifikasi KYC

Setelah membuka akun, user harus melanjutkan dengan verifikasi KYC. Tanpa lolos verifikasi
ini, pengguna tidak bisa melakukan transaksi meskipun sudah buka akun.

Verifikasi KYC adalah proses penting untuk melindungi semua peserta di exchange dan
memastikan kebijakan AML (Anti Money Laundering) dilaksanakan dengan baik.

Proses verifikasi KYC terdiri atas unggah foto ID, mengisi data pribadi, mengambil selfie foto
dengan gerakan normal dan dengan gerakan acak. Data KYC akan diproses yang setidaknya
membutuhkan waktu 1 hari kerja. 
Tidak jarang verifikasi gagal. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat verifikasi di adalah
pastikan belum memiliki akun di exchange, memberikan data pribadi yang benar dan akurat,
serta memberikan foto yang sesuai dengan KTP. 

KTP harus asli dan harus jelas pada saat di upload. Saat mengambil gambar pastikan wajah
terlihat jelas tanpa menggunakan topi dan juga kaca mata.

Saat selfie pastikan wajah berada di tengah agar fotonya sesuai dengan wajah dan pada foto
liveness, user akan diminta untuk melakukan salah satu gerakan. Ketika mengambil foto pastikan
tahan gerakan selama 3 detik, jika gagal silahkan ulangi kembali sampai maksimal 3 kali, jika
sudah berhasil silakan pilih tombol selesai, dan tunggu konfirmasi di email.

3. Deposit 

Lolos verifikasi, langkah berikutnya adalah melakukan deposit untuk bisa membeli Bitcoin. Ada
dua macam deposit, yaitu Rupiah dan Bitcoin. 

(a) Rupiah

Deposit rupiah dilakukan ke rekening yang sudah ditentukan. Deposit ini digunakan untuk
membeli Bitcoin atau aset kripto lainnya.

Setoran minimum mulai dari Rp 30 ribu sd Rp 50 ribu pada umumnya. Tapi, ada juga exchange
yang meminta minimum deposit sampai minimum Rp 500 ribu.

Beberapa cara deposit yang ditawarkan oleh exchange adalah:

 transfer bank (rekening & virtual account)


 e-wallet (OVO, GoPay, ShoppePay) 
 Setor tunai ke kantor
 PPOB (Alfamart dll)
 Kartu Kredit, Kartu Debit (hanya exchange di luar negeri)

Silahkan dipelajari masing – masing cara karena ada yang gratis, ada yang kena biaya deposit.
Ada yang otomatis sampai tanpa perlu kirim bukti transfer, ada yang harus kirim bukti transfer.

Cara paling convenient menurut saya adalah menggunakan virtual account (VA) karena uangnya
langsung sampai dan tidak perlu mengirimkan bukti transfer. Tetapi, deposit dengan VA
dikenakan biaya deposit (cek di kebijakan fee exchange).

(b) Bitcoin

Bisa pula deposit dalam bentuk koin, bisa Bitcoin, Ethereum dan jenis coin lainnya. Di setiap
exchange terdapat daftar coin yang diterima sebagai deposit.
Deposit bitcoin atau cryptocurrency bisa digunakan untuk membeli crypto yang lain. Pilih pair
mata uang crypto yang sesuai.

Bahkan, cara deposit dengan aset kripto paling mudah, cepat dan murah, dibandingkan dengan
rupiah atau US$. 

Exchange akan mengeluarkan ‘alamat’ wallet. Alamat ini yang digunakan untuk mengirimkan
coin dari exchange lain.

Biayanya juga lebih murah dibandingkan dengan biaya transfer uang lewat bank.

Untuk coin, exchange menetapkan minimum deposit yang diterima berbeda – beda, tergantung
jenis coin-nya. 

(c) Rekening

Buat yang biasa investasi di saham, pasti tahu bahwa di pasar modal uang nasabah disimpan
terpisah dari rekening perusahaan ke Rekening Dana Nasabah (RDN) yang atas nama nasabah.
Nasabah bisa mengakses RDN dari Bank.

Di Bitcoin berbeda, uang deposit akan disimpan di rekening perusahaan exchange, misalnya di
rekening atas nama Indodax atau TokoCrypto. Nasabah mengecek saldo deposit rupiah di
aplikasi platform bitcoin.

5. Pair Aset Kripto

Sebelum mulai melakukan transaksi, user harus memilih pair atau pasangan yang ingin di
tradingkan. Pair paling populer adalah Bitcoin terhadap Rupiah, berapa harga Bitcoin dalam
Rupiah. 

Pair ini sama seperti ketika membeli valas, USD to IDR, berapa Rupiah harga 1 US$. Ada
banyak pair pair lainnya.

Jenis pair aset kripto yang bisa diperdagangkan berbeda – beda di setiap exchange. Setahu saya,
Indodax saat ini paling banyak menawarkan pair aset kripto, dengan mencapai 100 lebih pair aset
kripto.

Namun, pemula bisa mulai dengan pair Bitcoin Rupiah, sebagai aset kripto paling populer dan
paling likuid saat ini. Semua exchange menyediakan pair Bitcoin ini.

4. Order

Untuk melakukan jual beli, pengguna harus melakukan order di aplikasi atau website exchange.
Ada beberapa jenis order yang wajib diketahui karena jenis order berhubungan dengan fee yang
harus dibayar.
(a) Limit (Maker)

Jenis order ini adalah user memasang pada harga tertentu dan tidak pada harga yang ada di pasar
saat itu. Jadi order tidak langsung terjadi.

Kalau posisi jual, maka limit order dipasang pada harga yang lebih tinggi dari harga pasar, kalau
posisi beli maka dipasang pada harga yang lebih rendah dari harga pasar.

Order yang pending akan masuk dalam antrian order Jual/Beli (Order Book). Dengan begitu,
member telah menjadi seorang Market Maker.

Jenis order ini disebut ‘maker’ karena membuat order baru. Berbeda dengan order taker, yang
mengikuti harga di pasar saat itu.

Order ini baru tereksekusi ketika harga pasar bergerak menyentuh harga yang dipasang oleh limit
order. Selama harga tidak bergerak pada harga yang dipasang, transaksi tidak akan terjadi.

Exchange tidak membebankan fee untuk jenis order maker ini. Fee jual beli nol.

(b) Market (Taker / Instan)

Jenis order ini langsung bisa dieksekusi karena mengikuti posisi harga pasar yang ada. Jadi kalau
order beli, beli di harga pasar saat itu, kalau order jual, jual di harga pasar saat itu.

Itu sebabnya order ini sering disebut pula sebagai order taker atau instan. Disebut Instan karena
order langsung terjadi, sedangkan disebut taker karena mengambil harga yang sudah ada di pasar
dan tidak membuat harga baru.

Jenis order ini dikenakan biaya oleh exchange. Fee ordernya biasanya sebesar persentase tertentu
dari nilai transaksi, mulai dari 0.1% sd 0.3%.

(c) Order Book

Order book adalah data yang disediakan oleh exchange di aplikasi, yang menunjukkan urutan
order yang ada di exchange saat ini berdasarkan harga dan jumlahnya. Ketika suatu order sudah
terjadi akan keluar dari order book.

Manfaat order book adalah menunjukkan bagaimana pergerakkan harga di pasar dan kedalaman
jumlah ordernya. Kalau ingin memasang harga, berapa yang pantas supaya order yang dipasang
bisa tereksekusi, bisa merujuk pada informasi di order book.

4. Beli Jual

Proses pembelian Bitcoin cukup mudah. Dimulai dengan memilih pair yang ingin dijual belikan.
Buat ordernya dengan memasukkan harga dan jumlah Bitcoin yang hendak dibeli, lalu akan
muncul jumlah rupiah yang dibutuhkan. Pilih jenis order, apakah taker atau maker.

Bisa pula membayar dengan aset kripto. Tinggal pilih pair yang sesuai.

Kalau taker, order akan langsung tereksekusi saat itu juga sesuai dengan harga pasar yang ada.
Jumlah kepemilikan Bitcoin akan langsung terupdate dan jumlah deposit Rupiah berkurang
sesuai dengan jumlah pembelian.

Kalau maker, order tidak langsung terjadi, menunggu sampai match di harga yang diinginkan.
Sementara belum match, order akan menunggu di order book.

Satuan jumlah beli dan jual Bitcoin bisa sampai delapan digit di belakang koma, yaitu
0,00000001 BTC. Jadi, user  bisa bertransaksi dengan angka yang cukup kecil (seperti
0.4981537 BTC).

Itu sebabnya saya lihat beberapa exchange bisa menerima transaksi sampai sekecil Rp 30 ribu.
Jumlah ini bisa dilakukan meskipun harga 1 bitcoin mencapai ratusan juta karena digit Bitcoin
yang bisa dibeli sekecil sampai delapan digit dibelakang koma.

Proses penjualan Bitcoin sama seperti pembelian. Hanya sekarang, setelah eksekusi berhasil,
deposit Rupiah bertambah dan kepemilikan Bitcoin berkurang. 

5. Withdraw

Uang Rupiah bisa ditarik dari Exchange ke rekening rupiah milik pengguna. Caranya cukup
mudah, ajukan penarikan di aplikasi.

User bisa juga menarik bitcoin yang dimiliki di exchange. Tinggal memasukkan alamat wallet
yang menjadi tujuan pengiriman bitcoin.

Dibutuhkan waktu beberapa menit sampai 1 x 24 jam untuk proses penarikan rupiah. Karena
exchange menggunakan jaringan perbankan untuk mengirimkan uang, lama cepatnya ditentukan
oleh proses di bank juga.

Penarikkan akan dikenakan biaya. Ada pula ketentuan soal minimum dan maksimum penarikan
untuk rupiah maupun coin crypto.

Masing – masing exchange menetapkan kebijakan biaya penarikkan yang berbeda – beda. 

Untuk penarikan rupiah, ada yang menerapkan biaya berupa persentase dari jumlah penarikkan
atau biaya flat berapapun jumlah penarikan dilakukan. Sementara, untuk penarikan aset crypto
dikenakan biaya flat yang dibayar dari coin yang ditransfer.

7. Biaya
Exchange menerapkan sejumlah biaya dan fee dalam transaksi bitcoin, yaitu:

 Jual Beli. Fee yang dihitung berdasarkan prosentase atas jumlah transaksi.
 Penarikan. Fee untuk penarikkan uang ke rekening rupiah. Ada yang fee persentase, ada yang
flat berapapun jumlah penarikkan
 Deposit. Fee untuk deposit rupiah ke rekening exchange untuk bisa melakukan pembelian aset
kripto.
 Transfer. Aset kripto yang dimiliki bisa ditransfer ke exchange lain atau ke sesama anggota di
exchange yang sama. 

8. Transfer Bitcoin

Aset kripto bisa ditransfer ke exchange lain atau bisa ke sesama anggota di satu exchange.
Tinggal mengisi alamat wallet yang dituju untuk kirim keluar exchange atau menuliskan user ID
untuk kirim ke dalam satu exchange.

Alamat wallet menjadi semacam no rekening kalau mentransfer uang.

Transaksi blockchain memerlukan waktu sekitar 30 menit untuk Bitcoin, dan 5-10 menit untuk
aset lainnya. Cukup cepat, mengingat transaksi dilakukan antar negara.

Setiap pengiriman aset kripto dapat dilakukan pengecekan dengan melihat block confirmation
pada blockchain dan juga support chain nya. Setiap exchange memiliki batas minimum block
confirmation yang berbeda untuk memvalidasi pengiriman aset kripto.

Untuk transaksi Bitcoin, pengecekan dilakukan di https://www.blockchain.com/id/explorer,


Ethereum di https://etherscan.io, Bitcoin Cash di https://www.blockchain.com/id/explorer.

Berbeda dengan deposit yang bisanya tanpa biaya, penarikan bitcoin crypto akan dikenakan
biaya. Dan ada ketentuan minimum dan maksimum penarikan dalam sehari untuk bitcoin crypto.

9. Wallet

Wallet adalah tempat menyimpan aset kripto. Sama dengan kita menyimpan uang di dompet.

Kita akan mendapatkan alamat wallet. Alamat ini digunakan untuk mengirimkan atau menerima
aset kripto.

Kita bisa menyimpan aset kripto di exchange, dimana wallet akan dikelola oleh exchange, atau
kita bisa memiliki wallet sendiri. Keamanan wallet harus dipastikan karena aset kita disimpan
disana.

Semakin besar kepemilikan bitcoin atau aset kripto lain, maka soal wallet ini harus semakin
diperhatikan. Kita ingin Bitcoin aman.

10. Keamanan
Exchange menerapkan 2FA ( Two Factor Authentication ) yang merupakan fitur keamanan
online, dimana user akan melakukan verifikasi identitas sebanyak 2 kali. 

Ketika melakukan log in pada akun di Exchange, setelah memasukan user ID dan password, user
akan diminta memasukan kode khusus yang dikirim melalui SMS atau menggunakan Google
Authenticator di ponsel. 

Cara ini menjamin bahwa setiap transaksi divalidasi oleh pengguna akun sendiri. Tidak hanya
harus tahu user ID dan password, tetapi juga punya akses ke ponsel, untuk bisa membuka akun.

11. Fitur Trading

Buat yang ingin fokus di trading, exchange menyediakan  berbagai fitur, yaitu:

 Analisa chart untuk menganalisa harga secara teknikal, seperti histori transaksi (order dan
trade).
 Order Book yang menunjukkan posisi order yang ada saat ini. Informasi ini penting untuk
menganalisa kemungkinan pergerakkan harga.
 Stop Loss. Fitur cut-loss yang penting untuk mengelola resiko dari fluktuasi harga yang tajam
 Short-Selling. Bisa melakukan short-sell ketika pasar sedang turun.
 OCO, atau “One Cancels the Other” untuk menempatkan dua pesanan pada waktu yang sama,
pesanan limit dan stop-limit, yang berguna untuk mengambil keuntungan dan meminimalkan
potensi kerugian.

Pengalaman Main Bitcoin di Aplikasi


Estimate Cost : IDR

Time Needed : 01 hours 00 minutes

Cara Jual Beli Bitcoin di Aplikasi Marketplace Kripto

1. Aplikasi Bitcoin
Unduh salah satu aplikasi marketplace Bitcoin yang sudah terdaftar di Bappebti. Saat ini,
Bappepti memberikan izin ke 13 perusahaan.
2. Buka Akun
Buka akun di aplikasi marketplace Bitcoin dengan mengisi data dan memberikan
dokumen identitas serta foto diri.
3. Verifikasi Dokumen
Wajib verifikasi KTP dan ambil foto selfie. Data ini akan dicek dan disetujui oleh pihak
marketplace sebagai syarat akun bisa dibuka.
4. Deposit Rupiah
Setelah akun disetujui, nasabah harus melakukan setoran rupiah ke rekening bank
perusahaan marketplace sebelum bisa melakukan pembelian Bitcoin.
5. Saldo Rupiah
Setoran rupiah bisa dicek di wallet dalam aplikasi yang menunjukkan saldo rupiah dan
mata uang kripto lainnya yang dimiliki nasabah saat ini.
6. Beli Bitcoin

Bitcoin adalah salah satu mata uang kripto pertama dan paling populer. Ada banyak mata
uang kripto lain yang diperdagangkan di bursa kripto. Untuk memulai transaksi nasabah
harus memilih pair (pasangan) Bitcoin, yaitu Bitcoin dengan Rupiah (BTC/IDR)
7. Setor Tarik Bitcoin

Bitcoin sebagai aset digital bisa disetor dari aplikasi lain atau bisa ditarik untuk
dikirimkan ke aplikasi lain. Untuk melakukan setor tarik Bitcoin, aplikasi marketplace
menyediakan alamat wallet Bitcoin.
8. Chart Bitcoin
Aplikasi marketplace menyediakan chart lengkap dan komprehensif untuk Bitcoin dan
mata uang digital lainnya. Chart tersebut bisa digunakan untuk analisa teknikal.
Tools

 Aplikasi Marketplace Bitcoin Kripto

Materials

 Ponsel, HP

Resiko Investasi Bitcoin


Jelas resiko investasi Bitcoin tidak bisa dibilang kecil. 

Di setiap exchange pada bagian bawah situs, tertulis “Disclaimer: Perdagangan aset krypto
memiliki peluang dan resiko yang tinggi. Pastikan Anda menggunakan pertimbangan yang
matang dalam membuat keputusan jual dan beli aset Anda. Exchange tidak memaksakan
pengguna untuk melakukan transaksi jual beli dan semua keputusan jual beli aset uang digital
Anda adalah keputusan Anda sendiri dan tidak dipengaruhi oleh pihak manapun.”

1. Fluktuasi Harga

Fenomena kenaikan nilai tukar bitcoin yang terjadi begitu cepat sekaligus menunjukkan harga
bitcoin bisa merosot dengan cepat pula. High Risk High Return adalah karakteristik
cryptocurrency.

Fluktuasi harga di Bitcoin bisa tergolong ekstrem. Kenaikan, dan tentu saja penurunannya, luar
biasa tajam.

Yang pernah main Bitcoin pernah bercerita bahwa dalam 1 bulan harga Bitcoin bisa melompat
10 x lipat. Itu artinya bisa turun 10 x lipat juga.

Berikut ini trend harga Bitcoin dalam setahun terakhir:


Trend harga Bitcoin Sangat Fluktuatif

2. Dibobol Hacked

Sistem blockchain-nya memang sangat aman dan transparan. Mekanisme peer to peer membuat
proses kontrol di blockchain sangat solid.

Mekanisme keamanan Bitcoin adalah menggunakan public-key (ini adalah alamat di wallet –
bisa dketahui umum) dan private-key (rahasia). Untuk bisa mengkontrolnya, orang harus punya
kedua key ini, seperti no rekening dan PIN.

Masalahnya, ketika melakukan transaksi Bitcoin melalui Exchange, private-key tidak diberikan,
namun dipegang oleh exchange. Nasabah hanya diberikan public-key.

Tetapi, yang justru rawan adalah banyak kasus exchange yang di hacked, khususnya di tahun
2019. Bisa dicek di internet soal kasus – kasus pembobolan exchange di berbagai negara.

Dan pembobolan tersebut tidak hanya terjadi di exchange kecil, tetapi exchange besar. Exchange
yang sudah punya nilai transaksi jutaan dollar setiap harinya pun bisa kena serangan hacker dan
mengalami kerugian yang tidak kecil.

Pembobolan ini yang tujuannya mengambil aset digital, dilakukan tidak hanya oleh orang luar
tetapi juga orang dalam.

3. Regulasi

Peraturan soal cryptocurrency masih cukup baru di Indonesia. Meskipun peraturan ini
memberikan legalitas yang solid buat perdagangan cryptocurrency di Indonesia, tetapi peraturan
tersebut juga membuat sejumlah ketentuan yang bisa menimbulkan risiko bagi nasabah.

Salah satunya adalah ketentuan bahwa exchange bisa berstatus terdaftar sebagai ““Calon
Pedagang Fisik Aset Kripto”, lalu setelah itu maksimum 1 tahun mengajukan diri untuk menjadi
“Pedagang Fisik Aset Kripto”. Pengajuan setelah 1 tahun ini bisa saja ditolak oleh Bappebti dan
jika ditolak maka status terdaftarnya dicabut dan harus mengembalikkan atau mentransfer aset
kripto anggota ke exchange lain.

Proses penutupan exchange setelah 1 tahun sejak terdaftar bisa menimbulkan kesulitan nasabah.
Karena harus mengurus perpindahan aset dan memastikan bahwa exchange yang ditutup
memenuhi kewajibannya.

Meskipun resiko cryptocurrency boleh dibilang tidak kecil, tetapi instrumen ini tetap menarik.
Menjanjikan alternatif instrumen dengan return yang sangat menarik.

4. Modus Penipuan
Risiko penipuan investasi Bitcoin bukan isapan jempol belaka. Cukup banyak kasus penipuan
mengatasnamakan Bitcoin. 

Ini terjadi karena popularitas Bitcoin semakin menanjak. Dan ini merupakan sebuah instrumen
yang baru.

Satgas Waspada Investasi OJK mengatakan banyak pihak yang tidak bertanggung jawab
memanfaatkan popularitas Bitcoin. Modusnya, orang menawarkan investasi dengan imbal hasil
tinggi tanpa resiko untuk mengelabui orang lain. 

Pihak Satgas telah menghentikan beberapa modus penipuan berkedok investasi di bidang
cryptocurrency. 

Salah satu contohnya pada 2015 telah terjadi kasus penipuan oleh seorang warga Amerika
Serikat bernama Trendon Shavers. Dia mendirikan perusahaan bursa Bitcoin bernama Bitcoin
Saving. Shaver kemudian dinyatakan bersalah karena telah menipu dengan skema Ponzi senilai
US$ 150 juta.

5. Lupa Password

Bagaimana kalau punya brankas di rumah untuk menyimpan benda berharga, lalu lupa
kombinasi kuncinya ? Itu disaster ! Brankas tidak bisa dibuka.

Hal yang sama terjadi jika pemilik bitcoin kelupaan PIN/password wallet. Sama, tidak bisa
membuka dan menjual Bitcoin karena di wallet tersebut tersimpan private-key yang digunakan
untuk mengakses Bitcoin.

Apakah password/PIN yang kelupaan, tidak bisa direset, seperti di aplikasi online banking ?

Ini yang yang membedakan Bitcoin dengan rekening di perbankan atau PayPal. 

Desain Bitcoin dibuat sedemikian rupa sehingga hanya pemilik saja yang bisa tahu dan
mengontrol password wallet serta private-key uang digital ini. Tujuannya supaya tidak ada orang
lain, negara atau institusi, yang bisa membuka bitcoin, selain pemiliknya.

Kondisi ini berbeda dengan aplikasi mobile atau akun PayPal, yang mana jika user lupa maka
password bisa di reset ulang dengan bantuan bank. Di Bitcoin sekali lupa, sudah gone. Tidak bisa
reset ulang.

Pastikan menjaga private – key baik – baik, tidak hanya dari pencurian, tetapi juga jangan
sampai lupa akan kombinasi PIN/password  wallet. Ingat baik – baik, jangan sampai lupa.

Ini masalah yang kelihatannya sederhana, tetapi punya implikasi yang serius. Koran ternama
NYTimes pernah menulis berita soal orang – orang yang kehilangan jutaan dollar karena lupa
PIN/password wallet mereka.
6. Salah Kirim Alamat Wallet

Sudah pernah lihat alamat wallet ?

Bentuknya alfanumeric yang cukup panjang dan unik. Sulit untuk diingat, berbeda dengan no
rekening bank yang cukup singkat, sehingga mudah diingat.

Persoalanya, kalau salah alamat wallet, bitcoin bisa terkirim ke orang yang salah dan tidak bisa
di recover lagi. Berbeda dengan salah transfer di bank, yang nasabah mungkin masih bisa minta
bank untuk mengembalikkan dananya.

Di bitcoin, tidak ada perantara, seperti bank, sehingga setiap transaksi yang sudah terjadi tidak
bisa dibatalkan atau dikembalikkan lagi. Salah tulis alamat wallet pasti akan terkirim ke orang
yang salah dan tidak bisa diapa-apakan lagi.

Makanya, pastikan betul alamat wallet sudah ditulis dengan benar, sebelum melakukan
pengiriman bitcoin.

Tips Mengelola Resiko

Tips Memilih Exchange Bitcoin

Apa itu Bitcoin

Regulasi Kripto di Indonesia

Kesimpulan
Bitcoin adalah jenis investasi yang sangat menarik, terutama dari segi return. Cryptocurrency ini
punya banyak manfaat yang membuat harganya melambung tinggi dalam waktu singkat.

Namun, resikonya juga tidak kecil, harga bisa berfluktuasi 10x lipat dalam 1 bulan. Apalagi,
karena masih belum mature, banyak sekali pro-kontra soal instrumen ini.

2.

Anda mungkin juga menyukai