Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

TENTANG
MANAJEMEN KAS DAN ANGGARAN KAS

KELOMPOK 4

NAMA NIM
1 ALIEF SOFYAN LANANG 21010175 M
2 ARIF RAHMAN 21010118 M
3 DWI RAHMADANI KADIRI 21010039 M
4 NUR FAUZIAH NABILA 21010292 M
5 NURIRNA SAKINAH 21010089 M
6 ANNISAH 21010247 M
7 FAUZAN 21010011 M

DOSEN PENGAMPU : ALWI M.AK

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) BIMA


TAHUN AKADEMIK 2023-2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
kami haturkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah
dan Inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Manajemen Kas dan Anggaran Kas.

Kami sadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya
maupun dari segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami
membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberikan saran dan kritik kepada
kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.

Penyusun mengharapkan semoga dari makalah Manajemen Kas dan Anggaran Kas ini
dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap
pembaca.

Kota Bima, 29 November 2023

Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu faktor kunci keberhasilan pengelolaan keuangan daerah adalah


kemampuan Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku Bendahara Umum Daerah
(BUD) dalam mengelola kas daerah. BUD selaku fund manager dan investment
manager perlu memiliki mekanisme manajemen kas yang baik sehingga dapat
mengoptimalkan kas daerah yang ada. Manajemen kas terkait dengan keputusan. 1)
bagaimana memanfaatkan kas yang masih menganggur atau belum dipakai hingga
waktu tertentu, 2) instrument investasi apa yang dapat dipilih, 3) bagaimana
menentukan portofolio investasi yang optimal, 4) jika memang diperlukan kapan
harus mengadakan utang, berapa jumlah dan jangka waktunya. 5) kapan harus
melakukan pengeluaran dan berapa besarnya. Untuk membantu manajer keuangan
public dalam mengoptimalkan manajemen kas daerah, diperlukan instrumen
pendukung berupa anggaran kas (cash budget) yang bertujuan untuk perencanaan
dan pengendalian kas daerah.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah:
1. Pengertian manajemen kas
2. Tujuan Manajemen Kas
3. Siklus Manajemen Kas daerah
4. Pengertian Anggaran Kas
5. Anggaran Kas
6. Contoh Kasus Pembuatan Anggaran Kas Daerah

C. TUJUAN PENULISAN
Penulis membuat makalah ini yang bertujuan untuk memenuhi Tugas kuliah
Manajemen Keuangan Sektor Publik. Dan juga penulis membuat makalah ini, agar
membantu para pembaca untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai Manajemen
Kas dan Anggaran.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Manajemen Kas
1. Pengertian Manajemen Kas
Manajemen kas adalah salah satu bagian dari manajemen keuangan yang mengelola
kas perusahaan dalam segala jenis jangka waktu investasi untuk menghasilkan laba.
Manajemen kas melibatkan pemasukan dan pengeluaran kas,serta menggunakan aset secara
optimal.

2. Tujuan Manajemen Kas


Terdapat tiga tujuan utama dalam manajemen kas, yaitu:
1. Keamanan kas
2. Menjaga likuiditas keuangan
3. Memperoleh keuntungan investasi
Manajemen kas bertujuan untuk menjaga keamanan kas dalam arti melindungi kas
dari kehilangan yang diakibatkan oleh keputusan manajemen yang buruk atau karena tindak
korupsi dnjaga jumlah kas dalam praktik pengumpulan, pengeluaran dan pemanfaatan kas.
Tujuan kedua menjaga likuiditas keuangan yaitu menjaga jumlah kas yang memadai dan
mencukupi untuk memenuhi kewajiban financial, sepertimembayarkan kembali utang
jangka pendek yang jatuh tempo, membayar kewajiban pada pihak ketiga, membiayai
kegiatan yang sudah dianggarkan dan membayar belanja rutin. Manajemen kas juga
bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari pemanfaatan kas dalam investasi jangka
pendek.
Seringkali antara tujuan menjaga likuiditas dan memperoleh keuntungan investasi
bersifat kontradiktif. Likuiditas yang tinggi membutuhkan ketersediaan kas yang lebih
besar. Namun kondisi keuangan yang mengalami likuiditas tinggi bisa berarti
mengorbankan kesempatan memperoleh keuntungan investasi, sebab kas yang terlalu
banyak tersebut sebenarnya dapat digunakan untuk investasi yang menghasilkan
keuntungan. Tantangan terbesar yang dihadapi manajer keuangan sektor publik adalah
bagaimana menentukan jumlah kas yang paling optimal, yaitu menentukan jumlah kas di
tangan yang mencukupi untuk mendanai kegiatan operasional dan menginvestasikan kas
yang masih menganggur.

3. Siklus Manajemen Kas daerah


Siklus manajemen kas daerah merupakan tahap-tahap, proses atau kegiatan yang
terkait dengan perolehan, penggunaan dan pemanfaatan kas daerah. Siklus manajemen kas
daerah meliputi:
a. Pengumpulan pendapatan
b. Pengeluaran belanja
c. Penerimaan pembiayaan
d. Pengeluaran pembiayaan
B. Anggaran Kas
1. Pengertian Anggaran Kas
Anggaran kas adalah alat yang digunakan oleh perusahaan untuk memperkirakan arus
kas selama periode waktu tertentu. Anggaran kas direncanakan secara rinci tentang jumlah
kas beserta perubahan-perubahan dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang, baik
perubahan yang berupa permintaan kas, maupun perubahan yang berupa pengeluaran kas.

2. Anggaran Kas
Dalam rangka optimalisasi manajemen kas, pemda perlu memiliki instrument
pendukung berupa anggaran kas. Anggaran kas tersebut penting untuk membantu kelancaran
pelaksanaan anggaran, khususnya dalam pelaksanaan anggaran belanja dan pengeluaran
pembiayaan daerah serta anggaran pendapatan dan penerimaan pembiayaan daerah.
Pemasukan pendapatan daerah dalam pelaksanaan anggaran pendapatan tidak terjadi pada
saat awal tahun anggaran yang bersangkutan dan pendapatan tersebut tidaksama besarnya
tiap bulan atau triwulannya sehingga perlu diadakan sarana pengatur yaitu anggaran kas.
Anggaran kas bertujuan untuk mengharmonisasikan pemasukan pendapatan daerah disatu
pihak dan kebutuhan dana untuk belanja dan pembiayaan di pihak lain.

Anggaran kas pada dasarnya meliputi dua bagian yaitu:


a. Anggaran pendapatan dan penerimaan pembiayaan. Anggaran ini memuat perkiraan
realisasi pendapatan yang diharapkan diterima untuk setiap bulan dan triwulan selama 1
tahun anggaran.
b. Anggaran belanja dan pengeluaran pembiayaan. Anggaran ini memuat perkiraan kebutuha
dana untuk belanja dan pengeluaran pembiayaan untuk setiap bulan dan triwulan selama 1
tahun anggaran.

3. Ruang Lingkup Anggaran Kas di Pemerintah Daerah


Penyusunan anggaran kas di pemda pada dasarnya meliputi dua tingkatan yaitu:
a. Anggaran kas SKPD.
Kepala SKPD berdasarkan rancangan DPA-SKPD berkewajiban menyusun rancangan
anggaran kas SKPD. Rancangan Anggaran Kas SKPD kemudian disampaikan kepada PPKD
selaku BUD bersamaan dengan rancangan DPA- SKPD. Pembahasan rancangan Anggaran
Kas SKPD dilaksanakan bersamaan dengan pembahasan DPA-SKPD. Penyusunan anggaran
Kas SKPD dimulai dari penyusunan skedul belanja untuk pelaksanaan setiap kegiatan.
Berdasarkan DPA-SKPD yang telah disahkan PPKD, selanjutnya unit kerja menyusun jadwal
pelaksanaan kegiatan dan kebutuhan dananya sehingga jelas tergambar kebutuhan dana baik
yang akan dibayar dengan SPM Langsung maupun melalui SPM UP.

b. Anggaran kas pemda.


Berdasarkan anggaran kas dari masing-masing SKPD, PPKD selaku BUD selanjutnya
menyusun Anggaran Kas Pemda yang selanjutnya disyahkan oleh Kepala Daerah. Pada level
pemda, yaitu BUD, kebutuhan untuk membuat anggaran kas pemda merupakan suatu
keharusan. Anggaran kas pemda penting untuk mengatur ketersediaan dana yang cukup untuk
mendanai pengeluaran- penegluaran sesuai dengan rencana penarikan dana yang tercantum
dalam DPA- SKPD yang telah disahkan.Anggaran kas memuat perkiraan arus kas masuk
yang bersumber dari penerimaan dan perkiraan arus kas keluar yang digunakan untuk
mendanai pelaksanaan kegiatan dalam setiap periode.

4. Pentingnya Anggaran Kas


Bendaharawan Umum Daerah (BUD) perlu mengatur agar keuangan pemda tidak
mengalami overlikuid, illikuid atau defisit yang membebani sehingga mengganggu
pelaksanaan program dan anggaran. Beberapa alasan pentingnya anggaran kas pemda yaitu:
a. Mengharmonisasikan keadaan kas daerah dengan DPA-SKPD, SPD, SPP dan SPM yang
akan diajukan
b. Mengatur likuiditas keuangan pemda untuk mendanai pengeluaran- pengeluaran sesuai
dengan rencana penarikan dana yang tercantum dalam DPA-SKPD
c. Membantuperencanaan dan pengendalian kas daerah
d. Menjamin adanya kelancaran pelaksanaan anggaran

5. Elemen anggaran Kas


Terdapat empat elemen utama anggaran kas yang perlu diperoleh informasinya, yaitu;
a. Saldo awal kas
Informasi saldo awal kass tahun anggran bersangkutan berasal dari saldo kas tahun anggaran
sebelumnya yang dipegang BUD yang telah dilaporkan dalam Laporan Arus Kas. Saldo awal
kas ini tidak identik dengan SiLPA tahun anggaran sebelumnya, sebab SiLPA tahun anggran
sebelumnya merupakan komponen penerimaan pembiayaan untuk tahun anggaran
bersangkutan. Untuk penyusunan anggaran kas SKPD, saldo awal kas merupakan saldo kas
yang masih dipegang oleh Bendahara Pengeluaran
b. Anggaran penerimaan kas
Anggaran ini memuatperkiraan arus kas masuk dari realisasi pendapatan dan penerimaan
pembiayaan yang diharapkan diperoleh untuk setiap bulan dan triwulan selama satu tahun
anggran.
c. Anggaran pengeluaran kas
Anggaran ini memuat perkiraan kebutuhan dana untuk belanja dan pengeluaran pembiayaan
untuk setiap bulan dan triwulan selama satu tahun anggaran.
d. Saldo akhir kas
Saldo akhir kas merupakan perkiraan jumlah saldo kas yang ada untuk setiap bulan dan
triwulan selama satu tahun anggaran. Saldo akhir kas dihitung dengan cara menambahkan
salso awal kas dengan jumlah penerimaan kemudian dikurangi dengan perkiraan pengeluaran
yang akan dilakukan.

6. Cara membuat Anggaran Kas


Terdapat empat langkah utama dalam membuat anggaran kas yaitu:
1. Mengenali pola belanja atau pengeluaran yaitu belanja yang sifat relatif tetap setiap bulan
dan belanja yang sifatnya fluktuatif.
2. Mengenali pola pendapatan/penerimaan yang diharapkan diperoleh pemda yaitu
penerimaan PAD, penerimaan dana perimbangan dan Lain-lain pendapatan daerah yang sah.
3. Membuat skedul yang mengindikasikan perkiraan total penerimaan serta pengeluaran per
bulan selama satu tahun anggaran
4. Membuat perkiraan anggaran kas setelah skedul penerimaan dan pengeluaran tersebut
disusun.
Contoh Kasus Pembuatan Anggaran Kas Daerah
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1) Pemerintah daerah perlu memiliki mekanisme manajemen kas yang baik sehingga kas
daerah dapat dioptimalkan. Manajemen kas terkait dengan tindakan memanfaatkan kas yang
masih menganggur,pemilihan instrumen investasi jangka pendek,menentukan portofolio
investasi yang optimal,penentuan waktu yang tepat untuk mengadakan utang,dan penentuan
kapan harus melakukan pengeluaran.

2) Tujuan utama manajemen kas adalah untuk keamanan kas (safety),menjaga likuiditas
keuangan(liquidity),dan memperoleh keuntungan investasi (yield).

3) Untuk optimalisasi manajemen kas,pemerintah daerah perlu memiliki instrumen


pendukung berupa anggaran kas.Anggaran kas dimaksud untuk membantu kelancaran
pelaksanaan anggaran,khususnya dalam pelaksanaan anggaran belanja dan pengeluaran
pembiayaan daerah,serta anggaran pendapatan dan penerimaan pembiayaan daerah.

4) Terdapat empat langkah dasar dalam membuat anggaran kas,yaitu mengenali pola belanja
atau pengeluaran (pattern of expenditure),mengenali pola pendapatan/penerimaan (pattern
of income),membuat skedul yang mengindikasikan perkiraan total penerimaan serta
pengeluaran per bulan selama satu tahun anggaran,dan membuat perkiraan anggaran kas.

Anda mungkin juga menyukai