Anda di halaman 1dari 25

Struktur Organisasi

A N D R IA N I
Fungsi-fungsi Manajemen Keperawatan

 Planning(P): perencanaan
 Organizing (O): pengorganisasian
 Staffing (S) : ketenagaan
 Actuating (A): pelaksanaan / penggerakan
 Controlling (C): pengawasan
Struktur Organisasi
a. Bentuk organisasi secara keseluruhan
b. Digambarkan pada organigram (Skema Organisasi)
c. 4 komponen dasar struktur organisasi:
1. Pembagian tugas (tanggung jawab) pada individu
(bagian)
2. Hubungan pelaporan resmi, hirarki, rentang kendali
3. Pengelompokan individu menjadi bagian organisasi
4. Sistem hubungan, komunikasi, koordinasi, integrasi,
vertikal maupun horisontal
SKEMA ORGANISASI
Skema Organisasi menunjukkan:
a. Aliran pelaporan (garis
vertikal)
b. Alokasi tugas & tanggung
jawab
c. Pengelompokan menurut
fungsi
Struktur Organisasi
Robbins (2008: 214)
Sruktur organisasi
menen-tukan bagaimana
pekerjaan dibagi- bagi,
dikelompokan, dan
dikoordinasikan secara
formal.
Struktur organisasi
meru-pakan kerangka
hubungan antar bagian,

Desain organisasi suatu proses merancang struktur organisasi
yang sesuai dengan strategi, ukuran, teknologi dan lingkungan
organisasi.
Gambar 13.1 :Beberapa pertanyaan dan jawaban penting
mendesain struktur organisasi:

No Pertanyaan kunci Jawaban kunci


1 Sampai sejauhmana aktivitas dipecah menjadi Spesialisasi
pekerjaan-pekerjaan yang berbeda? pekerjaan
2 Atas dasar apa pekerjaan akan dikelompokkan? Departemenisasi
3 Kepada siapa individu dan kelompok memberi- Rantai komando
kan pertanggungjawaban mereka?
4 Berapa banyak orang yang dapat diarahkan oleh Rentang kendali
seorang manajer secara efisien dan efektif?
5 Dimana wewenang pengambilan keputusan di- Sentralisasi dan
ambil? desentralisasi
6 Sejauhmana aturan dan ketentuan untuk meng- Formalisasi
atur dan mengarahkan karyawan dan manajer
diperlukan?
 Spesialisasi pekerjaan (work specialization) atau pembagian
tenaga kerja (devision of labor) , menggambarkan sejauh
mana berbagai kegiatan dalam organisasi dibagi-bagi ke
dalam beberapa pekerjaan tersendiri.
 Spesialisasi pekerjaan memberikan manfaat antara lain;
1. Pemanfaatan sumberdaya organisasi secara optimal.
Karyawan dapat bekerja sesuai persyaratan
keterampilan yang dibutuhkan
2. Efisiensi. Keterampilan karyawan dalam menjalankan
tugas meningkat berkat pengulangan, dan hanya
sedikit waktu terbuang dalam penggantian tugas serta
mengganti peralatan kerja yg dibutuhkan.
3. Meningkatkan produktivitas. Ini terjadi bila spesialisasi
pekerjaan tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi.
 Departemenisasi adalah proses penetapan cara pengelompokan
kegiatan-kegiatan organisasi. Departemenisasi mencerminkan
organisasi horizontal pada setiap tingkatan hirarki, dan berkaitan
erat dengan prinsip spesialisasi.

Dasar departemenisasi dapat mendasarkan pada:


1. Fungsi. yaitu pengelompokan kegiatan organisasi berdasarkan
fungsi-fungsi yang dijalankan
2. Produk, yaitu pengelompokan kegiatan organisasi berdasarkan
jenis produk yang dihasilkan.
3. Geografis, yaitu pengelompokan kegiatan organisasi berdasarkan
wilayah kerja
4. Pelanggan yaitu pengelompokan kegiatan organisasi berdasarkan
karakter pelayanan (masalah dan kebutuhan) kepada pelanggan.
5. Proses yaitu pengelompokan kegiatan organisasi berdasarkan
urutan langkah-langkah pengerjaan suatu produk .
• Rantai komando adalah suatu garis wewenang tanpa putus dari
satuan puncak organisasi ke satuan paling bawah dan
menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa.
• Rantai komando juga menyangkut wewenang dan
kesatuan perintah
• Wewenang (authority) mengacu pada hak-hak
yang melekat pada posisi manajerial untuk
memberi perintah dan untuk dipatuhi.
• Kesatuan perintah mengacu pada gagasan bahwa
seorang bawahan hanya memiliki satu atasan
dimana ia menerima perintah dan bertanggung
jawab.
 Rentang kendali(span of control) adalah jumlah bawahan
langsung yang dapat diarahkan dan dikendalikan secara
baik oleh seorang atasan.
 Banyak sedikitnya jumlah bawahan mencerminkan luas
sempitnya rentang kendali. Rentang kendali yang sempit
akan memperbanyak tingkatan manajemen. Ini berarti
dapat menambah biaya, memperumit komunikasi vertikal,
memperlambat pengambilan keputusan dan mendorong
supervisi yang ketat sehingga menghambat otonnomi
karyawan.
 Sentralisasi
mengacu pada tingkat sejauh mana pengambilan
keputusan dikonsentrasikan pd satu titik di dalam
organisasi
1. Sentralistis, bila bila manajer puncak membuat
semua keputusan dengan sedikit atau tanpa masukan
manajer tingkat bawah.
2. Desentralistis, bila pengambilan keputusan diserahkan
kepada para manajer yang paling dekat dengan suatu
tindakan.
 Formalisasi mengacu sejauh mana pekerjaan-pekerjaan
dalam organisasi dibakukan.
 Formalisasi tinggi, bila pemangku pekerjaan memiliki
sedikit kebebasan untuk memilih apa yang harus
dikerjakan, kapan dikerjakan dan bagaimanana caranya.
 Cirinya :
◦ Ada diskripsi tugas yang jelas
◦ Beragam aturan organisasi tertulis
◦ Ada standarisasi
◦ Serba terdokumentasikan
Struktur Sederhana
Ciri Struktur Sederhana
 Mempunyai kadar departemenisasi yang rendah,
 Memiliki tingkatan vertikal tiga atau kurang
 Rentang kendali yang luas,
 Wewenang tersentralisasi pada seseorang
 Sedikit formalisasi
 Banyak digunakan dalam usaha-usaha kecil.

Pemilik-manager

Penjualan Penjualan Penjualan Kasir


KEKUATAN KELEMAHAN

 Terletak pada  Sulit dijalankan dimanapun


kesederha-naannya. selain di organisasi kecil
 Cepat dan fleksibel  Ketika bertambah besar
 Pengelolaannya mudah pengambilab keputusan
lambat
 Akuntabilitas jelas
 Sangat berisiko, karena
tergantung satu orang

KEKUATAN DAN KELEMAHAN


BIROKRASI
 Standarisasi merupakan konsep kunci dari Birokrasi
 Birokrasi mempunyai ciri:
◦ Tugas-tugas operasi yang sangat rutin yang dicapai mlalui
spesialisasi
◦ Aturan dan ketentuan yang sangat formal
◦ Tugas-tugas dikelompokkan ke dalam berbagai departemen
fungsional
◦ Wewenang terpusat, rentang kendali sempit, dan
pengambil-an keputusan mengikuti rantai komando
 Banyak digunakan di usaha perbankan, pasar swalayan,
kantor-kantor pemerintah.
KEKUATAN DAN KELEMAHAN
BIROKRASI
KEKUATAN KELEMAHAN

 Kemampuannya dalam  Peluang terjadi konflik


menjalankan kegiatan- subunit. Tujuan unit fung-
kegiatan yang terstandar sional dapat mengalahkan
secara sangat efisien tujuan keseluruhan organi-
 Duplikasi yang minim sasi
pada peralatan dan
 Karyawan sulit menghadapi
personil
masalah baru yang belum
 Aturan dan ketentuan
ada aturan keputusan
yang jumlahnya banyak
terprogram yang mapan
menggan-tikan
kebebasan manajerial
STRUKTUR MATRIKS

Struktur matriks, sebuah struktur yang menciptakan


garis wewenang ganda dan menggabungkan
kelebihan departemenisasi fungsional dan produk.
Ciri struktur matriks:
• Karyawan memilki dua atasan
• Banyak digunakan di usaha periklanan,
laboratorium penelitian, perusahaan konstruksi,
rumah sakit,
Pimpinan

Bagian Bagian Bagian Bagian


Pemasaran Produksi Keuangan Tatausaha

Produk
A

Produk
B

Produk
C

Pimpinan Fungsional
Wewenang dan tanggung jawab fungsional
Pimpinan Produk
Wewenang dan tanggung jawab produk
KEKUATAN DAN KELEMAHAN MATRIKS

KEKUATAN KELEMAHAN

1. Memudahkan penempatan 1. Adanya wewenang ganda


SDM secara efisien. menimbulkan kebingungan dan
2. Kemampuannya menfasilitasi frustasi
koordinsi saat organisasi 2. Karyawan perlu dilatih agar
memiliki banyak aktivitas yg mempunyai ketrampilan dalam
rumit dan saling tergantung. berhubungan dengan karyawan
3. Memberikan kesempatan lainnya
yang sama untuk 3. Menghabiskan banyak waktu
pengembangan ketrampilan untuk pertemuan koordinasi
integrasi maupun produk 4. Hanya bisa berjalan lancar jika
4. Sangat sesuai untuk karyawan mengerti sifat
organisasi ukuran sedang struktur matriks, menganut
dengan beberapa jenis hubungan kolegial, bukan
produk hubungan vertikal
Model Organik Model Mekanik

 Desain organisasi yang  desain organisasi yang


mene-kankan pada mene-kankan pada
kemampuan adaptasi dan pencapaian pro-duksi yg
pengembangan tinggi dan efisiensi
 Spesialisasi rendah
 Spesialisasi tinggi
 Departementalisasi
luas  Departementalisasi
 Rentang kendali
kaku
melebar  Rentang kendali
 Desentralisasi sempit
 Formalisasi rendah  Sentralisasi
 Komunikasi  Formalisasi tinggi

MODEL MEKANISTIK DAN


ORGANIK
DESAIN ORGANISASI DAN PERILAKU
KARYAWAN
 Spesialisasi pekerjaan (yang optimal) memberikan
kontribusi pada produktivitas karyawan yg lebih tinggi.
 Spesialisasi pekerjaan dapat menjadi sumber kepuasan
kerja atau sebaliknya.
 Sentralisasi yang rendah dimana partisipasi bawahan
dalam pengambilan keputusan (tinggi) berhubungan
positif dengan kepuasan kerja
 Kinerja dan kepuasan kerja juga dipengaruhi oleh
perbedaan individual seperti pengalaman, kepribadian,
dan tugas kerja seseorang.
 Struktur internal sebuah organisasi memberikan kontri-
busi dalam menjelaskan dan memprediksi perilaku
karyawan.

Sebab-sebab Dikaitkan
 Strategi Desain
Menentukan dengan Kinerja
 Ukuran struktur
• Mekanistis dan
 Teknologi kepuasan
 Lingkungan • Organik
Dimoderatkan
oleh perbedaan2
individual dan
norma kultural
FAKTOR PENENTU STRUKTUR ORGANISASI
1. Strategi, struktur organisasi adalah salah satu
sarana yg digunakan mencapai sasaran organisasi.
Sasaran diturunkan dari strategi, maka struktur
harus mengikuti strategi.
2. Ukuran organisasi, secara signifikan
mempengaruhi struktur organisasi
3. Teknologi, berkaitan dengan cara mengubah
input menjadi output. Struktur organisasi
menyeauaikan diri dengan teknologi.
4. Lingkungan, kekuatan di luar organisasi yg
berpotensi mempengaruhi kinerja organisasi.
Lingkungan selalu berubah, struktur menyesuaikan.

Anda mungkin juga menyukai