Anda di halaman 1dari 3

RESUME JURNAL JURNALISTIK TV

Dosen Pengampu:
Vera Wijayanti Sutjipto, S.Sos., M.Si.

Disusun Oleh:
Arya Megananda
1410622072
B6

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
INFORMASI ARTIKEL 1:
Judul : Komunikasi Politik Di Masa Pandemi Analisis Isi Unggahan Instagram Mengenai
Program Pengendalian Covid-19 Dan Pemulihan Ekonomi
Volume : Vol. 26 No.1
Tahun : 2022
Penulis : Yohanes Thianika Budiarsa, Andreas Pandjangan
Jurnal : https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/jskm/article/view/4865/1877

komunikasi politik terkait penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi yang dilakukan
oleh pemerintah, partai pendukung, dan anggota DPR di Instagram dari April 2020 hingga
Agustus 2021. Hasilnya menunjukkan bahwa pemerintah adalah komunikator politik yang
paling aktif dalam menyebarkan program-program terkait Covid-19 dan pemulihan ekonomi,
terutama melalui gambar/foto dan video. Meskipun penggunaan tagar oleh pemerintah relatif
rendah, tingkat interaksi pengikutnya paling tinggi.
Pesan-pesan yang paling sering disampaikan berkaitan dengan disiplin protokol kesehatan,
vaksinasi Covid-19, serta program tracing, testing, dan treatment. Pesan-pesan mengenai
pemulihan ekonomi cenderung lebih jarang disampaikan, meskipun memiliki tingkat
engagement yang cukup tinggi.
Jurnal ini menyoroti pentingnya kredibilitas pesan dalam meningkatkan kepercayaan publik
terhadap kebijakan pemerintah serta pentingnya keterlibatan komunikator politik yang
kredibel, termasuk partai pendukung dan anggota DPR, dalam menyebarkan informasi yang
beragam. Instagram dianggap sebagai platform yang efektif untuk menyebarkan pesan secara
cepat dan mendapatkan engagement yang tinggi, dengan penggunaan tagar yang relevan
menjadi faktor penting dalam mencapai hal tersebut.
Kesimpulannya, penelitian ini memberikan wawasan penting tentang peran komunikator
politik dalam situasi pandemi seperti Covid-19, menekankan pentingnya kredibilitas pesan,
keterlibatan aktif komunikator politik yang kredibel, serta penggunaan media sosial dengan
efektif dalam situasi krisis.
INFORMASI ARTIKEL 2
Judul : Politik Hukum dan Quo Vadis Pembentukan Undang Undang Dengan Metode
Omnibus law di Indonesia
Volume : Vol. 10 No.6
Tahun : 2022
Penulis : Ida Bagus Gede Putra Agung Dhiksita, Deni Clara Sinta, Candra Dwi Irawan
Jurnal : https://e-jurnal.peraturan.go.id/index.php/jli/article/view/3

dampak penerapan metode omnibus law di Indonesia, khususnya dalam pembentukan


Undang-Undang Cipta Kerja dan Undang-Undang Harmonisasi Perpajakan (HPP). Penelitian
ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dan kualitatif, menyoroti masalah politik
hukum yang muncul, seperti pragmatisme, proses demokratis yang lemah, dan minimnya
partisipasi publik. UU Cipta Kerja dikritik karena dinilai tidak memenuhi prinsip procedural
due process of law dan substantive due process of law, serta menuai penolakan dari berbagai
pihak dan diuji formil di Mahkamah Konstitusi.
Pemeriksaan terhadap UU Cipta Kerja menunjukkan bahwa proses perumusan dilakukan
dengan cepat dan minim partisipasi masyarakat, memunculkan kritik terhadap kekurangan
dalam naskah akademik, konsistensi dengan paradigma negara, dan pendelegasian kekuasaan
yang besar kepada Presiden. Begitu juga dalam perumusan UU HPP, terdapat kritik terkait
waktu pembahasan yang singkat dan minimnya partisipasi masyarakat, serta dominasi
kepentingan politik yang mengakibatkan perubahan substansi dan penghapusan ketentuan
pada detik-detik terakhir pembahasan.
Jurnal tersebut juga membahas praktik korupsi legislatif dalam pembentukan UU, dengan
penekanan pada penggunaan metode omnibus law dalam UU Cipta Kerja dan UU HPP. Ada
kekhawatiran bahwa metode ini membuka peluang praktik korupsi dan menghasilkan regulasi
yang tidak sesuai dengan kepentingan masyarakat. Rekomendasi penelitian meliputi perlunya
tetap mematuhi prosedur pembentukan yang adil dan melibatkan partisipasi publik,
menghindari regulasi yang terlalu kompleks, serta pembentukan badan regulasi nasional
untuk memastikan keharmonisan antara undang-undang yang terbentuk.
Dengan demikian, penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan metode omnibus law
memerlukan perhatian khusus untuk memastikan bahwa proses tersebut sesuai dengan
prinsip-prinsip pembentukan undang-undang yang adil dan menghasilkan regulasi yang tidak
terlalu kompleks.

Anda mungkin juga menyukai