DISUSUN OLEH :
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas kasih syang, karunia
dan limpahan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir Stase
Manajemen Keperawatan di ruang rawat inap dewasa Internis-Bedah lantai 4 Rumah sakit Graha
Hermine Batam.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas kuliah Stase Manajemen Keperawatan untuk
menyelesaikan Program Studi Profesi Ners Fakultas Kesehatan di Universitas Awal Bros. Selama
penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu kelompok megucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Sri Muharni, Ners. M. Kep, Ketua Program Studi ilmu Keperawatan Universitas Awal
Bros yang juga merupakan Preseptor Akademik mata kuliah Manajemen Keperawatan yang
telah banyak memberikan bimbingan, arahan, dan masukan sehingga laporan ini dapat
terselesaikan dengan baik
2. Direktur Rumah Sakit Graha Hermine, Dr. fajri Israq, MARS, beserta staf yang telah
memberikan bantuan dalam mendapatkan data awal penelitian
3. Ibu Yani selaku Yan-Med yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan, serta selalu
meluangkan waktu untuk berdiskusi bersama sehingga laporan ini tersusun dengan baik
4. Bapak Ns. Teguh Meyvine Sandriko, S.Kep, sebagai Kepala ruangan rawat inap dewasa
internis-bedah yang banyak membantu dalam memberikan informasi sehingga laporan ini
dapat terselesaikan dengan baik
5. Bapak Ns. Sepdika selaku Preseptor Klinis yang telah banyak memberikan bimbingan, dan
masukan yang membangun sehingga penulisan laporan tersusun dengan baik.
6. Rekan-rekan dan staf perawat di ruang rawat inap dewasa internis-bedah yang telah banyak
membantu kelompok dalam mencari data guna penyusunan laporan ini
7. Rekan-rekan mahasiswa kelompok Stase Manajemen Keperawatandan semua pihak yang
telah menberikan dukungan dan semangat, serta saran dalam penyusunan laporan ini
Kelompok menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
diharapkan masukan yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, penulis
berharap Allah SWT memberikan dan membalas semua kebaikan semua pihak yang telah
membantu. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pengembangan Ilmu Keperawatan, terutama
Manajemen Keperawatan dimasa yang akan datang
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
A. Latar Belakang
Menurut Pemenkes RI Nomor 3 (2020) Rumah Sakit Adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Setiap rumah
sakit sudah seharusnya memiliki manajemennya masing-masing, dalam bidang
keperawatan sebuah rumah sakit pun harus memiliki manajemen yang harus dilakukan
dan diperlukan agar semua kegiatan pelaksanaan kegiatan keperawatan yang diberikan
kepada pasien memenuhi standar yang telah ditentukan. Dan salah satu profesi yang
menjadi garda terdepan dalam pelayanan rumah sakit adalah Perawat
Menurut Undang-undang No.38 tahun 2014 mengatakan bahwa perawat adalah
orang yang telah lulus Pendidikan tinggi keperawatan baik di dalam maupun di luar negri
yang telah diakui pemerintah sesuai denga peraturan perundang-undangan yang memiliki
hak dan kewajiban dalam praktik keperawatan. Pelayanan kesehatan yang memadai
sangat dipengaruhi oleh pelayanan keperawatan yang ada didalamnya (Permenkes, 2019).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penulisan laporan ini bertujuan untuk memberikan gambaran seluruh kegiatan
praktuik manajemen keperawatan yang telah dilaksanakan
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui profil rumah sakit
b. Menganalisa situasi di unit pelayanan sebagai dasar untuk menyusun rencana
strategis dan rencana operasional unit terkait
c. Menetapkan prioritas kebutuhan dan masalah manajemen keperawatan bersama
pihak rumah sakit dan unit terkait
d. Menyusun tujuan dan rencana alternatif pemenuhan dan menyelesaikan masalah
yang telah ditetapkan
e. Melaksanakan alternatif pemenuhan kebutuhan dan penyelesaian masalah yang
bersifat teknik operasional bagi rumah sakit
f. Melaksanakan alternatif pemenuhan kebutuhan dan penyelesaian masalah yang
disepakati bersama unit terkait di rumah sakit
g. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada aspek masukan dan proses pada
manajemen keperawatan
h. Menyusun rencana tindak lanjut dari hasil yang dicapai berupa upaya
mempertahankan dan memperbaiki hasil melalui Kerjasama dengan unit di rumah
sakit
C. Manfaat
a. Bagi Rumah Sakit
Mahasiswa berharap agar hasil laopran ini dapat digunakan sebagai salah satu rujukan
dalam metode pelaksanaan manajemen keperawatan di rumah sakit Graha Hermine
Batam
b. Visi
Visi dari RS. Graha Hermine adalah " Menjadi Rumah Sakit Pilihan
utama masyarakat Batam tahun 2024"
c. Misi
Misi dari RS. Graha Hermine adalah:
1) Memberika pelayanan yang cepat, tepat, dan berkualitas.
2) Mengutamaka kenyamanan dan keselamatan pasien
3) Memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau untuk seluruh lapisan
masyarakat
4) Meningkatkan pengetahuan, keterampilan staf rumah sakit sehingga mempu
melaksanakan pelayanan yang professional
5) Meningkatkan kualitas alat kedokteran/kesehatan yang dapat memberikan nilai
lebih bagi pelayanan kesehatan.
d. Tujuan
1) Tujuan Umum
Tujuan Umum Rumah Sakit Graha Hermine adalah mengahayati dan
memelihara nilai-nilai yang dianut oleh Rumah Sakit Graha Hermine dalam
memberikan pelayanan keperawatan yang bermutu professional dan terjangkau
sesuai sengan wewenang dan tanggung jawab bagian keperawatan.
2) Tujuan Khusus
a) Dilaksankananya asuhan yang bermutu, professional dan terjangkau sesuai
dengan standar keperawatan yang telah ditetapkan pada setiap unit kerja
perawat
b) Terlaksananya pelayanan/asuhan keperawatan dengan pendekatan proses
keperawatan secara komrehensif yang meliputi pengkajian, intervensi,
impementasi dan evaluasi sehingga sehingga tercapai pelayanan keperawatan
yang bermutu
c) Terlaksananya Kerjasama/kolaborasi dengan profesi kesehatan lain disetiap
unit pelayanan perawatan Rumah Sakit Graha Hermine un tuk mecapai
tujuan yang telah ditentukan
d) Terlaksananya Pendidikan yang berkelanjutan bagi tenaga keperawatan, baik
formal maupun informal sesuai dengan rencana pengembangan tenaga
keperawatan di Rumah Sakit Graha Hermine untuk meningkatkan sumber
daya manusia sehingga pelayanan keperawatan yang diberikan berkualitas,
bermutu dan professional.
3. Jenis-Jenis Pelayanan
Jenis-jenis pelayanan yang ada di RS. Graha Hermine
a. Rawat Jalan
1) UGD (Unit Gawat Darurat)
2) Poli Penyakit Dalam
3) Poli Penyakit Kandungan dan Kebidanan
4) Poli Penyakit Mata
5) Poli Penyakit Syaraf
6) Poli Penyakit Bedah Syaraf
7) Poli Penyakit Anak
8) Poli Penyakit Kulit kelamin
9) Poli penyakit Hidung, tenggorokan, dan telinga
10) Poli Bedah mulut
11) Poli Rehab Medik
12) Poli Gigi dan Mulut
13) Poli Vaksin
14) Poli KB
15) Poli Umum
16) Poli Penyakit Bedah
17) Poli Ortopedic
18) Poli Penyakit Bedah Urologi
19) Poli Penyakit Bedah Anak
b. Rawat Inap
Kapasitas Tempat Tidur RS. Graha Hermine
1) Isolasi Covid : 8 TT
2) Rawat Inap Lt.3 :16 TT
3) Rawat Inap Anak : 21TT
4) Rawat Kebidanan : 17 TT
5) Rawat Bayi : 17 TT
6) ICU : 8 TT
7) NICU : 7 TT
8) PICU : 5 TT
9) Rawat Inap Lt.4 : 41 TT
c. Kapasitas Ruang Tindakan
Kategori Kamar Jumlah
Kapasitas TT
Kamar Operasi Kamar Operasi 3
Kamar Operasi Urologi 1
Kamar Operasi Mata 1
Ruang Persiapan 4
Ruangan Medis VK
Gynekologi 4
Observasi 3
Tabel 2.1
Frekuensi Kuantitas dan Kualifikasi SDM di ruang rawat inap dewasa Interna-
bedah lantai 4 RSGH Tahun 2023
No Indikator Jumlah %
1 Pendidikan Ners 11 39
D3 Keperawatan 7 61
Total 18 100
2 Jenis Kelamin Laki-laki 5 28
perempuan 13 72
Total 18 100
3 Masa Kerja 0 – 2 tahun 13 72
3– 5 tahun 3 17
< 5 tahun 2 11
Total 18 100
4 Usia <30 tahun 11 61
30 tahun 5 28
>30 tahun 2 11
5 Pelatihan BHD 18 18
Perawatan luka 0 0
PPI dasar 0 0
Total 18 100
2) MONEY
a. Sumber Pendapatan ruangan/pemasukan
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala
ruangan pada tanggal 15 Maret 2023 didapatkan
data bahwa sumber pendapatan ruangan berasal
dari RS yang diperoleh dari pembiayaan pasien
rawat inap maupun pasien rawat jalan, selain itu
juga perawat juga mendapatkan reward setiap
bulan, Tunjangan
Hari Raya dan uang insentif
Observasi Dari hasil observasi sejak tanggal 15-21 Maret
didapatkan, bahwa penyediaan barang habis pakai
langsung diperoleh melalui amprahan logistic
Kesimpulan Sudah optimal dan efektifnya pengaturan
money di ruang rawat inap dewasa internis-
bedah lantai
4
Gambar 2.1
Denah Ruang Rawat Inap Dewasa (Internis-Bedah)
lLorong R. Tunggu
ICU VIP
PICU
LIFT K.411 C.409 C.407 C.405 Nurse VIP SUPER
DEPO
2 station VIP VIP
Wawancara Berdasarkan wawancara yang dilakukan bersama
Karu pada tanggal 13 Maret 2023 didapatkan data
ruang rawat inap internis-bedah memiliki 12 kamar
rawat inap, terdapat 2 nurse station, dilengkapi
dengan lift dan depo obat.
Observasi Berdasarkan observasi yang dilakukan sejak
tanggal 13 – 15 Maret 2023, didapatkan data ruang
rawat inap lantai 4 merawat pasien kasus internis
dan kasus bedah, terdapat 12 ruang rawat pasien,
dengan rincian 2 unit kamar super VIP, 2 unit
kamar VIP, dan 8 unit kamar pasien lain. 2 unit
nurse station, dan ruang tunggu pasien. Di ruangan
juga terdapat unit rawat lain seperti ICU dan
PICU, serta Depo
Farmasi.
Kesimpulan Tata latak ruangan sudah tertata, hanya saja
Nurse Station yang digunakan hanya 1 unit saja
4) METHOD
a. Penerapan Model MAKP
Wawancara Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada Karu
pada tanggal 13 Maret 2023 didapatkan hasil
bahwa metode asuhan keperawatan yang digunakan
adalah
Metode Tim
Observasi Bersarkan hasil observasi yang dilakukan sejak
tanggal 13-15 Maret 2023 didapatkan hasil belum
jelasnya metode pembagian tugas perawat, belum
diterapkan PPJP pasien, tidak terdapat uraian tugas
perawat secara tertulis
Kesimpulan Belum optimalnya penerapan Model MAKP di
ruaang rawat inap internis-bedah lantai 4
b. Penerapan Timbang Terima
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
kepada Karu pada tanggal 13 Maret 2022
didapatkan hasil Timbang terima dilakukan 3 x
sehari, yaitu shift Pagi (07.30-14.30 wib), shift
siang (14.30-
21.30 wib), dan shift Malam (21.30-07.30 wib),
ruanag belum melakukan pre dan post conference
Observasi Dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 13-
15 Maret 2023 didapatkan . Perawat sudah
menjalankan timbang terima pasien dengan tepat
waktu, timbang terima dihadiri oleh seluruh
perawat yang bertugas, para perawat hadir tepat
waktu, proses timbang terima dipimpin oleh Ka.
Tim. Sudah terdapat buku timbang terima pasien
yang disi oleh Ka. Tim sebelumnya. Saat
timbang terima tidak
tampak perawat melakukan pre dan post conference.
Kesimpulan Belum dilaksanakan nya Pre dan Post
Conference saat timbang terima pasien, proses
timbang terima belum optimal
g. Penerapan Supervisi
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Kordik
RSGH pada tanggal 21 Maret 2023 didapatkan
bahwa supervisi sudah dilakukan oleh Manajer
Keperawatan langsung ke ruangan rawat inap
internis-bedah
Observasi Dilakukan observasi pada tanggal 13-15 Maret
2023 ada nya kegiatan supervise yang dilakukan
oleh manager keperawatan ke ruangan, terdapat
buku laporan supervise yang diisi oleh manager
keperawatan
Kesimpulan Penerapan Supervisi sudah dilakukan dengan
optimal
h. Penerapan Dokumentasi Keperawatan
Wawancara Dari hasil wawancara yang dilakuakan bersama
Karu didapatkan hasil penerapan dokumentasi
keperawatan belum optimal, penulisan belum
menggunakan metode SBAR.
Observasi Dari hasil observasi yang dilakukan dari tanggal
13- 21 Maret didapatkan bahwa, dari 10 rekam
medik yang ditelusur semua rekam medis dari
proses Pengkajian awal pasien, Implementasi,
Intervensi, dan Evaluasi sudah di isi dengan
lengkap, tapi belum menggunakan standar SDKI,
SIKI, dan SLKI
.Belum mengugunakan teknik SBAR, masih
menggunakan SOAP,
Kesimpulan Masih belum optimalnya Penerapan
Dokumentasi Keperawatan di ruang rawat inap
internis bedah
5) MARKET
1) Pasien ditinjau dari sistem pembiayaan
Wawancara Dari hasil wawancara bersama Karu dan staff ruang
rawat inap internis bedah didapatkan bahwa sistem
pembiayaan pasien antara lain : Pasien Umum
(PU), BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan,
pasien
yang menggunakan klaim asuransi
Obsevasi Berdasarkan hasil obeservasi pada tanggal 13-15
Maret 2023 didapatkan dapatkan bahwa sistem
pemniayaan pasien tidak ada kendala. Admistrasi
berjalan lancar
Kesimpulan Tidak ada kendala dan masalah pada sistem
pembiayaan pasien di ruang rawat inap internis-
bedah.
2) Asal daerah pasien
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Karu
didapatkan hasil bahwa asal daerah pasien yang
dirawat di ruang rawat inap internis-bedah dari
berbagai daerah di Batam
Obsevasi Berdasarkan data sekunder yang didapatkan dari
Company Profile RSGH didapatkan data bahwa
RSGH merupakan wilayah kerja dari Puskesmas
seilekop, batu aji, dan galang. RS juga sering
menerima rujukan dari wilayah kerja puskesmas
ini, baik puskesmas sendiri, maupun klinik yang
berada
di daerah kerja terkait.
Kesimpulan Pasien yang berkunjung ke RSGH berasal dari
berbagai daerah di Batam
2. Fungsi Manajemen
a. Planning/Perencanaan
1) Visi, Misi, moto dan tujuan unit perawatan
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara dengan Karu di ruang
rawat inap internis-bedah belum ada visi, misi,
moto, dan tujuan, dikarenakan belum ada kebijakan
dari RS, visi, misi, motto dan tujuan ruangan masih
satu dengan misi, visi, motto dan tujuan Rumah sakit
Obsevasi Dari hasil observasi didapatkan bahwa tidak ada
visi, misi, motto, dan tujuan di ruang rawat inap
internis-bedah
Kesimpulan Belum terdapat visi, misi, moto, dan tujuan unit
perawatan
2) Kebijakan dan prosedur rumah sakit/ unit keperawatan
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Karu pada
tanggal 15 Maret 2023 didapatkan hasil bahwa
ruangan sudah memiliki SPO
Obsevasi Berdasarkan hasil observasi diruangan sejak
tanggal 13-15 Maret didapatkan data sudah
terdapatnya SPO
di ruangan rawat inap internis-bedah
Kesimpulan Terdapat kebijakan dan prosedur Tindakan di
ruang rawat inap internis-bedah
Gambar 2.2
Struktur Organisasi Rumah Sakit Graha Hermine
2) Struktur Organisasi Ruang Rawat Inap Internis-Bedah lantai 4 RS. Graha Hermine
Gambar 2.3
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RAWAT INAP INTERNIS-BEDAH
LANTAI 4 RS. GRAHA HERMINE
Direktur
Manager Pelayanan
Medis
Ka. Ruangan
Ka. Tim Ka. Tim Ka. Tim Ka. Tim Ka. Tim
3) Uraian tugas
Wawancara Dari hasil wawancara yang dilakukan bersama
Karu pada tanggal 13 Maret 2023 di ruangan rawat
inap internis-bedah belum ada uraian tugas perawat
yang
jelas.
Observasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada
tanggal 15 Mei 2023 didapatkan, di ruangan rawat
inap internis bedah belum terdapat uraian tugas
yang
tertulis, pembagian tugas belum terlihat jelas
Kesimpulan Belum ada terdapat uraian tugas perawat yang
jelas dan tertulis di ruang rawat inap internis.
c. Staffing/Ketenagaan
1. Rencana kebutuhan perawat
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Koordinasi
Pendidikan RSGH, RS belum menetapkan tentang
bagaimana menetapkan rencana kebutuhan
perawat, rencana kebutuhan perawat dilakukan
untuk pengisi posisi perawat yang saat itu sedang
mengundurkan
diri/resign
Obsevasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sejak
tanggal 20 – 21 Maret didapatkan bahwa ada
perawat baru yang sedang melakukan orientasi
diruangan
Kesimpulan RS belum memiliki rencana tentang kebutuhan
perawat, saat ini hanya bersifat mengisi
kekosongan posisi perawat sebelumnya
2. Sistem penerimaan perawat baru
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Koordinasi
Pendidikan RSGH sistem penerimaan perawat baru
dimulai dari permintaan dari ruangan terkait yang
membutuhkan lalu diajukan bagian SDM dan HRD
Obsevasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sejak
tanggal 20 – 21 Maret didapatkan bahwa terdapat
open recruitment perawat baru di Website resmi
RSGH
Kesimpulan Sistem penerimaan perawat baru RSGH sudah
terstruktur
7. Jenjang Karir
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Koordinasi
Pendidikan RSGH belum ada pemberlakuan tentang
jenjang karir perawat, saat ini masih menggunakan
sistem kontrak
Obsevasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sejak
tanggal 20 – 21 Maret didapatkan bahwa belum
adanya pengembangan jenjang karir perawat,
sebagian besar perawat masih status kontrak
Kesimpulan Belum ada perberlakuan tentang jenjang karir
untuk perawat
d. Directing/Pengarahan
1) Komunikasi
a) Arah Komunikasi
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
bersama Karu didapatkan perawat di ruang rawat
internis-bedah sedah melakukan komunikasi dua
arah yang efektif dan baik
Observasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sejak
tanggal 13-21 Maret didapatkan bahwa perawat
ruang rawat inap sudah melakuakan komunikasi
dua arah yang baik dan jelas. Komunikasi ini
diterapkan saat timbang terima shift, dan saat
berkomunikasi
dengan pasien dan keluarga
Kesimpulan Perawat ruang rawat inap internis-bedah sudah
melakukan komunikasi dua arah yang baik dan
jelas
2) Motivasi
a) Cara memotivasi individua atau kelompok
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Karu
didapatkan bahwa tidak ada factor penghambat
perawat dalam bekerja
Obsevasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sejak
tanggal 13-21 Maret didapatkan bahwa
Kesimpulan
3) Supervisi
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama karu tidak
ada rencana mengenai jadwal supervisi terjadwal
dari Karu ke Katim atau Perawat Pelaksana
Obsevasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sejak
tanggal 15- 18 Maret 2023 tidak tampak adanya
kegiatan supervisi yang dilakukan oleh Karu ke
Katim atau PP
Kesimpulan Belum dilakukannya Supervisi oleh kepala
ruangan ke Ka. Tim atau
4) Pendelegasian
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Karu di
ruang rawat inap internis-bedah tidak ada sistem
pendelegasian tugas, hanya saja posisi Katim atau
PP yang sedang cuti digantikan oleh Katim atau PP
dari Tim lain
Observasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakuan sejak
tanggal 14-20 Maret 2023 tidak ditemukan Draf
tertulis terkait pendelegasian tugas.
Kesimpulan Tidak ada sistem pendelegasian tugas di ruang
rawat inap Interna-bedah lantai 4
e. Controling/Pengendalian
1) Penilaian Kinerja
Wawancara
Obrsevasi
Kesimpulan
2) Pengendalian mutu
a) Kegiatan pengendalian mutu
Wawancara
Obsevasi
Kesimpulan
b. MONEY
Faktor Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)
Internal 1) Sumber dana untuk kegiatan 1) Pemberian reward tidak sesuai
operasional ruangan di dengan jenjang karir
support oleh RS
2) Perawat mendapatkan reward
setiap bulan
3) Tagihan untuk fasilitas air,
telepon dan listrik di biayai
oleh pihak RS
Faktor Kesempatan (Opportunities) Ancaman (Threats)
Eksternal 1) Adanya MOU dengan 1) Adanya persaingan antara
instansi Pendidikan dapat rumah sakit yang setipe yang
bekerja sama, sehingga RS menjanjikan reward yang lebih
pemasukan dana. baik sesuai dengan jenjang karir
2) Adanya tuntutan yang lebih
tinggi dari masyarakat untuk
pelayanan kesehatan yang
optimal, dengan dilengkapinya
sarana dan prasarana RS
d. METHOD
Faktor Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)
Internal 1) Proses penerapan penerimaan 1) Perawat belum melakukan pre
pasien baru sudah berjalan dan post conference
optimal, dan sudah 2) Tidak terlaksananya ronde
dilengkapi dengan form keperawatan
pengkajian awal keperawatan 3) Prosed timbang terima belum
2) Proses penerapan discharge optimal karena perawat belum
planning sudah dilakukan melaksanakan pre dan post
optimal oleh perawat conference
pengirim dengan perawat 4) Ruangan rawat inap internis-
rawat inap yang menerima bedah menggunakan metode
3) Pengelolahan logistic dan Tim, tapi dalam pelaksanaanya
obat-obatan sudah dilakukan pembagian tugas belum jelas
oleh Depo Farmasi sesuai 5) Belum ada Perawat Penanggung
dengan SOP Jawab Pasien (PPJP) dalam tim
4) Sudah dilakukan supervisi 6) Proses pendokumentasian belum
dari manager keperawatan optimal, perawat belum
lansung ke ruang rawat inap menggunakan teknik SBAR,
dewasa internis-dewasa, penggunaan teknik SBAR hanya
kegiatan supervisi juag 1 X saat penerimaan pasien baru
dilengkapi oleh buku laporan 7) Pada CPPT masih menggunakan
metode SOAP
8) Belum optimalnya MAKP di
ruang rawat inap internis bedah
lantai 4
9) Ketidakrelevannya diagnose
keperawatan dengan rencana
Tindakan keperawatan yang
dilakukan membuat askep tidak
maksimal dan komprehensif
Faktor Kesempatan (Opportunities) Ancaman (Threats)
Eksternal 1) Adanya kebijakan 1) Adanya persaingan dengan RS
pemerintah yang lain yang setipe yang semakit
mengharuskan kepada setiap ketat.
rumah sakit untuk 2) Semakin tinggi kesadaran
meningkatkan masyarakat akan hukum
profesionalisme dan kinerja 3) Tingginya kesadaran masyarakat
perawat (pasien dan keluarga)akan
2) Adanya MOU antara RS dan tanggung jawan dan tanggung
Instasi Pendidikan untuk gugat
mahasiswa praktek.
e. MARKET
Faktor Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)
Internal 1) Letak RS yang strategis, 1) RS belum memiliki layanan
sehingga mudah diakses oleh unggulan
masyarakat
2) RS memiliki Website resmi,
sebagai media untuk
mempromosikan pelayanan
3) RS melayani pasien yang
menggunakan fasilitas BPJS
Faktor Kesempatan (Opportunities) Ancaman (Threats)
Eksternal 1) RS medapatkan penghargaan 1) Letak RS yang berdekatan
dari BPJS sebagai RS dengan dengan RS setipe yang memiliki
dengan antrian online terbaik fasilitas yang sama sehigga
memiliki daya saing yang tinggi
BAB III
PERUMUSAN MASALAH DAN PERENCANAAN PENYELESAIAN MASALAH
MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP INTERNIS BEDAH
LANTAI 4 RS. GRAHA HERMINE
A. Rumusan Masalah
Dari hasil pengumpulan data dengan wawancara dan observasi yang dilakukan
sejak tanggal 15 – 21 Maret didapatkan rumusan masalah :
1. Belum Optimalnya penerapan PMKP di ruang rawat lantai dewasa interna-
bedah lantai 4
2. J
3. J
4. K
5. l
B. Fishbone penyebab masalah
keperawatan
1. Belum optimalnya penerapan MAKP
MAN :
1. Seluruh
perawat di MONEY :
ruangan rawat
Tidak tersedianya
inap internis-
anggaran RS MATERIAL/MECH
bedah belum
untuk pengajuan INE
mengikuti
pelatihan pelatihan MAKP
MAKP untuk perawat
Belum
optimalnya
penerapan
MAKP
MARKET :
1.
METHOD :
1.
2.
C. Rumusan Prioritas masalah
Prioritas masalah dapat dilakukan dengan memperhatikan aspek :
1. Magnitude (Mg), yaitu kecendrungan dan seringnya masalah terjadi;
2. Severity (Sv), yaitu besarnya kerugian yang ditimbulkan;
3. Manageability (Mn), kemampuan menyelesaikan masalah-masalah;
4. Nursing Concern (Nc), yaitu focus pada Keperawatan;
5. Affordability (AF), yaitu ketersediaan sumber daya;
Setiap nilai diberikan nilai dengan rentang 1-5 dengan kriteria sebagai berikut:
Nilai 1 = sangat kurang sesuai
Nilai 2 = kurang sesuai
Nilai 3 = cukup sesuai
Nilai 4 = sesuai
Nilai 5 = sangat sesuai
Prioritas Masalah :
1
2
D. Alternatif Penyelesaian Masalah
Seleksi Alternatif Penyelesaian Masalah
No Alternatif penyelesain maslaah C A R L Total
1 Memberikan masukan tentang penambahan tenaga perawat berdasarkan jumlah pasien
2 Memberikankan masukan tentang penerapan dilaksanakannya pre dan post conference
pada saat timbang terima
3 Memberikan masukan untuk dilakukannya rapat bulanan tiap bulan
4
5
E . Plan Of Action
No Prioritas Faktor Why What Where Who When How POA How Much
Masalah Penyebab
1 Belum Belum adanya Agar Adanya Diruang Karu, Ka. Minggu Berkoordinasi Draf uraian
optimalnya uraian tugas yang pelaksanannan uraian internis- Tim dan Ke 2 dengan Karu dan tugas
metode PMKP tertulis bagi timbang tugas yang bedah perawat Tanggal Ka tim mengenai perawat
di ruangan perawat terima lebih tertulis, lantai 4 pelaksanan 24 Maret utraian tugas disusun
optimal yang dapat RSGH 2023 masing-masing sesuai
Dapat dijadikan jabatan perawat dengan
menentuka dasar Menyusun draf jabatan
n rencana perawat uraian tugas Adanya draf
Tindakan melakukan perawat PPJP pasien
yang sesuai tindakan Mengkoordiasikan yang dibuat
dengan draf PPJP sesuai
masalah dan MemDbuat draf dengan
kebutuhan PPJP masing- kesepakanan
masig perawat
yang bertugas