KEBIJAKAN
DI INDONESIA
Disusun Oleh:
1. Oke Sunardi 138010001
2. Raditya Pamungkas 138010002
3. Felly Lastiawati 138010005
4. Achmad Beki Bachtiar 138010010
L ATA R B E L A K A N G
ANGGARAN
PENDAPATAN DAN
BELANJA NEGARA
(APBN) adalah rencana
keuangan tahunan
pemerintahan negara
yang disetujui oleh Dewan
Perwakilan Rakyat
APBN, perubahan APBN,
dan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBN setiap
tahun ditetapkan dengan
undang-undang.
APBN
APBN mempunyai
fungsi otorisasi,
perencanaan,
pengawasan, alokasi,
distribusi, dan
stabilisasi.
Semua penerimaan yang
menjadi hak dan
pengeluaran yang
menjadi kewajiban
negara dalam tahun
anggaran yang
bersangkutan harus
FUNGSI APBN
1. FUNGSI OTORISASI mengandung arti
bahwa APBN menjadi dasar untuk
melaksanakan pendapatan dan
belanja pada tahun yang
bersangkutan.
2. FUNGSI PERENCANAAN
mengandung arti bahwa APBN
menjadi pedoman bagi manajemen
dalam merencanakan kegiatan pada
tahun yang bersangkutan.
3. FUNGSI PENGAWASAN mengandung
arti bahwa APBN menjadi pedoman
untuk menilai apakah kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan
FUNGSI APBN
4. FUNGSI ALOKASI mengandung arti
bahwa APBN harus diarahkan untuk
menciptakan lapangan
kerja/mengurangi pengangguran dan
pemborosan sumber daya, serta
meningkatkan efisiensi dan
efektivitas perekonomian.
5. FUNGSI DISTRIBUSI mengandung arti
bahwa kebijakan APBN harus
memperhatikan rasa keadilan dan
kepatutan.
6. FUNGSI STABILISASI mengandung arti
bahwa APBN menjadi alat untuk
memelihara dan mengupayakan
TAHAP/ SIKLUS APBN (Sugijanto, Gunardi, dan Loho,
1995)
(1)
Perencanaan
&
Penganggaran
(6) APBN
Pemeriksaan ( Jan Juli ) (2)
& Pembahasan
Pertanggung- APBN
Jawaban ( Agust Okt )
APBN
(5) (3)
Pelaporan & Penetapan
Pencatatan APBN
APBN (4) ( Akhir Okt )
Pelaksanaan
APBN
( Sejak
Januari )
PENYUSUNAN &
PENETAPAN APBN
Disesuaik
an
Susunan Orga
Kementria nisas
n/ Disusun
Lembaga i menurut
Fun Fungsi
gsi
Jen
Disusun is
menurut
Jenis
STRUKTUR APBN
Menurut FUNGSI
Pelayanan Kesehatan
Umum Pariwisata
Pertahanan Budaya
Ketertiban & Agama
Keamanan Pendidikan
Ekonomi Perlindungan
Lingkungan Sosial
Hidup
Perumahan dan
Fasilitas Umum
STRUKTUR APBN
Menurut JENIS
PENDAPATAN
Penerimaan Pajak, Non
Pajak, Hibah
BELANJA
Belanja Pegawai, Belanja
Barang, Belanja Modal,
Bunga, Subsidi, Hibah,
Bantuan Sosial, dan Belanja
Lain-lain
PEMBIAYAAN
Pembiayaan dalam negeri
dan pembiayaan luar negeri
ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN
POSTUR RAPBN TAHUN 2015
7 TERATAS ANGGARAN BELANJA
PROGRAM
BIDANG KEMENTERIAN/ LEMBAGA
Kementerian/Lemba
No 2014 *) 2015 *) Selisih *)
ga
1 Kementerian 76,557.90 67,217.40 -9,340.50
Pendidikan dan
Kebudayaan
2 Kementerian Agama 51,568.50 50,514.60 -1,053.90
3 Kementerian 47,476.50 47,429.80 -46.70
Kesehatan
4 Kementerian 83,300.30 95,007.80 11,707.50
Pertahanan
5 Kementerian 74,522.20 74,204.20 -318.00
Pekerjaan Umum
6 Kementerian 36,003.20 44,633.90 8,630.70
Perhubungan
7 Kementerian 13,613.00 15,828.50 2,215.50
Pertanian
*) dalam miliar rupiah
APBN PUSAT BERDASARKAN FUNGSI
2014 2015
NO. FUNGSI % thd % thd
APBNP *) RAPBN *)
BPP BPP
1 PELAYANAN UMUM 852.645,9 66,6 939.542,7 68,1
2 PERTAHANAN 83.221,7 6,5 94.903,2 6,9
3 KETERTIBAN DAN KEAMANAN 35.631,9 2,8 40.780,2 3,0
4 EKONOMI 113.269,5 8,8 119.985,4 8,7
5 LINGKUNGAN HIDUP 10.526,8 0,8 10.376,7 0,8
6 PERUMAHAN DAN FASILITAS 27.853,4 2,2 18.672,8 1,4
UMUM
7 KESEHATAN 14.378,4 1,1 20.678,1 1,5
8 PARIWISATA DAN EKONOMI 1.717,3 0,1 2.015,5 0,1
KREATIF
9 AGAMA 3.706,3 0,3 5.154,7 0,4
10 PENDIDIKAN 129.353,3 10,1 119.459,2 8,7
11 PERLINDUNGAN SOSIAL 8.063,9 0,6 8.306,8 0,6
1.280.368,6 100,0 1.379.875, 100,0
JUMLAH
3
104,4 T
TRANSFER KE
Dana DAERAH DAN
Transfer DANA DESA
Lainnya Rp. 647,0 T
516,4 T
Dana
Perimbangan
ARAH KEBIJAKAN JOKOWI
TERKAIT RAPBN 2015
efisiensi anggaran subsidi
1. adanya
energi yang didukung kebijakan alokasi
subsidi yang lebih tepat sasaran, mengurangi
penggunaan konsumsi Bahan Bakar Minyak
(BBM) bersubsidi secara bertahap, serta
mendukung pengembangan energi baru dan
terbarukan.
2. mendukung pencapaian sarana
pembangunan yang
berkelanjutan, antara lain melalui
dukungan pembangunan konektivitas
nasional, percepatan penanggulangan
kemiskinan, serta peningkatan daya saing
ketenagakerjaan.
3. meningkatkan dan memperluas akses
pendidikan yang berkualitas, serta
meningkatkan kualitas pelaksanaan Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN), termasuk
peningkatan kualitas dan efisiensi belanja.
4. alokasi dana desa sebagai stimulus dalam
mendorong percepatan pembangunan dan
PENUTUP
Pemerintah Baru (JOKOWI) harus segera
melindungi anggaran negara dengan sistem
yang menyeluruh dan berkesinambungan,
menimbang tingginya temuan hasil
pemeriksaan BPK maupun kajiankajian dari
lembaga negara lainnya tentang banyaknya
Korupsi di pemerintahan yang lalu.
Kelemahan sistem pengendalian internal
dan ketidakpatuhan terhadap ketentuan
perundangundangan telah mengakibatkan
nilai kerugian dan potensi kerugian negara
hingga mencapai Rp 13,96 Triliun (pada
Tahun 2013)
Sesungguhnya pemerintah bisa banyak
menghemat kalau perencanaan
anggarannya benarbenar sesuai kebutuhan
Pemerintah Terpilih JokowiJK nantinya harus
benarbenar menunjukkan komitmen
Revolusi Mental sejak pertama dilantik
sebagai Presiden Terpilih dan Wakil Presiden