Pada contohnya seperti pemberian harga yang berbeda untuk sebuah motor.
Dengan produk yang sama, di negara A di pasarkan dengan harga yang lebih
rendah dan fitur yang sedikit disunat. Sedangkan di negara B fitur lengkap
dengan harga yang lebih tinggi. Contoh lain adalah penerapan harga berbeda
untuk sewa lapangan futsal. Bagi yang membawa Kartu Tanda Mahasiswa yang
aktif mendapatkan harga sewa yang lebih rendah daripada yang tidak
membawa. Pada kondisi motor di negara A, karena daya beli masyarakat yang
rendah dan pesaing juga menjual produk pada kelas yang sama namun
berkualitas lebih rendah. Sedangkan di negara B, merupakan negara maju,
sehingga mempunyai daya beli yang lebih tinggi. Sela in itu di negara B, lebih
mementingkan fitur yang sesuai dengan harganya.
Pun demikian, jika pendapatan kelompok besar dan anggotanya sedikit, maka
ongkos organisasi akan sedikit. Hal ini juga menunjukkan bahwa individu
mempunyai kekuatan yang lebih besar ditunjukkan dengan besarnya
pendapatan dalam kelompok tersebut.
Kemudian efek ongkos organisasi yang kecil, akan dapat digunakan menangkap
regulator dengan lebih baik. Dengan sedikit anggota namun berkekuatan besar,
akan dapat mempengaruhi regulator untuk dapat memberikan keuntungan
terhadap kelompok tersebut.
Ambil contoh di Indonesia ada yang disebut Serikat Pekerja Seluruh Indonesia
(SPSI). SPSI merupakan contoh pendapatan rendah anggota banyak. SPSI
memerlukan sebuah usaha yang sangat besar jika mereka ingin mendapatkan
perhatian dari regulator. Contohnya demo massa yang sangat besar, baru lah
mereka akan diperhatikan tuntutannya oleh pemerintah. Contoh lain lagi,
Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO). APINDO adalah contoh kelompok yang
mempunyai pendapatan besar dengan anggota yang sedikit. APINDO dapat
menangkap regulator dengan lebih mudah. Tidak perlu melakukan demo seperti
halnya SPSI. APINDO mempunyai dampak yang besar terhadap perekonomian
negara secara signifikan. Apalagi jika mereka merupakan kelompok yang terdiri
dari individu yang mempunyai perusahaan konglomerasi. Seperti yang dis ebut 9
naga Indonesia. Mereka mempunyai perusahaan induk yang mempunyai cabang
sangat banyak dan berbagai sektor. Sehingga ketika kebijakan mempengaruhi
dari kelompok ini, maka akan berpengaruh terhadap perekonomian negara.