Oleh :
152040100047
TAHUN 2019
SKRIPSI
CRYPTOCURRENCY BITCOIN SEBAGAI OBJEK PAJAK DI
INDONESIA
Oleh :
152040100047
TAHUN 2019
HALAMAN PERSETUJUAN
Telah diterima dan disetujui untuk dipertahankan pada ujian skripsi yang
diselenggarakan oleh Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Bisnis Hukum dan
Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Tanggal Bulan
Tahun
Sidoarjo,
Menyetejui,
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
NIP.198105082005012002
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 152040100047
Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji pada Program Studi Ilmu Hukum
Sidoarjo,
Dewan Penguji :
Mengetahui,
NIM : 152040100047
Menyatakan bahwa skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain. Kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini
Sidoarjo,
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cryptocurrency saat ini merupakan sesuatu yang tidak bisa lepas dari
masyarakat yang dalam kehidupannya melakukan transaksi jual beli aset digital,
Cryptocurrency Bitcoin merupakan salah satu bentuk mata uang virtual yang
mulai diminati dan sering digunakan baik sebagai alat transaksi pembayaran
maupun sebagai bentuk investasi.1 Saat ini investasi Bitcoin merupakan salah satu
hal yang cukup menjanjikan hal ini didasarkan bahwa nilai tukar Bitcoin selalu
meningkat dan menariknya nilai tukarnya terhadap mata uang rupiah sangat
tinggi.2
mining.3 Mining merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh sebuah sistem
yang muncul bisa dilakukan oleh Bitcoin Miner itu sendiri, tidak mudah
memahami proses mining yang dilakukan oleh para miner bitcoin.4 Pada
Cryptocurrency Bitcoin sendiri saat ini di Indonesia tidak ada aturan khusus yang
mata uang di Indonesia hanya mengatur bahwa mata uang yang diakui dan sah
digunakan adalah rupiah.5 Hal ini membuktikan bahwa mata uang virtual seperti
pihak yang menggunakan bitcoin sebagai alat pembayaran dan menyimpan bitcoin
masalah terhadap transaksi yang ia lakukan. 6 Mata uang virtual saat ini perlu
Bitcoin sebagai bentuk investasi akibat nilai jualnya yang terus meningkat dan
kepemilikan bitcoinnya, saat ini hanya masyarakat tertentu saja yang dengan sadar
5
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Mata Uang
6
Aswinnur Kumpajaya and Wawan Dhewanto, “The Acceptance Of Bitcoin In Indonesia :
Extending TAM With IDT,” Business And Management 4, No. 1 (2015): Hlm 29.
membayar pajak terkait kepemilikan Cryptocurrency mengingat tidak ada aturan
yang jelas bahwa masyarakat yang memiliki bitcoin wajib membayarkan pajak
terkait yaitu Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan perlu membuat aturan
Beberapa penelitian yang ada saat ini membahas terkait legalitas bitcoin
peninjauan bitcoin dalam sudut pandang islam. 8 Oleh sebab itu topik penelitian ini
merupakan topik baru yang berfokus pada sudut pandang pengenaan pajak
B. Rumusan Masalah
Indonesia ?
C. Tujuan
7
Axel Yohandi, Nanik Trihastuti, and Darminto Hartono, “IMPLIKASI YURIDIS PENGGUNAAN
MATA UANG VIRTUAL BITCOIN SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN DALAM TRANSAKSI KOMERSIAL
(STUDI KOMPARASI ANTARA INDONESIA-SINGAPURA),” Diponegoro Law Journal 6, no. 2 (2017):
Hlm 1–19, https://doi.org/10.1017/S0269888907001014.
8
Hanik Fitriani, “IMPLIKASI CRYPTOCURRENCY BITCOIN TERHADAP KONSISTENSI REGULASI
KEUANGAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM,” Jurnal Ekonomi Syariah 1, no. 1 (2018): Hlm 75–96.
D. Manfaat
Diharapkan hasil dari penulisan dan penelitian ini dapat menambah keilmuan
Indonesia adalah apakah merupakan suatu objek pajak atau tidaknya dilihat
D.2 Praktis
objek pajak sehingga wajib untuk membayar pajak bagi yang memiliki.
D.3 Masyarakat
objek pajak.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
II.1 Cryptocurrency Bitcoin
Cryptocurrency, saat ini bitcoin merupakan salah satu dari sekian banyak
Cryptocurrency yang ada dan dikenal diseluruh dunia, bitcoin sendiri ditemukan
pada tahun 2008 oleh Satoshi Nakamoto dimana pada saat itu dia membuat tulisan
yang berjudul “ A peer to peer Electronic Cash ”. 9 bitcoin sendiri lahir dan
dengan jumlah besar tanpa harus menggunakan pihak ketiga sebagai perantara.10
dengan mata uang Indonesia rupiah yaitu perbedaanya terletak pada cara kerja
dimana pada mata uang rupiah dikelola oleh Bank Indonesia sedangkan
ditentukan oleh para pengguna bitcoin, sehingga nilai jual Crytocurrency bitcoin
sendiri tergantung pada banyaknya permintaan ztas bitcoin itu sendiri. Hal yang
bitcoin tetap bertahan hingga saat ini dan bahkan setiap waktu penggunanya
hingga saat ini karena keaktifan para anggota komunitas yang bekerjasama
9
Satoshi Nakamoto, “Bitcoin : A Peer-to-Peer Electronic Cash System,” 2008, Hlm 1.
10
Rina Candra Noorsanti, Heribertus Yulianton, and Kristophorus Hadiono, “Blockchain -
Teknologi Mata Uang Kripto ( Crypto Currency ),” 2018, Hlm 306.
11
Luqman Nurhisam, “Bitcoin Dalam Kacamata Hukum Islam,” Ar-Raniry, Internasional Journal of
Islamic Studies 4, no. 1 (2017): Hlm 169.
sehingga peningkatan terjadi, namun dalam beberapa nilai bitcoin juga sempat
mengalami penurunan.
dunia finansial dimana bitcoin merupakan salah satu bentuk murni dari uang
digital dan juga bagaimana sistem kerja dari bitcoin sendiri yaitu bisa berjalan dan
tetap berkembang hingga saat ini tanpa adanya lembaga secara khusus yang
mengelola Cryptocurrency jenis ini. Perkembangan bitcoin yang sangat cepat dan
tinggi saat ini terjadi akibat adanya kelebihan dari penggunaan bitcoin namun
kapanpun.
c. Bitcoin minim untuk terjadi pencurian data berbeda dengan kartu kredit
yang saat ini rawan untuk dicuri akibat menyebarnya tindak kejahatan
carding.
hanya memiliki satu alamat khusus untuk melakukan transaksi dan tidak
12
Hanik Fitriani, “Implikasi Cryptocurrency Bitcoin Terhadap Konsistensi Regulasi Keuangan
Dalam Perspektif Islam,” Jurnal Ekonomi Syariah 1, no. 1 (2018): Hlm 80.
semua orang bisa mengetahui alamat Bitcoin kita karena alamat tersebut
a. Nilai jual Bitcoin memang sangat tinggi kenaikan namun dalam beberapa
b. Resiko yang akan timbul, bitcoin tidak memiliki lembaga khusus yang
mengatur dan mengelola sehingga segala sesuatu yang timbul dan terjadi
c. Bitcoin merupakan hal yang cukup baru sehingga tidak semua negara
sudah mengatur terkait bitcoin sendiri bahkan di Indonesia hingga saat ini
bitcoin masih belum memiliki aturan secara khusus sehingga tidak ada
pembayaran.14
Salah satu hal yang membuat Cryptocurrency tetap digunakan dan dimiliki
seluruh transaksi-transaksi dengan kode khusus yang sifatnya tidak bisa diubah,
untuk mengikat seluruh transaksi yang dilakukan dan sifatnya terhubung antara
satu dengan yang lain dan didalamnya tidak akan ada pihak yang ikut campur
dalam transaksi, hal ini yang membuat saat ini blockchain sering digunakan
sebagai berikut :
transaksi baru yang dilakukan kedalam folder data yang telah dimiliki dan
hal ini dilakukan secara pribadi oleh pengguna tanpa bantuan dari pihak
ketiga.
c. Blockchain memiliki sistem yang disebut hash dimana sistem ini berfungsi
15
Berry A Harahap et al., “Working Paper Perkembangan Financial Technology Terkait Central
Bank Digital Currency ( Cbdc ) Terhadap Transmisi Kebijakan Moneter Dan Makroekonomi,” 2017,
Hlm 26.
hash merupakan kombinasi sebuah kode yang bisa dilakukan dengan
tanggal dan total transaksi sehingga kode-kode unik ini hanya bisa
diketahui para pengguna dan data akan divalidasi jika sesuai kode hash
rakyat yang dalam membebankan iuran kepada rakyat tersebut diatur pada
nasional.17 Dalam perpajakan mengenal istilah seperti subjek pajak dan objek
pajak, penjelasan subjek pajak sendiri terdapat pada Peraturan Direktur Jendral
dikatakan sebagai subjek pajak dan akan menjadi wajib pajak apabila orang yang
memiliki penghasilan yang berasal dari negara indonesia maupun luar negeri dan
penghasilan yang ia memiliki tersebut melebihi dari nilai yang sudah ditentukan
16
Ida Bagus Prayoga Bhiantara, “Teknologi Blockchain Cryptocurrency Di Era Revolusi Digital,”
Seminar Nasional Pendidikan Teknik Informatika (SENAPATI) 9, no. September (2018): Hlm 175–
176.
17
Tulis S.Meliala and Francisca Widianti Octomo, Perpajakan Dan Akuntansi Pajak, 5th ed.
(Jakarta: Semesta Media, 2008), Hlm 4.
18
Marisa Herryanto and Agus Arianto Toly, “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kegiatan Sosialisasi
Perpajakan Dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Di KPP Pratama
Surabaya Sawahan,” Tax & Accounting Review 1, no. 1 (2013), Hlm 126.
Ada beberapa objek pajak di Indonesia beberapa, dilhat dari beberapa jenis
apabila memang bisa jadikan sebagai objek pajak ada beberapa antara lain :
memiliki subjek hukum antara lain orang pribadi, Badan, bentuk usaha
tetap, dan warisan yang belum terbagi dengan objek penghasilan itu
sendiri.19
terkait suatu barang atau jasa yang mengalami kenaikan nilai atau
yang melakukan penyerahan BKP atau barang yang kena pajak, Impor dan
Ekspor terhadap suatu barang yang kena pajak, dan memanfaatkan barang
Objek dari Pajak Penjualan Barang Mewah yaitu barang yang digolongkan
19
Farid Syahril, “Pengaruh Tingkat Pemahaman Wajib Pajak Dan Kualitas Pelayanan Fisikus
Terhadap Tinkat Kepatuhan Wajib Pajak PPh Orang Pribadi,” Skripsi Universitas Negeri Padang 1,
no. 1 (2013), Hlm 5.
20
Wandha Marina Supit, David Paul Elia Saerang, and Harijanto Sabijono, “Analisis Restitusi Pajak
Pertambahan Nilai Terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai Pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Manado,” Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi 2, no. 3 (2014): Hlm
160.
21
Ivana Marghareta Londorang, Harijanto Sabijono, and Stanley Kho Walandouw, “Penerapan Tax
PLanning Pajak Pertambahan Nilai Terhutang Pada UD.Leonel,” Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi 2, no. 2 (2014): 1627.
sebagai kebutuhan pokok, barang-barang yang hanya dimiliki dan
oleh orang yang memiliki penghasilan diatas rata-rata, dan barang yang
BAB III
METODE PENELITIAN
22
Rezita Rani, “Objek PPnBM: Barang Mewah Kena Pajak,” n.d.,
https://www.online-pajak.com/objek-ppnbm, Diakses Pada 03 April 2019 Pukul 20.34 WIB.
Penelitian ini dalam penulisannya menggunakan pendekatan permasalahan
hukum dengan metode normatif, yaitu metode yang digunakan dalam penelitian
dengan melakukan pendekatan terhadap kaidah dan norma yang ada pada
pajak di Indonesia
Bahan hukum primer dalam penilitian ini adalah bahan hukum yang telah
jurnal ilmiah, buku, teori, pendapat hukum, dan website-website terkait yang
Dalam penulisan ini dilihat dari beberapa sumber hukum yang diperoleh
BAB IV
PEMBAHASAN
didasarkan pada anggapan bitcoin sebagai mata uang virtual bahkan beberapa
dikatakan sebagai mata uang, namun ada beberapa syarat mata uang yang
harus dipenuhi oleh bitcoin.24 Pada tabel 1 dijelaskan perbedaan Bitcoin dan
Uang harus bisa dibagi Mata Uang Rupiah Bitcoin juga bisa
3
menjadi bagian yang lebih bisa dibagi menjadi dibagi menjadi
23
Dara Lidia, Jabbar Sabil, and Syarifuddin Usman, “EKSISTENSI BITCOIN DALAM PERSPEKTIF
MAQĀṢID AL-SYAR‘ĪYAH,” Petita 3, no. 2 (2018): Hlm 154.
24
sigit Somadiyono, “Relevansi Uu No. 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang Dengan Fenomena
Munculnya Mata Uang Virtual, Studi Kasus Fenomena Bitcoin Di Indonesia,” Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari Jambi 14, no. 2 (2014): Hlm 67–68.
bagian kecil, seperti
yang berlaku saat
ini dari yang paling bagian yang lebih
rendah Rp 100 kecil yaitu mili
kecil
( Seratus Rupiah ) bitcoin, mikro
hingga yang bitcoin, dan
terbesar Rp 100.000 satoshi.
( Seratus Ribu
Rupiah ).
Tidak ada
Bank Indonesia lembaga resmi
sebagai lembaga yang melakukan
Uang harus bisa
moneter melakukan standarisasi,
4 distandarisasi
standarisasi mengingat bitcoin
terhadap mata uang muncul dan
rupiah. berkembang atas
partisipasi publik
Pada UU No 7
Beberapa negara
Tahun 2011
melegalkan
Tentang Mata Uang
penggunaan
dijelaskan bahwa
bitcoin, di
Rupiah merupakan
Indonesia bitcoin
Uang harus memiliki salah satu yang
diakui sebagai
5 pengakuan berlaku dan
komoditas
digunakan di
melalui peraturan
Indonesia, dan
Bapepti namun
peredaran dan
tidak diakui
penggunaannya
sebagai suatu alat
diatur oleh Bank
pembayaran.
Indonesia.
Mata uang rupiah
memiliki nilai yang Bitcoin memiliki
cukup stabil nilai fluktuasi,
Uang harus memiliki nilai
mengingat Bank dimana nilainya
6 yang stabil
Indonesia sebagai dapat turun dan
lembaga moneter naik secara dalam
melakukan waktu singkat.
pengawasan.
Dilihat dari tabel 1 beberapa hal yang tidak dimiliki oleh bitcoin, bitcoin
tidak bisa distandarisasi mengingat sifat bitcoin yang terbuka sehingga tidak
ada lembaga sentral yang mengatur cryptocurrency bitcoin itu sendiri. Syarat
kedua yang tidak dipenuhi adalah nilai bitcoin yang dapat naik dan turun
dengan cepat sehingga bisa dikatakan nilai bitcoin itu sendiri tidak stabil, dan
syarat terakhir adalah pemerintah hingga saat ini tidak mengakui keberadaan
bitcoin itu sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa bitcoin tidak bisa di anggap
bitcoin
25
Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018 Tentang Uang Elektronik
Uang elektronik diterbitkan dengan Bitcoin tidak perlu melakukan
adanya setoran sejumlah nilai uang setoran kepada penerbit, karena
kepada penerbit uang elektronik. bitcoin didapatkan dengan
sistem mining.
Nilai uang elektronik disimpan secara Bitcoin juga disimpan disuatu
elektronik dalam suatu media berupa media server yang dikenal
server atau chip. sebagai bitcoin wallet.
Dilihat dari tabel 2 bitcoin tidak memenuhi dua unsur uang elektronik
yaitu adanya setoran kepada penerbit uang elektronik dan tidak adanya
bitcoin yaitu sistem peer to peer. Sistem ini memungkinkan pengguna secara
mandiri mengatur transaksi yang akan dilakukan dan apabila pihak pembeli
menerima dana.26
pembatalan kepada paypal sebagai pihak ketiga dengan fasilitas dispute, kartu
kredit yang banyak digunakan oleh masyarakat saat ini juga memungkinkan
26
Ferry Mulyanto, “Pemanfaatan Cryptocurrency Sebagai Penerapan Mata Uang Rupiah Kedalam
Bentuk Digital Menggunakan Teknologi Bitcoin,” Indonesia Journal on Networkking and Secutiry
4, no. 4 (2015), Hlm 22.
pihak pembeli mengajukan pembatalan transaksi dengan bantu pihak bank
gambar 2 :
27
Ridwan Romadhoni and Dona Budi Kharisma, “ASPEK HUKUM KONTRAK ELEKTRONIK ( E-
CONTRACT ) DALAM TRANSAKSI E-COMMERCE YANG MENGGUNAKAN BITCOIN SEBAGAI ALAT
PEMBAYARAN,” Jurnal Private Law VII, no. 1 (2019): Hlm 52.
Gambar 2 Website Indonesia ( Republikhost.com ) Yang Menyediakan Opsi Pembayaran
Cryptocurrency Bitcoin
bitcoin sebagai suatu alat pembayaran. Pengakuan status bitcoin sebagai alat
Service Tax. Dalam aturan yang dibuat oleh Singapura itu dijelaskan juga
pengakuan sebagai suatu alat pembayaran yang sah dan dilarang digunakan di
28
Axel Yohandi, Nanik Trihastuti, and Darminto Hartono, “IMPLIKASI YURIDIS PENGGUNAAN
MATA UANG VIRTUAL BITCOIN SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN DALAM TRANSAKSI KOMERSIAL
(STUDI KOMPARASI ANTARA INDONESIA-SINGAPURA),” Diponegoro Law Journal 6, no. 2 (2017):
Hlm 13, https://doi.org/10.1017/S0269888907001014.
Indoesia sebagai alat pembayaran. Dilarangnya penggunaan bitcoin ini
pembayaran.29
Nilai jual bitcoin yang tiap waktu mengalami kenaikan, membuat banyak
memiliki harga namun saat ini harga cenderung stabil setelah beberapa waktu
mempengaruhi nilai bitcoin sehingga harganya dapat berubah tiap hari bahkan
tiap jam. Nilai bitcoin akan mengalami kenaikan tinggi saat banyak
maka nilai jual akan merosot. Bitcoin merupakan salah satu investasi yang
hari hilang dari peredaran dan nilainya akan menghilang. Investasi memiliki 2
bentuk yaitu :
29
https://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_200418.aspx, Diakses pada 22 Mei
2019 pkl 10.00
30
Mulyanto and Mulia, “Analisis Mining System Pada Bitcoin,” Hlm 2.
a) Real Investment atau investasi nyata adalah investasi yang dalam
dan peralatan-peralatan.
31
Febri Muhammad Rachadian, Ereika Arie Agassi, and Wahyudi Sutopo, “Analisis Kelayakan
Investasi Penambahan Mesin Frais Baru Pada Cv. Xyz,” J@Ti Undip : Jurnal Teknik Industri 8, no. 1
(2013): Hlm 16, https://doi.org/10.12777/jati.8.1.15-20.
merupakan member dan sudah terdaftar didalam bitcoin marketplace. Para
komoditas perdagangan.
penggunanya lebih dari jutaan pengguna mulai dari generasi 17 tahun hingga
didapat dari hasil mining kedalam dompet bitcoin atau yang lebih dikenal oleh
para pengguna dengan nama wallet. Para pengguna yang nantinya ingin
menyediakan jual beli bitcoin, yang saat ini banyak digunakan adalah
indodax.co.id.
oleh Bapepti atau Badan Pengawas Pasar Berjangka Komoditi antara lain :
32
Raafi Ghania Razzaq, “LEGALITAS MATA UANG VIRTUAL DALAM PERSPEKTIF HUKUM
INDONESIA,” Lontar Merah 1, no. 1 (2018): Hlm 115.
Peraturan badan pengawas perdagangan berjangka komoditi Nomor 2
Tahun 2019 yang mengatur tentang Komoditi yang dapat dijadikan subjek
disebutkan bahwa crypto aset atau aset kripto diakui sebagai komoditi
pasar fisik aset kripto (crypto asset) dibursa berjangka, didalam peraturan
ini dijelaskan secara detail pengertian aset crypto dan hal-hal yang
Indonesia beberapa waktu ini, namun di beberapa negara maju di dunia bitcoin
pajak keuntungan modal.33 Cina dan korea merupakan salah satu dari sebagian
penggunaan apapun.34
kepemilikan bitcoin memunculkan isu hukum baru bahwa ada kewajiban yang
saat ini di Indonesia tidak ada aturan khusus yang dikeluarkan terkait
pertambahan nilai ekonomis yang diterima oleh wajib pajak baik dari
pajak dari kepemilikannya mengingat ada hasil yang diterima para pemilik
barang dalam 2 jenis, pertama barang kena pajak dan barang tidak kena pajak.
barang kena pajak adalah seluruh barang baik yang bergerak dan tidak
bergerak serta barang berwujud maupun tidak berwujud. Barang tidak kena
pajak disebutkan secara detail pada UU Nomor 42 Tahun 2009 Tentang Pajak
Diaturnya konsep barang kena pajak dan barang tidak kena pajak dalam
Barang kena pajak yang tidak berwujud, mengingat tidak ada aturan di
UU PPN Pasal 4A Uang merupakan barang tidak kena pajak. Selama belum