Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN AKHIR STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG

DEWASA INTERNIS-BEDAH LANTAI 4 RS. GRAHA HERMINE


BATAM

DISUSUN OLEH :

1. Aprina Damaianan Silalahi, S. Kep


2. Efrida Mayasari, S. Kep
3. Ernita Yulianti, S. Kep
4. Endang Wahyuningsih, S. Kep
5. Farinas Lenin, S. Kep
6. Sumarlini, S. Kep

Preseptror Klinik Preseptor Akademik

(Ns. Sepdika Asri. S, Kep) (Ns. Sri Muharni, M. Kep)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS AWAL BROS
2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas kasih syang, karunia
dan limpahan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir Stase
Manajemen Keperawatan di ruang rawat inap dewasa Internis-Bedah lantai 4 Rumah sakit Graha
Hermine Batam.

Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas kuliah Stase Manajemen Keperawatan untuk
menyelesaikan Program Studi Profesi Ners Fakultas Kesehatan di Universitas Awal Bros. Selama
penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu kelompok megucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Sri Muharni, Ners. M. Kep, Ketua Program Studi ilmu Keperawatan Universitas Awal
Bros yang juga merupakan Preseptor Akademik mata kuliah Manajemen Keperawatan yang
telah banyak memberikan bimbingan, arahan, dan masukan sehingga laporan ini dapat
terselesaikan dengan baik
2. Direktur Rumah Sakit Graha Hermine, Dr. fajri Israq, MARS, beserta staf yang telah
memberikan bantuan dalam mendapatkan data awal penelitian
3. Ibu Yani selaku Yan-Med yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan, serta selalu
meluangkan waktu untuk berdiskusi bersama sehingga laporan ini tersusun dengan baik
4. Bapak Ns. Teguh Meyvine Sandriko, S.Kep, sebagai Kepala ruangan rawat inap dewasa
internis-bedah yang banyak membantu dalam memberikan informasi sehingga laporan ini
dapat terselesaikan dengan baik
5. Bapak Ns. Sepdika selaku Preseptor Klinis yang telah banyak memberikan bimbingan, dan
masukan yang membangun sehingga penulisan laporan tersusun dengan baik.
6. Rekan-rekan dan staf perawat di ruang rawat inap dewasa internis-bedah yang telah banyak
membantu kelompok dalam mencari data guna penyusunan laporan ini
7. Rekan-rekan mahasiswa kelompok Stase Manajemen Keperawatandan semua pihak yang
telah menberikan dukungan dan semangat, serta saran dalam penyusunan laporan ini
Kelompok menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
diharapkan masukan yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, penulis
berharap Allah SWT memberikan dan membalas semua kebaikan semua pihak yang telah
membantu. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pengembangan Ilmu Keperawatan, terutama
Manajemen Keperawatan dimasa yang akan datang

Batam, 20 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

A. Latar Belakang
Menurut Pemenkes RI Nomor 3 (2020) Rumah Sakit Adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Setiap rumah
sakit sudah seharusnya memiliki manajemennya masing-masing, dalam bidang
keperawatan sebuah rumah sakit pun harus memiliki manajemen yang harus dilakukan
dan diperlukan agar semua kegiatan pelaksanaan kegiatan keperawatan yang diberikan
kepada pasien memenuhi standar yang telah ditentukan. Dan salah satu profesi yang
menjadi garda terdepan dalam pelayanan rumah sakit adalah Perawat
Menurut Undang-undang No.38 tahun 2014 mengatakan bahwa perawat adalah
orang yang telah lulus Pendidikan tinggi keperawatan baik di dalam maupun di luar negri
yang telah diakui pemerintah sesuai denga peraturan perundang-undangan yang memiliki
hak dan kewajiban dalam praktik keperawatan. Pelayanan kesehatan yang memadai
sangat dipengaruhi oleh pelayanan keperawatan yang ada didalamnya (Permenkes, 2019).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penulisan laporan ini bertujuan untuk memberikan gambaran seluruh kegiatan
praktuik manajemen keperawatan yang telah dilaksanakan
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui profil rumah sakit
b. Menganalisa situasi di unit pelayanan sebagai dasar untuk menyusun rencana
strategis dan rencana operasional unit terkait
c. Menetapkan prioritas kebutuhan dan masalah manajemen keperawatan bersama
pihak rumah sakit dan unit terkait
d. Menyusun tujuan dan rencana alternatif pemenuhan dan menyelesaikan masalah
yang telah ditetapkan
e. Melaksanakan alternatif pemenuhan kebutuhan dan penyelesaian masalah yang
bersifat teknik operasional bagi rumah sakit
f. Melaksanakan alternatif pemenuhan kebutuhan dan penyelesaian masalah yang
disepakati bersama unit terkait di rumah sakit
g. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada aspek masukan dan proses pada
manajemen keperawatan
h. Menyusun rencana tindak lanjut dari hasil yang dicapai berupa upaya
mempertahankan dan memperbaiki hasil melalui Kerjasama dengan unit di rumah
sakit

C. Manfaat
a. Bagi Rumah Sakit
Mahasiswa berharap agar hasil laopran ini dapat digunakan sebagai salah satu rujukan
dalam metode pelaksanaan manajemen keperawatan di rumah sakit Graha Hermine
Batam

b. Bagi Institusi Pendidikan


1) Laporan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman dan penguat terhadap
teori tentang manajemen keperawatan
2) Laporan ini dapat dijadikan bahan bacaan dan menambah ilmu pengetahuan
keperawatan khususnya manajemen keperawatan serta dapat digunakan sebagai
dasar dalam mengembangkan program pembelajaran yang berkualitas.
c. Mahasiswa
1) Mahasiswa lebih terampil dalam penerapan aplikasi prinsip-prinsip manajemen
keperawatan di lapangan praktek
2) Mahasiswa mendapa pengalaman baru di lapangan praktek dalam hal penerapan
menajemen keperawatan
BAB II

KAJIAN SITUASI MANAJEMEN KEPERAWATAN DI


RUANG RAWAT INAP DEWASA INTERNIS-BEDAH LANTAI
4 RS. GRAHA HERMINE

A. Kajian Situasi Rumah Sakit


1. Sejarah Singkat RS
Rumah Sakit Graha Hermine adalah salah satu rumah sakit swasta di Batam yang
brdiri pada tanggal 3 Desember 2009. Pada awalnya Rumah Sakit Graha Hermine hanya
merupakan klinik bersalin yang di bangun oleh 5 dokter senior dengan tujuan
memberikan pelayanan kesehatan untuk ibu dan anak. Rumah Sakit bersalin ini
berkembang menjadi rumah sakit umum dengan tipe kelas C.
Dengan semangat yang tinggi untuk terus mengabdi kepada negara dan
masyarakat tanpa pamrih dan mencari keuntungan, para pendiri terus membangun dan
menge,bangkan Rumah Sakit Graha Hermine baik dari segi fisik, fasilitas kesehatan,
fasilitas alat kesehatan, dan kelengkapan maupun sumber daya manusianya. Pada saat ini
RS. Graha Hermine telah menjadi rumah sakit yang sedang berkembang di kota Batam
karena telah memiliki 149 tempat tidur dengan bangunan minimalis dan memiliki
peralatan kesehatan yang memadai yang dibeli sendiri dan didukung oleh staf medik dan
karyawan lainnya.
Selanjutnya pada tahun 2019 Rumah Sakit Graha Hermine telah terakreditasi
Madya dengan 16 standar pelayanan dengan keputusan komisi Akreditasi Rumah Sakit
(KARS) No: KARS-SERT/593/V/2019 tanggal 20 Mei 2019. ( Sumber : Company
Profile)

2. Motto, Visi, Misi, dan Tujuan Rumah SakIT


a. Motto
Motto dari Rumah Sakit Graha Hermine adalah "Kesehatan Anda Prioritas Kami"

b. Visi
Visi dari RS. Graha Hermine adalah " Menjadi Rumah Sakit Pilihan
utama masyarakat Batam tahun 2024"
c. Misi
Misi dari RS. Graha Hermine adalah:
1) Memberika pelayanan yang cepat, tepat, dan berkualitas.
2) Mengutamaka kenyamanan dan keselamatan pasien
3) Memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau untuk seluruh lapisan
masyarakat
4) Meningkatkan pengetahuan, keterampilan staf rumah sakit sehingga mempu
melaksanakan pelayanan yang professional
5) Meningkatkan kualitas alat kedokteran/kesehatan yang dapat memberikan nilai
lebih bagi pelayanan kesehatan.

d. Tujuan
1) Tujuan Umum
Tujuan Umum Rumah Sakit Graha Hermine adalah mengahayati dan
memelihara nilai-nilai yang dianut oleh Rumah Sakit Graha Hermine dalam
memberikan pelayanan keperawatan yang bermutu professional dan terjangkau
sesuai sengan wewenang dan tanggung jawab bagian keperawatan.

2) Tujuan Khusus
a) Dilaksankananya asuhan yang bermutu, professional dan terjangkau sesuai
dengan standar keperawatan yang telah ditetapkan pada setiap unit kerja
perawat
b) Terlaksananya pelayanan/asuhan keperawatan dengan pendekatan proses
keperawatan secara komrehensif yang meliputi pengkajian, intervensi,
impementasi dan evaluasi sehingga sehingga tercapai pelayanan keperawatan
yang bermutu
c) Terlaksananya Kerjasama/kolaborasi dengan profesi kesehatan lain disetiap
unit pelayanan perawatan Rumah Sakit Graha Hermine un tuk mecapai
tujuan yang telah ditentukan
d) Terlaksananya Pendidikan yang berkelanjutan bagi tenaga keperawatan, baik
formal maupun informal sesuai dengan rencana pengembangan tenaga
keperawatan di Rumah Sakit Graha Hermine untuk meningkatkan sumber
daya manusia sehingga pelayanan keperawatan yang diberikan berkualitas,
bermutu dan professional.

3. Jenis-Jenis Pelayanan
Jenis-jenis pelayanan yang ada di RS. Graha Hermine
a. Rawat Jalan
1) UGD (Unit Gawat Darurat)
2) Poli Penyakit Dalam
3) Poli Penyakit Kandungan dan Kebidanan
4) Poli Penyakit Mata
5) Poli Penyakit Syaraf
6) Poli Penyakit Bedah Syaraf
7) Poli Penyakit Anak
8) Poli Penyakit Kulit kelamin
9) Poli penyakit Hidung, tenggorokan, dan telinga
10) Poli Bedah mulut
11) Poli Rehab Medik
12) Poli Gigi dan Mulut
13) Poli Vaksin
14) Poli KB
15) Poli Umum
16) Poli Penyakit Bedah
17) Poli Ortopedic
18) Poli Penyakit Bedah Urologi
19) Poli Penyakit Bedah Anak

b. Rawat Inap
Kapasitas Tempat Tidur RS. Graha Hermine
1) Isolasi Covid : 8 TT
2) Rawat Inap Lt.3 :16 TT
3) Rawat Inap Anak : 21TT
4) Rawat Kebidanan : 17 TT
5) Rawat Bayi : 17 TT
6) ICU : 8 TT
7) NICU : 7 TT
8) PICU : 5 TT
9) Rawat Inap Lt.4 : 41 TT
c. Kapasitas Ruang Tindakan
Kategori Kamar Jumlah
Kapasitas TT
Kamar Operasi Kamar Operasi 3
Kamar Operasi Urologi 1
Kamar Operasi Mata 1
Ruang Persiapan 4
Ruangan Medis VK
Gynekologi 4
Observasi 3

B. Kajian Situasi Ruangan Rawat Inap Internis-Bedah Lantai 4 RSGH


1. Sumber Daya (5M)
1) MAN
a. Kuantitas dan Kualifikasi SDM

Tabel 2.1
Frekuensi Kuantitas dan Kualifikasi SDM di ruang rawat inap dewasa Interna-
bedah lantai 4 RSGH Tahun 2023
No Indikator Jumlah %
1 Pendidikan Ners 11 39
D3 Keperawatan 7 61
Total 18 100
2 Jenis Kelamin Laki-laki 5 28
perempuan 13 72
Total 18 100
3 Masa Kerja 0 – 2 tahun 13 72
3– 5 tahun 3 17
< 5 tahun 2 11
Total 18 100
4 Usia <30 tahun 11 61
30 tahun 5 28
>30 tahun 2 11
5 Pelatihan BHD 18 18
Perawatan luka 0 0
PPI dasar 0 0
Total 18 100

Wawancara Dari hasil wawancara bersama Karu pada tanggal


15 Maret 2023 didapatkan bahwa jumlah perawat
di ruang rawat inap internis-bedah berjumlah 18
orang, terdiri dari 1 orang kepala ruangan, 5 Ka.
Tim, dan dibantu oleh 12 orang perawat pelaksana,
sebagian besar perawat sudah berpendidikan
profesi ners, yaitu sebanyak 11 orang, seluruh
perawat diruangan belum mengikuti pelatihan
MAKP, dan pelatihan
perawatan luka.
Obsevasi Berdasarkan hasil observasi di ruang rawat inap
internis bedah terdapat jadwal dinas ruangan yang
dijadikan data sekunder
Kesimpulan Sebagian besar perawat sudah memiliki latar
belakang Pendidikan Ners, yaitu sebanyak 11
orang (61%), seluruh perawat belum memiliki
setifikat pelatihan MAKP , seluruh perawat
belum mengikuti pelatihan perawatan luka
b. Kebutuhan tenaga perawat sesuai dengan tingkat ketergantungan pasien
LANGKAH PERENCANAAN
A. KEBUTUHAN JAM PERAWATAN
1. JAM PERAWATAN LANGSUNG
a. TOTAL = 6 JAM x Orang = Jam
b. PARTIAL = 3 JAM x Orang = Jam
c. MANDIRI = 2 JAM x Orang = Jam
Jumlah = Jam
1. JAM PERAWATAN TIDAK LANGSUNG
= 35 Menit x Orang = Jam
2. JAM PENYULUHAN
= 15 Menit x Orang = Jam

B. BERAPAKAH KEBUTUHAN PERAWAT


1. JUMLAH KEBUTUHAN SATU RUANGAN = Orang
2. JUMLAH KEBUTUHAN PERAWAT SELAMA 24 JAM = Orang
3. PEMBAGIAN PERAWAT/SHIFT
a. PAGI = 47% x = Orang
b. SORE = 35% x = Orang
c. MALAM = 17% x = Orang

2) MONEY
a. Sumber Pendapatan ruangan/pemasukan
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala
ruangan pada tanggal 15 Maret 2023 didapatkan
data bahwa sumber pendapatan ruangan berasal
dari RS yang diperoleh dari pembiayaan pasien
rawat inap maupun pasien rawat jalan, selain itu
juga perawat juga mendapatkan reward setiap
bulan, Tunjangan
Hari Raya dan uang insentif
Observasi Dari hasil observasi sejak tanggal 15-21 Maret
didapatkan, bahwa penyediaan barang habis pakai
langsung diperoleh melalui amprahan logistic
Kesimpulan Sudah optimal dan efektifnya pengaturan
money di ruang rawat inap dewasa internis-
bedah lantai
4

b. Rencana Anggaran Belanja (RAB), yang meliputi dana untuk kegiatan


Wawancara Berdasatkan hasil wawancara bersama kepala
ruangan didapatkan bahwa ruangan tidak memiliki
rencana anggaran belanja, semua anggaran
disupport oleh rumah sakit
Observasi Berdasarkan hasil observasi didapatkan bahwa,
anggaran ruangan di suppot oleh RS
Kesimpulan Tidak ada masalah mengenai Rencana Anggaran
Belanja ruang rawat inap internis bedah lantai 4

3) MATERIAL DAN MECHINE


a. Penataan Gedung / Denah dan lokasi ruangan

Gambar 2.1
Denah Ruang Rawat Inap Dewasa (Internis-Bedah)

Nurse LIFT SUPER


C.412 K.410 C.408 E.406
1
VIP
station VIP

lLorong R. Tunggu
ICU VIP
PICU
LIFT K.411 C.409 C.407 C.405 Nurse VIP SUPER
DEPO
2 station VIP VIP
Wawancara Berdasarkan wawancara yang dilakukan bersama
Karu pada tanggal 13 Maret 2023 didapatkan data
ruang rawat inap internis-bedah memiliki 12 kamar
rawat inap, terdapat 2 nurse station, dilengkapi
dengan lift dan depo obat.
Observasi Berdasarkan observasi yang dilakukan sejak
tanggal 13 – 15 Maret 2023, didapatkan data ruang
rawat inap lantai 4 merawat pasien kasus internis
dan kasus bedah, terdapat 12 ruang rawat pasien,
dengan rincian 2 unit kamar super VIP, 2 unit
kamar VIP, dan 8 unit kamar pasien lain. 2 unit
nurse station, dan ruang tunggu pasien. Di ruangan
juga terdapat unit rawat lain seperti ICU dan
PICU, serta Depo
Farmasi.
Kesimpulan Tata latak ruangan sudah tertata, hanya saja
Nurse Station yang digunakan hanya 1 unit saja

b. Fasilitas sarana dan prasarana


1) Fasilitas untuk pasien
Tabel 2.2
Fasilitas Sarana dan Prasaran untuk Pasien
No Fasilitas Jumlah
1 Kamar Rawat Inap 12 unit
2 AC 13 unit
3 TV 12 unit
4 Kamar Mandi didalam kamar 12 unit
5 Lemari untuk penyimpanan barang 41 unit
6 Kursi buat penunggu pasien 41 unit
7 Meja makan pasien VIP 2 unit
8 Meja makan pasien VIP 2 unit
9 Tempat tidur pasien 41 unit

Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Karu sejak


tanggal 13-15 Maret 2023 didapatkan hasil bahwa
fasilitas pasien sudah sesuai dengan kelas rawat
yang berlaku
Observasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dari
tanggal 13-15 Maret 2023 didapatkan data fasilitas
untuk pasien sudah digunakan dengan baik, kondisi
juga masih dalam keadaan baik
Kesimpulan Fasilitas untuk pasien sudah optimal

2) Fasilitas Sarana dan Prasarana untuk tenaga kesehatan


Tabel 2.3
Fasilitas Sarana dan Prasarana untuk Tenaga Kesehatan
No Fasilitas Jumlah
1 Pantry 1 ruangan
2 Kamar mandi khusus perawat 1 unit
3 Kulkas khusus perawat 1 unit
4 Water dispenser khusus perawat 1 Unit
5 Komputer 1 Unit
6 Telepon 1 Unit
7 Nurse Station 2 unit

Wawancara Berdasarkan hasil wawancara dengan Karu pada


tanggal 20 Maret 2022 didapatkan data bahwa
fasilitas untuk perawat belum memadai, contohnya
seperti locker untuk perawat
Observasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan tanggal
14 Maret 2023 didapatkan bahwa belum ada tempat
penyimpanan barang khusus untuk perawat.
Kesimpulan Sarana dan prasarana untuk tenaga kesehatan
sebaiknya diperhatikan lagi.

3) Alat Kesehatan yang tersedia di ruangan


Tabel 2.4
Daftar nama alat kesehatan yang ada di ruang rawat inap internis-bedah
No Nama Barang Jumlah Keadaan Barang
Baik Kurang Rusak
Baik berat
1. Steteskop 2 √
2 Syringe Pump 2 √
3 Infus Pump 2 √
4 Tensimeter digital 2 √
5 Termometer digital 1 √
6 Standing Monitor 4 √
7 Scopstracher 1 √
8 Alat UV 1 √
9 Regulator O2 6 √
10 Troli Emergency 1 √
11 Troli Tindakan 1 √
13 Pulse Oksimetri 1 √
14 Korentang 2 √
15 Tromol besar 1 √
16 Bak Instrumen 3 √
17 Bengkok 4 √
18 Sterilisator 1 √
19 Tiang Infus 41 √
20 Rostulle 2 √
21 Brankart 1 √
21 Tabung oksigen portable 1 √

Wawancara Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan


bersama Karu didapatkan data bahwa jumlah alat
kesehatan yang ada belum memadai
Observasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di
ruangan sejak tanggal 14-16 Maret di dapatkan
bahwa jumlah alat kesehatan belum sesuai dengan
kebutuhan dan jumlah pasien
Kesimpulan Jumlah alat kesehatan di ruang rawat inap
internis-bedah masih belum memadai dengan
jumlah kebutuhan pasien

4) Comsumable (obat-obatan dan bahan habis pakai)


Tabel 2.5
Daftar nama obat-obatan dan bahan habis pakai di ruang rawat
inap internis-bedah
No Nama obat/BHP Satuan Jumlah
1 Ringer Laktat Fls 15
2 Nacl 0,9% 500 cc Fls 15
3 Larutan 2A Fls 10
4 Dextrose 10% Fls 10
5 Kaen 3B Fls 10
6 Asering Fls 10
7 Aquabidest 25 cc Fls 20
8 Betadine Liter 1
9 Hand scoen Pcs 100
10 Hypavic Meter 100
11 Masker Tali Pcs 50
12 Apron plastik Pcs 50
13 Daryatule Pcs 31

Wawancara Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan


bersama Karu didapatkan hasil bahwa obat dan
bahan habis pakai sifatnya di resepkan langsung ke
apotek, ruangan hanya menyediakan stok obat dan
BHP minimal
Observasi Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 13-14
Maret didapatkan hasil bahwa stock obat dan BHP
hanya disesuaikan dengan kebutuhan pasien,
diresepkan perhari sesuai kebutuhan pasien
Kesimpulan Jumlah obat dan bahan habis pakai di ruang
rawat inap internis-bedah sudah optimal karena
sudah bekerja sama dengan depo farmasi

4) METHOD
a. Penerapan Model MAKP
Wawancara Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada Karu
pada tanggal 13 Maret 2023 didapatkan hasil
bahwa metode asuhan keperawatan yang digunakan
adalah
Metode Tim
Observasi Bersarkan hasil observasi yang dilakukan sejak
tanggal 13-15 Maret 2023 didapatkan hasil belum
jelasnya metode pembagian tugas perawat, belum
diterapkan PPJP pasien, tidak terdapat uraian tugas
perawat secara tertulis
Kesimpulan Belum optimalnya penerapan Model MAKP di
ruaang rawat inap internis-bedah lantai 4
b. Penerapan Timbang Terima
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
kepada Karu pada tanggal 13 Maret 2022
didapatkan hasil Timbang terima dilakukan 3 x
sehari, yaitu shift Pagi (07.30-14.30 wib), shift
siang (14.30-
21.30 wib), dan shift Malam (21.30-07.30 wib),
ruanag belum melakukan pre dan post conference
Observasi Dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 13-
15 Maret 2023 didapatkan . Perawat sudah
menjalankan timbang terima pasien dengan tepat
waktu, timbang terima dihadiri oleh seluruh
perawat yang bertugas, para perawat hadir tepat
waktu, proses timbang terima dipimpin oleh Ka.
Tim. Sudah terdapat buku timbang terima pasien
yang disi oleh Ka. Tim sebelumnya. Saat
timbang terima tidak
tampak perawat melakukan pre dan post conference.
Kesimpulan Belum dilaksanakan nya Pre dan Post
Conference saat timbang terima pasien, proses
timbang terima belum optimal

c. Penerapan Ronde Keperawatan


Wawancara Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada Karu
pada tanggal 13 -15 Maret 2023 didapatkan bahwa
tidak pernah dilakuan ronde keperawatan di ruang
rawat inap internis-bedah
Observasi Dari hasil observasi yang dilakukan sejak tanggal
13-21 Maret 2023 tidak tampak adanya kegiatan
ronde keperawatan
Kesimpulan Ronde keperawatan tidak pernah dilakukan
d. Penerimaan Logistic dan Obat
Wawancara Dari hasil wawancara bersama karu didapatkan
bahwa penerimaan logistic dan obat dilakukan dan
diracik oleh petugas depo farmasi
Observasi Dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 13-
15 Maret 2023 diruang rawat inap penerimaan
logistic dan obat sudah berjalan sesuai tupoksi
masing-masing profesi, semua obat sudah diberi
etiket yang sesuai ( nama pasien, No. RM, dosis
obat, aturan minum obat )
Kesimpulan Proses penerimaan Logistik dan obat tidak ada
masalah atau kendala

e. Penerimaan Pasien Baru


Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Karu bahwa
penerimaan pasien baru di ruang rawat inap
internis- bedah sudah dijalankan dengan baik.
Patugas / ruangan pengirim mengkonfoirmasi
terlebih dahulu mengenai kondisi pasien sebelum
dipindahkan ke ruangan tujuan, form transfer sudah
menggunakan metode SBAR (hanya sekali saja
saat penerimaan
pasien baru)
Observasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan
diruangan sejak tanggal 13-20 Maret 2023 sudah
terdapat form transfer interna maupun eksterna dari
ruangan pengirim ke ruangan tujuan, motode
pendokumentasian sudah menggunakan metode
SBAR
Kesimpulan Penerapan penerimaan pasien baru sudah baik,
sudah menggunakan metode SBAR
f. Penerapan Discharge Planning
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Karu
didapatkan hasil bahwa penerapan discharge
planning sudah dilakukan pada pasien pulang
Observasi Bersadarkan hasil observasi di ruang rawat inap
internis-bedah didapatkan sudah ada buku
pemulangan pasien, sudah terdapat form control
kembali, perawat sudah menjelaskan kapan jadwal
control, cara minum obat, dan memberikan Penkes.
Tapi belum terdapat leaflet diruangan
Kesimpulan Penerapan Discharge Planning sudag berjalan
optimal

g. Penerapan Supervisi
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Kordik
RSGH pada tanggal 21 Maret 2023 didapatkan
bahwa supervisi sudah dilakukan oleh Manajer
Keperawatan langsung ke ruangan rawat inap
internis-bedah
Observasi Dilakukan observasi pada tanggal 13-15 Maret
2023 ada nya kegiatan supervise yang dilakukan
oleh manager keperawatan ke ruangan, terdapat
buku laporan supervise yang diisi oleh manager
keperawatan
Kesimpulan Penerapan Supervisi sudah dilakukan dengan
optimal
h. Penerapan Dokumentasi Keperawatan
Wawancara Dari hasil wawancara yang dilakuakan bersama
Karu didapatkan hasil penerapan dokumentasi
keperawatan belum optimal, penulisan belum
menggunakan metode SBAR.
Observasi Dari hasil observasi yang dilakukan dari tanggal
13- 21 Maret didapatkan bahwa, dari 10 rekam
medik yang ditelusur semua rekam medis dari
proses Pengkajian awal pasien, Implementasi,
Intervensi, dan Evaluasi sudah di isi dengan
lengkap, tapi belum menggunakan standar SDKI,
SIKI, dan SLKI
.Belum mengugunakan teknik SBAR, masih
menggunakan SOAP,
Kesimpulan Masih belum optimalnya Penerapan
Dokumentasi Keperawatan di ruang rawat inap
internis bedah

5) MARKET
1) Pasien ditinjau dari sistem pembiayaan
Wawancara Dari hasil wawancara bersama Karu dan staff ruang
rawat inap internis bedah didapatkan bahwa sistem
pembiayaan pasien antara lain : Pasien Umum
(PU), BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan,
pasien
yang menggunakan klaim asuransi
Obsevasi Berdasarkan hasil obeservasi pada tanggal 13-15
Maret 2023 didapatkan dapatkan bahwa sistem
pemniayaan pasien tidak ada kendala. Admistrasi
berjalan lancar
Kesimpulan Tidak ada kendala dan masalah pada sistem
pembiayaan pasien di ruang rawat inap internis-
bedah.
2) Asal daerah pasien
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Karu
didapatkan hasil bahwa asal daerah pasien yang
dirawat di ruang rawat inap internis-bedah dari
berbagai daerah di Batam
Obsevasi Berdasarkan data sekunder yang didapatkan dari
Company Profile RSGH didapatkan data bahwa
RSGH merupakan wilayah kerja dari Puskesmas
seilekop, batu aji, dan galang. RS juga sering
menerima rujukan dari wilayah kerja puskesmas
ini, baik puskesmas sendiri, maupun klinik yang
berada
di daerah kerja terkait.
Kesimpulan Pasien yang berkunjung ke RSGH berasal dari
berbagai daerah di Batam

2. Fungsi Manajemen
a. Planning/Perencanaan
1) Visi, Misi, moto dan tujuan unit perawatan
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara dengan Karu di ruang
rawat inap internis-bedah belum ada visi, misi,
moto, dan tujuan, dikarenakan belum ada kebijakan
dari RS, visi, misi, motto dan tujuan ruangan masih
satu dengan misi, visi, motto dan tujuan Rumah sakit
Obsevasi Dari hasil observasi didapatkan bahwa tidak ada
visi, misi, motto, dan tujuan di ruang rawat inap
internis-bedah
Kesimpulan Belum terdapat visi, misi, moto, dan tujuan unit
perawatan
2) Kebijakan dan prosedur rumah sakit/ unit keperawatan
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Karu pada
tanggal 15 Maret 2023 didapatkan hasil bahwa
ruangan sudah memiliki SPO
Obsevasi Berdasarkan hasil observasi diruangan sejak
tanggal 13-15 Maret didapatkan data sudah
terdapatnya SPO
di ruangan rawat inap internis-bedah
Kesimpulan Terdapat kebijakan dan prosedur Tindakan di
ruang rawat inap internis-bedah

3) Standar Asuhan Keperawatan (SAK)


Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Karu
didapakan hasil di ruangan rawat inap internis-
bedah menggunakan Standar Asuhan Keperawatan
(SAK)
berpedoman dengan SDKI, SLKI, dan SIKI
Obsevasi Berdasarkan hasil observasi di ruang rawat inap
internis-bedah sejak tanggal 12-20 Maret 2023
penerapan SAK diruangan belum optimal,
penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI belum optimal
Kesimpulan Penerapan SAK dengan menggunakan SDKI,
SLKI, dan SIKI belum optimal
b. Organizing/Pengorganisasian
1) Struktur organisasi Rumah Sakit Graha Hemine

Gambar 2.2
Struktur Organisasi Rumah Sakit Graha Hermine
2) Struktur Organisasi Ruang Rawat Inap Internis-Bedah lantai 4 RS. Graha Hermine
Gambar 2.3
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RAWAT INAP INTERNIS-BEDAH
LANTAI 4 RS. GRAHA HERMINE

Direktur

Manager Pelayanan
Medis

Ka. Ruangan

Ka. Tim Ka. Tim Ka. Tim Ka. Tim Ka. Tim

Pelaksana Pelaksana Direktur Direktur Direktur

3) Uraian tugas
Wawancara Dari hasil wawancara yang dilakukan bersama
Karu pada tanggal 13 Maret 2023 di ruangan rawat
inap internis-bedah belum ada uraian tugas perawat
yang
jelas.
Observasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada
tanggal 15 Mei 2023 didapatkan, di ruangan rawat
inap internis bedah belum terdapat uraian tugas
yang
tertulis, pembagian tugas belum terlihat jelas
Kesimpulan Belum ada terdapat uraian tugas perawat yang
jelas dan tertulis di ruang rawat inap internis.

4) Sistem penghitungan tenaga keperawatan


Wawancara
Obsevasi
Kesimpulan

5) Pengaturan jadwal/shift dinas


Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Karu pada
tanggal 15 Maret 2023 didapatkan data bahwa
pengaturan jadwal dinas dibuat perbulan, dalam 1
team terdiri dari 1 Katim dan dibantu 3-4 orang
perawat pelaksana
Obsevasi Dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal
13 Maret 2023, terdapat draf jadwal dinas
perawat di
ruang rawat inap internis-bedah lantai 4
Kesimpulan Pengaturan Jadwal dinas sudah terkonsep
dengan baik

c. Staffing/Ketenagaan
1. Rencana kebutuhan perawat
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Koordinasi
Pendidikan RSGH, RS belum menetapkan tentang
bagaimana menetapkan rencana kebutuhan
perawat, rencana kebutuhan perawat dilakukan
untuk pengisi posisi perawat yang saat itu sedang
mengundurkan
diri/resign
Obsevasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sejak
tanggal 20 – 21 Maret didapatkan bahwa ada
perawat baru yang sedang melakukan orientasi
diruangan
Kesimpulan RS belum memiliki rencana tentang kebutuhan
perawat, saat ini hanya bersifat mengisi
kekosongan posisi perawat sebelumnya
2. Sistem penerimaan perawat baru
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Koordinasi
Pendidikan RSGH sistem penerimaan perawat baru
dimulai dari permintaan dari ruangan terkait yang
membutuhkan lalu diajukan bagian SDM dan HRD
Obsevasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sejak
tanggal 20 – 21 Maret didapatkan bahwa terdapat
open recruitment perawat baru di Website resmi
RSGH
Kesimpulan Sistem penerimaan perawat baru RSGH sudah
terstruktur

3. Sistem selesi perawat baru


Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Koordinasi
Pendidikan RSGH sistem penerimaan perawat baru
dilakukan melalui beberapa tahap yaitu mulai dari
kelengkapan berkas, ujian tertulis dan wawancara
Observasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sejak
tanggal 20 – 21 Maret didapatkan bahwa
Kesimpulan RS telah melakukan sistem seleksi perawat baru.
Sebelum diterima bekerja di RS

4. Penempatan perawat baru


Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Koordinasi
Pendidikan RSGH pada tanggal 21 Maret 2023
didapatkan data bahwa penempatan perawat baru
sesuai dengan ruangan yang membutuhkan
Observasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sejak
tanggal 20 – 21 Maret didapatkan bahwa
Kesimpulan Penempatan perawat baru sesuai dengan
ruangan yang membutuhkan
5. Orientasi ruangan perawat baru
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Koordinasi
Pendidikan RSGH Orientasi pada tanggal 21 Maret
2023 didapatkan data bahwa orientasi perawat baru
seharusnya dilakuakan, tapi jika ada ruangan yang
membutuhkan perawat yang masih dalam tahap
orientasi langsung diterjunkan ke ruang yang
membutuhkan
Obsevasi Berdasarkan hasil observasi didapatkan bahwa
terdapat perawat baru yang sedang menjalankan
proses orientasi
Kesimpulan Sistem orientasi perawat baru belum optimal

6. Pengembangan Staf : Pendidikan dan Pelatihan


Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Koordinasi
Pendidikan RSGH pada tanggal 21 Maret 2023
didapatkan data bahwa RSGH sangat mendukung
tentang pengembangan pendidikan dan pelatihan
staf
Observasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sejak
tanggal 20 – 21 Maret didapatkan bahwa terdapat
staf yang sedang menjalankan izin belajar, dan
pelatihan
Kesimpulan RS sangat mendukung prihal pengembangan
staf baik dari segi Pendidikan maupun
pelatihan-
pelatihan

7. Jenjang Karir
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Koordinasi
Pendidikan RSGH belum ada pemberlakuan tentang
jenjang karir perawat, saat ini masih menggunakan
sistem kontrak
Obsevasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sejak
tanggal 20 – 21 Maret didapatkan bahwa belum
adanya pengembangan jenjang karir perawat,
sebagian besar perawat masih status kontrak
Kesimpulan Belum ada perberlakuan tentang jenjang karir
untuk perawat

d. Directing/Pengarahan
1) Komunikasi
a) Arah Komunikasi
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
bersama Karu didapatkan perawat di ruang rawat
internis-bedah sedah melakukan komunikasi dua
arah yang efektif dan baik
Observasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sejak
tanggal 13-21 Maret didapatkan bahwa perawat
ruang rawat inap sudah melakuakan komunikasi
dua arah yang baik dan jelas. Komunikasi ini
diterapkan saat timbang terima shift, dan saat
berkomunikasi
dengan pasien dan keluarga
Kesimpulan Perawat ruang rawat inap internis-bedah sudah
melakukan komunikasi dua arah yang baik dan
jelas

b) Jadwal Pertemuan / Rapat ruangan


Wawancara Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
bersama Karu didapatkan hasil ditiadakannya rapat
rutin bulanan di ruang rawat inap internis bedah, jika
ada suatu masalah yang ingin dicari solusi atau kata
sepakat, cukup hanya saat timbang terima shift
Observasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sejak
tanggal 13-21 Maret didapatkan bahwa
Kesimpulan Jadwal pertemuan/rapat bulanan di ruang rawat
inap-bedah belum dijalankan

c) Faktor Penghambat komunikasi


Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Karu
didapatkan bahwa tidak ada factor penghambat
perawat dalam bekerja
Obsevasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sejak
tanggal 13 – 20 Maret 2023 komunikasi antara
Perawat – Perawat, Perawat – Pasien dan keluarga,
Perawat dengan profesi lain berjalan lancer
Kesimpulan Faktor penghambat dalam berkomunikasi tidak
ada

2) Motivasi
a) Cara memotivasi individua atau kelompok
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Karu
didapatkan bahwa tidak ada factor penghambat
perawat dalam bekerja
Obsevasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sejak
tanggal 13-21 Maret didapatkan bahwa
Kesimpulan

b) Sistem reward dan punishment


Wawancara Bersadarkan hasil wawancara dengan Karu
didapatkan hasil tidak ada sistem reward dan
punishment di ruang rawat inap bedah-internis
Observasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sejak
tanggal 13-15 Maret 2023 didapatkan bahwa tidak
terdapat buku catatan mengenai permasalahan
setiap
personil mau pun Tim
Kesimpulan Belum ada diberlakukan sistem reward dan
punishment di ruang rawat inap internis-bedah
lantai 4

3) Supervisi
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama karu tidak
ada rencana mengenai jadwal supervisi terjadwal
dari Karu ke Katim atau Perawat Pelaksana
Obsevasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sejak
tanggal 15- 18 Maret 2023 tidak tampak adanya
kegiatan supervisi yang dilakukan oleh Karu ke
Katim atau PP
Kesimpulan Belum dilakukannya Supervisi oleh kepala
ruangan ke Ka. Tim atau

4) Pendelegasian
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Karu di
ruang rawat inap internis-bedah tidak ada sistem
pendelegasian tugas, hanya saja posisi Katim atau
PP yang sedang cuti digantikan oleh Katim atau PP
dari Tim lain
Observasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakuan sejak
tanggal 14-20 Maret 2023 tidak ditemukan Draf
tertulis terkait pendelegasian tugas.
Kesimpulan Tidak ada sistem pendelegasian tugas di ruang
rawat inap Interna-bedah lantai 4

5) Mekanisme penyelesaian masalah : manajemen konfllik


Wawancara Berdasarkan hasil wawancara dengan Karu pada
tanggal 14 Maret 2023 jika ada konflik di ruangan,
biasanya diselesaikan secara interna di ruangan
saja.
Observasi Berdasarkan hasil observasi di ruang rawat inap
internis bedah, tidak pernah terjadi konflik besar
atau yang berkepanjangan.
Kesimpulan Manajemen Konflin di ruang rawat inap
internis-bedah lantai 4 sudah baik

e. Controling/Pengendalian
1) Penilaian Kinerja
Wawancara
Obrsevasi
Kesimpulan

2) Pengendalian mutu
a) Kegiatan pengendalian mutu
Wawancara
Obsevasi
Kesimpulan

b) Indikator pengendalian mutu


No Indikator Nilai Nilai
normal
1 BOR (Bed Occupancy Rate)
2 ALOS (Averange Length Of Stay)
3 TOI (Turn Over Interval)
4 NDR (Net Death Rate)
5 GDR (Gross Death Rate)
6 PODR (Post Oppeative Death Rate)
7 POIR (Post Opperative Infection Rate)
8 BTO (Bed Turn Over)

c) Keberhasilan pengendalian mutu


Wawancara
Obsevasi
Kesimpulan
C. Analisa SWOT
1. Sumber Daya ( 5M)
a. MAN
Faktor Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)
Internal 1) Sebagian besar perawat 1) Sebagian besar perawat, yaitu 15
memiliki Pendidikan profesi orang (83%) memiliki masa
Ners, yaitu 11 orang perawat kerja
(61%) < 5 tahun.
2) Sebagian besar perawat, yaitu 2) Seluruh perawat belum pernah
15 orang (83%) sudah mengikuti pelatihan MAKP
mengikuti pelatihan BHD 3) Seluruh perawat belum
3) Jumlah perawat yang sudah mengikuti pelatihan perawatan
memadai sesuai dengan luka
tingkat kebutuhan pasien 4) Jumlah perawat berjenis kelamin
laki-laki hanya berjumlah 5
orang (28%) sisanya perawat
berjenis kelamin perempuan
5) Sebagian besar perawat memiliki
masa kerja dibawah 3 tahun
Faktor Kesempatan (Opportunities) Ancaman (Threats)
Eksternal 1) Adanya mahasiswa praktek 1) Persaingan antar RS setipe yang
profesi Ners yang dapat memiliki SDM yang
membantu perawat di bersertifikasi dan
ruangan rawat inap internis berpengalaman.
bedah. 2) Semakin tingginya tuntutan
masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan yang optimal.

b. MONEY
Faktor Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)
Internal 1) Sumber dana untuk kegiatan 1) Pemberian reward tidak sesuai
operasional ruangan di dengan jenjang karir
support oleh RS
2) Perawat mendapatkan reward
setiap bulan
3) Tagihan untuk fasilitas air,
telepon dan listrik di biayai
oleh pihak RS
Faktor Kesempatan (Opportunities) Ancaman (Threats)
Eksternal 1) Adanya MOU dengan 1) Adanya persaingan antara
instansi Pendidikan dapat rumah sakit yang setipe yang
bekerja sama, sehingga RS menjanjikan reward yang lebih
pemasukan dana. baik sesuai dengan jenjang karir
2) Adanya tuntutan yang lebih
tinggi dari masyarakat untuk
pelayanan kesehatan yang
optimal, dengan dilengkapinya
sarana dan prasarana RS

c. MATERIAL DAN MECHINE


Faktor Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)
Internal 1) Ruang rawat inap Internis- 1) Terdapat 2 unit nurse station
Bedah merupakan ruang tetapi hanya 1 unit saja yang
rawat inap yang terdiri dari beroperasi
12 unit kamar rawatan, 2) Sarana dan prasarana untuk
dengan rincian, 2 unit ruang tenaga kesehatan belum
super VIP, 2 unit ruang VIP, memadai
dan 8 unit kamar rawatan 3) Jumlah alat kesehatan di ruangan
biasa. tidak sesuai dengan tingkat
2) Setiap kamar rawatan kebutuhan pasien.
dilengkapi dengan AC, TV,
dan kamar mandi didalam
kamar masing-masing, selain
itu juga dilengkapi dengan
kursi penunggu
3) Sarana dan prasarana/fasilitas
untuk pasien dan keluarga
memadai
Faktor Kesempatan (Opportunities) Ancaman (Threats)
Eksternal 1) Dengan adanya sarana dan 1) Adanya RS setipe yang memiliki
prasarana yang lengkap dan sarana dan prasarana yang lebih
memadai untuk pasien, RS lengkap, sehingga dapat
dapat memberikan pelayanan meningkatkan daya saing
yang sesuai standar

d. METHOD
Faktor Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)
Internal 1) Proses penerapan penerimaan 1) Perawat belum melakukan pre
pasien baru sudah berjalan dan post conference
optimal, dan sudah 2) Tidak terlaksananya ronde
dilengkapi dengan form keperawatan
pengkajian awal keperawatan 3) Prosed timbang terima belum
2) Proses penerapan discharge optimal karena perawat belum
planning sudah dilakukan melaksanakan pre dan post
optimal oleh perawat conference
pengirim dengan perawat 4) Ruangan rawat inap internis-
rawat inap yang menerima bedah menggunakan metode
3) Pengelolahan logistic dan Tim, tapi dalam pelaksanaanya
obat-obatan sudah dilakukan pembagian tugas belum jelas
oleh Depo Farmasi sesuai 5) Belum ada Perawat Penanggung
dengan SOP Jawab Pasien (PPJP) dalam tim
4) Sudah dilakukan supervisi 6) Proses pendokumentasian belum
dari manager keperawatan optimal, perawat belum
lansung ke ruang rawat inap menggunakan teknik SBAR,
dewasa internis-dewasa, penggunaan teknik SBAR hanya
kegiatan supervisi juag 1 X saat penerimaan pasien baru
dilengkapi oleh buku laporan 7) Pada CPPT masih menggunakan
metode SOAP
8) Belum optimalnya MAKP di
ruang rawat inap internis bedah
lantai 4
9) Ketidakrelevannya diagnose
keperawatan dengan rencana
Tindakan keperawatan yang
dilakukan membuat askep tidak
maksimal dan komprehensif
Faktor Kesempatan (Opportunities) Ancaman (Threats)
Eksternal 1) Adanya kebijakan 1) Adanya persaingan dengan RS
pemerintah yang lain yang setipe yang semakit
mengharuskan kepada setiap ketat.
rumah sakit untuk 2) Semakin tinggi kesadaran
meningkatkan masyarakat akan hukum
profesionalisme dan kinerja 3) Tingginya kesadaran masyarakat
perawat (pasien dan keluarga)akan
2) Adanya MOU antara RS dan tanggung jawan dan tanggung
Instasi Pendidikan untuk gugat
mahasiswa praktek.

e. MARKET
Faktor Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)
Internal 1) Letak RS yang strategis, 1) RS belum memiliki layanan
sehingga mudah diakses oleh unggulan
masyarakat
2) RS memiliki Website resmi,
sebagai media untuk
mempromosikan pelayanan
3) RS melayani pasien yang
menggunakan fasilitas BPJS
Faktor Kesempatan (Opportunities) Ancaman (Threats)
Eksternal 1) RS medapatkan penghargaan 1) Letak RS yang berdekatan
dari BPJS sebagai RS dengan dengan RS setipe yang memiliki
dengan antrian online terbaik fasilitas yang sama sehigga
memiliki daya saing yang tinggi
BAB III
PERUMUSAN MASALAH DAN PERENCANAAN PENYELESAIAN MASALAH
MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP INTERNIS BEDAH
LANTAI 4 RS. GRAHA HERMINE

A. Rumusan Masalah
Dari hasil pengumpulan data dengan wawancara dan observasi yang dilakukan
sejak tanggal 15 – 21 Maret didapatkan rumusan masalah :
1. Belum Optimalnya penerapan PMKP di ruang rawat lantai dewasa interna-
bedah lantai 4
2. J
3. J
4. K
5. l
B. Fishbone penyebab masalah
keperawatan
1. Belum optimalnya penerapan MAKP

MAN :

1. Seluruh
perawat di MONEY :
ruangan rawat
Tidak tersedianya
inap internis-
anggaran RS MATERIAL/MECH
bedah belum
untuk pengajuan INE
mengikuti
pelatihan pelatihan MAKP
MAKP untuk perawat

Belum
optimalnya
penerapan
MAKP

MARKET :

1.

METHOD :

1.

2.
C. Rumusan Prioritas masalah
Prioritas masalah dapat dilakukan dengan memperhatikan aspek :
1. Magnitude (Mg), yaitu kecendrungan dan seringnya masalah terjadi;
2. Severity (Sv), yaitu besarnya kerugian yang ditimbulkan;
3. Manageability (Mn), kemampuan menyelesaikan masalah-masalah;
4. Nursing Concern (Nc), yaitu focus pada Keperawatan;
5. Affordability (AF), yaitu ketersediaan sumber daya;
Setiap nilai diberikan nilai dengan rentang 1-5 dengan kriteria sebagai berikut:
Nilai 1 = sangat kurang sesuai
Nilai 2 = kurang sesuai
Nilai 3 = cukup sesuai
Nilai 4 = sesuai
Nilai 5 = sangat sesuai

No Masalah Mg Sv Mn Nc Af Skor Prioritas


1 Perawat tidak melakukan pre
dan post conference saat
selesai melakukan timbang
terima shift
2 Belum Optimalnya Metode
PMKP diruangan
3 Belum optimalnya
pendokumentasian asuhan
keperawatan di ruangan
4 Tidak dilaksanakannya ronde keperawatan di ruangan
5 Belum optimalnya penerapan pasien safety
6 Jumlah tenaga perawat yang ada diruangan tidak
sesuai dengan beban kerja

Prioritas Masalah :
1
2
D. Alternatif Penyelesaian Masalah
Seleksi Alternatif Penyelesaian Masalah
No Alternatif penyelesain maslaah C A R L Total
1 Memberikan masukan tentang penambahan tenaga perawat berdasarkan jumlah pasien
2 Memberikankan masukan tentang penerapan dilaksanakannya pre dan post conference
pada saat timbang terima
3 Memberikan masukan untuk dilakukannya rapat bulanan tiap bulan
4
5

Dari Table diatas Prioritas pemyelesaian masalah sebagai betrikut


:1
2
3

E . Plan Of Action
No Prioritas Faktor Why What Where Who When How POA How Much
Masalah Penyebab
1 Belum Belum adanya  Agar Adanya Diruang Karu, Ka. Minggu  Berkoordinasi  Draf uraian
optimalnya uraian tugas yang pelaksanannan uraian internis- Tim dan Ke 2 dengan Karu dan tugas
metode PMKP tertulis bagi timbang tugas yang bedah perawat Tanggal Ka tim mengenai perawat
di ruangan perawat terima lebih tertulis, lantai 4 pelaksanan 24 Maret utraian tugas disusun
optimal yang dapat RSGH 2023 masing-masing sesuai
 Dapat dijadikan jabatan perawat dengan
menentuka dasar  Menyusun draf jabatan
n rencana perawat uraian tugas  Adanya draf
Tindakan melakukan perawat PPJP pasien
yang sesuai tindakan  Mengkoordiasikan yang dibuat
dengan draf PPJP sesuai
masalah dan  MemDbuat draf dengan
kebutuhan PPJP masing- kesepakanan
masig perawat
yang bertugas

2 Belum Belum Di Minggu Karu,  Berkoordinasi Draf SOP pre


dilaksanakannya disosialisasikanan Agar rencana Ruang Ke 3 Katim dengan Karu dan dan post
pre dan post mengenai pre dan Tindakan yang interna dan Ka. Tim conference
conference saat post confetrence akan dilakukan ke -bedah perawat menhenai
timbang terima pasien lanytai pelaksana pelaksanaan pre
shift terkoordinasi 4 dan post
RSGH conference
 Menyusun draf
pelaksanaan pre
dan post
conference
 Menyusun SOP
tentang pre dan
post conference

Anda mungkin juga menyukai