ABSTRACT ................................................................................................v
vii DAFTAR
ISI..............................................................................................x BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................1
A. Latar Belakang
.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah
..................................................................................4
C. Tujuan Penelitian
...................................................................................5
E. Manfaat Penelitian
.................................................................................5
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA.................................................................7
A. Tinjauan Umum
Monopoli ....................................................................7
A. Sifat Penelitian
......................................................................................14
B. Jenis Penelitian......................................................................................14
1. F o k u s Penelitian ..........................................................................14
BAB V PENUTUP......................................................................................26
A. Kesimpulan.
..........................................................................................26
B. Saran .....................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA
.................................................................................28
LAMPIRAN................................................................................................83
TINJAUAN HUKUM PERSAINGAN USAHA TERHADAP
KONFLIK ANTARA OJEK ONLINE DAN OJEK
KONVENSIONAL
INTISARI
Hasil penelitian yang diperoleh antara lain bahwa ojek online telah
melakukan Predatory Pricing yang membuat persaingan usaha tidak sehat
antara ojek online dengan ojek konvensional. Ojek online dapat
dikatakan melakukan Predatory Pricing yaitu karena menerapkan harga
yang lebih rendah dengan menggunakan sistem tarif per kilometer dan
menentukan batas minimal biaya. Misalnya saja Go- Jek menetapkan tarif
per kilometer sebesar Rp 2.000, - dengan minimal biaya Rp 4.000, -.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat permasalahan
tersebut dapat diajukan ke KPPU atas laporan pelaku usaha yang merasa
dirugikan. Putusan KPPU tersebut bersifat mengikat dan mempunyai
hukum tetap jika tidak ada yang keberatan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
untuk lebih cerdas lagi dalam memilih segala bentuk produk barang
kebutuhan akan suatu barang maupun jasa. Namun disisi lain, kemajuan
teknologi pada sektor perdagangan memicu adanya monopoli. Setiap
Tidak Sehat adalah pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih
terapkan oleh ojek online memang tidak bisa dibendung. Teknologi ini
kasus yang telah ditulis dalam surat kabar beberapa waktu lalu oleh Bilal
transportasi sepeda motor berbasis aplikasi yaitu ojek online dan ojek
puluh ribu rupiah). Disisi lain para ojek online sudah menawarkan solusi
untuk ojek pangkalan agar mau bergabung dengan ojek online, namun
share location selang beberapa menit ojek akan datang tanpa harus
mencari pangkalan ojek, keuntungan lain yang diperoleh dari Gojek yaitu
tarif yang ditetapkan cukup murah. Hal tersebut yang membuat ojek
Uber Motor. Perbedaan ketiganya terletak pada tarif yang yang telah
mempermudah masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Teknologi ?
C. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1.Manfaat Teoritis
2. Manfaat
Praktis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Monopoli :
Ojek online merupakan angkutan umum yang sama dengan ojek pada
umumnya, yang menggunakan sepeda motor sebagai sarana pengangkutan
namun ojek online dapat dikatakan lebih maju karena telah terintegrasi
dengan kemajuan teknologi. Ojek online merupakan ojek sepeda motor
yang menggunakan teknologi dengan memanfaatkan aplikasi pada
smartphone yang memudahkan pengguna jasa untuk memanggil pengemudi
ojek tidak hanya dalam hal sebagai sarana pengangkutan orang dan/atau
barang namun juga dapat dimanfaatkan untuk membeli barang bahkan
memesan makanan sehingga dalam masyarakat global terutama di kota-kota
besar dengan kegiatan yang sangat padat dan tidak dapat dipungkiri masalah
kemacetan selalu menjadi polemik, ojek online ini hadir untuk memudahkan
masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari-hari dengan mengedepankan
teknologi yang semakin maju
Dalam aplikasi yang diunduh customers sudah dapat diketahui jarak,
lama pemesanan, harga, nama orang yang menjemput, serta perusahaan
pengelolannya. Seluruh identitas pengendara sudah diketahui secara pasti
karena perusahaan pengelola telah melakukan proses verifikasi terlebih
dahulu sebelum melakukan kerjasama kemitraan. Terdapat beberapa hal
yang bisa diketahui oleh pelanggan saat memesan ojek online yaitu:
Identitas Pelanggan
Mudah menemukan tukang ojek
Tidak perlu tawar menawar
Bisa menemukan pengendara yang tahu lokasi tujuan
Mengetahui harga secara pasti sebelum berangkat.
Foto pengendara
Sedangkan dari sisi pengendara atau rider, tukang ojek online yang selama
ini harus menawarkan jasa ke pelanggan yang lewat kini tidak perlu lagi
menawarkan jasanya. Yang perlu dilakukan oleh seorang pengendara ojek
online adalah memutuskan menerima atau tidak menerima tawaran dari
customers yang berhubungan langsung dengan perusahaan pengelola..
kelebihan yang dapat dirasakan oleh pengendara/driver ojek online adalah
tidak adanya proses tawar-menawar, tidak adanya proses menanyakan tujuan,
serta tidak ada lagi ketidakpastian harga. Semuanya sudah ditentukan lewah
HP hanya dengan sekali klik di HP.
Selain kelebihan yang dijelaskan diatas, pihak driver atau pengendara juga
memperoleh kelebihan lain dengan menjadi ojek online, seperti:
A. Jenis Penelitian
B. Fokus Penelitian
2. Teknik Wawancara
Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2013:231) wawancara merupakan
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,
sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Tujuan
digunakannya teknik wawancara dalam penelitian ini, antara lain:
D. Analisa data
Menurut Moleong (2004:280), analisis data adalah proses
pegorganisasian dan mengurutkan data kedalam teori dan satuan uraian
dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dirumuskan hipotesis kerja seperti
yang disarankan oleh data. Sesuai dengan jenis penelitiannya, maka
penelitian ini mengguanakan analisis deskriptif, dimana setelah data yang
terkumpul tersebut diolah kemudian dianalaisa dengan memberikan
penafsiran berupa uraian diatas tersebut.
Adapun kegiatan dalam analisis data yang akan dilakukan peneliti
dalam penelitian ini dari prengumpulan data, reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Milles dan
Huberman (1992:19-20), bahwa analisis data kualitatif terdiri dari tiga alur
kegiatan, sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif, proses pengumpulan data bergerak dari
lapangan/ranah empiris dalam upaya membangun teori dari data. Proses
pengumpulan data ini diawali dengan memasuki lokasi penelitian. Dalam
hal ini peneliti mendatangi tempat penelitian, yaitu kantor Stasiun
Meteorologi Tabing Padang dengan membawa izin formal penelitian.
Kemudian dilanjutkan dengan menemui orang-oarang yang ditarget sebagai
informan penelitian. Pada proses selanjutnya baru dilakukan pengumpulan
data dengan tekhnik wawancara dan studi dokumentasi untuk memperoleh
informasi yang dibutuhkan dengan lengkap yang diperoleh dilapangan.
BAB IV
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada awal peluncuran aplikasi ojek online menetapkan tarif flat yaitu jauh
dekat Rp 10.000, -, namun setelah itu para pelaku usaha ojek online
menaikkan tariff tiap tahunnya. Kenaikan tarif untuk Go-Jek per
tanggal 1 April 2017 menaikkan tarif yang tadinya untuk 7 KM
pertama dikenakan tariff Rp 8.000,- menjadi perjalanan lebih dari 2
KM dikenakan tarif Rp 2.000,- per kilometernya. Grabbike menaikkan
tarif dari yang tadinya Rp 1.500,- per kilometer menjadi Rp 1.750, - per
kilometer ditambah 10% (sepuluh persen). Sedangkan kenaikan tarif
untuk uber yaitu yang tadinya Rp1.000,- per kilometer menjadi Rp 1.500,-
per kilometer.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Budi Maulana, Insan, 2000, Pelangi Haki dan Anti Monopoli, Pusat Studi
Hukum
FH UII, Yogyakarta.
Fuady, Munir 1991, Hukum Anti Monopoli, PT. Citra Aditya Bakti,
Jilid 2, Kanisius,
Yogyakarta.
Persada, Jakarta.
Relevansinya, Kanisius,
Yogyakarta.
Rosdakarya, Bandung
Prayogo, Ayudha-D, 2000, Persaingan Usaha dan Hukum yang
Mengaturnya di
Pustaka.
Yani, Ahmad dan Gunawan Widjaja, 1999, Seri Hukum Bisnis: Anti
Monopoli,
Peraturan Perundang-undangan
Internet
Anonim, http://m.galamedianews.com/bandung-raya/49928/ini-dia-
kronologi-
pukul 15.50.
16.16.
pada tanggal 1
Anonim, http://documents.tips/documents/pt-gojek-indonesia.html,
diakses pada
Anonim, http://caracekterupdate.com/cara-order-go-jek-dan-info-
tarifnya-
Anonim, http://www.slideshare.net/SultanHabib/kesimpulan-
makalah-dan-
makalah-gojek, diakses pada tanggal 1 Agustus 2016 pukul 21.44.
Anonim,https://belajar.kemendikbud.go.id/SumberBelajar/tampilajar.php?
ver=1
Anonim, https://www.slideshare.net/sulistyowibowo6/gojek-analisis-
etika-bisnis-
http://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/bentuk-bentuk-pasar,
diakses