Anda di halaman 1dari 49

STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN

LAPORAN PRAKTEK KLINIK MANAJEMEN KEPERAWATAN


DI RUANG ANAK RUMAH SAKIT GRAHA HERMINE
TAHUN 2023

Disusun Oleh:
Dewi Diana, S.Kep
Ennie Yopanti, S.Kep
Junaidah, S.Kep
Septi Wijayanti, S.Kep
Rosmian Br Sitanggang, S.Kep

Preseptor Klinik Preseptor Akademik

(Ns. Sorta Tambun, S.Kep) (Ns. Sri Muharni, S.Kep. M. Kep )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS AWAL BROS
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah Sakit merupakan komponen yang sangat penting dalam upaya
peningkatan status kesehatan bagi masyarakat. Salah satu fungsi rumah sakit adalah
menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan yang merupakan bagian dari
system pelayana kesehatan dengan tujuan memelihara kesehatan masyarakat seoptimal
mungkin. Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan.
Dalam pelayana kesehatan, keberadaan perawat merupakan posisi kunci yang
dibuktikan oleh kenyataan bahwa 40 - 60 % pelayanan rumah sakit merupakan pelayanan
keperawatan dan hampir semua pelayanan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit
baik di rumah sakit maupun tatanan pelayanan kesehatan lain dilakukan oleh perawat.
Keperawatan sebagai pelayanan yang professional bersifat humanistik,
menggunakan pendekatan holistik, dilakukan berdasarkan kiat keperawatan,
berorientasi kepada kebutuhan objektif klien, mengacu pada standar professional
Keperawatan dan menggunakan etika keperawatan sebagai tuntunan utama.
Keperawatan professional secara umum merupakan tanggung jawab seorang Perawat yang
selalu mengabdi kepada manusia dan kemanusian, sehingga dituntut untuk selalu
melaksanakan asuhan keperawatan dengan benar (rasional) dan baik (etika). Tuntutan
masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan di era global sekarang dirasakan
sebagai siatau fenomena uamh harus direspon oleh perawat. Oleh karena itu, keperawatan
di Indonesiapada saat ini dan di masa akan yang datang perlu mendapatkan prioritas
utama dalam pengembangan keperawatan dengan memperhatikan dan mengelola
perubahan di Indonesia secara professional.
Manajemen keperawatan harus dapat diaplikasikan dalam tatanan pelayanan
nyata di Rumah Sakit, sehingga perawat perlu memahami bagaimana konsep dan
aplikasinya di dalam organisasi keperawatan itu sendiri. Ciri-ciri mutu asuhan
keperawatan yang baik antara lain: memenuhi standar profesi yang ditetapkan, sumber
daya untuk pelayanan asuhan keperawatan dimanfaatkan secara wajar, efisien, dan efektif,
aman bagi pasien dan tenaga keperawatan, memuaskan bagi pasien dan tenaga
keperawatan serta aspek social, ekonomi, budaya, agama, etika dan tata nilai
masyarakat diperhatikan dan dihormati. Hal ini dapat dicapai dengan adanya
manajemen yang baik.
Rumah Sakit Graha Hermine adalah salah satu rumah sakit swasta rujukan tipe C
yang memiliki misi Menjadi Rumah Sakit pilihan Utama Masyarakat Batam Tahun 2022
dan misi Memberikan pelayanan kesehatan yang cepat, tepat dan berkualitas
mengutamakan kenyamanan dan keselamatan pasien, memberikan pelayanan kesehatan
yang terjangkau & kesejahteraan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Pelayanan keperawatan yang diberikan di ruang anak memiliki pedoman dan dasar
yang dapat dipertanggungjawabkan bukan atas dasar kehendak perawat sendiri dimana
pelayanan yang diberikan disesuaikan dengan masalah pasien sehingga asuhan
keperawatan yang diberikan dapat efektif dan efisien sesuai sasaran masalah yang terjadi
pada pasien. Selain itu, perawat juga sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan
dimana dituntut untuk memiliki kemampuan manajerial yang tangguh, sehingga
pelayanan yang diberikan mampu memuaskan kebutuhan klien. Kemampuan manajerial
dapat dimiliki melalui berbagai cara salah satunya dengan meningkatkan keterampilan
melalui bangku kuliah yang harus melalui pembelajaran dilahan praktek.
Stase manajemen keperawatan dalam tahapan profesi ners merupakan suatu
kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan teori-teori manajemen yang
dipadukan secara komprehensif dengan kemampuan intelektual, kemampuan teknis
keperawatan dan kemampuan interpersonal dalam lingkup tatanan pelayanan kesehatan
yang nyata, yaitu ruang anak. Dalam konteks belajar inilah mahasiswa diberikan satu
ruang rawat untuk dikelola dengan pendekatan proses manajemen keperawatan, dalam hal
ini Ruang anak RS. Graha Hermine di bawah arahan dan bimbingan intensif dari preseptor
akademik dan preseptor klinik.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Setelah melakukan studi pustaka dan Praktik klinik ini, diharapkan mahasiswa Program
Studi Profesi Ners Universitas Awal Bros Batam mampu melakukan pengelolaan unit
pelayanan keperawatan tertentu sesuai dengan konsep dan langkah manajemen
keperawatan juga mahasiswa mampu mengelola manajemen asuhan tingkat dasar.
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti pengalaman belajar klinik manajemen keperawatan, mahasiswa
Program Studi Profesi Ners Universitas Awal Bros Batam mampu:
a. Mengetahui profil rumah sakit;
b. Menganalisa situasi di unit pelayanan sebagai dasar untuk menyusun rencana
strategis dan rencanaoperasional unit terkait;
c. Menetapkan prioritas kebutuhan dan masalah manajemen keperawatan Bersama
pihak rumah sakitdan unit terkait;
d. Menyusun tujuan dan rencana alternatif pemenuhan kebutuhan dan menyelesaikan
masalah yangtelah ditetapkan;
e. Mengusulkan alternatif pemenuhan kebutuhan dan penyelesaian masalah yang
bersifat teknikoperasional bagi rumah sakit.
f. Melaksanakan alternatif pemenuhan kebutuhan dan penyelesaian masalah yang
disepakatibersama unit terkait di rumah sakit.
g. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada aspek masukan dan proses pada
manajemenkeperawatan.
h. Menyusun rencana tindak lanjut dari hasil yang dicapai berupa upaya
mempertahankan dan memperbaiki hasil melalui kerjasama dengan unit di rumah
sakit

C. Manfaat
a. Bagi Rumah Sakit Graha Hermine
Sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan dan sarana prasarana di setiap ruangan.
b. Bagi Ruang Perawatan
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan kepada perawat dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan khususnya pemberian asuhan
keperawatan pada anak.
c. Bagi Pasien
Sebagai penunjang pelayanan untuk meningkatkan kepuasan pasien dalam menerima
asuhan keperawatan yang bermutu.
d. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai masukan atau refrensi bagi institusi pendidikan dalam hal manajemen
keperawatan.
BAB II
TINJAUAN LITERATUR

A. Kajian Situasi Rumah Sakit Graha Hermine


1. Sejarah singkat rumah sakit
Rumah Sakit Graha Hermine adalah salah satu rumah sakit swasta di Batam yang
berdiri pada tanggal 3 Desember 2009. Pada awalnya Rumah Sakit Graha Hermine
hanya merupakan sebuah Rumah Sakit Bersalin yang dibangun oleh 5 orang dokter
senior dengan tujuan memberikan pelayanan kesehatan untuk ibu dan anak. Dari
Rumah Bersalin ini berkembang menjadi sebuah Rumah Sakit Umum dengan tipe kelas
C (Profil Rumah Sakit Graha Hermine, 2021).
Dengan semangat yang tinggi untuk terus mengabdi kepada negara dan
masyarakat tanpa pamrih dan mencari keuntungan, para pendiri terus membangun dan
mengembangkan Rumah Sakit Graha Hermine baik dari segi fisik, fasilitas alat
kesehatan dan kelengkapan maupun sumber daya manusianya. Saat ini, Rumah Sakit
Graha Hermine telah menjadi rumah sakit yang sedang berkembang di Kota Batam
karena sudah memiliki 149 tempat tidur dengan bangunan fisik minimalis dan
mempunyai peralatan kesehatan yang memadai yang dibeli sendiri serta didukung oleh
staf medik dan karyawan lainnya.
Selanjutnya pada tahun 2019 Rumah Sakit Graha Hermine Telah terakreditasi
Madya dengan 16 Standar pelayanan dengan Keputusan komisi Akreditasi Rumah
Sakit (KARS) No: KARS-SERT/593/V/2019 tanggal 20 Mei 2019.
Rumah Sakit Graha Hermine adalah Rumah Sakit Swasta dibawah naungan PT.
Batam Sehat Madani, yang bertujuan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan
dengan upaya penyembuhan, pemulihan, peningkatan, pencegahan, pelayanan, rujukan
dan pengembangan serta pengabdian masyarakat. Rumah Sakit ini berdiri pada lokasi
strategis di tengah daerah padat penduduk Batu Aji Kecamatan Buliang, Kota Batam.

2. Falsafah, motto, visi, misi, dan tujuan rumah sakit


a. Motto Rumah Sakit Graha Hermine
“ Kesehatan Anda Prioritas Kami”
b. Visi Rumah Sakit Graha Hermine
“Menjadi Rumah Sakit pilihan utama masyarakat Batam tahun 2024 ”
c. Misi Rumah Sakit Graha Hermine
1) Memberikan pelayanan kesehatan yang cepat, tepat dan berkualitas.
2) Mengutamakan kenyamanan dan keselamatan pasien.
3) Memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau untuk seluruh lapisan
masyarakat.
4) Meningkatkan pengetahuan, keterampilan staf rumah sakit sehingga mampu
melaksanakan pelayanan yang profesional.
5) Meningkatkan kualitas alat kedokteran/kesehatan yang dapat memberikan
nilai lebih bagi pelayanan kesehatan.
d. Tujuan Rumah Sakit Graha Hermine
1) Tujuan Umum Rumah Sakit Graha Hermine adalah menghayati dan
memelihara nilai-nilai yang dianut oleh Rumah Sakit Graha Hermine, dalam
memberikan pelayanan keperawatan yang bermutu, profesional serta
terjangkau sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab bagian
keperawatan.
2) Tujuan Khusus Rumah Sakit Graha Hermine adalah:
a) Dilaksanakannya asuhan yang bermutu, profesional dan terjangkau
sesuai dengan standar keperawatan yang telah ditetapkan pada setiap
unit kerja perawat.
b) Terlaksananya pelayanan/asuhan keperawatan dengan pendekatan
proses keperawatan secara komprehensif yang meliputi pengkajian,
intervensi, implementasi dan evaluasi sehingga tercapai pelayanan
keperawatan yang bermutu.
c) Terlaksananya kerjasama/kolaborasi dengan profesi kesehatan lain
di setiap unit pelayanan perawatan Rumah Sakit Graha Hermine
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
d) Terlaksananya pendidikan yang berkelanjutan bagi tenaga
keperawatan, baik formal maupun informal sesuai dengan rencana
pesngembangan tenaga keperawatan di Rumah Sakit Graha Hermine
untuk meningkatkan sumber daya manusia sehingga pelayanan
keperawatan yang diberikan berkualitas, bermutu daan profesional.
3. Jenis-jenis pelayanan rumah sakit
a. Pelayanan Rawat Jalan
Adapun pelayanan rawat jalan RS Graha Hermine adalah sebagai berikut:
1) Poli Penyakit Dalam
2) Poli Kesehatan Anak
3) Poli Penyakit Bedah
4) Poli Penyakit Bedah Urologi
5) Poli Penyakit Bedah Anak
6) Poli Penyakit Kebidanan dan Kandungan
7) Poli Penyakit Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT)
8) Poli Penyakit Saraf
9) Poli Penyakit Mata
10) Poli Umum
11) Poli Penyakit Kulit Kelamin
12) Poli Rehab medic
13) Poli Orthopedic
14) Poli Bedah Saraf
15) Poli Gigi dan Mulut
16) Poli Bedah Mulut
17) Poli Vaksin
18) Poli KB
19) UGD
b. Pelayanan Rawat Inap
Adapun pelayanan rawat inap RS Graha Hermine adalah sebagai berikut:
1) Ruang Isolasi Covid
2) Rawat Inap Lt.3
3) Rawat Inap Anak
4) Rawat Kebidanan
5) Ruang Bayi
6) ICU Non Infeksius
7) PICU Non Infeksius
8) Nicu
9) Rawat Inap Dewasa Lt. 4
10) Ruang Operasi
c. Pelayanan penunjang medis dan klinis
1) Instalasi laboratorium
2) Instalasi radiologi
3) CSSD
4) Rehabilitasi medik
5) Pelayanan gizi
6) Pelayanan rekam medik
d. Pelayanan non medis / umum
1) Instalasi pengolahan Air Limbah (IPAL
2) Tempat Pembuangan Sementara Limbah B3 dan Domestik
3) Laundry
4) Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit (ISPRS)

B. Kajian Situasi Ruang Perawatan Anak


1. Sumber Daya (5M)
a. Man
a) Kuantitas Sumber Daya Manusia
Tabel 2.1 Distribusi Ketenagaan Berdasarkan Spesifikasi Pekerjaan di Ruang Anak
Tahun 2023

No Spesifikasi Pekerjaan Jumlah Persen


1 Kepala Ruangan 1 8,3
2 Penanggung Jawab Shift 4 33,3
3 Perawat Pelaksana 7 58,4
Jumlah 12 100

b) Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Tabel 2.1 Distribusi Ketenagaan Berdasarkan Pendidikan Terakhir di Ruang Anak
Tahun 2023

Pendidikan Terakhir
No Keterangan Jumlah Persen
1 SI NERS 9 75
2 DIPLOMA III 3 25
Masa Kerja
1 1 – 5 tahun 9 75
2 5 – 10 tahun 2 17
3 > tahun 1 8
Pelatihan
1 BTCLS 12 100
2 MAKP 0 0
Jenis Kelamin
1 Laki-Laki 0 0
2 Perempuan 12 100

Wawancara Dari hasil wawancara bersama Karu pada tanggal


13 Maret 2023 didapatkan bahwa jumlah perawat di
ruang rawat inap anak berjumlah 12 orang, terdiri
dari 1 orang kepala ruangan, 4 Ka. Tim, dan dibantu
oleh 7 orang perawat pelaksana, sebagian besar
perawat sudah berpendidikan profesi ners, yaitu
sebanyak 9 orang dan sudah mengikuti pelatihan
BTCLS,seluruh perawat diruangan belum
mengikuti pelatihan MAKP, dan pelatihan
perawatan anak
Obsevasi Berdasarkan hasil observasi di ruang rawat inap
anak terdapat jadwal dinas ruangan yang dijadikan
data sekunder
Kesimpulan Sebagian besar perawat sudah memiliki latar
belakang Pendidikan Ners, yaitu sebanyak 7
orang (58%),dan 12 orang (100%) sudah
mengikuti pelatihan BTCLS, namun belum ada
yang mengikuti pelatihan MAKP dan pelatihan
perawatan anak, sebagian besar perawat, yaitu
72% memiliki masa kerja 1-5 tahun, sebagian
besar perawat berjenis perempuan
c) Kebutuhan tenaga perawat sesuai tingkat ketergantungan pasien.
1. KEBUTUHAN JAM KEPERAWATAN :
a. JAM PERAWATAN LANGSUNG
• TOTAL = 6 Jam X 8 orang = 48 jam
• PARTIAL = 3 Jam X 5 orang = 15 jam
• MANDIRI = 2 Jam X 4 orang = 8 Jam
Jumlah = 71 jam
b. JAM PERAWATAN TIDAK LANGSUNG
35 Menit X 17 orang = 9,91 Jam
c. JAM PENYULUHAN
15 Menit X 17 orang = 4,25 jam
JADI TOTAL JUMLAH JAM PERAWATAN yang dibutuhkan adalah
= 85,16 jam
JUMLAH JAM YANG DIBUTUHKAN = 5,01 Jam per pasien
2. KEBUTUHANPERAWAT
a. JUMLAH KEBUTUHAN SATU RUANGAN = 11 Orang
b. JUMLAH KEBUTUHAN PERAWATSELAMA 24 jam adalah 11
Orang
c. PEMBAGIAN PERAWAT / SHIFT
• PAGI = 5,01 (5 orang)
• SORE = 3,72 (4 orang)
• MALAM = 1,8 (2 orang)
b. Money
1. Sumber Pendapatan Ruangan
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan melalui
Wawancara wawancara, dan pada tanggal 13 Maret 2023 sampai
dengan 15 maret 2023 didapatkan data bahwa sumber
pendapatan ruangan dari RS yang diperoleh dari
pembiayaan pasien rawat inap maupun pasien rawat
jalan, selain itu juga perawat juga mendapatkan
reward setiap bulan, Tunjangan Hari Raya dan uang
insentif, perawat tidak memiliki anggaran khusus
untuk mengikuti pelatihan baik dari unit rawatan/RS,
pembiayaan dari pembiayaan pribadi
Observasi Dari hasil observasi sejak tanggal 15-21 Maret
didapatkan, bahwa penyediaan barang habis pakai
langsung diperoleh melalui amprahan logistik
Kesimpulan Ruangan anak tidak memiliki RAB untuk
memfasilitasi perawat dalam meningkatan
perbaikan pelayanan keperawatan melalui
pelatihan

2. Rencana Anggaran Belanja (RAB) ruangan


Wawancara Berdasatkan hasil wawancara bersama kepala
ruangan dari tgl 13 maret 2023 s/d 15 maret 2023
didapatkan bahwa ruangan anak tidak memiliki
rencana anggaran belanja untuk pengadaan sarana
dan prasarana diruangan, maupun anggaran untuk
meningkatkan kualitas SDM,seluruh biaya
operasional didapatkan langsung dari Rumah
Sakit Graha Hermine. Sistem penggajian,
pambayaran air, wifi, listrik dan lainnya
dilakukan langsung oleh bagian administrative
RS. Graha Hermine. Tidak adanya dana khusus di
ruangan untuk menyediakan alkes yang kurang
atau mengadakan seminar untuk proses upgrade
ilmu.
Observasi Berdasarkan hasil observasi didapatkan bahwa,
anggaran ruangan di suppot oleh RS
Kesimpulan Ruangan tidak memiliki rencana anggaran
belanja untuk mengelolah perkembangan
SDM maupun sarana dan prasarana

c. Material dan Machine


1) Penataan Gedung/ Lokasi dan denah ruangan
Tabel 2.2
Denah Ruang Anak RS. Graha Hermine

PICU Kamar
Toilet Jaga
K. 202 NURSE STATION Dokter
KORIDO

Tangga
Turun
R

Lift K. 201
Tangga Naik K. 203
K. 204 R. Persiapan
K.206 R. Kosong
Lift
Tangga Naik dan Turun

Wawancara Berdasarkan wawancara yang dilakukan bersama


Karu pada tanggal 13 Maret 2023 didapatkan data
ruang rawat inap anak memiliki 5 kamar rawat
inap, terdapat 1 nurse station, dilengkapi dengan
lift
Observasi Berdasarkan observasi yang dilakukan sejak
tanggal 13 – 15 Maret 2023, didapatkan data
ruang rawat inap anak merawat pasien kasus
terdapat 5 ruang rawat pasien, 1 unit nurse
station, Pencahayaan : Terang di semua ruang
bisa untuk membaca, cukup sinar matahari
Ventilasi : Segar, banyak udara masuk melalui
lubang angin dan jendela.
Lantai : Lantai keramik, bersih dan kering.
Atap : Rapat/tidak bocor, bagian dalam
bersih
Dinding : Kuat, tidak retak, bersih
Sarana air bersih : Tersedia
di lantai yang sama juga terdapat unit rawat lain
seperti ruang Maternitas,ruang bayi, ruang
persiapan dan PICU
Kesimpulan Tata latak ruangan sudah tertata, hanya saja
Nurse Station yang digunakan hanya 1 unit
saja
2) Fasilitas sarana dan sarana
a. Fasilitas untuk pasien
Tabel 2.3
Fasilitas Sarana dan Prasarana untuk Pasien
No Fasilitas Jumlah
1 Kamar Rawat Inap 5 Ruangan
2 AC 8 Pcs
3 Kamar Mandi didalam kamar pasien 4 Buah
4 Lemari untuk penyimpanan -
5 Tempat tidur pasien 21 Bed
6 Dispenser pasien di lorong jalan 2 Buah

Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Karu sejak


tanggal 13-15 Maret 2023 didapatkan hasil bahwa
fasilitas pasien sudah sesuai dengan kelas rawat
yang berlaku
Observasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dari
tanggal 13-15 Maret 2023 didapatkan data
fasilitas untuk pasien sudah digunakan dengan
baik, kondisi juga masih dalam keadaan baik
Kesimpulan Fasilitas untuk pasien sudah optimal

b. Fasilitas Untuk Tenaga Kesehatan


Tabel 2.4
Fasilitas Sarana dan Prasarana untuk Tenaga Kesehatan
No Fasilitas Jumlah

1 Pantry 1 ruangan

2 Kamar mandi khusus perawat 1 unit

3 Kulkas khusus perawat 1 unit


4 Water dispenser khusus perawat 1 Unit

5 Komputer 1 Unit

6 Telepon 1 Unit

7 Nurse Station 1 unit

8 Kipas Angin 1 Unit

Wawancara Berdasarkan hasil wawancara dengan Karu pada


tanggal 15 Maret 2022 didapatkan data bahwa
fasilitas untuk perawat belum memadai,
contohnya seperti locker untuk perawat

Observasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan


tanggal 13 Maret 2023 didapatkan bahwa belum
ada tempat penyimpanan barang khusus untuk
perawat.

Kesimpulan Sarana dan prasarana untuk tenaga kesehatan


sebaiknya diperhatikan lagi.

3. Alat Kesehatan yang tersedia di ruangan

Tabel 2.5
Daftar nama alat kesehatan yang ada di ruang rawat inap internis-bedah
No Nama Barang Jumlah Keadaan Barang

Baik Kurang Rusak


Baik berat

1. Steteskop 4 Pcs ✔

2 Syringe Pump 2 Pcs ✔


3 Infus Pump 2/3 Pcs ✔

4 Tensimeter digital 1 Pc ✔

5 Termometer digital 2 Pcs ✔

6 Standing Monitor 1 Pc ✔

7 Scopstracher - -

8 Alat UV 2/3 Pcs ✔

9 Regulator O2 Pcs ✔

10 Troli Emergency 1 Pc ✔

11 Troli Tindakan 1 Pc ✔

13 Pulse Oksimetri - -

14 Korentang Pcs ✔

15 Tromol besar 1 Pc ✔

16 Bak Instrumen Pcs ✔

17 Bengkok 3 Pcs ✔

18 Sterilisator - -

19 Tiang Infus Pcs ✔

20 Rostulle 1 Pc ✔

21 Brankart Pcs ✔

21 Tabung oksigen portable Pcs ✔


Wawancara Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
bersama Karu didapatkan data bahwa jumlah alat
kesehatan yang ada belum memadai

Observasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di


ruangan sejak tanggal 14-16 Maret di dapatkan
bahwa jumlah alat kesehatan belum sesuai dengan
kebutuhan dan jumlah pasien

Kesimpulan Jumlah alat kesehatan di ruang rawat inap


anak masih belum memadai dengan jumlah
kebutuhan pasien

4. Comsumable (obat-obatan dan bahan habis pakai)

Tabel 2.4
Daftar nama obat-obatan dan bahan habis pakai di ruang rawat inap
Anak
No Nama obat/BHP Tidak
Satuan Tersedia
Tersedia
1 Ringer Laktat Fls ✔

2 Nacl 0,9% 500 cc Fls ✔

3 Larutan 2A Fls ✔

4 Dextrose 10% Fls ✔


5 Kaen 3B Fls ✔

6 Asering Fls ✔

7 Aquabidest 25 cc Fls ✔

8 Betadine Liter ✔

9 Hand scoen Pcs ✔

10 Hypavic Meter ✔

11 Masker Tali Pcs ✔

12 Apron plastik Pcs ✔


13 Daryatule Pcs ✔
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
bersama Karu didapatkan hasil bahwa obat dan
bahan habis pakai sifatnya di resepkan langsung
ke apotek, ruangan hanya menyediakan stok obat
dan BHP minimal
Observasi Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 13-14
Maret didapatkan hasil bahwa stock obat dan BHP
hanya disesuaikan dengan kebutuhan pasien,
diresepkan perhari sesuai kebutuhan pasien
Kesimpulan Jumlah obat dan bahan habis pakai di ruang
rawat anak sudah optimal karena sudah
bekerja sama dengan depo farmasi

d. Method
1) Penerapan model MAKP
Wawancara Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada Karu pada
tanggal 14 Maret 2023 didapatkan hasil bahwa metode
asuhan keperawatan yang digunakan adalah Metode Tim
Dalam daftar dinas Ruang Anak terbagi menjadi Kepala
Ruangan, Katim dan Perawat Pelaksana
Observasi Bersarkan hasil observasi yang dilakukan sejak tanggal
14-15 Maret 2023 didapatkan hasil belum jelasnya
metode pembagian tugas perawat, belum diterapkan
PPJP pasien, tidak terdapat uraian tugas perawat secara
tertulis, dalam penggunaan metode Tim dalam
pelaksanaannya juga belum jelas, Belum ada SK
penunjukan perawat sebagai Katim dan sebagai Perawat
pelaksana.
Kesimpulan Belum optimalnya penerapan Model MAKP di
ruaang rawat inap anak

2) Penerapan timbang terima

Wawancara Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan


kepada Karu pada tanggal 13 Maret 2022
didapatkan hasil Timbang terima dilakukan 3 x
sehari, yaitu shift Pagi (07.30-14.30 wib), shift
siang (14.30-21.30 wib), dan shift Malam (21.30-
07.30 wib), ruangan belum melakukan pre dan
post conference setelah timbang terima shift
Observasi Dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal
13-15 Maret 2023 didapatkan . Perawat sudah
menjalankan timbang terima pasien dengan tepat
waktu, timbang terima dihadiri oleh seluruh
perawat yang bertugas, para perawat hadir tepat
waktu, proses timbang terima dipimpin oleh Ka.
Tim. Sudah terdapat buku timbang terima pasien
yang disi oleh Ka. Tim sebelumnya. Saat timbang
terima tidak tampak perawat melakukan pre dan
post conference, Perawat tidak melakukan serah
terima alat kesehatan atau sarana dan prasarana di
ruangan , materi timbang terima belum berfokus
pada masalah keperawatan. Tidak adanya SOP
timbang terima operan menggunakan Pre dan
Post Conference.
Kesimpulan Belum optimalnya proses timbang terima di
ruang rawat inap anak

3) Penerapan ronde keperawatan


Wawancara Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada
Karu pada tanggal 13 -15 Maret 2023 didapatkan
bahwa tidak pernah dilakuan ronde keperawatan
di ruang rawat inap internis-bedah

Observasi Dari hasil observasi yang dilakukan sejak tanggal


13-21 Maret 2023 tidak tampak adanya kegiatan
ronde keperawatan

Kesimpulan Ronde keperawatan tidak pernah dilakukan

4) Pengelolaan logistic dan obat


Wawancara Dari hasil wawancara bersama karu didapatkan 13
maret bahwa penerimaan logistic dan obat
dilakukan dan diracik oleh petugas depo farmasi

Observasi Dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal


13-15 Maret 2023 diruang rawat inap penerimaan
logistic dan obat sudah berjalan sesuai tupoksi
masing-masing profesi, semua obat sudah diberi
etiket yang sesuai ( nama pasien, No. RM, dosis
obat, aturan minum obat )

Kesimpulan Proses penerimaan Logistik dan obat tidak


ada masalah atau kendala

5) Penerapan penerimaan pasien baru

Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Karu tgl


13 Maret 2023 bahwa penerimaan pasien baru di
ruang rawat inap anak sudah dijalankan dengan
baik. Patugas / ruangan pengirim
mengkonfoirmasi terlebih dahulu mengenai
kondisi pasien sebelum dipindahkan ke ruangan
tujuan, form transfer sudah menggunakan metode
SBAR (hanya sekali saja saat penerimaan pasien
baru)
Observasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan
diruangan sejak tanggal 13-20 Maret 2023 sudah
terdapat form transfer interna maupun eksterna
dari ruangan pengirim ke ruangan tujuan, motode
pendokumentasian sudah menggunakan metode
SBAR
Kesimpulan Penerapan penerimaan pasien baru sudah
baik, sudah menggunakan metode SBAR

6) Discharge Planning

Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Karu


tanggal 13 Maret didapatkan hasil bahwa
penerapan discharge planning sudah dilakukan
pada pasien pulang

Observasi Bersadarkan hasil observasi di ruang rawat inap


anak didapatkan sudah ada buku pemulangan
pasien, didapatkan bahwa perawat sudah
memberikan penjelasan kepada pasien dan
keluarga tentang
perawatan/pengobatan/pemeriksaan lanjutan
setelah pasien diperbolehkan pulang
sudah terdapat form control kembali, perawat
sudah menjelaskan kapan jadwal control, cara
minum obat, dan memberikan Penkes. Tapi belum
terdapat leaflet diruangan

Kesimpulan Penerapan Discharge Planning sudag berjalan


optimal

7) Penerapan Supervisi

Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Kordik


RSGH pada tanggal 13 - 15 Maret 2023
didapatkan bahwa supervisi sudah dilakukan oleh
Manajer Keperawatan langsung ke ruangan rawat
inap anak
Observasi Dilakukan observasi pada tanggal 13-15 Maret
2023 ada nya kegiatan supervise yang dilakukan
oleh manager keperawatan ke ruangan, terdapat
buku laporan supervise yang diisi oleh manager
keperawatan
Kesimpulan Penerapan Supervisi sudah dilakukan dengan
optimal

8) Penerapan Dokumentasi keperawatan


Wawancara Dari hasil wawancara yang dilakuakan bersama
Karu tanggal 13 Maret 2023
didapatkan hasil penerapan dokumentasi
keperawatan belum optimal, penulisan belum
menggunakan metode SBAR.
Observasi Dari hasil observasi yang dilakukan dari tanggal
13 15 Maret didapatkan bahwa, dari 15 rekam
medik yang ditelusuri, dari keseluruhan RM
didapati tidak terdapat format rencana tindakan,
intervensi keperawatan, implementasi dan
evaluasi metode pendokumentasian pasien di
ruangan masih menggunakan metode SOAP
belum menggunakan teknik SBAR. Dalam
penulisan asuhan keperawatan terutama diagnosa
keperawatan tidak ditulis lengkap sesuai SDKI
contohnya : Nyeri Akut, Gangguan rasa nyaman,
Risko Infeksi.
Kesimpulan Belum optimalnya Penerapan Dokumentasi
Keperawatan di ruang rawat anak

1) Market
Pasien ditinjau dari sistem pembiayaan

Wawancara Dari hasil wawancara bersama Karu dan staff


ruang rawat inap anak didapatkan bahwa sistem
pembiayaan pasien antara lain : Pasien Umum
(PU), BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan,
pasien yang menggunakan klaim asuransi
Observasi Berdasarkan hasil obeservasi pada tanggal 13-15
Maret 2023 didapatkan dapatkan bahwa sistem
pembiayaan pasien tidak ada kendala. Admistrasi
berjalan lancer,
Rumah sakit Graha Hermine mendapatkan
penghargaan sebagai RS dengan pendaftaran via
aplikasi mobile JKN terbaik, dan penghargaan
sebagai Permintaan Rujukan Balik Terbaik
Kesimpulan Tidak ada kendala dan masalah pada sistem
pembiayaan pasien di ruang rawat inap anak

1) Asal daerah pasien


Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Karu
tanggal 14 didapatkan hasil bahwa asal daerah
pasien yang dirawat di ruang rawat inap anak dari
berbagai daerah di Batam dan pulau di sekitarnya
seperti Pulau Galang dan Pulau Rempang.

Obsevasi Berdasarkan data sekunder yang didapatkan dari


Company Profile RSGH didapatkan data bahwa
RSGH merupakan wilayah kerja dari Puskesmas
seilekop, batu aji, dan galang. RS juga sering
menerima rujukan dari wilayah kerja puskesmas
ini, baik puskesmas sendiri, maupun klinik yang
berada di daerah kerja terkait.
Kesimpulan Pasien yang berkunjung ke RSGH berasal dari
berbagai daerah di Batam
.

2. Fungsi Manajemen
a. Planning/Perencanaan
1) Visi, misi, filosofi dan tujuan unit keperawatan

Wawancara Berdasarkan hasil wawancara dengan Karu di


ruang rawat inap anak belum ada visi, misi, moto,
dan tujuan, dikarenakan belum ada kebijakan dari
RS, visi, misi, motto dan tujuan ruangan masih
satu dengan misi, visi, motto dan tujuan Rumah
sakit

Obsevasi Dari hasil observasi didapatkan bahwa tidak ada


visi, misi, motto, dan fisolofi di ruang rawat inap
anak

Kesimpulan Belum terdapat visi, misi, moto, dan tujuan


unit perawatan

2) Kebijakan dan prosedur rumah sakit/unit keperawatan


Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Karu pada
tanggal 15 Maret 2023 didapatkan hasil bahwa
ruangan sudah memiliki kebijakan dan aturan
yang mengatur terhadap seluruh Tindakan
perawat diruangan yang di atur oleh manajemen
Rumah Sakit Graha Hermine tetapi belum
lengkap
Obsevasi Berdasarkan hasil observasi diruangan sejak
tanggal 13-15 Maret didapatkan data sudah
terdapatnya SPO di ruangan rawat inap anak
tetapi belum lengakap
Kesimpulan SPO di ruang rawat inap anak belum lengkap

1) Standar Asuhan Keperawatan (SAK)


Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Karu
didapakan hasil di ruangan rawat inap anak
menggunakan Standar Asuhan Keperawatan
(SAK) berpedoman dengan SDKI, SLKI, dan
SIKI
Obsevasi Berdasarkan hasil observasi di ruang rawat inap
anak sejak tanggal 12-20 Maret 2023 penerapan
SAK diruangan belum optimal, penerapan SDKI,
SLKI, dan SIKI belum optimal
Kesimpulan Penerapan SAK dengan menggunakan SDKI,
SLKI, dan SIKI belum optimal
b. Organizing/Pengorganisasian
1) Struktur organisasi rumah sakit
Gambar Struktur Organisasi Rumah Sakit Graha Hermine
2) Stuktur organisasi ruangan
Gambar Struktur Organisasi Rumah Sakit Graha Hermine

3) Uraian tugas

Wawancara Dari hasil wawancara yang dilakukan bersama


Karu pada tanggal 13 Maret 2023 di ruangan
rawat inap anak belum ada uraian tugas perawat
yang jelas.
Observasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada
tanggal 15 Mei 2023 didapatkan, di ruangan rawat
inap anak belum terdapat uraian tugas sesuai
dengan Job Description
Kesimpulan Belum ada terdapat uraian tugas sesuai
dengan Job Description di ruang rawat inap
anak

4) Pengorganisasian perawatan klien (metode primer/ metode tim)


Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Karu pada
tanggal 15 Maret 2023 metode yang dipakai
adalah metode tim dengan kepala ruangan,katim
dan perawat pelaksana setiap shif pagi sementara
shif sore dan malam tim nya terdiri dari Pj shif dan
pelaksana
Obsevasi Dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal
13 Maret 2023, terdapat draf jadwal dinas perawat
di ruang rawat inap anak, menggunakan metode
TIM dalam pelaksanaan asuhan keperawatan di
Ruangan namun didapatkan hasil belum jelasnya
metode pembagian tugas perawat, belum
diterapkan PPJP pasien, tidak terdapat uraian
tugas perawat secara tertulis, dalam penggunaan
metode Tim dalam pelaksanaannya juga belum
jelas, Belum ada SK penunjukan perawat sebagai
Katim dan sebagai Perawat pelaksana.
Kesimpulan Pengaturan Jadwal dinas sudah terkonsep
dengan baik namun belum optimalnya
penerapan asuhan keperawatan MAKP
metode Tim

.
c. Staffing/Ketenagaan
1) Rencana kebutuhan tenaga
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama
Koordinasi Pendidikan RSGH, RS belum
menetapkan tentang bagaimana menetapkan
rencana kebutuhan perawat, rencana kebutuhan
perawat dilakukan untuk pengisi posisi perawat
yang saat itu sedang mengundurkan diri/resign

Obsevasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sejak


tanggal 20 – 21 Maret didapatkan bahwa ada
perawat baru yang sedang melakukan orientasi
diruangan

Kesimpulan RS belum memiliki rencana tentang


kebutuhan perawat, saat ini hanya bersifat
mengisi kekosongan posisi perawat
sebelumnya

1. Sistem penerimaan perawat baru


Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama
Koordinasi Pendidikan RSGH sistem penerimaan
perawat baru di ruangan merupakan kewenangan
dari pihak manajer atau manajemen rumah sakit
dan bukan menjadi kewenangan ruangan

Obsevasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sejak


tanggal 20 Maret didapatkan bahwa terdapat open
recruitment perawat baru di Website resmi RSGH

Kesimpulan Sistem penerimaan perawat baru RSGH


sudah terstruktur

.
2) Sistem seleksi
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama
Koordinasi Pendidikan RSGH sistem penerimaan
perawat baru dilakukan melalui beberapa tahap
yaitu mulai dari kelengkapan berkas, ujian tertulis
wawancara dan tes kompetensi

Observasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sejak


tanggal 20 – 21 Maret didapatkan bahwa

Kesimpulan RS telah melakukan sistem seleksi perawat


baru. Sebelum diterima bekerja di RS

3) Penempatan perawat baru


Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama
Koordinasi Pendidikan RSGH pada tanggal 21
Maret 2023 didapatkan data bahwa penempatan
perawat baru sesuai dengan ruangan yang
membutuhkan dan wewenang manajemen rumah
sakit

Observasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sejak


tanggal 20 – 21 Maret didapatkan bahwa biasanya
penempatan pegawai baru dilakukan sebagai
pengganti posisi perawat yang mengundurkan
diri.

Kesimpulan Penempatan perawat baru sesuai dengan


ruangan yang membutuhkan

4) Orientasi ruangan

Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama


Koordinasi Pendidikan RSGH Orientasi pada
tanggal 21 Maret 2023 didapatkan data bahwa
orientasi perawat baru seharusnya dilakukan, tapi
jika ada ruangan yang membutuhkan perawat
yang masih dalam tahap orientasi langsung
diterjunkan ke ruang yang membutuhkan
Obsevasi Berdasarkan hasil observasi didapatkan bahwa
terdapat perawat baru yang sedang menjalankan
proses orientasi
Kesimpulan Sistem orientasi perawat baru belum optimal

5) Pengembangan staf : pendidikan dan pelatihan

Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama


Koordinasi Pendidikan RSGH pada tanggal 21
Maret 2023 didapatkan data bahwa RSGH sangat
mendukung tentang pengembangan pendidikan
dan pelatihan staf
Observasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sejak
tanggal 20 – 21 Maret didapatkan bahwa
didapatkan bahwa tidak ada Pendidikan ataupun
pelatihan khusus yang diberikan langsung oleh
rumah sakit.
Kesimpulan RS sangat mendukung prihal pengembangan
staf baik dari segi Pendidikan maupun
pelatihan-pelatihan

6) Jenjang karir
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama
Koordinasi Pendidikan RSGH belum ada
pemberlakuan tentang jenjang karir perawat, saat
ini masih menggunakan sistem kontrak
Obsevasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sejak
tanggal 20 – 21 Maret didapatkan bahwa belum
adanya pengembangan jenjang karir perawat,
sebagian besar perawat masih status kontrak
Kesimpulan Belum ada perberlakuan tentang jenjang karir
untuk perawat

d. Directing/Pengarahan
1) Komunikasi
a) Arah komunikasi
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
bersama Karu didapatkan perawat di ruang rawat
anak sedah melakukan komunikasi dua arah yang
efektif dan baik

Observasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sejak


tanggal 13-21 Maret didapatkan bahwa perawat
ruang rawat inap sudah melakuakan komunikasi
dua arah yang baik dan jelas. Komunikasi ini
diterapkan saat timbang terima shift, dan saat
berkomunikasi dengan pasien dan keluarga

Kesimpulan Perawat ruang rawat inap anak sudah


melakukan komunikasi dua arah yang baik
dan jelas

b) Jadwal pertemuan / rapat

Wawancara Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan


bersama Karu didapatkan hasil ditiadakannya
rapat rutin bulanan di ruang rawat inap anak, jika
ada suatu masalah yang ingin dicari solusi atau
kata sepakat, cukup hanya saat timbang terima
shift
Observasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sejak
tanggal 13-21 Maret didapatkan bahwa
Kesimpulan Jadwal pertemuan/rapat bulanan di ruang
rawat inap anak belum dijalankan

c) Faktor penghambat komunikasi


Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Karu
tanggal 13 Maret didapatkan bahwa tidak ada
factor penghambat perawat dalam bekerja
Obsevasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sejak
tanggal 13 – 20 Maret 2023 komunikasi antara
Perawat – Perawat, Perawat – Pasien dan
keluarga, Perawat dengan profesi lain berjalan
lancer
Kesimpulan Faktor penghambat dalam berkomunikasi
tidak ada

2) Motivasi
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Karu
didapatkan bahwa tidak ada cara untuk khusus
untuk memotivasi agar perawat dapat melakukan
perbaikan dalam memberikan pelayanan
keperawatan
Obsevasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sejak
tanggal 13-21 Maret didapatkan bahwa perawat
bekerja sesuai dengan tugas yang diberikan
Kesimpulan Tidak ada acara untuk memotivasi individu
atau kelompok untuk memperbaiki atau
meningkatkan mutu pelayanan

a) Sistem reward dan punishment


Wawancara Bersadarkan hasil wawancara dengan Karu
didapatkan hasil tidak ada sistem reward dan
punishment di ruang rawat inap anak
Observasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sejak
tanggal 13-15 Maret 2023 didapatkan bahwa tidak
terdapat buku catatan mengenai permasalahan
setiap personil mau pun Tim
Kesimpulan Belum ada diberlakukan sistem reward dan
punishment di ruang rawat inap anak

3) Supervisi
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama karu
tangal 15 Maret tidak ada rencana mengenai
jadwal supervisi terjadwal dari Karu ke Katim
atau Perawat Pelaksana,supervise dilakukan oleh
pihak manajemen rumah sakit.

Obsevasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sejak


tanggal 15- 18 Maret 2023 tidak tampak adanya
kegiatan supervisi yang dilakukan oleh Karu ke
Katim atau PP
Kesimpulan Belum dilakukannya Supervisi oleh kepala
ruangan ke Katim atau Perawat pelaksana

4) Pendelegasian
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Karu 15
Maret di ruang rawat inap anak tidak ada sistem
pendelegasian tugas, hanya saja posisi Katim atau
PP yang sedang cuti digantikan oleh Katim atau
PP dari Tim lain

Observasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakuan sejak


tanggal 115-20 Maret 2023 tidak ditemukan Draf
tertulis terkait pendelegasian tugas.

Kesimpulan Tidak ada sistem pendelegasian tugas di ruang


rawat inap anak

5) Mekanisme penyelesaian masalah : manajemen konflik

Wawancara Berdasarkan hasil wawancara dengan Karu pada


tanggal 14 Maret 2023 jika ada konflik di
ruangan, biasanya diselesaikan secara interna di
ruangan saja dan segera agar tidak berlarut-larut.

Observasi Berdasarkan hasil observasi di ruang rawat inap


anak tidak pernah terjadi konflik besar atau yang
berkepanjangan.
Kesimpulan Manajemen Konflink di ruang rawat inap
anak sudah baik

e. Controling/pegendalian
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama dengan ibu
Koordinasi Pendidikan pada tanggal 21 Maret
2023 didapatkan data bahwa RS belum membuat
penilaian kerja perawat baik bulanan maupun
harian
Obrsevasi Berdasarkan hasil observasi sejak tanggal 15-21
Maret 2023 didapatkan data tidak adanya format
penilaian penilaian kinerja perawat
Kesimpulan Belum diberlakukannya Penilaian kinerja
perawat di ruang rawat inap anak

1) Penilaian kinerja
Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama dengan ibu
Koordinasi Pendidikan pada tanggal 21 Maret
2023 didapatkan data bahwa RS belum membuat
penilaian kerja perawat baik bulanan maupun
harian, penilaian kinerja perawat di ruang anak
dilakukan langsung oleh kepala ruangan.
Obrsevasi Berdasarkan hasil observasi sejak tanggal 15-21
Maret 2023 didapatkan data tidak adanya format
penilaian penilaian kinerja perawat

Kesimpulan Belum diberlakukannya Penilaian kinerja


perawat di ruang rawat inap anak

2) Kegiatan pengendalian mutu


Kegiatan pengendalian mutu

Wawancara Berdasarkan hasil wawancara bersama Karu pada


tanggal 15 Maret 2023 didapatkan data bahwa
kegiatan pengendalian mutu RS sudah berjalan,
sudah ada dilakukan oleh tim pengendalian mutu
RS dan supervisi dari IPCN

Obsevasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada


tanggal 13-21 Maret 2023, didapatkan data sudah
dilakukannya audit dari IPCN tentang kebersihan
tangan, Five moment,adanya tersedia handrub
dan wastafel dengan keran dan sabun, belum
maksimalnya penyediaan hand rub dimasing-
masing bed pasien

Kesimpulan Kegiatan pengendalian mutu sudah berjalan


tapi belum optimal

3) Indikator pengendalian mutu


No Indikator Nilai
Nilai normal

1 BOR (Bed Occupancy Rate) 26,4 % 60-85 %

2 ALOS (Averange Length Of Stay) 2,7 hari 6-9 hari

3 TOI (Turn Over Interval) 7,74 hari 2,4 hari

4 NDR (Net Death Rate) 2,85 hari 4-5 hari

5 GDR (Gross Death Rate) 0 -

6 PODR (Post Oppeative Death Rate) 0 -

7 POIR (Post Opperative Infection Rate) 0 -

8 BTO (Bed Turn Over) 0 -

4) Keberhasilan pengendalian mutu


Dari hasil pengkajian yang dilakukan melalui wawancara, dan observasi
pada tanggal 13 Maret 2023 sampai dengan 15 maret 2023 didapatkan bahwa
tidak ada kuesioner atau angket khusus yang di buat oleh ruang anak untuk
melakukan evaluasi penilaian keberhasilan pengendalian mutu kepada pasien.
C. Analisa SWOT

1. Sumber Daya ( 5M)


a. MAN
Faktor Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)
Internal 1) Sebagian besar perawat 1) Seluruh perawat belum pernah
merupakan lulusan mengikuti pelatihan MAKP
Pendidikan Profesi Ners 2) Tidak ada perawat berjenis
berjumlah 9 orang (75%). kelamin laki-laki di ruang anak.
3) Belum ada perawat yang
2) Seluruh perawat diruangan
mengikuti seminar timbang
sudah mengikuti pelatihan
terima pre dan post conference.
BTCLS.
4) Tidak ada tim khusus yang
3) Jumlah perawat di ruangan
menjadi penanggung jawab
sudah sesuai dengan
pasien safety.
penghitungan jumlah
kebutuhan perawat di
ruangan.

Faktor Kesempatan (Opportunities) Ancaman (Threats)


Eksternal 1) Adanya mahasiswa praktek 1) Persaingan antar RS setipe yang
profesi Ners yang dapat memiliki SDM yang
membantu perawat di bersertifikasi dan berpengalaman.
ruangan. 2) Semakin tingginya tuntutan
masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan yang optimal.
b. MONEY

Faktor Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)


Internal 1) Memiliki 21 bed tempat 1) Tidak ada jenjang karir untuk
tidur yaitu ruang rawat inap perawat.
kelas 1, Kelas 2 dan kelas 3.
2) Tidak adanya dana khusus untuk
2) Menerima pasien dengan sarana dan seminar di ruangan
segala macam pembiayaan
3) Belum tersedianya anggaran
(Asuransi, KIS, BPJS,
Rumah Sakit atau ruangan untuk
Perusahaan dan umum)
pengajuan pelatihan MAKP,
3) Sarana dan prasarana yang Pendokumentasian Keperawatan,
dibutuhkan disediakan timbang terima pre dan post
langsung oleh rumah sakit conference atau update ilmu baru
lainnya untuk perawat di Ruangan
Faktor Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)
1) Adanya Kerjasama dengan
Eksternal 1) Tidak ada pemberian reward
kampus untuk mahasiswa
2) Ada tuntutan tinggi masyarakat
keperawatan yang praktik
untuk melengkapi sarana dan
2) Biaya operasional di
prasarana
ruangan semua menjadi
tanggung jawab manajemen 3) Persaingan antara rumah sakit lain
rumah sakit yang memiliki fasilitas lebih dan
3) Lokasi Rumah Sakit yang jenjang karir
strategis di pinggir jalan.
c. MATERIAL DAN MECHINE

Faktor Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)


1) Jumlah alat kesehatan di
Internal 1) Ruang anak memiliki 5 kamar
ruangan tidak sesuai dengan
yang terdiri dari kelas 1 kelas
tingkat kebutuhan pasien.
2 dan kelas 3.
2) Tidak optimalnya jumlah
2) Setiap kamar dilengkapi
handrub di masing-masing
dengan fasilitias seperti AC,
tempat tidur pasien.
kamar mandi di dalam dan
3) Tidak tersedianya materi
juga TV.
timbang terima operan pre dan
3) Ruangan anak sudah
post conference diruangan
memiliki alat kesehatan habis
4) Belum adanya dan belum
pakai yang disediakan di troli
dilakukannya sosialisasi SPO
emergency
terkait penerapan MAKP di
4) Rapat rutin bulanan dilakukan
ruangan
1 kali dalam 1 bulan
5) Tidak adanya SOP timbang

terima operan menggunakan

Pre dan Post Conference

6) Perawat tidak melakukan serah


terima alat kesehatan atau sarana
dan prasarana di ruangan
7) Materi timbang terima belum
berfokus pada masalah
keperawatan.
Faktor Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)
1) Adanya peningkatan standar di
Eksternal
1) RS sudah memiliki Visi, misi
masyarakat yang menuntut rumah
dan motto sebagai acuan
sakit untuk memberikan
melaksanakan kegiatan
pelayanan paripurna
pelayanan.
2) Persaingan rumah sakit dengan
2) RS sudah mempunyai SOP
tipe yang sama namun memiliki
dan SAK.
sarana yang lebih
3) Sarana dan prasarana baik
untuk petugas Kesehatan
maupun pasien memadai

d. METHOD
Faktor Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)
Internal 1) Dalam daftar dinas Ruang 1) Berdasarkan hasil observasi
Anak terbagi menjadi Kepala pelaksanaan metode Tim belum
Ruangan, Katim dan Perawat optimal karena kurangnya tenaga
Pelaksana. keperawatan apabila jumlah
pasien mulai meningkat.
2) Operan shift dan pengaturan
2) Pendokumentasian asuhan
shift tiap hari terbagi menjadi
keperawatan masih
3 shift, yaitu shift pagi dari
menggunakan metode SOAP
jam 07.30 WIB – 14.30 WIB,
belum berdasarkan SDKI
shift sore dari jam 14.30 WIB
3) Metode SBAR hanya dilakukan
-21.30 WIB dan shift malam
saat penerimaan pasien tetapi
dari jam 21.30 WIB – 07.30
tidak dilakukan saat Tindakan
WIB.
asuhan keperawatan
3) Sudah menggunakan metode
4) Tidak tersedianya materi timbang
SBAR saat penerimaan
terima operan pre dan post
pasien baru
conference diruangan
4) Adanya pemberian
Pendidikan Kesehatan 5) Belum diterapkan PPJP pasien
sebelum pulang (discharge 6) Tidak terdapat uraian tugas
planning) kepada pasien perawat secara tertulis
7) Belum ada SK penunjukkan
perawat sebagai Katim dan
sebagai perawat pelaksana
8) Keseluruhan RM didapati tidak
terdapat format intervensi
keperawatan, implementasi dan
evaluasi keperawatan
menggunakan SDKI

Faktor Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)


1) Adanya peningkatan standar di
Eksternal
1) RS sudah memiliki Visi, misi
masyarakat yang menuntut rumah
dan motto sebagai acuan
sakit untuk memberikan
melaksanakan kegiatan
pelayanan paripurna
pelayanan.
2) Persaingan rumah sakit dengan
2) RS sudah mempunyai SOP
tipe yang sama namun memiliki
dan SAK.
sarana yang lebih
3) Rumah sakit sudah memiliki
struktur organisasi yang jelas
serta pembagian tugas yang
jelas
4) Sudah adanya kegiatan
supervisi yang dilakukan oleh
manajemen rumah sakit
e. MARKET
Faktor Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)
1) Belum ada layanan unggulan di
Internal 1) Pasien yang ada di ruangan
ruang anak seperti kamar super
adalah pasien yang
vip atau vip
menggunakan pembiayaan
BPJS/KIS, Asuransi,
Perusahaan dan Umum.

2) Fasilitas pasien yang baik dan


bersih dapat dimanfaatkan
saat berada di ruangan.

Faktor Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)


1) Adanya peningkatan standar di
Eksternal
1) Letak rumah sakit yang
masyarakat yang menuntut rumah
strategis di pinggir jalan
sakit untuk memberikan
sehingga memiliki akses yang
pelayanan paripurna
mudah di jangkau
2) Persaingan rumah sakit dengan
tipe yang sama namun memiliki
sarana yang lebih
BAB III
PERUMUSAN MASALAH DAN PERENCANAAN PENYELESAIAAN MASALAH
MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG ANAK

A. Rumusan Masalah
1. Belum optimalnya proses timbang terima pasien di Ruang Anak
2. Belum optimalnya proses asuhan keperawatan menggunakan metode 3S di ruangan
3. Belum optimalnya penerapan model MAKP metode Tim di Ruang Anak
B. Fishbone
1. Belum optimalnya penerapan model MAKP metode tim di Ruang Anak

MAN : METHOD : MATERIAL / MACHINE :


1. Seluruh perawat belum 1. Metode MAKP yang digunakan adalah 1. Rapat rutin bulanan dilakukan
pernah mengikuti pelatihan metode TIM tapi dalam 1 kali dalam 1 bulan
MAKP pelaksanaannya belum optimal 2. Belum adanya dan belum
2. Masa kerja karu > 5 tahun 2. Belum diterapkan PPJP pasien dilakukannya sosialisasi SPO
3. Sebagian besar masa kerja 3. Tidak terdapat uraian tugas perawat terkait penerapan MAKP di
perawat diruangan adalah secara tertulis ruangan
1-5 tahun (72%). 4. Belum ada SK penunjukkan perawat
sebagai Katim dan sebagai perawat Belum optimalnya
pelaksana penerapan model
MAKP metode
tim di Ruang
Anak

MONEY : MARKET :

Belum tersedianya 1. Semakin tinggi kesadaran


anggaran Rumah masyarakat akan hukum
Sakit atau ruangan 2. Semakin meningkatnya
untuk pengajuan kesadaran masyarakat
pelatihan MAKP khususnya pasien dan
untuk perawat di keluarga pasien akan
Ruangan tanggung gugat keperawatan.
2. Belum optimalnya proses timbang terima pasien di Ruang Anak.

MAN : METHOD :

1. Seluruh perawat belum 1. Belum diterapkannya PPJP pasien di MATERIAL / MACHINE :


ruangan
pernah mengikuti pelatihan 2. Metode SBAR hanya dilakukan saat
MAKP. penerimaan pasien tetapi tidak 1. Tidak adanya SOP Pre dan
dilakukan saat proses asuhan Post Conference
2. Masa kerja karu > 5 tahun keperawatan
3. Sebagian besar masa kerja 3. Keseluruhan Rekam Medik didapati 2. Tidak adanya buku serah
perawat diruangan adalah tidak terdapat format intervensi terima alat kesehatan di
keperawatan, implementasi dan ruangan
1-5 tahun (72%). evaluasi keperawatan menggunakan
SDKI. Belum
optimalnya
proses asuhan
keperawatan
menggunakan
metode 3S di
MONEY : MARKET :
ruangan

Belum tersedianya 1. Adanya peningkatan


anggaran Rumah standar di masyarakat
Sakit atau ruangan yang menuntut rumah
untuk pengajuan sakit untuk memberikan
pelatihan pelayanan paripurna
Pendokumentasian 2. Persaingan rumah sakit
dengan tipe yang sama
Keperawatan untuk
namun memiliki sarana
perawat di Ruangan
yang lebih
3. Belum optimalnya penerapan pasien safety (five moment hand hygiene) di Ruang Anak.

MAN : METHOD : MATERIAL / MACHINE :


1. Sebanyak 3 dari 12 perawat 1. Saat timbang terima tidak tampak 1. Tidak adanya SOP timbang
diruangan merupakan perawat melakukan pre dan post terima operan menggunakan Pre
tamatan Diploma III conference dan Post Conference
Keperawatan 2. Belum diterapkan PPJP pasien 2. Perawat tidak melakukan serah
2. 1 dari 12 perawat memiliki 3. Tidak terdapat uraian tugas terima alat kesehatan atau sarana
masa kerja < 1 tahun. perawat secara tertulis dan prasarana di ruangan
3. Belum ada perawat yang 4. Belum ada SK penunjukkan 3. Materi timbang terima belum
mengikuti pelatihan/seminar perawat sebagai Katim dan berfokus pada masalah
timbang terima pre dan post sebagai perawat pelaksana keperawatan. Belum
conference
optimalnya
proses timbang
terima pasien di
Ruang Anak
MONEY : MARKET :

Belum tersedianya 1. Adanya peningkatan


anggaran Rumah standar di masyarakat
Sakit atau ruangan yang menuntut rumah
sakit untuk memberikan
untuk pengajuan
pelayanan paripurna
pelatihan timbang
2. Persaingan rumah sakit
terima pre dan post dengan tipe yang sama
conference untuk namun memiliki sarana
perawat di Ruangan yang lebih
C. Penentuan Prioritas Masalah
Prioritas
No Masalah Mg Sv Mn Nc Af Skor

Belum optimalnya proses


1 timbang terima pasien di 4 4 4 4 3 19 III
Ruang Anak
Belum optimalnya penerapan
2 model MAKP metode Tim di 5 4 4 4 4 21 I
Ruang Anak
Belum optimalnya proses
asuhan keperawatan
3 II
menggunakan metode 3S di 4 4 4 4 4 20
ruangan

Keterangan :
• Magnitud (Mg) : kecenderungan besar dan seringnya kejadian masalah
• Severity (Sv) : besarnya kerugian yang ditimbulkan
• Manageability (Mn) : kemungkinan masalah bisa dipecahkan
• Nursing Consent (Nc) : melibatkan pertimbangan dan perhatian perawat
• Affordability (Af) : ketersediaan sumber daya.

Dari tabel diatas maka dibuat prioritas masalah sebagai berikut :

1. Belum optimalnya penerapan model MAKP metode Tim di Ruang Anak


2. Belum optimalnya proses asuhan keperawatan menggunakan metode 3S di ruangan
3. Belum optimalnya proses timbang terima pasien di Ruang Anak
E. Plan of Action (POA)

No Prioritas Masalah Faktor Penyebab Why What Where When Who How POA How Much

1 Belum optimalnya 1. Belum ada perawat 1. Agar - Terlaksananya Ruang Minggu 3 - Karu - Menyusun jadwal 1. Pelaksanaan
penerapan model di ruang anak yang pelaksanaan koordinasi dengan Anak - Ka.Tim seminar MAKP MAKP metode
MAKP metode mengikuti seminar asuhan Karu & Katim - Perawat - Mengadakan seminar tim 100%
Tim di Ruang atau pelatihan keperawatan mengenai ruangan MAKP yang dapat di 2. Tersedianya
Anak khusus MAKP lebih optimal pemberian asuhan - Mahasiswa hadiri oleh seluruh uraian tugas di
2. Belum ada uraian 2. Agar lebih keperawatan profesi Ners perawat ruangan ruangan 100%
tugas yang jelas di optimalnya kepada pasien.
ruangan penerapan
3. Tidak adanya model MAKP
system reward dan metode tim di
punishment ruangan
4. Tidak ada dana
khusus untuk
mengadakan
seminar

2 Belum optimalnya 1. Belum ada perawat Agar proses asuhan - Terlaksananya Ruang Minggu 3 - Karu - Berkoordinasi dengan 1. Pelaksanaan
proses asuhan di ruang anak yang keperawatan dan koordinasi dengan Anak - Ka.Tim Karu, Ka. Tim dan asuhan
keperawatan mengikuti seminar pendokumentasian Karu & Katim - Perawat perawat pelaksana keperawatan
menggunakan atau pelatihan keperawatan lebih mengenai ruangan mengenai SDKI 100%
metode 3S di khusus optimal pendokumentasian - Mahasiswa pendokumentasian 2. Tersedianya
ruangan pendokumentasian asuhan keperawatan profesi Ners keperawatan uraian tugas di
keperawatan kepada pasien. berdasarkan SDKI ruangan 100%
berdasarkan SDKI - Menyusun materi
2. Tidak adanya proses asuhan
sistem reward dan keperawatan
punishment berdasarkan SDKI
3. Tidak adanya dana
khusus untuk
melakukan seminar
4. Tidak adanya
penerapan PPJP di
ruangan

3 Belum optimalnya 5. Belum ada perawat 1. Agar - Terlaksananya Ruang Minggu 3 - Karu - Berkoordinasi dengan 1. Pelaksanaan
proses timbang di ruang anak yang pelaksanaan koordinasi dengan Anak - Ka.Tim Karu & Ka. Tim timbang terima
terima pasien di mengikuti seminar timbang terima Karu, Katim dan - Perawat mengenai pre dan operan (pre dan
Ruang Anak atau pelatihan operan lebih perawat pelaksana ruangan post conference di post conference)
khusus timbang optimal dengan mengenai - Mahasiswa ruangan 100%
terima pasien (pre menggunakan timbang terima profesi Ners - Mengadakan 1. Tersedianya
dan post metode pre dan operan (pre dan sosialisasi materi timbang
conference) post conference post conference) menggunakan terima operan pre
6. Tidak tersedinya roleplay yang dapat dan post
materi timbang disaksikan langsung conference di
terima operan di oleh perawat ruangan ruangan 100%
ruangan yang mengenai pre dan
khusus untuk post conference
membahas pre dan
post conferene
pasien
7. Belum ada uraian
tugas yang jelas di
ruangan
8. Tidak adanya
system reward dan
punishment
1. Tidak adanya
dana khusus
untuk melakukan
seminar

Anda mungkin juga menyukai