Anda di halaman 1dari 7

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

UJIAN AKHIR SEMESTER

Semester Genap Tahun Akademik 2021/2022

Mata Kuliah : Sosiologi & Politik Kelas CR13

Hari/Tanggal: Selasa, 14 Juni 2022

Waktu : Dikumpulkan sesuai waktu jadwal UAS

Sifat : Essay Take Home Terbuka

Dosen : Derajad S. Widhyharto

Nama : Hilmi ‘Afif Kautsar

NIM : 19/441464/EK/22482

Program Studi : Manajemen

Perhatian: pahami soal dengan baik, lalu jelaskan dengan mengungkapkan pendapat anda dengan
merujuk referensi dan publikasi ilmiah.

Soal:

1. Jelaskan dengan menggunakan cara pandang politik, mengapa prostitusi terus terjadi di
masyarakat, meski masyarakat sangat membencinya ?

Perkins & Bennet, Koendjoro (2004), pelacuran sebagai transaksi bisnis yang disepakati
oleh pihak yang terlibat sebagai sesuatu yang bersifat kontrak jangka pendek yang
memungkinkan satu orang atau lebih mendapatkan kepuasan seks dengan metode yang
beraneka ragam.
Transaksi bisnis yang terjadi tidak hanya untuk uang, namun bisa dalam penyuapan,
bahkan kenaikan jabatan dalam suatu organisasi yang kerap kali menjadi kasus dalam
negri maupun luar negri yang mungkin hanya dapat terungkap dari sekian banyaknya
aslinya terjadi, antara para korban takut dengan jangkauan kekuasaaan pelaku, atau
memaklumi praktek tersebut yang sudah membudaya, hingga bahkan sengaja
menjadikannya pijakan untuk memenuhi tujuannya dengan membuang nilai nilai yang
ada pada dirinya.

Berbagai peraturanpun tidak dapat langsung menghukum psk sekaligus pelanggan seperti
dalam dalam hukum pidana umum bahwasanya persoalan mengenai prostitusi hanya
terdapat dalam Pasal 298 KUHP, yaitu melarang siapa saja yang menjadikan sebagai
mata pencaharian atau kebiasaan dan mengambil keuntungan atas kegiatan cabul yang
dilakukan orang lain dengan ancaman pidana maksimal 1 tahun 4 bulan. Menurut
ilmuwan hukum pidana, praktek mata pencaharian yang dimaksud berupa rumah bordil
yang terdapat germo atau mucikari yang merupakan pemilik atau pengelola rumah bordil,
apabila transaksi terjadi hanya antara pekerja dan pelanggan tidak dapat dimasukkan
kategori pelanggaran pasal, yang merupakan celah fenomena yanhg terjadi saat ini yaitu
pelacuran online. Pasal 27 ayat 1 UU ITE, memberikan ancaman hanya pada perbuatan
yang mendistribusikan, mentransmisikan, atau membuat dapat diaksesnya informasi
elektronik yang melanggar kesusilaan. Menurut ilmuwan hukum pidana, informasi yang
dimaksud berupa gambar, video, percakapan, animasi, sketsa yang mengandung konten
kecabulan, persetubuhan, kekerasan seksual, serta alat kelamin. Sehingga apabila berupa
teks ataupun tidak dipublikasikan, hal ini tidak dapat dinyatakan pelanggaran.

Sebagai contoh Belanda yang merupakan negara melegalkan seks antar orang dewasa
sejak 1971, hingga memliki tempat khusus yang terkenal bahkan menjadi destinasi wisata
yaitu Red Light di Amsterdam. Kini di Belanda terdapat gerakan menentang prostitusi
yang bersemboyan 'Harga diri saya tidak ternilai' atau Ik ben onbetaalbaar dalam Bahasa
Belanda. Berpendapat bahwa legalisasi prostitusi tidak sesuai dengan era kini, menurut
pendapat salah satu pekerja di RED Light menyatakan bahwa hal ini bagus dikarenakan
bisa segera mengakhiri siklus buruknya, bahwa hal tersebut ia lakukan terpaksa untuk
menghidupi dan mencari pekerjaan yang normal, salah satunya lagi menentang bahwa hal
tersebut merupakan pilihannya sendiri dan menyayangkan bila ilegal akan kehilangan hak
fasilitas kesehatan dan keamanan.

Dari berbagai hal tersebut, termasuk juga berbagai tambahan menggiurkan seperti,
sumber pemasukan negara, terjaminnya hak fasilitas kesehatan-keamanan, mengurangi
pengangguran dan sebagainya. Hal ini tentu dapat ditolak, khusunya untuk Negara
Indonesia harus memiliki pertimbangan sisi lain yang lebih, yaitu mengenai norma, nilai
harga diri kemanusiaan, hingga keagamaan yang diakui yaitu 5 agama di Indonesia,
bahkan dimasukkannya nilai keislaman dalam Piagam Jakarta. Agar tidak terjadi hal –
hal yang tidak diinginkan seperti terbaliknya budaya seperti bagian Barat daintaranya,
tidak pentingnya pernikahan, perlakuan biasa pada pelukan, berciuman, hingga
berhubungan badan yang dapat menghilangkan nilai – nilai yang sudah ada sejak dahulu
kala.

2. Politik Identitas dianggap menimbulkan segregasi karena keberadaan terus menerus


menganggu nilai dan norma masyarakat, jelaskan mengapa politik identitas sulit
dihilangkan, berikan pula contohnya ?

Istilah “politik identitas” pertama kali dicetuskan oleh feminis kulit hitam Barbara Smith
dan Combahee River Collective pada tahun 1974. Politik identitas berawal dari
kebutuhan untuk membentuk kembali gerakan-gerakan yang selama ini mengutamakan
kesamaan yang monoton daripada nilai strategis perbedaan. Atau sederhananya ketika
orang – orang dari ras, etnis, jenis kelamin, atau agama tertentu bersatu, berorganisasi
secara politik untuk membela kepentingan mereka, yang biasanya terjadi karena awalnya
terpinggirkan, belum diakui, kurang disorot atau bahkan tidak diakui pada saat itu, seperti
contohnya LGBT memperjuangkan transgender, pernikahan sesama jenis, pengakuan
sekian jenis kelamin, ataupun gerakan feminis, memperjuangkan pengakuan akan wanita.
Di Pemilu Inggris menurut The Scotsman menyebutkan bahwa kini lebih condong
ditentukan dengan identitas dibanding kebijakan, sehingga dalam prosesnya pun beralih
dari yang awalnya kebijakan kepentingan besarnya pajak, gaji-pensiunan pekerja dan
sebagainya menjadi pengakuan masing – masing identitas sehingga dianggap merubah
tatanan normal/biasanya.

Menurut Ilmuwan politik Universitas Stanford Francis Fukuyama, beliau menyebutkan


bahwa hal ini dapat menjadi ancaman demokrasi alih – alih membelah menjadi faksi
kecil-kecil, lebih baik bersatu menjadi besar dengan menetapkan hak dan prinsip yang
luas, mencakup semua, ataudari yang awalnya politik identitas menjadi politik solidaritas.

3. Transisi energi baru terbarukan di Indonesia terkesan berjalan lambat, hal ini dikarenakan
lemahnya dukungan kebijakan pemerintah. Jelaskan menggunakan cara pandang
ekonomi politik dan berikan tautan kasus dalam berita online yang terjadi tentang
fenomena transisi energi yang berhubungan dengan lemahnya dukungan kebijakan
tersebut?

Dipaparkan oleh Peneliti Senior Institute for Essential Services Reform (IESR),
Handriyanti Diah Puspitarini pada hari ketiga Indonesia Energy Transition Dialogue
(IETD) 2021, Rabu (22/09/2021). Bahwa dari sisi regulasi, Indonesia belum memiliki
peraturan komprehensif yang mendukung pembangunan energi terbarukan secara penuh,
seperti tarif, insentif, subsidi, dan pengurangan risiko yang berhubungan dengan segala
aktivitas pengembangan energi baru terbarukan.

Menurut CEO Pertamina Power Indonesia Dannif Danusaputro, selain dorongan isu
pemeliharaan iklim dunia, proyekpun harus bisa diizinkan untuk berukuran besar kisaran
50 Megawatt, agar dapat dilakukan pendanaan dan menarik minat investor.

Menurut Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Prof Rinaldy Dalimi mengatakan
bahwa faktor penghambatnya adalah harga yang mahal disamping target bauran energi
pemerintah sebesar 23% di tahun 2025. Sehingga diperlukan subsidi dari pemerintah
untuk perkembangan energi terbarukan yang telah dilakukan oleh banyak negara lainnya.

Hal tersebut dapat menjadi pijakan kuat karena bila negara ingin perubahan yang cukup
besar diperlukan pengorbanan agar semakin diterima masyarakat, tentu dapat
menciptakan model bisnis baru mengenai energi terbarukan, ditambah lagi kebutuhan
akan penelitian dan pengembangan karena masih masa transisi energi.

4. Semua negara di dunia menghadapi situasi pandemi covid 19, hal tersebut menjadikan
kondisi sosial mengalami penurunan yang mengakibatkan munculnya potensi krisis.
Menurut anda hal tersebut merupakan fenomena krisis utamanya kesehatan, ekonomi
atau politik? Lalu jelaskan mengapa fenomena yang anda pilih bisa terjadi, dan upaya apa
saja yang harus dilakukan untuk mengembalikan kondisi sosial ?

Menurut saya situasi pandemi covid 19 menyebabkan efek krisi paling tinggi pada
ekonomi, dikarenakan jangkauan yang lebih luas pada sektor tersebut, semua usia,
jenjang pendidikan, jenis kelamin, status sosial, bahkan antar negara, hingga beberapa
waktu lalu berbagai pemerintahan negara perlu untuk memberikan akomodasi kepada
para warga negara yang tidak bekerja akibat pandemi covid. Berbagai masyarakatpun
bahkan membicarakan untuk lebih mentidakpedulikan pandemi dibanding tidak bekerja
hingga mengorbankan kebutuhan hidupnya. Hampir keseluruhan industri swasta dan
negri penopang fasilitas masyarakat pun berusaha menyesuaikan dan bertahan.

Kita dalam mengelola perekonomian juga harus terus mengupayakan adanya pemulihan
dan adanya rebound karena perekonomian bisa dan harus mulai kembali lagi bergerak.
Ekonomi Indonesia dengan berbagai langkah yang dilakukan oleh pemerintah telah
berhasil mencapai melebihi pre-crisis level,” jelas Menkeu Indonesia, Ibu Sri Mulyani

Namun upaya rebound tersebut belum pasti dapat memulihkan, contohnya seperti
Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura bahkan dengan berbagai upaya mereka GDP
pada kuartal kedua mereka tahun ini belum bisa melewati kondisi precovid level.
Meskipun demikian, semua langkah harus kita usahakan demi perubahan positif.

Selain menyediakan dana penanganan kesehatan dan pengaman sosial, diperlukan dana
untukmenstimulus kembali dunia ekonomi untuk usaha. Dengan menerapkan kebijakan
moneter dan fiskal negara bertujuan mendorong aktivitas perekonomian dan investasi
dengan penurunan bunga kredit perbankan, serta kerjasama internasional untuk semakin
memutar roda ekonomi Indonesia

Sumber :

Nomor 1

https://metro.sindonews.com/read/568316/170/psk-online-dan-pengguna-jasa-tak-bisa-pidana-
kok-bisa-1634188240

https://www.bbc.com/indonesia/vert-cap-48242299

Nomor 2

https://fisipol.uma.ac.id/apa-itu-politik-identitas/

https://kuliahdimana.id/news/read/822/Memahami-Politik-Identitas

Nomor 3

https://www.kompas.com/global/read/2021/09/24/141500270/pengembangan-ebt-di-indonesia-
masih-terhambat-berbagai-tantangan?page=all

https://ekbis.sindonews.com/berita/1392787/34/pengembangan-energi-baru-terbarukan-
terhambat-masalah-harga

Nomor 4

https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/pemerintah-terus-upayakan-pemulihan-ekonomi-
namun-tetap-waspada-terhadap-pandemi-covid/

Anda mungkin juga menyukai