Anda di halaman 1dari 6

Nama : Isna Lailatul Fajriyah (16) Prodi : D III Akuntansi

Theofani Febriyanti Charista (34) Kelas : 1-17


Tua Davino A (35) Matkul : Pengantar Pengelolaan
Yhusofi Whidastira (39) Keuangan Negara

Alur Proses Penyusunan dan Penetapan APBN

Proses Penyusunan APBN


Sejak disahkannya UU No.17/2003 tentang Keuangan Negara dan UU No.1/2004 tentang
Perbendaharaan Negara, pengelolaan APBN mengalami perubahan dalam proses
penganggaran, dari perencanaan hingga pelaksanaan anggaran. Berikut tahapan proses
perencanaan dan penyusunan APBN.'

A. TAHAP PENDAHULUAN

1. Tahap awal mempersiapkan rancangan 2. Mengadakan rapat komisi antarkomisi


APBN oleh pemerintah meliputi masing-masing dengan
penentuan asumsi dasar APBN, mitra kerjanya (departemen/lembaga
perkiraan penerimaan dan pengeluaran, teknis)
skala prioritas, dan penyusunan budget 3. Melakukan proses finalisasi penyusunan
exercise. Asumsi dasar APBN meliputi: RAPBN oleh pemerintah
a. Pertumbuhan ekonomi
b. Tingkat inflasi
c. Nilai tukar rupiah
d. Suku bunga sbi tiga bulan,
e. Harga minyak internasional
f. Lifting.

B. TAHAP PENGAJUAN, PEMBAHASAN, DAN PENETAPAN APBN

1. Tahapan ini dimulai dengan pidato dan Nota Keuangan.


presiden sebagai pengantar RUU APBN
2. Selanjutnya, membahas baik antara dan Bappenas untuk kemudian dibahas
menteri keuangan dan panitia anggaran menjadi Daftar Isian Pelaksanaan
DPR maupun antara komisi-komisi dan Anggaran (DIPA) dan diverifikasi sebelum
departemen/ lembaga teknis terkait. proses pembayaran. Proses ini harus
3. Hasil dari pembahasan berupa UU APBN diselesaikan dari Oktober hingga
memuat satuan anggaran sebagai bagian Desember.
tidak terpisahkan dari UU tersebut.
Satuan anggaran adalah dokumen 5. Dalam pelaksanaan APBN dibuat

anggaran yang menetapkan alokasi dana petunjuk berupa Keputusan Presiden

per departemen/lembaga, sektor, (Kepres) sebagai Pedoman Pelaksanaan

subsektor, program,dan proyek/kegiatan. APBN. Dalam melaksanakan


pembayaran, kepala kantor/pimpinan
proyek di masing-masing kementerian
4. Untuk membiayai tugas umum pemerintah
dan lembaga mengajukan Surat
dan pembangunan, departemen/lembaga
permintaan Pembayaran kepada Kantor
mengajukan Rencana Kerja dan
Wilayah Perbendaharaan Negara (KPPN).
Anggaran Kementerian/Lembaga
(RKAKL) kepada Departemen Keuangan

C. TAHAP PENGAWASAN APBN


1. Fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan APBN dilakukan oleh pengawas fungsional
baik eksternal maupun internal pemerintah.
2. Sebelum berakhirnya tahun anggaran (sekitar bulan November), pemerintah melalui
Menteri Keuangan membuat laporan pertanggung jawaban pelaksanaan APBN dan
melaporkannya dalam bentuk Rancangan Perhitungan Anggaran Negara (RUU PAN)
yang paling lambat dilakukan lima belas bulan setelah berakhirnya pelaksanaan APBN
tahun anggaran yang bersangkutan. Laporan ini disusun atas dasar realisasi yang telah
diaudit oleh Badan Pemeriksa keuangan (BPK). Apabila hasil pemeriksaaan perhitungan
dan pertanggung jawaban pelaksanaan  yang dituangkan dalam RUU PAN disetujui oleh
BPK, RUU PAN tersebut diajukan kepada DPR untuk mendapat pengesahan menjadi UU
Perhitungan Anggaran Negara (UU PAN) tahun anggaran bersangkutan.
PENETAPAN APBN
Arah Kebijakan Fiskal 2017

1. Stimulus
 Pendapatan (Insentif fiscal untuk
kegiatan ekonomi strategis)
 Kualitas belanja (Infrastruktur untuk
peningkatan kapasitas produksi &
daya saing)
 Pembiayaan (utang untuk kegiatan
produktif)

2. Daya Tahan
 Bantalan fiscal (fiscal buffer)
 Meningkatkan fleksibilitas
 Mengendalikan kerentanan fiscal
(fiscal vulnerability)
3. Keberlanjutan
 Mengendalikan keseimbangan
primer
 Mengendalikan rasio utang.
 Menjaga defisit

PERBANDINGAN APBN 2017 DAN RAPBN 2018

Pendapatan (Rp Triliun)

Pendapatan Negara 1.736,06 1.878,45

Perpajakan 1.472,70 1.609,38

PPh 783,97 852,922

Migas 41,77 35,92


Nonmigas 742,2 816,99

Belanja (Rp Triliun)

A. Belanja Pusat 1.343,07 1.443,29

K/L 798,58 814,07

Non-KL 568,37 629,22

B. Transfer & Dana Desa 766,33 761,08

Transfer 706,33 701,08

Perimbangan 678,59 671,66

DID 7,5 8,5

Otsus & DIY 20,24 20,92

Dana Desa 60 60

 Total Anggaran Pendidikan 416,1 440,9


 Rasio Anggaran Pendidikan Total (%) 20,0 20,0
 Total Anggaran Kesehatan 104,0 110,2
 Rasio Anggaran Kesehatan Total (%) 5,0 5,0

 Surplus (Defisit) Anggaran (A - B) (330,2) (325,9)


% Surplus (Defisit) Anggaran terhadap PDB 2,41 2,19

Bisa dilihat dari tabel perbandingan di atas, pemerintah berencana menaikkan


pendapatan dari sektor perpajakan terutama pemasukan dari Pajak Penghasilan. Sementara
itu, rasio anggaran pendidikan tetap 20% dan kesehatan tetap 5% karena mengacu kepada UU
bahwa anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dan kesehatan 5%.

Untuk defisit sebesar 2,19% dari PDB di RAPBN 2018, jumlahnya lebih kecil
dibandingkan APBN 2017. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemerintah berusaha menekan
defisit anggaran agar tidak terlalu tinggi. Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani, defisit
sebesar 2,19% ini dapat membantu Pemerintah untuk menekan rasio utang dikisaran 29% dari
PDB.
1

1
https://www.kemenkeu.go.id/apbn2017
2
https://www.kemenkeu.go.id/rapbn2018

Anda mungkin juga menyukai